Anda di halaman 1dari 7

Standar baku kualitas air minum harus memenuhi kualitas secara fisika, kimia dan

biologi. Berikut uraiannya:


1) Persyaratan Fisika
Air minum harus memenuhi standar uji fisika antara lain:
a) Kekeruhan
Kualitas air yang baik adalah jernih (bening) dan tidak keruh. Batas minimal kekeruhan
air layak minum menurut Permenkes adalah 5 skala NTU. Kekeruhan air disebabkan oleh
partikel-partikel yang tersuspensi dalam air.
b) Tidak berbau dan tidak berasa
Air yang mempunyai kualitas baik adalah tidak berbau dan tidak berasa. Bau dan rasa
dapat dirasakan langsung oleh indra penciuman dan indra perasa. Air yang mempunyai
bau dan berasa mengindikasikan ada terjadi proses dekomposisi bahan-bahan organik
oleh mikroorganisme dalam air, disebabkan oleh senyawa fenol yang terdapat dalam air
atau penyebab lainnya yang menyebabkan air tidak layak untuk dikonsumsi
c) Jumlah padatan terapung
Perlu diperhatikan air yang baik dan layak diminum tidak mengandung padatan terapung
dalam jumlah yang melebihi batas maksimal yang diperbolehkan (1.000 mg/l).
d) Suhu Normal
Air yang baik mempunyai temperatur normal, kurang lebih 30 dari suhu kamar (270C).
Suhu air yang melebihi batas normal menunjukan indikasi terdapat bahan kimia yang
terlarut dalam jumlah yang cukup besar atau sedang terjadi proses dekomposisi bahan
organik oleh mikroorganisme.
e) Warna
Warna pada air dapat disebabkan oleh macam-mcam bahan kimia atau organic. Air yang
layak dikonsumsi harus jernih dan tidak berwarna. Permenkes menyatakan bahwa batas
maksimal warna air yang layak untuk diminum adalah 15 skala TCU.
2) Persyaratan Kimia
Standar baku kimia air layak minum meliputi:
a) Derajat keasaman (pH)
Kualitas air yang baik/netral berada di rentang pH 7. Air dengan pH di bawah 7 dikatakan
asam dan diatas 7 dikatakan basa.
b) Kandungan bahan kimia organic
Air yang baik memiliki kandungan bahan kimia organik dalam jumlah yang tidak melebihi

batas yang ditetapkan. Dalam jumlah tertentu tubuh membutuhkan bahan kimia
organik namun apabila melebih batas akan menimbulkan gangguan pada tubuh. Hal itu
terjadi Karena bahan kimia organic yang melebihi batas akan terurai dan menimbulkan
gangguan pada tubuh. Bahan kimia organic tersebut antara lain seperti: NH 4, H2S, SO42-, dan NO3c) Kandungan Bahan kimi anorganik
Bahan-bahan kimia yang termasuk dalam bahan kimia anorganik antara lain garam dan
ion-ion logam (Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn).
d) Tingkat kesadahan rendah
Derajat kesadahan (CaCO3) maksimum air yang layak minum adalah 500 mg per liter.
3) Persyaratan Biologi
Bahan baku air minum harus memenuhi syarat tidak mengandung organisme pathogen
yang dapat ditentukan dengan indicator keberadan bakteri e-colli yaitu tidak
mengandung bakteri coli form/coli tinja yang dapat diukur secara kualitatif maupun
kuantitatif.
2. Uji Fisika Sederhana
Secara fisik, kualitas air dapat diketahui dengan menggunakan indera penglihatan,
perasa, penciuman, dan mencicipi untuk mengetahui rasa, kekeruhan, warna dan bau.
a. Definisi
1) Air sampel adalah air yang akan diuji yang biasa digunakan masyarakat setempat
sehari-hari.
2) Air Kontrol/standar adalah air bersih yang dijadikan standar atau control untuk
pengujian air sampel.
b. Jenis
1) Menggunakan Pancaindra (organoleptik)
Amati kekeruhan, warna, suhu, bau dan rasa air yang akan kita uji. Berhati-hati pada
saat menguji bau dan rasa, jangan lakukan uji bau dan rasa apabila terlihat kejanggalan
pada warna, kekeruhan dan suhu pada air sampel.
2) Menggunakan metode sederhana
a) Masukan segelas air yang akan diuji ke dalam gelas ukur sampel
b) Tambahkan segelas air standar (layak minum) ke dalam gelas ukur sampel.
Perhatikan reaksi yang terjadi, seperti perubahan warna, kekeruhan, suhu, bau dan rasa.
Apabila hasil analisis tidak menunjukan adanya perubahan, kemungkinan derajat
pencemaran pada air cukup rendah dan dapat dijadikan bahan baku air minum. Namun

apabila terjadi perubahan yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pencemaran pada air uji (ikuti tahapan selanjutnya).
c) Tahapan selanjutnya, tambahkan 2 gelas air bersih (layak minum) ke dalam gelas
ukur sampel. Apabila dengan penambahan dua gelas air bersih (layak minum),
kekeruhan, warna, suhu menjadi normal, berarti tingkat pencemaran air sampel sedang.
Apabila air sampel masih keruh dan tidak ada perubahan warna dan suhu, disimpulkan
derajat pencemaran air sampel tinggi. Pada thapan ini, jangan menguji bau dan rasa
pada air sampel.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini:

3. Uji Kimia sederhana


a. Uji kimia menggunakan air teh
Analisa kimia secara sederhana dengan membuat teh menggunakan air minum.
Kemudian, air teh tersebut dicampur dengan air uji. Caranya sebagai berikut:
1) Masukan air uji ke dalam gelas berisi air teh.
2) Diamkan gelas yang berisi campuran air uji dengan air teh dalam keadaan terbuka
selama semalam.
3) Analisis kualitas air yang telah dicampur teh. Apabila terdapat perubahan warna,
lendir dan lapisan minyak pada permukaan air disimpulkan kulitas air tidak dijadikan
bahan baku air minum.
Berikut gambarnya:

b. Uji kimia menggunakan metode elektrolisis sederhana, yaitu sebagai berikut:


1) Sediakan gelas, 2 buah paku dan kabel 50 cm
2) Sediakan air contoh yang akan diperiksa atau di analisis
3) Buat rangkaian listrik seperti pada gambar
4) Perhatikan setelah beberapa menit atau 1 jam
5) Bila air mengandung besi dan unsur lain, air akan keruh dan banyak gumpalan pada
paku. Berikut gambar rangkaian listrik :

4. Uji biologi sederhana


Analisa kualitas air secara biologi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri
dalam air. Dengan mata telanjang tidak dapat diketahui keberadan mikroorganisme.
Namun ini bisa dilakukan dengan uji sederhana yaitu dengan cara mendiamkan air uji

selama beberapa hari, paling tidak selama 5 hari. Tahapan uji biologi sederhana adalah
sebagai berikut:
a. Masukan air uji ke dalam gelas tembus cahaya (bening) kemudian tutup rapat.
b. Letakan gelas tersebut di tempat terbuka dan terkena cahaya matahari langsung
selama lima hari.
c. Setelah lima hari periksa kondisi air tersebut, apabila terjadi perubahan warna dan
gumpalan putih berwarna putih seperti lendir disimpulkan kualitas air tersebut tidak
layak dijadikan bahan baku air minum. Berikut gambar uji biologi sederhana :

DENGAN ALAT ELEKTROLIZER


Siapkan elektroliser dan 2 gelas air berisi air
oxy dan air yang akan dibandingkan, lalu
hubugkan kabel ke arus listrik selama 1-3
menit dan amati perubahan warna dan suhu
airnya. Amati pula warna endapan dan
cocokkan dengan tabel dibawah ini.
Warna
Endapan

Bahan
Pencemar

Pengaruh
Terhadap
Kesehatan

Hijau

Cuprum,

penyakit ginjal,

Oksida,
Chlorin

Sistem syaraf
pusat, Kanker

Hitam

Kalsium,
Batu ginjal, Kencing
magnesium
batu

Putih

Alumunium,
Arsen,
Asbestos

Biru

Alumunium,
Penyakit hati, Ginjal
Sulfur,
dan kencing batu,
Phospat,
Sistem syaraf
Pestisida

Jingga

Besi oksida

Penyakit hati,
Sistem syaraf
pusat, Kanker

Gangguan air seni,


Gangguan
keseimbangan
metabolisma

Inilah air yang kita konsumsi selama ini,


haruskah kita korbankan kesehatan kita
dengan meminum air seperti ini. Mulai
saat ini mari kita konsumsi air yang
sehatdan menghasilkan uang
berlimpahyaitu air OXY.

Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :

1. Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya butirbutir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir
tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.
2. Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi
kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan dari pabrik , selokan, air
sumur yang tercemar dan lain-lain.
3. Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air
tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air,
sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.Tidak berbau.
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang
berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh
mikroorganisme air.
4. Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa asam,
sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang terasa asam adalah air gambut
(rawa)
5. Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa
sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.
6. Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion kalsium (Ca2+)dan
magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau deterjen yang digunakan sukar
berbusa dan di bagian dasar peralatan yang dipergunakan untuk merebus air terdapat kerak atau
endapan. Air sadah dapat juga mengandung ion-ion Mangan (Mn2+)dan besi (Fe2+) yang
memberikan rasa anyir pada air dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning

kecoklatanpada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion
besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah yang banyak mengandung ion-ion
tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka panjang akan menimbulkan
kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah
yang sangat sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan
magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk pembentukan
sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam air minum hanya
sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk ion
mangan ; 0,005 0,5 ppm, ion kalsium : 75 200 ppm dan 1on magnesium : 30 150 ppm.
7. Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri yang biasa
terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit
usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan hepatitis. Dengan memasak air terlebih
dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut akan mati.
standar konsentrasi Ca sebagaimana yang ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan RI sebesar 75-200mg/L. Konsentrasi Ca dalam air minum yang lebih
rendah dari 75 mg/L dapat menyebabkantulang rapuh, sedangakan konsentrasi
yang lebih tinggi dari 200 mg/L dapat menyebabkan korosi pada pipa-pipa air

Anda mungkin juga menyukai