Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PROFIL LOKASI
Profil Lokasi Kecamatan Kuranji
Letak Daerah

: 0.58'.4'' Lintang Selatan


100.21'.11'' Bujur Timur

Luas Daerah

: 57,41 km

Jumlah Kelurahan

: 9 Kelurahan

Temperatur

: 22,0C 31,7

Curah Hujan

: 384,88 mm / bulan

Tinggi Daerah

: 8 1000 M dpl

Profil Lokasi Kelurahan Lubuk Lintah


Luas Daerah

: 4,03 km

Jumlah Penduduk

: 9.326 jiwa

Kepadatan Penduduk

: 2,314,14

Jumlah RW

:8

Jumlah RT

: 31

Profil Lokasi Kelurahan Kalumbuk


Luas Daerah

: 6,02 km

Jumlah Penduduk

: 9.407 jiwa

Kepadatan Penduduk

: 1,562.62

Jumlah RW

:8

Jumlah RT

: 28

Profil Lokasi Kelurahan Ampang


Luas Daerah

: 4,03 km

Jumlah Penduduk

: 6.258 jiwa

Kepadatan Penduduk

: 1,552.85

Jumlah RW

:9

Jumlah RT

:2

BAB II

RUMUSAN MASALAH
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian mahasiswa
kepada masyarakat sehubungan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. KKN
memberikan pengalaman

belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-

tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta


menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat.
KKN dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dalam upaya meningkatkan isi dan
bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapatkan nilai tambah yang
lebih

besar

pada

pendididikan

tinggi.

Oleh

karena

itu

sistem

penyelenggaraannya memerlukan landasan idil yang secara filosofis akan


memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana,
serta untuk apa KKN itu diselenggarakan. Landasan idil ini secara filosofis akan
memberikan petunjuk serta mengendalikan pola fikir dan pola tindakan dalam
setiap proses penyelenggaraan KKN yang pada gilirannya akan membedakan
dari bentuk-bentuk kegiatan lain yang bukan KKN.
KKN sekurang-kurangnya mengandung lima aspek bernilai fundamental
dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, yaitu
meliputi :
1. Keterpaduan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
2. Pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral.
3. Komprehensif dan berdimensi yang luas.
4. Realistis dan pragmatis.
5. Sasaran masyarakat dan masyarakat terlibat secara aktif.
Kuliah Kerja Nyata Tematik merupakan Program Kuliah Kerja Nyata

Tematik yang bekerjasama dengan Ditjen Cipta Karya Kemetrian Pekerjaan


Umum dan Perumahan Rakyat untuk mencapai Target 100-0-100, yaitu
100% akses air minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100%
akses sanitasi layak.
Berdasarkan survey awal pemetaan dan pendataan penduduk, didapatkan
permasalahan utama masyarakat terletak pada bidang kebersihan dan sanitasi,
PBL, dan SPAM dimana rinciannyaa adalah :
1. Aspek Sanitasi dan Kebersihan
Masing masing lokasi KKN di Kecamatan Kuranji yang meliputi tiga
kelurahan; kelurahan Lubuk Lintah, Kalumbuk dan Ampang memiliki
masalah-masalah kebersihan lingkungan sebagai berikut ini:
3

a. Lingkungan pemukiman yang kotor karena tumpukan sampah, hal ini


disebabkan karena minimnya pengetahuan sebagian besar warga
tentang pengelolaan sampah yang tepat sehingga mereka masih
memelihara budaya buang sampah sembarangan dan membakar
sampah.
b. Minimnya

ketersediaan/hampir

tidak

ada

TPS

di

RW

setempat,

sebagian warga menyatakan bahwa hal ini disebabkan karena tidak


adanya sukarelawan yang bersedia menyumbangkan tanahnya untuk
dibangun TPS. Selain itu, lokasi tempat tinggal mereka yang bisa
dibilang terpencil jarang sekali dijangkau oleh mobil pengangkut
sampah dari Dinas Kebersihan Kota Padang.
c. Masih banyak warga yang melakukan BABS

(Buang

Air Besar

Sembarangan), warga mengakui mereka terpaksa melakukannya


karena tidak ada jamban di rumah mereka.
d. Masih banyak rumah-rumah warga yang tidak memiliki septic tank,
kurangnya pengetahuan tentang cara pembuatan septic tank yang
benar.
Dari

masalah-masalah

yang

telah

disebutkan

di

atas,

kami

berencana untuk mengadakan kegiatan-kegiatan berupa penyuluhan,


seperti penyuluhan tentang kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah
yang baik dan benar, cara membangun septic tank benar serta
penyuluhan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan
tujuan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya halhal tersebut.
2. Aspek PBL (Penataan Bangunan Layak Huni)
Berdasarkan hasil survey lapangan yang telah kami lakukan di
beberapa titik di Kecamatan Kuranji, ditemukan bahwa sebagian besar
rumah warga didirikan di atas tanah ulayat dan mereka mengakui bahwa
rumah mereka tidak memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Hal ini tentu
bisa merugikan warga dalam beberapa hal seperti kesulitan dalam
kepengurusan birokrasi tertentu, kesulitan dalam memperoleh pinjaman
dana dari bank, dan tanah tersebut bisa saja diambil atau diklaim oleh
pihak lain. Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya memiliki IMB pada
setiap rumah serta cara kepengurusan IMB.
3. Aspek SPAM
Hasil survey lapangan kami di beberapa tempat di Kecamatan
Kuranji menunjukkan bahwa masalah terkait SPAM berada pada belum
4

terjangkaunya daerah pemukiman warga oleh perusahaan air negara


(PDAM). Sebagian besar dari mereka masih mengkonsumsi air sumur dan
air minum isi ulang. Sumur yang digunakan yaitu sumur bor dan sumur
cincin.

BAB III
PROGRAM KEGIATAN KKN TEMATIK INFRASTRUKTUR PEMUKIMAN
Kegiatan KKN Tematik Infrastruktur Pemukiman Universitas Andalas di
Kecamatan Kuranji diikuti oleh 15 orang mahasiswa Universitas Andalas dari
berbagai jurusan dengan laki-laki sebanyak 11 orang dan perempuan 4 orang.
Program pelaksanaan KKN Tematik Infrastruktur Pemukiman Universitas Andalas
yang bekerja sama dengan Ditjen Cipta Karya Kementrian PU Pera dan Pemko
Padang mencakup dalam empat kriteria aspek sebagai berikut:
1. Sanitasi
2. SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum)
3. PBL (Penataan Bangunan Layak huni)
4. Bangkim (Pengembangan Pemukiman)
Pelaksanaan program kerja terdiri dari kerja individu dan program kerja
kelompok untuk Kelurahan dan Kecamatan. Program kerja tersebut dilaksanakan
di tiga kelurahan yang berada di Kecamatan Kuranji yaitu Kelurahan Lubuk
Lintah, Kalumbuk, dan Ampang. Rinciannya sebagai berikut:
1. Aspek Sanitasi dan Kebersihan
a. Pendataan

Sanitasi

Rumah

Warga

dan

Lingkungan

Sekitar.

(Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
b. Penyuluhan Pentingnya Memiliki TPS Kampung. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
c. Penyuluhan Pengelolaan Sampah Berbasis 3R. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.

d. Penyuluhan

Sampah

Organik

dan

Anorganik

Serta

Cara

Pengelolaannya. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
e. Penyuluhan Tentang Pentingnya Pemanfaatan MCK. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
f.

masyarakat di masing-masing kelurahan.


Penyuluhan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga

masyarakat di masing-masing kelurahan.


g. Penyuluhan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
h. Penyuluhan Tentang Pentingnya Septic Tank. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
i.

j.

masyarakat di masing-masing kelurahan.


Penyuluhan Konservasi Lingkungan. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
Pembentukan Kepengurusan Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS).
Kelurahan Lubuk lintah ( Terlaksana )
Karena setelah berdiskusi dengan pihak kelurahan lubuk
lintah terutama masyarakat lubuk lintah sangat antusias dan
mendukung untuk membentuk kepengurusan Lembaga Pengelolaan
Sampah (LPS) di kelurahan lubuk lintah.
Kelurahan Kalumbuk ( Belum Terlaksana )
Karena setelah berdiskusi dengan Bapak RW 06 di kelurahan
kalumbuk, Bapak RW 06 tidak memiliki waktu untuk musyawarah
pembentukan lembaga Pengelolaan Sampah (LPS), karena bapak
RW 06 ada kepentingan yang lain.
Kelurahan Ampang ( Belum Terlaksana )
Karena setelah bermusyawarah dengan pemuka masyarakat
dengan masyarakat tidak ada kata sepakat dan kami juga tidak bisa
mengambil keputusan untuk pembentukan Lembaga Pengelolaan
Sampah (LPS).

k. Goro Bersama Warga Untuk Kebersihan Selokan. (Terlaksana)


Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
l.

Penyuluhan Tentang Kesehatan Lingkungan. (Terlaksana)


Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.

m. Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS). (Belum Terlaksana)


Karena:
6

1. Tidak ada lahan/ tempat untuk mendirikan Tempat Pembuangan


Sampah (TPS).
2. Tidak ada dana untuk pengadaan TPS.
3. Masyarakat tidak mendukung, karena

tidak

ada

yang

akan

menjemput sampah tersebut.


n. Pengajuan Proposal Pengadaan Becak Motor Pengangkut Sampah.
(Terlaksana)
Karena kebutuhan dan dukungan dari tokoh masyarakat dan warga
masyarakat RT 03 RW 03 Kelurahan Ampang
o. Pengajuan Proposal Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
(Terlaksana)
Karena kebutuhan dan dukungan dari tokoh masyarakat dan warga
masyarakat RT 03 RW 03 Kelurahan Ampang
2. Aspek PBL (Penataan Bangunan Layak Huni)
a. Pendataan Aspek Penataan Bangunan Layak Huni rumah warga.
(Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
b. Penyuluhan Pentingnya IMB dan kepengurusannya. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
c. Penyuluhan Rumah Sehat. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
d. Survey Bangunan Layak Huni. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
3. Aspek SPAM
a. Pendataan SPAM rumah warga. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
b. Penyuluhan Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
c. Pendampingan PAMSIMAS. (Terlaksana)
Karena komunikasi dan menjalin kerjasama

dengan

badan

kepengurusan PAMSIMAS di RW 06 Kampung Marapak, Kelurahan


Kalumbuk.
7

4. Aspek Bangkim (Pengembangan Pemukiman)


a. Pendataan Ketersediaan Infrastuktur. (Terlaksana)
b. Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan
c. Penyuluhan Dampak yang Ditimbulkan Jika Kandang Ayam dengan
Pemukiman Berdampingan. (Terlaksana)
Karena dukungan dari tokoh masyarakat dan partisipasi dari warga
masyarakat di masing-masing kelurahan.
d. Goro Memasang Polongan Untuk Saluran Air. (Terlaksana)
Karena di tempat tersebut merupakan daerah genangan air, maka kami
berinisiatif untuk memasang polongan ditempat tersebut agar tidak
ada lagi genangan air, goro tersebut terlaksana juga karena dukungan
dan partisipasi dari warga RT 01 RW 06 Kampung Marapak, Kelurahan
Kalumbuk.
e. Goro Membantu Pembangunan Musholla Abrar. (Terlaksana)
Karena mushalla sedang dalam tahap pembangunan sehingga kami
dapat

masuk

untuk

memberi

bantuan

tenaga

kerja

dalam

pembangunan mushalla Abrar.


Berbagai jenis kegiatan tersebut merupakan program kerja individu dan
program kerja kelompok untuk Kecamatan Kuranji, secara keseluruhan program
kerja tersebut telah terlaksana semaksimal mungkin dan beberapa diantaranya
juga ada yang belum terlaksana. Rencana tindak lanjut untuk program kerja
yang telah terlaksana, kami berharap para tokoh masyarakat, warga , dan
pemerintah di Kecamatan Kuranji bisa bekerja sama untuk memulai membantu
mewujudkan program 100-0-100 yang telah ditargetkan oleh Ditjen Cipta Karya
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Khusus rencana tindak
lanjut untuk program kerja yang belum terlaksana , diharapkan nantinya adanya
kelanjutan yang dilakukan baik oleh warga,pemerintah maupun mahasiswa yang
kembali melakukan KKN di kecamatan Kuranji, karena kerjasama Universitas
Andalas dengan Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat akan berlangsung sampai tahun 2019. Sehingga nantinya
pada tahun 2019 tersebut program 100-0-100 yang dicanangkan oleh Direktorat
Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut
dapat terwujud, khususnya di Kecamatan Kuranji. Adapun rencana tindak lanjut
8

terkait program kerja yang belum tercapai atau terlaksana yaitu rinciannya
sebagai berikut:
a. Pembentukan Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) di
Kelurahan Kalumbuk dan Kelurahan Ampang
Berhubung dengan keterbatasan waktu mahasiswa KKN
Tematik UNAND di dua kelurahan ini, kami menyarankan serta
berharap

agar

warga,

pemerintah,

dan

seluruh

lapisan

masyarakat di daerah tersebut bisa melanjutkan pelaksanaan


solusi

untuk

menyelesaikan

masalah

pengeloaan

sampah

dengan membentuk Lembaga Pengeloaan Sampah (LPS) di tiaptiap RW yang ada di daerah kelurahan Ampang dan Kalumbuk.
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan
musyawarah tentang pembentukan LPS bersama masyarakat
serta membentuk susunan kepanitiannya. Rencana tindak lanjut
yang dapat dilakukan selanjutnya adalah mulai melakukan aksi
nyata seperti pengadaan TPS dan becak pengangkut sampah di
tiap-tiap

RW.

Jiks

warga

belum

mampu

menanggulangi

pengadaan becak motor, solusi alternatif yang dapat dilakukan


yaitu

mengajukan

proposal

pengadaan

becak

pengangkut

sampah kepada instansi pemerintahan terkait yang dapat


dibantu oleh pemuka masyarakat seperti RT, RW, Kelurahan,
serta Kecamatan setempat. Pembentukan LPS ini dianggap
sangat penting untuk mewujudkan program 100-0-100 agar kota
Padang menjadi kota yang bersih, aman, dan nyaman.
b. Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
Pengadaan TPS di tiap tiap RW yang berada di kecamatan
Lubuk Lintah, Kalumbuk, dan Ampang masih menjadi polemik di
kalangan warga. Satu hal yang cukup ironis adalah banyak
warga yang mengeluh tentang permasalahan sampah di sekitar
lingkungan mereka namun tidak banyak dari mereka yang
bersedia menjadi sukarelawan untuk menyumbang sebidang
tanah milik mereka untuk kepentingan bersama. Sebagaian
mempunyai alasan jika TPS didirikan, mereka khawatir tidak
adanya mobil atau becak pengangkut sampah rutin yang
mengangkut sampah tersebut sehingga menyebabkan bau
9

menyengat. Menurut kami, akar dari permasalahan ini adalah


karena belum adanya LPS. Kembali lagi ke rencana awal yang
telah dibahas sebelumnya, agar pengadaan TPS ini dapat
berjalan dan dimanfaatkan dengan baik maka langkah pertama
yang bisa harus dilakukan adalah membentuk LPS.

BAB IV
KESIMPULAN
Bersamaan dengan pelaksanaan KKN Tematik ini, kami telah menemukan
beberapa masalah dan telah membuat beberapa rencana kerja sebagai langkah
tindak lanjut untuk menyelesaikan permasalahan terkait sanitasi, SPAM, PBL dan
bangkim yang telah ditemukan di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Lubuk Lintah,
Kelurahan Kalumbuk, dan Kelurahan Ampang yang berada di Kecamatan Kuranji.
Di Kelurahan Lubuk Lintah terutama RW 04 Cubadak Aia, kami dapat
mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Masalah utama di RW 04 Cubadak Aia ini adalah permasalahan
pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan.
2. Langkah

pertama

yang

dapat

terealisasi

untuk

mengatasi

permasalahan di RW 04 Cubadak Aia ini adalah survey lapangan


hingga penyuluhan-penyuluhan tentang pengelolaan sampah dan
kebersihan lingkungan.
3. Langkah selanjutnya yang dapat kami lakukan sebagai tindakan langsung untuk
membantu menyelesaikan masalah sampah di RW 04 Cubadak Aia adalah
melaksanakan musyawarah pembentukan LPS dan gotong-royong bersama
warga setempat.
4. Program kerja yang tidak dapat kami realisasikan di RW 04 Cubadak Aia ini
adalah pengadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Selanjutnya kegiatan KKN di Kelurahan Kalumbuk yang difokuskan di RW
06 Kampuang Marapak, kami dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Permasalahan utama di lingkungan RW 06 adalah masalah sanitasi
yang mencakup masih banyaknya rumah warga yang tidak memiliki
septic tank, sistem drainase warga yang belum cukup baik serta
permasalahan pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan.
10

2. Khusus di RT 03 RW 06 Kampung Marapak masalah utamanya adalah


lokasi kandang ayam yang berdekatan dengan pemukiman warga,
sehingga warga banyak mengeluhkan bau tak sedap yang berasal dari
kandang tersebut.
3. Beberapa program kerja yang berhasil kami realisasikan sebagai
langkah

awal

penyuluhan

untuk

tentang

mengatasi
sanitasi,

permasalahan

musyawarah

tersebut

bersama

adalah

warga

dan

kegiatan gotong-royong.
4. Untuk mengatasi masalah adanya genangan air di beberapa titik di
lingkungan RT 03 RW 06 Kampung Marapak kami melakukan gotongroyong pemasangan 4 buah polongan.
5. Kami juga dapat merealisasikan kerjasama dalam pendampingan
PAMSIMAS.
6. Program

kerja

yang

belum

dapat

kami

realisasikan

adalah

pembentukan Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) dan Pengadaan


Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
7. Khusus untuk permasalahan lokasi kandang ayam yang berdekatan
dengan pemukiman warga, kami belum dapat memberikan solusinya,
karena masalah ini merupakan permasalahan yang sangat serius.
Kelurahan terakhir yang masuk dalam kegiatan KKN mahasiswa UNAND
2015 di Kelurahan Ampang terpusat di RT 03 RW 03, kami

dapat mengambil

beberapa kesimpulan, yaitu:


1. Disini kami menemukan masalah lingkungan serupa yang lebih
kompleks seperti permasalahan sampah, bangunan tidak layak huni,
dan tidak adanya septic tank di sebagian rumah warga.
2. Dengan kerjasama antara mahasiswa KKN, aparat pemerintah serta
warga setempat kami telah berhasil melaksanakan kegiatan yang
dianggap dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan
lingkungan seperti kegiatan penyuluhan.
3.

Solusi lain yang dapat kami realisasikan yaitu membantu mengajukan


dua buah proposal mengenai pengadaan septic tank dan becak
pengangkut sampah yang nantinya akan diajukan ke instansi-instansi
pemerintahan terkait.

4. Namun sehubungan dengan keterbatasan waktu dan tenaga kami


belum bisa merealisasikan proposal terkait dengan bangunan tidak
layak huni.
11

BAB V
SARAN
Secara umum, ketiga kelurahan yang termasuk dalam tiga lokasi KKN
Tematik Infrastruktur Pemukiman di Kecamatan Kuranji merupakan daerah yang
masih terbilang kumuh. Banyak masalah yang ditemukan didaerah tersebut
seperti sanitasi yang buruk mencakup banyaknya rumah warga yang tidak
memiliki septic tank, sampah yang tidak terkelola dengan benar, sistem drainase
yang masih buruk, beberapa rumah yang tidak layak huni dan tidak ber-imb,
rumah-rumah yang masuk kategori rumah yang tidak sehat, masih banyak lagi.
Hal ini terjadi karena masih rendahnya kepedulian dan pengetahuan masyarakat
akan hal tersebut. Selain itu faktor kurangnya informasi dan juga penyuluhanpenyuluhan yang dilakukan oleh pemerintah di daerah tersebut juga menjadi
penyebab lainnya. Beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah daerah yaitu:
1. Melakukan penyuluhan rutin paling tidak 1 bulan sekali untuk terus
memberikan

pengetahuan

dan

informasi

kepada

masyarakat

akan

pentingnya lingkungan yang sehat.


2. Mengajak masyarakat untuk terus berperan aktif menjaga kebersihan
lingkungannya dengan himbauan goro dan membuang sampah pada
tempatnya.
3. Membantu pembentukan LPS ditiap RW beserta TPS.
12

Sedangkan hal-hal yang bisa dilakukan oleh warga yaitu :


4.
5.
6.
7.

Rutin membersihkan lingkungan dimulai dari rumah sendiri.


Membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya.
Aktif melakukan gotong royong rutin pada akhir pekan.
Agar ada warga yang bersedia melepas sebagian tanahnya untuk
mendirikan Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Khusus untuk tindak lanjut program kerja yang belum terealisasi atau
terlaksana, program tersebut nantinya akan di lanjutkan oleh mahasiswa KKN
Tematik berikutnya, karena kerjasama antara Universitas Andalas dengan
Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat berlangsung sampai tahun 2019, sehingga pada tahun 2019 tersebut
program 100-0-100 dapat terwujud. Dibutuhkan juga peran aktif pemerintah
bersama dengan masyarakat untuk bisa mewujudkan lingkungan yang bersih
dan sehat sehingga lingkungan nyaman untuk ditempati.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, BPS. Kuranji Dalam Angka. Padang: BPS Kota Padang.
2012. Diakses 1 Januari 2016 dari http://www.bappeda.padang.go.id/?
mod=konten&id=41
Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. 2015.BUKU 1 Pedoman Umum Pengembangan Infrastruktur
Pemukiman Dengan Pola KKN Tematik. Jakarta.
Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. 2015. BUKU 2 Panduan Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pembangunan Infrastruktur Permukiman. Jakarta.
Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. 2015. BUKU 3 Kumpulan Modul Pengembangan Infrastruktur
Pemukiman Dengan Pola KKN Tematik. Jakarta.

13

LAMPIRAN
PETA KECAMATAN KURANJI

14

15

Anda mungkin juga menyukai