PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Memasuki zaman era globalisasi, kualitas dari suatu negara akan sangat
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang akan menjadi motor
penggerak kemajuan teknologi bagi suatu negara. Demikian juga dengan sektor
industri yang memegang peranan penting dalam menciptakan produk-produk yang
berkualitas dalam meningkatkan kemajuan negara. Pendidikan merupakan salah
satu parameter kualitas SDM dari suatu negara. Dengan pendidikan yang tinggi
akan semakin tinggi juga kualitas dari manusia tersebut. Namun, hal tersebut
harus dominan dengan karakter, kompetensi, kualitas dan kemampuan dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang mahasiswa. Pada
saat akan terjun ke dunia kerja, seorang sarjana harus mampu mengaplikasikan
teori-teori yang dimiliki karena sektor-sektor industri baik perusahaan negara
maupun swasta sangat mengutamakan karakteristik dan jiwa profesionalisme dari
seorang tenaga kerja.
Peranan sarjana Teknik Kimia dalam dunia industri sangat penting dalam
mengintegrasikan prinsip-prinsip rekayasa dengan ilmu-ilmu kimia untuk
mengembangkan
proses
baru, mengoptimalkan
operasi
yang
ada,
dan
mengembangkan produk baru yang aman dan ramah lingkungan. Sarjana Teknik
Kimia berkontribusi terhadap industri mulai dari manufaktur (minyak bumi,
petrokimia, polimer, makanan, obat-obatan, dll) penelitian dan pengembangan,
produksi pabrik kimia, serta bagian lainnya yang berkaitan dengan ilmu Teknik
Kimia. Teknik Kimia memiliki perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai
industri. Namun terkadang terjadi kesenjangan informasi antara industri dengan
perguruan tinggi sebagai penyedia sumber daya manusia (SDM) yang merupakan pelaksana
industri di masa mendatang.
Dasar pengetahuan yang diperlukan untuk profesionalisme mahasiswa antara lain
pengetahuan dan kemampuan mengenai aplikasi proses dengan komputerisasi
dalam bidang Teknik Kimia, penggunaan teknologi operasi dalam kontrol proses,
dan meletakkan dasar pengetahuan mengenai aplikasi dan pengoperasian alat
1
industri kimia di pabrik. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya pengetahuan
mahasiswa Teknik Kimia dalam mengaplikasikan peralatan industri di lapangan
dengan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan berbagai pokok penguasaan
teknologi proses. Oleh karena itu maka dilakukan kunjungan industri (Study
Banding).
I.2
langsung
dan