Trenggalek
BAB I
Pendahuluan
Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sudah berlangsung
sejak manusia itu ada. Salah satu kegiatan manusia dalam usaha memenuhi
kebutuhan
tersebut
adalah
memerlukan
adanya
pasar
sebagai
sarana
BAB II
Penelitian
A. Metode Penelitian
1. Teknik Wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk tanya jawab langsung
dengan responden.
2. Survei
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengunjungi langsung lokasi
pasar dan mengamati langsung semua proses yang terjadi.
BAB III
Pengertian Komunikasi
A. Pengertian Komunikasi
Secara Etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin, communico yang
berarti membagi. Dalam hal ini berarti membagi ide, gagasan, atau pikiran
antara dua orang atau lebih. Communico berakar dari kata communis yang
berarti sama, sama arti atau sama makna (Effendy, 1992:54). Dalam
komunikasi, hakikatnya harus terkandung kesamaan makna atau kesamaan
pengertian. Komunikasi tidak akan berlangsung bila tidak ada kesamaan
pengertian di antara mereka yang melakukan komunikasi.
B. Komponen Komunikasi
1.
2.
lambang-lambang.
3. Message adalah pesan yang merupakan seperangkat lambang-lambang yang
bermakna yang disampaikan sumber. Lambang dapat berupa verbal (kata-kata
4.
5.
6.
7.
8.
9.
komunikator.
10. Context adalah situasi atau lingkungan yang mencakup rasa persahabatan
atau permusuhan, formal atau informal, serius atau santai dan sebagainya.
BAB IV
Klasifikasi Proses Komunikasi
A. Fungsi Komunikasi
2. Komunikasi Ekspresif
Pasar selain berperan sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli,
juga memiliki fungsi sebagai tempat bertemunya budaya yang dibawa oleh
setiap mereka yang memanfaatkan pasar. Walaupun para penjual dan pembeli
mayoritas adalah warga lokal daerah tersebut, namun tak sedikit pula yang
berasal dari kota lain, seperti Malang, Ponorogo, Surabaya dan kota lain sekitar
Jawa Timur. Interaksi di dalam pasar tanpa mereka sadari, telah terjadi
pengaruh mempengaruhi budaya masing-masing individu.
3. Komunikasi Ritual
Karena bentuknya sebagai tempat umum, maka komunikasi ritual tidak terjadi
di pasar tradisional.
4. Komunikasi Instrumental
Didalam pasar tradisional terdapat tiga unsur, yaitu: penjual, pembeli dan
barang atau jasa yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan. Pertemuan
antara penjual dan pembeli menimbulkan transaksi jual-beli, akan tetapi bukan
berarti bahwa setiap orang yang masuk ke pasar akan membeli barang, ada
yang datang ke pasar hanya sekedar main saja atau ingin berjumpa dengan
seseorang guna mendapatkan informasi tentang sesuatu. Di pasar, proses
penyebaran informasi dan sosialisasi terhadap informasi terjadi. Sehingga
dalam struktur masyarakat di Pleseng, pasar adalah pusat pertukaran informasi
B. Proses Komunikasi
Berdasarkan dua jenis proses komunikasi yang terdiri dari komunikasi
primer dan komunikasi sekunder, proses komunikasi yang terjadi di pasar
adalah proses komunikasi primer. Karena penyampaian pikiran dan perasaan
kepada orang lain menggunakan lambang atau simbol yang berupa bahasa,
body language dan sentuhan. Proses komunikasi sekunder melalui alat sangat
sedikit di jumpai, karena masyarakat masih mengandalkan pola komunikasi
tradisional.
C. Pola Komunikasi
Pola komunikasi yang terjadi di pasar tradisional Pleseng adalah
komunikasi dyadic (komunikasi antara dua orang) dan komunikasi kelompok.
1.
Komunikasi dyadic berupa komunikasi antara penjual dan pembeli, mulai dari
proses tawar menawar harga, pembelian barang, komunikasi antar penjual,
komunikasi antar pembeli, dan seterusnya mencakup individu lain yang
merupakan bagian dari sistem pasar seperti petugas kebersihan dan supplier.
2.
BAB V
Kesimpulan
A. Kesimpulan
1. Pasar selain mempunyai peranan dalam aktivitas ekonomi ternyata juga
mempunyai
peranan
dalam
aktivitas
sosial.
Perannya
sebagai
tempat
BAB VI
Daftar Pustaka