praktikum
kimia
Asam dan basa
Disusun Oleh :
Bernawan Ikhsan S
(04)
Devita Nur Septyani
(06)
Elsa Tri Faujia
(08)
Gombong,
Januari 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL.
.
TUJUAN
DASAR
TEORI
ALAT
BAHAN
DAN
CARA
KERJA
ANALISIS
DATA.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Judul Percobaan
Percbaan Asam dan Basa
I.1 Tujuan Percobaan
BAB II
DASAR TEORI
Asam dan basa merupkan kelompok larutan yang banyak
berperan dalam reaksi kimia. Asam menurut teori arthenius adalah
suatu zat yang jika di larutkan kedalam air akan menghasilkan ion
hidrogen (H+). Sedangkan basa menurut teori arthenius adalah
suatu zat yang jika dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion
hidroksida (OH-). Adapun rasa dari kedua zat ini yaitu terasa masam
untuk asam dan pahit untuk basa. Asam bersifat korosi (merusak
logam) sedangkan basa bersifat kaustik (merusak kulit).
Untuk mengenali suatu zat bersifat asam atau basa kita di
larang keras untuk sembarangan memegangnya apalagi
mencicipinya, karena akan sangat berbahaya. Misalnya saja asam
sulfat (H2SO4) yang biasa digunakan sebagai accu zuur (air aki), jika
terkena tangan akan melepuh dan bila terkena mata akan buta.
Contoh zat lainnya natrium hidroksida (NaOH) banyak digunakan
untuk membersihkan saluran air bak cuci, bila terkena tangan akan
terasa licin dan gatal-gatal serta tangan mudah teriritasi. Cara yang
tepat dan mudah untuk menentukan suatu zat bersifat asam atau
basa ialah dengan menggunakan zat penunjuk atau biasa disebut
indikator.
Indikator adalah suatu zat yang dapat berubah warnanya sesuai
dengan banyaknya konsentrasi H+ atau pH larutan. Dengan
perubahan tersebut, suatu larutan dapat dikelompokan menjadi
asam atau basa. Indikator asam basa dan penentu pH banyak
jenisnya. Antara lain kertas lakmus, fenolftalen, metil merah, metil
jingga, bromtimol biru, indikator alami dan kertas indikator universal.
Bisa pula menggunakan pH meter berupa alat digital.
Suatu zat bisa dikatakan asam, basa, atau netral bergantung
dengan nilai pH-nya. pH merupakan kepanjangan dari power of
hydrogen, atau derajat keasaman. Rentang pH dimulai dari angka 014. Dimana asam memberikan nilai pH 0-6,9. Netral berada di pH=7,
dan basa dimulai dari pH 7,1-14. Untuk asam, semakin kecil nilai pH
maka semakin kuat asam tersebut. Kebalikan dari asam, pada basa,
semakin tinggi nilai pH maka semakin kuat basa tersebut. Berikut
adalah teori asam dan basa menurut Arrhenius:
Asam
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke
dalam air menghasilkan ion H+.
Sifat-sifat asam diantaranya adalah:
a. Terasa masam
b. Bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan
lain)
c. Terionisasi menghasilkan ion H+
d. Memiliki pH < 7
e. Memerahkan lakmus biru
Contoh senyawa yang termasuk pada asam, yaitu:
HCl
H2SO4
CH3COOH
H3PO4
Basa
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke
dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa diantaranya adalah:
a. Terasa pahit
b. Bersifat kaustik (licin seperti bersabun)
c. Terionisasi menghasilkan ion OHd. Memiliki pH > 7
e. Membirukan lakmus merah
Contoh senyawa yang termasuk pada basa, yaitu:
NaOH
Ba(OH)2
NH4OH
KOH
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat:
-
Pipet tetes
Pelat tetes
Alu dan lumpang porselein
Corong
Kertas saring
Gelas kimia
Bahan:
Berbagai larutan sampel
Indikator alami
Indikator sintetis
Kertas lakmus
B. Cara Kerja
Percobaan I (Larutan Asam Basa)
1. Potong kertas lakmus merah dan biru, letakan pada
cekungan plat tetes.
2. Tambahkan masing-masing cekungan dengan 3 5
tetes dengan larutan HCl.
3. Ulangi langkah tersebut untuk berbagai macam
larutan yang tersedia.
4. Amati dan catat hasil praktikum.
Percobaan II (Indikator Sintesis Asam Basa)
1. Teteskan 3 5 tetes larutan HCl pada plat, lakukan
sebanyak 3 cekungan.
2. Tambahkan 1 tetes indikator PP pada cekungan
pertama, BTB pada cekungan kedua dan MO pada
cekungan ketiga.
3. Ulangi percobaan di atas pada aquades dan larutan
NaOH.
4. Amati dan catat hasil praktikum.
Percobaan III (Indikator Alami Asam Basa)
1. Tumbuklah bunga sepatu denga alu dan lumpang
porselein. Tambahkan aquades, saring.
2. Teteskan 3 tetes ekstrak bunga sepatu pada 2
lekukan plat tetes.
3. Tambahkan cekung pertama dengan 2 tetes larutan
HCl, dan 2 tetes larutan NaOH pada cekungan kedua.
4. Lakukan percobaan tersebut di atas pada bahan lain
yang disediakan.
5. Amati dan catat hasil praktikum.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan :
Percobaan I (Larutan Asam dan Basa)
No
1
Sampel/Bahan
Larutan HCl
kertas Lakmus
Sifat Larutan
Merah
Biru
Asam
Merah
Merah
Biru
Biru
Netral
Larutan NaOH
Aquades
Merah
Biru
Shampo
Merah
Biru
Antasida
Merah
Biru
Pasta gigi
Merah
Biru
Cuka
Merah
Merah
Sprite
Merah
Merah
Biru
Biru
Sabun
10
Garam
Merah
Biru
11
Sitrun
Merah
Merah
12
Gula
Merah
Biru
Warna
Larutan
PP
BTB
MO
Larutan HCl
Putih
Kuning
Merah
Larutan NaOH
Ungu
Biru
Oranye
Aquades
Putih
Kuning
Oranye
Bahan Sampel
Warna Ekstrak
Basa
Warna
Larutan HCl
Larutan NaOH
Kunyit
Kuning
Kuning
Coklat
Daun Jati
Merah
Oranye
Hijau
BAB V
PEMBAHASAN
A. Percobaan I
Pada percobaan menggunakan kertas lakmus dipakai dua
macam kertas lakmus. Kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Jika kertas lakmus merah di celupkan pada sampel larutan dan
warnanya berubah menjadi biru, maka larutan tersebut bersifat
basa. Begitupun dengan kertas lakmus warna biru. Apabila kertas
lakmus biru dicelupkan pada sampel larutan dan warnanya berubah
menjadi merah maka larutan tersebut bisa dipastikan bersifat merah.
Namun, jika kedua macam kertas tersebut tidak berubah warna,
yaitu tetap pada warna semula, lakmus merah tetap berwarna
merah dan lakmus biru tetap berwarna biru setelah di celupkan pada
sampel larutan, dapat disimpulkan bahwa larutan tersebut bersifat
netral.
No
Larutan
Asam
Basa
Netral
Larutan HCl
Larutan NaOH
Aquades
Shampo
Antasida
Pasta gigi
Cuka
Sprite
Sabun
10
Garam
11
Sitrun
12
Gula
Asam
Basa
Netral
B. Percobaan II
Penambahan indikator PP pada larutan HCl yang bersifat
asam menghasilkan perubahan warna putih/bening/tidak
berwarna.
Penambahan indikator BTB pada larutan HCl yang bersifat
asam menghasilkan perubahan warna kuning.
Penambahan indikator MO pada larutan HCl yang bersifat
asam menghasilkan perubahan warna merah.
Penambahan indikator PP pada larutan NaOH yang
bersifat basa menghasilkan perubahan warna ungu.
Penambahan indikator BTB pada larutan NaOH yang
bersifat basa menghasilkan perubahan warna biru
Penambahan indikator MO pada larutan NaOH yang
bersifat basa menghasilkan perubahan warna oranye.
Penambahan indikator PP pada aquades yang bersifat
netral menghasilkan perubahan warna putih/bening/tidak
berwarna.
Penambahan indikator BTB pada aquades yang bersifat
netral menghasilkan perubahan warna kuning.
Penambahan indikator MO pada aquades yang bersifat
netral menghasilkan perubahan warna oranye.
C. Percobaan III
Ekstrak daun jati sebagai pembanding berwarna merah
Ekstrak daun jati dengan campuran dua tetes HCl akan
berubah menjadi oranye
Ekstrak daun jati dengan campuran dua tetes NaOH akan
berubah menjadi hijau pekat
Ekstrak kunyit sebagai pembanding berwarna kuning
Ekstrak kunyit dengan campuran dua tetes HCl akan
berubah menjadi kuning cerah
Ekstrak kunyit dengan campuran dua tetes NaOH akan
berubah menjadi cokelat
BAB VI
KESIMPULAN
- Larutan asam memerahkan kertas lakmus, artinya jika kerta
lakmus biru dicelupkan pada larutan yang bersifat asam maka
warna kertas lakmus akan berubah menjadi merah sedangkan
jika kertas lakmus merah yang dicelupkan warna kertas
lakmus akan tetap merah.
- Larutan basa membirukan kertas lakmus, artinya jika kertas
lakmus merah dicelupkan pada larutan basa maka warna
kertas lakmus tersebut akan berubah menjadi biru. Sedangkan
jika lakmus biru celupkan ke dalam larutan basa maka
warnanya akan tetap sama yaitu biru.
- Indikator BTB dalam larutan asam akan berwarna kuning,
dalam larutan basa dan netral akan menghasilkan warna biru.
- Indikator PP dalam larutan asam dan netral tidak berwana
sementara pada larutan basa menghasilkan warna merah
ungu
- Indikator MO dalam larutan asam menghasilkan warna merah,
dalam larutan basa menghasilkan warna kuning, dan pada
larutan netral menghasilkan warna jingga/orange.
- Ekstrak daun jati jika ditambahkan larutan HCl(Asam) akan
berubah warna menjadi warna yang lebih cerah. Sedangkan
jika ditambahkan larutan NaOH(Basa) akan berubah menjadi
warna yang lebih pekat daripada warna pembanding. Begitu
juga dengan ekstrak kunyit.
BAB VII
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Kami banyak mengharap para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatankesempatan berikutnya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas IX. Jakarta:
Erlangga
LAMPIRAN
A. Percobaan I (Larutan Asam dan Basa)