Kelas /Semester
: X II
Kompetensi Inti
:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami,
menerapkan,
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
3.5. Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.5. Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan momentum
Analisis KD :
1. Tahap Berfikir
a. Menganalisis
2. Tahap Keterampilan
a. Menyajikan data hasil percobaan
3. Tahap Kemampuan
a. Menganalisis penerapan
Fakta :
i.
Momentum
Bendera pink
Misalkan kita ambil sampel pada kecepatan sesaat kedua benda yang relatif sama
Kecepatan benda berbendera Pink = 93.12 cm/s 93.00 x 10-2 m/s
Kecepatan benda berbendera ungu = 93.32 cm/s 93.00 x 10-2 m/s
p=mv
Maka
momentum benda pink
p = (80.08 x 10-3 kg)(93.00 x 10-2 m/s)
p = 7447 x 10-5 kg m/s
momentum benda ungu
p = (31.86 x 10-3 kg)(93.00 x 10-2 m/s)
p = 2962 x 10-5 kg m/s
momentum benda pink lebih besar dari benda ungu
Jika benda sama kecepatan berbeda menggunakan massa benda ungu
Kecepatan 1 = 93.00 x 10-2 m/s
p = (31.86 x 10-3 kg)(93.00 x 10-2 m/s)
Impuls
Sebuh kelereng pada awalnya berada pada keadaan diam, kemudian kelereng tersebut di
berikan dorongan oleh telunjuk.Pada saat telunjuk memberikan dorongan terhadap kelereng,
besarnya selang waktu saat telunjuk menyentuh kelereng sangat kecil.Sehingga kelereng dapat
bergerak dan memiliki kecepatan.Besar kecepatan yang di alami oleh kelereng dapat di hitung
dengan menggunakan aplikasi dari tracker.Pada saat kelereng di berikan dorongan pada saat itu
juga kelereng tersebut di buat video sehingga mempermudah mencari besarnya kecepatan yang di
alami oleh kelereng.Kelereng masih dapat bergerak meskipun besar gaya yang di berikan oleh
telunjuk sangat kecil. Gaya yang diberikan telunjuk terhadap kelereng dengan selang waktu yang
sangat kecil ini dinamkan dengan impuls.Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan
tracker maka besar kecepatan kelereng hingga bergerak dapat diperoleh, setelah mendapatkan
kecepatan maka besarnya impuls dapat diketahui.Berikut pengolahan data berdasarkan aplikasi
dari tracker.
Sehingga diperoleh:
I=F . t
I =m.
v
.t
t
I =m. v
I =m. v2 m. v 1
Dari grafik diperoleh v saat telunjuk menyentuh kelereng:
Dari grafik diperoleh v saat telunjuk menyentuh kelereng:
v1 = 38,91 cm/s = 38,91 x 10-2 m/s
v2 = 39,71 cm/s = 39,71 x 10-2 m/s
m =19,10 gr = 19,10 x 10-3 kg
maka besar Impuls yaitu:
I =m. v2 m. v 1
I ={ ( 19,10 ) ( 39,71 )( 19,10 ) ( 38,91 ) } 105 kg m/s
5
I ={ 758,5743,2 } 10 kg m/s
I =15,32 105 kg m/s
iii.
Tumbukan
Kami melakukan sebuah percobaan mengenai tumbukan, alat yang kami gunakan adalah
satu set alat percobaan tumbukan dilengkapi dengan camera, laptop dengan aplikasi tracker, dan
neraca digital. Ketika benda satu dan dua dengan massa yang berbeda di letakan pada sliding
board kemudian pada sliding board ada rongga-rongga udara yang membuat benda satu dan benda
dua dapat bergearak sehingga ketika blower dinyalakan benda satu dan benda ke dua dapat
bergerak. Pada saat itu gaya gesek antara benda satu dan benda dua dengan sliding board besarnya
kecil sehingga pada keadaan tersebut gaya gesek di abaikan.
a. Lenting sempurna
Pada saat melakukan percobaan tumbukan lenting sempurna, massa yang digunakan
sebesar:
m1=88,08 x 103 kg
m2=70,05 x 103 kg
Setelah menentukan besarnya massa benda maka menghitung besarnya kecepatan dengan
menggunakan alat percobaan tumbukan yaitu satu set sliding board. Dan melakukan video
terhadap benda yang akan melakukan tumbukan. Setelah melakukan video, hasil dari video yang
telah dilakukan akan di peroleh besarnya kecepatan dengan menggunakan aplikasi dari tracker.
Berikut gambar beserta grafik yang terbaca dengan aplikasi tracker:
Berdasarkan grafik dari hasil pengolahan tracker maka dapat diperoleh besarnya kecepatan
sebelum dan sesudah tumbukan adalah sebagai berikut:
Massa benda (kg)
Kecepatan (v) sebelum tumbukan
m1
m2
v1
v2
3
3
88,08 x 10 kg
70,05 x 10 kg 507,4 x 102 m 635,0 x 102 m
s
s
Maka
Psebelum tumbukan =Psesudah tumbukan
Pi=140,0 x 10 kg
m
s
m
s
saat melakukan percobaan untuk tumbukan lenting sempurna cukup sulit mendapatkan besarnya
koefisien restitusi yang besarnya adalah 1, karena pada kenyataanya besar nilai tumbukan lenting
sempurna jarang ditemukan di alam, karena beberapa faktor misalnya: gesekan udara, dan lain
sebagainya.
b. Lenting sebagian
Untuk menghitung besarnya tumbukan lenting sebagian, sama seperti dengan percobaan
tumbukan lenting sempurna.
Berikut data yang diperoleh dari data dan grafik fungsi v(t) hasil percobaan dengan
menggunakan aplikasi tracker:
Sehingga di peroleh:
Psebelum tumbukan =Psesudah tumbukan
m1 v 1+ m2 v 2=m1 v 1' + m2 v 2'
Pi=m 1 v 1+ m2 v 2
m
s
m
s
Sehingga di peroleh:
Psebelum tumbukan =Psesudah tumbukan
m1 v 1+ m2 v 2=m1 v 1' + m2 v 2'
Pi=m 1 v 1+ m2 v 2
Pi=70,05 x 103 .81,16 x 102 +88,08 x 103 .24,32 x 102
Pi=3543 x 105 kg
m
s
m
s
Indikator:
3.5.1
3.5.2
3.5.3
3.5.4
3.5.5
3.5.6
3.5.7
3.5.8
sehari-hari
10. Siswa dapat menjelaskan hubungan momentum dan impuls dengan masalah tumbukan
11. Siswa dapat menyatakan hubungan antara impuls dan momentum
12. Siswa dapat melakukan percobaan mengenai momentum, impuls dan tumbukan
Konsep Esensial :
Momentum
Impuls
Tumbukan
Hukum kekekalan momentum
Konsep Prasyarat :
Vektor
Kecepatan
Percepatan
Gaya
Usaha dan Energi
Bagan Materi
Benda bergerak
Ada gaya
Ada kecepatan
mengakibatkan
mengakibatkan
Momentum Linear
Impuls
Berlaku
Tumbukan
Terdiri atas
Lenting Sempurna
Berlaku
Lenting Sebagian
Berlaku
Tidak Lenting
Berlaku
Uraian Materi :
A. Pengertian Momentum dan Impuls
i.
Momentum
Truk yang bermuatan penuh akan lebih sulit berhenti dibandingkan dengan mobil
kecil, meskipun kecepatannya sama.
Dua mobil diasumsikan bermassa sama, salah satu mobil (mobil 1) berkecepatan
lebih besar daripada mobil lainnya (mobil 2). Mobil 1 akan lebih sulit dihentikan
dibandingkan mobil 2.
Dalam pengertian fisisnya, momentum truk lebih besar daripada momentum mobil
kecil dan momentum mobil 1 lebih besar daripada mobil 2 . Apa itu momentum?
Berdasarkan fenomena yang telah disebutkan sebelumnya, momentum adalah
ukuran kesukaran untuk menghentikan benda. Jika semakin besar momentum,
semakin sukar pula benda untuk dihentikan.
Dari kedua contoh fenomena yang telah disebutkan sebelumya, diketahui bahwa
besaran yang mempengaruhi besarnya momentum adalah :
Massa
Semakin besar massa benda, semakin besar pula momentum. Maka, massa
sebanding dengan momentum.
p m
Kecepatan
Semakin besar kecepatan benda, semakin besar pula momentum. Maka,
kecepatan sebanding dengan momentum.
p v
ii.
Impuls
Sebuah bola dalam keadaaan diam ditendang oleh seorang pemain sepak bola. Bola
tersebut mengalami kontak sesaat dengan kaki pemain sepak bola. Walaupun hanya
sesaat, namun bola dapat bergerak dengan kecepatan tertentu. Gaya yang diperlukan
untuk membuat bola yang ditendang oleh pemain sepak bola tersebut bergerak dalam
interval waktu tertentu disebut impuls.
a=
v v 2v 1
=
t
t
v v
v
=m 2 1
t
t
F t =m v=m (v 2v 1)
I = P=P 2P1
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa, Impuls yang dikerjakan pada suatu
benda sama dengan perubahan momentumnya.
'
m1 v 1 m1 v 1=( m2 v 2 m2 v 2 )
m1 v 1+ m2 v 2=m1 v 1' + m2 v 2'
dengan :
m1=massa benda 1(kg)
v 1=kecepatanbenda 1 sebelum tumbukan
v 1' =kecepatan benda 1 setelah tumbukan
( ms )
( ms )
( ms )
( ms )
C. Tumbukan
Peristiwa tumbukan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tumbukan dapat terjadi
apabila kedua benda yang bergerak mengenai benda lain yang sedang diam atau bergerak.
Misalnya, anak kecil yang bermain kelereng, kelereng tersebut dilontarkan dari jarak
tertentu untuk membuat kelereng lainnya terpental jauh.
Berdasarkan sifat kelentingan benda, tumbukan dibedakan menjadi 3 jenis :
i.
Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan lenting sempurna terjadi ketika jumlah energi kinetik sebelum tumbukan
sama dengan jumlah energi kinetik sebelum tumbukan. Sehingga Hukum
Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Hukum Energi Kinetik berlaku pada
'
m1 (v 1v 1 )=m2 ( v2 v 2) 1
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi, didapatkan :
1
1
2 1
2
' 2 1
' 2
m1 v 1 + m 2 v 2 = m1 ( v 1 ) + m2 (v 2 )
kedua ruas dikalikan 2
2
2
2
2
m1 v 12 +m 2 v 22=m 1 (v 1' )2 +m2 ( v2' )2
2
' 2
' 2
m1 v 1 m1 (v 1 ) =m2 (v2 ) m2 v 2
v 1v 2=v 2 v 1
'
'
( v 1 v 2 )
=1
v 1v 2
( v 1' v 2' )
=1 disebut koefisien restitusi (e)
Bilangan
v 1v 2
Koefisien Restitusi
Koefisien restitusi (e) adalah negatif perbandingan antara kecepatan relatif sesaat
setelah tumbukan dengan kecepatan relatif sesaat sebelum tumbukan, untuk
tumbukan satu dimensi. Dituliskan secara matematis adalah sebagai berikut.
'
v ' ( v 2v 1 )
e=
=
v
v 2v 1
Nilai koefisien restitusi adalah terbatas, yaitu antara nol dan satu ( 0 e 1 )
ii.
iii.
'
Karena, v =v 1 =v 2
'
maka
m
( 1+ m2 )v '
m1 v 1+ m2 v 2=
'
'
Karena v 1 =v 2
maka
'
'
( v 1 v 2 )
=0
v 1v 2
Jadi, besarnya koefisien restitusi tumbukan tak lenting sama sekali adalah nol (e =
0).
D. Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum
a. Peluncuran Roket
kebawah,
pancaran
gas
mendapatkan
bersifat
kekal,
roket
pun
akan
mendapatkan momentum yang arahnya berlawanan dengan arah buang gas roket tersebut
dan besarnya sama dengan momentum pada gas hanya arahnya saja yang berbeda.
Kita asumsikan bahwa momentum awal roket adalah ketika sesaat setelah roket
diluncurkan dan momentum akhir roket setelah roket di gerakkan maka :
pawal= m v g
pakhir = mv r =( m m )( v+ v )
pakhir =pawal
( m m) ( v + v ) m v g=mv
mv+ m v mv m v m v g=mv
m v mv= m v g
v=
m v g + mv
m
v=
m(v g+ v )
m
Kita mengetahui bahwa percepatan adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu,
maka :
a=
v
t
m( v g + v)
m
a=
t
a=
m (v g+ v )
t
m
b. Sarung Tinju
Sarung tinju yang dipakai oleh para petinju
ini
berfungsi
untuk
memperlama
Matras
Matras
dimanfaatkan
memperbesar
waktu
untuk
kontak.
menyebabkan
gaya
menjadi lebih kecil sehingga tubuh kita tidak terasa sakit pada saat jatuh atau dibanting
di atas matras.
waktu
yang
dibutuhkan
untuk
menghentikan
Impuls
Impuls merupakan perubahan momentum.
Keterangan:
I = impuls
F = gaya (Newton)
Daftar Pustaka
Giancoli. 2001. Fisika. Jakarta : Penerbit Erlangga
Haryadi, Bambang. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuaan
Departemen Pendidikan Nasional
Kurniawan, Doni. 2013. Penerapan Prinsip Impuls dan Momentum. Tersedia [online]:
http://situsnyaorangpintar.blogspot.com/2013/05/6-penerapan-prinsip-impulsmomentum_27.html. Diakses pada: 8 Februari 2015.
Saripudin, Aip. dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika untuk kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuaan
Departemen Pendidikan Nasional
Zaida,
Akmal.
2011.
Momentum
dan
Impuls.
Tersedia
[online]:
http://www.slideshare.net/fullscreen/akmal_zaida/peta-konsep-fisek-momentum-n-impuls/1.
Diakses pada: 8 Februari 2015.