Anda di halaman 1dari 94

PANDUAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK DASAR


(TEE 200P)

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

TATA TERTIB/KETENTUAN P R A K T I K U M

KETENTUAN DAN TATA TERTIB :

Praktikan dibagi ke dalam kelompok-kelompok masingmasing 3 mahasiswa. Pembagian dilaksanakan pada


praktikum yang pertama.

Tiap kelompok akan menjalani 1 unit praktikum tiap pekannya.

Praktikum akan dibagi ke dalam 2 tahapan :

a. Pre-Tes (sesuai bab praktikumnya)

: 20 menit

b. Pelaksanaan Praktikum (Pengambilan Data) : 160 menit

Praktikan harus sudah hadir di tempat 10 menit sebelum


praktikum dimulai, jika terlambat lebih dari 5 menit tidak
diperbolehkan mengikuti pretest. Apabila terlambat lebih dari
10 menit maka praktikan diharap mengganti jadwal praktikum
di hari yang lain. Kemudian jika terlambat lebih dari 15 menit
maka tidak diperkenankan inhal/mengganti praktikum pada hari
lain.

Dalam pelaksanaan praktikum, praktikan harus benarbenar aktif, serius, dan memperhatikan petunjuk-petunjuk
asisten demi keamanan dan keselamatan bersama.

Laporan dikerjakan dengan memperhatikan ketentuan


yang berlaku.

Inhal hanya diizinkan untuk praktikan yang berhalangan hadir


dengan alasan yang jelas dan dengan Surat Izin yang
ditunjukkan kepada Kepala Laboratorium Teknik Tenaga
Listrik. Inhal dilaksanakan pada hari selanjutnya sesuai

kesepakatan dengan asisten dan dengan seijin Laboran.

Perlu diperhatikan bahwa, inhal hanya diberikan 1 kali


kesempatan dan batas maksimum inhal adalah 3 kali dengan
konsekuensi yang melekat di dalamnya.

Diwajibkan memakai sepatu dan kemeja (pemakaian kaos


berkerah hanya disarankan), apabila memakai kaos oblong tak
berkerah dan/atau memakai sandal dan/atau sepatu sandal,
serta disarankan tidak memakai jaket. Apabila praktikan
menggunakan/memakai salah satunya, praktikan akan diminta
menggantinya.

PENILAIAN :
PRESENSI
PRAKTIKUM
PRE-TEST
LAPORAN
RESPONSI

: 10 poin
: 10 poin
: 15 poin
: 35 poin
: 40 poin
+

TOTAL

: 100 poin

DAFTARUNIT

PRAKTIKUM 1 :
UNIT

1. TES POLARITAS

DAN

PENENTUAN

PERBANDINGAN

TRANSFORMASI
UNIT 2. PENENTUAN NILAI PARAMETER RANGKAIAN EKUIVALEN
PADA TRANSFOMATOR
PRAKTIKUM 2 :
UNIT 3. GENERATOR DC MEDAN TERPISAH
UNIT 4. GENERATOR DC SHUNT
UNIT 5. MOTOR DC SHUNT
PRAKTIKUM 3 :
UNIT 6. PENGUJIAN TANPA BEBAN MOTOR INDUKSI (ASINKRON)
UNIT 7. PENGUJIAN BLOCK ROTOR MOTOR INDUKSI (ASINKRON)
PRAKTIKUM 4 :
UNIT

8.

PENGUJIAN

BERBEBAN MOTOR

INDUKSI/ASINKRON

SANGKAR TUPAI
PRAKTIKUM 5 :
UNIT 9. PENGUJIAN TANPA BEBAN DAN BERBEBAN MOTOR SINKRON
UNIT 10. PENGUJIAN GENERATOR SINKRON

UNIT 1. TES POLARITAS TRAFO DAN PENENTUAN PERBANDINGAN


TRANSFORMASI
1.1. Maksud Percobaan
a. Menentukan polaritas relatif antara terminal promer dan terminal
sekunder sebuah transformator
b. Mengetahui kegunaan dan proses tes polaritas
c. Menentukan nilai perbandingan transformasi pada suatu transformator
d. Mengetahui kegunaan dan proses

penentuan nilai perbandingan

transformasi

1.2. Dasar Teori


Terminal primer trafo/transformator secara bergantian akan bertegangan
posistif satu terhadap yang lain, karena sumber memberikan tegangan AC.
Hal yang sama juga terjadi pada terminal sekunder. Apabila sebuah trafo
atau lebih akan diparalel, atau trafo 1 fase digunakan sebagai trafo 3 fase,
polaritas relatif antara terminal primer dan terminal sekunder setiap trafo
perlu diketahui agar proses penyambungan dapat dilaksanakan dengan
benar.
Polaritas trafo relatif terminal primer terhadap terminal sekunder dapat
diketahui dari tes polaritas, dimana rangkaian yang digunakan dapat dilihat
pada Gambar 1.1. berikut.

Gambar 1.1. Rangkaian Tes Polaritas suatu Transformator.

Apabila hasil dari pengukuran tegangan antara terminal primer dan


terminal sekunder menghasilkan:
a. Tegangan terukur antara terminal primer dan sekunder lebih besar
dari pada tegangan primer atau tegangan terukur antara terminal
primer dan sekunder hampir sama dengan penjumlahan tegangan
terukur dari tegangan primer dan tegangan sekunder maka
polaritas trafo adalah additive
b. Tegangan terukur antara terminal primer dan sekunder lebih kecil
dari pada tegangan primer atau tegangan terukur antara terminal
primer dan sekunder hampir sama dengan pengurangan tegangan
terukur dari tegangan primer dan tegangan sekunder maka
polaritas trafo adalah substractive

Selanjutnya adalah penentuan nilai perbandingan transformasi. Nilai


perbandingan transformasi ini merupakan suatu bilangan yang dinotasikan
dalam simbol a yang merupakan suatu nilai perbandingan antara sisi
primer dengan sisi sekunder dalam hal tegangan, arus, dan jumlah lilitan.
Sehingga diperoleh hubungan seperti berikut.

Eprimer
Esekunder

Nprimer
Vprimer Isekunder
=
=
=a
Nsekunder Vsekunder Iprimer

Penentuan nilai perbandingan transformasi ini sering digunakan untuk


pengecekan desain trafo. Selain itu, nilai perbandingan transformasi akan
sangat berguna pada saat melakukan perhitungan nilai-nilai parameter
rangkaian ekuivalen dan juga pada saat menghitung rugi-rugi yang muncul.

1.3. Peralatan Praktikum


1. Trafo 1 Fase 220/110V
2. Voltmeter AC
3. Amperemeter AC
4. Variac 1 Fase

1.4. Skema Praktikum


1. Tes Polaritas

2. Penentuan Nilai Perbandingan Transformasi

1.5. Langkah Praktikum


Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai praktikum tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.

3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan


dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum yang
sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek oleh
Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta pada
Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar pengamatan
(asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).

1.6. Pertanyaan
1. Apa manfaat dilakukannya tes polaritas pada trafo? Jelaskan!
2. Apa jenis polaritas trafo yang diuji? Berikan alasannya!
3. Berapa nilai perbandingan transformasinya?
4. Bagaimana pengaruh besar nilai perbandingan transformasi pada desain
dan konstruksi trafo tersebut?
5. Sebutkan jenis-jenis trafo beserta fungsinya!

UNIT 2. PENENTUAN PENENTUAN NILAI PARAMETER RANGKAIAN


EKUIVALEN PADA TRANSFOMATOR

2.1. Maksud Percobaan


a. Mengetahui rangkaian ekuivalen trafo dan nilainya
b. Mengetahui fungsi dan proses tes hubung buka dan hubung singkat pada
trafo
c. Mengetahui nilai parameter

rangkaian ekuivalen trafo berdasarkan

perhitungan

2.2. Dasar Teori


Transformator atau trafo adalah salah satu jenis mesin listrik yang
termasuk ke dalam kategori mesin listrik non-rotating. Rangkaian ekuivalen
trafo dapat dilihat pada Gambar 2.1. berikut.
Nilai-nilai pada rangkaian ekuivalen tersebut

dapat

diperoleh dari

persamaan berikut. Pada pengujian hubung singkat akan berlaku hubungan


berikut;

Kemudian dengan asumsi Rc dan Xm lebih kecil dari pada a2R2 dan a2X2,
maka persamaan di atas menjadi seperi berikut;

Gambar 2.1. Rangkaian Ekuivalen Trafo 1 fase.

Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dari pengujian berupa nilai


daya trafo pada kondisi hubung singkat (Psc), tegangan hubung singkat (Vsc)
dan arus pada kondisi hubung singkat (Isc), maka diperoleh hubungan
seperti berikut;

Dengan memperhatikan hubungan berikut;

Maka persamaan di atas menjadi;

Persamaan di atas digunakan apabila nilai Rdc belum diketahui. Namun bila
nilai Rdc diketahui maka nilai kerapatan arus antara sisi primer dan
sekunder trafo akan mengalami perbedaan.

Sehingga akan berlaku

hubungan seperti berikut;

Sementara itu, untuk pengujian hubung buka akan diperoleh suatu nilai
hasil pengujian, antara lain adalah daya trafo (Poc), tegangan hubung buka
(Voc) dan arus hubung buka (Ioc). Berdasarkan rangkaian ekuivalen di atas
dan kondisi rangkaian yang terhubung buka maka diketahui bahwa nilai I2 =
I2 = 0, maka diperoleh nilai impedan menjadi;

Kemudian dengan asumsi nilai Rc dan Xm lebih besar dari pada nilai R1 dan
X1, maka persamaan di atas akan menjadi;

Sehingga dengan pendekatan seperti persamaan di atas maka;

Maka akan diperoleh persamaan berikut;

2.3. Peralatan Praktikum


1. Trafo 1 Fase 220/110V
2. Voltmeter AC
3. Amperemeter AC
4. Wattmeter 1 Fase
5. Variac 1 Fase

2.4. Skema Praktikum


1. Tes Hubung Buka

2. Tes Hubung Singkat

Pc

Ic
Vc

TT

TR

2.5. Langkah Praktikum


Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.

3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan


dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah

kesimpulan

sementara,

kemudian

fotokopi

lembar

pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).


2.6. Pertanyaan
1. Apa kegunaan tes hubung buka dan hubung singkat pada trafo?
2. Sebut dan jelaskan rugi-rugi yang muncul di trafo!
3. Sebutkan tes apa saja yang dilakukan untuk sebuah trafo berdasarkan
IEC-60076-1! Jelaskan!
4. Mengapa pada tes hubung buka, tegangan sisi primer tidak boleh
menggunakan Tegangan Kerja (rated voltage)?

UNIT 3. GENERATOR DC MEDAN TERPISAH

3.1. Maksud Percobaan


a. Mengetahui watak tanpa beban generator DC medan terpisah
b. Menentukan besar tegangan output pada kondisi arus medan (arus
pacu/arus eksitasi) diubah, dengan kecepatan tetap dan dalam keadaan
tanpa beban
c. Menentukan besar tegangan output pada kondisi arus medan (arus
pacu/arus eksitasi) diubah, dengan kecepatan tetap dan dalam keadaan
berbeban

3.2. Dasar Teori


Mesin arus searah merupakan mesin yang menggunakan dan menghasilkan
sumber arus searah (DC). Pada konstruksi mesin ini memiliki perbedaan
dengan konstruksi pada trafo sebelumnya, pada mesin listrik ini terdapat
bagian yang dapat bergerak (rotor) dan yang diam (stator).
Namun rangkaian ekuivalen mesin ini dapat

didekati menggunakan

rangkaian ekuivalen trafo dengan mengalami modifikasi pada bagaian


sela/celah udaranya.

Gambar 3.1. Rangkaian Mesin DC. (a) medan terpisah.


(b) seri. (c) shunt. (d) kompon.

Apabila bekerja sebagai generator maka akan berlaku persamaan berikut.

Dengan E merupakan tegangan ggl dan Ra adalah resistan jangkar yang


menyebabkan jatuh tegangan pada terminal. Dimana nilai E diperoleh dari
persamaan berikut.

E = c.n. atau E = c.k. (I f )


Berdasarkan rangkaian kumparan jangkar dan kumparan medan, mesin DC
terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Generator:
1) Medan terpisah
2) Shunt
3) Seri
4) Kompon (kumulatif dan diferensial)

b. Motor:
1) Shunt
2) Seri
3) Kompon (kumulatif dan diferensial)

Pada praktikum ini akan digunakan generator DC medan terpisah. Pada


generator jenis ini sumber tegangan DC yang mencatu kumparan medan
dicatu oleh sumber yang berbeda dengan sumber yang mencatu kumparan
armature/jangkar.
Kemudian pada praktikum ini akan menguji watak berbeban dan tanpa
beban generator DC medan terpisah. Penggerak mula yang digunakan
adalah motor DC shunt.

3.3. Peralatan Praktikum


1. Mesin DC
2. Panel Mesin DC
3. Voltmeter DC
4. Amperemeter DC
5. DC-Supply variabel
6. Tachometer

3.4. Skema Praktikum

3.5. Langkah Praktikum


Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.

4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum


yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan

sementara,

kemudian fotokopi lembar

pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).

3.6. Pertanyaan
1. Mengapa pada saat arus pacu/eksitasi pada posisi 0 volt masih terdapat
tegangan di terminal pembangkit?
2. Bagaimana cara membalik polaritas pembangkit DC? Berikan alasan!
3. Sebut dan jelaskan apa saja yang mempengaruhi besar tegangan terminal
pada generator DC medan terpisah!
4. Mengapa neutral zone pada mesin DC harus diperhatikan pada saat
pemasangan sikat?

UNIT 4. GENERATOR DC SHUNT

4.1. Maksud Praktikum


a. Mengetahui watak generator DC Shunt
b. Menentukan besar tegangan terminal pada kondisi tanpa beban dengan
mengeset kecepatan dan tahanan medan pada kondisi konstan
c. Menentukan besar tegangan terminal pada kondisi berbeban dengan
mengeset kecepatan dan tahanan medan pada kondisi konstan
d. Mampu menyusun grafik unjuk kerja generator DC shunt

4.2. Dasar Teori


Pada praktikum ini digunakan generator DC shunt, perbedaan generator
jenis ini dengan generator DC medan terpisah (yang digunakan pada unit 3)
terletak pada suplai tegangan DC untuk tahanan medan (Rf).
Pada generator ini suplai untuk tahanan medan diambilkan dari terminal
armature, karena dipasang secara paralel dengan beban. Seperti yang
tersaji pada Gambar 4.1. berikut.
Pada generator ini juga berlaku yang sama dengan generator DC medan
terpisah, apabila bekerja sebagai generator maka akan berlaku persamaan
berikut.

Gambar 4.1. Rangkaian Mesin DC Shunt.


Dengan E merupakan tegangan ggl dan Ra adalah resistan jangkar yang
menyebabkan jatuh tegangan pada terminal. Dimana nilai E diperoleh dari
persamaan berikut.

E = c.n.

atau E = c.k.

(I )
f

Kemudian apabila memperhatikan rugi-rugi sikat dan reaksi jangkar maka


akan berlaku hubungan berikut.

I R E
a

eRA

Dengan Eb adalah rugi pada sikat dan eRA adalah rugi-rugi akibat reaksi
jangkar. Apabila mesin dilengkapi dengan kutub bantu atau belitan
kompensasi maka eRA = 0.

4.3. Peralatan Praktikum


1. Mesin DC
2. Panel Mesin DC
3. Voltmeter DC
4. Amperemeter DC
5. DC-Supply variabel
6. Tachometer

4.4. Skema Praktikum

4.5. Langkah Praktikum


Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan

sementara,

kemudian fotokopi lembar

pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).

4.6. Pertanyaan
1. Mengapa penurunan akibat pembebanan pada generator DC shunt lebih
besar daripada generator DC medan terpisah?
2. Mengapa apabila terjadi hubung singkat di terminal generator DC shunt
tidak mengakibatkan kerusakan?
3. Sebut dan jelaskan hal-hal yang menyebabkan

kegagalan dalam

pembentukan tegangan pada generator shunt?


4. Apa kelebihan generator DC shunt daripada generator DC seri? Jelaskan!

UNIT 5. MOTOR DC SHUNT

5.1. Maksud Praktikum


a. Mengetahui watak motor DC shunt
b. Menentukan pengaruh pembebanan terhadap kecepatan putar motor DC
shunt
c. Mampu menggambar grafik watak motor DC shunt

5.2. Dasar Teori


Motor DC shunt merupakan salah satu tipe motor DC yang sering
digunakan. Secara prinsip rangkaian sama dengan rangkaian pada
generator DC shunt. Dimana kumparan medan akan memperoleh suplai
yang sama dengan suplai untuk kumparan armatur/jangkar.

Gambar 5.1. Rangkaian Mesin DC Shunt.

Pada motor DC shunt berlaku hubungan, seperti berikut:

T
V

KI

=c

I R
a

Sehingga akan diperoleh persamaan seperti berikut:

5.3. Perlatan Praktikum


1. Mesin DC
2. Panel Mesin DC
3. Voltmeter DC
4. Amperemeter DC
5. DC-Supply variabel
6. Tachometer

5.4. Skema Praktikum

5.5. Langkah Praktikum


Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.

4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum


yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan

sementara,

kemudian fotokopi lembar

pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).

5.6. Pertanyaan
1. Sebut dan jelaskan kelebihan motor DC shunt dibandingan motor DC tipe
yang lain!
2. Sebut dan jelaskan metode pengendalian kecepatan putar motor DC!
3. Sebut dan jelaskan rugi-rugi yang muncul di motor DC!
4. Jelaskan

apa

yang

(compensating winding)!

dimaksud

dengan

lilitan

peng-kompensasi

UNIT 6. PENGUJIAN TANPA BEBAN MOTOR INDUKSI (ASINKRON)

6.1. Maksud Praktikum


a. Mampu menentukan nilai parameter rangkaian ekuivalen motor induksi
b. Mengetahui karakteristik/watak motor induksi saat tanpa beban
c. Mampu memisahkan rugi-rugi (rugi-rugi stator, rugi tembaga, dan rugi
gesek bantalan dan angin
d. Mampu menggambarkan karakteristik arus stator pada variasi tegangan
input dalam kondisi kecepatan tetap

6.2. Dasar Teori


Mesin induksi merupakan mesin dengan catu daya tegangan AC, ada yang
menggunakan tegangan 3-fase dan ada pula yang menggunakan tegangan
1-fase sebagai catu dayanya. Di dalam berputarnya,

mesin induksi ini

memiliki slip. Slip ini timbul karena terdapatnya selisih antara kecepatan
putar jangkar (kecepatan mekanis) dengan kecepatan putar medan
(kecepatan sinkron). Karena untuk menghasilkan tegangan GGL pada rotor
diperlukan perbedaan fluks sehingga untuk mengatasinya kecepatan putar
medan dan kecepatan putar jangkar dibuat berbeda.

Guna mempermudahkan di dalam menganalisis, rangkaian ekuivalen trafo


dapat diterapkan sebagai dasar pada rangkaian ekuivalen mesin listrik ini.
Hanya saja rangkaian tersebut mengalami modifikasi.

Gambar 6.1. Rangkaian Ekuivalen Mesin Induksi.


Parameter yang terdapat pada rangkaian ekuivalen di atas diperoleh
berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh pada pengujian. Pengujian yang

dilakukan untuk mendapatkan nilai tersebut adalah pengujian block-rotor


dan pengujian tanpa beban. Pada pengujian block-rotor akan diperoleh

beberapa hasil pengujian yaitu: arus masukan (Ibr), tegangan masukan (Vbr)
dan daya masukan per fase (Pbr).
Pada pengujian tanpa beban akan diperoleh nilai parameter Rc dan Xm.
Pada kondisi pengujian ini kecepatan putar mekanik akan mendekati

kecepatan sinkronnya (

). Kemudian pada pengujian ini

akan diperoleh data hasil pengujian berupa arus masukan kondisi tanpa
beban (Inl), tegangan masukan tanpa beban (Vnl) dan daya input per fase

(Pnl) serta kecepatan putar poros (nnl, nl). Frekuensi rated eksitasi
digunakan untuk memperbaiki nilai Rc yang sensitif terhadap frekuensi.
Kemudian sudut fase antara Inl yang mendahulu Vnl sehingga diperoleh
persamaan berikut;

Kemudian;

Sehingga akan diperoleh persamaan berikut;

Dengan;

Selanjutnya nilai daya terdisipasi dapat dihitung dengan nilai Rc, sehingga
diperoleh;

Berdasarkan persamaan di atas maka nilai Rc dapat dihitung langsung


melalui persamaan berikut;

Untuk parameter lainnya, Xm digunakan perhitungan berdasarkan nilai


daya reaktif yang mengalir melalui Xm tersebut. Sehingga berlaku
persamaan
berikut;

Daya input total;

Kecepatan putar rotor;

Rugi-rugi F dan W;

Dengan PFWs merupakan nilai rugi-rugi friksi gesekan bantalan dan angin
pada kecepatan sinkron dan n merupakan nilai pangkat eksponen yang
sesuai.

6.3. Peralatan Praktikum


1. Mesin induksi 3 fase bertipe rotot lilit
2. Panel Mesin induksi 3 fase
3. Voltmeter AC
4. Amperemeter AC

5. Wattmeter AC 3 fase
6. 3 fase AC-Supply variabel
7. Tachometer
6.4. Skema Praktikum

6.5. Langkah Praktikum


Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan

sementara,

kemudian fotokopi lembar

pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).

6.6. Pertanyaan
1. Sebutkan

jenis/tipe

motor

induksi

beserta

keuntungan

dan

kekurangannya!
2. Carilah dan salinlah nilai-nilai empiris reaktansi ekuivalen yang diberikan
oleh NEMA untuk mesin induksi!
3. Bagaimana cara membalik arah putaran motor induksi? Jelaskan!
4. Apakah slip pada motor induksi dapat bernilai 1? Jika ya, jelaskan kapan
hal itu terjadi?

UNIT 7. PENGUJIAN BLOCK ROTOR MOTOR INDUKSI (ASINKRON)

7.1. Maksud Praktikum


a. Mampu menghitung tahanan rotor (R2) dan reaktansi ekuivalen (Xeq)
b. Menggambarkan karakteristik arus hubung singkat (Isc) terhadap variasi
tegangan dalam kondisi slip 1
c. Menggambarkan karakteristik daya input terhadap variasi tegangan
dalam kondisi slip 1
d. Mampu menghitung nilai-nilai parameter rangkaian ekuivalen pada
motor induksi

7.2. Dasar Teori


Pada pengujian block-rotor akan diperoleh beberapa hasil pengujian yaitu:
arus masukan (Ibr), tegangan masukan (Vbr) dan daya masukan per fase
(Pbr). Kemudian berdasarkan rangkaian ekuivalen di atas maka diperoleh
persamaan seperti berikut.

Dengan asumsi nilai Rc dan nilai Xm lebih besar daripada nilai R1, X1, R2 dan
X2, maka diperoleh persamaan berikut;

Kemudian dengan

mendasarkan kepada kesepadanan pada rangkaian

ekuivalen mesin induksi dengan rangkaian ekuivalen trafo dan persamaanpersamaan di atas sehingga diperoleh persamaan berikut. Dimana nantinya
akan diperoleh nilai-nilai parameter rangkaian ekuivalen, seperti: R1, R2, X1,
dan X2.

Dengan f adalah frekuensi jala-jala dan fbr adalah frekuensi pada kondisi
pengujian block-rotor. Adapun nilai distribusi X1 dan X 2 yang diperoleh
berdasarkan Xeq dapat dilihat pada tabel NEMA design untuk mesin induksi.
Berdasarkan tabel tersebut, nilai empiris untuk rotor lilit adalah:
Xeq = X1 + X2

7.3. Peralatan Praktikum


1. Mesin induksi 3 fase bertipe rotot lilit
2. Panel Mesin induksi 3 fase
3. Voltmeter AC
4. Amperemeter AC
5. Wattmeter AC 3 fase

6. 3 fase AC-Supply variabel


7. Tachometer

7.4. Skema Praktikum

7.5. Langkah Praktikum


Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan

sementara,

kemudian fotokopi lembar

pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).

7.6. Pertanyaan
1. Jelaskan kegunaan tes hubung buka dan hubung singkat pada motor
induksi!
2. Jelaskan prinsip kerja motor induksi!
3. Sebutkan macam rugi-rugi yang muncul di motor induksi!
4. Jelaskan mengapa pada motor induksi muncul slip!

UNIT 8. PENGUJIAN BERBEBAN MOTOR INDUKSI/ASINKRON SANGKAR TUPAI

8.1. Maksud Praktikum


a. Menentukan besar tegangan per fase dan arus motor induksi sangkar
tupai pada kondisi tanpa beban dan kumparan stator terhubung delta
dan wye
b. Menentukan besar tegangan per fase dan arus motor induksi sangkar
tupai pada kondisi berbeban dan kumparan stator terhubung delta dan
wye
c. Menentukan besar slip motor induksi sangkar tupai pada beban yang
bervariasi
d. Mengetahui pengaruh asutan terhadap besar arus start (starting current)
e. Mengetahui pengaruh pembebanan yang bervariasi terhadap kecepatan
putar motor induksi

8.2. Dasar Teori


Motor induksi sangkar tupai merupakan salah satu jenis mesin asinkron
yang cukup banyak digunakan. Nama sangkar tupai diperoleh dari susunan
batang konduktor pada bagian rotornya menyerupai sangkar tupai.

Secara rangkaian ekuivalen motor ini sama dengan motor induksi rotor lilit.
Kemudian salah satu metode untuk melakukan pengasutan adalah metode
starting wye-delta.
Motor induksi rotor sangkar tupai mempunyai 3 lilitan stator yang dapat
dihubungkan secara wye-delta. Pemilihan hubungan wye-delta ditentukan
oleh kemampuan tegangan pada masing-masing lilitan. Pada waktu
tegangan jala-jala pada tegangan kerjanya dan kumparan stator dihubung
delta maka berlaku:
V = Tegangan Kerja (Volt)
Ip = Arus yang mengalir/3 (ampere)
Sedangkan bila terhubung wye akan berlaku:
V = Tegangan Kerja/3 (Volt)
Ip = Arus yang mengalir (ampere)
Kemudian kecepatan motor induksi rotor sangkar tupai dipengaruhi beban.
Jika beban motor induksi sangkar tupai bertambah, maka kecepatan putar
akan berkurang. Kecepatan rotor lebih kecil dari kecepatan sinkronm
timbul slip (S).

S=

ns nm
ns

Adanya slip menyebabkan pemotongan garis gaya fluks medan putar oleh
penghantar rotor, sehingga di dalam penghantar rotor timbul ggl induksi.
Oleh karena penghantar pada rotor dalam kondisi kalang tertutup sehingga
menimbulkan arus

pada

penghantar

tersebut.

Arus inilah

yang

menyebabkan adanya gaya Lorentz pada rotor yang menimbulkan torsi


sehingga rotor pun berputar.

8.3. Peralatan Praktikum


1. Mesin induksi 3 fase bertipe rotor sangkar tupai
2. Panel Mesin induksi 3 fase
3. Voltmeter AC
4. Amperemeter AC
5. Wattmeter AC 3 fase
6. Tachometer
7. Beban Resitif geser

8.4. Skema Praktikum

8.5. Langkah Praktikum


Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.

4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum


yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan

sementara,

kemudian fotokopi lembar

pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).

8.6. Pertanyaan
1. Mengapa motor induksi induksi ini mendapatkan nama sangakr tupai?
2. Mengapa kecepatan motor induksi pada waktu tanpa beban lebih kecil
daripada kecepatan sinkron?
3. Mengapa motor induksi sangkar tupai banyak digunakan di dalam
industri?
4. Apakah mesin induksi dapat dijadikan sebagai generator? Jika jawabnya
Ya, jelaskan?

UNIT 9. PENGUJIAN TANPA BEBAN DAN BERBEBAN MOTOR SINKRON

9.1. Maksud Praktikum


a. Mengetahui pengaruh arus pacuan/eksitasi terhadap arus jangkar
b. Mengetahui watak motor sinkron (kurva V)
c. Mengetahui karakteristik motor sinkron pada saat berbeban dan tanpa
beban

9.2. Dasar Teori


Motor sinkron hanya bekerja pada kecapatan sinkron saja, dimana
kecepatan sinkron ini dipengaruhi oleh frekuensi tegangan jala-jala.

ns =

120 f
p

Dengan p adalah jumlah kutub dan f adalah frekuensi jala-jala dalam Hertz
dan ns adalah kecepatan sinkron dalam rpm.
Maka dengan perubahan beban, kecepatan motor sinkron tidak mengalami
perubahan.

Pengaruh perubahan

beban pada motor sinkron hanya

menyebabkan perubahan kecepatan putar dan fase sesaat saja, lalu


kemudian akan kembali menuju ke kecepatan dan fase sinkron.

Factor daya (PF) motor sinkron dapat diubah-ubah melalui pengaturan arus
eksitasi/pacuan. Motor sinkron dapat berada dalam kondisi over-exited
atau under-exited tergantung arus pemacunya, untuk pemacu yang
melebihi normal, terjadi pemacuan lebih, sehingga motor akan mengambil
arus Leading.
Pemacuan dapat pula dibuat sedemikian rupa sehinggha motor sinkron
bekerja dengan P.F = 1.
Dalam keadaan tanpa beban dengan pemacuan = 0, tetapi bekerja pada
kecepatan sinkron, maka arus jala dapat 150 % dari arus rated atau lebih.
Bila arus medan dc dinaikkan dari nol, maka arus input ke motor akan
berkurang sampai dicapai arus minimum pada PF = 1 diatas titik ini motor
akan bekerja pada PF Leading.
Pertambahan selanjutnya pada arus medan akan mengurangi Power
Factor dan PF Leading dan arus jala yang ditarik motor akan besar
untuk mempertahankan daya input yang sama.
Bila motor dibebani lebih kecil dari pada beban penuh, maka untk suatu
harga If, arus input yang diperlukan lebih kecil dari arus input pada beban
penuh.
Dengan pengertian pengertian diatas dapat dibuat bentuk umum watak
berbeban motor sinkron yang disebut pula V curve yaitu sebagai berikut

9.3. Peralatan Praktikum


1. Mesin Sinkron 3 fase
2. Panel Mesin sinkron 3 fase
3. Mesin DC
4. Voltmeter AC dan DC
5. Amperemeter AC dan DC
6. Wattmeter AC 3 fase
7. Cos-Phi-meter dan frekuensi-meter
8. Tachometer
9. Beban Resitif
10. Suplai AC 3 fase dan DC

9.4. Skema Praktikum

9.5. Langkah Praktikum


Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.

3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan


dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan

sementara,

kemudian fotokopi lembar

pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).

9.6. Pertanyaan
1. Sebutkan hal-hal yang menguntungan dan merugikan pada motor sinkron
bila dibandingkan dengan motor asinkron!
2. Sebutkan aplikasi motor sinkron!
3. Jelaskan secara singkat mengenai liku-liku pada karakteristik kurva V!
4. Mengapa pada posisi starting motor sinkron, terminal medan harus
dihubung singkat?

UNIT 10. PENGUJIAN GENERATOR SINKRON

10.1. Maksud Praktikum


a. Menentukan besar tegangan terminal/jepit sebagai fungsi arus
penguatan untuk pembangkit sinkron pada arus beban Ia, faktor daya
P.F dan frekuensi konstan. (menentukan watak berbeban pembangkit
sinkron).
b. Menentukan besar tegangan terminal sebagai fungsi arus beban Pada
arus penguatan, frekuensi dan faktor daya yang konstan. (menentukan
watak luar pembangkit sinkron).

10.2. Dasar Teori


Pengujian berbeban pembangkit

sinkron

yaitu

pengujian

untuk

mendapatkan watak berbeban dan watak luar pembangkit. Menentukan


watak berbeban pembangkit sinkron Untuk ini, pembangkit dibebani
sedemikian rupa sehingga beban besarnya tetap (full load caracteristic
pada tegangan rated). dan arus penguatan If diubah ubah mulai dari
nol hingga mencapai tegangan rated = U
Volt

tanpa beban

R
N

Cos
Cos
Cos

Ea
IX a
U

N'

P'
0

=1
= 0,8
=0

Fo

If
M

arus penguatan

Berdasarkan gambar di atas maka diketahui bahwa:


Liku ONR

= liku watak tanpa beban

Liku Fo P

= liku watak beban penuh, faktor daya nol

= IX. M reaksi jangkar

IX

= FP = tegangan rated

FR

= tegangan terminal terbuka, kalau pengatan = CF

NQ

= Ixa = jatuh tegangan pada reaksi jangkar.

RS

= penurunan tegangan karena reaksi jangkar.

Jika pembangkit disambung dengan beban induktif murni, diperoleh


Liku watak beban penuh, faktor daya fbl (full load zero p.f)
(caracteristics), yaitu liku FoP pada gambar. Tetapi jika faktor daya tidak
nol, melainkan 0 < P.F < 1, letak liku Yang bersangkutan ada diantara
liku ONR dan FoP.
Selanjutnya guna menentukan watak luar pembangkit sinkron. Untuk
beban induktif pada 0 < <

, reaksi jangkar dan penurunan Potensial

Ia ( Ra + j Xa ) menyebabkan tegangan terminal turun, oleh Karena itu


watak luar untuk keadaan tersebut diatas mempunyai bagi an yang
menurun (untuk keadaan Cos yang lebih kecil maka penurunan
tegangan lebih besar).
Untuk keadaan Leading Cos , pada 0 > >

, dua faktor tersebut

diatas bergerak pada penambahan tegangan. Untuk Cos yang lebih


kecil, penambahan tegangannya lebih cepat Pada terminal = 0 ( U = 0 ,
short circuit) maka liku watak luar untuk berbagai Cos, akan berpotong
pada satu titik, yaitu menunjukkan nilai Isc : 3 fase.

Un

Cos

= 0,8

<0

Cos

=0

<0

Cos = 1

=0

Cos

= 0,8

>0

Cos

=0

>0
Ia

0
Ia

Liku watak pembangkit Sinkron

Tampak : Untuk keadaan lagging terjadi kenaikan tegangan, untuk


keadaan Leading.terjadi penurunan tegangan.
Catatan : Untuk mesin sinkron dengan nonsaient pole (turbo
pembangkit) armature reaksinya lebih besar dari pada mesin dengan
salient pole, maka penurun tegangan pada keadaan beban kapasitif
akan lebih besar.

10.3. Peralatan Praktikum


1. Mesin Sinkron 3 fase
2. Panel Mesin sinkron 3 fase
3. Mesin DC
4. Voltmeter AC dan DC
5. Amperemeter AC dan DC
6. frekuensi-meter

7. Tachometer
8. Beban Resitif
9. Suplai DC

10.4. Skema Praktikum

10.5. Langkah Praktikum


Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan

sementara,

kemudian fotokopi lembar

pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).

10.6. Pertanyaan
1. Apa kelebihan dan kekurangan generator sinkron dibandingkan generator
jenis yang lain?
2. Mengapa pembangkit listrik yang berkapasitas besar lebih melilih
menggunakan generator

sinkron daripada teknologi generator

yang

lainnya?
3. Sebut dan jelaskan komponen yang menyusun generator sinkron! Beserta
fungsinya?
4. Sebutkan teknologi generator sinkron yang didasarkan pada arah flux
magnetik rotor!

PENYELENGGARAAN PRAKTIKUM

PENYELENGGARAAN PRAKTIKUM
1. Praktikum yang diselenggarakan ini adalah Praktikum Mesin Listrik Dasar
yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi FT-UGM melalui Laboratorium Teknik Tenaga Listrik sehingga
seluruh ketentuan dan tata-tertib yang berlaku selama pelaksanaan
praktikum sesuai yang berlaku di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi FT-UGM.
2. Praktikum ini terdiri atas 5 (lima) unit praktikum dengan jadwal pelaksanaan
setiap unit dilaksanakan sesuai jadwal yang diberikan oleh Departemen serta
memperhatikan alokasi waktu yang tersedia pada Semester yang berlaku.
3. Tahapan praktikum yang harus diikuti oleh Praktikan/Mahasiswa yang
mengikuti Praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Pertemuan pertama atau Technical Meeting, bersifat wajib dan
diselenggarakan serentak pada satu waktu yang ditentukan oleh pihak
Laboratorium;
b. Praktikum, bersifat wajib dengan ketentuan yang melekat. Jadwal
pelaksanaan ditentukan oleh pihak Laboratorium;
c. Inhal, bersifat opsional dengan memperhatikan syarat dan ketentuan
berlaku.
d. Ujian responsi, bersifat wajib dengan ketentuan yang melekat.
4. Pertemuan pertama atau Technical Meeting merupakan pertemuan dalam
rangka menjelaskan maksud praktikum, review ulang materi yang akan diujipraktikumkan, penjelasan tata tertib dan penjelasan penyelenggaraan
praktikum serta penyusunan laporan. Pertemuan ini menjadi bagian dari
penilaian kehadiran.
5. Praktikum merupakan inti kegiatan pada mata kuliah ini. Ketentuan yang
melekat pada kegiatan ini antara lain:
a. Datang sesuai yang telah disebutkan pada tata tertib, apabila berhalangan
hadir untuk segera mengabarkan kepada Laboran;
b. Pelaksanaan praktikum memperhatikan kaidah keselematan, keamanan
dan ketertiban bersama;
c. Praktikan/Mahasiswa berperan aktif selama praktikum berlangsung
dengan memperhatikan batasan norma, keselamatan, keamanan dan
ketertiban bersama;
d. Melaksanakan uji praktikum sesuai langkah praktikum yang telah
disebutkan dalam modul;
e. Melaksanakan pengambilan dan perekapan data sesuai kebutuhan data
yang telah ditentukan dalam Lembar Hasil Uji Praktikum;
f. Memperhatikan penjelasan Laboran dan/atau Asisten Praktikum;
g. Menyusun Laporan Sementara secara individu, diperbolehkan untuk
berdiskusi tetapi dilarang untuk saling menyalin/plagiat;
h. Praktikan/Mahasiswa mampu memenuhi maksud praktikum yang
dimaksud dalam modul;
i. Apabila melanggar akan dikenakan sanksi yang berlaku.
6. Ujian
responsi
adalah
sebuah
wujud
menilai
kompetensi
Praktikan/Mahasiswa dalam menganalisis hasil uji praktikum dalam

Praktikum Mesin Listrik Dasar. Materi yang diujikan berupa pemahaman atas
materi yang dilakukan selama pelaksanaan praktikum, baik berasal dari
literatur maupun diskusi. Jadwal pelaksanaan ujian responsi ditentukan oleh
pihak Laboratorium dengan memperhatikan jadwal penyelenggaraan
perkuliahan di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT-UGM.
7. Syarat mengikuti ujian responsi adalah:
a. Mengikuti dan menyelesaikan semua unit praktikum;
b. Menyerahkan Laporan Sementara;
c. Menyerahkan Laporan Akhir dan Revisi Laporan Akhir.
8. Permohonan ujian responsi susulan hanya diberikan kepada
Praktikan/Mahasiswa dengan alasan yang disertai data dukung yang kuat;
9. Inhal, merupakan kegiatan opsional. Kegiatan ini terselenggara apabila
Pratikan/Mahasiswa mengajukan permohonan dan disetujui oleh Kepala
Laboratorium Teknik Tenaga Listrik. Penyelenggaraan inhal akan ditentukan
oleh pihak Laboratorium dengan memperhatikan jadwal perkuliahan,
kesepakatan dengan Asisten Praktikum dan Laboran serta dilaksanakan
setelah penyelenggaraan seluruh unit praktikum selesai dilaksanakan.
10. Permohonan penyelenggaraan inhal dapat diajukan apabila:
a. Mengalami kejadian tidak diinginkan (sakit,dll), maka dapat mengajukan
permohonan dengan membuat surat keterangan dengan dilampirkan surat
keterangan dari dokter dan pihak berwenang;
b. Mengikuti acara mendadak yang ditugaskan oleh Departemen dan/atau
dosen dengan menunjukkan surat undangan dan bukti penugasan yang
dilampirkan pada surat keterangan;
c. Permohonan tidak berlaku untuk selain perihal yang disebutkan di atas.
11. Catatan penting dalam pengajuan permohonan inhal, antara lain:
a. Inhal hanya diberikan 1 (satu) kali, kecuali ada alasan kuat yang
mendukung permohonan inhal lebih dari yang dimaksud;
b. Inhal tidak mengurangi batas waktu pengumpulan Laporan Akhir dan
Revisi Laporan Akhir;
c. Apabila Praktikan/Mahasiswa melakukan inhal lebih dari 1 (satu) maka
akan dikenakan sanksi pengurangan nilai kehadiran, praktikum, dan
laporan sementara, kecuali ada alasan kuat yang mendukung
permohonan inhal lebih dari yang dimaksud;
d. Tidak ada kegiatan yang dimaksud dengan Inhal Susulan,
penyelenggaraan Inhal Praktikum hanya dilakukan dalam satu waktu dan
tidak dapat diganti pada waktu penyelenggaraan lainnya.
12. Praktikan/Mahasiswa yang mengikuti Praktikum Mesin Listrik Dasar harus
memperhatikan beberapa hal penting, antara lain:
a. Tidak diperbolehkan menggunakan sandal (jepit, gunung, dll);
b. Berpakaian sopan lengan pendek tanpa jaket (kemeja dan/atau kaos
berkerah bukan kaos oblong);

c. Pengecualian untuk Praktikan/Mahasiswi perempuan berjilbab, tetapi


harus tetap konsentrasi selama praktikum untuk menghindari perihal yang
tidak diinginkan;
d. Patuh dan melaksanakan tata tertib.
13. Sanksi yang diberikan apabila melanggar:
a. Tidak berpakaian sesuai ketentuan, diminta untuk mengganti pakaian
dengan tidak mengurangi alokasi waktu yang disediakan;
b. Melaksanakan praktikum sembarangan dan ceroboh, maka akan dikurangi
nilai praktikum apabila pelanggaran ringan. Apabila perilaku yang
dimaksud telah melampaui toleransi maka Praktikan/Mahasiswa tersebut
dinyatakan gugur dan diberi nilai E serta berlaku ketentuan sanksi
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT-UGM;
c. Selama ujian responsi diketahui melakukan praktik tidak sehat maka akan
dinyatakan gugur dan diberi nilai E serta berlaku ketentuan sanksi
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT-UGM;
d. Apabila selama praktikum, Praktikan/Mahasiswa merusak dan/atau
menghilangkan
peralatan
dan
sarana
Laboratorium
maka
Praktikan/Mahasiswa tersebut berkewajiban mengganti dengan jenis dan
spesifikasi barang yang sama tanpa perkecualian;
14. Selama praktikum, Praktikan/Mahasiswa diperbolehkan:
a. Berdiskusi dengan sesama Praktikan/Mahasiswa, Asisten Praktikum
dan/atau Laboran selama tidak menyinggung permasalahan SARA dan di
luar materi praktikum;
b. Bertanya kepada Asisten Praktikum dan/atau Laboran terkait materi
praktikum;
c. Meminta penjelasan masukan dan evaluasi terkait Laporan Sementara
dan Laporan Akhir.
15. Ketentuan ini dibuat sesuai pengalaman penyelenggaraan Praktikum Mesin
Listrik Dasar sebelumnya, apabila selama penyelenggaraan praktikum ini
ditemui permasalahan baru maka ketentuan ini dapat berubah dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku di Departemen Teknik Elektro dan
Teknologi Informasi FT-UGM.

PENYUSUNAN LAPORAN
AKHIR PRAKTIKUM

I. KERANGKA LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM


1. Bagian Awal Laporan Praktikum
Judul praktikum disesuaikan dengan judul unit praktikum yang
dilaksanakan dan dibuat laporannya. Pada bagian ini terdiri atas:
-

Cover Sampul Praktikum-harus berlogo UGM

Judul unit praktikum

Nama dan NIM praktikan

Tanggal praktikum dan sesi praktikum

Pada bagian ini diperbolehkan dalam bentuk cetak/printing


2. Pendahuluan
Pendahuluan ini terdiri atas:
-

Dasar teori
Tulislah dasar

teori seperlunya yang sangat

penulisan pada bagian

pembahasan.

Bagian

menunjang
ini dapat

menyadur dari buku maupun sumber referensi lainnya yang


nantinya ditulis pada bagian Daftar Pustaka
-

Skema Praktikum
Gambarlah rangkaian yang digunakan pada praktikum yang
dijalankan, baik rangkaian sederhana, rangkaian ekuivalen, dan
rangkaian lengkap. Pada bagian Pendahuluan ini harus berupa
tulisan tangan dan tidak

diperkenankan menggunakan metode cetak/printing.

3. Pembahasan
Pada bagian ini terdiri
atas:
- Grafik
pengamatan
Hasil

hasil

pengamatan

yang

diperoleh

selama

praktikum divisualisasikan/digambarkan ke dalam suatu


grafik (jumlah dan komposisi grafik terserah praktikan)
- Pembahasan
pengamatan

hasil

Bagian ini merupakan

bagian batang

tubuh

dari laporan

praktikum. Pada bagian ini harus menjelaskan apa saja yang


terjadi dan penyebab terjadinya kejadian yang muncul selama
praktikum. Serta menjelaskan hasil praktikum yang telah
dilaksanakan. Penjelasan dan pembahasan pada bagian ini
harus sejelas-jelasnya namun jangan terlalu banyak.
Pada

bagian ini

harus

ditulis

dengan

tangan

dan

tidak

diperbolehkan menggunakan metode cetak/printing.


4. Kesimpulan
Pada bagian ini menyajikan kesimpulan dari hasil pembahasan yang
disajikan pada bagian sebelumnya. Kesimpulan bukan merupakan
ringkasan pembahasan, sehingga simpulkan secara tepat apa
yang dibahas. Bagian ini juga harus ditulis tangan dan tidak
diperkenankan menggunakan metode cetak/printing.
5. Jawaban Pertanyaan
Pada bagian ini merupakan bagian jawaban atas pertanyaan

yang diberikan kepada


praktikum untuk

praktikan yang diambil dari panduan

setiap unitnya. Bagian ini harus mutlak ada dan harus berupa
tulisan tangan (tidak diperkenankan berupa hasil cetak/printing
termasuk fotokopi)
6. Daftar Pustaka
Merupakan bagian dari laporan praktikum yang menyajikan sumber
referensi yang digunakan praktikan untuk menyusun bagian
pendahuluan dan pembahasan. Bagian ini harus mutlak ada dan
harus berupa tulisan tangan (tidak diperkenankan berupa hasil
cetak/printing termasuk fotokopi)
7. Lampiran Laporan Sementara (Hasil Pengamatan)
Hasil pengamatan/laporan sementara
praktikan telah

melaksanakan

dilampirkan sebagai bukti

praktikum

sesuai unit

yang

dilaksanakan. Apabila bagian ini tidak ada maka laporan praktikum


dinyatakan ditolak.

Kerangka laporan ini bersifat mutlak dan harus ada pada setiap
laporan praktikum. Apabila salah satu poin di atas tidak terdapat di
dalam laporan praktikum maka laporan praktikum akan tetap
diterima tetapi akan mengalami pengurangan nilai laporan.

II. KETENTUAN DAN TATA TERTIB LAPORAN PRAKTIKUM


1. Terdapat 2 (dua) jenis laporan, yaitu: laporan sementara dan
laporan akhir.
2. Laporan sementara merupakan laporan yang terdiri atas hasil
pengamatan, analisis sederhana dan kesimpulan sementara
setiap praktikan.
3. Pengumpulan laporan sementara paling lambat adalah batas
waktu pelaksanaan praktikum yang bersangkutan.
4. Apabila tidak memperhatikan poin 2 sampai poin 3 maka berlaku
sanksi pengurangan nilai laporan sementara dan nilai praktikum
yang dilaksanakan pada waktu tersebut.
5. Laporan

akhir

merupakan

laporan

yang

disusun

atas

pengembangan laporan sementara dengan memperhatikan


catatan yang diberikan oleh Asisten dan Laboran pada setiap
laporan sementara.
6. Batas pengumpulan laporan akhir praktikum adalah 1 (satu)
minggu setelah pelaksanaan seluruh unit praktikum selesai tanpa
ada toleransi, apabila melanggar akan dikenakan sanksi yang
berlaku.
7. Kedua laporan tersebut merupakan salah satu prasyarat untuk
mengikuti ujian responsi.

8. Laporan

akhir praktikum adalah hasil karya individu yang

dapat dan/atau bisa merupakan hasil diskusi bersama (tapi


bukan

hasil

karya

bersama), apabila terdapat

laporan

praktikum yang mem-fotokopi, menyalin, menyadur, mengplagiat akan dikenakan sanksi.


9. Apabila hendak

menggunakan

laporan akhir praktikum

praktikan lain sebagai referensi


laporan

akhir

praktikum

harus

referensi.

mencantumkan namun diketahui terdapat

mencantumkan
Apabila
kemiripan

tidak
atau

kesamaan dengan laporan praktikum praktikan lain, maka


akan dicap sebagai plagiat.
10. Laporan praktikum harus menggunakan kertas HVS-A4, ditulis
dengan tangan dan menggunakan tinta biru, apabila tidak sesuai
maka diminta untuk menyesuaikan.
11. Sanksi yang diberikan apabila melanggar ketentuan pengumpulan
laporan:
a. Keterlambatan pengumpulan laporan sementara, maka nilai
praktikum dan nilai laporan akan dikurangi. Apabila sampai
pelaksanaan praktikum selanjutnya belum dikumpulkan maka
tidak diperkenankan melaksanakan praktikum selanjutnya
(laporan sementara adalah pra-syarat praktikum selanjutnya).
b. Apabila penyelesaian laporan sementara melebihi waktu yang
disediakan maka diperbolehkan melakukan perpanjangan
waktu

dengan

seijin

dan

kesepakatan

antara

Praktikan/Mahasiswa dengan Asisten Praktikum dan Laboran


dengan memperhatikan konsekuensi yang melekat.

c. Keterlambatan pengumpulan laporan akhir, maka nilai laporan


akan dikurangi. Apabila pengumpulan lapporan akhir telah
melewati

pelaksanaan

Praktikan/Mahasiswa

tersebut

ujian

responsi

dinyatakan

tidak

maka
dapat

mengikuti ujian responsi.


d. Keterlambatan pengumpulan revisi laporan akhir, maka nilai
laporan akan diberikan nilai minimal. Apabila pengumpulan
revisi lapporan akhir telah melewati pelaksanaan ujian responsi
maka Praktikan/Mahasiswa tersebut dinyatakan tidak dapat
mengikuti ujian responsi.
12. Pengecualian dapat diberikan atas keterlambatan pengumpulan
Laporan Sementara/Laporan Akhir/Revisi Laporan Akhir dengan
memperhatikan:
a. Mengalami kejadian tidak diinginkan (sakit,dll), maka dapat
mengajukan pengecualian dengan membuat surat keterangan
keterlambatan dengan dilampirkan surat keterangan dari
dokter dan pihak berwenang;
b. Mengikuti acara mendadak yang ditugaskan oleh Departemen
dan/atau dosen dengan menunjukkan surat undangan dan
bukti penugasan yang dilampirkan pada surat keterangan
keterlambatan;
c. Pengecualian tidak berlaku untuk selain perihal yang
disebutkan di atas.

III. CONTOH COVER PRAKTIKUM

LEMBAR PENGAMATAN

LEMBAR HASIL UJI PRAKTIKUM


PRAKTIKUM 1 : TRANSFORMATOR 1 FASE

I.

Identitas Praktikan

Nama Praktikan:

1. (.)

()

2. (.)
3. (.)

II.

Asisten:

Laboran:
..

Rekapitulasi Data Hasil Uji Praktikum

1. TES POLARITAS TRAFO


Tegangan Primer (Vp)

Tegangan Sekunder (Vs)

= . Volt

220

Volt

Tegangan Antar Terminal (V3) =.. Volt


Polaritas Trafo

= .

2. PENENTUAN NILAI PERBANDINGAN TRANSFORMASI


Sumber tegangan dari sisi Tegangan Tinggi (TT)
Percobaan Tanpa Beban

220 Volt

Tegangan Primer (Vp)

Tegangan Sekunder (Vs)

= . Volt

Percobaan Berbeban

220 Volt

Tegangan Primer (Vp)

Arus Primer (Ip)

= . Ampere

Tegangan Sekunder (Vs)

= . Volt

Arus Sekunder (Is)

= . Ampere 5A

Nilai Perbandingan Transformasi

= .. : ..

3. PENGUJIAN HUBUNG BUKA


Sumber tegangan dari sisi Tegangan Rendah (TR)
Daya tanpa beban (Po)

= Watt

Tegangan kerja (Vo)

Arus

= ................... Ampere

(Io)

Cos Q

110 Volt

4. PENGUJIAN HUBUNG SINGKAT


Sumber tegangan dari sisi Tegangan Tinggi (TT)

III.

Daya tanpa beban (Psc)

= Watt

Tegangan kerja (Vsc)

= Volt

Arus (Isc)

Cos Q

Ampere(5A)

Analisis Hasil Uji Praktikum

(apabila kurang boleh menggunakan kertas tambahan sendiri)

IV.

Kesimpulan Sementara

Catatan:
Hari/Tanggal:

Asisten

( ...........)

Laboran

(................)

Harap dicopi dahulu; lembar yang asli untuk Laboraorium; fotokopi untuk mahasiswa

LEMBAR HASIL UJI PRAKTIKUM


PRAKTIKUM 2 : MESIN DC
I.

Identitas Praktikan
1. (.) Asisten:

Nama Praktikan:

()

2. (.)
3. (.)

II.

Laboran:
..

Rekapitulasi Data Hasil Uji Praktikum


A. Generator Terpacu Terpisah E = E (Ifield)
No

If (A)

E (V)

No
12

10

13

20

14

30

15

40

16

50

17

60

18

70

19

80

20

10

90

21

11

100

If (A)

E (V)

B. Generator DC Shunt (VOut = f (ILoad))


Penting !: Vmotor = 110Volt, N=1500 Rpm kontan

No

ILoad (A)

VOut (V)

110

1,

2,

3,

4,

5,

6,

7,

Catatan:

9
10
11

C. Motor DC Shunt (N = f (IA)


Penting !: Vmotor = 110Volt konstan

No

IA(A)

N(Rpm)

2,

1500

10

Catatan:

III.

Analisis Hasil Uji Praktikum

(apabila kurang boleh menggunakan kertas tambahan sendiri)

IV.

Kesimpulan Sementara

Catatan:
Hari/Tanggal:

Asisten

( ...........)

Laboran

(................)

Harap dicopi dahulu; lembar yang asli untuk Laboraorium; fotokopi untuk mahasiswa

LEMBAR HASIL UJI PRAKTIKUM


PRAKTIKUM 3 : MESIN ASINKRON/INDUKSI - ROTOR LILIT

I.

Identitas Praktikan
1. (.)
Nama Praktikan:

()

2. (.)
3. (.)

II.

Asisten:

Laboran:
..

Rekapitulasi Data Hasil Uji Praktikum


1. TestTanpaBeban

2. BlockRotorTest

N : 1400 rpm (dijaga konstan)


No

IA (A)

380

360

2.25

340

2.5

320

2.75

300

280

3.25

260

3.5

240

3.75

220

10

200

10

11

180

11

12

160

12

13

140

13

14

120

14

No

V(Volt)

IA (A)

W(watt)

V(Volt)

W(watt)

III.

Analisis Hasil Uji Praktikum

(apabila kurang boleh menggunakan kertas tambahan sendiri)

IV.

Kesimpulan Sementara

Catatan:
Hari/Tanggal:

Asisten

( ...........)

Laboran

(................)

Harap dicopi dahulu; lembar yang asli untuk Laboraorium; fotokopi untuk mahasiswa

LEMBAR HASIL UJI PRAKTIKUM


PRAKTIKUM 4 : MESIN ASINKRON/INDUKSI - ROTOR SANGKAR TUPAI
I.

Identitas Praktikan
1. (.) Asisten:
Nama Praktikan:

()

2. (.)
3. (.)

II.

Laboran:
..

Rekapitulasi Data Hasil Uji Praktikum


Stator HubungY

Arus Start (Is)

Stator Hubung

: A

Tegangan Sumber (VS) : . Volt

No

IA (A)

N(rpm)

P (Watt) Cos Q

Arus Start (Is)

: .... A

Tegangan Sumber (VS) : .... Volt

No

IA (A) N(rpm)

1,

4,5

1,3

4,7

1,5

4,9

1,8

5,1

2,

5,3

2,3

5,5

2,5

5,7

2,8

6,0

3,

P (Watt)

Cos Q

III.

Analisis Hasil Uji Praktikum

(apabila kurang boleh menggunakan kertas tambahan sendiri)

IV.

Kesimpulan Sementara

Catatan:
Hari/Tanggal:

Asisten

( ...........)

Laboran

(................)

Harap dicopi dahulu; lembar yang asli untuk Laboraorium; fotokopi untuk mahasiswa

LEMBAR HASIL UJI PRAKTIKUM


PRAKTIKUM 5 : MESIN SINKRON MOTOR SINKRON
I.

Identitas Praktikan
1. (.) Asisten:
Nama Praktikan:

()

2. (.)
3. (.)

II.

Laboran:
..

Rekapitulasi Data Hasil Uji Praktikum


1. Motor Sinkron
A. Tanpa Beban
No

IF (A)

IA (A)

B. Berbeban
Cos Q

No

IF (A)

0.01

0.01

0.02

0.02

0.03

0.03

0.04

0.04

0.05

0.05

0.06

0.06

0.07

0.07

0.08

0.08

10

0.09

10

0.09

11

0.10

11

0.10

12

0.11

12

0.11

13

0.12

13

0.12

14

0.13

14

0.13

15

0.14

15

0.14

16

0.15

16

0.15

IA (A)

Cos Q

2. Generator Sinkron
A. Arus Jangkar Tetap
Arus Jangkar (IA) :
......... mA
N
: konstan 1500 rpm
R (beban) awalnya minimum
Saklar beban ON dulu
U(V)

B. Arus Field Tetap


Arus Field (If) : mA
N
: konstan 1500 rpm
R (beban) awalnya maksimum
Saklar beban OFF dulu

No

IF(mA)

20

25

30

35

40

45

50

55

60

10

65

10

No

11

11

12

12

13

13

14

14

15

15

IA (mA)

U(V)
380

III.

Analisis Hasil Uji Praktikum

(apabila kurang boleh menggunakan kertas tambahan sendiri)

IV.

Kesimpulan Sementara

Catatan:
Hari/Tanggal:

Asisten

( ...........)

Laboran

(................)

Harap dicopi dahulu; lembar yang asli untuk Laboraorium; fotokopi untuk mahasiswa

TERIMA KASIH

...............................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai