Anda di halaman 1dari 8

Pengukuran Beda Tinggi Tanah Menggunakan

Alat Sederhana

Laporan Praktikum I
Untuk Memenuhi Laporan Praktikum Matakuliah Ilmu Ukur Tanah
yang Dibina oleh
Bapak Tonny Sudianto

Disusun oleh :
Tommy Tri Wahyudi
130521606179

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN OFF B

Februari 2014

LATAR BELAKANG
Di Malang merupakan daerah dataran tinggi dan kontur tanahnya tidak merata. Untuk membuat
jalan raya diperlukan suatu pengukuran tanah dimana untuk menentukan perbedaan tinggi tanah dari
titik satu ke ke titik yang lain, dapat dibayangkan dan digambarkan pada suatu bidang
datar yaitu peta

Jalan raya adalah suatu landasan yang bertujuan untuk melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Jalan mempunyai peranan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sosial,
budaya dan stabilitas nasional, serta upaya pemerataan dan penyebaran pembangunan. Dalam
pembuatan jalan maupun pembangunan diperlukan suatu pengukuran beda tinggi agar dapat diketahui
perbedaan tinggi dan rendah permukaan tanah.

TUJUAN
Menentukan beda tinggi di titik-titik obyek diatas permukaan bumi

PELAKSANAAN

ALAT DAN BAHAN

1. Rol Meter (1)


2. Yalon (2)
3. Paku Payung (5)
4. Unting-unting (1)
5. Selang Air (1)

LANGKAH-LANGKAH

1. Pertama tentukan titik A dengan memberi tanda dengan paku payung

kemudian

menentukan titik B
2. Setelah menentukan titik A dan titik B lalu ukur dengan selang berisi air hingga air nya
diam
3. Setelah air diam ukur jarak ketinggian air dari permukaan tanah di titik A dan titik B lalu
ukur jarak titik A ke titik B
4. Kemuadian yalon di titik A dipindahkan ke tempat lain untuk mencari titik baru yaitu
titik C
5. Setelah menentukan titik C , ukur dengan selang berisi air hingga air nya diam
6. Setelah air diam ukur jarak ketinggian air dari permukaan tanah di titik B dan titik C
lalu ukur jarak titik B ke titik C
7. Kemudian yalon di titik B dipindahkan ke tempat lain untuk mencari titik baru yaitu
titik D
8. Setelah menentukan titik D , ukur dengan selang berisi air hingga air nya diam
9. Setelah air diam ukur jarak ketinggian air dari permukaan tanah di titik C dan titik D
lalu ukur jarak titik C ke titik D

10. kemudian yalon di titik C dipindahkan ke tempat lain untuk mencari titik baru yaitu
titik E
11. Setelah menentukan titik E , ukur dengan selang berisi air hingga air nya diam
12. Setelah air diam ukur jarak ketinggian air dari permukaan tanah di titik D dan titik E
lalu ukur jarak titik D ke titik E
13. kemudian yalon di titik D dipindahkan ke tempat lain untuk mencari titik baru yaitu
titik A
14. Setelah menentukan titik A , ukur dengan selang berisi air hingga air nya diam
15. Setelah air diam ukur jarak ketinggian air dari permukaan tanah di titik E dan titik A
lalu ukur jarak titik E ke titik A
16. Setelah semua selesai mengukur titik-titik ,kemudian gambar pola nya di kertas
17. Setelah selesai gambar pola nya kemudian hitung beda tinggi data dari hasil praktikum
pengukuran di lapangan

HASIL PELAKSANAAN

PERHITUNGAN

A. Panjang diagonal
Diagonal A-B = 3 m
Diagonal B-C = 2,60 m
Diagonal C-D = 2,9 m
Diagonal D-E = 3,46 m
Diagonal E-A = 3,18 m
Diagonal D-A = 5,5 m
Diagonal D-B = 4,5 m

B. Beda Tinggi
1.A=0,95 cm
B=1,10 cm
Beda tinggi 0,95-1,10 = -0,15
2.B=1,10 cm
C=1,20 cm
Beda tinggi 1,10-1,20 = -0,10
3.C=1,20 cm
D=1,19 cm
Beda tinggi 1,20-1,19 = 0,01
4.D=1,19 cm
E=0,99 cm

Beda tinggi 1,19-0,99 = 0,2


5.E=0,99 cm
A=0,98 cm
Beda tinggi 0,99-0,98 = 0,01
Beda tinggi total adalah (-0,15)+(-0,10)+0,01+0,2+0,01= - 0,03

GAMBAR

ANALISIS KESALAHAN
1.Pada saat mengukur jarak dari titik satu ke titik lain posisi yalon kurang tegak lurus
2.Saat pengukuran tinggi selang air kurang akurat
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum di lapangan dapat di simpulkan bahwa beda tinggi A-B = - 0,15 cm , BC = - 0,10 cm, C-D = 0,01 cm, D-E = 0,2 cm, E-A = 0,01 cm beda tinggi total adalah -0,03 cm

Anda mungkin juga menyukai