Anda di halaman 1dari 19

Etika Dalam Sistem Informasi Manajemen

A. ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI


Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian system
informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 yang mencakup
privasi, akurasi, properti, dan akses, yang dikenal dengan akronim PAPA.
Definisi sistem informasi manajemen istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah
sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung
fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur
pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data base.
Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi,antaralain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.

Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang
menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai
jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.

3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill Company
goals (the choice is called business decision making)
Fungsi Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen,
maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu
dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe
keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat
bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi
memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang
meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data
maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
Etika Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki pengertian suatu sistem yang berbasis komputer yang
memberikan informasi bagi pengguna dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sedangkan sistem
informasi manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk
mendukung suatu operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan suatu organisasi.
Pengembangan sistem informasi manajemen memerlukan sejumlah orang yang berketerampilan
tinggi dan berpengalaman lama dan memerukan partisipasi dari para manajer organisasi. Sistem
informasi manajemen yang baik adalah yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang
akan diperoleh artinya mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh dan
menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang
sangat bermanfaat.
Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu :
1. Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional

2. Mendukung pengambilan keputsan manajemen


3. Mendukung persaingan keuntungan strategis
Dalam suatu masyarakat yang memiliki kesadaran sosial, tentunya setiap orang
diharapkan dapat melakukan apa yang benar secara moral, etis dan mengikuti ketentuan hukum
yang berlaku.
Program etika adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang
untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan pernyataan komitmen. Suatu aktivitas yang
umum adalah pertemuan orientasi yang dilaksanakan bagi pegawai baru. Selama pertemuan
ini,subyek etika mendapat cukup perhatian.
Contoh lain dari program etika adalah audit etika. Dalam audit etika, seseorang auditor
internal mengadakan pertemuan dengan seorang manajer selama beberapa jam untuk
mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melaksanakan pernyataan komitmen. Kode etik
khusus instansi, Banyak instansi telah merancang kode etika mereka sendiri. Kadang-kadang
kode ini diadaptasi dari kode etik dari organisasi sejenis.

1. Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasipribadi dari pengaksesan
oleh orang lainyang tidak diberi izin unruk melakukannya.
Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya system informasi adalah pada kasus
seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati e-mail yang dimiliki para bawahannya karena
diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan e-mail pribadi daripada e-mail para
pelanggan. Sekalipun sang manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal seperti itu, tetapi
ia telah melanggarprivasi bawahannya.
Privasi dibedakan menjadi privasi fisik dan privasi informasi (Alter, 2002). Privasi fidik
adalah hak seseorang untk mencegah sseseorang yangtidak dikehendaki terhadap waktu, ruang,
dan properti (hak milik), sedangkan privasi informasi adalah hak individu untuk menentukan
kapan, bagaimana, dan apa saja informasi yang ingin dikomunikasikan dengan pihak lain.
Penggunaan teknologi informasi berkecenderungan membuat pelanggaran terhadap privasi
jauh lebih mudah terjadi. Sebagai contoh, para pemakai e-mail sering kali jengkel dengan
kiriman-kiriman e-mail yang tak dikehendaki dan berisi informasi yang tidak berguna (junk email).

Di America Derikat, masalah privasi diatur oleh undang-undang privasi. Berkaitan dengan
hal ini, maka:
Rekaman-rekaman data tdak boleh digunakan untuk keperluan lain yang bukan merupakan tujuan
aslinya tanpa sepengetauhna individu bersangkutan.
Setiap individu memiliki hak untuk melihat datanya sendiri dan membetulkan rekaman-rekaman
yang menyangkut dirinya.

2. Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dpenuhi oleh sebuah sistem
informasi. Ketidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan,
dan bahkan membahayakan.
Sebuah kasusakibat kesalahan penghapusan nomor keamanan social dialami oleh Edna
Rismeller (Alter, 2002, hal.292). Akibatnya, kartu asuransinya tidak bias digunakan bahkan
pemerintah menarik kembali cek pension sebesar $672 dari rekening banknya. Kisah lain dialami
oleh para penyewa apartemen di Amerika yang karena sesuatu hal pernah bertengkar dengan
pemiliki apartemen. Dampaknya, terdapat tanda tidak baik dalam basis data dan halini membuat
mereka sulit untuk mendapatkan apartemen lain.
Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan keputusan,
keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.

3. Properti
Perlindungan terhadap hak properti yangsedang figalakkan saat ini yaitu dikenaldengan
sebutan HAKI(hak atas kekayaan intelektual). Di Amerika Serikat, kekayaan intelektual diatur
melalui tiga mekanisme, yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade
secret).
Hak cipta, adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian
kekayaanintelektual tanpa seizing pemegangnya. Hak ini mudah untuk didapatkan dan diberikab
kepada pemegangnya selamamasa hidup penciptanya plus 70 tahun.
Paten, merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulitdidapatkan
karena hanyadiberikan pada penemuan-penemuaninovatif dan sangat berguna. Hukum paten
memberikanperlindungan selama 20 tahun.

Rahasia perdagangan, hokum rahasia perdagangan melindingi kekayaan intelektual melalui lisensi
atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatanganikontrak menyetujui
untuktidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserahkan kepada oranglain atau dijual.
Masalah kekayaan intelektual merupakan faktor pentingyang perlu diperhatikan dalam
sistem informasi untuk menghindari tuntutan dari pihak lain di kemudian hari. Isu pelanggaran
kekayaan intelektual yangcukup seru pernah terjadi ketika terdapat gugatan bahwa sistem
windows itu meniru sistem Mac. Begitu juga timbul perseteruan ketika muncul perangkatperangkat lunak lain yang menyerupai spreadsheet Lotus 123. Kasus ini menimbulkan
pertanyaan, Apakah tampilan nuasa dari suatu perangkat lunak memang butuh perlindungan hak
cipta?.
Berkaitan dengan masalah intelektual, banyak masalah yang belum terpecahkan (Zwass,
1998), antara lain:
Pada level apa informasi dapat dianggap sebagai properti?
Apa yang harus membedakan antara satu produk dengan produk lain?
Akankah pekerjaan yang dihasilkan oleh komputer memiliki manusia penciptanya? Jika tidak, lalu
hak properti apa yang dilindunginya?
Isu yang juga marak sampai saat ini adalah banyaknya penyali perangkat lunak secara
ilegal dengan sebutan pembajakan perangkat lunak (software privacy). Beberapa solusi untuk
mengatasi hal ini telah banyak ditawarkan, namun belum memiliki penyelesaian, seperti
sebaiknya software terutana yang bias dijual massak dijual dengan harga yang relative
murah. Solusi yang mengkin bias figunakan untukperusahaan-perusahaan yang memiliki dana
yangterbatas untukmemberli perangkat lunak yang tergolong sebagai open source.

4. Akses
Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaanakses untuk semua kalangan. Teknologi
informasi diharapkan tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi
bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semuapihak.
Sebagai contoh, untuk mendukunf pengaksesan informasi Web bagi orang buta, TheProducivity
Works (www.prodworks.com) menyediakan Web Broser khusus diberi nama pw WebSpeak.
Browser ini memiliki prosesor percakapan dan dapat (Zwass, 1998).
B. Keamanan Dalam Sistem Informasi

Jika kita berbicara tentang keamanan sistem informasi, selalu kata kunci yang dirujuk adalah
pencegahan dari kemungkinan adanya virus, hacker, cracker dan lain-lain. Padahal berbicara
masalah keamanan sistem informasi maka kita akan berbicara kepada kemungkinan adanya
resiko yang muncul atas sistem tersebut (lihat tulisan strategi pendekatan manajemen resiko
dalam pengembangan sistem informasi). Sehingga pembicaraan tentang keamanan sistem
tersebut maka kita akan berbicara 2 masalah utama yaitu :
1. Threats (Ancaman) atas sistem dan
2. Vulnerability (Kelemahan) atas sistem
Masalah tersebut pada gilirannya berdampak kepada 6 hal yang utama dalam sistem informasi
yaitu :

Efektifitas

Efisiensi

Kerahaasiaan

Integritas

Keberadaan (availability)

Kepatuhan (compliance)

Keandalan (reliability)

Untuk menjamin hal tersebut maka keamanan sistem informasi baru dapat terkriteriakan dengan
baik. Adapun kriteria yag perlu di perhatikan dalam masalah keamanan sistem informasi
membutuhkan 10 domain keamanan yang perlu di perhatikan yaitu :
1. Akses kontrol sistem yang digunakan

2. Telekomunikasi dan jaringan yang dipakai


3. Manajemen praktis yang di pakai
4. Pengembangan sistem aplikasi yang digunakan
5. Cryptographs yang diterapkan
6. Arsitektur dari sistem informasi yang diterapkan
7. Pengoperasian yang ada
8. Busineess Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP)
9. Kebutuhan Hukum, bentuk investigasi dan kode etik yang diterapkan
10. Tata letak fisik dari sistem yang ada
Dari domain tersebutlah isu keamanan sistem informasi dapat kita klasifikasikan berdasarkan
ancaman dan kelemahan sistem yang dimiliki.

B. MANFAAT STRATEGIS UNTUK SISTEM INFORMASI


Manfaat system informasi manajemen, dapat menolong perusahaan untuk :
Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan
menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem
informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut
(barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang
diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah
mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih
bernilai dengan mereka.
Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis

Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang
baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran
(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya.
Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi
yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen
perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan
segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
Membangun Sumber-sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber
informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti
memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi,
menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis
(strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi
bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan
operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha
yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu
merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi,
atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk
menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem
informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari
sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang
besar

Pengertian Sistem Informasi atau Teknologi Informasi


Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat
luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang,
proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga
untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan
proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi
biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan
pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem
informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja
adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan
sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi
adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi,
menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem
aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang
mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap
sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan
tindakan.
TIK Dalam Perusahaan
Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan
dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Dan yang akan dibahas disini adalah
khusus penerapan Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam Perusahaan. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan
biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam
lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan
bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP).

ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam
perusahaan, cara lama kebanyakan
I.

Tantangan Perusahaan dalam pengembangan IT nya !


Tantangan dalam implementasi pengembangan system informasi adalah orang-orang yang
terlibat dalam pengembangan system informasi yaitu departemen operasional sebagai end-user
dan IT sebagai pengembang dan tentu saja sebagai support dan manajemen sebagai leader yang
membuat definisi goal yang akan dicapai. Jika system yang akan di-implementasikan adalah
system informasi yang terintegrasi maka tantangannya akan sangat besar karena meliputi
keseluruhan organisasi yang bisa saja melibatkan pihak eksternal. Masalah yang dihadapi dalam

implementasi tersebut biasanya adalah sebagai berikut :


Pengguna tidak mengetahui kemampuan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu
proses bisnis yang dikerjakannya setiap hari, dan pada tahap analisa developer juga tidak
mengetahui benar-benar proses bisnis yang berlangsung atau juga karena standard dari developer
yang kurang dalam membuat program sehingga program yang dihasilkan adalah program yang
baik dari kacamata developer bukan dari kedua belah pihak. Karena ketidak tahuan pengguna
maka masalah ini bisa diabaikan dimana pengguna juga tidak keberatan dengan program yang

diberikan untuk digunakan.


Kedua belah pihak tidak memahami asumsi dan ketergantungan yang ada dalam system dan
bisnis proses, sehingga pada tahap implementasi jika ada bagian dari proses bisnis yang belum di
cover oleh system dan kemudian dibuatkan fungsi baru yang ternyata menimbulkan masalah, dan
penyelesaian masalah menimbulkan masalah baru seperti melakukan tambal sulam yang
berakibat pada benang kusut akan membuat suatu aplikasi yang tidak dapat di andalkan. Dan

aplikasi hanya dibuat sebagai program untuk melakukan entry data.


Dalam implementasi system terintegrasi, dimana pengguna tidak dapat menjadikan
implementasi sebagai prioritas pertama, dimana pengguna yang sudah disibukkan dengan
kegiatan operasional akan berpura-pura menyetujui, menjalankan dan mengikutinya tetapi pada
kenyataannya semuanya tidak berjalan sesuai dengan harapan.
Alasan mengapa sistem informasi menjadi tantangan manajemen adalah karena keamanan sistem
informasi memerlukan sumber organisasi dan manajemen seperti bermacam teknologi.
Menyusun kerangka yang baik untuk keamanan dan kontrol meminta keahlian dalam
mengimbangi risiko, reward, dan kapabilitas operasional perusahaan.

Ada banyak teknologi alternatif untuk membantu perusahaan mencapai keamanan dan kontrol,
namun dalam disiplin organisasi diminta untuk menggunakan teknologi-teknologi yang tersedia
secara efektif. Yaitu mendesain sistem baik diluar kontrol maupun di bawah kontrol, artinya
kontrol yang efektif tapi tidak mengecilkan otoritas individu darimenggunakan suatu sistem
masih sulit untuk dirancang.
Bentuk-bentuk tantangan manajemen adalah sebagai berikut :
1. Tantangan investasi sistem informasi : Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang
memproduksi nilai bagi perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari
nilai yang kembali (good return) dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata salah satu
tantangan yang paling besar yang dihadapi manajer masa kini adalah jaminan bahwa perusahaan
mereka benar- benar mendapatkan good return dari biaya yang mereka keluarkan untuk sistem
informasi.
2. Tantangan stratejik bisnis - Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari
nilai bisnis yang penting dari sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk menghargai
aset komplemen yang diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka untuk bekerja.
- Kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari kemampuan organisasi
untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi. - Untuk mendapatkan keuntungan
sepenuhnya dari TI, menyadarai produktivitas yang asli, dan agar berdaya saing serta efektif,
maka organisasi perlu melakukan desain ulang. Merekan harus membuat perubahan fundamental
dan perilaku pengelolaan (manajer), membangun model bisnis, menghilangkangkan peraturan
krja yang kadaluwarsa, mengeliminasi proses bisnis dan struktur organisasi yang modelnya tidak
efisien.
3. Tantangan globalisasi - Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan
timbulnya ekonomi global memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan menjual
produk di berbagai negara yang berbeda. - Untuk membangun sistem informasi yang
multinasional dan terintegrasi, maka bisnis harus membangun standar global hardware, software
dan komunikasi, menciptakan akuntansi dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain
proses bisnis transnasional.

4. Tantangan infrastruktur teknologi informasi - Banyak perusahaan yang dibebani dengan


program TI yang mahal, sistem informasi yang kompleks dan rapuh, serta tindakan mereka yang
merupakan hambatan bagi strategi dan pelaksanaan bisnisnya. - Untuk membangun infrastruktur
TI baru merupakan tugas berat yang khusus, banyak perusahaan yang berjuang
mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem informasi mereka. 5. Tantangan tanggungjawab
dan pengawasan: etika dan pengawasan. - Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan
dan efisiensi yang besar, mereka juga menciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru,
seperti ancaman ke individual privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah kesehatan yang
berhubungan dengan komputer, kejahatan komputer dan eliminasi pekerjaan. - Tantangan besar
dari pengelolaan (manajer) adalah membuat keputusan terinformasi yang sensitif sampai ke
konsekuensi negatif dari sistem informasi sampai ke yang negatif.
II.

Risiko Perusahaan dalam Penggunaan IT !

1) Teknologi informasi yang diterapkan tersebut harus acceptable, artinya dapatditerima oleh
semua orang yang akan menggunakannya. Jika perkembangan teknologi tidak acceptable, maka
dapat menimbulkan perilaku yang tidak diharapkan seperti resistance to change (penolakan
terhadap perubahan).Resistance to change muncul karena tidak semua orang mudah menerima
perubahan dan menganggap bahwa adanya perubahan berarti hambatan, bahkandapat merupakan
ancaman. Resistance to change juga dapat timbul karenakurangnya pengetahuan atau
ketidakmampuan dalam mengoperasikan teknologiinformasi yang baru. Sebaliknya, bagi orangorang yang dinamis, perkembangan teknologi informasi merupakan dorongan untuk
semakinmengembangkan diri. Beberapa contoh anggapan bahwa perkembanganteknologi
informasi merupakan ancaman, yaitu seorang mandor yang merasakedudukannya terancam jika
pihak manajemen memutuskan untuk menggunakan sistem pengawasan terpusat dengan monitor
kamera. Atauseorang manajer menganggap perubahan sebagai ancaman bila wewenang
dankekuasaan yang dimilikinya menjadi berkurang akibat penerapan teknologiinformasi.
2) Perkembangan teknologi informasi menuntut semakin banyaknya keahlian yangdimiliki oleh
karyawan atau pekerja dalam organisasi. Oleh karena itu pendidikan tambahandan pelatihan
sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dari karyawan atau pekerja.

3) Perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan hilangnya kesempatankerja khususnya


bagi karyawan tingkat bawah, karena teknologi informasitersebut dapat menjalankan tugas
mereka. Teknologi informasi hanyamenciptakan kesempatan kerja baru bagi tenaga ahli atau
individu yang benar- benar memenuhi kualifikasi.
4) Dipihak lain ada yang beranggapan bahwa perkembangan teknologi informasidapat
menimbulkan pemborosan, karena diperlukan biaya yang besar untuk pengadaan peralatanperalatan yang canggih yang diperlukan serta pengadaan pelatihan bagi karyawan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian yangdimiliki.
5) juga pihak yang tidak senang dengan kehadiran komputer yang dianggapmenjadikan mereka
malas bekerja dan membosankan. Keadaan ini disebutdengan functional fixaction (tidak bersedia
menerima sesuatu yang baruwalaupun sesuatu yang baru itu lebih bermanfaat).
6) Dengan semakin canggihnya teknologi informasi maka memungkinkanmunculnya kejahatankejahatan teknologi informasi.
III.

Manfaat/Keuntungan Penggunaan IT pada Perusahaan !


Untuk dapat mengetahui andil departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui
keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya :

1. Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya,
biaya untuk kertas, alat tulis, dll.
2. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab dengan IT ini akan
memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan IT hanya butuh
waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan mendapatkan
penghematan sekian rupiah.
3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat
diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan perusahaan menjadi lebih kompetitif.
Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi karena pengambilan keputusan yang lambat
sebuah perusahaan akan kehilangan banyak order.
4. Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan pemasaran,
karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat melihat profil perusahaan
dari mana saja diseluruh dunia.

5. Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan sehingga hal ini
akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan
cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan
memakan biaya transportasi.
Jadi sebenarnya penerapan IT ini akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik tenaga
kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen. Dan penerapan IT ini juga akan dapat
mempercepat kemajuan perusahaan, dengan semain meningkatnya margin perusahaan.
Untuk mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh IT maka Anda dapat
menghitungnya dari penghematan-penghematan yang dihasilkan perusahaan Anda sebagai imbas
dari penerapan IT dikonversikan ke Rupiah, dan kemajuan-kemajuan yang dicapai perusahaan
anda dari penerapan IT ini, maka akan muncul angka yang cukup signifikan.
CONTOH PERUSAHAAN
Penerapam Sistem Informasi Manajemen Pada Perusahaan Taksi

Contoh penerapan system informasi pada perusahaan taksi Blue Bird, berikut penjelasannya:

Profil Blue Bird Group Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis transportasi,
Blue Bird sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat. Diawali dengan
armada 25 taksi pada tahun 1972, kini setelah lebih dari 30 tahun mendalami bisnis jasa
transportasi, Blue Bird telah berkembang pesat dengan sekitar 12000 armada-nya yang tersebar
di seluruh penjuru Jakarta. Sebuah prestasi luar biasa untuk sebuah usaha jasa transportasi
dengan jumlah armada yang sangat banyak.
Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas dari upaya Blue Bird dalam memanfaatkan
teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan pertama kalidi
Indonesia sistem komunikasi radio serta penggunaan argometer yang ketat untuk armadaarmadanya. Jejak langkah Blue Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang
beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan
teknologiGPS (Global Positioning System). Selain digunakan untuk melacak posisi armadaarmadanya, GPS ini juga digunakan sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan Call
Center. Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang
sudah umum digunakan oleh operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah operator
dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga
pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya,
konsumen tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang
masuk ke pengemudi taksi.
Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan di
kota-kota besar lain di Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group telah menempatkan
armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi regular Bali Taksi pada tahun 1994.
Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan 1997, taksi regular memasuki Lombok dengan
nama Lombok Taksi dan kota Surabaya dengan nama Surabaya Taksi. Sekitar bulan November
2005, Blue Bird mulai menjamah kota Bandung dengan 75 armada taksi regulernya.
Meskipun dengan jumlah armada yang masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan
pertentangan yang cukup keras dari operator-operator taksi lainnya di Bandung. Harus diakui

jika reputasi dan brand image yang telah diposisikan oleh Blue Bird Group, cukup menjadi
ancaman terhadap operator taksi lainnya. Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi
produknya ke jasa angkutan non-penumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk
Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha transportasi
primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort Lombok, dan perusahaan manufacture
otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia, serta usaha service lain seperti Jasa Alam,
Gas Biru,dan Ritra Konnas Freight Centre.
Penerapan Business Intelligent Pada Blue Bird Group Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil
mengimplemantasikan solusi Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business
Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah
menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga
mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda
dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior. Solusi ini disediakan melalui
teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal,
peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan perencanaan dan simulasi, serta
fungsionalitas data-warehousing.
Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil
keputusan bisnis secara akurat. SAP (System Application and Product) adalah software ERP
(Enterprise Resources Planning),yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu
pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software
yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional
secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang mampu
mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan
secara terpadu antara satu dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat
dan aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses bisnis
yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang valid. ERP dan
Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan

seluruh sistem yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan
digunakan untuk pengambilan keputusan.
Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik karena
garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat jelas. Di samping itu,
proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan yang
professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses
implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan
metode top down merupakan metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business
Intelligent. Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul
Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant
Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan Taximeter System dari
legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase
pertama, SAP NetWeaver BI GO Live. Mengingat pertumbuhan bisnis yang kian kompleks,
Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Business Suite, yang membantu perusahaan
mengonsolidasikan operasional yang terdiri dari 28 cabang perusahaan, lebih dari 70 pool.
Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan suatu sistem yang mampu mengelola laporanlaporan yang dihasilkanSAP Business Suite guna menjadi informasi akurat yang dapat diakses
secara cepat dan tepat untuk proses pembuatan keputusan.
Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang membantu
perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui
implementasi solusi tersebut, lanjut Noni, pihaknya berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang
memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang bersamaan juga
menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan spesifik industri. Disamping itu, solusi harus mampu
mengintegrasikan data dari berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke dalam bentuk yang
dapat dipraktekan, informasi bisnis yang tepat waktu untuk mendorong proses pembuatan
keputusan, serta menghasilkan tindakan-tindakan yang strategis dan bisnis yang solid.

Blue Bird Berhasil Implementasikan Solusi MySAP Bunisess Suite Kelompok usaha Blue Bird
telah mengumumkan rampungnya pengimplementasian solusi peranti lunak SAP dalam sistem
Teknologi Informasi mereka. Sebagai perusahaan transportasi yang armadanya mencapai lebih
dari 15.000 kendaraan, Blue Bird memerlukan solusi TI yang handal untuk memantau banyak hal
dalam operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan yang
dalam perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu terdata dengan baik. Dengan tujuan
integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan Blue Bird untuk
menangani semua itu.
MySAP Business Suite merupakan solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue
Bird dapat memonitor banyak informasi penting secara mudah dan tepat waktu. Data
tersebutakan tersedia sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk
membuat keputusan secara cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi
mySAP Business Suite tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution,
materialmanagement dan fleet management. Di samping itu, SAP secara khusus
mengembangkan duafungsi lain untuk Blue Bird, yakni Driver Management dan Operation &
Reservation Management agar bisa disatukan dengan sistem mereka yang berbasiskan Visual
Basic. ImplementasiSAP dapat membawa perubahan besar bagi perusahaan ini. Dapat
dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat melihat visibilitas di seluruh
operasional perusahaan.
Teknologi GPS dan MDT Blue Bird Blue Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile Data
Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana
setiap informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan
alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data komputer,
sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu
jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil Blue Bird sudah
dilengkapi dengan teknologi global positioning system (GPS) yang dapat memantau keberadaan
mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain
memudahkan para pengemudi, penumpang juga merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue
Bird.

Sampai saat ini masih sedikit perusahaan taksi lainnya yang menggunakan GPS dikarenakan
biayanya sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil adalah Rp 15 juta. Pihak manajemen
merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi dengan sistem GPS. Salah satu strategi
yang digunakan Blue Bird di dalam memelihara loyalitas pelanggannya ialah dengan
menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga untuk
perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu. Jadi, tambah banyak
pemakaian per bulan, maka makin besar pula diskonnya. Pelanggan yang loyal pada Blue Bird
dengan program ini akan dapat menggunakan taksi dengan harga diskon, besarannya bervariasi
antara 5%-15%.
Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini
banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah,
melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang
dapat dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan
yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering menggunakan
mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring dengan itu, pelatihan
bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun terus digencarkan guna memberikan
yang terbaik bagi pelanggan.
Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan /
kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para pengemudinya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai
customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi inilah yang akan
berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih secara
khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun.
Sehingga tidak heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik
dan jujur.

Anda mungkin juga menyukai