Daftar Diagnosa Keperawatan NAND1
Daftar Diagnosa Keperawatan NAND1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
(1)
(2)
(3)
(4)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(8)
(9)
(10)
(11)
12
12
13
14
15
16
17
17
18
19
20
21
22
23
24
24
25
26
27
27
28
29
29
Diagnosa
Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Obstruksi
efektif dan suara nafas
jalan nafas :
yang bersih, tidak ada
spasme jalan
sianosis dan dyspneu
nafas, sekresi
(mampu mengeluarkan
tertahan,
sputum, bernafas dengan
banyaknya
mudah, tidak ada pursed
mukus, adanya
lips)
jalan nafas
Menunjukkan jalan nafas
buatan, sekresi
yang paten (klien tidak
bronkus, adanya
merasa tercekik, irama
eksudat di
nafas, frekuensi pernafasan
alveolus, adanya
dalam rentang normal,
benda asing di
tidak ada suara nafas
jalan nafas.
abnormal)
DS:
Mampu
Dispneu
mengidentifikasikan dan
DO:
mencegah faktor yang
Penurunan
penyebab.
suara nafas
Saturasi O2 dalam batas
Orthopneu
normal
Cyanosis
Foto thorak dalam batas
Kelainan
normal
suara nafas
(rales,
wheezing)
Kesulitan
berbicara
Batuk, tidak
efekotif atau
tidak ada
Produksi
Intervensi
Pastikan kebutuhan
oral / tracheal suctioning.
Berikan O2
l/mnt, metode
Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
Keluarkan sekret
dengan batuk atau suction
Berikan bronkodilator :
Monitor status
hemodinamik
Berikan pelembab
udara Kassa basah NaCl
Lembab
Berikan antibiotik :
.
.
Pertahankan hidrasi
yang adekuat untuk
mengencerkan sekret
sputum
Gelisah
Perubahan
frekuensi dan
irama nafas
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Hiperventilasi Ventilation
Penurunan
Respiratory status :
energi/kelelahan Airway patency
Perusakan/pelema
Vital sign Status
han muskulo-skeletal
Setelah dilakukan tindakan
Kelelahan otot
keperawatan selama
pernafasan
..pasien menunjukkan
Hipoventilasi
keefektifan pola nafas, dibuktikan
sindrom
dengan kriteria hasil:
Nyeri
Mendemonstrasikan batuk
Kecemasan
efektif dan suara nafas
Disfungsi
yang bersih, tidak ada
Neuromuskuler
sianosis dan dyspneu
Obesitas
(mampu mengeluarkan
Injuri tulang
sputum, mampu bernafas
belakang
dg mudah, tidakada
pursed lips)
DS:
Menunjukkan jalan nafas
Dyspnea
yang paten (klien tidak
Nafas pendek
merasa tercekik, irama
DO:
nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang
Penurunan
normal, tidak ada suara
tekanan
nafas abnormal)
inspirasi/ekspirasi
Tanda Tanda vital dalam
Penurunan
rentang normal (tekanan
pertukaran udara per
darah, nadi, pernafasan)
menit
Menggunakan
Intervensi
NIC:
Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
Lakukan
fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret
dengan batuk atau
suction
Auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
Berikan
bronkodilator :
-..
.
Berikan pelembab
udara Kassa basah
NaCl Lembab
Monitor respirasi
dan status O2
o
Bersihkan
mulut, hidung dan
otot pernafasan
tambahan
Orthopnea
Pernafasan
pursed-lip
Tahap ekspirasi
berlangsung sangat
lama
Penurunan
kapasitas vital
Respirasi: < 11
24 x /mnt
o
o
o
o
o
o
o
Diagnosa
Keperawatan/
Masalah
Kolaborasi
secret trakea
Pertahanka
n jalan nafas yang
paten
Observasi
adanya tanda tanda
hipoventilasi
Monitor
adanya kecemasan
pasien terhadap
oksigenasi
Monitor
vital sign
Informasik
an pada pasien dan
keluarga tentang
tehnik relaksasi untuk
memperbaiki pola
nafas.
Ajarkan
bagaimana batuk
efektif
Monitor
pola nafas
Rencana keperawatan
Elektrolit
ketidakseimbangan
Respiratory Status :
perfusi ventilasiventilation
perubahan
Vital Sign Status
membran kapilerSetelah dilakukan tindakan
alveolar
keperawatan selama . Gangguan
DS:
pertukaran pasien teratasi dengan
sakit kepala ketika
kriteria hasi:
bangun
Mendemonstrasikan
Dyspnoe
peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang
Gangguan
adekuat
penglihatan
Intervensi
NIC :
Posisikan pasien
untuk memaksimalkan
ventilasi
Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
Keluarkan sekret
dengan batuk atau
suction
Auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
Berikan
DO:
Memelihara kebersihan paru
Penurunan CO2
paru dan bebas dari tanda tanda distress
Takikardi
pernafasan
Hiperkapnia
Mendemonstrasikan batuk
Keletihan
efektif dan suara nafas yang
Iritabilitas
bersih, tidak ada sianosis dan
Hypoxia
dyspneu (mampu
kebingungan
mengeluarkan sputum, mampu
sianosis
bernafas dengan mudah, tidak
warna kulit
ada pursed lips)
abnormal (pucat,
Tanda tanda vital dalam
kehitaman)
rentang normal
Hipoksemia
AGD dalam batas normal
hiperkarbia
Status neurologis dalam batas
AGD abnormal
normal
pH arteri
abnormal
frekuensi dan
kedalaman nafas
abnormal
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
bronkodilator ;
-.
-.
Barikan pelembab
udara
Atur intake untuk
cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi
dan status O2
Catat pergerakan
dada,amati
kesimetrisan,
penggunaan otot
tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan
intercostal
Monitor suara nafas,
seperti dengkur
Monitor pola nafas :
bradipena, takipenia,
kussmaul,
hiperventilasi, cheyne
stokes, biot
Auskultasi suara
nafas, catat area
penurunan / tidak
adanya ventilasi dan
suara tambahan
Monitor TTV, AGD,
elektrolit dan ststus
mental
Observasi sianosis
khususnya membran
mukosa
Jelaskan pada
pasien dan keluarga
tentang persiapan
tindakan dan tujuan
penggunaan alat
tambahan (O2, Suction,
Inhalasi)
Auskultasi bunyi
jantung, jumlah, irama
dan denyut jantung
Intervensi
NIC :
Kaji tingkat
pengetahuan pasien
dan keluarga
Jelaskan
patofisiologi dari
penyakit dan
bagaimana hal ini
berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi,
dengan cara yang tepat.
Gambarkan tanda
dan gejala yang biasa
muncul pada penyakit,
dengan cara yang tepat
Gambarkan proses
penyakit, dengan cara
yang tepat
Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengan cara
yang tepat
Sediakan informasi
pada pasien tentang
kondisi, dengan cara
yang tepat
Sediakan bagi
keluarga informasi
tentang kemajuan
pasien dengan cara
yang tepat
Diskusikan pilihan
terapi atau penanganan
Dukung pasien
untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan
second opinion dengan
cara yang tepat atau
diindikasikan
Eksplorasi
kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan
cara yang tepat
Diagnosa
Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Peningkatan Ventilation
tekanan dalam
Aspiration control
lambung
Swallowing Status
elevasi tubuh
Setelah dilakukan tindakan
bagian atas
keperawatan selama. pasien
penurunan
tidak mengalami aspirasi dengan
tingkat kesadaran
kriteria:
peningkatan
Klien dapat bernafas
residu lambung dengan mudah, tidak irama, frekuensi
NGT
Penurunan
motilitas
gastrointestinal
Diagnosa
Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
Intervensi
NIC:
Monitor tingkat
kesadaran, reflek batuk
dan kemampuan menelan
Cek nasogastrik
sebelum makan
Haluskan obat
sebelumpemberian
Rencana keperawatan
Intervensi
Hipertermia
Berhubungan dengan :
penyakit/ trauma
peningkatan
metabolisme
aktivitas yang
berlebih
dehidrasi
NOC:
Thermoregulasi
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama..pasien
menunjukkan :
Suhu tubuh dalam batas
normal dengan kreiteria
hasil:
DO/DS:
Suhu 36 37C
kenaikan suhu
Nadi dan RR
tubuh diatas rentang
dalam rentang normal
normal
Tidak ada
serangan atau
perubahan
warna
kulit dan
konvulsi (kejang)
tidak ada pusing, merasa
kulit kemerahan
nyaman
pertambahan RR
takikardi
Kulit teraba
panas/ hangat
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
NIC :
Monitor suhu sesering
mungkin
Monitor warna dan suhu
kulit
Monitor tekanan darah,
nadi dan RR
Monitor penurunan tingkat
kesadaran
Monitor WBC, Hb, dan
Hct
Monitor intake dan output
Berikan anti piretik:
Kelola Antibiotik:
..
Selimuti pasien
Berikan cairan intravena
Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Ketidakseimbangan
NOC:
nutrisi kurang dari
1.
Nutritional status:
kebutuhan tubuh
Adequacy of nutrient
Berhubungan dengan :
2.
Nutritional
Ketidakmampuan untuk
Status : food and
memasukkan atau
Fluid Intake
mencerna nutrisi oleh
3.
Weight Control
karena faktor biologis,
Setelah dilakukan tindakan
psikologis atau ekonomi.
keperawatan selama.nutrisi
DS:
kurang teratasi dengan indikator:
Nyeri abdomen
Albumin serum
Muntah
Pre albumin serum
Kejang perut
Hematokrit
Diare
Jumlah limfosit
Rontok rambut
yang berlebih
Kurang nafsu
makan
Konjungtiva pucat
Kaji adanya
alergi makanan
Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk menentukan
jumlah kalori dan
nutrisi yang
dibutuhkan pasien
Yakinkan diet
yang dimakan
mengandung tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian.
Monitor adanya
penurunan BB dan
gula darah
Monitor
lingkungan selama
makan
Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak selama
jam makan
Monitor turgor
kulit
Monitor
kekeringan, rambut
kusam, total protein,
Hb dan kadar Ht
Monitor mual
dan muntah
Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
Monitor intake
nuntrisi
Informasikan
pada klien dan
keluarga tentang
manfaat nutrisi
Kolaborasi
dengan dokter
tentang kebutuhan
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
suplemen makanan
seperti NGT/ TPN
sehingga intake
cairan yang adekuat
dapat dipertahankan.
Atur posisi semi
fowler atau fowler
tinggi selama makan
Kelola pemberan
anti emetik:.....
Anjurkan
banyak minum
Pertahankan
terapi IV line
Catat adanya
edema, hiperemik,
hipertonik papila
lidah dan cavitas oval
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Kehilangan
Hydration
volume cairan secara
Nutritional Status :
aktif
Food and Fluid Intake
Kegagalan
Setelah dilakukan tindakan
mekanisme
keperawatan selama..
pengaturan
defisit volume cairan teratasi
dengan kriteria hasil:
DS :
Mempertahankan
Haus
urine output sesuai dengan usia
DO:
dan BB, BJ urine normal,
Penurunan turgor
Tekanan darah, nadi,
kulit/lidah
suhu tubuh dalam batas normal
Membran
Tidak ada tanda
mukosa/kulit keringtanda dehidrasi, Elastisitas turgor
Peningkatan
kulit baik, membran mukosa
denyut nadi,
lembab, tidak ada rasa haus yang
penurunan tekanan berlebihan
darah, penurunan
Orientasi terhadap
volume/tekanan nadi
waktu dan tempat baik
Pengisian vena
Jumlah dan irama
menurun
pernapasan dalam batas normal
Perubahan status
Elektrolit, Hb, Hmt
mental
Intervensi
NIC :
Pertahankan catatan
intake dan output yang
akurat
Kolaborasi pemberian
cairan IV
Berikan penggantian
nasogatrik sesuai output
(50 100cc/jam)
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Dorong keluarga
untuk membantu pasien
makan
Kolaborasi dokter jika
tanda cairan berlebih
muncul meburuk
Atur kemungkinan
tranfusi
Persiapan untuk
tranfusi
Pasang kateter jika
perlu
Monitor intake dan
urin output setiap 8 jam
Rencana
keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Mekanisme
acid base balance
pengaturan melemah
Fluid balance
Asupan cairan
Hydration
berlebihan
Setelah dilakukan
DO/DS :
tindakan keperawatan
Berat badan
selama . Kelebihan
meningkat pada waktu
volume cairan teratasi
yang singkat
dengan kriteria:
Asupan berlebihan
Terbebas dari
dibanding output
edema, efusi, anaskara
Oliguria, azotemia
tekanan kapiler paru,
output jantung dan vital
Perubahan status
mental, kegelisahan, sign DBN
Terbebas dari
kecemasan
kelelahan, kecemasan
atau bingung
Intervensi
NIC :
Pertahankan catatan
intake dan output yang
akurat
Monitor masukan
makanan / cairan
Kolaborasi pemberian
obat:
....................................
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Risiko infeksi
Monitor elektrolit
Monitor tanda dan gejala
dari odema
NOC :
Immune Status
Faktor-faktor risiko :
Knowledge :
Prosedur
Infasif
Infection control
Kerusakan
Risk control
jaringan dan
Setelah dilakukan
peningkatan paparan
tindakan keperawatan
lingkungan
selama pasien
Malnutrisi
tidak mengalami
infeksi dengan kriteria
Peningkatan
hasil:
paparan lingkungan
Klien bebas
patogen
dari tanda dan gejala
Imonusupresi
infeksi
Tidak adekuat
Menunjukkan
pertahanan sekunder
kemampuan untuk
(penurunan Hb,
mencegah timbulnya
Leukopenia,
penekanan respon infeksi
Jumlah leukosit
inflamasi)
Imunosupresi
perilaku hidup sehat
Malnutrisi
Status imun,
Pertahan primer
gastrointestinal,
tidak adekuat
genitourinaria dalam batas
(kerusakan kulit,
normal
trauma jaringan,
gangguan peristaltik)
Intervensi
NIC :
Berikan terapi
antibiotik:.................................
Dorong istirahat
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intoleransi aktivitas
NOC :
Berhubungan dengan :
Self Care : ADLs
o
Tirah Baring
Toleransi aktivitas
atau imobilisasi
Konservasi
o
Kelemahan eneergi
menyeluruh
Setelah dilakukan
o
Ketidakseimba tindakan keperawatan
ngan antara suplei
selama . Pasien
oksigen dengan
bertoleransi terhadap
kebutuhan
aktivitas dengan Kriteria
Gaya hidup yang
Hasil :
dipertahankan.
Berpartisipasi
DS:
dalam aktivitas fisik tanpa
Intervensi
NIC :
Observasi adanya
pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
Kaji adanya faktor
yang menyebabkan
kelelahan
Monitor nutrisi dan
sumber energi yang
adekuat
Monitor pasien akan
adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan
Monitor respon
kardivaskuler terhadap
aktivitas (takikardi,
disritmia, sesak nafas,
diaporesis, pucat,
perubahan hemodinamik)
Monitor pola tidur
dan lamanya tidur/istirahat
pasien
Kolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi Medik
dalam merencanakan
aritmia, iskemia
Diagnosa Keperawatan/
Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil
Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan :
Eksternal :
Interven
si
NOC :
Pressure Management
Tissue Integrity : Skin and
Anjurkan pasien
Mucous untuk
Membranes
menggunakan pakaian yang longgar
Wound Healing : primer dan
Hindari kerutan
sekunder
Setelah dilakukan tindakan
Jaga kebersihan
keperawatan
kulitselama..
agar tetap bersih dan kering
kerusakan integritas kulit
Mobilisasi pasien
pasien teratasi
dengan
kriteria
(ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
hasil:
Hipertermia atau
Monitor kulit akan
Integritas kulit yang
hipotermia
baik bisa dipertahankan (sensasi,
Substansi kimia
Oleskan lotion atau
elastisitas, temperatur,
hidrasi,
Kelembaban
minyak/baby oil pada derah yang tertekan
pigmentasi)
Faktor mekanik
Monitor aktivitas
Tidak
ada
luka/lesi
(misalnya : alat yang dapat
dan mobilisasi pasien
pada kulit
menimbulkan luka,
Monitor status
Perfusi jaringan baik
tekanan, restraint)
Menunjukkan
Immobilitas fisik
Memandikan pasien
pemahamandengan
dalam proses
Radiasi
sabun dan air hangat
perbaikan kulit dan mencegah
Kelembaban kulit
Mampu melindungi
Observasi luka :
Obat-obatan
kulit dan mempertahankan
lokasi,
dimensi,
kedalaman
luka,
Internal :
kelembabankarakteristik,warna
kulit dan perawatancairan, granulasi, jaringan
Perubahan status
alami
nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus
metabolik
Menunjukkan
Ajarkan pada
Tonjolan tulang
terjadinya proses
penyembuhan
keluarga tentang luka dan perawatan luka
Defisit imunologi
luka
Kolaburasi ahli gizi
Berhubungan dengan
pemberian diae TKTP, vitamin
dengan perkembangan
Cegah kontaminasi
Perubahan sensasi
Perubahan status
Lakukan tehnik
nutrisi (obesitas,
perawatan luka dengan steril
kekurusan)
Berikan posisi yang
Perubahan pigmentasi
Perubahan sirkulasi
Perubahan turgor
(elastisitas kulit)
DO:
Gangguan permukaan
kulit (epidermis)
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
NOC :
Kontrol
kecemasan
Koping
Setelah dilakukan asuhan
selama klien
kecemasan teratasi dgn
kriteria hasil:
Klien mampu
DO/DS:
mengidentifikasi dan
Insomnia
mengungkapkan gejala cemas
Kurang istirahat
mengungkapkan dan
Iritabilitas
Vital sign dalam
batas normal
Takut
Postur tubuh,
Nyeri perut
ekspresi wajah, bahasa tubuh
Penurunan TD dan
dan tingkat aktivitas
denyut nadi
Gangguan tidur
Gemetar
Kesulitan bernafas
Bingung
Bloking dalam
pembicaraan
Sulit berkonsentrasi
Intervensi
NIC :
Anxiety Reduction
(penurunan kecemasan)
Gunakan
pendekatan yang
menenangkan
Nyatakan dengan
jelas harapan terhadap
pelaku pasien
Jelaskan semua
prosedur dan apa
yang dirasakan
selama prosedur
Temani pasien
untuk memberikan
keamanan dan
mengurangi takut
Berikan informasi
faktual mengenai
diagnosis, tindakan
prognosis
Libatkan keluarga
untuk mendampingi
klien
Instruksikan pada
pasien untuk
menggunakan tehnik
relaksasi
Dengarkan dengan
penuh perhatian
Identifikasi tingkat
kecemasan
Bantu pasien
mengenal situasi yang
menimbulkan
kecemasan
Dorong pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan, ketakutan,
persepsi
Kelola pemberian
obat anti cemas:........
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Memiliki informasi
untuk mengurangi
takut
Menggunakan
tehnik relaksasi
Mempertahankan
hubungan sosial dan
fungsi peran
Mengontrol respon
takut
Intervensi
NIC:
Coping Enhancement
Jelaskan pada pasien
tentang proses penyakit
Jelaskan semua tes dan
pengobatan pada pasien
dan keluarga
Sediakan
reninforcement positif
ketika pasien
melakukan perilaku
untuk mengurangi takut
Sediakan perawatan
yang berkesinambungan
Kurangi stimulasi
lingkungan yang dapat
menyebabkan
misinterprestasi
Dorong
mengungkapkan secara
verbal perasaan,
persepsi dan rasa
takutnya
Perkenalkan dengan
orang yang mengalami
penyakit yang sama
Dorong klien untuk
mempraktekan tehnik
relaksasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
NOC :
Cardiac Pump
effectiveness
Circulation Status
Vital Sign Status
Tissue perfusion:
DO/DS:
Aritmia, takikardia,
perifer
bradikardia
Setelah dilakukan asuhan
Palpitasi, oedem
selamapenurunan
Kelelahan
kardiak output klien
Peningkatan/penurunan JVP
teratasi dengan kriteria
hasil:
Distensi vena jugularis
Tanda Vital
Kulit dingin dan lembab
dalam
rentang
normal
(Tekanan
Penurunan denyut nadi
darah, Nadi, respirasi)
perifer
Dapat
Oliguria, kaplari refill lambat
mentoleransi aktivitas, tidak ada
Nafas pendek/ sesak nafas
kelelahan
Perubahan warna kulit
Tidak ada
Batuk, bunyi jantung S3/S4edema paru, perifer, dan tidak
Kecemasan
ada asites
Tidak ada
penurunan kesadaran
AGD dalam
batas normal
Tidak ada
distensi vena leher
Warna kulit
normal
NIC :
Evaluasi
adanya nyeri
dada
Catat adanya
disritmia jantung
Catat adanya
tanda dan gejala
penurunan
cardiac putput
Monitor
status pernafasan
yang
menandakan
gagal jantung
Monitor
balance cairan
Monitor
respon pasien
terhadap efek
pengobatan
antiaritmia
Atur periode
latihan dan
istirahat untuk
menghindari
kelelahan
Monitor
toleransi
aktivitas pasien
Monitor
adanya dyspneu,
fatigue, tekipneu
dan ortopneu
Anjurkan
untuk
menurunkan
stress
Monitor TD,
nadi, suhu, dan
RR
Monitor VS
saat pasien
berbaring,
duduk, atau
berdiri
Auskultasi
TD pada kedua
lengan dan
bandingkan
Monitor TD,
nadi, RR,
sebelum, selama,
dan setelah
aktivitas
Monitor
jumlah, bunyi
dan irama
jantung
Monitor
frekuensi dan
irama
pernapasan
Monitor pola
pernapasan
abnormal
Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
Monitor
sianosis perifer
Monitor
adanya cushing
triad (tekanan
nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
Identifikasi
penyebab dari
perubahan vital
sign
Jelaskan pada
pasien tujuan
dari pemberian
oksigen
Sediakan
informasi untuk
mengurangi
stress
Kelola
pemberian obat
anti aritmia,
inotropik,
nitrogliserin dan
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Perfusi jaringan
kardiopulmonal tidak
efektif b/d gangguan
afinitas Hb oksigen,
penurunan konsentrasi Hb,
Hipervolemia,
Hipoventilasi, gangguan
transport O2, gangguan
aliran arteri dan vena
vasodilator
untuk
mempertahankan
kontraktilitas
jantung
Kelola
pemberian
antikoagulan
untuk mencegah
trombus perifer
Minimalkan
stress
lingkungan
NOC :
Cardiac
pump Effectiveness
Circulation
status
Tissue
Prefusion : cardiac, periferal
Vital Sign
Statusl
Setelah dilakukan asuhan
DS:
selamaketidakefektifan
Nyeri dada
perfusi jaringan kardiopulmonal
Sesak nafas
teratasi dengan kriteria hasil:
DO
Tekanan systole dan
AGD abnormal
diastole dalam rentang yang diharapkan
Aritmia
CVP dalam batas normal
Bronko spasme
Nadi perifer kuat dan
Kapilare refillsimetris
>3
dtk
Tidak ada oedem perifer
Intervensi
NIC :
Monitor nyeri
dada (durasi,
intensitas dan
faktor-faktor
presipitasi)
Observasi
perubahan ECG
Auskultasi
suara jantung dan
paru
Monitor irama
dan jumlah
denyut jantung
Monitor angka
PT, PTT dan AT
Monitor
elektrolit
(potassium dan
magnesium)
Monitor status
cairan
Evaluasi
oedem perifer
dan denyut nadi
Monitor
peningkatan
kelelahan dan
kecemasan
ortostatikhipertensi
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Instruksikan
pada pasien
untuk tidak
mengejan selama
BAB
Jelaskan
pembatasan
intake kafein,
sodium,
kolesterol dan
lemak
Kelola
pemberian obatobat: analgesik,
anti koagulan,
nitrogliserin,
vasodilator dan
diuretik.
Tingkatkan
istirahat (batasi
pengunjung,
kontrol stimulasi
lingkungan)
NOC :
Circulation
status
Neurologic
status
Tissue
Prefusion : cerebral
Setelah dilakukan asuhan
selamaketidakefektifan
DO
perfusi jaringan cerebral teratasi
Gangguan status
dengan kriteria hasil:
mental
Tekanan systole dan
Perubahan perilaku
diastole dalam rentang yang diharapkan
Perubahan respon
Tidak ada
motorik
ortostatikhipertensi
Perubahan reaksi
Komunikasi jelas
pupil
Menunjukkan konsentrasi
Kesulitan menelan
dan orientasi
Intervensi
NIC :
Monitor TTV
Monitor
AGD, ukuran
pupil,
ketajaman,
kesimetrisan
dan reaksi
Monitor
adanya diplopia,
pandangan
kabur, nyeri
kepala
Monitor level
kebingungan
dan orientasi
Monitor
tonus otot
Kelemahan atau
paralisis ekstrermitas
Abnormalitas bicara
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Perfusi jaringan
gastrointestinal tidak
efektif b/d gangguan
afinitas Hb oksigen,
penurunan konsentrasi Hb,
Hipervolemia,
Hipoventilasi, gangguan
transport O2, gangguan
aliran arteri dan vena
pergerakan
Monitor
tekanan
intrkranial dan
respon nerologis
Catat
perubahan
pasien dalam
merespon
stimulus
Monitor
status cairan
Pertahankan
parameter
hemodinamik
Tinggikan
kepala 0-45o
tergantung pada
konsisi pasien
dan order medis
NOC :
Bowl
Elimination
Circulation
status
Electrolite
and Acid Base Balance
Fluid
Balance
Hidration
DS:
Tissue
Nyeri
perfusion :abdominal organs
perut
Setelah dilakukan asuhan
Mual
selamaketidakefektifan
DO
perfusi jaringan gastrointestinal
Distensi abdominal
teratasi dengan kriteria hasil:
Jumlah, warna, konsistensi
Intervensi
NIC :
Monitor TTV
Monitor
elektrolit
Monitor irama
jantung
Catat intake
dan output secara
akurat
Kelola
pemberian
suplemen
elektrolit sesuai
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
order
Kolaborasi
dengan ahli gizi
jumlah kalori dan
jumlah zat gizi
yang dibutuhkan
Pasang NGT
jika perlu
Monitor
output gaster
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC :
Circulation
status
Electrolite
and Acid Base Balance
Fluid
Balance
Hidration
Tissue
DO
Prefusion : renal
Penigkatan rasio
Urinari
ureum kreatinin
elimination
Hematuria
Setelah dilakukan asuhan
Oliguria/ anuria
selamaketidakefektifan
Pulsasi arterial
Tekanan systole dan
tidak teraba
diastole dalam batas normal
Tidak ada gangguan
mental, orientasi kognitif dan kekuatan otot
Na, K, Cl, Ca, Mg, BUN,
Creat dan Biknat dalam batas normal
Tidak ada distensi vena
Intervensi
NIC :
Observasi
status hidrasi
(kelembaban
membran mukosa,
TD ortostatik, dan
keadekuatan
dinding nadi)
Monitor HMT,
Ureum, albumin,
total protein,
serum osmolalitas
dan urin
Observasi
tanda-tanda cairan
berlebih/ retensi
(CVP menigkat,
oedem, distensi
vena leher dan
asites)
Pertahankan
intake dan output
secara akurat
Monitor TTV
Pasien Hemodialisis:
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Observasi
terhadap dehidrasi,
kram otot dan
aktivitas kejang
Observasi
reaksi tranfusi
Monitor TD
Monitor BUN,
Creat, HMT dan
elektrolit
Timbang BB
sebelum dan
sesudah prosedur
Kaji status
mental
Monitor CT
Pasien Peritoneal
Dialisis:
Kaji
temperatur, TD,
denyut perifer, RR
dan BB
Kaji BUN,
Creat pH, HMT,
elektrolit selama
prosedur
Monitor adanya
respiratory distress
Monitor
banyaknya dan
penampakan
cairan
Rencana
keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Risiko gangguan
integritas kulit
NIC :
Self Care assistane : ADLs
Monitor kemempuan
klien untuk perawatan diri
yang mandiri.
Monitor kebutuhan
klien untuk alat-alat bantu
untuk kebersihan diri,
berpakaian, berhias,
toileting dan makan.
Sediakan bantuan
sampai klien mampu
secara utuh untuk
melakukan self-care.
Dorong untuk
melakukan secara
mandiri, tapi beri bantuan
ketika klien tidak mampu
melakukannya.
Ajarkan klien/
keluarga untuk
mendorong kemandirian,
untuk memberikan
bantuan hanya jika pasien
tidak mampu untuk
melakukannya.
Pertimbangkan usia
klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.
NOC :
Tissue Integrity : Skin
Intervensi
NIC : Pressure Management
Anjurkan pasien
and Mucous
Faktor-faktor risiko:
Membranes
Eksternal :
Status Nutrisi
Hipertermia atau
Tissue
hipotermia
Perfusion:perifer
Substansi kimia
Dialiysis Access
Kelembaban
Integrity
udara
Setelah dilakukan tindakan
Faktor mekanik
(misalnya : alat yang keperawatan selama.
Gangguan integritas kulit tidak
dapat menimbulkan
terjadi dengan kriteria hasil:
luka, tekanan,
Integritas kulit yang
restraint)
Radiasi
Obat-obatan
Menunjukkan
Ekskresi dan
pemahaman dalam proses
sekresi
perbaikan kulit dan mencegah
Internal :
terjadinya sedera berulang
Perubahan status
Mampu melindungi
metabolik
kulit dan mempertahankan
Defisit imunologialami
Berhubungan
Status nutrisi adekuat
dengan dengan
Sensasi dan warna kulit
perkembangan
normal
Perubahan sensasi
Perubahan status
nutrisi (obesitas,
kekurusan)
Perubahan
pigmentasi
Perubahan
sirkulasi
Perubahan turgor
(elastisitas kulit)
Psikogenik
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
untuk menggunakan
pakaian yang longgar
Hindari kerutan
padaa tempat tidur
Jaga kebersihan kulit
agar tetap bersih dan
kering
Mobilisasi pasien
(ubah posisi pasien)
setiap dua jam sekali
Monitor kulit akan
adanya kemerahan
Oleskan lotion atau
minyak/baby oil pada
derah yang tertekan
Monitor aktivitas
dan mobilisasi pasien
Monitor status
nutrisi pasien
Memandikan pasien
dengan sabun dan air
hangat
Gunakan pengkajian
risiko untuk memonitor
faktor risiko pasien
(Braden Scale, Skala
Norton)
Inspeksi kulit
terutama pada tulangtulang yang menonjol
dan titik-titik tekanan
ketika merubah posisi
pasien.
Jaga kebersihan alat
tenun
Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
pemberian tinggi
protein, mineral dan
vitamin
Monitor serum
albumin dan transferin
Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi
NOC :
lebih dari kebutuhan tubuh
Nutritional Status :
Berhubungan dengan :
food and Fluid Intake
Intake yang berlebihan
Nutritional Status :
terhadap kebutuhan
nutrient Intake
metabolisme tubuh
Weight control
NIC :
Weight Management
Diskusikan
bersama pasien
mengenai hubungan
antara intake
makanan, latihan,
Setelah dilakukan tindakan
DS :
peningkatan BB dan
keperawatan selama .
Diskusikan
lebih teratasi dengan kriteria
aktivitas
bersama pasien
hasil:
DO:
mengani kondisi
Mengerti factor yang
Diskusikan
tingkah laku dibawah kontrol
Diskusikan
sosial, sepanjang hari)
badan 1-2 pounds/mgg
bersama pasien
Dilaporkan atau
Menggunakan
mengenai risiko yang
diobservasi adanya
energy untuk aktivitas sehari
berhubungan dengan
disfungsi pola makan
hari
BB berlebih dan
(misal : memasangkan
penurunan BB
makanan dengan aktivitas
Dorong pasien
yang lain)
untuk merubah
Konsentrasi intake
kebiasaan makan
makanan pada menjelang
Perkirakan BB
malam
badan ideal pasien
Nutrition Management
Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien
untuk meningkatkan
intake Fe
Anjurkan pasien
untuk meningkatkan
protein dan vitamin C
Berikan substansi
gula
Yakinkan diet
yang dimakan
mengandung tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
Berikan makanan
yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian.
Monitor jumlah
nutrisi dan kandungan
kalori
Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Weight reduction
Assistance
o
Fasilitasi
keinginan pasien
untuk menurunkan BB
o
Perkiraka
n bersama pasien
mengenai penurunan
BB
o
Tentukan
tujuan penurunan BB
o
Beri
pujian/reward saat
pasien berhasil
mencapai tujuan
o
Ajarkan
pemilihan makanan
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
NOC :
Intervensi
NIC :
Pain Level,
Lakukan pengkajian
nyeri
secara komprehensif
pain control,
termasuk lokasi,
comfort level
karakteristik, durasi,
Setelah dilakukan
frekuensi, kualitas dan
tinfakan keperawatan
DS:
faktor presipitasi
selama . Pasien tidak
Kontrol lingkungan
nonfarmakologi untuk
sayu, tampak capek, sulit
mengurangi nyeri, mencari
yang dapat mempengaruhi
atau gerakan kacau, bantuan)
nyeri seperti suhu
menyeringai)
ruangan, pencahayaan dan
Melaporkan
kebisingan
Kurangi faktor
sendiri
menggunakan manajemen nyeri
presipitasi nyeri
Fokus menyempit
Mampu mengenali
Tingkah laku
napas dala, relaksasi,
rentang normal
distraksi, contoh : jalandistraksi, kompres hangat/
Tidak mengalami
jalan, menemui orang gangguan tidur
dingin
lain dan/atau aktivitas,
Berikan analgetik
aktivitas berulang-ulang)
untuk mengurangi nyeri:
Respon autonom
...
(seperti diaphoresis,
Tingkatkan istirahat
perubahan tekanan
Berikan informasi
darah, perubahan nafas,
tentang nyeri seperti
nadi dan dilatasi pupil)
penyebab nyeri, berapa
Perubahan autonomic
lama nyeri akan berkurang
dalam tonus otot
dan antisipasi
(mungkin dalam rentang
ketidaknyamanan dari
dari lemah ke kaku)
prosedur
Tingkah laku
Perubahan dalam
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
NOC:
Comfort level
Pain control
Pain level
Setelah dilakukan tindakan
DS:
keperawatan selama .
Kelelahan
nyeri kronis pasien
Atropi otot
Tidak ada
Gangguan aktifitas
gangguan tidur
Anoreksia
Tidak ada
Intervensi
NIC :
Pain Manajemen
Monitor kepuasan
pasien terhadap
manajemen nyeri
Tingkatkan
istirahat dan tidur
yang adekuat
Kelola anti
analgetik ...........
Jelaskan pada
pasien penyebab
nyeri
Lakukan tehnik
nonfarmakologis
(relaksasi, masase
punggung)
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Gangguan
Active
metabolisme sel
Mobility Level
Keterlembatan
Self care : ADLs
perkembangan
Transfer performance
Pengobatan
Setelah dilakukan tindakan
Kurang support
keperawatan
lingkungan
selama.gangguan
Kehilangan integritas
dalam
aktivitas
fisik
struktur tulang
Mengerti tujuan dari
Terapi pembatasan
peningkatan mobilitas
gerak
Memverbalisasikan
Kurang pengetahuan
perasaan dalam meningkatkan
tentang kegunaan
kekuatan dan kemampuan
pergerakan fisik
Kerusakan
muskuloskeletal dan
neuromuskuler
Intoleransi
aktivitas/penurunan
kekuatan dan stamina
Kerusakan kognitif
Penurunan kekuatan
otot, kontrol dan atau
masa
Keengganan untuk
memulai gerak
Malnutrisi selektif
atau umum
DO:
Penurunan waktu
reaksi
NIC :
Exercise therapy :
ambulation
Monitoring vital
sign sebelm/sesudah
latihan dan lihat
respon pasien saat
latihan
Konsultasikan
dengan terapi fisik
tentang rencana
ambulasi sesuai
dengan kebutuhan
Kaji kemampuan
pasien dalam
mobilisasi
Dampingi dan
Bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan
ADLs ps.
Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan
Kesulitan merubah
posisi
Perubahan gerakan
(penurunan untuk
berjalan, kecepatan,
kesulitan memulai
langkah pendek)
Keterbatasan
motorik kasar dan halus
Keterbatasan ROM
Gerakan disertai
nafas pendek atau
tremor
Ketidak stabilan
posisi selama melakukan
ADL
Gerakan sangat
lambat dan tidak
terkoordinasi
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Risiko trauma
Faktor-faktor risiko
Internal:
Kelemahan, penglihatan
menurun, penurunan sensasi
taktil, penurunan koordinasi
otot, tangan-mata, kurangnya
edukasi keamanan,
keterbelakangan mental
Eksternal:
Lingkungan
Intervensi
NOC :
NIC :
K Environmental Management
safety
nowledge :
Sediakan lingkungan
Personal Safety
S
yang aman untuk pasien
afety Behavior :
Identifikasi kebutuhan
Fall Prevention
keamanan pasien, sesuai
S
dengan kondisi fisik dan
afety Behavior :
fungsi kognitif pasien dan
Fall occurance
riwayat penyakit terdahulu
S
pasien
afety Behavior :
Menghindarkan
Physical Injury
lingkungan yang berbahaya
T
(misalnya memindahkan
perabotan)
issue Integrity:
Skin and Mucous
Menyediakan tempat
tindakan keperawatan
tidur yang nyaman dan
selama.klien tidak
bersih
mengalami trauma
Menempatkan saklar
dengan kriteria hasil:
lampu ditempat yang
pasien terbebas
dari trauma fisik
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Risiko Injury
Faktor-faktor risiko :
Eksternal
Fisik (contoh :
rancangan struktur dan
arahan masyarakat,
bangunan dan atau
perlengkapan; mode
penyedia pelayanan)
Biologikal ( contoh :
tingkat imunisasi dalam
masyarakat,
mikroorganisme)
Kimia (obat-obatan:agen
farmasi, alkohol, kafein,
nikotin, bahan pengawet,
kosmetik; nutrien: vitamin,
jenis makanan; racun;
polutan)
Internal
Psikolgik (orientasi
afektif)
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi
NOC :
Risk Kontrol
Immune status
Safety Behavior
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama. Klien tidak
mengalami injury dengan
kriterian hasil:
Kli
en terbebas dari cedera
Kli
en mampu menjelaskan
cara/metode
untukmencegah
injury/cedera
Kli
en mampu menjelaskan
factor risiko dari
lingkungan/perilaku
personal
M
ampumemodifikasi
gaya hidup
untukmencegah injury
NIC : Environment
Management
(Manajemen lingkungan)
Sediakan
lingkungan yang aman
untuk pasien
Identifikasi
kebutuhan keamanan
pasien, sesuai dengan
kondisi fisik dan fungsi
kognitif pasien dan
riwayat penyakit
terdahulu pasien
Menghindarkan
lingkungan yang
berbahaya (misalnya
memindahkan
perabotan)
Menyediakan
tempat tidur yang
nyaman dan bersih
Menempatkan
saklar lampu ditempat
Mal nutrisi
Bentuk darah abnormal,
contoh :
leukositosis/leukopenia
Perubahan faktor
pembekuan,
Trombositopeni
Sickle cell
Thalassemia,
Penurunan Hb,
Imun-autoimum tidak
berfungsi.
Biokimia, fungsi regulasi
(contoh : tidak berfungsinya
sensoris)
Disfugsi gabungan
Disfungsi efektor
Hipoksia jaringan
Perkembangan usia
(fisiologik, psikososial)
Fisik (contoh : kerusakan
kulit/tidak utuh,
berhubungan dengan
mobilitas)
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
M
enggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
M
ampu mengenali
perubahan status
kesehatan
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Pengobatan: iritasi
Comfort level
gaster, distensi gaster,
Hidrasil
obat kemoterapi, toksin
Nutritional Status
Biofisika: gangguan
Setelah dilakukan tindakan
biokimia (KAD, Uremia), keperawatan selama . mual
nyeri jantung, tumor intra pasien teratasi dengan kriteria
abdominal, penyakit
hasil:
oesofagus / pankreas.
Melaporkan bebas
Hipersalivasi
kulit membran mukosa baik, tidak
NIC :
Fluid Management
Pencatatan intake
output secara akurat
Monitor status
nutrisi
Monitor status
hidrasi (Kelembaban
membran mukosa,
vital sign adekuat)
Anjurkan untuk
makan pelan-pelan
Jelaskan untuk
menggunakan napas
dalam untuk
menekan reflek mual
Batasi minum 1
jam sebelum, 1 jam
sesudah dan selama
makan
Instruksikan untuk
menghindari bau
makanan yang
menyengat
Berikan terapi IV
kalau perlu
Kelola pemberian
anti emetik........
Intervensi
NIC :
Diare Management
Kelola pemeriksaan
kultur sensitivitas
feses
Evaluasi
pengobatan yang
berefek samping
gastrointestinal
Evaluasi jenis
intake makanan
malabsorbsi, parasit
DS:
Nyeri perut
Urgensi
Kejang perut
DO:
hasil:
Tidak ada diare
Feses tidak ada
darah dan mukus
Nyeri perut
tidak ada
Pola BAB
normal
Elektrolit
normal
Asam basa
normal
Hidrasi baik
(membran mukosa lembab,
tidak panas, vital sign
normal, hematokrit dan urin
output dalam batas normaL
Monitor kulit
sekitar perianal
terhadap adanya
iritasi dan ulserasi
Ajarkan pada
keluarga penggunaan
obat anti diare
Instruksikan pada
pasien dan keluarga
untuk mencatat
warna, volume,
frekuensi dan
konsistensi feses
Ajarkan pada
pasien tehnik
pengurangan stress
jika perlu
Kolaburasi jika
tanda dan gejala diare
menetap
Monitor hasil Lab
(elektrolit dan
leukosit)
Monitor turgor
kulit, mukosa oral
sebagai indikator
dehidrasi
Konsultasi dengan
ahli gizi untuk diet
yang tepat
Rencana
keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi
Fungsi:kelemahan otot
Bowl
abdominal, Aktivitas fisik tidakElimination
mencukupi
Hidration
Perubahan lingkungan
pasien teratasi dengan
Farmakologi: antasid,
Cairan dan
antikolinergis, antikonvulsan,
serat adekuat
antidepresan, kalsium
Aktivitas
karbonat,diuretik, besi,
overdosis laksatif, NSAID, adekuat
opiat, sedatif.
Hidrasi
Mekanis: ketidakseimbangan
adekuat
elektrolit, hemoroid, gangguan
neurologis, obesitas, obstruksi
pasca bedah, abses rektum,
tumor
Nyeri perut
Ketegangan perut
Anoreksia
Nyeri kepala
Peningkatan tekanan
abdominal
Mual
Distensi abdomen
Feses keras
NIC :
Manajemen konstipasi
Jelaskan penyebab
dan rasionalisasi
tindakan pada pasien
Konsultasikan
dengan dokter tentang
peningkatan dan
penurunan bising
usus
Jelaskan pada
pasien manfaat diet
(cairan dan serat)
terhadap eliminasi
Kolaburasi dengan
ahli gizi diet tinggi
serat dan cairan
Dorong
peningkatan aktivitas
yang optimal
Sediakan privacy
dan keamanan selama
BAB
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Lingkungan : kelembaban,
Pattern
kurangnya privacy/kontrol
Setelah dilakukan
tidur, pencahayaan, medikasi
tindakan keperawatan
(depresan,
selama . gangguan pola
stimulan),kebisingan.
tidur pasien teratasi
Fisiologis : Demam, mual, posisi, dengan kriteria hasil:
urgensi urin.
Jumlah jam tidur
DS:
dalam batas normal
Penurunan kemempuan
mengidentifikasi hal-hal yang
fungsi
meningkatkan tidur
Intervensi
NIC :
Sleep Enhancement
Jelaskan
pentingnya tidur
yang adekuat
Fasilitasi untuk
mempertahankan
aktivitas sebelum
tidur (membaca)
Ciptakan
lingkungan yang
nyaman
Kolaburasi
pemberian obat
tidur
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Disuria
tindakan keperawatan
Bladder terasa
selama . retensi urin
penuh
pasien teratasi dengan
DO :
kriteria hasil:
Distensi bladder
Kandung kemih
Urin output
Bebas dari ISK
sedikit/tidak ada
Tidak ada
spasme bladder
Balance cairan
seimbang
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
Intervensi
NIC :
Urinary Retention Care
Rencana
keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi
Kerusakan jaringan
kerusakan
(membran mukosa, integumen,
integritas jaringan
subkutan)
pasien teratasi
dengan kriteria
hasil:
Perfusi
jaringan normal
Tidak ada
tanda-tanda infeksi
Ketebalan
dan tekstur jaringan
normal
Menunjukk
an pemahaman dalam
proses perbaikan kulit
dan mencegah
terjadinya cidera
berulang
Menunjukk
terjadinya proses
penyembuhan luka
NIC :
Pressure ulcer prevention
Wound care
Anjurkan pasien
untuk menggunakan
pakaian yang longgar
Mobilisasi pasien
(ubah posisi pasien)
setiap dua jam sekali
Memandikan pasien
dengan sabun dan air
hangat
Observasi luka :
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik,warna
cairan, granulasi,
jaringan nekrotik, tandatanda infeksi lokal,
formasi traktus
Ajarkan pada
keluarga tentang luka dan
perawatan luka
Cegah kontaminasi
feses dan urin
Lakukan tehnik
perawatan luka dengan
steril
Rencana
keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Intervensi
NIC :
Body image
enhancement
Kaji secara
verbal dan
nonverbal respon
klien terhadap
tubuhnya
Monitor
frekuensi
mengkritik dirinya
Jelaskan tentang
pengobatan,
perawatan,
kemajuan dan
prognosis penyakit
Dorong klien
mengungkapkan
perasaannya
Identifikasi arti
pengurangan
melalui pemakaian
alat bantu
Fasilitasi kontak
dengan individu
lain dalam
kelompok kecil
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi
Manejemen regimen
NOC:
terapeutik tidak efektif
Complience
berhubungan dengan:
Behavior
Konflik dalam memutuskan
Knowledge :
terapi, konflik keluarga,
treatment regimen
keterbatasan pengetahuan,
Setelah dilakukan
kehilangan kekuatan, defisit
tindakan keperawatan
support sosial
selama . manejemen
DS:
regimen terapeutik tidak
Pernyataan keluarga
Menyadari dan
dan pasien tidak
mencatat tanda-tanda
mendukung/ tidak
perubahan status kesehatan
mengurangi faktor risiko
perkembangan penyakit
atau skuelle
DO :
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
NIC :
Self Modification
assistance
Kaji pengetahuan
pasien tentang penyakit,
komplikasi dan
pengobatan
Hargai pengetahuhan
pasien
Hargai lingkungan
fisik dan sosial pasien
Sediakan informasi
tentang penyakit,
komplikasi dan
pengobatan yang
direkomendasikan
Dukung motivasi
pasien untuk
melanjutkan
pengobatan yang
berkesinambungan
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi
Kelelahan berhubungan
NOC:
dengan
Activity
psikologis: kecemasan,
Tollerance
gaya hidup yang
Energy
membosankan,
Conservation
depresi, stress
Nutritional
Lingkungan:
Status: Energy
kelembaban, cahaya,
Setelah dilakukan
kebisingan, suhu
tindakan keperawatan
Situasi: Kejadian hidup selama . kelelahan
yang negatif,
pasien teratasi dengan
kriteria hasil:
Psikologis: Anemia,
Kemampuan
status penyakit,
malnutrisi, kondisi aktivitas adekuat
fisik yang buruk,
Mempertahanka
gangguan tidur.
n nutrisi adekuat
DS:
Keseimbangan
Meningkatnya
Mempertahanka
komplain fisik
n interaksi sosial
Kelelahan
Mengidentifikas
Secara verbal
i faktor-faktor fisik dan
menyatakan kurang energi
psikologis yang
DO:
menyebabkan kelelahan
Penurunan
Mempertahanka
kemampuan
n kemampuan untuk
Ketidakmampuan konsentrasi
mempertahankan rutinitas
Ketidakmampuan
mendapatkan energi
sesudah tidur
Kurang energi
Ketidakmampuan
untuk mempertahankan
aktivitas fisik
NIC :
Energy Management
Monitor respon
kardiorespirasi terhadap
aktivitas (takikardi,
disritmia, dispneu,
diaphoresis, pucat,
tekanan hemodinamik
dan jumlah respirasi)
Monitor lokasi
ketidaknyamanan atau
nyeri selama bergerak dan
aktivitas
Instruksikan pada
pasien untuk mencatat
tanda-tanda dan gejala
kelelahan
Anjurkan pasien
melakukan yang
meningkatkan relaksasi
(membaca,
mendengarkan musik)
Tingkatkan pembatasan
bedrest dan aktivitas
Batasi stimulasi
lingkungan untuk
memfasilitasi relaksasi