A. Konsep
1.1 Pengertian
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai
pola penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisai di
dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya.
Bronkopneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi jamur dan seperti bakteri, virus, dan benda asing.
Bronkopneumonia berasal dari kata bronchus dan pneumonia berarti
peradangan pada jaringan paru-paru dan juga cabang tenggorokan.
1.2 Fisiologi
Fungsi paru adalah pertukaran gas oksigen dan karbondiogsida pada
pernapasan melalui paru atau pernafasan eksternal, oksigen dipungut melalui
hidung dan mulut, pada waktu bernafas oksigen masuk melalui trachea dan
pipa bronkial ke alveoli, dan erat hubungan dengan darah di dalam kapiler
pulmonaris.
Hanya satu lapisan membran yaitu membran alveoli kapiller, memisahkan
oksigen dari darah, darah menembus dan dipungut oleh hemoglobin sel darah
merah dan dibawa kejantung. Dari sini dipompa didalam arteri kesemua
bagian tubuh. Darah meninggalkan paru pada tekanan oksigen mmHg dan
pada tingkatan Hb 95% jenuh oksigen.
Didalam paru, karbondiksida salah satu buangan metabolisme menembus
membran kapiler dan kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa
bronchial dan trachea dilepaskan keluar melalui hidung dan mulut. Kecepatan
pernapasan secara normal, ekspirasi akan menyusul inspirasi dan kemudian
Ketidak
efektipan
bersihan jalan
nafas
mocus dibronkus
anoreksia
intake menurun
Gangguan
pertukaran gas
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
disertai kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat gelisah, pernafasan
dangkal dan cepat disertai pernapasan cuping hidung serta sianosis sekitar
hidung dan mulut, kadang juga disertai muntah dan diare. Batuk biasanya
tidak ditemukan pada pemulaan penyakit tapi setelah beberapa hari mulamula kering kemudian menjadi produktif.
Pada stadium permulaan sukar dibuat diagnosis dengan pemeriksaan fisik
tetapi tetapi dengan adanya nafas dangkal dan cepat, pernafasan cuping
hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut dapat diduga adanya
pneumonia.
1.6 Penatalaksanaan
1. Oksigen 1-2 liter per menit
2. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai dengan makan ekternal
bertahap melalui selang NGT
3. Berikan antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti ampisilin
dan pengobatan ini terus dilakukan hingga bebas demam 4-5 hari.
4. Berikan obat analgetik untuk mengurangi rasa nyeri pleuritik.
5. Lakukan suction jika terjadi hambatan pada jalan nafas
1.7 Pemeriksaan Penunjang
Untuk dapat menegakkan diagnosa keperawatan dapat digunakan cara:
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan darah
Pada kasus bronkopneumonia oleh bakteri akan terjadi leuksitosis
(meningkatnya jumlah neutrofil).
b. Pemeriksaan sputum
Bahan pemeriksaan diproleh dari batuk yang spontan dan dalam.
Digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta
tes sensifitas untuk mendeteksi agen infeksius.
c. Analisa gas darah untuk mengevaluasi status oksigenasi dan
status asam basa.
d. Kultur darah untuk mendeteksi bakterimia
e. Sampel darah, sputum, dan urin untuk tes imunoligi untuk
mendeteksi antigen mikroba.
2. Pemeriksaan radiologi
a. Rontgenogram thoraks
1.8 Komplikasi
Komplikasi dari bronkopneumonia adalah:
1. Atelektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna atau
kolaps paru yang merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau reflek
batuk hilang
2. Empyema adalah suatu keadaaan dimana terkumpulnya nanah dalam
rongga pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh rongga pleura.
3. Abses paru adalah pengumpulan pus pada jaringan paru yang
meradang.
4. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
5. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
B. Konsep Asuhan Keperawatan
I.
Pengkajian
1. Indentitas
Indentitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan,
no.regestrasi, status perkawinan, agama, pekerjaan, tinggi badan, berat
badan, dan tanggal MRS.
2. Keluhan utama
Pada pasien bronkopneumonia biasanya mengeluh sesak, batuk, dan
nafsu makan menurun.
3. Riwayat penyakit terdahulu
Apakah sebelumnya pasien pernah menderita bronkopneumonia,
apakah ada penyakit lain yang diderita.
4. Riwayat penyakit sekarang
Pada umumnya pasien yang menderita bronkopneumonia mengalami
sesak, batuk, dan nafsu makan menurun.
5. Riwayat kesehatan keluarga
pasien
akan
mengalami
keterbatasan
gerak
karena
penyakitnya.
5).Pola tidur dan istirahat
Kebiasaan tidur pasien akan terganggu karena adanya sesak pada
malam hari dan batuk yang dapat mengganggu istiahatnya.
6). Pola kognitif-perseptual
7). Pola persepsi diri
Terjadi perubahan persepsi apabila pasien tidak efektif dalam
mengatasi masalah penyakitnya.
8). Pola seksual dan reproduksi
Pada pola reproduksi dan seksual akan terjadi perubahan pada
pasien yang telah menikah.
9). Pola peran hubungan
Kondisi kesehatan mempengaruhi hubungan interpersonal dan
peran selama sakit.
10). Pola majemen koping stres
Stres akan timbul apabila seorang pasien tidak efektif dalam
mengatasi masalah penyakitnya.
11). Pola keyakinan nilai
DAFTAR PUSTAKA
Bulcheck. Gloria M. 2008. Nursing Intervention Classification (NIC) fifth edition.
USA : Mosby Inc an Affiliate of Elsevier.
Heman. T. Heather. 2011. Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi 2012-2014 Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Moorhead. Sue. 2008. Nursing Outcome Classification (NOC) fifth edition. USA:
Mosby Inc Affiliate of elsevier.
Reevers, Charlene J, et all. 2000. Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta: Salemba
Medika.