METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis rancangan yang akan dilakukan pada penelitian ini
adalah penelitian eksperimental, yang bertujuan untuk mengetahui
aktivitas antioksidan ekstrak daun kecipir dengan metode DPPH (1,1diphenyl-2-picrylhydrazyl). Sampel yang digunakan adalah daun
kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) yang di dapat dari kebun
Manoko, Bandung. Sebelum di analisis daun kecipir dikeringkan
terlebih dahulu dan kemudian diekstraksi dengan menggunakan
pelarut etanol 70%. Pelarut etanol 70% merupakan gugus yang
bersifat non polar sedangkan OH adalah gugus yang bersifat polar,
sehingga pelarut etanol dapat menarik senyawa yang bersifat polar
maupun non polar. Kemudian di skrining fitokimia untuk mengetahui
kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun
kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.).
Selanjutnya dibuat larutan DPPH 0,1 mM, larutan blanko,
larutan uji dengan konsentrasi 5, 10, 25, 50, dan 100 ppm dan larutan
vitamin c sebagai kontrol positif dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, 10 ppm.
Lalu
diukur
nilai
absorbansinya
dengan
menggunakan
18
19
Variabel
Definisi
Cara ukur
1.
Konsentra
si ekstrak
daun
kecipir
2.
Absorban
si sampel
3.
IC50
Konsentrasi
larutan
uji
dalam ppm
(1 ppm =
g/mL)
Nilai
absorbansi
pada
masingmasing
sampel
Nilai
konsentrasi
ekstrak
yang
mampu
menghamba
t
aktivitas
proses
oksidasi
sebesar
50%
V1M1=V2M2
(perbandingan
ekstrak
dengan
mL
etanol)
Diukur
panjang
gelombang
dengan
alat
spektrofotome
ter
Persamaan
regresi linier
Alat
ukur
-
Skala
ukur
Numerik
Spektr
ofoto
meter
Numerik
Kategorik
Ordinal
Hasil Ukur
5 ppm
10 ppm
25 ppm
50 ppm
100 ppm
nm
Klasifikasi
Blois:
IC50 < 50
g/mL
=
sangat kuat
IC50 50-100
g/mL = kuat
IC50 101-150
g/mL
=
sedang
IC50 151-200
g/mL
=
lemah
IC50 > 200
g/mL = tidak
aktif
Bahan
Simplisia daun kecipir
Etanol 70%
DPPH
Reagen Mayer
Reagen Dragendroff
FeCl3 1%
Jumlah
2,5 kg
5L
1,98 mg
2 tetes
2 tetes
3 tetes
20
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Logam Mg
HCl
HCl pekat
HCl 2N
Follin Ciocalteu 50%
Natrium karbonat 2%
Pereaksi Lieberman-Burchad
NaCl 10%
Garam gelatin
AlCl3 2%
Aquades
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
1 ml+1 tetes
0,1 ml
2 ml
1ml
5 tetes
5 tetes
2 ml
36 ml
2. Alat
Alat atau instrument yang digunakan dalam pengumpulan
data pada penelitian ini adalah alat yang terkontrol dan teruji
kualitasnya.
Tabel 3.2 Alat / Instrument
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Alat / Instrumen
Timbangan analitik
Gelas beaker
Gelas ukur 10 ml
Gelas ukur 50 ml
Gelas ukur 100 ml
Gelas ukur 1000 ml
Erlenmeyer
Corong
Pipet tetes
mikropipet
Pipet skala
Kertas saring
Batang pengaduk
Spatula
Waterbath
Cawan petri
Kaca arloji
Tabung reaksi
Rak tabung
Labu ukur 10 ml
Labu ukur 50 ml
Labu ukur 100 ml
Alat inkubasi
kuvet
Jumlah
1
6
2
2
2
2
6
3
8
6
4
Secukupny
a
5
2
1
5
2
15
1
2
2
2
1
15
21
25.
26.
27.
28.
Spektrofotometer Uv-Vis
Hotplate
Vortex
Aluminium foil
1
1
1
Secukupny
a
D. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian observasional melalui
metode DPPH untuk menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak
daun kecipir.
2. Instrument Penelitian
Instrumen yang akan digunakan pada penelitian kali ini
adalah spektrofotometer UV-Vis. Karena pada penelitian kali ini
akan dilakukan pengukuran nilai absorbansi dari sampel, kontrol
positif dan blanko. Sehingga dipilih instrument spektrofotometer
UV-Vis untuk membantu memudahkan dalam mambaca nilai
absorban pada sampel yang akan di uji.
E. Prosedur Penelitian
1. Determinasi Tanaman
Simplisia yang digunakan dalam penelitian ini adalah
simplisia daun kecipir yang diambil dari Kebun Manoko, Bandung.
Determinasi simplisia akan dilakukan di Manoko, Bandung untuk
mendapatkan ketentuan atau klasifikasi dari simplisia daun kecipir.
2. Pembuatan Ekstrak
Simplisia daun kecipir sebanyak 2,5 kg direndam dengan
pelarut etanol 70% selama 3x24 jam, setiap 1x24 jam pelarut
diganti dan dilakukan pengadukan sesering mungkin. Kemudian
filtrat disaring dan dipekatkan dengan Waterbath hingga diperoleh
ekstrak kental.
3. Skrining Fitokimia
22
a. Pemeriksaan Alkaloid
Larutan ekstrak sebanyak 3mL ditambah dengan 1mL
HCl 2 N dan 6mL aquades. Kemudian dipanaskan di atas
penangas air selama 2menit, didinginkan dan disaring.
Sebanyak 3 tetes filtrat dipindahkan pada kaca arloji,
kemudian
diperiksa
adanya
senyawa
alkaloid
dengan
menambahkan pereaksi Mayer dan Dragendroff, masingmasing sebanyak 2 tetes. Adanya alkaloid ditandai dengan
terbentuknya endapan putih dengan pereaksi Mayer dan
endapan merah dengan pereaksi Dragendroff (Marliana, dkk,
2005).
b. Pemeriksaan Flavonoid
Sebanyak 3mL sampel
diuapkan, dicuci
dengan
dipanaskan
pada
penangas
air, jika
terjadi
positif
(metode
Bate
Smith-Metchalf).
Filtrat
dan
dikocok
kuat
selama
10menit.
Hasilnya
23
Larutan
kemudian
disaring
dan
filtratnya
ditambahkan dengan 3 tetes FeCl 3 1%. terjadinya warna hijaubiru menunjukan adanya fenolik (Demirezer, dkk, 2001).
f. Pemeriksaan Tanin
Sebanyak 3mL ekstrak diekstraksi dengan 10mL
aquades
panas
kemudian
didinginkan.
Setelah
itu
24
total
flavonoid
ekstrak
daun
kecipir
25
26
d) 4 ppm
0,4 ml dari larutan induk ditambahkan etanol hingga
10 ml
e) 2 ppm
0,2 ml dari larutan induk ditambahkan etanol hingga
10 ml
5. Pengukuran Absorbansi
Semua larutan blanko, larutan uji dan larutan kontrol positif
diinkubasi pada suhu 27C selama 30 menit dalam keadaan
gelap, kemudian diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometer Uv-Vis.
Setelah
mendapatkan
nilai
absorbansinya,
persen
27
No
Ekstrak
1.
Maserasi
70%
Berat
Volume
simplisia
(ml)
(g)
Ekstra
k
kental
(g)
rendeme
n
warn
a
Fenolik
Flavonoid
28
25
50
100
29
2. Waktu Penelitian
Table 3.9 Waktu Penelitian
Kegiatan
Penyusu
nan
Proposal
KTI
Ujian
Proposal
KTI
Revisi
proposal
Pengum
pulan
proposal
Pelaksan
aan
Kegiatan
Penelitia
n
Ujian KTI
Revisi
KTI
Pengum
pulan
KTI
Bulan
Oktober
Bulan
Novem
ber
Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4
Bulan
Desem
ber
Minggu
1 2 3 4
Bulan
Januari
Bulan
Februari
Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4
Bulan
Maret
Bulan
April
Bulan Mei
Bulan
Juni
Minggu Minggu
Minggu
Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4