Pertama-tama penulis ingin mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya makalah yang berjudul Kontroversi Antara Tukang Gigi dan Dokter Gigi dapat diselesaikan tanpa satu halangan pun yang memberatkan. Tentunya penulis tidak dapat menyeselaikan penyusun makalah ini seorang diri. Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bantuan moral maupun bantuan material. Maka dari itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Semua pihak Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu penulis berfikir kritis terhadap issue yang diberikan seperti drg. Diana Zakiyah, drg. Multia, serta seluruh dosen pembing tutorial tingkat 1, yang tentunya tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis. 2. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penyusunan makalah ini. Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, merupakan bagian yang samgat berarti bagi kami apabila terdapat penambahan saran dan kritik yang bersifat membangun, guna meningkatkan pengetahuan dan kesempurnaan tulisan ini. Akhirnya penulis hanya mampu berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kediri, 05 Oktober 2012
Penulis DAFTAR ISI i
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..
1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan.. 1.4 Manfaat. BAB II
1 2 2 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perbedaan tukang gigi dengan dokter gigi...... 3
2.2 Gusi sakit dan bengkak 3 2.2.1 Penyebab gusi sakit dan bengkak terhadap tindakan tukang gigi...3 2.2.2 Penyebab paling umum dari pembengkakan gusi..3 2.2.3 Cara alami mengatasi gusi sakit dan bengkak4 2.3 Isi Peraturan Menteri Kesehatan6 2.4 Tindakan tukang gigi yang membahayakan masnyarakat. 8 2.5 Kewenangan tukang gigi dengan dokter gigi 9 BAB III