Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM II

GD 319 PENGOLAHAN CITRA DIGITAL


KOREKSI RADIOMETRIK CITRA

Tanggal Penyerahan : 2 November 2016


Disusun Oleh :
Kelompok : 7 (Tujuh)
Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052
Kelas : B

Nama Asisten :
1. Panji Pradhikta Wahyudi
2. Anjar Hermawan

23-2013-152
23-2013-118

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SPASIAL


JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


BANDUNG
2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1

Maksud dan Tujuan Praktikum..................................................................1

1.2

Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum...............................................1

BAB II DASAR TEORI.........................................................................................2


2.1

Koreksi Radiometrik Citra........................................................................2

2.1.1 Sumber Kesalahan Radiometrik Citra.......................................................2


2.1.2 Metode Koreksi Kesalahan Radiometrik Citra.........................................3
2.2

Peregangan (Stretching) Digital Number (DN) Citra................................4

2.3

Penajaman Tampilan Citra........................................................................4

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM..........................................................5


3.1

Langkah Peregangan Digital Number (DN) Citra.....................................5

3.2

Langkah Penajaman Kontras Citra............................................................7

BAB IV HASIL DAN ANALISIS.......................................................................10


4.1

Hasil Peregangan Citra............................................................................10

4.2

Hasil Penajaman Citra.............................................................................11

BAB V KESIMPULAN........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Praktikum
Praktikum ini dimaksudkan sebagai pengaplikasian dari teori-teori yang sudah
didapat pada saat mengikuti mata kuliah Pengolahan Citra Digital seperti melakukan
koreksi radiometrik dengan melakukan peregangan digital number serta penajaman
citra satelit dengan menggunakan software pengolahan citra.
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat :

Melakukan peregangan (stretching) digital number (DN) citra


Melakukan penajaman kontras (contrast) citra.

1.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis, 27 Oktober 2016
Pukul

: 15.00 WIB - Selesai

Tempat: Laboratorium Sistem Informasi Spasial ITENAS

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Koreksi Radiometrik Citra
Koreksi

radiometrik

dijabarkan

sebagai

pengukuran

nilai

radiasi

elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu dari sinar ultraviolet, sinar


tampak, inframerah hingga radiasi gelombang mikro yang digunakan untuk
mendeteksi objek dari pantulan refleksi irradiant sinar matahari disetiap kanal
spectral (Schott, 2007). Manfaat dari koreksi radiometrik adalah memperbaiki
kualitas citra akibat dari kesalahan pantulan permukaan atau kelengkungan bumi
dan faktor lain, seperti arah sinar matahari, kondisi cuaca, kondisi atmosfer dan
faktor lainnya, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih akurat, seperti
dapat memperkirakan perbedaan parameter biofisik tanaman (biophysical
vegetation), diantaranya tingkat konsentrasi klorofil daun (Main et al., 2011). Selain
itu, koreksi radiometrik sangat bermanfaat untuk menganalisis data mutitemporal
dan multi sensor yang digunakan untuk interpretasi dan mendeteksi perubahan
secara kontinu.
Koreksi radiometrik bertujuan untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan
radiometrik. Ketika energi dari gelombang elektromagnetik yang dipancarkan atau
dipantulkan ditangkap oleh sensor pada pesawat udara dan pesawat ruang angkasa,
energi yang ditangkap tersebut tidak sama persis dengan energi yang berasal dari
objek tersebut. Hal inilah yang menyebabkan kesalahan-kesalahan radiometrik
sehingga membutuhkan proses koreksi.
2.1.1

Sumber Kesalahan Radiometrik Citra

Proses koreksi radiometrik dikelompokkan menjadi 3 kelompok utama, yaitu:


a. Koreksi radiometrik akibat pengaruh kesalahan faktor internal sensor
(koreksi radiometri sistematik)
b. Koreksi radiometrik akibat pengaruh kesalahan faktor eksternal
(reflectance)
c. Koreksi atmosfer
Koreksi radiometrik akibat pengaruh kesalahan faktor internal sensor sering
disebut sebagai koreksi radiometrik sistematik. Pada umumnya produk standar data
Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik


citra optik resolusi menengah sudah dilakukan koreksi radiometrik sistematik.
Namun informasi dari hasil koreksi sistematik belum sesuai dengan kondisi objek
sesungguhnya dikarenakan pada saat radiasi elektromagnetik direkam oleh sensor
satelit, radiasi elektromagnetik telah melewati atas atmosfer dan atmofer bumi
sebanyak dua kali, yaitu pada saat sinar matahari mengenai objek dan pada saat
objek merefleksikannya ke sensor. Pada proses ini telah terjadi absorpsi dan
penghamburan radiasi yang arahnya dapat berubah. Oleh karena dampak dari proses
ini adalah adanya effect haziness yang mengurangi kontras citra dan effect
adjacency yang mana nilai radian direkam berdasarkan dari penggabungan dari nilai
hamburan piksel yang terdekat. Untuk mengurangi efek tersebut, maka perlu untuk
dilakukan koreksi akibat kesalahan faktor eksternal dan koreksi atmosfer. Koreksi
rediometri akibat pengaruh kesalahan faktor eksternal adalah koreksi radiometri
yang disebabkan oleh perbedaan posisi matahari, sudut perekaman, dan topografi
wilayah. Sedangkan proses koreksi radiometri karena faktor eksternal atmosfer
meliputi koreksi atmosfer atas (Top of Atmosphere), BRDF (Bidirectional
Reflectance Difference Function), dan Slope Correction. Hasil dari koreksi
radiometri karena faktor eksternal biasanya berupa nilai reflectance objek yang
merupakan rasio dari radian terhadap irradian.
2.1.2

Metode Koreksi Kesalahan Radiometrik Citra

Pencarian nilai bias dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan
penyesuaian histogram (histogram adjustment), penyesuaian regresi, kalibrasi
bayangan (shadow calibration), dan metode pencar (metode bronsveld). Selain
metode DOS masih banyak metode lain yang dapat digunakan untuk melakukan
koreksi radiometrik. Berikut pendeskripsian mengenai metode- metode tersebut,
yaitu koreksi relatif, koreksi absolut dan koreksi atmosfer:
a. Koreksi Relatif
Koreksi relatif merupakan proses koreksi radiometrik yang dilakukan
pada citra dengan sensor yang sama akan tetapi direkam pada waktu
yang berbeda. Proses koreksi dilakukan dengan membangun korelasi
berdasarkan nilai spektral pada lokasi- lokasi yang tidak mengalami
perubahan di kedua citra tersebut. Koreksi ini biasanya dilakukan untuk
dalam proses pemetaan tutupan lahan multiwaktu (time series).
b. Koreksi Absolut
Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik


Koreksi absolut merupakan koreksi radiometrik yang mengubah
kembali nilai digital menjadi nilai pantulan sinar matahari yang
sebenarnya. Faktor- faktor yang dipertimbangkan dalam koreksi ini
adalah mencakup sudut elevasi matahari, jarak bumi- matahari dan
sebagainya.
c. Koreksi Atmosfer
Koreksi atmosfer merupakan salah satu algoritma koreksi radiometrik
yang relatif baru. Koreksi ini dilakukan dengan mempertimbangkan
berbagai parameter atau indikator atmosfer dalam proses koreksi
termasuk faktor musim dan kondisi iklim di lokasi perekaman citra
(misalnya tropis, sub-tropis dan lain- lain). Secara umum dapat dikatakan
bahwa koreksi atmosfer merupakan pengembangan dari koreksi absolut.
Kelebihannya adalah pada kemampuannya untuk memperbaiki gangguan
atmosfer seperti kabut tipis, asap, dan lain- lain.
2.2 Peregangan (Stretching) Digital Number (DN) Citra
Kontras menyatakan sebaran terang (lightness) dan gelap (darkness) di dalam
sebuah gambar. Citra dikelompokkan ke dalam tiga kategori kontras : citra kontrasrendah (low contrast), citra kontras-bagus (good contrast atau normal contrast), dan
kontras-tinggi (high contrast). Ketiga kategori ini umumnya dibedakan secara
intuitif. Citra dengan kontras rendah ditandai dengan sebagian besar komposisi
citranya terang atau sebagian besar gelap. Histogramnya memperlihatkan sebagian
derajat keabuannya berkelompok bersama. Jika pengelompokkan pixelnya dibagian
kiri, maka citranya cenderung gelap. Begitu juga sebaliknya jika pengelolmpokkan
pixelnya dibagian kanan, maka citra akan cenderung terang.Citra yang memiliki
kontras rendah dapat terjadi karena kurangnya pencahayaan, kurangnya bidang
dinamika dari sensor citra, atau kesalahan setting pembuka lensa pada saat
pengambilan citra. Citra dengan kualitas rendah dapat diperbaiki kualitasnya dengan
operasi contrast stretching (Murinto,2004).
2.3 Penajaman Tampilan Citra
Penajaman kontras diterapkan untuk memperoleh kesan citra yang tinggi. Hal ini
dapat dilakukan dengan mentransformasi seluruh nilai kecerahan. Hasilnya berupa
nilai citra dengan nilai kecerahan maksimum baru yang lebih tinggi dari nilai
Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik


maksimum awal, dan nilai minimum baru yang (pada umumnya) lebih rendah dari
nilai minimum awal.

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Langkah Peregangan Digital Number (DN) Citra
No.

Gambar

Keterangan

1.

Buka ERMapper

2.

Pada menu File pilih


Open

3.

Pilih RGB_UND.ers lalu


klik OK

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

4.

Klik kanan pada citra


lalu pilih Algorithm

5.

Pilih Edit Transform


Limit (lingkaran merah)
lalu akan muncul
tampilan Transform
kemudian ubah Limit
menjadi Set Output
Limits to Input Limit.
Selanjutnya klik ikon .
Lakukan pada layer R, G,
B dengan langkah yang
sama.

6.

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Jika langkah sebelumnya


telah dilakukan,
kemudian klik kanan
pada citra lalu pilih File
Save As

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

7.

Tentukan lokasi
penyimpanan dan
tentukan nama file,
misalnya
Citra_Hasil_Penajama
n .alg (tipe file ER
Mapper Algoritm (.alg)
lalu klik OK.

3.2 Langkah Penajaman Kontras Citra


No.

Gambar

1.

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Keterangan
Buka ENVI 4.5 lalu klik
File Open, kali ini
pilih file RGB.ers lalu
klik OK.

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

2.

Klik kanan pada citra


lalu pilih Algorthm.

3.

Pilih Edit Transform


Limits (lingkaran merah)

4.

Pada tampilan di
samping, pilih
Histogram Equalize,
lakukan pada R, G, B.

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

5.

Jika telah melakukan


langkah sebelumnya,
selanjutnya klik ikon
Refresh Image.

6.

Klik kanan pada citra


lalu pilih File Save As

7.

Tentukan lokasi
penyimpanan lalu
berikan nama (misal)
Citra_Hasil_Penajama
n_Kontras.alg (tipe file
ER Mapper Algorithm
(.alg), lalu klik OK.

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
4.1 Hasil Peregangan Citra
A. Tampilan Citra Setelah Stretching

Gambar 1. Citra Hasil Peregangan (Stretching)


B. Tampilan Histogram Sebelum dan Sesudah Stretching

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

Gambar 2. Histogram Sebelum Peregangan (Stretching)

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

Gambar 3. Histogram Sesudah Peregangan (Stretching)


4.2 Hasil Penajaman Citra
A. Create Level-Slice Transform

Gambar 4. Citra Hasil Penajaman dengan proses


Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik


Create Level-Slice Transform

B. Histogram Equalize

Gambar 5. Citra Hasil Penajaman dengan proses


Histogram Equalize
C. Gaussian Equalize

Gambar 6. Citra Hasil Penajaman dengan proses


Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik


Gaussian Equalize

D. Create Default Logarithmic Transform

Gambar 7. Citra Hasil Penajaman dengan proses


Create Default Logarithmic Transform
E. Create Default Exponential Transform

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

Gambar 8. Citra Hasil Penajaman dengan proses


Create Default Exponential Transform

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

BAB V
KESIMPULAN

Proses Koreksi Radiometrik merupakan proses yang perlu dilakukan, karena


Koreksi Radiometrik merupakan proses perbaikan visual citra. Apabila suatu citra
memiliki visual yang kurang baik maka citra tersebut kurang layak untuk digunakan,
atau perlu dilakukan proses koreksi radiometrik terlebih dahulu. Untuk melakukan
proses koreksi radiometrik cukup mudah karena sudah tersedia dalam program ER
mapper. Yang paling penting dari praktikum ini adalah kemampuan kita untuk
menganalisis citra dan fungsi dari setiap metode yang digunakan.

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Pengolahan Citra Digital: Koreksi Radiometrik

DAFTAR PUSTAKA
Falevi R. (2015), Klasifikasi Citra dan Koreksi Citra. Diakses pada tanggal 30 Oktober
2016

di:

http://falevireza.blogspot.co.id/2015/06/klasifikasi-citra-klasifikasi-

citra.html
Fatmawati D. (2010), Implementasi Metode Peregangan Kontras (Contrast Stretching)
Untuk Memperbaiki Kualitas Citra. Universitas Sumatera Utara, Medan,
Indonesia.
Kustiyo, dkk. (2014), Pengembangan Metoda Koreksi Radiometrik Citra SPOT 4
Multi-Spektral dan Multi-Temporal Untuk Mosaik Citra. Pusat Teknologi dan
Data Penginderaan Jauh, LAPAN, Indonesia.
Muhammad Harrys R. (2015), Koreksi Geometrik dan Koreksi Radiometrik. Fakultas
Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Indonesia.
Tim Asdos (2016), Modul PCD Koreksi Radiometrik CitraI. Jurusan Teknik Geodesi,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional, Bandung,
Indonesia.

Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 / Kelas B

Anda mungkin juga menyukai