BAB I
tambahan.
adalah
dan
kesanggupannya
melaksanakan
dan
pekerjaan
untuk
Karya
Nasional
Olahraga
dan
cukup energi
atau
masih
kegiatan
presidents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesegaran jasmani
Menurut
Kebugaran jasmani
yang
sangat
berarti
atau
berlebihan,
Sukirno
sifat
(2011:31).
kebugaran
jasmani
aktivitas
adalah
sehari-hari
tugas
tanpa
dan
yang
meningkatkan
rutinitas,
tubuh,
pekerjaan
semangat
menimbulkan
sosial,
karena
dengan
demikian
dapat
kemampuan
organ
emosional
kompetisi
dan
dalam
ii
maka
komponen-komponen
melakukan
model
melakukan
dalam
merupakan
sesuatu
kegiatan
harus
upaya
dalam
latihan
akademik
ditingkatkan
banyak
memberikan
tidak
membuat
harus
dengan
dipelajari
tidak
dilakukan
sesuai
sehingga
minat
siswa
masuk
sekolah
mereka
dikemas
memiliki
tidak
dengan
bisa
menarik,
Artinya
gerakannya
permainan
sepak
pelajaran
khususnya
pelajaran
penjaskes.
Peningkatan kebugaran
bola
iii
memacu
pertumbuhan
perkembangan
perlu
dengan
diadakan
tes
dan
SepakBola
Terhadap
Tingkat
demikian
kebugaran
Palembang.
LANDASAN TEORI
dapat
mengatasi
masalah
palembang
adalah
memberi
siswa
Bola
putra
guna
meningkatkan
mengikuti
mengajar.
proses
Bermain
belajar
aktifitas
permainan sepakbola
(play)
hiburan,
dipertandingkan.
adalah
tidak
Bermain
dengan
dalam
aktivitas
gerak
dan
olahraga
dan
pendidikan
permainan
jasmani,
perasaan senang.
Latihan permainan sepakbola
Latihan
(2012:7).
mengambil
Mawarno
peneliti
diorganisasikan,
diatas
yang
judul
bermain
iv
boleh
untuk
dilakukan
dengan
seluruh
mempertahankan
Grosser
bahwa
gawang
dalam
serta
bebas
menggunakan
memainkan
badannya,dengan
kaki
bola
latihan
kompleks
waktu
Harsono
yang
sistematis
dari
berlatih
yang
dilakukan
secara
kurang
setiap
stabil
terhadap
fungsi
(1996:126).
psikologis
berulang-ulang,
dalam
dan
(2004:7).
proses
bentuk
dan
adalah
tertentu.Pemberian
pengalaman
Harsono
latihan
yang
volume
latihan,
latihannya,
program
Latihan
dimana
bertanding,
kemampuan
intensitas
dapat
latihan,
berkelanjutan
yang
maupun
kualitas
latihan
meningkatkan
amat
sesuatu
Berdasarkan
anggota
yang
(2001:8).
prestasi,
selanjutnya
masuk
ke
fase
penyesuaian,
dimana
otot
telah
terbiasa
Aip
dengan
tuntutan
beban,
adalah
atlet
akan
(1990:52).
meningkat,
Bompa
4. Prinsip
latihan,
pengembangan
multilateral,
semuanya
spesialisasi,
karakteristik
menunjukkan
latihan:
individualisme:
potensi,
dengan
karakteristik
kekhususan
intelegensi
dalam
serta
cabang
olahraga.
5. Prinsip variasi: bahwa latihan
memerlukan
waktu
yang
mencapai
prestasi
tingkat
mengarah ke spesialis
3. Prinsip spesialisasi: sebagai
elemen
pertama
yang
mencapai
umpamanya
harus mampu
melampaui
batas
batas
seribu
(Bompa 1990).
6. Prinsip
prestasi
di
olahraga
tingkat
maupun
model:merupakan
ambang
pertahun,
kesamaan
imitasi
berkaitan
dan fungsional.
vi
penentuan moral.
pelatihan
pengembangan
khususnya
seperti
kemandirian,
pemahaman
kualitas
olahraga
cabang
latihan
(2001:4)
mengambarkan
disesuaikan
karakteristik
tugas
beban
dengan
latihan(intensitas),
ulangan(repetition)
kepelatihan
melakukan
interval)
setelah
setiap
repetisi
1. Pengembangan
kualitas
kepribadian
seperti
yang
mases,
menghargai
kawan,
yang
melakukan
latihan
olahraga
dan
untuk
itensitas
a)
kecepatan,
Intensitas latihan : 70 85
%dari denyut nadi maksimal
b)
(DNM)
Lama latihan : antara 20 -30
menit
bersangkutan
vii
c)
dalam seminggu
kekuatan bertambah
2. Lebih
tahan
terhadap
stress,baik
ulang
psikologis
3. Mampu
dimaksudkan
dengan
dan penampilan
9. Waktu pemulihan
dari
cidera
dengan
2.1.3.1
Maskur
Pengertian
Kebugaran
Jasmani
kebugaran
diotot,
akan
persendian,
(2006:50-51)
baik
maupun
secara
setelah
berlatih
otot
merasa gembira
7. Lebih kreatif
8. Akan mengalami perbaikan
micro-cycle
pengendoran
dan
mengendalikan
naik
5. Dapat tidur lebih nyenyak
macro-cycle
maupun
emosi
4. Tekanan darah tidak mudah
menjelaskan
fisik
jasmani
adalah
perbaikan
melakukan
viii
tugas
dan
pekerjaan
sehari-hari
tanpa
menimbulkan
Menurut
Seminar Widia
Karya
terdapat
tambahan.
presidents
(health
dan
berhubungan
Menurut
masih
cukup energi
untuk
Nasional
dua
Olahraga
aspek
related
dan
kesegaran
fitness)dan
dengan
(2)
kesehatan
otot,
Karya
fleksibilitas,
Nasional
Olahraga
dan
tubuh.
kesegaran
menggambarkan
jasmani
keadaan
Kemudian
untuk
sampai
anak
melakukan
sore
masih
1.
hari.
Kesegaran
komposisi
jasmani
yang
Kesegaran
Jasmani
Yang
fisik
anak
lainnya.
2.1.3.2
(e)
(d)
sanggup
aktivitas
dan
otot,
anak
tahan
ini
daya
(c)
usia
sekolah
mempertahankan
Komponen-Komponen
untuk
kesehatan,
Kesegaran Jasmani
melakukan
ix
aktivitas
sehari-hari
terutama
kegiatan
belajar
dan
Komposisi
bermain.
a.
Daya
2.
optimal
aktivitas
Kesegaran
jasmani
yang
berhubungan
adalah
berfungsi
tubuh
dengan
keterampilan
saat
sehari-hari,
Komponen
kesegaran
sekolah
kegiatan
b.
Kekuatan Otot
untuk
utama
menunjang
mereka,
yaitu
kelincahan,
(d)
koordinasi,
(e)
reaksi.
kapasitas
otot
intuk
otot
adalah
a.
melakukan
Kecepatan
Kecepatan adalahkemampuan
Fleksibilitas
adalah
b.
Power
Power
secara maksimal.
e.
antara
Komposisi tubuh
adalah
kekuatan
dan
gabungan
kecepatan
diterima
c.
melalui
organ-organ
Kelincahan
Kelincahan
g.
adalah
Ketepatan
Ketepatan
sebagai
keterampilan
dilakukan
bersama-sama
dengan
gerakan lainnya.
d.
diperlukan
motorik
dalam
merupakan
kegiatan
anak
Keseimbangan
Keseimbangan
adalah
ketepatan hasil(result).
Kesegaran Jasmani
Menurut,
balance).
e.
dipengaruhi
Koordinasi
merupakan
untuk
1)
melakukan
faktor
Faktor
usia
merupakan
efesien.
Kecepatan reaksi
Kecepatan
pasti
reaksi
stimulus
akan
mengalami
adalah
beberapa
f.
(2011:34-37)
diantaranya :
Koordinasi
kemampuan
Sukirno
rangsangan
akan
mempengaruhi
kemampuan
faalnya,
yang
2)
fungsionalnya.
Jenis kelamin secara ilmiah
pasti
xi
akan
mempengaruhi
Kesemuanya
kuat
sesuai
dibandingkan
perempuan,
secara
anak
khusus
5)
diabaikan
Seorang perokok. Merokok
ulama
mengharamkan
terhadap
anak
sangatlah
melarang,
sama
perempuan.
Faktor
keturunan
atau
halnya
heriditas
akan
juga
mempengaruhi
4)
terkesan
bebagian
3)
kebutuhan
dengan
perempuan.
jauh
banyak
fisiknya,dan
itu
tingkat
asap
merokok
yang
adalah
kita
mengandung
postur
paru)
tubuh,
obesitas,
hemoglobin/sel
darah
dan
serat otot.
Pola makanan
dan
jenis
2.2
Yang
Kesumawati
universitas
Palembang
pada
seperti
obesitas.
Atesya
sriwijaya
membahayakan keselamatan
dan
Penelitian
mahasiswi
ginjal
Kajian
Selvi
diabetes,
boleh
cardiovasculair,
tidak
Relevan
manusia,
yang
zat
hidup
berbagai
hirup
nilai
rata
rata
untuk
xii
13,18
dari
hasil
posttest
kelompok
posttest
kontrol
untuk
yang
diperoleh
prettest
kelompok
eksperimen
untuk
mean
ratanya
jika
dengan
lebih
besar
dibandingkan
berkurang
dikarenakan
kelompok
berbagai
variasi
berlangsung
yang
selama
Dipara
enam
mahasiswa
universitas
-0.13.
bola basket.
2.3 Kerangka Berpikir
minggu.
b) Berdasarkan hasil penelitian
Mases
sebesar
dalam
melakukan
penyesuaian
sriwijaya
berdasarkan
hitung
pada
tes
eksperimen
hasil
akhir,
kelas
menunjukkan
sehingga
330
dan
dapat
menghasilkan
posttest
xiii
16
kelompok
2.8 Hipotesis
Hipotesis
jawaban
terhadap
Rancangan
Keterangan:
P
= Populasi
S
= Sampel
PRT = Pretest
OP
= Ordinal pairing
KE
=Kelompok
pengaruh
signifikan
kebugaran
jasmani
pada
eksperimen
X
= Perlakuan
KK
= Kelompok kontrol
PT
= Post test
BAB III
K
X
P
E Variabel penelitian
T
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis
Dan
Penelitian
O
P
R
RancanganP
T
Zainuddin
kemudian
dalam
tersebut,
kesimpulan,
yaitu :
kelompok
(perlakuan)
ditarik
hal
tentang
Sugiyono (2012:38).
yaitu:
adalah
ini
Sugiyono
adalah:
penelitian
diberi
pertanyaan,
(tanpa
perlakuan).
merupakan
sementara
kontrol
dan
xiv
Variabel
bebas
dalam
Menurut
Arikunto,
penelitian
ini
jumlah
sampel
SD
kelompok
yaitu
17
orang
memberikan
agar
penafsiran
sesuai
Palembang.
subjek
penelitian,
(2006:130).
Menurut
3.4.2 Teknik Sampling
Teknik
merupakan
sampel,
yang
ditetapkan
oleh
penelitian
(2008:118).
untuk
dipelajari
dan
kemudian
melakukan
sampling
teknik
pengambilan
menurut
Seluruh
tes
adalah
awal
Sugiyono
populasi
(pretest)
Palembang
dengan
jumlah
103
siswa.
xv
23
kelompok eksperimen dan 17 orang
sebagai kelompok kontrol.
Keterangan:
3.5
Prosedur
Pelaksanaan
Penelitian
Kel.
Kel.
Eksperimen
Kontrol
yaitu
populasi
10
12
11
13
14
kelompok
16
15
17
18
pertama
20
19
21
22
24
23
25
26
28
27
29
30
selama
32
31
33
34
sampel,
seluruh
dari
sampel
menggunakan
dinamakan
kelompok
enam
minggu.sesudahnya
xvi
kelompok
eksperimen
kelompok
kontrol
maupun
dikumpulkan
yang
mengetahui
bertujuan
ada
untuk
dicatat
adalah
peningkatan
dicapai
oleh
waktu
pelari
menempuh
kelompok
eksperimen
dilakukan
latihan
setelah
selama
jarak
tang
untuk
40
meter,
enam
minggu.
merupakan alat
adalah
cara-cara
digunakan
oleh
pengumpulan
data
yang
dapat
peneliti
untuk
melalui
tes
dicapai
merupakan
untuk
suatu
Urutan
peserta
oleh
melakukan
gerakan
dinyatakan
tidak
di
atas
mampu,
sebagai
(nol).
berikut:
xvii
sempurna
Peserta
selama
yang
30
tidak
detik.
mampu
xviii
xix
adalah
dicapai
oleh
waktu
pelari
yang
untuk
dicatat
dalam
satuan
xx
Mencari
median
dengan
rumus
Sudjana (2005:79)
Mencari simpangan baku /
standar deviasi:
Pearson :
Sudjana (2005:95)
3.7.2 Uji Homogenitas
1<K<+1),Sudjana (2005:109).
Mencari
rata-rata
masing-masing
dari
kelompok
hitung
< X2tabel.
1. Menghitung varian gabungan
sampel dengan rumus :
Sudjana (2005:70)
Mencari
modus
dengan
rumus :
Sudjana (2005:263)
2. Menghitung harga satuan B
Sudjana (2005:77)
dengan rumus:
B= (log S2)(ni 1)
Sudjana (2005:263)
3. Uji Barlett menggunakan
Statistic Chi Kuadrat:
xxi
X2 = (In10)[B-
dengan
rumus
sebagai
berikut:
Sudjana (2005:263)
a.
b.
penelitian
Arikunto (2006:312)
ini
yang
homogen
BAB IV
apabila
selanjutnya
pengujian
statistik
dapat
4.1.1
hipotesis
uji
t.
Arikunto (2006:311)
oleh
Ibu
Toman
Siregar,S.Pd,
xxii
guru.
Sekolah
SD
Negeri
117
jauh,
Deskripsi
Kebugaran
badminton,
Hasil
Jasmani
Pretest
Kelompok
Eksperimen
perpustakaan, UKS.
penelitian
ini
Negeri
117
Sebagai
diadakan
di
SD
kelompok
eksperimen
untuk kelompok
kelompok
orang,
kontrol
jadi
berjumlah
jumlah
17
keseluruhan
Nilai tertinggi
xxiii
kontrol dengan
= 14
Median
= 9,2
Nilai terendah
=5
kontrol dengan
= 13
= 11,08333
Kemiringan kurva=0,360102943
Nilai terendah
Modus = 9
Simpangan baku
=4
=2,640187493
Rata-rata / mean
= 9,79412
Deskripsi
Kebugaran
Hasil
Jasmani
38
Pretest
Kelompok
Kontrol
Setelah melakukan tes awal
(pretest) yaitu kebugaran jasmani,
4.1.4 Deskripsi
Lompat
Hasil
Jauh
Posttest
Kelompok
Eksperimen
dari hasil tertinggi sampai terendah
Setelah
melakukan
latihan
xxiv
(posttest).
akhir (posttest).
Lompatan terjauh
= 3,01
Lompatan terjauh
= 3,08
Median
= 2,425
Median
= 2,33
Lompatan terendah
= 1,70
Lompatan terendah
= 1,54
Simpangan baku
= 0,3556
Simpangan baku
= 0,416925
Rata-rata / mean
= 2,5429
Rata-rata / mean
= 2,2917
Kemiringan kurva
= - 0,3855
Kemiringan kurva
= - 0,5996282
Modus
= 2,68
Modus
= 2,54
4.1.6 Rata-Rata
Pretest
4.1.5
Deskripsi
Hasil
Posttest
Posttest
dan
Kel.Eksperiman
latihan
Gaya Jongkok
Dapat
keseluruhan
xxv
dilihat
rata-rata
dari
berdasarkan
hasil
pretest
dan
posttest
pada
peningkatan
untuk
penurunan
sebesar
-0,094.
Tabel.Rata-Rata
Posttest
Pretest
Kelompok
dan
4.1.7 Uji Homogenitas
Eksperiman
untuk
menguji
homogenitas
mengalami
peningkatan
sebesar
penurunan
sebesar
X2hitung =
-0,094.
-0,0858
hingga
dapat
dan Kel.Kontrol
xxvi
4.2.1
> t
tabel (1-),
Kelompok
eksperimen
dimana t 1 adalah t
tabel
peluang (1- )
yang
terdapat
didalam
Mx = 0,1529 x =0,50
Nx = 17
My = - 0,0170 y2 =1,7905 Ny = 17
hitung
lompat jauh
lari
sampel meningkat
0,155 meter.
30 meter
4.2.2
Kontrol
yang
menyatakan
ada
pengaruh
2012 .
lompat
jauh
kelompok
tertinggi
kontrol
Pembahasan
xxvii
yang
kelompok kontrol.
4.2.3
Pembahasan
Latihan
terhadap
30
Hasil
kelompok
meter
Eksperimen
data
eksperimen
sistematis
dari
dilakukan
secara
hasil
berulang-ulang,
Setelah
melakukan
jongkok
kenaikan
jauh
data
berturut-turut
hasil
gaya
yang
diperoleh
berlatih
lomapat
yang
eksperimen
latihan.
Lompat
diberi
Peningkatan
lari
tidak
lompat
posttest
kelompok
yaitu
0,66,
Homogenitas Data
xxviii
kontrol
-0,58,
Setelah
data
diketahui
dibuktikan
dari
setelah
dilakukan uji
= -
populasi
yang
homogen,
= 3,84,
hitung
>t
(sama).
4.2.6 Pembahasan Uji Hipotesis
kelompok
eksperimen
tabel
Statistik
Penelitian ini telah dilakukan
dibagi
hitung
tabel
diberikan
lompat jauh.
kelompok
disebabkan
latihan
sistematis
oleh
yang
eksperimen
adanya
proses
dilakukan
secara
(systematic),
dengan
BAB V
dengan
beban
5.1 Kesimpulan:
xxix
47
5.2 Saran
jawaban
pengaruh latihan
pre-test
eksperimen
jongkok.
2). Dari hasil penelitian ini dapat
pada
kelas
sebenarnya
lari
tentang
30 meter
2,291.
2). Berdasarkan uji t nilai thitung
meningkatkan
latihan
lari
prestasi
30
meter,
atletik
sekolah
lompat jauh.
49
dapat
terlihat
adanya
terhadap
hasil
lompatan
xxx