Panduan Prakt MLD 2016
Panduan Prakt MLD 2016
TATA TERTIB/KETENTUAN P R A K T I K U M
: 20 menit
Dalam pelaksanaan praktikum, praktikan harus benarbenar aktif, serius, dan memperhatikan petunjuk-petunjuk
asisten demi keamanan dan keselamatan bersama.
PENILAIAN :
PRESENSI
PRAKTIKUM
PRE-TEST
LAPORAN
RESPONSI
: 10 poin
: 10 poin
: 15 poin
: 35 poin
: 40 poin
+
TOTAL
: 100 poin
DAFTARUNIT
PRAKTIKUM 1 :
UNIT
1. TES POLARITAS
DAN
PENENTUAN
PERBANDINGAN
TRANSFORMASI
UNIT 2. PENENTUAN NILAI PARAMETER RANGKAIAN EKUIVALEN
PADA TRANSFOMATOR
PRAKTIKUM 2 :
UNIT 3. GENERATOR DC MEDAN TERPISAH
UNIT 4. GENERATOR DC SHUNT
UNIT 5. MOTOR DC SHUNT
PRAKTIKUM 3 :
UNIT 6. PENGUJIAN TANPA BEBAN MOTOR INDUKSI (ASINKRON)
UNIT 7. PENGUJIAN BLOCK ROTOR MOTOR INDUKSI (ASINKRON)
PRAKTIKUM 4 :
UNIT
8.
PENGUJIAN
BERBEBAN MOTOR
INDUKSI/ASINKRON
SANGKAR TUPAI
PRAKTIKUM 5 :
UNIT 9. PENGUJIAN TANPA BEBAN DAN BERBEBAN MOTOR SINKRON
UNIT 10. PENGUJIAN GENERATOR SINKRON
transformasi
Eprimer
Esekunder
Nprimer
Vprimer Isekunder
=
=
=a
Nsekunder Vsekunder Iprimer
1.6. Pertanyaan
1. Apa manfaat dilakukannya tes polaritas pada trafo? Jelaskan!
2. Apa jenis polaritas trafo yang diuji? Berikan alasannya!
3. Berapa nilai perbandingan transformasinya?
4. Bagaimana pengaruh besar nilai perbandingan transformasi pada desain
dan konstruksi trafo tersebut?
5. Sebutkan jenis-jenis trafo beserta fungsinya!
perhitungan
dapat
diperoleh dari
Kemudian dengan asumsi Rc dan Xm lebih kecil dari pada a2R2 dan a2X2,
maka persamaan di atas menjadi seperi berikut;
Persamaan di atas digunakan apabila nilai Rdc belum diketahui. Namun bila
nilai Rdc diketahui maka nilai kerapatan arus antara sisi primer dan
sekunder trafo akan mengalami perbedaan.
Sementara itu, untuk pengujian hubung buka akan diperoleh suatu nilai
hasil pengujian, antara lain adalah daya trafo (Poc), tegangan hubung buka
(Voc) dan arus hubung buka (Ioc). Berdasarkan rangkaian ekuivalen di atas
dan kondisi rangkaian yang terhubung buka maka diketahui bahwa nilai I2 =
I2 = 0, maka diperoleh nilai impedan menjadi;
Kemudian dengan asumsi nilai Rc dan Xm lebih besar dari pada nilai R1 dan
X1, maka persamaan di atas akan menjadi;
Pc
Ic
Vc
TT
TR
kesimpulan
sementara,
kemudian
fotokopi
lembar
didekati menggunakan
b. Motor:
1) Shunt
2) Seri
3) Kompon (kumulatif dan diferensial)
sementara,
3.6. Pertanyaan
1. Mengapa pada saat arus pacu/eksitasi pada posisi 0 volt masih terdapat
tegangan di terminal pembangkit?
2. Bagaimana cara membalik polaritas pembangkit DC? Berikan alasan!
3. Sebut dan jelaskan apa saja yang mempengaruhi besar tegangan terminal
pada generator DC medan terpisah!
4. Mengapa neutral zone pada mesin DC harus diperhatikan pada saat
pemasangan sikat?
E = c.n.
atau E = c.k.
(I )
f
I R E
a
eRA
Dengan Eb adalah rugi pada sikat dan eRA adalah rugi-rugi akibat reaksi
jangkar. Apabila mesin dilengkapi dengan kutub bantu atau belitan
kompensasi maka eRA = 0.
sementara,
4.6. Pertanyaan
1. Mengapa penurunan akibat pembebanan pada generator DC shunt lebih
besar daripada generator DC medan terpisah?
2. Mengapa apabila terjadi hubung singkat di terminal generator DC shunt
tidak mengakibatkan kerusakan?
3. Sebut dan jelaskan hal-hal yang menyebabkan
kegagalan dalam
T
V
KI
=c
I R
a
sementara,
5.6. Pertanyaan
1. Sebut dan jelaskan kelebihan motor DC shunt dibandingan motor DC tipe
yang lain!
2. Sebut dan jelaskan metode pengendalian kecepatan putar motor DC!
3. Sebut dan jelaskan rugi-rugi yang muncul di motor DC!
4. Jelaskan
apa
yang
(compensating winding)!
dimaksud
dengan
lilitan
peng-kompensasi
memiliki slip. Slip ini timbul karena terdapatnya selisih antara kecepatan
putar jangkar (kecepatan mekanis) dengan kecepatan putar medan
(kecepatan sinkron). Karena untuk menghasilkan tegangan GGL pada rotor
diperlukan perbedaan fluks sehingga untuk mengatasinya kecepatan putar
medan dan kecepatan putar jangkar dibuat berbeda.
beberapa hasil pengujian yaitu: arus masukan (Ibr), tegangan masukan (Vbr)
dan daya masukan per fase (Pbr).
Pada pengujian tanpa beban akan diperoleh nilai parameter Rc dan Xm.
Pada kondisi pengujian ini kecepatan putar mekanik akan mendekati
kecepatan sinkronnya (
akan diperoleh data hasil pengujian berupa arus masukan kondisi tanpa
beban (Inl), tegangan masukan tanpa beban (Vnl) dan daya input per fase
(Pnl) serta kecepatan putar poros (nnl, nl). Frekuensi rated eksitasi
digunakan untuk memperbaiki nilai Rc yang sensitif terhadap frekuensi.
Kemudian sudut fase antara Inl yang mendahulu Vnl sehingga diperoleh
persamaan berikut;
Kemudian;
Dengan;
Selanjutnya nilai daya terdisipasi dapat dihitung dengan nilai Rc, sehingga
diperoleh;
Rugi-rugi F dan W;
Dengan PFWs merupakan nilai rugi-rugi friksi gesekan bantalan dan angin
pada kecepatan sinkron dan n merupakan nilai pangkat eksponen yang
sesuai.
5. Wattmeter AC 3 fase
6. 3 fase AC-Supply variabel
7. Tachometer
6.4. Skema Praktikum
sementara,
6.6. Pertanyaan
1. Sebutkan
jenis/tipe
motor
induksi
beserta
keuntungan
dan
kekurangannya!
2. Carilah dan salinlah nilai-nilai empiris reaktansi ekuivalen yang diberikan
oleh NEMA untuk mesin induksi!
3. Bagaimana cara membalik arah putaran motor induksi? Jelaskan!
4. Apakah slip pada motor induksi dapat bernilai 1? Jika ya, jelaskan kapan
hal itu terjadi?
Dengan asumsi nilai Rc dan nilai Xm lebih besar daripada nilai R1, X1, R2 dan
X2, maka diperoleh persamaan berikut;
Kemudian dengan
ekuivalen mesin induksi dengan rangkaian ekuivalen trafo dan persamaanpersamaan di atas sehingga diperoleh persamaan berikut. Dimana nantinya
akan diperoleh nilai-nilai parameter rangkaian ekuivalen, seperti: R1, R2, X1,
dan X2.
Dengan f adalah frekuensi jala-jala dan fbr adalah frekuensi pada kondisi
pengujian block-rotor. Adapun nilai distribusi X1 dan X 2 yang diperoleh
berdasarkan Xeq dapat dilihat pada tabel NEMA design untuk mesin induksi.
Berdasarkan tabel tersebut, nilai empiris untuk rotor lilit adalah:
Xeq = X1 + X2
sementara,
7.6. Pertanyaan
1. Jelaskan kegunaan tes hubung buka dan hubung singkat pada motor
induksi!
2. Jelaskan prinsip kerja motor induksi!
3. Sebutkan macam rugi-rugi yang muncul di motor induksi!
4. Jelaskan mengapa pada motor induksi muncul slip!
Secara rangkaian ekuivalen motor ini sama dengan motor induksi rotor lilit.
Kemudian salah satu metode untuk melakukan pengasutan adalah metode
starting wye-delta.
Motor induksi rotor sangkar tupai mempunyai 3 lilitan stator yang dapat
dihubungkan secara wye-delta. Pemilihan hubungan wye-delta ditentukan
oleh kemampuan tegangan pada masing-masing lilitan. Pada waktu
tegangan jala-jala pada tegangan kerjanya dan kumparan stator dihubung
delta maka berlaku:
V = Tegangan Kerja (Volt)
Ip = Arus yang mengalir/3 (ampere)
Sedangkan bila terhubung wye akan berlaku:
V = Tegangan Kerja/3 (Volt)
Ip = Arus yang mengalir (ampere)
Kemudian kecepatan motor induksi rotor sangkar tupai dipengaruhi beban.
Jika beban motor induksi sangkar tupai bertambah, maka kecepatan putar
akan berkurang. Kecepatan rotor lebih kecil dari kecepatan sinkronm
timbul slip (S).
S=
ns nm
ns
Adanya slip menyebabkan pemotongan garis gaya fluks medan putar oleh
penghantar rotor, sehingga di dalam penghantar rotor timbul ggl induksi.
Oleh karena penghantar pada rotor dalam kondisi kalang tertutup sehingga
menimbulkan arus
pada
penghantar
tersebut.
Arus inilah
yang
sementara,
8.6. Pertanyaan
1. Mengapa motor induksi induksi ini mendapatkan nama sangakr tupai?
2. Mengapa kecepatan motor induksi pada waktu tanpa beban lebih kecil
daripada kecepatan sinkron?
3. Mengapa motor induksi sangkar tupai banyak digunakan di dalam
industri?
4. Apakah mesin induksi dapat dijadikan sebagai generator? Jika jawabnya
Ya, jelaskan?
ns =
120 f
p
Dengan p adalah jumlah kutub dan f adalah frekuensi jala-jala dalam Hertz
dan ns adalah kecepatan sinkron dalam rpm.
Maka dengan perubahan beban, kecepatan motor sinkron tidak mengalami
perubahan.
Pengaruh perubahan
Factor daya (PF) motor sinkron dapat diubah-ubah melalui pengaturan arus
eksitasi/pacuan. Motor sinkron dapat berada dalam kondisi over-exited
atau under-exited tergantung arus pemacunya, untuk pemacu yang
melebihi normal, terjadi pemacuan lebih, sehingga motor akan mengambil
arus Leading.
Pemacuan dapat pula dibuat sedemikian rupa sehinggha motor sinkron
bekerja dengan P.F = 1.
Dalam keadaan tanpa beban dengan pemacuan = 0, tetapi bekerja pada
kecepatan sinkron, maka arus jala dapat 150 % dari arus rated atau lebih.
Bila arus medan dc dinaikkan dari nol, maka arus input ke motor akan
berkurang sampai dicapai arus minimum pada PF = 1 diatas titik ini motor
akan bekerja pada PF Leading.
Pertambahan selanjutnya pada arus medan akan mengurangi Power
Factor dan PF Leading dan arus jala yang ditarik motor akan besar
untuk mempertahankan daya input yang sama.
Bila motor dibebani lebih kecil dari pada beban penuh, maka untk suatu
harga If, arus input yang diperlukan lebih kecil dari arus input pada beban
penuh.
Dengan pengertian pengertian diatas dapat dibuat bentuk umum watak
berbeban motor sinkron yang disebut pula V curve yaitu sebagai berikut
sementara,
9.6. Pertanyaan
1. Sebutkan hal-hal yang menguntungan dan merugikan pada motor sinkron
bila dibandingkan dengan motor asinkron!
2. Sebutkan aplikasi motor sinkron!
3. Jelaskan secara singkat mengenai liku-liku pada karakteristik kurva V!
4. Mengapa pada posisi starting motor sinkron, terminal medan harus
dihubung singkat?
sinkron
yaitu
pengujian
untuk
tanpa beban
R
N
Cos
Cos
Cos
Ea
IX a
U
N'
P'
0
=1
= 0,8
=0
Fo
If
M
arus penguatan
Liku Fo P
IX
= FP = tegangan rated
FR
NQ
RS
Un
Cos
= 0,8
<0
Cos
=0
<0
Cos = 1
=0
Cos
= 0,8
>0
Cos
=0
>0
Ia
0
Ia
7. Tachometer
8. Beban Resitif
9. Suplai DC
sementara,
10.6. Pertanyaan
1. Apa kelebihan dan kekurangan generator sinkron dibandingkan generator
jenis yang lain?
2. Mengapa pembangkit listrik yang berkapasitas besar lebih melilih
menggunakan generator
yang
lainnya?
3. Sebut dan jelaskan komponen yang menyusun generator sinkron! Beserta
fungsinya?
4. Sebutkan teknologi generator sinkron yang didasarkan pada arah flux
magnetik rotor!
PENYELENGGARAAN PRAKTIKUM
PENYELENGGARAAN PRAKTIKUM
1. Praktikum yang diselenggarakan ini adalah Praktikum Mesin Listrik Dasar
yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi FT-UGM melalui Laboratorium Teknik Tenaga Listrik sehingga
seluruh ketentuan dan tata-tertib yang berlaku selama pelaksanaan
praktikum sesuai yang berlaku di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi FT-UGM.
2. Praktikum ini terdiri atas 5 (lima) unit praktikum dengan jadwal pelaksanaan
setiap unit dilaksanakan sesuai jadwal yang diberikan oleh Departemen serta
memperhatikan alokasi waktu yang tersedia pada Semester yang berlaku.
3. Tahapan praktikum yang harus diikuti oleh Praktikan/Mahasiswa yang
mengikuti Praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Pertemuan pertama atau Technical Meeting, bersifat wajib dan
diselenggarakan serentak pada satu waktu yang ditentukan oleh pihak
Laboratorium;
b. Praktikum, bersifat wajib dengan ketentuan yang melekat. Jadwal
pelaksanaan ditentukan oleh pihak Laboratorium;
c. Inhal, bersifat opsional dengan memperhatikan syarat dan ketentuan
berlaku.
d. Ujian responsi, bersifat wajib dengan ketentuan yang melekat.
4. Pertemuan pertama atau Technical Meeting merupakan pertemuan dalam
rangka menjelaskan maksud praktikum, review ulang materi yang akan diujipraktikumkan, penjelasan tata tertib dan penjelasan penyelenggaraan
praktikum serta penyusunan laporan. Pertemuan ini menjadi bagian dari
penilaian kehadiran.
5. Praktikum merupakan inti kegiatan pada mata kuliah ini. Ketentuan yang
melekat pada kegiatan ini antara lain:
a. Datang sesuai yang telah disebutkan pada tata tertib, apabila berhalangan
hadir untuk segera mengabarkan kepada Laboran;
b. Pelaksanaan praktikum memperhatikan kaidah keselematan, keamanan
dan ketertiban bersama;
c. Praktikan/Mahasiswa berperan aktif selama praktikum berlangsung
dengan memperhatikan batasan norma, keselamatan, keamanan dan
ketertiban bersama;
d. Melaksanakan uji praktikum sesuai langkah praktikum yang telah
disebutkan dalam modul;
e. Melaksanakan pengambilan dan perekapan data sesuai kebutuhan data
yang telah ditentukan dalam Lembar Hasil Uji Praktikum;
f. Memperhatikan penjelasan Laboran dan/atau Asisten Praktikum;
g. Menyusun Laporan Sementara secara individu, diperbolehkan untuk
berdiskusi tetapi dilarang untuk saling menyalin/plagiat;
h. Praktikan/Mahasiswa mampu memenuhi maksud praktikum yang
dimaksud dalam modul;
i. Apabila melanggar akan dikenakan sanksi yang berlaku.
6. Ujian
responsi
adalah
sebuah
wujud
menilai
kompetensi
Praktikan/Mahasiswa dalam menganalisis hasil uji praktikum dalam
Praktikum Mesin Listrik Dasar. Materi yang diujikan berupa pemahaman atas
materi yang dilakukan selama pelaksanaan praktikum, baik berasal dari
literatur maupun diskusi. Jadwal pelaksanaan ujian responsi ditentukan oleh
pihak Laboratorium dengan memperhatikan jadwal penyelenggaraan
perkuliahan di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT-UGM.
7. Syarat mengikuti ujian responsi adalah:
a. Mengikuti dan menyelesaikan semua unit praktikum;
b. Menyerahkan Laporan Sementara;
c. Menyerahkan Laporan Akhir dan Revisi Laporan Akhir.
8. Permohonan ujian responsi susulan hanya diberikan kepada
Praktikan/Mahasiswa dengan alasan yang disertai data dukung yang kuat;
9. Inhal, merupakan kegiatan opsional. Kegiatan ini terselenggara apabila
Pratikan/Mahasiswa mengajukan permohonan dan disetujui oleh Kepala
Laboratorium Teknik Tenaga Listrik. Penyelenggaraan inhal akan ditentukan
oleh pihak Laboratorium dengan memperhatikan jadwal perkuliahan,
kesepakatan dengan Asisten Praktikum dan Laboran serta dilaksanakan
setelah penyelenggaraan seluruh unit praktikum selesai dilaksanakan.
10. Permohonan penyelenggaraan inhal dapat diajukan apabila:
a. Mengalami kejadian tidak diinginkan (sakit,dll), maka dapat mengajukan
permohonan dengan membuat surat keterangan dengan dilampirkan surat
keterangan dari dokter dan pihak berwenang;
b. Mengikuti acara mendadak yang ditugaskan oleh Departemen dan/atau
dosen dengan menunjukkan surat undangan dan bukti penugasan yang
dilampirkan pada surat keterangan;
c. Permohonan tidak berlaku untuk selain perihal yang disebutkan di atas.
11. Catatan penting dalam pengajuan permohonan inhal, antara lain:
a. Inhal hanya diberikan 1 (satu) kali, kecuali ada alasan kuat yang
mendukung permohonan inhal lebih dari yang dimaksud;
b. Inhal tidak mengurangi batas waktu pengumpulan Laporan Akhir dan
Revisi Laporan Akhir;
c. Apabila Praktikan/Mahasiswa melakukan inhal lebih dari 1 (satu) maka
akan dikenakan sanksi pengurangan nilai kehadiran, praktikum, dan
laporan sementara, kecuali ada alasan kuat yang mendukung
permohonan inhal lebih dari yang dimaksud;
d. Tidak ada kegiatan yang dimaksud dengan Inhal Susulan,
penyelenggaraan Inhal Praktikum hanya dilakukan dalam satu waktu dan
tidak dapat diganti pada waktu penyelenggaraan lainnya.
12. Praktikan/Mahasiswa yang mengikuti Praktikum Mesin Listrik Dasar harus
memperhatikan beberapa hal penting, antara lain:
a. Tidak diperbolehkan menggunakan sandal (jepit, gunung, dll);
b. Berpakaian sopan lengan pendek tanpa jaket (kemeja dan/atau kaos
berkerah bukan kaos oblong);
PENYUSUNAN LAPORAN
AKHIR PRAKTIKUM
Dasar teori
Tulislah dasar
pembahasan.
Bagian
menunjang
ini dapat
Skema Praktikum
Gambarlah rangkaian yang digunakan pada praktikum yang
dijalankan, baik rangkaian sederhana, rangkaian ekuivalen, dan
rangkaian lengkap. Pada bagian Pendahuluan ini harus berupa
tulisan tangan dan tidak
3. Pembahasan
Pada bagian ini terdiri
atas:
- Grafik
pengamatan
Hasil
hasil
pengamatan
yang
diperoleh
selama
hasil
bagian batang
tubuh
dari laporan
bagian ini
harus
ditulis
dengan
tangan
dan
tidak
setiap unitnya. Bagian ini harus mutlak ada dan harus berupa
tulisan tangan (tidak diperkenankan berupa hasil cetak/printing
termasuk fotokopi)
6. Daftar Pustaka
Merupakan bagian dari laporan praktikum yang menyajikan sumber
referensi yang digunakan praktikan untuk menyusun bagian
pendahuluan dan pembahasan. Bagian ini harus mutlak ada dan
harus berupa tulisan tangan (tidak diperkenankan berupa hasil
cetak/printing termasuk fotokopi)
7. Lampiran Laporan Sementara (Hasil Pengamatan)
Hasil pengamatan/laporan sementara
praktikan telah
melaksanakan
praktikum
sesuai unit
yang
Kerangka laporan ini bersifat mutlak dan harus ada pada setiap
laporan praktikum. Apabila salah satu poin di atas tidak terdapat di
dalam laporan praktikum maka laporan praktikum akan tetap
diterima tetapi akan mengalami pengurangan nilai laporan.
akhir
merupakan
laporan
yang
disusun
atas
8. Laporan
hasil
karya
laporan
menggunakan
akhir
praktikum
harus
referensi.
mencantumkan
Apabila
kemiripan
tidak
atau
dengan
seijin
dan
kesepakatan
antara
pelaksanaan
Praktikan/Mahasiswa
tersebut
ujian
responsi
dinyatakan
tidak
maka
dapat
LEMBAR PENGAMATAN
I.
Identitas Praktikan
Nama Praktikan:
1. (.)
()
2. (.)
3. (.)
II.
Asisten:
Laboran:
..
= . Volt
220
Volt
= .
220 Volt
= . Volt
Percobaan Berbeban
220 Volt
= . Ampere
= . Volt
= . Ampere 5A
= .. : ..
= Watt
Arus
= ................... Ampere
(Io)
Cos Q
110 Volt
III.
= Watt
= Volt
Arus (Isc)
Cos Q
Ampere(5A)
IV.
Kesimpulan Sementara
Catatan:
Hari/Tanggal:
Asisten
( ...........)
Laboran
(................)
Harap dicopi dahulu; lembar yang asli untuk Laboraorium; fotokopi untuk mahasiswa
Identitas Praktikan
1. (.) Asisten:
Nama Praktikan:
()
2. (.)
3. (.)
II.
Laboran:
..
If (A)
E (V)
No
12
10
13
20
14
30
15
40
16
50
17
60
18
70
19
80
20
10
90
21
11
100
If (A)
E (V)
No
ILoad (A)
VOut (V)
110
1,
2,
3,
4,
5,
6,
7,
Catatan:
9
10
11
No
IA(A)
N(Rpm)
2,
1500
10
Catatan:
III.
IV.
Kesimpulan Sementara
Catatan:
Hari/Tanggal:
Asisten
( ...........)
Laboran
(................)
Harap dicopi dahulu; lembar yang asli untuk Laboraorium; fotokopi untuk mahasiswa
I.
Identitas Praktikan
1. (.)
Nama Praktikan:
()
2. (.)
3. (.)
II.
Asisten:
Laboran:
..
2. BlockRotorTest
IA (A)
380
360
2.25
340
2.5
320
2.75
300
280
3.25
260
3.5
240
3.75
220
10
200
10
11
180
11
12
160
12
13
140
13
14
120
14
No
V(Volt)
IA (A)
W(watt)
V(Volt)
W(watt)
III.
IV.
Kesimpulan Sementara
Catatan:
Hari/Tanggal:
Asisten
( ...........)
Laboran
(................)
Harap dicopi dahulu; lembar yang asli untuk Laboraorium; fotokopi untuk mahasiswa
Identitas Praktikan
1. (.) Asisten:
Nama Praktikan:
()
2. (.)
3. (.)
II.
Laboran:
..
Stator Hubung
: A
No
IA (A)
N(rpm)
P (Watt) Cos Q
: .... A
No
IA (A) N(rpm)
1,
4,5
1,3
4,7
1,5
4,9
1,8
5,1
2,
5,3
2,3
5,5
2,5
5,7
2,8
6,0
3,
P (Watt)
Cos Q
III.
IV.
Kesimpulan Sementara
Catatan:
Hari/Tanggal:
Asisten
( ...........)
Laboran
(................)
Harap dicopi dahulu; lembar yang asli untuk Laboraorium; fotokopi untuk mahasiswa
Identitas Praktikan
1. (.) Asisten:
Nama Praktikan:
()
2. (.)
3. (.)
II.
Laboran:
..
IF (A)
IA (A)
B. Berbeban
Cos Q
No
IF (A)
0.01
0.01
0.02
0.02
0.03
0.03
0.04
0.04
0.05
0.05
0.06
0.06
0.07
0.07
0.08
0.08
10
0.09
10
0.09
11
0.10
11
0.10
12
0.11
12
0.11
13
0.12
13
0.12
14
0.13
14
0.13
15
0.14
15
0.14
16
0.15
16
0.15
IA (A)
Cos Q
2. Generator Sinkron
A. Arus Jangkar Tetap
Arus Jangkar (IA) :
......... mA
N
: konstan 1500 rpm
R (beban) awalnya minimum
Saklar beban ON dulu
U(V)
No
IF(mA)
20
25
30
35
40
45
50
55
60
10
65
10
No
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
IA (mA)
U(V)
380
III.
IV.
Kesimpulan Sementara
Catatan:
Hari/Tanggal:
Asisten
( ...........)
Laboran
(................)
Harap dicopi dahulu; lembar yang asli untuk Laboraorium; fotokopi untuk mahasiswa
TERIMA KASIH
...............................................................................................................................