Implikasi Manajerial
Kognisi sosial adalah jendela yang digunakan untuk meneliti
,menginterpretasi dan mempersiapkan respons kita terhadap orangorang dan berbagai kejadian. Berikut adalah tujuh impilkasi:
1. Perekrutan
Para pewawancara umumnya membuat keputusan perekrutan
berdasarkan kesan mereka atas bagaimana seorang pelamar
menyesuaikan persyaratan kerja yang dirasakan. Umumnya
keputusan ini dibuat berdasarkan kognisi implisit. Kognisi implisit
mewakili berbagai pemikiran dan kepercayaan yang diaktifkan
secara otomatis dari ingatan tanpa disadari oleh kita. Keberdaaan
kognisi implisit mengarahkan orang utuk membuat keputusan yang
menyimpang tanpa seuah pemahaman bahwa itu sedang terjadi.
Para ahli merekomendasikan 2 cara untuk mengurangi masalah
kognisi implisit yaitu:
a. Manajer dapat dilatih untuk memahami dan mengurangi tipe
penyimpangan tersebunyi ini.
b. Penyimpangan dapat diminimalisir dengan menggunakan
wawancara terstruktur dibandingkan yang tidak terstruktur,dan
dengan bergantung pada penilaian dari berbagai pewawancara
daripada hanya satu atau dua orang.
2. Penialian kinerja
Skema-skema yang salah tentang kinerja yang baik dengan kinerja
yang buruk dapat membawa pada penilaian-penilaian kinerja yang
tidak akurat, yang mengikis motivasi kerja, komitmen dan
kesetiaan. Oleh karena itu, penting bagi manajer untuk secara
akurat mengidentifikasi karakteristik perilaku dan hasil indikasi kerja
yang baik di awal siklus kajian kinerja. Para manajer kemudian
disarankan untuk lebih mengguanakan ukuran kinerja yang berbasis
objektivitas sebanyak mugkin karena indikator-indikator yang
subjektif cenderung menyimpang dan tidak akurat.
3. Kepemimpinan
Penilaian pegawai atas keefektifan pemimpin dipengaruhi dengan
kuat oleh skema-skema yang baik dan buruk tentang pemimpin
mereka. Pemimpin yang baik dirasakan sebagai seseorang yang
menunjukan perilaku berikut :
a. Menentukan tugas khusus kepada para anggota kelompok
b. Memberitahu orang lain bahwa mereka telah melakukannya
dengan baik
4.
5.
6.
7.