PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mineral berasal dari dalam tanah. Tanaman yang di tanam di atas tanah akan
menyerap mineral yang di buthkan untuk pertumbuhan dan kemudian di simpan dalam
akar, batang, daun, bunga, dan buah. Hewan makan tanaman dan akan menyimpan
mineral dalam tubuhnya. Manusia memperoleh mineral melalui konsumsi pangan
Nabati maupun Hewani.
Mineral di dalam tubuh manusia terdiri dari kalsium, yodium, besi, magnesium,
fosfor, kalium, flor, mangan, nikel, selenium, silicon, dan seng. Mineral di golongkan
menjadi mineral Makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang di
butuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro di
butuhkan kurang dari 100 mg sehari (Almatsier, 2001 ).
Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolism, terutama
sebagai kofaktor dalam aktifitas enzim enzim. Keseimbangan ion ion mineral di
dalam cairan tubuh di perlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim enzim, pemelihara
keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan ikatan penting melalui membran
sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan (Kristani, 2010).
Makro mineral terdiri dari Natrium, kalsium ;kalium,klor, magnesium,fosfor,sulfur.
Setiap jenis makro mineral mempunyai fungsi dan sumber pangan baik dari hewani
maupun nabati.
1.2. Tujuan
untuk mengetahui jenis, Sumber, Dan Fungsi makro mineral dalam tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
MAKRO MINERAL
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan. Selain itu juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme,
terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim (Almatsier, 2001).
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh.
Tanpa adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya.
Mineral juga berperan penting dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan
lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta dalam pembekuan
darah. Mineral yang diperlukan tubuh dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu makromineral
dan mikromineral(Yuniastuti, 2008).
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagaian enzim dan
sangat penting dalam pengandalian komposisi cairan tubuh 65 % adalah air dalam
bobot tubuh (Proverawati, 2009).
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
cukup besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam
jumlah yang sedikit. Yang termasuk di dalam kelas makromineral adalah kalsium, fosfor,
magnesium, besi, iodin, dan kalium,. Saat tubuh kekurangan asupan mineral-mineral
tersebut, tubuh mengambilnya dari otot, hati dan bahkan tulang (Purwitasati,2009).
KEBUTUHAN MINERAL
Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah
tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral
makro dan mineral mikro.
Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat
yang diperlukan tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang
2
beredar di daerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan
tubuh. Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah
kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang sangat kecil memang, tapi sudah mencukupi
bagi tubuh
Akibat kekurangan yodium adalah munculnya penyakit gondok. Bahkan tidak
tanggung-tanggung, Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) Jepara mengutip UNICEF
(Suara Merdeka, 18 April 2007) mengatakan bahwa dampak kekurangan yodium ada
hubungannya dengan penurunan IQ 1015 poin pada anak-anak.
Remaja pun, apabila kekurangan asupan yodium tidak lepas dari kemungkinan
itu. Dampak lain, di antaranya keguguran pada ibu hamil. Pada orang dewasa, bisa
menyebabkan
gangguan
fungsi
mental
(Paath, 2005).
KLASIFIKASI MINERAL
Menurut
jenisnya,
klasifikasi
mineral
dibedakan
menjadi
2,
yaitu
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita
peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,
sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan (Juniastuti, 2009).
2. Mineral Anorganik
Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium,
kalium, kalsium, magnesium, fosfor, klorida dan sulfur (Proverawati, 2009).
Contohnya:
Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium,
Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain (Kristani, 2010).
Mineral dibagi menjadi 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro. mineral makro
Yang termasuk dalam mineral makro antara lain : Natrium, Klorida, kalium, kalsium,
fosfor,magnesium dan sulfur. Berikut penjelasan mengenai mineral makro. Mineral
makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg / hari.
Sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 15 mg / hari. Hingga saat ini dikenal
sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah.
3
Mineral makro terdiri dari Natrium. Klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan
sulfur(Behrman,1999).
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang
dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam
metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan. Mineral makro
diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan
Mg(Mardela, 2007).
1.
NATRIUM (NA)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam
kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas
mengandung banyak natrium.
1.1. Sumber
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain
berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan
garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit
natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut
lainnya.
1.2. Fungsi
o menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
o Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke
dalam sel.
o Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang
membentuk asam.
o Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
o Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui
membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
o Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG
1.3. Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut :
o menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
4
o dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut
menyebabkan edema dan hipertensi.Jadi, taksiran kebutuhan untuk orang dewasa yaitu
500 mg/hari
(renijuniastuti, 2009).
KLOR (CL)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah
dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan
pancreas. (Irianto Kus, Waluyo Kusno. 2004 )
2.1. Sumber
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran
dan buah juga mengandung klor.
2.2. Fungsi
5
KALIUM (K)
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif , akan tetapi
berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium
dan kalium di dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan cairan di dalam ekstra
selular 28:1. Sebanyak 95 % kaliu tubuh berada di dalam cairan intra selular.
3.1. Sumber
Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan
segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
3.2. Fungsi
o berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan
asam dan basa bersama natrium.
o Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
o Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
o Berperan dalam pertumbuhan sel.
3.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran
cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena
muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut.
Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic
terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah,
kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.
Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari (Ester, 2006).
3.4.
4.
KALSIUM (CA)
7
Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam
jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler,
kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf,
kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium
mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan (Suryo, 2010).
4.1. Sumber
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan
dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang,
kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun
lamtoro.
4.2. Fungsi
o pembentukan tulang dan gigi
o kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai
tempat menyimpan kalsium.
o Mengatur pembekuan darah
o Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah
lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan
asetilkolin.
o Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
o Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
o Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion
melalui membrane organel sel.
Kekurangan
kalsium
pada
masa
pertumbuhan
menyebabkan
gangguan
pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi
osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress (Sari, 2007).
Standar kebutuhan kalsium
: 700 mg/hari
Orang dewasa
manula
(Mubarak, 2007).
FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat
badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan
ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai
fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic,
fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan
energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
5.1. Sumber
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein,
seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
5.2. Fungsi
o kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang
o mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui
proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
o absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
o bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
o Mengatur keseimbangan asam basa
5.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan
asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi.
Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui
urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang
nafsu makan dan kerusakan tulang.
Jadi, AKG yang diperlukan:
-
Bayi
anak-anak
laki-laki
perempuan
: 200-250 mg
: 250-400 mg
: 500 mg
: 450 mg
: 200-300 mg (Daik,2010)
dalam
jangka
panjang
sama
dampaknya
dengan
adalah
mual,
muntah
penurunan
tekanan
darah,
perubahan
12
7.1
SULFUR
Mineral
Gejala
Gejala
Keracuna
kekurangan
n
(Defisiensi)
Memelihara - Hipertensi - Gangguan
Natrium
(Na)
Sumber
- Garam
Fungsi
dapur,
keseimbanga
pada jantung
daging,
n cairan
dan ginjal.
unggas,
dalam tubuh
ikan, telur,
dan nilai
kelelahan
susu
osmotic
dan kejang
(keseimbanga
otot
n air di luar
sel-sel tubuh)
- Mual,
- Suhu tubuh
naik
13
- Nilai
Memelihara
keseimbanga
osmotic
n pH & asam-
cairan
asam.
ekstraseluler
Mengatur
turun.
permeabilitas
sel, fungsi
alat dan
transmisi
implus-implus
2
saraf.
Kalium(K) - Daging, - Memelihara - Kelemah - Kelemahan
unggas
keseimbanga
- Serealia,
buahbuahan
an otot
Transmisi
jantung
otot
- Gangguan
pernafasan
dan
implus-implus
jantung tidak
sayuran.
saraf
normal
Memelihara
keseimbanga
n asam dan
basa dalam
tubuh
Sebagai
katalisator
dalam reaksi
kimia &
biologis
dalam tubuh
Memelihara
denyut
14
jantung
-
Mengatur
pelepasan
insulin dari
pancreas
Membantu
dalam
kontraksi otot
dan
Kalsium
(ca)
- Susu,
pertumbuhan.
- Memelihra - Kelelahan - Pembekuan
kerang,
tulang dan
ikan, keju
lambat/sukar
komponen
muntah,
bila terjadi
(kubis,
tulang dan
anoreksia,
luka
brokoli),
gigi)
- Sayuran
biji-bijian, -
Berperan
luar biasa
- Sembelit,
darah yang
menjadi
tumbuhan
dalam proses
haus,
rapuh atau
polong
pembekuan
gangguan
unak
darah
mental,
Mmbantu
batu
- Penyakit
rakhitis
- Pertumbuh
dalam
kalsium
mentransmisi
dan
pesan-
pengapura - Pembentuk
an terlambat
pesan(implus- n jaringan
an tulang
dan gigi
melalui
atau mati
menjadi jelek
system saraf
bila
Membantu
mengalami
kontraksi &
hiperkalse
relaksai
mia yang
- Kekejangan
otot
15
serabut otot
-
berat
Melindungi
tubuh
terhadap
absorpsi zatzat kimia
radioaktif
tertentu
Memelihara
fungsi otot
jantung
Mengaktifka
n enzimenzim
tertentu
Membantu
proses
penggumpala
n darah.
- Membentuk - Belum
kuning
dan
telur,
memelihara
daging,
tulang gigi
- Kehilangan
Mengatur
nafsu makan
unggas,
ikan
keseimbanga
- Serealia,
n asam dan
kacang,
basa dalam
Mengatur
aktivitas
hormonal
diketahui
- Tulang dan
gigi menjadi
rapuh
- Berat
badan turun
- Reakhitis
- Lesu
- Anoreksia
- Sakit pada
tulang.
16
Berperan
dalam
metabolism
zat-zat
makanan,
termasuk
absopsi zat
makanan,
transportasi
dan
penggunaann
ya.
Penting
untuk
efektifitas
beberapa
vitamin
Unsure
utama dari
semua sel
tubuh
Kontraksi
otot
Keterangan
:
Dalam
beberapa hal
kalsium dan
fosfor
mempunyai
beberapa
17
kesamaan
-
Penting
dalam
pertumbuhan
tulang dan
gigi
Diatur oleh
kelenjar
peratiroid
Adanya
vitamin D
meningkatkan
absopsi
Tulang
menyimpan
kalsium dan
fosfor tapi
juga
melepaskan
unsur- unsure
tersebut.
Magnesiu - Tumbuh - Sintesis
m (Mg)
an polong,
biji padi-
protein
-
padian,
serealia
- Daging
dan susu
Respirasi
seluler
Sebagai
- Ganggua - gangguan
n fungsi
mental,
saraf.
emosi dan
otot-otot
- tetani
katalisator
yang serupa
dalam
dengan
beberapa
hipoglikemia
reaksi kimia
- Pengontrola
dan biologis
n terhadap
18
yang
otot hilang
melibatkan
- Perubahan-
perubahan
Unsure
yang
penting,
mempengaru
tulang, otot,
hi kerusakan
system ginjal
merah
dan
Penting
kardiovaskul
er.
untuk
kesehatan
otot dan saraf
dan
metabolism
untuk
menghasilkan
energy.
6
Klor (Cl)
- Garan
Memelihara - Belum
dapur,
keseimbanga
daging,su
n asam-basa
su, telur.
dalam tubuh
-
Berperan
diketahui.
- Hilangnya
rambut dan
gigi.
- Gangguan
penceernaan
dalam
, mual,
pembentukan
kelelahan(les
asam
u)
hidroksida
-
Berperan
sebagai
komponen
HCL dalam
19
lambung
-
Mengatur
aktivitas
enzim-enzim
tertentu
Memudahka
n transfer
karbon
dioksida dari
darah ke
paru-paru.
Membantu
dalam
memelihara
keseimbanga
n cairan,
elektrolit,
asam-basa
dan tekanan
(nilai) osmotic
dalam bagian
Belerang
(S)
- Buah-
rongga tubuh.
- Membantu - Belum
buahan,
dalam
sayuran,
penyimpanan
tumbuhan
dan
polong,
pembebasan
kacang.
energy
- Telur,
diketahui.
- Belum
diketahui.
Meningkatka
susu,
n kerja enzim
daging,
tertentu
20
Memelihara
otot dan saraf
Meningkatka
mengandu n proses
ng protein. pembekuan
darah
-
Sebagai
komponen
substansi
tubuh yang
diperlukan
untuk proses
detoksifikasi.
Sebagai
komponen
structural
asam nukleat
dan vitamin
(tiamin, biotin,
pantotenat)
dan asam
asam lemak.
( Irianto,2004).
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Mineral makro terutama natrium, klor dan kalium berperan dalam menjaga
keseimbangan cairan tubuh. Natrium, kalium, kalsium dan magnesium diperlukan untuk
transmisi saraf dan kontraksi otot. Fosfor dan magnesium terlibat dalam metabolisme
21
energi. Kalsium, fosfor dan magnesium berperan dalam memberi bentuk tulang. Selain
itu, mineral makro memegang peranan khusus dalam tubuh.
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang
dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam
metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan
Dampak negative dari kelebihan makro mineral berpengaruh hadp kesehatan,
dan kekurangan makro mineraljuga berpengaruh terhadap gangguan kesehatan
b.
Saran
Dalam pembahasan kami diatas, Mineral merupakan bagian tubuh
22