Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas
( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain :
PROSES KONVERTOR
terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping.
Sistem kerja
Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. ( 1/8 dari volume konvertor)
Kembali ditegakkan.
Oksigen ( 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. (55
m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik
PROSES DAPURKOPEL
mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses
kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 800
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan
terurai menjadi:
akan bereaksi dengan karbon:
Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesinmesin lain.
PROSES DAPUR CAWAN
Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam
cawan,
kemudian dapur ditutup rapat.
Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam
d) Proses pemurnian ini dilakukan dengan metode : crushing, screening, dan washing
(pencucian). proses agglomerasi, proses reduksi (langsung & tdk langsung).
e) f.Sementara itu, di bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu
kapur terurai menurut reaksi:
CaCO3(s)
CaO(s) + CO2(g)
g.Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk terak
(slag) yang berupa cairan kental. Reaksinya sebagai berikut:
CaO(s) + SiO2(s)
CaSiO3(l)
3 CaO(s) + P2O5(g)
CaO(s) + Al2O3(g)
Ca3(PO4)2(l)
Ca(AlO2)2(l)
h.Selanjutnya, besi cair turun ke dasar tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki
massa jenis lebih rendah daripaba besi cair akan mengapung di permukaan dan keluar
f)
Baja paduan tinggi terdiri dari baja tahan karat atau disebut dengan stainless steel dan baja tahan
panas.
Baja ini memiliki ketahanan korosi yang baik, terutama pada kondisi atmosfer. Unsur utama yang
meningkatkan korosi adalah Cr dengan komposisi paling sedikit 11%(berat). Ketahanan korosi
dapat juga ditingkatkan dengan penambahan unsur Ni dan Mo. Baja tahan karat dibagi menjadi
tiga kelas utama yaitu jenis martensitik, feritik, dan austenitik. jenis martensitik dapat dikeraskan
dengan menghasilkan fasa martensit. baja tahan karat austenitik memiliki fasa y (austenit) FCC
baik pada temperatur tinggi hingga temperatur kamar. Sedangkan jenis feritik terdiri dari fasa ferrit
(a) BCC. Untuk jenis austenitik dan feritik dapat dikeraskan dengan pengerjaan dingin (cold
working). Jenis Feritik dan Martensitik bersifat magnetis sedangkan jenis austenitik tidak magnetis.
B. Besi Cor (cast iron)
Besi cor adalah kelompok paduan besi memiliki kadar karbon diatas 1,7%(berat). Biasanya berkisar
antara 3-4,43% C(berat). Dikarnakan elemen utamanya selain C dan Si juga ada elemen-elemen
pemadu lainnya seperti Mn, S, P, Mg dan lain-lain dalam jumlah yang sedikit. Sifatnya sangat getas
namun mampu cornya baik dibanding baja. Titik cairnya lebih rendah, ketahanan korosinya lebih
baik, hal ini dikarenakan adanya grafit yang tersebar didalam besi cor. Berdasarkan jenis
matriksnya besi cor terdiri dari besi cor kelabu (gray cast iron), besi cor putih, besi cor noduler,
besticor mampu bentuk (malleable).
e)
umur 1-4 tahun dapat menghasilkan mata tunas, baik yang dapat tumbuh
menjadi rebung maupun tidak.
II) Pertumbuhan Mata Tunas
Fase ini terjadi pada bulan ke tiga setelah diferensiasi mata tunas. Pada
fase ini, tonjolan mata tunas mulai membentuk rebung muda.
III) Rebung Awal
Rebung menyembul ke permukaan tanah, tumbuh hingga mencapai
ukuran rebung maksimal (30 cm pada Gigantochlos, 50 cm pada
dendrocalamus),
fase ini terjadi dalam waktu 15 hari. Inilah saatnya pembentukan
bambu.
maybe a phase between these two, where shooted bamboo is undergoing
physiological processes b4 the big growth spurt (call W. Liese)
IV) Ledakan Pertumbuhan
Antara rebung ke bambu muda berlangsung antara 30-45 hari. Bambu
akan tumbuh sekitar 80% dari pertumbuhannya pada periode ini dan
membutuhkan nutrisi dan air yang cukup.
V) Fase Penutup
Daun mulai terbentuk dan batang bambu mencapai ukuran penuh.
10) Mineral Admixture adalah bahan selain air, semen, dan agregat, yg berupa bahan
mineral yang ditambahkan ke dalam beton atau mortar sebelum atau selama pengadukan.