PENGELOLAAN
PENGGUNAAN JENIS ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN DALAM
PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN LAUT
YANG RAMAH LINGKUNGAN
Oleh :
NAMA :SUMARDI
NPM : C461150051
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
2. METODELOGI
3. KESIMPULAN
4. REFERENSI
PENGELOLAAN
PENGGUNAAN JENIS ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN DALAM
PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN LAUT
YANG RAMAH LINGKUNGAN
1.
PENDAHULUAN
Terbitnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 02 TAHUN 2015 yang melarang
penggunaan alat tangkap Pukat hela (Trawls) dan alat tangkap Pukat tarik (Seine Nets) di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia merupakan gerakan kesadaran
Pemerintah kepada masyarakat luas untuk lebih serius memanfaatkan, menjaga, dan
mengelola sumberdaya alam laut yang memiliki potensi besar yang terkandung didalamnya.
Pemanfaatan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tentunya harus dikelola secara
bertanggung jawab yaitu dengan pemberantasan Ilegal fishing (isu Illegal Fishing),
Kewajiban melaporkan hasil tangkapan ikan (isu Unreport Fishing) yang diperoleh dari
wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia, penataan regulasi atau
Pengaturan jalur jalur penangkapan, maupun jenis alat bantu penangkapan ikan, ukuran mata
jaring, penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan (isu Unregulated Fishing) perlu
dibenahi.
Jenis Alat Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan Terdapat Pada Permen Kp Nomor
Per.42/Men/2014 Tentang Jalur Penangkapan Ikan, Alat Penangkapan ikan dan Alat Bantu
Penangkapan yaitu sebagai berikut :
1. Pasal 7: Alat penangkap ikan jaring lingkar (Surrounding Nets) untuk ikan Pelagis terdiri
dari :
a. Jaring lingkar bertali kerut (with purse seine/ purse seine) atau pukat cincin
b. Jaring lingkar tanpa tali kerut (without purse seine/ purse seine)
Jaring lingkar (surrounding net) adalah alat penangkapan ikan berupa jaring berbentuk
empat persegi panjang yang terdiri dari sayap, badan, dilengkapi pelampung, pemberat, tali
ris atas, tali ris bawah dengan atau tanpa tali kerut/pengerut dan salah satu bagiannya
berfungsi sebagai kantong yang pengoperasiannya melingkari gerombolan ikan pelagis.
Jaring lingkar memiliki efektifitas yang cukup tinggi dalam menghasilkan tangkapan ikan
karena ikan yang ditangkap dalam jumlah banyak dan bergerombol. Prinsip dasar alat
tangkap jaring lingkar adalah menutup jalan renang ikan baik horizontal maupun vertikal
(pada jenis jaring lingkar dengan kolor) sehingga ikan terperangkap dalam alat tangkap.
Jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan dengan jaring lingkar adalah ikan
tongkol, kembung, tembang, selar, cakalang, tuna sirip kuning dan ikan pelagis lainnya.
Dibeberapa daerah, pengoperasian alat tangkap jaring lingkar dibantu dengan
pemasangan rumpon yang terbuat dari rangkaian daun kelapa. Rumpon berfungsi sebagai
tempat berkumpulnya ikan-ikan kecil yang merupakan mangsa ikan-ikan yang lebih besar
yang menjadi tujuan penangkapan jaring lingkar. Sekarang ini jaring lingkar telah
mengalami perkembangan yang cukup pesat yang pengoperasiannya membutuhkan berbagai
alat dan mesin bantu penangkapan.
Gambar 1 Jaring Lingkar Bertali Kerut dan Jaring Lingkar tanpa bertali kerut
2. Pasal 10: Alat Penangkap ikan penggaruk (dredges) untuk jenis kerang kerangan:
a. Penggaruk berkapal (boat dredges) yang menggunakan kapal
b. Penggaruk tanpa kapal (hand dredges) yang tidak menggunakan kapal
2. Pasal 11: Alat Penangkap ikan jaring angkat (lift nets) pengoperasiannya dengan
mengangkat jaring untuk menangkap ikan pelagis kecil:
a. Anco (portable lift nets)
b. Jaring angkat berperahu (boat operated lift nets) bagan apung, boke ami
c. Bagan tancap (shore operated stationary lift nets) bagan dengan bangunan ditancapka
di laut.
bahkan sampai banyak sekali (ratusan sampai ribuan) tergantung dari jenis pancingnya. Pada
prinsipnya alat tangkap ikan ini menangkap ikan dengan merangsang mereka dengan umpan
alam ataupun buatan yang dikaitkan pada mata pancingnya. Dalam pengoperasiannya pancing
bisa dipasang menetap pada suatu perairan, ditarik dari dalam perahu/kapal yang sedang
dalam keadaan berjalan, dihanyutkan, maupun langsung diulur/ditarik dengan tangan. Banyak
jenis dari alat penangkap pancing, mulai dari bentuk yang sederhana misalnya yang
digunakan untuk kesenangan semata (game fishing), sampai dalam bentuk ukuran skala besar
yang digunakan untuk perikanan industri. Pancing dibedakan atas; rawai tuna, rawai hanyut
selain rawai tuna, rawai tetap, pancing tonda, dan pancing yang lain. Beberapa jenis pancing
sebagai berikut :
a. Handlines and pole-lines/hand operated)
b. Handlines and pole-lines /mechanized
c. Rawai dasar (set longlines)
d. Rawai hanyut (drifting longlines)
e. Tonda (trolling lines)
f. Pancing layang laying
Alat Penjepit dan Melukai merupakan alat penangkapan ikan yang mempunyai prinsip
penangkapan dengan cara mencengkeram, mengait / menjepit, melukai dan atau membunuh
sasaran tangkap yang dilakukan dari atas kapal atau tanpa menggunakan kapal. (SNI
7277.11:2008 tentang : Istilah dan Definsi Alat Penangkapan Ikan Penjepit dan Melukai.
Spesifikasi
1. Alat melukai
a. Alat pelontar
b. Batang tombak / panah
c. Mata tombak / panah
d. Tali penarik
2. Alat penjepit
a. Batang ladung
b. Mata ladung
Daftar Nama Lokal Alat Penjepit dan Melukai pada Beberapa Daerah di Wilayah Indonesia.
Tabel 1 Lokal Alat Penjepit dan Melukai
3. METODELOGI
a. Alat penangkap ikan jaring lingkar
Pengoperasian alat penangkapan ikan jaring lingkar dilakukan dengan cara melingkari
gerombolan ikan yang menjadi sasaran tangkap untuk menghadang arah renang ikan
sehingga terkurung di dalam lingkaran jaring. Pengoperasiannya dilakukan pada
permukaan sampai dengan kolom perairan yang mempunyai kedalaman yang cukup
(kedalaman jaring 0,75 kedalaman perairan), umumnya untuk menangkap ikan pelagis.
Arah arus perlu diperhatikan karena ketika jaring lingkar telah berada di dalam air maka
akan sangat terpengaruh oleh kekuatan arus. Posisi yang diharapkan adalah arus
mendorong alat tangkap menjauhi badan kapal sehingga alat tangkap tidak masuk ke bawah
kapal (kapal masuk ke dalam lingkaran jaring) sehingga penaikan alat tangkap tidak terlalu
berat atau tidak tersangkut baling-baling.
Arah arus juga perlu diperhatikan karena bagian kapal yang berada di atas air akan
terpengaruh oleh angin. Posisi yang salah dapat menyebabkan kapal terdorong masuk ke
lingkaran jaring karena itu diharapkan jaring berada antara kapal dan arah datangnya
angin sehingga badan kapal terdorong menjauhi jarring.
Panjang jaring berarti luas area pelingkaran. Pada saat pelingkaran, semakin besar haluan
kapal berarti area pelingkaran akan semakin luas yang berarti membutuhkan jaring yang
semakin panjang. Jarak minimal jaring dengan gerombolan ikan adalah 50 meter .
Pengoperasian Tombak
Sumber : Materi Pengembangan Alat Penangkapan Ikan, Direktorat Kapal Perikanan dan Alat
Penangkap Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan Dan Perikanan
Pengoperasian Ladung
Sumber : Materi Pengembangan Alat Penangkapan Ikan, Direktorat Kapal Perikanan dan Alat
Penangkap Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan Dan Perikanan
4. KESIMPULAN
Dengan menggunakan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan maka kekayaan laut kita
dapat dimanfaatkan secara optimal, maksimal dengan menjaga kelestarian alam yang
berkesinambungan dapat dimanfaatkan generasi sekarang dan dapat pula diwariskan kepada anak
dan cucu kita pada generasi mendatang. Alat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan
seperti pukat hela (trawls), pukat tarik (seine nets), bom ikan, racun ikan, alat dengan tenaga
listrik untuk membunuh ikan harus kita tinggalkan karena merusak ekositem dilaut dan tidak
ramah lingkungan.
5. Daftar Pustaka
[1] http://www.bpppbelawan.bpsdmkp.kkp.go.id/index.php/artikel/201-penggunaan-alatpenangkapan-ikan-ramah-lingkungan-upaya-melindungi-sumber-daya-ikan-di-laut
[2] http://www.iftfishing.com/blog/mancing/pemula/jaring-insang-gill-nets/
[3] http://diskanlut.jatimprov.go.id/?p=3142
[4] Sub Direktorat Alat Penangkap Ikan, 2015, Materi Pengembangan Alat Penangkapan
Ikan, Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap Kementerian Kelautan Dan Perikanan, Jakarta
[5] http://docplayer.info/137489-Klasifikasi-alat-metode-penangkapan-di-indonesia-standarnasional.html
[6] AIDY, YUSUF. 2003. Analisis Sebaran Ikan Demersal yang Tertangkap dengan Jaring Cantrang di
Perairan Kabupaten Demak. Diss. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
[7] https://id.wikipedia.org/wiki/Jaring_lingkar