Anda di halaman 1dari 15

Laporan

praktikum
kimia
Asam dan basa

Disusun Oleh :
Bernawan Ikhsan S
(04)
Devita Nur Septyani
(06)
Elsa Tri Faujia
(08)

Rizki Rusady Rasidah


(29)

SMA Negeri 1 Gombong


Tahun Pelajaran 2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan praktikum kimia tentang asam dan basa.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan
ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang
ayunan sederhana ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Gombong,
Januari 2017

Penyusun

DAFTAR ISI
JUDUL.
.
TUJUAN

DASAR
TEORI
ALAT
BAHAN

DAN

CARA
KERJA
ANALISIS
DATA.
PEMBAHASAN

KESIMPULAN
.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Judul Percobaan
Percbaan Asam dan Basa
I.1 Tujuan Percobaan

- Dapat mengidentifikasi sifat asam atau basa dari berbagai


larutan
- Dapat menyimpulkan perubahan warna pada indikator sintesis
maupun alami

BAB II
DASAR TEORI
Asam dan basa merupkan kelompok larutan yang banyak
berperan dalam reaksi kimia. Asam menurut teori arthenius adalah
suatu zat yang jika di larutkan kedalam air akan menghasilkan ion
hidrogen (H+). Sedangkan basa menurut teori arthenius adalah
suatu zat yang jika dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion
hidroksida (OH-). Adapun rasa dari kedua zat ini yaitu terasa masam
untuk asam dan pahit untuk basa. Asam bersifat korosi (merusak
logam) sedangkan basa bersifat kaustik (merusak kulit).
Untuk mengenali suatu zat bersifat asam atau basa kita di
larang keras untuk sembarangan memegangnya apalagi
mencicipinya, karena akan sangat berbahaya. Misalnya saja asam
sulfat (H2SO4) yang biasa digunakan sebagai accu zuur (air aki), jika
terkena tangan akan melepuh dan bila terkena mata akan buta.
Contoh zat lainnya natrium hidroksida (NaOH) banyak digunakan
untuk membersihkan saluran air bak cuci, bila terkena tangan akan
terasa licin dan gatal-gatal serta tangan mudah teriritasi. Cara yang
tepat dan mudah untuk menentukan suatu zat bersifat asam atau
basa ialah dengan menggunakan zat penunjuk atau biasa disebut
indikator.
Indikator adalah suatu zat yang dapat berubah warnanya sesuai
dengan banyaknya konsentrasi H+ atau pH larutan. Dengan
perubahan tersebut, suatu larutan dapat dikelompokan menjadi
asam atau basa. Indikator asam basa dan penentu pH banyak
jenisnya. Antara lain kertas lakmus, fenolftalen, metil merah, metil
jingga, bromtimol biru, indikator alami dan kertas indikator universal.
Bisa pula menggunakan pH meter berupa alat digital.
Suatu zat bisa dikatakan asam, basa, atau netral bergantung
dengan nilai pH-nya. pH merupakan kepanjangan dari power of
hydrogen, atau derajat keasaman. Rentang pH dimulai dari angka 014. Dimana asam memberikan nilai pH 0-6,9. Netral berada di pH=7,
dan basa dimulai dari pH 7,1-14. Untuk asam, semakin kecil nilai pH
maka semakin kuat asam tersebut. Kebalikan dari asam, pada basa,
semakin tinggi nilai pH maka semakin kuat basa tersebut. Berikut
adalah teori asam dan basa menurut Arrhenius:

Asam
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke
dalam air menghasilkan ion H+.
Sifat-sifat asam diantaranya adalah:
a. Terasa masam
b. Bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan
lain)
c. Terionisasi menghasilkan ion H+
d. Memiliki pH < 7
e. Memerahkan lakmus biru
Contoh senyawa yang termasuk pada asam, yaitu:
HCl
H2SO4
CH3COOH
H3PO4
Basa
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke
dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa diantaranya adalah:
a. Terasa pahit
b. Bersifat kaustik (licin seperti bersabun)
c. Terionisasi menghasilkan ion OHd. Memiliki pH > 7
e. Membirukan lakmus merah
Contoh senyawa yang termasuk pada basa, yaitu:
NaOH
Ba(OH)2
NH4OH
KOH

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat:
-

Pipet tetes
Pelat tetes
Alu dan lumpang porselein
Corong
Kertas saring

Gelas kimia

Bahan:
Berbagai larutan sampel
Indikator alami
Indikator sintetis
Kertas lakmus
B. Cara Kerja
Percobaan I (Larutan Asam Basa)
1. Potong kertas lakmus merah dan biru, letakan pada
cekungan plat tetes.
2. Tambahkan masing-masing cekungan dengan 3 5
tetes dengan larutan HCl.
3. Ulangi langkah tersebut untuk berbagai macam
larutan yang tersedia.
4. Amati dan catat hasil praktikum.
Percobaan II (Indikator Sintesis Asam Basa)
1. Teteskan 3 5 tetes larutan HCl pada plat, lakukan
sebanyak 3 cekungan.
2. Tambahkan 1 tetes indikator PP pada cekungan
pertama, BTB pada cekungan kedua dan MO pada
cekungan ketiga.
3. Ulangi percobaan di atas pada aquades dan larutan
NaOH.
4. Amati dan catat hasil praktikum.
Percobaan III (Indikator Alami Asam Basa)
1. Tumbuklah bunga sepatu denga alu dan lumpang
porselein. Tambahkan aquades, saring.
2. Teteskan 3 tetes ekstrak bunga sepatu pada 2
lekukan plat tetes.
3. Tambahkan cekung pertama dengan 2 tetes larutan
HCl, dan 2 tetes larutan NaOH pada cekungan kedua.
4. Lakukan percobaan tersebut di atas pada bahan lain
yang disediakan.
5. Amati dan catat hasil praktikum.

BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan :
Percobaan I (Larutan Asam dan Basa)
No
1

Sampel/Bahan
Larutan HCl

kertas Lakmus

Sifat Larutan

Merah

Biru

Asam

Merah

Merah

Biru

Biru

Netral

Larutan NaOH

Aquades

Merah

Biru

Shampo

Merah

Biru

Antasida

Merah

Biru

Pasta gigi

Merah

Biru

Cuka

Merah

Merah

Sprite

Merah

Merah

Biru

Biru

Sabun

10

Garam

Merah

Biru

11

Sitrun

Merah

Merah

12

Gula

Merah

Biru

Percobaan II (Indikator Sintetis Asam Basa)


No

Warna

Larutan
PP

BTB

MO

Larutan HCl

Putih

Kuning

Merah

Larutan NaOH

Ungu

Biru

Oranye

Aquades

Putih

Kuning

Oranye

Percobaan III (Indikator Alami Asam Basa)


No

Bahan Sampel

Warna Ekstrak

Basa

Warna
Larutan HCl

Larutan NaOH

Kunyit

Kuning

Kuning

Coklat

Daun Jati

Merah

Oranye

Hijau

BAB V
PEMBAHASAN
A. Percobaan I
Pada percobaan menggunakan kertas lakmus dipakai dua
macam kertas lakmus. Kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Jika kertas lakmus merah di celupkan pada sampel larutan dan
warnanya berubah menjadi biru, maka larutan tersebut bersifat
basa. Begitupun dengan kertas lakmus warna biru. Apabila kertas
lakmus biru dicelupkan pada sampel larutan dan warnanya berubah
menjadi merah maka larutan tersebut bisa dipastikan bersifat merah.
Namun, jika kedua macam kertas tersebut tidak berubah warna,
yaitu tetap pada warna semula, lakmus merah tetap berwarna
merah dan lakmus biru tetap berwarna biru setelah di celupkan pada
sampel larutan, dapat disimpulkan bahwa larutan tersebut bersifat
netral.
No

Larutan

Asam

Basa

Netral

Larutan HCl

Larutan NaOH

Aquades

Shampo

Antasida

Pasta gigi

Cuka

Sprite

Sabun

10

Garam

11

Sitrun

12

Gula

Dari tabel diatas kita bisa mengentahui sifat larutan dari


berbagai sampel yang telah diujikan yaitu sebagai berikut:

Asam
Basa
Netral

: Larutan HCl, cuka, sprite, dan sitrun


: Larutan NaOH dan sabun
: Aquades, shampo, antasida, pasta gigi,
garam, dan
gula

B. Percobaan II
Penambahan indikator PP pada larutan HCl yang bersifat
asam menghasilkan perubahan warna putih/bening/tidak
berwarna.
Penambahan indikator BTB pada larutan HCl yang bersifat
asam menghasilkan perubahan warna kuning.
Penambahan indikator MO pada larutan HCl yang bersifat
asam menghasilkan perubahan warna merah.
Penambahan indikator PP pada larutan NaOH yang
bersifat basa menghasilkan perubahan warna ungu.
Penambahan indikator BTB pada larutan NaOH yang
bersifat basa menghasilkan perubahan warna biru
Penambahan indikator MO pada larutan NaOH yang
bersifat basa menghasilkan perubahan warna oranye.
Penambahan indikator PP pada aquades yang bersifat
netral menghasilkan perubahan warna putih/bening/tidak
berwarna.
Penambahan indikator BTB pada aquades yang bersifat
netral menghasilkan perubahan warna kuning.
Penambahan indikator MO pada aquades yang bersifat
netral menghasilkan perubahan warna oranye.
C. Percobaan III
Ekstrak daun jati sebagai pembanding berwarna merah
Ekstrak daun jati dengan campuran dua tetes HCl akan
berubah menjadi oranye
Ekstrak daun jati dengan campuran dua tetes NaOH akan
berubah menjadi hijau pekat
Ekstrak kunyit sebagai pembanding berwarna kuning
Ekstrak kunyit dengan campuran dua tetes HCl akan
berubah menjadi kuning cerah
Ekstrak kunyit dengan campuran dua tetes NaOH akan
berubah menjadi cokelat

BAB VI
KESIMPULAN
- Larutan asam memerahkan kertas lakmus, artinya jika kerta
lakmus biru dicelupkan pada larutan yang bersifat asam maka
warna kertas lakmus akan berubah menjadi merah sedangkan
jika kertas lakmus merah yang dicelupkan warna kertas
lakmus akan tetap merah.
- Larutan basa membirukan kertas lakmus, artinya jika kertas
lakmus merah dicelupkan pada larutan basa maka warna
kertas lakmus tersebut akan berubah menjadi biru. Sedangkan
jika lakmus biru celupkan ke dalam larutan basa maka
warnanya akan tetap sama yaitu biru.
- Indikator BTB dalam larutan asam akan berwarna kuning,
dalam larutan basa dan netral akan menghasilkan warna biru.
- Indikator PP dalam larutan asam dan netral tidak berwana
sementara pada larutan basa menghasilkan warna merah
ungu
- Indikator MO dalam larutan asam menghasilkan warna merah,
dalam larutan basa menghasilkan warna kuning, dan pada
larutan netral menghasilkan warna jingga/orange.
- Ekstrak daun jati jika ditambahkan larutan HCl(Asam) akan
berubah warna menjadi warna yang lebih cerah. Sedangkan
jika ditambahkan larutan NaOH(Basa) akan berubah menjadi
warna yang lebih pekat daripada warna pembanding. Begitu
juga dengan ekstrak kunyit.

BAB VII

PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Kami banyak mengharap para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatankesempatan berikutnya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas IX. Jakarta:
Erlangga

LAMPIRAN
A. Percobaan I (Larutan Asam dan Basa)

B. Percobaan II (Indikator Sintetis Asam Basa)


B

C. Percobaan III (Indikator Alami Asam Basa)

Anda mungkin juga menyukai