DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK V
ABDUL KAHAR
ARLIANTO
YENDA PRATAMA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam, selawat serta
salam dilimpahkan kepada Rasulullah saw. Pemakalah bersyukur kepada ilahi rabbi
yang telah memberikan hidayah serta taufiknya kepada penulis sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.
Terima kasih kepada pembimbing yang telah mengarahkan dan memberi
bimbingan kepada pemakalah sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Namun pemakalah yakin di dalam penyusunan makalah ini banyak
terdapat kesalahan atau kekurangan. Oleh karena itu, pemakalah berharap demi
kesempurnaan makalah ini mohon kritik dan saran yang membangun sehingga
pemakalah dapat memperbaiki di lain waktu.
Mudah-mudahan apa yang penulis atau pemakalah jelaskan akan mendapat
Ridho Allah SWT dan bermanfaat bagi pemakalah sendiri atau pembacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................
1.1.
1
1.2.
Latar
Belakang
Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................
2.1.................................................................................................Hip
erliidemia ..............................................................................
2.2................................................................................................. Kl
asifikasi Hiperlipidemia.........................................................
2.3.................................................................................................Gej
ala...........................................................................................
2.4.................................................................................................Pat
ofisiologi................................................................................
2.5.................................................................................................Eti
ologi.......................................................................................
2.6.................................................................................................Pe
meriksaan dan Diagnosis.......................................................
2.7.................................................................................................Tat
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Narkoba atau sering disebut dengan narkotika adalah psikotropika dan zat
aditif yang akan menyebabkan pemakai tersebut kecanduan dan ketagihan, yang
berujung dengan kematian.
Awalnya narkoba adalah obat bius yang dipakai oleh para medis untuk
membius orang yang ingin dioperasi untuk penyakit tertentu yang pemakaiannya
diresepkan oleh dokter dengan dosis yang wajar. Namun kini persepsi kebanyakan
telah salah, sehingga menggunakan narkoba untuk kesenangan bukan untuk medis.
Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi
sampai
menghilangkan
rasa
nyeri,
dan
dapat
menimbulkan
prilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati
gangguan jiwa.
Maka dari itu, kali ini penulis akan membahas tentang narkotika tetapi tidak
hanya dampak buruk dari narkotika, tetapi juga manfaat dari narkotika dalam dunia
medis serta bagaimana cara penanggulangannya.
B. Rumusan Masalah
Dari apa yang sudah diterangkan diatas, saya sebagai penulis dapat
merumskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa itu narkotika ?
2. Apakah jenis macam narkotika itu banyak?
3. Apakah narkotika itu berbahaya ?
4. Bagaimana cara menaggulangi pengunaan narkotika diluar resep dokter?
C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah, juga
sebagai media berbagi ilmu, promosi penulis kepada pembaca tentang :
1. Pengertian dari narkotika.
2. Macam-macam narkotika.
3. Bahaya tidaknya narkotika, dan
4. Cara penangggulangan dari penggunaan narkotika yang berlebihan.
BAB II
2
TINJAUAN TEORI
A. Sejarah Narkoba
Di Indonesia Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat
berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan
dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" atau
napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan
bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika
yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan
untuk penyakit tertentu. Penggunaan obat-obatan jenis opium sudah lama dikenal di
Indonesia, jauh sebelum pecahnya Perang Dunia ke-2 pada zaman penjajahan
Belanda. Pada umumnya para pemakai candu (opium) tersebut adalah orang-orang
Cina.
Pemerintah Belanda memberikan izin pada tempat-tempat tertentu untuk
menghisap candu dan pengadaan (supply) secara legal dibenarkan berdasarkan
undang-undang. Orang-orang Cina pada waktu itu menggunakan candu dengan cara
tradisional, yaitu dengan jalan menghisapnya melalui pipa panjang. Hal ini berlaku
sampai tibanya Pemerintah Jepang di Indonesia. Pemerintah pendudukan Jepang
menghapuskan Undang-Undang itu dan melarang pemakaian candu (Brisbane
Ordinance).
teknologi
dan
perubahan-perubahan
sosial
yang
cepat,
Memasuki abad ke XVII masalah candu ini bagi cina telah menjadi masalah nasional,
bahkan di abad XIX terjadi perang candu dimana akhirnya cina ditaklukan Inggris
dengan harus merelakan Hong Kong.
Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim
sertuner menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang kemudian
dikenal sebagai Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama
Morphius). Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di A.S. Morphin ini sangat
populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka-luka perang sebahagian
tahanan-tahanan tersebut "ketagihan" disebut sebagai "penyakit tentara".
Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London, merebus
cairan morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis
jamur) campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing yaitu:
anjing tersebut tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah.
Namun tahun 1898 pabrik obat "Bayer" memproduksi obat tersebut
dengannama Heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit (pain killer). Tahun 60-an 70-an pusat penyebaran candu dunia berada pada daerah "Golden Triangle" yaitu
Myanmar, Thailand dan Laos, dengan produksi 700 ribu ton setiap tahun. Pada daerah
"Golden Crescent" yaitu Pakistan, Iran dan Afganistan dari Golden Crescent menuju
Afrika dan Amerika.
Selain morphin dan heroin adalagi jenis lain yaitu kokain (ery throxylor coca)
berasal dari tumbuhan coca yang tumbuh di Peru dan Bolavia. Biasanya digunakan
untuk penyembuhan Asma dan TBC. Pada akhir tahun 70-an ketika tingkat tekanan
hidup manusia semakin meningkat serta tekhnologi mendukung maka diberilah
campuran-campuran khusus agar candu tersebut dapat juga dalam bentuk obat dan
pil.
B. Pengertian Narkoba
Narkoba ( Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif ) adalah sebuah obat-obatan
terlarang berbahaya yang dikonsumsi oleh manusia melalui jarum suntik, diminum,
dihirup, dan dihisap yang pengkonsumsiannya menyerang sistem kerja otak manusia
yangt menimbulkan rasa senang, stamina, dan mengubah perilaku seseorang, dimana
penggunaanya dapat menyebabkan seseorang ketergantungan dan berujung pada
kematian.
ganja yang dikonsumsi antara lain daun, batang, dan biji. Cara
pengkonsumsiannya adalah dengan mengisapnya seperti rokok atau
mencampurkannya dengan makanan agar makanan tersebut lebih
nikmat.
2) Heroin
Merupakan jenis opioda semi sintetik berupa serbuk putih, butiran,
cairan dan berasa pahit.
3) Kokain
Kokain merupakan salah satu zat yang sangat berbahaya dan dapat
menimbulkan efek adiktif. Karena kokain merupakan stimulan terhadap
susunan syaraf pusat, maka setelah pemakaiannya, kokain akan
membuat penggunanya merasakan suatu perasaan sempurna dan tenang
dan berada dalam keadaan kesadaran seolah-olah mereka memiliki
hidup yang sangat sempurna.
b. Narkotika golongan 2: berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan dan
di gunakan pada terap. Contoh : Morfin, Petidin, Metadon.
1) Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah dan merupaka
alkaloida yang terdapat dalam opium berupa serbuk putih. Konsumsi
morfin biasanya dilakukan dengan cara dihisap atau disuntikkan. Karena
morfin tergolong dalam jenis depresan, maka ia bekerja dengan cara
menekan susunan syaraf pusat, menyebabkan turunnya aktifitas neuron,
8
2. Psikotropika
Yaitu zat/obat baik alamiah/sintetis yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku. Jenis- jenisnya :
a) Psikotropika golongan 1: ketergantungan yang sangat kuat. Contohnya :
Ekstasi dan LSD.
1) Ectassy
10
11
2) Amfetamin
Amfetamin adalah kelompok obat yang secara dramatis mempengaruhi
sistem saraf pusat. Mereka menimbulkan perasaan kesejahteraan dan
meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, dan kinerja kognitif pada
berbagai tugas motorik. Amfetamin merupakan obat kuat dan sangat
adiktif.
c) Psikotropika golongan 3 : Ketergantungannya sedang. Contohnya :
pentobarbital.
1) Pentobarbital
Asam barbiturat (pentobarbital dan secobarbitol) sering digunakan
untuk menghilangkan cemas sebelum operasi (obat penenang), disini
sering disalah gunakan leh pengguna narkoba.
d) Psikotropika golongan 4 : Ketergantungannya ringan. Contohnya :
diazepam.
1) Diazepam
Diazepam
menimbulkan
rasa
kantuk,
berkurangnya
daya
BAB III
PERMASALAHAN
14
LSD:
Mengobati
Ketergantungan,
Perawatan
http://www.scribd.com/doc/56044377/DEFINISI-NARKOBA
dr. Subagyo Prasetyo. Op cit, hal. 9 10
3
dr.Subagyo Prasetyo.op cit. hal. 10
2
15
untuk
Depresi
dan
2.
serupa dengan LSD, terutama ketika untuk pengobatan sakit kepala menahun. Sama
seperti asam, jumlah yang terlalu kecil untuk memberikan efek psikedelik masih bisa
menghilangkan rasa sakit dan mengurangi frekuensi sakit kepala. Obat ini juga
menjanjikan untuk mengobati OCD.
Sebuah studi University of Arizona menunjukkan bahwa mereka dengan
kondisi itu sakit kepala mereka bisa reda sementara dan pada satu pasien, sakit
kepalanya sembuh berlangsung selama enam bulan penuh.
Sementara para peneliti mengakui studi ini tidak serta merta
membuktikan bahwa obat itu dapat berfungsi sebagai pengobatan, mereka
hanya mengatakan ini adalah cukup menjanjikan untuk dilakukan studi lebih
lanjut.
3.
17
Sementara studi formal belum dilakukan, psikolog dari Universitas Norwegia Sains
dan Teknologi berpendapat bahwa bila dikombinasikan dengan terapi perendaman,
kemampuan obat untuk melepaskan tingkat oxytocin bisa membuat MDMA obat
yang ideal untuk digunakan sebagai program perawatan lengkap.
Mereka mengatakan, "MDMA memiliki kombinasi efek farmakologis itu,
dalam pengaturan terapeutik, bisa memberikan keseimbangan mengaktifkan emosi
sementara, rasa aman dan terkendali."
Obat ini mungkin juga dapat untuk mengobati penyakit Parkinson melalui
pelepasan kadar serotonin di otak. Sementara para peneliti masih tidak mengerti
bagaimana perawatan bekerja, telah terbukti efektif dalam studi menggunakan tikus
dan satu penderita Parkinson, mantan stuntman Tim Lawrence, yang telah
menunjukkan peningkatan signifikan pada kondisinya. Dia mampu melakukan
jungkir balik dan berguling tak lama setelah mengambil satu dosis obat. Sebelumnya
dia tak dapat bergerak sama sekali
Korban Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) juga menunjukkan respons
positif terhadap perawatan yang melibatkan ekstasi. Psikolog yang melakukan terapi
menggunakan studi dan MDMA menemukan obat tersebut memberi mereka jendela
waktu di mana pasien mengalami rasa takut sedikit tanggapan dan memadai bisa
menangani terapi yang sangat penting untuk bekerja melalui kondisi mereka
4.
Kokain dan Tanaman Coca, Sebuah Obat bius baru, obat pencahar,dan
sebagai Obat Motion Sickness
18
Kokain pernah secara luas dipuji sebagai obat ajaib yang dapat digunakan
untuk menyembuhkan segala sesuatu mulai dari sakit kepala untuk alkoholisme untuk
demam akut. Sementara obat modern telah menemukan perawatan jauh lebih aman
untuk sebagian besar kondisi ini, obat ini masih kadang-kadang digunakan sebagai
anestesi topikal untuk mata, hidung dan operasi tenggorokan.
Baru-baru ini juga telah digunakan sebagai pengobatan topikal diterapkan
pada mereka yang menderita sakit kepala menahun yang parah. Meskipun para
ilmuwan telah banyak menerima bahwa penggunaan kokain dalam bidang medis
adalah sebanding dengan risiko, hal yang sama tidak berlaku untuk tanaman koka, di
mana kokain berasal .
Tidak seperti kokain, tanaman mengandung beberapa alkaloid (kokain dibuat
dari hanya satu) dan rentan terhadap penyalahgunaan, karena itu harus dikonsumsi
sesuai aturan. Penelitian tentang keperluan medis daun koka agak terbatas, namun
pada kebudayaan Andean telah menggunakan daun koka untuk tujuan pengobatan
selama berabad-abad.
Seorang dokter Amerika, Andrew Weil, percaya budaya ini mungkin ke
sesuatu dan menunjukkan bahwa daun koka mungkin dapat mengobati mabuk
perjalanan, radang tenggorokan, sembelit dan obesitas.
5.
kecenderungan untuk penyalahgunaan, obat ini masih menjadi salah satu perawatan
paling efektif dan paling aman untuk sakit kronis yang ekstrim, seperti penderitaan
yang dialami oleh pasien kanker.
literatur medis telah menunjukkan bahwa hal itu jauh lebih aman daripada
obat lain yang diberikan di tempatnya, termasuk oksikodon candu sintetis.
Pemerintah federal melakukan larangan pada obat untuk rumah sakit dan
fasilitas medis lainnya untuk menggunakannya secara subtantifi, meski obat itu aman
sebagai penangangan untuk rasa sakit yang efektif dan hanya satu satunya pilihan
6.
dengan nama special K, telah terbukti cukup ampuh mengobati depresi klinis, bahkan
pada orang yang tidak merespon pengobatan lain.
Sebuah studi oleh Connecticut Kesehatan Mental Center menemukan
bahwa 70% dari kelompok uji mereka, tidak ada satupun yang pernah
memperoleh hasil dengan perawatan depresi tradisional, dan mereka
menanggapi positif pengobatan dengan Ketamin.
Yang lebih menarik adalah kenyataan bahwa obat tersebut mampu
memperbaiki sambungan neuron di otak yang sebelumnya telah rusak oleh stres
kronis. Ronald Duman, penulis senior studi ini, mencatat Ketamine " seperti obat
ajaib - satu dosis dapat bekerja dengan cepat dan berlangsung selama tujuh sampai 10
hari."
20
7.
beberapa kondisi, termasuk narcolepsy dan ADHD. State University of New York
melaporkan bahwa dalam beberapa kasus, mereka juga terbukti efektif dalam
mengobati depresi dan obesitas.
Salah satu penggunaan yang paling mengejutkan bagi amfetamin adalah
penggunaan obat membantu korban stroke untuk pulih lebih cepat. baru - baru ini
Sebuah studi oleh Institut Karolinska Swedia menunjukkan bahwa perawatan dapat
sangat membantu bagi mereka yang telah lemah stroke.
8.
pengobatan yang aman dan efektif untuk gejala kanker, AIDS, multiple sclerosis,
sakit, glaukoma, epilepsi, dan kondisi lain. Sementara negara mungkin melegalisasi
penggunaan untuk keperluan medis, tapi ganja masih ilegal menurut undang-undang
federal.
Meskipun demikian terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam dunia
kedokteran, namun hanya diberikan bagi pasien-pasien tertentu, bukan untuk
dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat. Oleh karena itu obat dan
narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan berbagai akibat yang beraneka
ragam.
1.
Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpimimpinya maka ia baru akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan banyak
waktu serta kesempatan yang hilang tanpa disadarinya. Terlebih jika sadarnya ketika
berada di penjara. Segala caci-maki dan kutukan akan dilontarkan kepada benda
haram tersebut, namun semua telah terlambat dan berakhir tanpa bisa berbuat apaapa.
2. Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia
a. Gangguan pada jantung
b. Gangguan pada hemoprosik
c. Gangguan pada traktur urinarius
d. Gangguan pada otak
e. Gangguan pada tulang
f. Gangguan pada pembuluh darah
g. Gangguan pada endorin
h. Gangguan pada kulit
i. Gangguan pada sistem syaraf
j. Gangguan pada paru-paru
k. Gangguan pada sistem pencernaan
l. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis,
Herpes, TBC, dll.
m. Dan banyak dampak lainnya yang merugikan badan manusia.
3. Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia
23
C. Dampak Fisik
Adaptasi biologis tubuh kita terhadap penggunaan narkoba untuk jangka
waktu yang lama bisa dibilang cukup ekstensif, terutama dengan obat-obatan yang
tergolong dalam kelompok downers. Tubuh kita bahkan dapat berubah begitu banyak
hingga sel-sel dan organ-organ tubuh kita menjadi tergantung pada obat itu hanya
untuk bisa berfungsi normal. Salah satu contoh adaptasi biologis dapat dilihat dengan
alkohol. Alkohol mengganggu pelepasan dari beberapa transmisi syaraf di otak.
Alkohol juga meningkatkan cytocell dan mitokondria yang ada di dalam liver untuk
menetralisir zat-zat yang masuk. Sel-sel tubuh ini menjadi tergantung pada alcohol
untuk menjaga keseimbangan baru ini.
Tetapi, bila penggunaan narkoba dihentikan, ini akan mengubah semua
susunan dan keseimbangan kimia tubuh. Mungkin akan ada kelebihan suatu jenis
24
enzym dan kurangnya transmisi syaraf tertentu. Tiba-tiba saja, tubuh mencoba untuk
mengembalikan keseimbangan didalamnya. Biasanya, hal-hal yang ditekan/tidak
dapat dilakukan tubuh saat menggunakan narkoba, akan dilakukan secara berlebihan
pada masa Gejala Putus Obat (GPO) ini.
Misalnya, bayangkan efek-efek yang menyenangkan dari suatu narkoba
dengan cepat berubah menjadi GPO yang sangat tidak mengenakkan saat seorang
pengguna berhenti menggunakan narkoba seperti heroin/putaw.
GPO ini juga merupakan momok tersendiri bagi para pengguna narkoba.
Bagi para pecandu, terutama, ketakutan terhadap sakit yang akan dirasakan saat
mengalami GPO merupakan salah satu alasan mengapa mereka sulit untuk berhenti
menggunakan narkoba, terutama jenis putaw/heroin. Mereka tidak mau meraskan
pegal, linu, sakit-sakit pada sekujur tubuh dan persendian, kram otot, insomnia, mual,
muntah, dll yang merupakan selalu muncul bila pasokan narkoba kedalam tubuh
dihentikan.
Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti
liver, jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat
penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang
berakhiran dengan katup jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal,
serta liver yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus
{Hepatitis C dan HIV/AIDS} yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna jarum
suntik.
25
D. Dampak Mental
Selain
ketergantungan
fisik,
terjadi
juga
ketergantungan
mental.
penggunaan narkoba. Narkoba adalah satu-satunya hal yang ada didalam pikirannya.
Ia akan menggunakan semua daya pikirannya untuk memikirkan cara yang tercepat
untuk mendapatkan uang untuk membeli narkoba. Tetapi ia tidak pernah memikirkan
dampak dari tindakan yang dilakukannya, seperti mencuri, berbohong, atau sharing
needle karena perilakunya selalu impulsive, tanpa pernah dipikirkan terlebih dahulu.
Ia juga selalu berpikir dan berperilaku kompulsif, dalam artian ia selalu
mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama. Misalnya, seorang pecandu yang sudah
keluar dari sebuah tempat pemulihan sudah mengetahui bahwa ia tidak bisa
mengendalikan penggunaan narkobanya, tetapi saat sugestinya muncul, ia akan
berpikir bahwa mungkin sekarang ia sudah bisa mengendalikan penggunaannya, dan
akhirnya kembali menggunakan narkoba hanya untuk menemukan bahwa ia memang
tidak bisa mengendalikan penggunaannya! Bisa dikatakan bahwa dampak mental dari
narkoba adalah mematikan akal sehat para penggunanya, terutama yang sudah dalam
tahap kecanduan. Ini semua membuktikan bahwa penyakit adiksi adalah penyakit
yang licik, dan sangat berbahaya.
E. Dampak Emosional
Narkoba adalah zat-zat yang mengubah mood seseorang (mood altering
substance). Saat menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang ikut
terpengaruh. Salah satu efek yang diciptakan oleh narkoba adalah perubahan mood.
Narkoba dapat mengakibatkan ekstrimnya perasaan, mood atau emosi penggunanya.
Jenis-jenis narkoba tertentu, terutama alkohol dan jenis-jenis narkoba yang termasuk
27
begitu saja, melainkan terkubur hidup-hidup di dalam diri kita. Dan saat si pecandu
berhenti menggunakan narkoba, perasaan-perasaan yang selama ini mati atau
terkubur dalam dirinya kembali bangkit, dan di saat-saat seperti inilah pecandu
membutuhkan suatu program pemulihan, untuk membantunya menghadapi dan
mengatasi perasaan-perasaan sulit itu.
Satu hal juga yang perlu diketahui adalah bahwa salah satu dampak buruk
narkoba adalah mengakibatkan pecandu memiliki suatu retardasi mental dan
emosional.
F. Dampak Spiritual
Adiksi terhadap narkoba membuat seorang pecandu menjadikan narkoba
sebagai prioritas utama didalam kehidupannya. Narkoba adalah pusat kehidupannya,
dan semua hal/aspek lain dalam hidupnya berputar di sekitarnya. Tidak ada hal lain
yang lebih penting daripada narkoba, dan ia menaruh kepentingannya untuk
menggunakan narkoba di atas segala-galanya. Narkoba menjadi jauh lebih penting
daripada istri, suami, pacar, anak, orangtua, sekolah, pekerjaan, dll. Ia berhenti
melakukan aktivitas-aktivitas yang biasa ia lakukan sebelum ia tenggelam dalam
penggunaan narkobanya. Ia tidak lagi melakukan hobi-hobinya, menjalani aktivitas
normal seperti sekolah, kuliah, atau bekerja seperti biasa, bila sebelumnya ia
termasuk rajin beribadah bisa dipastikan ia akan menjauhi kegiatan yang satu ini,
apalagi dengan khotbah agama yang selalu didengar bahwa orang-orang yang
menggunakan narkoba adalah orang-orang yang berdosa.
29
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
A.
Banyak
yang
masih
bisa
dilakukan
untuk
mencegah
seseorang
berupa
kegiatan
konseling,
membuat
kelompok-kelompok
Adapun solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat (Nonpemerintah) dalam mengatasi masalah narkoba ini, adalah dengan menggunakan
beberapa pendekatanyang diterapkan kepada mereka, baik yang belum ataupun yang
sudah terjerat belitan narkoba.
Beberapa pendekatan yang penulis maksud adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan agama (religius). Melalui pendekatan ini, mereka yang masih
bersih dari dunia narkoba, senantiasa ditanamkan ajaran agama yang mereka
anut. Agama apa pun, tidak ada yang menghendaki pemeluknya untuk
merusak dirinya, masa depannya, serta kehidupannya.
2. Pendekatan psikologis. Dengan pendekatan ini, mereka yang belum terjamah
kenikmatan semu narkoba, diberikan nasihat dari hati ke hati oleh orangorang yang dekat dengannya, sesuai dengan karakter kepribadian mereka.
Langkah persuasif melalui pendekatan psikologis ini diharapkan mampu
menanamkan kesadaran dari dalam hati mereka untuk menjauhi dunia
narkoba. Adapun bagi mereka yang telah larut dalam kehidupan gelap
narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui, apakah mereka masuk dalam
kategori pribadi yang ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau sensitif.
32
1.
Mengubah tren kehidupan. Dengan merubah tren dalam rutinitas harian Anda,
Anda dapat menemukan hal-hal baru untuk menyesuaikan diri. Dengan
berlatih mengubah hal-hal kecil dalam kebiasaan buruk anda. Anda coba juga
untuk menghindari mengkonsumsi obat, hal ini dapat membantu anda.
33
2.
Kesempatan tidak akan muncul untuk memakai narkoba jika Anda dengan
mereka.
3.
Keluar dari lingkungan yang buruk (hijrah). Dengan memulai babak baru
dalam kehidupan sosial Anda, dapat sangat membantu memulihkan kecanduan
anda.
4.
5.
6.
Hanya ingat dan ingat untuk tidak menggunakan narkoba. Dengan mengubah
semua hal kecil, Anda dapat mempertahankan diri sendiri
dan dapat
C.
2. Pengawasan Masyarakat.
Masyarakat yang saling masa bodoh adalah masyarakat yang mudah terjangkit
wabah narkoba. Salah satu ciri sebuah sistem yang sehat dalam kaitannya dengan
narkoba (dan berbagai kriminalitas lainnya) adalah minimnya rangsangan untuk
melakukan kejahatan. Acara-acara TV yang bisa mempengaruhi pola kehidupan
menuju pola hidup materialistis, konsumeris, hedonis, sekularis, dan pola-pola yang
35
membahayakan aqidah umat harus dilarang. Kita tidak boleh mendiamkan sebuah
kemungkaran terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
A.
Kesimpulan
Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba ialah mejadi tanggung jawab
kita semua. Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke
dalam tubuh berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan saraf pusat) dan sering
menimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada kesadaran, pikiran,
perasaan, dan perilaku pemakainya. Zat yang ditelan, masuk ke dalam lambung, lalu
pembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup, zat masuk ke dalam pembuluh darah
36
melalui hudung dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke darah. Darah
membawa zat itu ke dalam otak. Otak adalah pusat kendali tubuh. Jika kerja berubah,
seluruh organ tubuh pun ikut berpengaruh.
Kepedulian adalah sebuah bentuk dari cinta dan kasih sayang kita sebagai
manusia sosial yang berbudaya. Narkoba menurut pandangan islam adalah benda
yang haram jika disalah gunakan.Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai
tindak kriminal, kenakalan seseorang, keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan
mudah diciptakan. Dengan sikap kepedulian ini, maka motto bahwa, Pencegahan
lebih baik dari mengobati, akan benar-benar terbukti dalam kasus pemakaian obatobat terlarang.
B.
Saran
1.
dan mengetahui apa saja dampak dari narkoba dan manfaat apa saja yang didapat
dari narkoba khususnya di dunia medis, sehingga tenaga kesehatan dapat
menggunakan narkoba sesuai dengan ketentuan dan standar yang ada.
2.
Bagi Masyarakat
Hendaknya masyarakat mengetahui dampak dari mengkonsumsi narkoba
adalah dengan memulai upaya pencegahan Narkoba dimulai dari diri sendiri
kemudian ke lingkungan sekitar, tidak menjauhi pengguna Narkoba dan berusaha
memberi saran tanpa menghakimi atau memaksa, serta mendukung pengesahan
UU Narkoba yang baru dengan sanksi yang lebih berat.
DAFTAR PUSTAKA
39