1.
Pada saat Macys dipimpin duet CEO Ullman dan Handlier, mereka ingin merubah
ciri khas Macys yang terdahulu. Yaitu mengubah fokus perusahaan dari produk
bergengsi dengan harga tinggi, yang telah membuat perusahaan terkenal, menjadi
produk dengan harga sedang untuk menarik gelombang konsumen baru yang sadar
biaya. Namun hal ini mendapat banyak protes dari CEO yang lain.
Beberapa waktu kemudian CEO mencoba menerapkan system yang baru yang
dinamakan Buyer-planner-store. Pada awalnya system ini dianggap paling efekti dan
fisien. Namun ternyata ketika system ini di terapkan, system ini ternyata telah lebih
dahulu diterapkan oleh para pesaingnya.
Akhirnya para CEO menyadari bahwa perusahaanya akan mengalami kebangkrutan
jika tidak melakukan perubahan. Perubahan dimulai dengan adanya inovasi TV
Macys, yang di dalamnya memberikan kenyamanan pada pelanggan yang dapat
memesan segala macam keperluanya yang berlabel Macys segera setelah konsumen
melihat tayangan promosinya di TV tersebut.
2.
Kekuatan tawar menawar dari pelanggan. TV Macys menyediakan 24 jam non stop
program yang menawarkan berbagai macam kebutuhan berlabel Macys dan bermerk
lainya. Ini tentu saja akan mempermudah peluanggan untuk mengadakan transaksi
3.
System yang lama dan tidak di perbaharui oleh Finkelstein menyebabkan kerugian
yang luar biasa yang dialami oleh Mecys. Karena hal tersebut maka CEO yang
menggantikanya harus memutar otak dengan keras untuk memikirkan jalan keluar
dari masalah yang diwarisi Finkelstein. Seharusnya, ketika Finkelstein melakukan
perencanaan strategi juga harus dipikirkan juga masalah update system informasi
yang digunakan untuk mengimbangi perkembangan dunia bisnis. Dan juga adanya
evaluasi dan peninjauan kembali analisa SWOT diperlukan, karena dapat membant
langkah langkah apa saja yang akan diambil sebelum terjadinya masalah keuangan
yang sedemikian rumit.