Tugas Pra Registrasi Farindus
Tugas Pra Registrasi Farindus
FARMASI INDUSTRI
PRA-REGISTRASI : AMINOPHYLLIN TABLET
OLEH:
RAHMA WATI
163202104
: Aminophyllin 100 mg
Bentuk Sediaan
: Tablet
Kemasan
PT
: Indofarma
Indikasi
II.
PERSYARATAN MUTU
Jumlah
100 mg
Bahan tambahan:
Avicel pH 200
200 mg
Kollidon VA 64
6 mg
Magnesium stearat
2 mg
Aerosil 200
12 mg
Pemerian
Bobot rata-rata
Diameter
: 12 mm
Friabilitas
: < 0,8%
Disolusi
Kadar
Pembuatan:
Bagan Proses Pembuatan Tablet
Penimbangan
Pencampuran
Granulasi basah
Granulasi kering
IPC:
LOD
Lubrikasi
IPC:
Kadar zat berkhasiat
LOD
Pemerian
Pencetakan
IPC:
Pemerian
Friabilitas
Keseragaman bobot
Waktu hancur
Kekerasan
Kadar zat berkhasiat
Pengemasan
IPC:
Pemerian
Diameter
Keseragaman bobot
Waktu hancur
Kekerasan
Ketebalan
Friabilitas
BM 420,43
C16H24N10O42H2O
BM 456,46
Aminofilin mengandung tidak kurang dari 84,0% dan tidak lebih dari 87,4%
teofilin anhidrat, C7H8N4O2, dihitung terhadap zat anhidrat.
Pemerian:
Butir atau serbuk putih atau agak kekuningan; bau amonia lemah, rasa pahit. Jika
dibiarkan di udara terbuka, perlahan-lahan kehilangan etilenadiamina dan
menyerap karbon dioksida dengan melepaskan teofilin. Larutan bersifat basa
terhadap kertas lakmus.
Kelarutan:
Tidak larut dalam etanol dan dalam eter. Larutan 1 g dalam 25 ml air
menghasilkan larutan jernih; larutan 1 g dalam 5 ml air menghablur jika
didiamkan dan larut kembali jika ditambah sedikit etilenadiamina.
Identifikasi:
a. Larutkan lebih kurang 500mg dalam 20 ml air, tambahkan sambil diaduk 1 ml
asam klorida 3 N. saring dan simpan filtrat. Cuci endapan dengan air dingin
dan keringkan pada suhu 1050 selama 1 jam; endapan teofilin yang diperoleh
melebur antara 2700 dan 2740.
b. Pada lebih kurang 10 mg endapan kering yang diperoleh pada identifikasi A,
masukkan ke dalam cawan porselen, tambahkan 1 ml asam klorida P dan 100
mg , uapkan di atas tangas uap hingga kering, balikkan cawan di atas wadah
yang berisi beberapa tetes amonium hidroksida 6N; residu berwarna ungu
yang hilang dengan penambahan larutan alkali.
c. Pada filtrat yang diperoleh dari indentifikasi A tambahkan 0,5 ml
benzenasulfonil klorida P dan basakan dengan 5 mlnatrium hidroksida 1 N,
puncak teofilin tidak lebih dari 2,0 dan resolusi, R, antara puncak teobromin dan
teofilin tidak kurang dari 3,0. Lakukan penyuntikan ulang larutan baku, rekam
respon puncak seperti yang tertera pada prosedur simpangan baku relatif tidak
lebih dari 2,0%.
Prosedur:
Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10l) larutan baku
dan larutan uji ke dalam kromatografi, ukur respon puncak utama. Hitung jumlah
dalam mg, C7H8N4O2, dengan rumus:
ru
250 C ( r s )
C adalah kadar Teofilin BPFI dalam mg per ml larutan baku, r u dan rs berturutturut adalah respons puncak yang dihasilkan oleh larutan uji dan larutan baku.
Wadah dan penyimpanan:
Dalam wadah tertutup rapat
2.2.2. Spesifikasi bahan tambahan
1.
Avicel pH 102
Mikrokristalin selulosa dan natrium karboksimetilselulosa digunakan untuk
berbagai produk, dan digunakan dalam semprotan hidung, semprotan topikal dan
lotion, suspensi lisan, emulsi, krim dan gel.
Mikrokristalin selulosa dan natrium karboksimetilselulosa terjadi sebagai
putih atau off-putih tidak berbau dan berasa higroskopis bubuk yang mengandung
5 22 % natrium karboksimetilselulosa. Ini adalah sebuah hidrokoloid organik air
terdispersi
2. Kollidon VA 64
(C6H9NO)n x (C4H6O2)m
Kollidon VA 64 mudah larut dalam semua pelarut hidrofilik. Solusi
konsentrasi lebih dari 10% dapat disiapkan di: air, etanol, isopropanol, metilen
klorida, gliserin, propilen glikol. Dan kurang larut dalam: eter siklik, alifatik dan
hidrokarbon alisiklik.
Kollidon VA 64 dapat disimpan pada suhu kamar (max. 25 C) di wadah
asli belum dibuka selama setidaknya 3 tahun. Suhu penyimpanan harus dijaga di
bawah 25 C.
Kollidon VA 64 adalah pengikat yang sangat baik untuk tablet dan butiran.
Antara 2% dan 5%, sebagai proporsi berat akhir dari persiapan, adalah biasanya
digunakan.
3.
Magnesium stearat
Magnesium stearat merupakan senyawa magnesium dengan campuran
asam-asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari
magnesium stearat dan magnesium palmitat dalam berbagai perbandingan.
Mengandung setara dengan tidak kurang dari 6,8% dan tidak lebih dari 8,3%
MgO.
Pemerian:
Serbuk halus, putih dan voluminous, bau lemah khas, mudah melekat di kulit,
bebas dari butiran
Kelarutan:
2.
Batas mikroba:
Angka lempeng total tidak lebih dari 1000 per g dan tidak boleh mengandung
Escherichia colli.
Susut pengeringan:
Tidak lebih dari 4,0%; lakukan pengeringan pada suhu 105o hingga bobot tetap.
Timbal:
Tidak lebih dari 10 bpj, lakukan penetapan sesuai berikut:
Pijarkan 500 mg pada suhu 475o hingga suhu 500o selama 15 hingga 20 menit.
Dinginkan, tambahkan 3 tetes asam nitrat P, uapkan di atas api kecil hingga kering
dan pijarkan kembali pada suhu 475o hingga suhu 500o selama 30 menit. Larutkan
residu dalam 1 ml campuran volume sama asam nitrat P dan air, cuci beberapa
kali dengan air ke dalam corong pisah. Tambahkan 3 ml larutan ammonium sitrat
dan 0,5 ml larutan hidroksilamin hidroklorida dan basakan denga ammonium
hidroksida P terhadap merah fenol LP. Tambahkan 10 ml larutan kalium sianida.
Segera ekstraksi berturut-turut dengan 5ml larutan pengekstraksi ditizon. Alirkan
setiap ekstrak ke dalam corong pisah lainnya, hingga larutan ditizon terakhir tetap
berwarna hijau. Kocok campuran ekstrak selama 30 detik dengan 20 ml asam
nitrat 0,2 N, dan buang lapisan kloroform
4.
Aerosil 200
Nama lain
Rumus empiris
: SiO2
Berat molekul
: 60,08
Pemerian
Penggunaan
Disetujui oleh
No. Dok
Berlaku
Mengganti No :
Tanggal
:
Departemen
QC
Supervisor QC
Manager QC
1. Spesifikasi Bahan
a. Aminofilin
Syarat Kadar :
Aminofilin mengandung tidak kurang dari 84,0% dan tidak lebih dari
87,4% teofilin anhidrat, C7H8N4O2, dihitung terhadap zat anhidrat.
Pemerian
:
Butir atau serbuk putih atau agak kekuningan; bau amonia lemah, rasa
pahit. Jika dibiarkan di udara terbuka, perlahan-lahan kehilangan
etilenadiamina dan menyerap karbon dioksida dengan melepaskan
teofilin. Larutan bersifat basa terhadap kertas lakmus.
Kelarutan
:
Tidak larut dalam etanol dan dalam eter. Larutan 1 g dalam 25 ml air
menghasilkan larutan jernih; larutan 1 g dalam 5 ml air menghablur
jika didiamkan dan larut kembali jika ditambah sedikit etilenadiamina.
Identifikasi
:
A. Larutkan lebih kurang 500mg dalam 20 ml air, tambahkan sambil
diaduk 1 ml asam klorida 3 N. saring dan simpan filtrat. Cuci
endapan dengan air dingin dan keringkan pada suhu 1050 selama
1 jam; endapan teofilin yang diperoleh melebur antara 270 0 dan
2740.
B. Pada lebih kurang 10 mg endapan kering yang diperoleh pada
identifikasi A, masukkan ke dalam cawan porselen, tambahkan 1
ml asam klorida P dan 100 mg , uapkan di atas tangas uap hingga
kering, balikkan cawan di atas wadah yang berisi beberapa tetes
amonium hidroksida 6N; residu berwarna ungu yang hilang
dengan penambahan larutan alkali.
C. Pada filtrat yang diperoleh dari indentifikasi A tambahkan 0,5 ml
benzenasulfonil klorida P dan basakan dengan 5 mlnatrium
hidroksida 1 N, kocok selama 10 menit, asamkan dengan 5 ml
asam klorida 3 N, dinginkan, kumpulkan endapan etilenadiamina
disulfonamida, cuci dengan air, hablurkan kembali dari air,
keringkan pada suhu 1050 selama 1 jam; endapan melebur antara
1640 dan 1710.
2.4.
Disetujui oleh
No. Dok
Berlaku
Mengganti No :
Tanggal
:
Departemen
QC
Supervisor QC
Manager QC
1. Pemerian
Evaluasi organoleptis menggunakan panca indra, mulai dari bau, warna,
tekstur sedian, konsistensi pelaksanaan menggunakan subyek responden
(dengan kriteria tertentu) dengan menetapkan kriterianya pengujianya
(macam dan item), menghitung presentase masing- masing kriteria yang di
peroleh, pengambilan keputusan dengan analisa statistik.
2. Keseragaman bobot
Prosedur :
Diambil 20 tablet kemudian ditimbang. Kemudian ditentukan bobot ratarata tiap tablet. Persyaratan keseragaman bobot dapat dilihat pada Tabel
2.2.
Bobot tablet-Bobot rata - rata
% Deviasi=
100%
Bobot rata - rata
3. Kekerasan tablet
Prosedur :
Kekerasan tablet dikur dengan menggunakan alat tablet hardness tester
dengan cara: diambil tablet, masing-masing diletakkan pada tempat yang
tersedia pada alat dengan posisi tidur, alat diatur, kemudian ditekan tombol
start. Pada saat tablet pecah angka yang tertera pada layar digital dicatat.
Percobaan ini dilakukan untuk 5 tablet.
4. Friabilitas tablet
Prosedur:
Ditimbang 20 tablet yang telah dibersihkan dari debu (W1) kemudian
dimasukkan 20 tablet tersebut ke dalam alat penguji friability, dan diatur
kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 kali putaran). Kemudian keluarkan
tablet, bersihkan dari debu dan timbang kembali (W2). Hitung selisih berat
sebelum dan sesudah perlakuan.
W 1W 2
x 100
F=
W1
5. Disolusi
Prosedur:
Lakukan penetapan sejumlah teofilin anhidrat, C7H8N4O2 yang larut
dengan mengukur serapan filtrat larutan uji, jika perlu diencerkan dengan
Media disolusi dan serapan larutan baku Teofilin BPFI dalam media yang
sama pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 269 nm.
Toleransi: dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 75% (Q)
C7H8N4O2 dari jumlah yang tertera pada etiket.
6. Penetapan Kadar
Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang seksama
sejumlah serbuk setara dengan lebih kurang 2 g aminofilin, masukkan ke
dalam labu tentukur 200 ml, tambahkan campuran 50 ml air dan 15 ml
amonium hidroksida 6 N, biarkan selama 30 menit dengan seringkali
dikocok, bila perlu hangatkan sampai suhu lebih kurang 50o untuk
membantu kelarutan. Jika dihangatkan, dinginkan campuran hingga suhu
kamar, tambahkan air hingga tanda. Sentrifus lebih kurang 50 ml
campuran dan pipet beningan setara dengan lebih kurang 250 mg
aminofilin, ke dalam labu erlenmeyer 250 ml dan encerkan dengan air
hingga lebih kurang 40 ml. tambahkan 8 ml amonium hidroksida 6 dan
lakukan penetapan kadar seperti yang tertera pada injeksi aminofilin.
1 ml perak nitrat 0,1 N setara dengan 18,02 mg C7H8N4O2
2.5.
Disetujui oleh
No. Dok
Berlaku
Mengganti No :
Tanggal
:
Departemen
QC
Supervisor QC
Manager QC
1. Tujuan
Sebagai petunjuk untuk menentukan masa kadaluarsa suatu produk baru
atau produk existing yang mengalami perubahan. Perubahan yang
dimaksud di sini adalah perubahan yang diperkirakan akan memengaruhi
kualitas produk misalnya perubahan formula atau proses perubahan jenis
bahan kemasan primer.
2. Ruang lingkup
Uji stabilitas ini dilakukan terhadap produk baru maupun produk yang
sudah dipasarkan. Uji stabilitas mencakup uji stabilitas dipercepat (40 o
2oC/75% 5% RH) dan uji stabilitas jangka panjang (30 o 2oC/75% 5%
RH)
3. Tanggung Jawab
3.1.
Departemen R & D bertanggung jawab untuk melaksanakan studi
stabilitas produk yang akan didaftarkan ke badan POM dan
bertanggung jawab untuk mengusulkan masa kadaluarsa suatu produk
berdasarkan penelitian dan analisa statistic terhadap hasil penelitiannya
3.2.
4. Informasi Produk
4.1.
Informasi umum
Nama produk : Aminophyllin 100 mg
Bentuk sediaan : Tablet
Kemasan
: Botol 100 tablet, 1000 tablet
4.2.
Formula
Tiap tablet mengandung :
Aminofilin
100 mg
Avicel pH 200
200 mg
Kollidon VA 64
6 mg
Magnesium stearat
2 mg
Aerosil 200
12 mg
5. Parameter uji & Spesifikasi
Pemerian
:
Identifikasi
:
Keseragaman bobot :
Kekerasan
:
Friabilitas
:
Disolusi
:
Kadar
:
6. Jumlah Sample
6.1. Uji Dipercepat
Pemerian
: 0 tablet
Keseragaman bobot : 20 tablet
Kekerasan
: 6 tablet
Friabilitas
: 20 tablet
Disolusi
: 12 tablet
Kadar
: 20 tablet
78 tablet
Keterangan :
*pengamatan dilakukan terhadap tablet yang dialokasikan untuk
pengujian lainnya.
Banyaknya pengujian
: 1 kali
Jumlah total sample uji : 78 tablet
6.2.
Uji Jangka Panjang
Pemerian
: 0 tablet
Keseragaman bobot : 20 tablet
Kekerasan
: 6 tablet
Friabilitas
Disolusi
Kadar
: 20 tablet
: 12 tablet
: 20 tablet
78 tablet
Keterangan :
*pengamatan dilakukan terhadap tablet yang dialokasikan untuk
pengujian lainnya.
Banyaknya pengujian
: 3 kali
Jumlah total sample uji : 2x 3x 78 = 468 tablet
7. Waktu Pengambilan Contoh
Kondisi Penyimpanan/waktu
Jangka panjang
(30o 2oC/75% 5% RH)
Dipercepat
(40o 2oC/75% 5% RH)
8. Laporan
8.1.
Penanggung jawab
8.2.
Ringkasan
8.3.
Tujuan
8.4.
Bahan yang diuji
8.5.
Komposisi
8.6.
Pengemasan
8.7.
Kondisi penyimpanan dan pengambilan contoh (jadwal)
8.8.
Prosedur analisis
8.9.
Baku pembanding
8.10. Hasil
8.10.1. Stabilitas fisik
8.10.2. Stabilitas kimia
8.10.2.1. Stabilitas pada kondisi penyimpanan jangka panjang
8.10.2.2. Stabilitas pada kondisi penyimpanan dipercepat
8.11. Evaluasi dan kesimpulan
8.12. Hasil pengujian dalam tabel