Anda di halaman 1dari 1

Aku belum pernah membayangkan sekali saja hidupku saat kamu tiada lagi

disitu. Bukan tentang dimana kamu berada saat ini ataupun nanti. Sempat
beberapa kali kamu membuatku begitu ingin kamu pergi saja, tapi hati
memang tidak pernah benar-benar menginginkannya. Aku belum bisa
mengerti isyaratmu. Aku terlalu berharap menjadi satu-satunya yang ada di
dalam hatimu. Telah terbiasa menjalani hidup dengan adanya kamu
disekitarku. Kita akan menghadapi keadaan yang membuat kita jauh. akan
menjadi jauh. rasa percaya bukan satu-satunya hal yang seharusnya ku
resahkan. Aku percaya, sangat percaya pada hatimu, pada cintamu yang
tidak akan tega melukai aku, melukai aku dengan sengaja. Bagaimana jika
nanti kamu tanpa sengaja melukai aku. perlahan-lahan yang kamu rasakan
memudar, kemudian hilang. Dan aku tidak berarti apa-apa lagi. aku tidak
pandai dalam menunjukan seakan aku baik-baik saja dengan itu. jika nanti
apa yang telah aku ramalkan memang terjadi, aku hanya ingin kamu bicara.
Mendengar langsung apa yang memang harus ku dengar rasanya jauh lebih
baik dibandingkan dengan jika aku harus menerka-nerkanya sendiri. aku
tidak berdoa semua itu akan benar-benar terjadi. Kalau bisa aku ingin terus
bersamamu sampai nanti.

Anda mungkin juga menyukai