Melihat semangat OMK yang pasang surut Pastor mengajak kita terus berdoa agar dari
hari ke hari semangat OMK semakin konsisten. Kadang kita mungkin kecewa atau putus
asa, hari-hari yang lalu ada ribuan orang yang datang lalu mungkin hanya seratus orang
yang hadir, tapi kita harus percaya akan penyelenggaran Tuhan yang baik, kata Pastor
menutup bagian bertama.
Tema kedua yang diangkat adalah tentang persekutuan. Hal ini terkait Tema Novena IYD
bulan kelima yaitu OMK yang Mempersatukan.
Dalam bacaan Injil saat itu, dikatakan Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di
halaman Bait Allah. Hai itu dapat menjadi pesan bagi kita. Sebagai OMK adalah tugas
kita sekalian, yakni kita perlu menjaga Gereja. Sama yang dikatakan Yesus bahwa
Gereja atau Bait Allah itu adalah sebagai rumah Doa.
Janganlah kita menjadikan rumah doa ini menjadi sarang penyamun. Ajak Pastor.
Kita harus menunjukan sikap hormat saat masuk ke Gereja. Kalau upacara bendera,
saat bendera dinaikan, kita mengambil sikap tegak dan memberi hormat. Seperti itu juga
kalau kita masuk Gereja, hendaknya menunjukan sikap hormat. Makanya di pintu masuk
Gereja diberi air kudus. Simbol kita akan masuk ke tempat kudus maka bersikaplah
selayaknya. Dengan sikap liturgis ini kita menjadikan rumah Tuhan, rumah Doa.
Sedangkan bendera kita hormat apalagi Tuhan, tegas mantan rektor Seminari Tahun
Rohani Pondok Emaus Tateli.
Gereja bukan hanya berarti fisik, sebuah gedung tapi juga berarti persekutuan. Ekklesia
yang artinya orang-orang yang dipanggil untuk berkumpul, bersekutu. Untuk itu OMK
diajak bersekutu.
Orang muda diajak agar dalam kegiatan Novena seperti ini makin memperkuat kesatuan.
Satu di dalam Doa.
Entah itu KBK (Kaum Bapak Katolik), WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia), SEKAMI
(Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner), atau pun OMK, semua diajak untuk
membentuk sebuah persekutuan Doa bukan persekutuan yang lain.
OMK diajak untuk menjaga agar persekutuan ini tidak menjadi sarang penyamun,
melainkan selalu berkumpul dalam persekutuan yang dikuatkan dengan Doa.
Sekarang kita mengadakan perayaan Ekaristi. Sebentar ada band, menyanyi-menyanyi,
game dan lomba-lomba, tapi semua kita awali dan kita buka dengan Doa.
Jiwa muda diajak, baik di tingkat stasi, paroki, kevikepan pun keuskupan untuk menjaga
persekutuan. Ada kecenderungan dalam diri OMK untuk saling bersaing. Persaingan yang
diharapkan adalah persaingan sehat.
Tapi kadang-kadang persaingan membuat kita tidak sehat. Hendaklah motivasi kita
masuk dalam persekutuan OMK, dengan tujuan utama yaitu bersekutu dan berdoa.
Janganlah tujuan kita mencari siapa yang lebih hebat, siapa yang jadi lebih jago.
Jika kita bersaing siapa yang paling bagus dan jago justru membuat orang menjadi lelah
dan lebih banyak efek negatif daripada positif.
Lagi-lagi pesan Yesus untuk menciptakan rumah Tuhan sebagai rumah Doa ditekankan.
Maka Yesus mengajarkan dalam Injil tadi, marilah kita jadikan rumah Tuhan, rumah Doa
bukan sarang berkelahi,
Di akhir Homilinya Pastor mengajak OMK untuk saling mendoakan tapi sebelumnya saling
mengampuni terlebih dahulu.
Seperti ajakan Yesus dalam Injil, sebelum kita menghadap Tuhan untuk berdoa,
hendaklah kita saling mengampuni. Marilah kita menjadikan pertemuan kita ini sebagai
sarana untuk saling mengampuni dan mengasihi.
Suasana doa tercipta malam itu didukung dengan dekorasi gereja yang indah hasil karya
OMK setempat. Lilin-lilin kecil terpasang rapih memagari kiri-kanan tangga masuk
gedung gereja. Ditambah koor yang memakai pakaian putih, menyanyikan lagu-lagu
Ordinarium dengan penuh penghayatan serta suara yang merdu.
Acara selanjutnya dibuat di aula samping gereja. Kurang lebih 150-an OMK terlibat dalam
acara kebersamaan yang dipandu langsung oleh dua anggota tim Master of
Ceremony (MC) Panitia IYD. Theme Song IYD 2016 menjadi pembuka acara. Semua OMK
dengan semangat memperagakan lagu tema yang berjudul Sukacita Injil.
Beberapa bentuk acara seperti penampilan band dan orchestra mini serta tampilan dari
kedelapan OMK se-Kevikepan Manado memperat persaudaraan dalam acara
kebersamaan malam itu. Sungguh pemandangan OMK yang Mempersatukan.
(Varis Tinangon & Anastasia Polii (foto)/Tim Pubdok-Panitia IYD)