Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mineral berasal dari dalam tanah. Tanaman yang di tanam di atas tanah akan
menyerap mineral yang di buthkan untuk pertumbuhan dan kemudian di simpan dalam
akar, batang, daun, bunga, dan buah. Hewan makan tanaman dan akan menyimpan
mineral dalam tubuhnya. Manusia memperoleh mineral melalui konsumsi pangan
Nabati maupun Hewani.
Mineral di dalam tubuh manusia terdiri dari kalsium, yodium, besi, magnesium,
fosfor, kalium, flor, mangan, nikel, selenium, silicon, dan seng. Mineral di golongkan
menjadi mineral Makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang di
butuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro di
butuhkan kurang dari 100 mg sehari (Almatsier, 2001 ).
Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolism, terutama
sebagai kofaktor dalam aktifitas enzim enzim. Keseimbangan ion ion mineral di
dalam cairan tubuh di perlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim enzim, pemelihara
keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan ikatan penting melalui membran
sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan (Kristani, 2010).
Makro mineral terdiri dari Natrium, kalsium ;kalium,klor, magnesium,fosfor,sulfur.
Setiap jenis makro mineral mempunyai fungsi dan sumber pangan baik dari hewani
maupun nabati.
1.2. Tujuan

untuk mengetahui jenis, Sumber, Dan Fungsi makro mineral dalam tubuh.

Untuk megetahui Absorpsi dan Ekskresi makro mineral dalam tubuh

Untuk mengethui kelebihan dan kekurangan makro mineral dalam tubh

BAB II
PEMBAHASAN
MAKRO MINERAL
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan. Selain itu juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme,
terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim (Almatsier, 2001).
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh.
Tanpa adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya.
Mineral juga berperan penting dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan
lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta dalam pembekuan
darah. Mineral yang diperlukan tubuh dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu makromineral
dan mikromineral(Yuniastuti, 2008).
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagaian enzim dan
sangat penting dalam pengandalian komposisi cairan tubuh 65 % adalah air dalam
bobot tubuh (Proverawati, 2009).
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
cukup besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam
jumlah yang sedikit. Yang termasuk di dalam kelas makromineral adalah kalsium, fosfor,
magnesium, besi, iodin, dan kalium,. Saat tubuh kekurangan asupan mineral-mineral
tersebut, tubuh mengambilnya dari otot, hati dan bahkan tulang (Purwitasati,2009).

KEBUTUHAN MINERAL
Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah
tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral
makro dan mineral mikro.
Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat
yang diperlukan tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang
2

beredar di daerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan
tubuh. Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah
kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang sangat kecil memang, tapi sudah mencukupi
bagi tubuh
Akibat kekurangan yodium adalah munculnya penyakit gondok. Bahkan tidak
tanggung-tanggung, Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) Jepara mengutip UNICEF
(Suara Merdeka, 18 April 2007) mengatakan bahwa dampak kekurangan yodium ada
hubungannya dengan penurunan IQ 1015 poin pada anak-anak.
Remaja pun, apabila kekurangan asupan yodium tidak lepas dari kemungkinan
itu. Dampak lain, di antaranya keguguran pada ibu hamil. Pada orang dewasa, bisa
menyebabkan

gangguan

fungsi

mental

(Paath, 2005).
KLASIFIKASI MINERAL
Menurut

jenisnya,

klasifikasi

mineral

dibedakan

menjadi

2,

yaitu

1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita
peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,
sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan (Juniastuti, 2009).
2. Mineral Anorganik
Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium,
kalium, kalsium, magnesium, fosfor, klorida dan sulfur (Proverawati, 2009).
Contohnya:
Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium,
Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain (Kristani, 2010).
Mineral dibagi menjadi 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro. mineral makro
Yang termasuk dalam mineral makro antara lain : Natrium, Klorida, kalium, kalsium,
fosfor,magnesium dan sulfur. Berikut penjelasan mengenai mineral makro. Mineral
makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg / hari.
Sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 15 mg / hari. Hingga saat ini dikenal
sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah.
3

Mineral makro terdiri dari Natrium. Klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan
sulfur(Behrman,1999).
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang
dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam
metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan. Mineral makro
diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan
Mg(Mardela, 2007).
1.

NATRIUM (NA)

Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam
kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas
mengandung banyak natrium.
1.1. Sumber
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain
berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan
garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit
natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut
lainnya.
1.2. Fungsi
o menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
o Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke
dalam sel.
o Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang
membentuk asam.
o Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
o Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui
membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
o Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG
1.3. Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut :
o menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
4

o dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut
menyebabkan edema dan hipertensi.Jadi, taksiran kebutuhan untuk orang dewasa yaitu
500 mg/hari
(renijuniastuti, 2009).

1.4. Absobsi dan Ekskresi Natrium


Natrium di absobsi secara aktif (membutuhkan energi). Natrium yang di absobsi di
bawa oleh aliran darah ke ginjal. Disini natrium di saring dan di kembalikan ke aliran
darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah.
Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99% dari yang di konsumsi,
dikeluarkan melalui urine. Pengelkuaran natrium ini di atur oleh hormone aldosteron,
yang di keluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun. Aldosteron
merangsang ginjal untuk mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal,
natrium yang di keluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium yang di
konsumsi. Jumlah natrium dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan sebaliknya
(Almatsier, 2001).
2.

KLOR (CL)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah
dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan
pancreas. (Irianto Kus, Waluyo Kusno. 2004 )

2.1. Sumber
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran
dan buah juga mengandung klor.
2.2. Fungsi
5

o berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan


ekstraseluler.
o Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan
untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
o Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur
pembentuk asam lainnya
o Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma
darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
o Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan
tubuh ( Yupi,2011 ).
2.3. Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat
berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor
sehari sebesar 750 mg( Oenzil, 1995).
2.4. Absobsi dan Ekskresi klor
Klor hamper seluruhnya di absobsi di dalam usus halus dan si ekskresi melalui urine
dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat
dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat
(Almatsier, 2001).
3.

KALIUM (K)
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif , akan tetapi
berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium
dan kalium di dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan cairan di dalam ekstra
selular 28:1. Sebanyak 95 % kaliu tubuh berada di dalam cairan intra selular.

3.1. Sumber

Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan
segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.

3.2. Fungsi
o berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan
asam dan basa bersama natrium.
o Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
o Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
o Berperan dalam pertumbuhan sel.
3.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran
cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena
muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut.
Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic
terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah,
kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.
Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari (Ester, 2006).
3.4.

Absobsi dan Ekskresi Klaium


Kalium di absobsi dengan mudah di dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium
yang di makan di ekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan
sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh
ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengabsobsi kembali dan mengeluarkan
kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium di keluarkan dalam bentuk ion dengan
menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal
(Almatsier, 2001).

4.

KALSIUM (CA)
7

Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam
jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler,
kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf,
kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium
mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan (Suryo, 2010).
4.1. Sumber
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan
dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang,
kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun
lamtoro.
4.2. Fungsi
o pembentukan tulang dan gigi
o kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai
tempat menyimpan kalsium.
o Mengatur pembekuan darah
o Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah
lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan
asetilkolin.
o Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
o Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
o Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion
melalui membrane organel sel.

4.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG


8

Kekurangan

kalsium

pada

masa

pertumbuhan

menyebabkan

gangguan

pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi
osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress (Sari, 2007).
Standar kebutuhan kalsium

Ibu hamil Dan menyusui

: 1200 mg/ hari

Anak-anak usia 0-8 tahun

: 600 mg/ hari

Umur 9-14 tahun

: 700 mg/hari

Umur 15-17 tahun

: 600 mg/ hari

Orang dewasa

manula

: 500-800 mg/ hari


: 500 mg

(Mubarak, 2007).

4.4. Absobsi dan Ekskresi Kalsium


Absorbs kalsium terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum absorbs kalsium
terutama di lakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein pengikat
kalsium. Sedangkan absorbi kalsium pasif terjadi pada permukaan saluran cerna.
Kalsium yang tidak di absorbsi di keluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium melalui
urine meningkat pada asi dosis dan pada konsumsi fosfor tinggi, juga terjadi melalui
sekresi cairan yang masuk ke dalam saluran cerna, dan melalui keringat (Almatsier,
2001).
4.5. Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro
Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar dan
mengganggu penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan tembaga. Kelebihan Ca
dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena hiperkalsemia, pembentukan
batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium jauh
di atas kebutuhan sebaiknya di hindari.
5.

FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat
badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan
ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai
fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic,

fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan
energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
5.1. Sumber
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein,
seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
5.2. Fungsi
o kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang
o mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui
proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
o absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
o bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
o Mengatur keseimbangan asam basa
5.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan
asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi.
Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui
urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang
nafsu makan dan kerusakan tulang.
Jadi, AKG yang diperlukan:
-

Bayi

anak-anak

laki-laki

perempuan

ibu hamil dan menyusui

: 200-250 mg
: 250-400 mg
: 500 mg
: 450 mg
: 200-300 mg (Daik,2010)

Standar kebutuhan posfor 800 mg/ hari (Purwitasari, 2009).


Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga
dapat menimbulkan kejang (Irawan, 2007).
10

5.4. Absobsi dan Ekskresi Fosfor


Fosfor dapat di absobsi secara efesien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
di hidrolisis dan dilepas dari makanan. Absobsi aktif di bantu oleh bentuk aktif vitamin D
(Yuniastuti,2008).
5.5. Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro
Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya di tentukan oleh rasio antara kalsium
dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1 : 1 kelebihan fosfor
terjadi bila rasio fosfor lebih kecil dari atau 1 : 2. Kelebihan fosfor dapat megganggu
penyerapan mineral seperti tembaga dan seng serta dapat pula memicu timbulnya
hiposalsemia
6. MAGNESIUM (MG)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular.
Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuhtumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah
manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses
metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan
cairan tubuh lainnya.
6.1. Sumber
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn
kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber
magnesium yang baik.
6.2. Fungsi
Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium
berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi,
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan
stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak.
11

Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi


otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.
6.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG)
Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta
berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan
fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena)
AKG untuk orang dewasa untuk pria 280 mg/hari dan wanita 250 mg/ hari (Daik,2010).

6.4. Absobsi dan Ekskresi Magnesium


Magnesium terutama di absorbs di dalam usus halus dengan bantuan alat aktif dan secara
difusi pasif. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glucagon PTH
terhadap aresorpsi tubula ginjal. (Yuniastuti, 2008).
6.5. Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro
Kelebihan magnesium

dalam

jangka

panjang

sama

dampaknya

dengan

kekurangan magnesium yaitu gangguan fungsi syaraf. Gejala awal kekurangan


magnesium

adalah

mual,

muntah

penurunan

tekanan

darah,

perubahan

elektrokardiografi dan kelambanan reflex.


7. SULFUR (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin
serta asam amino metionin dan sistein.
Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga
membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein.
Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak
mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.

12

7.1

SULFUR

Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein.


7.2. Fungsi Sulfur
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur
yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi,
bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur
juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin,
dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.
7.3. Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG)
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui
adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung
protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan
menghambat pertumbuhan.
Tabel Sumber, Fungsi, gejala keracunan, Gejala Kekurangan
Mineral Makro
N

Mineral

Gejala

Gejala

Keracuna

kekurangan

n
(Defisiensi)
Memelihara - Hipertensi - Gangguan

Natrium
(Na)

Sumber

- Garam

Fungsi

dapur,

keseimbanga

pada jantung

daging,

n cairan

dan ginjal.

unggas,

dalam tubuh

ikan, telur,

dan nilai

kelelahan

susu

osmotic

dan kejang

(keseimbanga

otot

n air di luar
sel-sel tubuh)

- Mual,

- Suhu tubuh
naik
13

- Nilai

Memelihara
keseimbanga

osmotic

n pH & asam-

cairan

asam.

ekstraseluler

Mengatur

turun.

permeabilitas
sel, fungsi
alat dan
transmisi
implus-implus
2

saraf.
Kalium(K) - Daging, - Memelihara - Kelemah - Kelemahan
unggas

keseimbanga

- Serealia,

n air di dalam - Denyut


sel-sel tubuh.

buahbuahan

an otot

Transmisi

jantung

otot
- Gangguan
pernafasan

tidak tratur - Denyut

dan

implus-implus

jantung tidak

sayuran.

saraf

normal

Memelihara
keseimbanga
n asam dan
basa dalam
tubuh

Sebagai
katalisator
dalam reaksi
kimia &
biologis
dalam tubuh

Memelihara
denyut
14

jantung
-

Mengatur
pelepasan
insulin dari
pancreas

Membantu
dalam
kontraksi otot
dan

Kalsium
(ca)

- Susu,

pertumbuhan.
- Memelihra - Kelelahan - Pembekuan

kerang,

tulang dan

ikan, keju

gigi (sebagai - Mual,

lambat/sukar

komponen

muntah,

bila terjadi

(kubis,

tulang dan

anoreksia,

luka

brokoli),

gigi)

sakit perut - Tulang

- Sayuran

biji-bijian, -

Berperan

luar biasa

- Sembelit,

darah yang

menjadi

tumbuhan

dalam proses

haus,

rapuh atau

polong

pembekuan

gangguan

unak

darah

mental,

Mmbantu

batu

- Penyakit
rakhitis
- Pertumbuh

dalam

kalsium

mentransmisi

dan

pesan-

pengapura - Pembentuk

an terlambat

pesan(implus- n jaringan

an tulang

implus saraf) - Koma

dan gigi

melalui

atau mati

menjadi jelek

system saraf

bila

Membantu

mengalami

kontraksi &

hiperkalse

relaksai

mia yang

- Kekejangan
otot

15

serabut otot
-

berat

Melindungi
tubuh
terhadap
absorpsi zatzat kimia
radioaktif
tertentu

Memelihara
fungsi otot
jantung

Mengaktifka
n enzimenzim
tertentu

Membantu
proses
penggumpala

Fosfor (P) - Susu,

n darah.
- Membentuk - Belum

kuning

dan

telur,

memelihara

daging,

tulang gigi

- Kehilangan

Mengatur

nafsu makan

unggas,

ikan

keseimbanga

- Serealia,

n asam dan

kacang,

basa dalam

tumbuhan, tubuh (darah)


polong

Mengatur
aktivitas
hormonal

diketahui

- Tulang dan
gigi menjadi
rapuh

- Berat
badan turun
- Reakhitis
- Lesu
- Anoreksia
- Sakit pada
tulang.
16

Berperan
dalam
metabolism
zat-zat
makanan,
termasuk
absopsi zat
makanan,
transportasi
dan
penggunaann
ya.

Penting
untuk
efektifitas
beberapa
vitamin

Unsure
utama dari
semua sel
tubuh

Kontraksi
otot

Keterangan
:
Dalam
beberapa hal
kalsium dan
fosfor
mempunyai
beberapa
17

kesamaan
-

Penting
dalam
pertumbuhan
tulang dan
gigi

Diatur oleh
kelenjar
peratiroid

Adanya
vitamin D
meningkatkan
absopsi

Tulang
menyimpan
kalsium dan
fosfor tapi
juga
melepaskan
unsur- unsure

tersebut.
Magnesiu - Tumbuh - Sintesis
m (Mg)

an polong,
biji padi-

protein
-

padian,
serealia
- Daging
dan susu

Respirasi
seluler

Sebagai

- Ganggua - gangguan
n fungsi

mental,

saraf.

emosi dan
otot-otot
- tetani

katalisator

yang serupa

dalam

dengan

beberapa

hipoglikemia

reaksi kimia

- Pengontrola

dan biologis

n terhadap
18

yang

otot hilang

melibatkan

- Perubahan-

ATP & ADP.

perubahan

Unsure

yang

penting,

mempengaru

tulang, otot,

hi kerusakan

dan sel darah

system ginjal

merah

dan

Penting

kardiovaskul
er.

untuk
kesehatan
otot dan saraf
dan
metabolism
untuk
menghasilkan
energy.
6

Klor (Cl)

- Garan

Memelihara - Belum

dapur,

keseimbanga

daging,su

n asam-basa

su, telur.

dalam tubuh
-

Berperan

diketahui.

- Hilangnya
rambut dan
gigi.
- Gangguan
penceernaan

dalam

, mual,

pembentukan

kelelahan(les

asam

u)

hidroksida
-

Berperan
sebagai
komponen
HCL dalam
19

lambung
-

Mengatur
aktivitas
enzim-enzim
tertentu

Memudahka
n transfer
karbon
dioksida dari
darah ke
paru-paru.

Membantu
dalam
memelihara
keseimbanga
n cairan,
elektrolit,
asam-basa
dan tekanan
(nilai) osmotic
dalam bagian

Belerang
(S)

- Buah-

rongga tubuh.
- Membantu - Belum

buahan,

dalam

sayuran,

penyimpanan

tumbuhan

dan

polong,

pembebasan

kacang.

energy

- Telur,

diketahui.

- Belum
diketahui.

Meningkatka

susu,

n kerja enzim

daging,

tertentu
20

keju, dan makanan


yang

Memelihara
otot dan saraf

Meningkatka

mengandu n proses
ng protein. pembekuan
darah
-

Sebagai
komponen
substansi
tubuh yang
diperlukan
untuk proses
detoksifikasi.

Sebagai
komponen
structural
asam nukleat
dan vitamin
(tiamin, biotin,
pantotenat)
dan asam
asam lemak.

( Irianto,2004).
BAB III
PENUTUP
a.

Kesimpulan
Mineral makro terutama natrium, klor dan kalium berperan dalam menjaga

keseimbangan cairan tubuh. Natrium, kalium, kalsium dan magnesium diperlukan untuk
transmisi saraf dan kontraksi otot. Fosfor dan magnesium terlibat dalam metabolisme
21

energi. Kalsium, fosfor dan magnesium berperan dalam memberi bentuk tulang. Selain
itu, mineral makro memegang peranan khusus dalam tubuh.
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang
dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam
metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan
Dampak negative dari kelebihan makro mineral berpengaruh hadp kesehatan,
dan kekurangan makro mineraljuga berpengaruh terhadap gangguan kesehatan

b.

Saran
Dalam pembahasan kami diatas, Mineral merupakan bagian tubuh

yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, oleh


karena itu perlu diperhatikan keseimbangan cairan tubuh yang di perlukan
dalam beraktifitas sehari hari. Khususnya Mineral Makro dimana berfungsi
sebagai bagian zat yang aktif dalam metabolism atau seabagai stuktur Sel
dan Jaringan.

22

Anda mungkin juga menyukai