Anda di halaman 1dari 48

Landasan Agama

o Aqidah
o Manhaj
o Al-Quran
o Hadits
o Tafsir

Penyejuk Hati
o Akhlaq dan Nasehat
o Tazkiyatun Nufus

Fiqh dan Muamalah


o Fiqh dan Muamalah
o Kaidah Fiqih
o Ramadhan
o Doa dan Zikir

Kolom Ulama

o Fatwa Ulama
o Nasehat Ulama
o Biografi

Jejak Islam
o Jejak Islam
o Sejarah Islam

Info Islami
o Info Dauroh dan Kajian
o Info Lembaga Pendidikan
o Info Lowongan Kerja

Solusi Problematika Umat Islam


Sungguh musibah silih berganti menimpa kaum muslimin. Realita ini
mengharuskan kita semua untuk berpikir keras mencari solusi permasalahan.
Banyak analisis yang diberikan beberapa pihak untuk mengidentifikasi
problem yang
By Aris Munandar, Ss., Mpi. 9 July 2009
6 6509 24

Sungguh musibah silih berganti menimpa kaum muslimin. Realita ini mengharuskan kita
semua untuk berpikir keras mencari solusi permasalahan. Banyak analisis yang diberikan
beberapa pihak untuk mengidentifikasi problem yang sebenarnya dihadapi oleh kaum
muslimin. Jika identifikasi yang diajukan tidak tepat, tentu solusi yang ditawarkan juga tidak
pas.
Ada yang mengatakan bahwa problema umat Islam yang paling mendasar adalah konspirasi
musuh-musuh Islam yaitu orang-orang kafir dan kemenangan orang kafir atas kaum
muslimin. Pihak pertama ini menawarkan solusi berupa menyibukan kaum muslimin dengan
strategi-strategi orang-orang kafir, perkataan dan penegasan mereka.
Ada juga yang mengatakan bahwa permasalahan kaum muslimin yang paling pokok adalah
berkuasanya para pemimpin yang zalim di berbagai negeri kaum muslimin. Sehingga pihak
kedua ini menawarkan solusi berupa upaya menggulingkan pemerintahan yang ada dan
menyibukkan kaum muslimin dengan hal ini.

Di sisi lain ada juga yang berpendapat bahwa masalah kita yang paling pokok adalah
perpecahan kaum muslimin. Oleh karenanya solusi tepat adalah menyatukan kaum muslimin
sehingga kaum muslimin unggul dalam kuantitas.
Ada juga analisis keempat. Analisis ini mengatakan bahwa penyakit akut umat ini adalah
meninggalkan jihad sehingga obat penyakit ini adalah mengibarkan bendera jihad dan
menabuh genderang perang melawan orang-orang kafir.
Marilah kita telaah bersama pendapat-pendapat di atas dengan dua panduan kita yaitu Al
Quran dan Sunnah.
Terkait dengan pendapat pertama, kita jumpai firman Allah,



Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak
mendatangkan kemudharatan kepadamu. (Qs. Ali Imran: 120)
Ayat di atas dengan tegas menunjukkan bahwa jika kita benar-benar bertakwa kepada Allah
maka konspirasi musuh bukanlah ancaman yang berarti.
Tentang pendapat kedua, kita jumpai firman Allah,



Dan demikianlah, kami jadikan orang yang zalim sebagai pemimpin bagi orang zalim
disebabkan maksiat yang mereka lakukan. (Qs. Al Anam: 129)
Ayat ini menunjukkan bahwa penguasa yang zalim hukuman yang Allah timpakan kepada
rakyat yang juga zalim disebabkan dosa-dosa rakyat. Jika demikian, penguasa yang zalim
bukanlah penyakit bahkan penyakit sebenarnya adalah keadaan rakyat.
Sedangkan untuk pendapat ketiga kita dapati firman Allah,

Dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena
banyaknya jumlah (mu), Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu
sedikitpun. (Qs. At Taubah: 25)
Ayat ini menunjukkan bahwa persatuan dan jumlah yang banyak tidaklah bermanfaat jika
kemaksiatan tersebar di tengah-tengah mereka. Kita lihat dosa ujub telah menghancurkan
faedah dari jumlah yang banyak sehingga para shahabat menuai kekalahan pada saat perang
Hunain. Di antara maksiat adalah menyatukan barisan bersama orang-orang yang membenci
sunnah Nabi karena sikap tepat terhadap mereka adalah memberikan nasihat, bukan
mendiamkan kesalahan. Sikap minimal adalah mengingkari dengan hati dalam bentuk tidak
menghadiri acara-acara yang menyimpang dari sunnah bukan malah menikmati.
Untuk pendapat keempat kita katakan bahwa jihad itu bukanlah tujuan namun yang menjadi
tujuan adalah menegakkan agama Allah di muka bumi. Oleh karena itu, ketika kaum
muslimin lemah dari sisi agama dan persenjataan maka menabuh genderang perang pada saat

itu lebih banyak bahayanya dari pada manfaatnya. Oleh karena itu, Allah tidak mewajibkan
jihad kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat beliau masih berada di Mekah
dikarenakan berperang ketika itu lebih banyak bahayanya dari pada manfaatnya.
Oleh karena itu, identifikasi yang tepat untuk penyakit yang membinasakan umat dan
menjadikan kaum muslimin terbelakang adalah dosa-dosa kita sendiri. Banyak dalil dari al
Quran yang menunjukkan hal ini. Di antaranya adalah firman Allah,




Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), Padahal kamu telah
menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar),
kamu berkata: Dari mana datangnya (kekalahan) ini? Katakanlah, Itu dari (kesalahan)
dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Qs. Ali Imran: 165)
Oleh sebab itu, obat yang mujarab adalah membersihkan diri kita dan seluruh umat dari dosa.
Sedangkan dosa yang paling berbahaya adalah syirik dan bidah. Demikian pula kita
berusaha dengan penuh kesungguhan untuk mengembalikan umat kepada panduan hidup
mereka yaitu Al Quran dan sunnah Rasul sebagaimana pemahaman salaf. Kita habiskan
umur dan harta kita untuk menegakan bendera tauhid dan sunnah dan menghancurkan
bendera syirik dan bidah dengan berbagai sarana dan media yang kita miliki.
Jika bendera tauhid dan sunnah telah tegak berkibar dan bendera syirik dan bidah hancur
maka saat itu kita berhak mendapatkan janji Allah yaitu kemenangan.
***

saripedia.com
Media Transformasi Sains, Teknologi, Seni, Pendidikan, Kebudayaan, Sejarah dan Seputar
Islam
RSS

Mukadimah

Download e-Book Gratis

Software Gratis

Posts tagged Solusi pemecahan masalah


umat
Kajian Islam Kontemporer : Problematika Umat Islam
Dan Alternatif Solusinya

Oleh : Hermawan Eriadi

PENDAHULUAN
Ceritanya, tahun 1400 H dalam rangka simposium peran imigran Muslim di Amerika,
diundanglah tokoh-tokoh Muslim dari berbagai negara termasuk Indonesia-yang waktu itu
dihadiri M. Natsir. Dari sana kemudian para tokoh ini memanfaatkan moment tersebut untuk
berbincang-bincang tentang dunia Islam. Kemudian muncullah kesepakatan untuk
menjadikan abad ke 15 Hijriah ini sebagai abad kebangkitan Islam. Hal ini dilihat dari
kondisi Islam dunia saat itu memang sangat tertinggal. Maka dimulailah abad kebangkitan
Islam itu dengan tekad bersama untuk mengembalikan kejayaan Islam dengan segala
kemampuan dan usaha yang dimiliki.
Saat ini, setelah 22 tahun seruan itu dikumandangkan kondisi umat Islam belumlah seperti
yang diharapkan sebagai sesuatu yang benar-benar bangkit. Umat Islam dunia masih saja
dalam kondisi keterpurukan. Mekipun telah beberapa orang, kelompok dan organisasi yang
mulai bangkit dan menyerukan hal yang sama sambil menyadarkan umat islam dan berkarya
untuk membuktikan hal itu. Hingga saat ini praktis bisa dikatakan bahwa umat Islam memang
masih sebagai sesuatu yang belum berarti (secara politis) bagi dunia.
Kompleksitas Problem
Kebanggaan yang dapat ditampilkan bagi umat Islam saat ini masih sangat sedikit sekali.
Paling-paling negara Arab yang kaya dengan minyak, itupun karena keberuntungan takdir
saja bahwa cadangan minyak terbesar dunia ada disana. Tentang hal yang lain sangat sulit
untuk mencarinya. Dibidang ekonomi masyarakat Muslim dunia sama sekali tidak bisa
diandalkan. Sampai sekarang sistem yang dipakai tetap saja kapitalisme dengan segala
konsekuensinya. Negara-negara Muslim yang memang sudah miskin semakin miskin saja
dengan kapitalisme yang dibanggakan Amerika. Sistem perekonomian Islam yanng
menjanjikan keadilan itu tidak mencul sama sekali. Padahal beberapa abad sistem ini dipakai
dan pernah terbukti keampuhannya. Sistem bank konvensional (riba) masih menjadi pilihan
utama masyarakat dunia. Belum lagi dengan kemiskinan negara-negara Muslim yang
menyebabkan mereka harus berhutang pada negara-negara kapitalis. Yang pada gilirannya
juga akan mempersulit mereka. Bahkan untuk sekedar membayar bunga hutang.
Dari segi politik juga demikian. Amerika dengan PBB sebagai tunggangannya praktis
menguasai seluruh negara didunia tidak terkecuali negara Muslim. Dengan kekuatan

persenjataan dan teknologi tinggi, secara politis Amerika telah menjadi polisi dunia. Begitu
pula kelompok-kelompok pertahanan dan plitik seperti NATO yang sangat represif terhadap
Islam. Dipentas dunia, negara-negara Muslim sendiri tidak punya kekuatan jika dibanding
mereka. Organisasi negara-negara Islam seperti Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tidak bisa
berbuat banyak menghadapi PBB dan NATO. Bahkan sekedar turun berperan serta dalam
menentukan harga dan kuota minyak yang negara-negara Arab sangat berkepentingan
terhadap hal itu- tidak mampu dilakukan. Fakta-fakta masih terpingirkannya peran Islam
dalam dunia internasional ditambah lagi dengan intervensi yang berlebihan terhadapap
negara-negara Muslim Arab dan ketidak jelasan sikap mengenai Palestina, Kashmir, Pattani,
Moro, Bosnia, Cechnya, dan Pakistan. Campur tangan pihak luar yang bisanya sangat
ditentukan oleh berbagai kepentingan politik dan ekonomi selalu saja membersamainya.
Ismail Raji al Faruqi menjelaskan kondisi umat ini:
Dunia Ummah Islam saat ini berada pada anak tangga bangsa-bangsa terbawah. Didalam
abad ini, tidak ada kaum lain yang mengalami kekalahan dan kehinaan seperti yang dialami
kaum Muslimin. Kamum Muslimin telah dikalahkan, dibantai, dirampas negeri dan
kekayaannya, dirampas kehidupan dan harapannya.[1]
Saat ini kondisi umat Islam terpecah belah kedalam 50-an negara. Kolonialisme telah berhasil
melakukan hal itu. Dan dari sana selalu saja memunculkan friksi antar umat Islam sendiri
mengenai batas wilayah yang lebih sering menimbulkan peperangan berkepanjangan
daripada kepahaman dan persaudaraan.
Amerika sangat berkepentingan dengan negara Muslim (khusunya Arab) guna kepentingan
ekonomi karena ladang minyaknya, sekaligus memuaskan ambisi politiknya. Fathy Yakan
mengatakan:
Selama ini Amerika Serikat membidikkan matanya pada dunia ketiga, khususnya negaranegara Timur Tengah. Washhington mencari jalan memulai melaksanakan poltik perluasan
yang bertujuan untuk dapat menjamah ladang-ladang minyak, menghantam segala apa yang
disebut dengan gerakan-gherkan teror, menyebarkan pangkalan-pangkalan perang
dibeberapan negara kawasan itu. Alasan yang dipakai adalah untuk menjaga keamanan.[2]
Bagaimanapun umat Islam telah berhasil dikelabuhi oleh berbagai gerakan pemBaratan yang
berakibat ada semacam trend dikalangan umat Islam untuk meniru Barat dan merasa asing
serta phobi pada Islam sendiri. Dari segi sosial budaya umat Islam lebih menyukai meniru
Barat dalam banyak hal seperti model berpakaian, cara bergaulan, bahasa dan simbol-simbol
budaya lainnya. Kemudian ini juga berlanjut dengan menganggap baik segala apa yang
berasal dari Barat dan sebaliknya menganggap yang dari Islam itu jelek dan ketinggalan
jaman. Hal ini cukup lama dirasakan sehingga keagungan Islam sendiri semakin tidak
dirasakan, bahkan oleh umat Islam sendiri.
Umat Islam pernah memimpin dalam hal ilmu pengetahuan. Ilmuan Islam telah menemukan
banyak hal, kemudian ilmu itu disusun dalam buku-buku pengetahuan yang senantia
dikembangkan melalui penelitian-penelitian. Ilmuan besar seperti Abu Sina, al FArabi, Ibn
Khaldun dll membuktikan bahwa Islam pernah memimpin kejayaan ilmu pengetahuan.
Namun seiring dengan kemunduran Islam, para ilmuan Islam pun semakin sedikit dan malah
sumber-sumberi ilmu pengetahuan dalam ribuan buku dihancurkan dan sebagian diambil
pihak Barat untuk dikembangkan. Akhirnya kemudian yang mengalami perkembangan pesat
ilmu pengetahuan justru bukan golongan Islam. Sehingga saat ini seolah-olah bahwa semua

ilmu pengetahuan itu berasal dari Barat. Meskipun harus diakui bahwa perkembangan lebih
lanjut ilmu tersebut, sehingga mencapai struktur yang baik dan mendalam memang berasal
dari sana. Karena memang kajian, penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan memang
sangat giat dilakukan di Barat. Sedangkan negara Muslim sendiri tidak serius terhadap hal itu
sehingga senantiasa tertinggal dalam penguasaan ilmu pengetahuan. Sehingga ilmu dan
metodologi yang dikeluarkan juga merupakan produk Barat yakni sekulerisme. Yang
kemudian menghilangkan unsur ketauhidan dalam ilmu pengetahuan.
Teknologi kemudian juga mengikuti pola yang sama. Karena pada prinsipnya science today is
technology tomorrow, sedangkan bangsa Muslim memang sangat kurang penguasaan konsep
keilmuan disamping tidak ada uang dan tidak memiliki perhatian untuk pengembangan ilmu
menjadi teknologi. Maka semakin lengkaplah ketertinggalan umat Islam.
Industri yang berkembang dan dimiliki oleh negara Muslim sebenarnya adalah industri yang
tidak lebih untuk sekedar memenuhi kebutuhan yang kebanyakan tidak pokok. Itupun selalu
saja bahwa bahan-bahan baku harus diimpor dari negara-negara kapitalis. Industri yang
didirikan dan mendapat bantuan asing memang tidak pernah bisa memandirikan negara
Muslim. Karena tetap saja ada ketergantungan pada negara Barat.
Jika mau ditelusuri kebelakang, ada banyak faktor yang menyebabkan permasalahan yang
begitu kompleks terjadi dengan umat Islam. Yang secara garis besar berupa faktor eksternal
dan internal.
FAKTOR EKSTERNAL

1. Gazwul Fikri
Yang dimaksud dengan invasi pemikiran (Ghazwul Fikri) adalah usaha suatu bangsa untuk
menguasai pemikiran bangsa lain (kaum yang diinvasi), lalu menjadikan mereka (kaum yang
diinvasai) sebagai pengikut setia terhadap setiap pemikiran, idealisme, way of life, metode
pendidikan, kebudayaan, bahasa, etika, serta norma-norma kehidupan yang ditawarkan kaum
penginvasi.[3]Invasi pemikiran jelas-jelas bermaksud merusak tatanan masyarakat Islam,
mengganti norma dan budaya Islam dengan Barat dan menjauhkan umat Islam dengan
diennya sendiri. Garis besar langkah kerja meraka adalah; (1) Merusak Islam dari segi
aqidah, ibadah, norma dan akhlak; (2) Memecah dan memilah kaum Muslimin di muka bumi
dengan sukuisme dan nasionalisme sempit; (3) Menjelek-jelekkan gambaran Islam; (4)
Memperdayakan bangsa Muslim dengan menggambarkan bahwa segala kemajuan

kebudayaan dan peradaban dicapai dengan memisahkan bahkan menghancurkan Islam dari
masyarakat.[4]
Yang terkait dengan ghazwul fikri ini antara lain adalah Zionisme, Orientalis dan kristenisasi.
Ketiga hal in sebenarnya berbeda dan belum tentu saling terkait satu sama lain. Zionisme[5]
merupakan gerakan politik dari sebuah etnis Yahudi ekstrim, yang bertujuan mendirikan
negara bagi bangsa Yahudi di Palestina, sebagi batu loncatan untuk meraih apa yang mereka
cita-citakan, yaitu menguasai dunia dan menciptkan pemerintahan Yahudi Raya. Pencetus
gerakan ini adalah Theodore Hertzel, seorang wartawan Austria keturunan Yahudi. Langkah
untuk mendirikan Negara Yahudi telah dilakukan 2 kali dengan mengirim utusan ke Sultan
Abdul Hamid II, sultan Islam di Turki Utsmani untuk meminta wilayah Palestina. Namun
ditolak mentah-mentah. Kemudian sejak itu orang Yahudi bekerja keras untuk merongrong
Kesultanan Turki dan menghapuskan khilafah Islamiyah dari muka Bumi. Gerakan ini sangat
giat menyebarkan fitnah kepada umat Islam, merusak kesucian akidah Islamiah,
memunculkan keraguan dan penyerangan melalui media-media yang sangat banyak mereka
kuasai.
Orientalisme adalah kajian yang dilakukan oleh orang-orang Barat terhadap negara-negara
timur (khususnya Islam) mengenai budaya, sejarah, agama, sosial, ekonomi, politik dan
segala hal yang terkait dengannya[6]. Gerakan ini muncul sejak keberhasilan pasukan Islam
mengasai Dunia Barat, ketika saat itu Barat masih tenggelam dalam jaman kegelapan.
Mereka ingin mempelajari sebab-sebab kemenangan Islam, seluk beluk Islam dan
permasalahan yang ada didalamnya. Motivasi mereka adalah motivasi imperialisme,
menjauhkan umat dari Islam, juga motivasi ekonomi. Yang bertujuan untuk menciptakan
keraguan kepada Islam serta membangkitkan Nasionalisme dan etnisme.
Kristenisasi secara bahasa adalah upaya untuk mengkristenkan orang lain dan menyebarkan
ajaran kristen keberbagai negara. Namun tujuan mereka sebenarnya bukan cuma menjadikan
orang masuk agama kristen, tapi malah yang utama adalah mengeluarkan orang Islam dari
keIslamannya.[7]

2. Sekulerisme
Pemisahan dengan sangat dikotomis antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu non-agama
memang merupakan bagian dari upaya untuk menghilangkan peran agama dalam masyarakat
dan memunculkan keraguan akan kebenaran agama. Sekulerisme menjadi sesuatu yang

dianggap baik oleh Barat karena secara historis ia terlahir dari perlawanan atas kejumudan
pemikiran gereja diabad pertengahan.
Pemahaman seperti ini masih banyak berada dalam kepala umat Islam. Muh. Natsir
mengungkapkan penentangannya kepada orang yang pro sekuler yang menganggap bahwa
Kemajuan Turki karena mereka memisahkan agama dari kehidupan.
Kemal Pasha cs sekali-kali bukan mendapat kemenangan sesudah mereka melemparkan
hukum-hukum Agama, melainkan sebaliknya, mereka lemparkan hukum-hukum agama
sesudah kemenangan dan kekuatan ada ditangan mereka.[8]
Sekulerisme berdampak cukup serius kepada umat Islam, selain hilangnya kepahaman akan
syumuliataul Islam juga menjadikan agama hanya sebatas ritual-ritual semata. Agama yang
merupakan sumber terbesar dari energi serta aspirasi dan merupakan pemandu menuju
kehidupan yang bermakna diatas bumi ini menjadi begitu berubah. Agama hanyalah urusan
akhirat. Dan yang menyebar justru kemudian hal-hal yang menyangkut dengan mistik,
takhayul, dll. Demikian Ali Syariati mengungkap dampak negatif dari sekulerisasi ini[9].
Mereka menganggap bahwa agama memainkan peranan negatif dalam masyarakat karena
mendorong rakyat untuk mengabaikan kehidupan aktual dan material mereka. Unsur-unsur
tersembunyi dan reaksioner sejalan dengan tangan-tangan asing yang tak terlihat
memanfaatkan kesimpulan yang keliru ini dan menggunakan kekerasan untuk melawan
rakyat dan orang-orang yang tercerahkan.

3. Kapitalisme, materialisme, metode ilmiah-positifisme dan modernisasi


Hal-hal diatas muncul dan menjadi masalah besar bagi umat Islam sebagai salah satu produk
ghazwul fikri. Berawal dari temuan metode ilmiah dan pengembangan iptek yang
bersumberkan pada paradigma material kemudian berlanjut dengan kapitalisme, yang
merasuki sistem pembangunan dan ekonomi umat Islam. Hal ini tidak menyebabkan kecuali
semakin terpuruknya umat Islam secara ekonomi dan politik. Maka yang terjadi sekarang
adalah imperialisme epistemologi[10] oleh Barat kepada umat Islam. Keterbelakangan pada
banyak hal menyebabkan umat Islam terpaksa mengikuti pola ini sadar atau tidak untuk tetap
bisa bertahan hidup.

Rayuan mereka pada pembesar kaum Muslimin adalah dengan memberikan pinjaman/hutang
dan sebagai imbalannya mereka memperoleh hak investasi ekonomi dan memasok negara
Muslim dengan harta dan proyek ekonomi melalui perusahaan dan kemudian mengendalikan
prilaku ekonomi seperti yang mereka kehendaki. Dan setelah itu mereka leluasa mengubah
aturan-aturan seperti pendidikan, hukum, pemerintahan sampai pada peradaban[11].
Bahkan kemudian mereka memasukkan unsur-unsur merusak seperti WTS, tempat-tempat
hiburan, film, diskotek, sinetron, telenovela. Yang kemudian ditiru justru oleh umat Islam
sendiri.
Manusia yang sering menggambarkan dirinya sebagai orang-orang modern yang kini
mendominasi peradaban dunia, adalah jenis manusia yang mengabdikan diri dan hidupnya
untuk materi atau materialime, sebuah bentuk paganisme yang juga telah ada sejak dahulu.
Karena itu aspek-aspek peradaban yang dibangun, seperti hukum, politik, ekonomi, etika dan
bahkan kesadaran sosial pun bercorak materialisme. Karena itu semua produk peradaban
yang ada senantiasa memperbudak dan menindas.[12]

4. Ancaman berupa sanksi ekonomi, perdagangan maupun politik (hubungan luar


negari)
Hal ini lebih mengerikan lagi. Sudah mengarah kepada menimbulkan rasa ketakutan yang
berlebihan kepada pihak Barat, khususnya Amerika dengan PBB-nya. Sehingga banyak
menghalangi tindakan ataupun sikap umat Islam menanggapi sebuah permasalahan maupun
isu. Karena apabila macam-macam saja dengan Amerika dan cs-nya, alamat negara tidak
akan tentram dalam waktu yang lama. Secara psikologis bangsa-bangsa Muslim memang
masih terjajah.
FAKTOR INTERNAL

1. Runtuhnya Khilafah
Keruntuhan Daulah Islamiyah melalui pembubaran Khalifah oleh Mustapa Kamal tanggal 3
Maret 1924, kemudian diikuti oleh pemisahan agama dan negara dan model-model sekuler
lainnya telah merusakkan dan mencabik-cabik umat Islam. Setelah itu seolah-olah Islam
benar-benar telah hancur dan tidak akan pernah seperti itu lagi. Dan langkah ini malangnya
kemudian seolah menjadi preseden bagi umat Islam untuk mulai meninggalkan ajarannya.
Dengan begitu dia telah mencerai beraikan paji-panji Islam yang menjadi tempat bersatu
kaum Muslimin sejak empat belas abad yang lalu. Kini merekapun berpecah belah dan
menyebar pada jalan yang berbeda-beda laksana domba di malam yang hujan. Lalu akhirnya
kawanan serigala menerkam kelompok yang tercerai berai itu.
Demikian Abdullah azzam menceritakan kehancuran Khilafah Islamiyah[13]. Sebenarnya
kehancuran ini bukan semata-mata karena faktor luar, tapi karena memang telah terbangun
kebobrokan yang besar disana sehingga memang mencenderungannya kepada kehancuran.
Dalam risalah Hari Ini dan Kemarin, Hasan al Banna mengatakan bahwa ada 7 faktor
penghancur eksistensi Daulah Islamiyah. Yakni, (1) Pergolakan politik, fanatisme kesukuan,
perebutan kekuasanan dan ambisi terhadap kedudukan. (2) Pertentangan agama dan mazhab.
(3) Tenggelam dalam aneka bentuk kemewahan dan kenikmatan. (4) Terjadinya transformasi
kekuasaan kepada bangsa non Arab yang belum mengeyam Islam dengan penghayatan yang
benar. (5) Mengabaikan ilmu-ilmu terapan, ilmu kauniyah. (6) Banyak penguasa yang lengah
oleh kekuasaannya, tertipu oleh kekuatannya dan tidak memperhatikan perkembangan sosial.
(7) Tertipu oleh tipu daya musuh-musuhnya, kagum dan taklid terhadap apa yang mereka
perbuat.[14]

2. Perpecahan Umat Islam dan kurang Ukhuwah


Dijadikannya negara Muslim menjadi banyak dan kecil-kecil menjadikan umat Islam selalu
dalam keadaan berpecah belah. Sehingga negara Muslim lebih banyak disibukkan dengan
perebutan batas negara dan munculnya paham sukuisme dan nasionalisme sempit.
Diungkapkan Fathi Yakan[15]:
Sampai saat ini semua peranan bangsa Arab dan Islam hanya berada di pinggiran. Hampir
tidak diperhitungkan dalam menghadapi percaturan tatanan Dunia Baru. Perpecahan bangsa
Arab dan Islam, tidak adanya proyek Arab atau islam yang berskala internasional,
menjadikan semua proyek Arab dan Islam hanya bersifat lokal dan sektarian.
permasalahan palestina, selalu tunduk pada kebijaksanaan politik nasional dan
kepentingannya sehingga tidak memiliki dimensi Arab, apalagi dimensi Islam.

3. Fanatisme Mazhab
Bahkan hingga sekarangpun umat Islam masih sering terjebak dengan pembahasan
permasalah Mazhab yang notabene adalah permasalahan furu (cabang). Yang lebih sering
perbedaan ini menimbulkan perpecahan, walau banyak yang mengikuti mazhab dengan taklid
bukan ala bashira. Pada kajian-kajian keislaman kemudian juga lebih membahas
permasalahan perbedaan mazhab dan seringnya mengarah pada menjelekkan mazhab yang
lain. Seolah surga hanya untuk mazhabnya sendiri. Perdebatan qunut dan tidak qunut justru
kadang lebih sering dilakukan meski sudah tahu bahwa itu tidak akan selesai kecuali dengan
menimbulkan luka, apalagi permasalahan presiden wanita. Hal ini kemudian menjadikan
umat Islam tidak mau bekerja sama untuk menegakkan Islam. Justru lebih senang bergaul

dengan orang sekuler atau non Islam. Ini jelas tidak menguntungkan Islam. Padahal
perbedaan semacam ini adalah sebuah keniscayaan. Yang harus dilakukan justru adalah
berhimpun bukan berpecah-belah.

4. Pluralisme Gerakan
Sebenarnya banyaknya gerakan Islam bisa menjadi suatu sinergi dakwah jika saja semua
elemen itu memiki visi bersama dan melakukan gerakan dengan landasan kebersamaan,
profesionalisme dan spesifikasi gerakan. Namun karena tidak ada misi bersama, yang terjadi
saat ini adalah masing-masing gerakan bekerja nafsi-nafsi yang kadang-kadang overleap
sehingga tidak optimal. Bahkan banyak yang bertentangan secara diametral sehingga justru
malah menghasilkan resultan yang lebih kecil karena saling melemahkan. Dan malangnya,
kadang bukannya fastabiqul khairat malah saling menyikut, saling menyalahkan dan
mengkafirkan. Lihatlah bagaimana Salafy begitu sering menghujat Hizbut Tahrir, Jamaah
Tabligh dan Ikhwanul Muslimin, begitu juga sebaliknya. Atau kalau di Indonesia bagaimana
NU, Muhammadiyah, dan Persis. Boro-boro untuk maju bersama, malah sibuk dengan
mencari kesalahan orang lain?

5. Tingkat Intelektualitas

Keterpurukan ekonomi biasanya memang dibersamai dengan kurangnya intelektual di sana.


Kepengarangan ilmiah dari negara-negara Muslim tidak ada yang mencapai 0.3% dari
seluruh karya ilmiah dunia. Bahkan jika digabungkan pun jumlahnya juga tidak mencapai
0.5%. dari seluruh dunia yagn menghasilkan 352.000 karya ilmiah, negara-negara Muslim
hanya 3.300, sedangkan Israel 6.100 buah.[16]
Yang sangat terkait dengan itu adalah pendidikan. Tingkat pendidikan dunia Islam masih
sangat memprihatinkan. Sistem pendidikan dinegara Muslim selama ini adalah sistem yang
mengadopsi Barat yang penuh dengan sekulerisme dan menimbulkan keraguan pada umat
Islam tentang ajaran agamanya. Disekolah justru para pemuda Islam diasingkan dengan
ajaran Islam. Kepala mereka diisi dengan pemikiran-pemikiran Barat. Pemuda Islam tidak
diajarkan bagaimana sejarah masa lampau dan kejayaan agamanya. Malah diberikan
keraguan terhadap kesempurnaan Islam melalui kebohongan-kebohongan dan membelokan
sejarah. Bangsa Barat medirikan institut-institut kebudayaan mereka. Hal ini bertujuan
melepaskan pemuda Muslim dari warisan budaya Islam dan mengagungkan apa saja yang
berbau Barat. Meremehkan agama dan minder dengan identitas keIslamannya. Mereka yakin
bahwa semua yang datang dari Barat adalah sesuatu yang baik dan ideal.[17]

6. Salah persepsi terhadap Ajaran Islam


Dampak lain dari keberhasilan sekulerisasi dan keminderan dengan identitas Islam adalah
merosotnya pemahaman Muslim terhadap konsep Islam sendiri. Kesempurnaan (syamil
mutakammil) Islam tidak dikenal lagi. Sehingga terjadi kerancuan dan kekaburan makna dan
persepsi terhadap ajaran Islam. Tentang Jihad seolah-olah diartikan sebagai perperangan.
Seolah Islam disebarkan dan berkembang dengan semboyan Quran ditangan kiri dan pedang
ditangan kanan. Yang ternyata justru menakutkan bagi kaum Muslimin sendiri. Begitu juga
dengan konsep dakwah yang seolah berarti seorang yang ceramah kesana kemari sehingga
hanya NATO (no action, talk only). Selain itu dakwah seolah otoritasnya ustadz, kyai dan
mubaligh saja. Begitu pula kesalahan persepsi tentang penghargaan terhadap kaum wanita,
tentang kenegaraan, tentang ilmu pengetahuan juga tentang muamalah seperti jual beli dan
riba, hukum waris.

7. Kurangnya komitmen melaksanakan ajaran Islam


Integritas kultur Islam dan kesatuan way of life Islam terpecah-pecah di dalam diri mereka,
di dalam pemikiran dan aksi mereka, di dalam rumah dan keluarga mereka.. Jauhnya umat
Islam dari kehidupan Islami menyebabkan ajaran-ajaran Islam menjadi sesuatu yang aneh
justru bagi kaum Muslimin sendiri.

8. Gap antara kaum terpelajar dan kelas bawah


Munculnya kaum intelektual Muslim adalah sebuah kemajuan bagi aset pengembalian
peradaban. Namun sayangnya orang-orang intelektual ini masih terlalu melangit. Hanya
sibuk dengan diri dan intelektualitasnya saja tanpa memandang kepada permasalahan konkrit
yang dihadapi umat saat ini. Terdapat pula diantara kaum intelektual ini orang yang telah
sadar akan apa yang menimpa umat Islam dan telah memikirkan pula langkah-langkah yang
harus dilakukan. Namun terdapat kegagalan dalam mensosialaisasikan dan
mengkomunikasikan hal itu kepada kebanyakan umat. Intelektual ini gagal menyadarkan
umat dengan kesadaran yang telah ia peroleh. Sehingga terkesan perjuangan elit, bukan
perjuangan umat.
GELIAT ITU MULAI TAMPAK

1. Kelahiran Ikhwanul Muslimin (IM) dan Jamaatul Muslimin


Pada tahun 1928, seorang guru sekolah berusia 22 tahun bernama Hasan al-Banna
mendirikan Ikhwanul Muslimin, gerakan paling berpengaruh pada abad kedua puluh yang
mengarahkan kembali masyarakat muslim ke tatanan Islam murni. Al Banna mengubah mode
intelektual elite menjadi gejala popular yang kuat pengaruhnya pada interaksi antara agama
dan politik, bukan saja di mesir, namun juga di dunia Arab dan dunia Muslim.[18]
Tujuan ikhwan sebenarnya terbatas pada pembentukan generasi baru kaum beriman yang
berpegang pada ajaran Islam yang benar, dimana generasi tersebut akan bekerja untuk
membentuk bangunan umat ini dengan shibghah Islamiyah dalam semua aspek
kehidupannya. Dan mengembalikan eksistensi khilafah sebagai agenda utama dalam
manhajnya. Kendati demikian, Ikhwanul Muslimin juga menyakini bahwa semua itu
membutuhkan banyak persiapan yang harus diwujudkan.[19]
Abul Ala Maududi adalah figur penting dalam kebangkitan Islam pada dasawarsa-dasawarsa
terakhir. Interpretasi Islamnya menjadi fondasi pemikiran kebangkitan Islam kontemporer.
Pemikirannya banyak mempengaruhi para pemikir Islam seperti Sayyid Qutb di Mesir
sampai aktivis kebangkitan Islam di Aljazair, Iran, Malaysia atau Sudan[20]. Jamaat-I Islami
(Partai Islam) berdiri pada 26 Agustus 1941 di Lahore merupakan gerakan religio-politik
Islam tertua dari jenisnya[21]. Sejak berdirinya partai ini berjanji akan menciptakan tatanan
yang didambakan dialam temporal ini dan mendorong kaum Muslim untuk memulai revolusi
Islam, untuk membentuk masyarkata dan politik yang sesuai dengan ajaran agama seperti
yang diinterpretasikan maududi[22]. Tujuan jangkan pendek partai ini adalah menjaga
kepentingan Islam diarena politik, dan mengupayakan agar kekuatan sekular tidak melakukan
konsolidasi kekuasaan. Gerakan lain yang juga dapat dijadikan salah satu bentuk kebangkitan
Islam adalah Revolusi Iran dengan Khameini[23]

2. Munculnya tokoh-tokoh intelektual pembaharu Islam


Perlawanan terhadap kondisi terpuruk umat Islam yang paling dikenal adalah perjuangan
seorang tokoh Muslim Jamaludi al Afgani (1838/9-1897). Beliau salah satu tokoh yang
menyatakan kembali tradisi Muslim dengan cara yang sesuai dengan berbagai problem
penting yang muncul akibat Barat semakin mengusik Timur Tengah diabad ke 19. Dengan
menolak tradisionalisme murni yang mempertahankan warisan Islam secara tidak kritis disatu
pihak dan peniruan membabi buta terhadap Barat di lain pihak. Afgani menjadi perintis
penafsiran modern, seperti penggunaan akal, aktivisme politik, serta kekuatan Islam[24].
Al Afghani menyerukan lewat pidatonya seruan anti inggris, yang karenanya ia diusir dari
Mesir. Ia juga mendorong pada pengikutnya tahun 1870-an untuk menerbitkan koran yang
disana mereka menyebarkan pemikiran mereka. Pemikiran-pemikiran al Afghani ini
kemudian banyak ditiru oleh murid-muridnya seperti Muhammad Abduh dan juga Ikhwanul
Muslimin.
Muhammad Abduh menyadari kemunduruan masyarakat Muslim bila dikontraskan dengan
masyarakt eropa. Menurut analisisnya, kondisi lemah dan terbelakang ini disebabkan oleh
hegemoni eropa yang mengancam eksistensi masyarakat Muslim dan juga oleh realitas
internal seperti situasi yang diciptakan oleh kaum Muslim sendiri[25].
Mirip dengan yang dikatakan Afghani, Abduh beranggapan bahwa Eropa bagaimanapun
harus dilawan karena mereka adalah agresor yang ingin merebut negeri bangsa lain. Orang
mesir menderita karena tidak membedakan mana yang menipu dan mana yang tulus, mana
yang benar dan mana yang berdusta. Untuk memulai pembaruan, menurut Muh Abduh kita
perlu kembali kepada pokok-pokok iman yang dipandang sebagai Islam yang sebenarnya
oleh berbagai mazhab, berbagai kelompok. Dia menyerukan agar digunakan tradisi yang
terbaik dan agar taklid buta dikutuk, karena merintangi kemajuan. Abduh membuat tafsir al
Quran, karena baginya prinsip yang menjadi dasar dari kebangkitan bangsa merupakan
kepercayaan pokok bahwa risalah al Quran bersifat universal dan meliputi segalanya. Beliau
juga concent dengan isu pendidikan dengan mengkritik sekolah modern yang didirikan oleh
misionaris asing dan juga mengkritik sekolah yang didirkan pemerintah. Katanya, disekoah
misionaris siswa dipaksa mempelajari Kristen sedangkan di sekolah pemerintah siswa tidak

diajar agama sama sekali.[26] Nama-nama lain yang kemudian muncul adalah Sayyid Quthb
dan Ali Syariati.

3. Lahirnya para aktivis dakwah yang mentransformasikan nilai Islam kedalam


masyarakat secara langsung
Kelahiran perlawanan terhadap usaha Yahudi untuk menguasai Palestina yang kemudian
dikenal dengan Hamas dan intifadhah adalah juga merupakan wujud kesadaran realitas.
Mereka dengan kemampuan seadanya berusaha dengan banyak cara selain untuk
menghancurkan musuh juga menyadarkan masyarakat dunia akan penderitaan Muslim di
sana.[27] Di Turki fenomena kebangkitan Islam terwujud dalam semakin bersaingnya para
pelaku ekonomi Islam yang menggunakan syariat Islam, dan kemudian eksisnya partai Politik
Islam Reefah yang sempat memenangkan pemilu meskipun kemudian militer-sekuler
menurunkannya. Begitu pula dengn FIS di Aljazair merupakan perwujudan semakin
banyaknya kelompok Islam yang mencoba mentransformasikan nilai-nilai keislaman kedalam
realitasnya masing-masing.
Di Indonesia sendiri, fenomena mulai bangkitnya kesadaran umat ditandai dengan munculnya
tokoh-tokoh cendikiawan Muslim, Hidayat Nurwachid dan Amien Rais adalah salah dua
contohnya. Begitu pula dengan kelahiran ICMI diawal 80-an dianggap sebagai wujud
semakin diseganinya kaum Muslimin Indonesia. Dan terakhir kemunculan partai partai Islam
dalam pemilu 1999, meski saat ini belum memberikan signifikansi yang besar.
Dalam taraf internasional muncul pula tokoh-tokoh Muslim yang dikenal tidak cuma karena
gagasannya terhadap Islam, tapi juga tidak sedikit karena keahlian dan profesionalitasnya di
bidang masing-masing. Sebut saja Ismail Raji al Faruqi, Ziauddin Sardar, Syed Hossein Nasr,
Fazlur Rahman dan Abdus Salam. Bahkan yang terakhir ini juga meraih nobel fisika.
Penokohan dibarengi pula denga munculnya pusat-pusat kajian Islam dan
perkumpulan/organisasi Muslim, The International Institute of Islamic Thought (IIIT), World
Assembly of Muslim Youth (WAMY), Islamic Federation of Student Organizations, National
Hijrah Committee. Belum lagi penerbitan dan jurnal yang terkait dengan studi-studi
keIslaman yang begitu banyak. Yang dengan teknologi juga dengan mudah didapatkan situssitus Islam di internet.
Diskusi-diskusi dikalangan intelektual Muslim juga dihiasi dengan ide-ide besar seperti
Islamisasi ilmu pengetahuan, dan upaya konteksualisasi ajaran Islam dengan
mengkomparasikannya dengan konsepsi Barat seperti demokrasi, gender, sistem
perekonomian, parlemen, perbankan dll. Semuanya dengan kesadaran bersama bahwa hal
tersebut dalam rangka membentuk peradaban Islam.

Maraknya gerakan back to Islam, seperti jilbab, pengkajian Islam (Tekstual maupun
kontekstual), bank syariah, sufi modern. Dan yang sangat serius dalam hal ini lebih banyak
kaum muda Muslim. Kesadaran, pemahaman dan ghirah berIslam ini menjadikan mereka
memiliki kebanggaan Islam dan izzah yang tinggi. Dan yang tidak kalah menonjolnya adlah
upaya pembuktian konkrit akan keunggulan Islam sperti menjalanlan sistem perbankan
syariah dan telah terbukti dibeberapa tempat lebih baik dan menguntungkan seperti Malaysia,
kepartaian seperti di turki dan aljazair. Karena memang saat ini umat membutuhkan bukti,
tidak sekedar janji-janji dan impian serta romantisme masa lalu.

MENUJU PERADABAN ISLAM, SOLUSI ALTERNATIF


Sampai dengan tercapainya cita-cita membentuk peradaban Islam membutuhkan waktu yang
lama, bahkan beberapa generasi. Namun bagaimanapun hal itu harus dimulai sejak sekarang.
Dan selain waktu yang lama juga dibutuhkan pemikiran yang mendalam dan intelektual
muslim yang berkualitas. Karenanya upaya ini harus senantiasa dikontinukan dan harus ada
pewarisan ide dan langkah kerja.
Merekayasa pekerjaan untuk membangun kembali peradaban Muslim membutuhkan
perumusan baru dalam pendekatan terhadapa Islam sebagai peradaban. Hanya dnegna
mendekati Islam sebagai peradaban masa depan, kita bisa sungguh-sungguh berbuat adil
kepad dien Islam. Lebih dari itu rekonstruksi peradaban Muslim, secara esensi merupakan
suatu proses elaborasi pangadngan dunia Islam. Ia adalah proses pemberian format dan
sekaligus transformasi terus-menerus untuk mengubah fakta-fakta menjadi nilai-nilai; aksiaksi menjadi tujuan-tujuan; dan harapan-harapan menjadi kenyataan-kenyataan.[28]
Untuk mencapai tujuan bersama peradaban Islam, sekiranya ada beberapa hal-hal penting
sebagai piranti utama dari peradaban itu.
Islamisasi Pengetahuan
Pada era modern saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan sudah sangat pesat. Namun diakui
bahwa itu semua dikembangkan sangat banyak oleh orang Barat, bukan kaum muslimin. Ilmu
pengetahuan seolah menjadi senjata yang sangat ampuh untuk menaklukkan alam semesta.
Begitu strategis peran ilmu pengetahuan ini. Para intelektual muslim mulai menyadari hal
tersebut dan muncullah kemudian upaya islamisasi pengetahuan. karena pilar peradaban
modern adalah ilmu pengetahuan maka sejumlah pemikir merasa sangat berkepentingan
untuk menelaah kembali ilmu pegetahuansecara kritis. Para pemikir memandang strategis
untuk memberi prioritas yang besar dan utama terhadap pengembangan ilmu demi
memcahkan problem diatas. Kalangan ilmuan Muslim mersaperlu melakukan revitalisasi
peradaban (c.q. ilmu pengetahuan) dengancara langkah: Islamisasi ilmu[29]. Gagasan

Islamisasi ini dipelopri oleh Islamil Raji al Faruqi dengan lontaran gagasannya melalui
Islamization of Knowledge dalam The First International conference of Islamic Thought dan
Islmization of Knoledge (Islamabad, 1982). Ia juga mendirikan The International Institute of
Islamic Thought (1981) di Washington.
Mengenai pemaknaan Islamisasi pengetahuan sampai sekarang masih dalam perdebatan,
tokoh-tokoh yang memiliki pandangan yang berbeda tentang Islamisasi pengetahuan ini dapat
diwakili oleh Islamil Raji al Faruqi, Ziauddin sardar, Pervez Hoodbhoy, Fazlur Rahman.
Al Faruqi menyatakan bahwa pengetahuan modern menyebabkan adanya pertentangan
wahyu dan akan dlam diri umat Islam, memisahkan pemikiran dari aksi, serta adanya
dualisme kultural dan religius. Karena itu diperlukan Islamisasi ilmu dan upaya itu haurs
beranjak dari tahudi. Ilm pengetahuan Islami selalu menekankan adanay kesatuan alam
semesta, kesatuan kebenaran dan pengetahuan serta kesatuan hidup[30]
Fazlur Rahman penanggapi ide ini dengan pendapat yang berbeda. Rahman berpendapat
bahwa kita tidak perlu melakukan Islamisasi ilmu. Yang perlu kita lakukan adlah
menciptakan atau menghasilkan para pemikir yang memiliki kapasitas berpikir konstruktif
dan positif. Tampaknya Rahman sangat mementingkan untuk menghasilkna manusia
manusia-manusia yang mempunyai kapasitas keilmuan yang cukup baik dan dengan begitu
sacarakotamatis akan dihasilkan manusia yang mampu menghasilkan karya secara nyata.
Ziauddin Sardar juga sepakan dengan usualan Al Faruqi meski berbeda mengenai langkahlangkahnya. Menurut sardar langkah yang harus dilakukan adlah dengan membangun
pandangan dunia (world view) Islam dengan titik pijak utama membangaun epistemologi
Islam. Sardar justru menghawatirkan dengan langkah Al Faruqi malah adalah westernisasi
Islam, bukan Islamisasi pengetahuan.
Al Faruqi sendiri mengusulkan 12 langkah utnuk Islamisasi ilmu yakni (1) penguasaan
disiplin ilmu pengetahuan modern, (2). survei disiplin ilmu, (3). penguasaan khazanah Islam:
sebuah Ontologi, (4). penguasaan khazanah ilmiah Islam: sebuah sintesa, (5) penentuan
relevansi Islam yang khas terhadap disiplin-disiplin ilmu, (6). penilaian kritis terhadap ilmu
modern, 7 penilaian kritis terhadap khazanah Islam, (8). survei permasalahanyang dihadapai
umat Islam, (9) survei permasalahan yang dihadapi umat manusia, (10) analisis kreatif dan
sintesis, (11) penuangan kembali disiplin ilmu modern ke dalam kerangka Islam dan (12)
penyebarluasan ilmu yang telah diIslamisasikan itu.
Pandangan berbeda dikemukakan oleh Dr. Thaha Jabir al alwani, beliau menganggap yang
diperlukan pada ilmu pengetahuan saat ini adalah taujih (pengarahan) sehingga sasaran dan
tujuan ilmu-ilmu itu diarahkan dengan arahan yang Islami.
Misalnya semua ilmu pengetahaun dan persoalan pemikiran yang berkaitan dengan objekobjek ilmu alam fenomena, sifat materi, karakteristik dsb. adalah temasuk masalah bersama
antara kita dan seluruh umat manusia. Metodenya terlihat jelas dengan sifat kenetralan yang
bersifata ilmiah; karena masalah ilmu alam didasarkan atas eksperimen yang dapat dilihat dan
dirasakan denga kehidupan materi.[31]
Apapun cara dan langkah serta pemahaman tentang Islamisasi ilmu pengetahuan, yang jelas
yang diinginkan bersama adalah bahwa umat Islam dapat menguasai ilmu pengetahuan
sehingga dengan itu dapat lebih mensejahterakan umat dan menggunakan ilmu pengetahuan
untuk kepentingan kebaikan dan kebahagian umat manusia. Dan dengan ilmu pengetahuan

dapat lebih mendekatkan manusia kepada penciptanya dan lebih mengetahui tentang hakikat
alam semesta, termasuk dirinya. Ilmu pengetahuan adalah hikmah yang hilang dari umat
Islam, oleh karena itu umat Islam harus mengambilnya dimanapun ditemukan.
Konsekuensi dari penguasaan ilmu pengetahuan adalah penguasaan teknologi. Hal ini sangat
membantu umat Islam dalam upaya mensejahterkan umat Islam. Tanpa struktur pengetahuan
yang baik, teknologi tidak bisa dikuasai secara penuh, pengalaman dibeberapa negara yang
hanya mengcopy paste teknology bangsa lain hanyalah menghasilkan teknologi yang
senantiasa bergantung pada orang lain. Sedangkan pengembangan teknologi sendiri berhenti
karena tidak punya landasan keilmuan. Sehingga senantiasa menjadi pengguna teknologi,
bukan pengembang dan senantiasa tertinggal dari negara lain. Kondisi Negara Muslim saat
ini masih sangat rendah penguasaan teknologinya. Hal ini memang membutuhkan waktu
yang cukup lama. Tapi hal ini menjadi landasan bagi kemandirian negara Muslim.
Intelektualitas muslim tidak cuma diartikan dengan munculnya muslim berkualitas tinggi.
Tapi juga membutuhkan kuantitas yang tidak sedikit. Kuantitas intelektual ini terkait pada
lapangan kerja dan tenaga ahli. Kurangnya tenaga ahli muslim terkadang memaksa untuk
tetap saja mengimpor sumber daya dari luar sedangkan orang pribumi hanyalah buruh kelas
rendah dengan gaji yang rendah pula.
Kemandirian ekonomi negara Muslim
Kemandirian ekonomi negara Muslim adalah hal yang seharusnya dijadikan hal penting.
Meski saat ini kondisi perekonomian hampir disemua negara Muslim dalam kondisi
memprihatinkan, namun basis-basis bagi kemandirian itu harus ditanamkan dengan kokoh.
Selain iptek yang tak kalah penting adalah pertanian mengarah pada swasembada, kemudian
usaha-usaha bagi pemenuhan kebutuhan primer masyarakat[32]. Hal terakhir ini sangat penting
dalam kemandirian dan independensi negara-negara Muslim. Kita mana mungkin bisa
lantang menyuarakan kebenaran jika itu terkait dan dapat menyinggung perasaan negara
donor atau negara tempat mengimpor bahan pokok. Selain itu pembangunan yang butuh
banyak dana dapat dilakukan dengan kebersamaan sesama negara Muslim. Meski uang
negara muslim tidak sebanyak IMF atau World Bank. Tapi hal ini akan menjamin
independensi dan semangat kemandirian negara muslim.
Tugas yang tak kalah penting dan mendesak adalah membentuk pribadi-pribadi yang
memiliki loyalitas yang tinggi kepada Islam yang berlandaskan atas pengetahuan (ala
Bashira) yang utuh terhadap ajaran Islam. Pembentukan syakhsiyah islamiyah ini harus
dilakkan secara terus menerus dengan intens, karena pribadi-pribadi inilah yang akan
mengisi, bekerja dan berjuang membangun peradaban muslim. Kepribadian yang dimaksud
adalah juga melingkupi pola fikir dan tingkah laku yang mencerminkan pelaksanaan nilainilai keislaman secara kaaffah. Dari pribadi-pribadi Islam akan terbentuk keluarga yang
islami yang membina keluarganya secara islami dan melahirkan kader dakwah, dari keluarga
ini akan tercipta masyarakat yang islami dan kemudian akan membentuk kebudayaan Islam
dan pada muaranya akan tercipta peradaban Islam.
Menjadi orang yang tercerahkan (dapat menyatu dengan masyarakat menghilangkan gap
intelek non intelek). Dr Ali Syariati menyatakan bahwa seorang intelektual haruslah mampu
mengkomunikasikan ide dan keintelektualannya kepada masyarakat, yang dengan itu ia lebih
mudah membangun masyarakatnya. Beliau menyebut orang-orang seperti ini dengan sebutan
orang-orang yang tercerahkan.

Siapakah orang yang tercerahkan itu? Pendeknya, orang yang tercerahkan adalah iorang yang
sadar akan keadaan kemanusiaan (human condition) di masanya, serta setting kesejarahnnya
dan kemasyarakatnnya. Kesadaran semacam ini dengan sendirinya akan memberinya rasa
tanggung jawab sosial. Jika kebetulan ia termasuk kalangan terpelajar, maka ia akan lebih
berpengaruh; dan jika tidak, maka kurang pula pengaruhnya.[33]
Mereka bertujuan untuk memberikan kepada ummatnya suatu keyakainan bersama yang
dinamis yang membantu mereka untuk menacaapai kesadaran diri dan merumuskan cita-cita
mereka. Dengan demikian maka intelektual adalah bukan sekelompok elit seperti menara
gading yang bercerita dan berangan-angan tentang peadaban Islam namun gagal
mentransformasikan hal itu kedalam masyarakat dalam bentuk-bentuk yang nyata. Termasuk
diantaranya adalah organisasi gerakan Islam. Organisasi maupun LSM muslim harus mampu
membumi dan menyatu dengan rakyat sehingga gagasan yang muncul bisa dengan cepat
tertransfer kedalam masyarakat Islam. Gerakan Islam bukanlah semata gerakan elit[34].
Membentuk jaringan dan kerjasama antar gerakan dan elemen organisasi Islam.
Lembaga, pusat studi dan kajian serta ormas Islam harus memiliki jaringan yang kuat dan
luas sehingga informasi dan ukhuwah dapat senantiasa terbina. Dari sana kemudian gagasan
kemajuan Islam dapat disintesiskan dan kerja serta gerakan dapat disinergiskan sehingga
dakwah bisa lebih optimal. Dari sana kemudian dapat senantiasa dilakukan kerjasama (lokal,
nasional dan internasional) sehingga pengaruh bisa lebih besar lagi. OKI seharusnya bisa
lebih diberdayakan utnuk lebih mengoptimalkan gerakan Islam internasional.
Dengan bekal jaringan dan kerja sama global ini dapat dilakukan upaya-upaya nyata
pembumian ajaran Islam dengan mempraktikkan ajaran Islam secara utuh, tanpa adaptasi
produk sekuler. Pendirian bank syariah misalnya dapat dilakukan dengan kerjasama global
dunia Islam sehingga bisa lebih berpengaruh. Begitu pula sistem perdagangan. Dan dengan
mempraktekkan secara nyata ini juga sarana untuk membuktikan kepada seluruh manusia
akan keunggulan ajaran Islam. Umat Islam harus mampu membuktikan bahwa bank syariah
dan sistem perdagangan Islam lebih unggul, menguntungkan dan profesional, melalui
persaingan secara sehat dengan sistem kapitalisme.
Konsentrasi memperbaiki pendidikan juga menghapus sekulerisasi dari akar-akarnya.
Islamisasi ilmu juga harus pula dibarengi dengan upaya memperbaiki kebobrakan sistem
pendidikan. Hal ini mutlak dilakukan karena dari pendidikan inilah generasi muda dibentu.
Semua tokoh pembaharu dan penyokong gagasan islamisasi sains sepakat bahwa
perbaikansistem pendidikan adalah hal yang urgen bagi terbentuknya peradaban Islam.
Bahkan Sardar menulis bab khusus bertajuk merumuskan kembali konsep universitas
Islam. Bagaimanapun sistem pendidikan masih didominasi oleh pemikiran sekulerisasi.
Oleh karena itu perlu usaha keras untuk melakukan perbaikan sistem.
Ukhuwah Islamiyah, bagaimana menghapuskan perselisihan panjang antar negara
Muslim. Jika itu menyangkuy egoisme, nasionalisme sempit kesukuan, maka persatuan umat
Islam tidak akan terwujud. Yang harus dibangun adalah kesadaran bahwa umat Islam saat ini
tengah dalam kondisi terpuruk, oleh karenanya umat Islam harus berupaya menegakkan
kembali izzah Islam dan hal itu membutuhkan banyak energi, oleh karenanya sangat
dibutuhkan persatuan dan persaudaraan dikalangan umat Islam sehingga dapat dibentuk
sinergi. Sehingga negara-negara muslim juga harus berupaya bekerja sama dalam banyak
bidang yang itu dapat lebih mengoptimalkan usaha mengembalikan kejayaan Islam.

Tentu saja bahwa selalu ada saja berbedaan diantara kaum muslimin, baik itu suku, negara,
mazhab dll, namun hendaklah kita bekerjasama dalam hal yang disepakati dan bertoleransi
dalam hal yang berbeda. Karenanya tidak ada saling jegal dan menjatuhkan antar negara
muslim sendiri.
Tindak lanjut dari adanya kesatuan dan kekeluargaan itu adalah harus ada upaya
memunculkan kesadaran akan urgensi gerakan yang kontinu dan kebangkitan kolektif umat
itslam. Karenanya forum-forum yang menghubungkan negara-negara muslim seperti OKI
harus betul-betul mampu membangun visi bersama umat Islam dan menjaga stamina gerakan
persatuan dan persaudaraan.
Perlu pula mengembangkan gerakan dan organisasi dakwah berskala internasional yang
dalam pengelolaan dan strukturnya tidak serumit membangaun pola hubungan negara-negara.
Gerakan atau oragnaisasi ini lebih mudah untuk menyatukan visi dan fikrah dakwah dari
anggotanya meskipun lintas negara. Hal ini akan lebih dapat menyatukan umat Islam dalam
persaudaraan dan kasih sayang. Telah ada gerakan dakwah internasional seperti Hizbut
Tahrir, Salafy, Ikhwanul Muslimin, Tabligh dll. Gerakan seperti ini relatif lebih mampu
membangun solidaritas dikalangan muslim, membangun perasaan senasip meski beda negara,
bahkan perhatian yang besar terhadap kondisi, penderitaan dan perkembangan muslim
ditempat lain. Dan gerakan semacam ini tidak akan terkendala dengan faham nasionalisme
sempit. Pemahaman gerakan ini terhadap nasionalisme adalah dimana ada kaum muslimin,
itulah tanah air Islam. Baik organisasi pergerakan maupun negara muslim memang harus
memiliki misi besar dan bersama yakni menegakkan peradaban Islam dan penegakan
syumuliatul Islam serta mewujudkan daulah Islamiyah alamiyah. Negara maupun
PENUTUP
Demikianlah, bahwa dengan kondisi yang terjadi denganumat Islam saat ini,
permasalahannya yang kompleks tidak boleh menjadikan umat berputus asa, malah hal ini
menjadi tantangan besar bagi umat, khususnya intelektual muslim untuk mengupayakan
tercipanya kesadaran bersama dan usaha-usaha berbaikan yang sinergi antar seluruh elemen
muslim. Dan hanya dengan bersungguh-sungguh sajalah langkah-langkah menuju
terbentuknya peradaban Islam dan pengembalian kejayaan Islam itu dapat terwujud.
REFERENSI
[1] Ismail Raji al Faruqi, Islamisasi Pengetahuan, Pustaka, Bandung, 1995
[2] Fathi Yakan, Globalisasi Telaah dan Peran Islam Terhadap Tatanan Dunia Baru. Pustaka
Progresif, Surabaya, 1993
[3] Nabil bin Abdurrahman al Muhaisy, Virus Fikrah: Melemahkan Ketahanan Ummat,
WALA Press, Jakarta, 1994.. Untuk tulisan yang khusus membahas tentang Ghazwul fikri ini
lengkap dengan target, penguasaan dll lihat Dr Abdul Shabur Marzuq, Ghazwul Fikri Invasi
Pemikiran,
[4] Prof. Abdul Rahman H Habanakah, Metode Merusak Akhlak dari Barat, GIP 1995
[5] Dalam buku R Garaudy. Zionis Sebuah Gerakan Agama dan Politik, GIP, Jakarta, 1995
dibahas dengan tuntas sepak terjang Yahudi.. Buku lain yang juga mengungkap Zionis selain

endnote 3 adalah Ghazi Bin Muhammad Al Qarni, Menyingkap Konspirasi Kejahatan


Yahudi. CIP, 1997. Buku ini mengungkap Yahudi dan zionis lebih banyak mengacu pada
tabiat utamanya yang ada di Al Quran dan Injil. Juga mengungkap tentang Zionist Sages
Protocols, kitab undang-undang Yahudi. Endnote 1 juga membahas zionis (hal 31-42)
[6] Nabil, op. cit.
[7] Di buku virus fikrah dikutipkan pula perkataan samuel Zuwaimer ketua konferensi
kristenisasi di Yerussalem tentang hal ini. (hal 24)
[8] M Natsir, Capita Selecta, Bulan Bintang, Jakarta, 1973.
[9] Ali Syariati, Membangun Masa Depan Islam. Mizan, Bandung, 1989
[10] Dalam buku prosiding simposium Islamisasi Sains (diselenggarakan di Indonesia
LUPA) terdapat sebuah makalah yang didalamnya ada bab khusus mengenai imperialisme
epistemologi
[11] Hasan al Banna menulis artikel khusus Tirani Materialisme di Negara-negara
Muslim. Dalam rangkaian buku Hasan Al Banna, Risalah Pergerakan, Intermedia, Solo,
1998
[12] Buku terbaru Suharsono et al, Pola Transformasi Islam: Refleksi atas Sistematika
Nuzulnya Wahyu, Inisiasi Press, 1999
[13] Beliau menuliskannya dalam Abdullah Azzam, Pelita yang Hilang, Pustaka Al Alaq,
Solo, 1993. Diceritakan keruntuhan Khilafah Islamiyah dan banyak mengangkat Perjalanan
hidup dan siap sebenarnya Mustafa Kemal sampai dengan kematiannya.
[14] Hasan Al Banna, Risalah Pergerakan 2, Intermedia, Solo, 1998 diceritakan tentang
Ikhwanul Muslimin diawal berdirinya dengan pengungkapan tujuan, cara dan sikapnya
terhadap apa yang terjadi pada umat.
[15] Dalam Fathi Yakan op. cit. juga dituliskan tentang dimana posisi umat Islam dalam
tatanan dunia baru.
[16] Pervez Hoodbhoy, Sains dan Islam: Usaha Memenangkan Rasionalitas, , 1973. Beliau
memasukkan banyak data-data tahun 1983 tentang kondisi intelektualitas Negara Muslim dan
dibandingkan dengan seluruh dunia
[17] Lihat Ismail Raji al Faruqi op.cit. ditambahkan sebuah permasalahan lagi, yakni tidak
adanya ketajaman wawasan (vision). Itulah sebabnya selama hampir 2 abad dengan sistem
pendidikan sekular barat, kaum Muslimin tidak menghasilkan sesuatu pun juga yang
sebanding kreativitas atau kehebatan barat.
[18] David Commins, Hasan al Banna, dalam Ali Rahnema ed., Para Perintis Zaman Baru
Islam, Mizan, Bandung, 1996
[19] Hasan Al Banna op. cit. hal 311. Selain buku tersebut sebenarnya sangat banyak buku
yang membicarakan Ikhwanul Muslimin, baik yang memuji maupun mencela.

[20] John L Esposito, Ancaman Islam: Mitos atau Realitas, Mizan, Bandung 1994
menuliskan dampak pemikiran Maududi pada gerakan Islam di dunia Arab, Afghanistan, Iran
dan Malaysia.
[21] Ibid (lagi) hal 115. buku lain yang menceritakan tentang sepakterjang al Maududi dan
Jamaati Islami adalah Upaya Al Maududi Memurnikan Ajaran Islam (LUPA)
[22] Buku tentang Al Maududi lain yang membicarakan tentang negara adalah (kalo tidak
salah judul) Islam dan Negara Pemikiran al Maududi, GIP 1995/6
[23] Dalam Ali Rahnema op. cit. juga dibahas nama Khomeini. Dan dalam buku-buku
terbitan Mizan juga cukup banyak tentang Khomeini, Iran dan Syiah.
[24] Ali Rahnema op. cit.. dan HAMKA, Said Jamaluddin al Afghani, Bulan Bintang, Jakarta,
1981
[25] Ibid., hal 53
[26] Ibid., hal 59
[27] Ahmad Izzudin, Hamas dan Intifhadhah, GIP, Jakarta, 1993
[28] Ziauddin Sardar mengambil kutipan ini dari Reconstructing the Muslim Civilization,
Afkar Inquiry 1984. dalam Ziauddin Sardar, Jihad Intelektual, Risalah Gusti, Surabaya, 1998.
Sardar juga menggambarkan peradaban Muslim dengan skema berbentuk bunga, meliputi 7
bidang dalam pusat bunga, lingkaran konsentris dan daun primer
[29] Dr. Djamaludin Ancok dan Fuat Nashori Suroso, Psikologi Islami: Solusi Islam atas
Problem-Problem Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1994
[30] Pemikiran Islamisasi pengetahuan Raji al Faruqi dapat ditelaah Ismail Raji al Faruqi
juga makalahnya dalam Internasional Conference of Islamic Thougt and Islamizations of
Knowledge.
[31]Thaha Jabir al Alwani, Krisis Pemikiran Modern: Diagnosisi dan Resep Pengobatan,.
LKPSI, Jakarta, 1989
[32] Pervez hoodbhoy, op. cit., menunjukkan bagaimana negara-negara Muslim masih sangat
tergantung pada negara barat dalam pemenuhan kebutuhan pokok.
[33] Dr. Ali Syariati, op. cit.
[34] Fathi Yakan, op. cit., juga dibahas tentang gerakan elit dan beberapa kelemahannya.
[35] Ilustrasi gambar dari berbagai sumber (Inet)
http://hermawaneriadi.com

Share this:

Facebook

Twitter

Google

LinkedIn

Email

Print

25 June 2012
saripedia
3 Comments
Categories: ALAM ISLAMI, GLOBALISASI Tags: Abad kebangkitan Islam, Embargo,
Fanatisme Mazhab, Gazwul Fikri, Ikhwanul Muslimin, IM, Intelektualitas Umat Islam,
Islamisasi pengetahuan, Jama'atul Muslimin, Kapitalisme, Kebangkitan Islam, Kebangkitan
Umat, Kejayaan Islam dan Umat Islam, Khilafah islam, Komitemen terhadap Islam,
Kompleksitas Problem, materialisme, metode ilmiah-positifisme, Modernisasi, Peradaban
islam, Perpecahan Umat Islam, Pluralisme Gerakan, Problematika Umat Islam, Runtuhnya
Khilafah, Salah Persepsi terhadap Ajaran Islam, Sanksi ekonomi, Sekulerisme, Solusi
pemecahan masalah umat, Ukhuwah Islamiyah

HIKMAH
Kalender Hijriah

SUDAKAH ANDA SHOLAT.!

Jam Dinding
World

Pengunjung hari ini :


o 6,352,869 kunjungan

Lagi Online

Administrator

Yahoo Messenger

IP Address

Al-Quran Murottal


Powered byIP2Location.com

Websites Rank in The World

Asmaul Husna
Perpustakaan Online
o Bibliotheca Alexandrina (Mesir)
o Cambridge University Library (Inggris)
o Digital Egypt for Universities
o Ebook Library
o Harvard Libraries (Amerika)
o Leiden University Libraries (Belanda)
o Library of Congress (Amerika)
o Monash University Library (Australia)
o Perpustakaan Geospasial-BIG
o Perpustakaan GUNADARMA
o Perpustakaan IPB

o Perpustakaan ITB
o Perpustakaan LIPI
o Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
o Perpustakaan UAI
o Perpustakaan UGM
o Perpustakaan UI
o Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
o Perpustakaan Univ. Al-Azhar Kairo (Mesir)
o Perpustakaan UT
o Perpustakaan-islam.com
o STIE YKPN
o The British Library
o The Library of Alexandria
o University of Oxford Bodleian Libraries (Inggris)

Ensiklopedia Online
o 1911encyclopedia.org
o Auth.grolier.com
o Britannica.com
o Countryreports.org
o Crayonpedia.org
o Electropedia.org Kosakata Elektroteknik Online
o Encarta.msn.com
o Encyberpedia.com

o Encyclopedia.com
o Encyclozine.com
o Ensiklopedi tematis dunia islam
o Ensiklopedia Al-qur'an dan Hadits
o Ensiklopedia Hadis
o Ensiklopedia Hadist
o Ensiklopedia Islam
o Ensiklopedia Korupsi Indonesia
o Ensiklopedia Nabi Muhammad saw
o Informationsphere.com
o Islamicensiklopedia.com
o Kalangsunda.Net
o Kids.infoplease.com
o kompilasi website encyclopedia
o Language Encyclopedia
o Letsfindout.com
o Libraryspot.com
o Melayuonline.com
o Pustakagratis.com
o Shotokai.cl
o Starsfoundation.org.uk
o Sundapedia.net
o Wikipedia.org
o Worldbook.com

o www.softpedia.com
o www.theglobal-review.com

Perangkat Pembelajaran SMK & SMA


o 0 ACCURATE Version 4.2.14.1420 (free download)
o 0 ACCURATE4 MANUAL BOOK
o 0 Belajar ACCURATE (Kasus Manufaktur)
o 0 Modul Pembelajaran SMK Lengkap
o 0 Soal penyelesaian PERPAJAKAN (STAPI Indonesia)
o 0 Soal-soal Kasus ACCURATE (STAPI Indonesia)
o 00 Accurate Accounting Tutorial
o 00 Buku Pegangan Guru dan Siswa (Kurikulum 2013)
o 00 Pedoman Penghitungan Beban Kerja/ Beban Mengajar Guru
o 00 PROSEDUR PEMUTAKHIRAN DATA NUPTK
o 01 Aplikasi Akuntansi Menggunakan MS. EXCEL
o 01 Instrumen Verifikasi UN Praktik SMK 2012/2013
o 01 Materi Diklat Implementasi Kurikulum 2013
o 02 Kisi-kisi Uji Kompetensi Kejuruan SMK 2012/2013
o 02 Rangkuman Diklat Implementasi Kurikulum 2013
o 03 Pedoman UKK 2012/2013

o 03 Spektrum dan Struktur Kur-2013 untuk SMK


o 04 Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MA Kejuruan
o 04 POS UN 2012/2013
o 05 Soal Ujian Praktik Kejuruan SMK 2012/2013
o 11 DOKUMEN PENGISIAN ANGKET EDS
o 11 PUSAT LAYANAN 'PADAMU NEGERI' KEMDIKBUD
o 11 VerVal NUPTK terintegrasi EDS wajib bagi PTK
o 111 Alur Pengajuan NUPTK Baru Dari Bintang 2 Hingga Tuntas (S14)
o 111 Alur Pengajuan NUPTK Baru Hingga Bintang 1
o 111 Alur Pengajuan NUPTK Bintang 1 Hingga Bintang 2
o 111 Alur VERVAL NUPTK Bintang 2 Hingga Bintang 4
o 111 Alur VERVAL NUPTK Hingga Bintang 1
o 111 Jenis Dokumen Verval NUPTK (Terbaru)
o 111 Modul Akuntansi SMK sesuai KTSP
o 111 Modul SMK 1 Pogalan
o 111Modul TKJ SMK
o 18 Karakter Bangsa Indonesia
o ADMINISTRASI PEMBELAJARAN BAGI GURU SMK
o AK Accurate Accounting
o AK Akuntansi Perpajakan
o AK Akuntansi Perusahaan Dagang
o AK Istilah-istilah dalam Perpajakan
o AK Memproses Dokumen Dana Kas Kecil
o AK Mengelola Dokumen Transaksi

o AK Mengelola Kartu Persediaan


o AK Mengelola Kartu Piutang
o Ak Modul Akuntansi
o AK Silabus Dana Kas Bank
o AK Silabus Mengelola Kartu Aktiva Tetap
o AK Silabus Mengelola Kartu Utang
o AK- SOAL UKK SMK dan PEDOMAN UKK 2013 (Akuntansi)
o AKUNTANSI PAJAK (Tax Accounting)
o ANGKET EDS GURU DALAM VERVAL NUPTK
o AP Manajemen Perkantoran
o AP Manajemen Perkantoran Modern
o AP Penataan Ruang Kantor
o AP Tata Hubungan / Komunikasi Kantor
o Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia (AGEI)
o Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia (AGEI)
o Bahan Ajar Ekonomi SMA
o Bahan ajar SMK Erlangga
o Bahan Penunjang KTSP SMK
o Bank Soal SD-SMP-SMA
o Belajar akuntansi
o Belajar akuntansi dasar
o belajar sepanjang zaman
o Blog Tentang Pendidikan
o BSE SMK Lengkap

o BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)


o Buku Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (Kemdiknas)
o Buku SMK Langka
o Cara mendaftar NISN terbaru
o Cara mendaftar NISN terbaru
o cek copy paste
o Daftar Modul JFA Pusdiklatwas.bpkp
o Daftar SAK Efektif Berlaku 1 Januari 2012
o Dasar-dasar Akuntansi
o Direktorat Pembinaan SMK
o DK Menerapkan Prinsip Profesional Bekerja
o DK Modul K3LH
o DK Modul K3LH (SMK)
o DK Modul Komunikasi Bisnis
o Download Form Perpajakan (full version)
o Download Installer PAS SMK V.4
o Download materi Akuntansi
o Download Modul KKPI SMK
o Download Modul MYOB, Soal MYOB dan Software MYOB
o Download Modul, Soal dan Software MYOB
o Download perangkat pembelajaran SMK Erlangga
o Draft Kurikulum 2013 untuk SD/SMP/SMA/SMK Lengkap
o e-book Pengantar Akuntansi (ugm)
o FORMAT 8355 DAN 3A SMKDKI

o Formulir A.1 Pengajuan NISN Baru


o Formulir A.2 Pengajuan Edit Status
o Formulir A.3 Pengajuan Edit Siswa
o Formulir A.4 Edit NISN yang Ganda
o Guru AK Nge-Blog
o Guru Kelas. Com
o home of knowledge
o http://datadikdki.net
o http://ditpsmk.net
o http://download.smkdki.net
o http://pendataan.dikmen.kemdikbud.go.id
o http://sergur.kemdiknas.go.id/
o http://smkdki.net
o INILAH DAFTAR PERTANYAAN ANGKET EDS UNTUK KEPALA
SEKOLAH
o Katalog Produk SMK
o Kisi-Kisi UN Produktif 2012-2013
o Komponen Administrasi Guru
o Konselor Indonesia (E-Learning Bimbingan & Konseling)
o krishand pajak
o Kumpulan Peraturan tentang Pendidikan
o KUMPULAN RPP, SILABUS, PROTA, PROMES SKKD
SD/SMP/SMA/SMK (Lengkap)
o Kumpulan Soal Ujian Semester Ganjil T.P 2010-2011
o Kurikulum SMK

o Lembaga Bimbel PRIMAGAMA


o Manual Book_Accurate-SMK
o materi mapel akuntansi
o Media Edukasi
o Media Pembelajaran Ekonomi (Powerpoint)
o Media Pembelajaran SMK Online
o Modul Akuntansi SMK
o Modul dasar kompetensi kejuruan akuntansi
o Modul Etika Profesi Akuntansi
o Modul KKPI SMK
o Modul Kompetensi Administrasi Perkantoran
o Modul Kompetensi Akuntansi Erlangga
o Modul MK UMB
o Modul MYOB Accounting 15 versi Asia
o Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
o NPSN SMK Puma
o NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan)
o Pajak Triani
o Pedoman dan strategi belajar
o Pedoman penghitungan beban kerja guru
o Pedoman Uji Kompetensi Guru 2012
o perangkat dan materi remen maos
o Perangkat Pembelajaran SMK Akt
o Perangkat Pembelajaran SMK Puma

o Perangkat Uji Produktif SMK


o Perangkat Uji Produktif SMK
o Peraturan Pajak & PSAK Terbaru
o Peraturan Pajak & PSAK Terbaru (2)
o PERHITUNGAN & JURNAL PPH 21 Bonus / THR
o PERHITUNGAN & JURNAL PPH 21 Subsidi & Tunjangan
o PERHITUNGAN & JURNAL PPH 21 Tengah Tahun
o PERHITUNGAN & JURNAL PPh 21 Tunjangan Asuransi
o Perpajakan.net
o Peta Materi SMA / IPS Ekonomi X
o Peta Materi SMA / IPS Ekonomi XI
o Peta Materi SMA / IPS Ekonomi XII
o Peta Materi SMA / IPS Geografi X
o Peta Materi SMA / IPS Geografi XI
o Peta Materi SMA / IPS Geografi XII
o Portal Komunitas Pendidikan Indonesia
o Portal Perpajakan
o PP.17/2010 Ttg Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
o PP.66/2010 Ttg Perubahan PP.17/2010 Ttg Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
o Prediksi UN Ekonomi SMA 2013
o Program keahlian akuntansi
o PROSEDUR PEMUTAKHIRAN DATA NUPTK 2013
o PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah
o PSAK 102 Akuntansi Murabahah

o PSAK 103 Akuntansi Salam


o PSAK 104 Akuntansi Istishna'
o PSAK 105 Akuntansi Mudharabah
o PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
o PSAK IAI Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Syariah
o Pusat Informasi SMK DKI Jakarta
o Pusat Sumber Belajar SMA
o Pusat Sumber Belajar SMK
o Puskurbuk Balitbang Kemdikbud
o Rekap SAK UPDATE PER 20 DESEMBER 2011
o Rekap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Update
o Resume AKUNTANSI
o Rumah Belajar SMK
o SAK (Standar Akuntansi Keuangan) per 01/09/2007
o SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP)
o SEDEKAH-ROMBONGAN.COM
o Sejarah SAK (Standar Akuntansi Keuangan)
o Sertifikasi Guru. Com
o Silabus dan RPP SMK
o Situs Padamu Negeri
o SKKD SMK Lengkap
o SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung
o SMK Yadika 11 Jatirangga
o smkdki.net

o SMKN 1 Bandung
o Soal Praktik Akuntansi Dagang (LKS)
o soal teori kejuruan Akuntansi SMK
o Soal Teori Kejuruan Akuntansi SMK (Paket 1A)
o Soal Teori Kejuruan Akuntansi SMK (Paket 1A-Editan)
o Soal Teori Kejuruan Akuntansi SMK (Paket 1B)
o Soal Teori Kejuruan Akuntansi SMK (Paket 1B-Editan)
o Soal Teori Kejuruan Akuntansi SMK (Paket 2A)
o Soal Teori Kejuruan Akuntansi SMK (Paket 2A-Editan)
o Soal Teori Kejuruan Akuntansi SMK (Paket 2B)
o Soal Teori Kejuruan Akuntansi SMK (Paket 2B-Editan)
o Soal Teori Kejuruan Akuntansi SMK (Paket 3A)
o Soal Teori Kejuruan Akuntansi SMK (Paket 3B)
o Soal Teori Kejuruan UN SMK Akuntansi (Paket A)
o Soal Teori Kejuruan UN SMK Akuntansi (Paket B)
o Soal try out Akuntansi SMK (1)
o Soal try out Akuntansi SMK (Teori)
o Soal UN Teori Kejuruan SMK Akuntansi
o Softcopy PSAK (No. 1 s/d 59)
o Softcopy PSAK Syariah
o Softcopy PSAK Umum -IAI
o SPK_2010-6018 Akuntansi
o Standar Nasional Pendidikan
o STAPI Indonesia

o STAPI-Puspajak Indonesia
o Tutorial bahan ajar SMKN61DKI
o Website BSNP-Indonesia
o Website Direktorat pembinaan SMK
o Website Dirjen Pajak
o Website IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)
o Website Kemdikbud
o Website pajak.net
o Website SMKN 13 Jakarta (Sekretariat Rayon / K3SK) Jakbar2
o Websitr Bank Soal
o www.pajakonline.com
o Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik

Modul Mata Kuliah Ekonomi Akuntansi (Dunia


Usaha) - S1
o 00 Analisis rasio likuiditas
o 00 Bahan kuliah AKUNTANSI & PERPAJAKAN (Full)
o ACT Accounting Treatment
o AKU 101 Dasar-dasar Akuntansi (Ak. Aktiva Tetap)
o AKU 101 Dasar-dasar akuntansi (pemda)
o AKU 101 Dasar-dasar akuntansi (persediaan)
o AKU 101 Dasar-dasar Akuntansi
o AKU 101 Dasar-dasar Akuntansi (Ak. Utang)

o AKU 102 Dasar Akuntansi Keuangan


o AKU 102 Dasar Akuntansi Keuangan (b)
o AKU 103 Akuntansi Keuangan Menengah I
o AKU 103 Akuntansi Keuangan Menengah
o AKU 104 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
o AKU 104 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
o AKU 104 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 (Konsinyasi)
o AKU 104 Akuntansi Keuangan Lanjutan II
o AKU 105 Praktik Akuntansi (Jasa)
o AKU 105 Praktik Akuntansi (Per. Dagang)
o AKU 105 Praktik Akuntansi (Per. Jasa)
o AKU 106 Akuntansi Perpajakan
o AKU 106 Akuntansi Perpajakan (Gnd)
o AKU 107 Teori Akuntansi
o AKU 108 Sistem Akuntansi
o AKU 108 Sistem Akuntansi (SAUP)
o AKU 109 Akuntansi Biaya
o AKU 109 Akuntansi Biaya (b)
o AKU 110 Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
o AKU 111 Akuntansi Manajemen (1)
o AKU 112 Akuntansi Pemerintahan (Pedoman Umum SAP)
o AKU 112 Akuntansi Pemerintah (Sistem Akuntansi Pemda)
o AKU 112 Akuntansi Pemerintah Daerah
o AKU 112 Akuntansi Pemerintahan (Krangka Konseptual)

o AKU 112 Akuntansi Pemerintahan (Pusat & Daerah)


o AKU 112 Standar Akuntansi Pemerintahan (PP.71/2010)
o AKU 113 Komputer akuntansi (b)
o AKU 114 Analisis laporan keuangan
o AKU 114 Analisis laporan keuangan (m)
o AKU 114 Analisis laporan keuangan (ppt)
o AKU 115 Pembelanjaan perusahaan (b)
o AKU 115 Pembelanjaan perusahaan (mk)
o AKU 115 Pembelanjaan perusahaan (w)
o AKU 116 Anggaran perusahaan
o AKU 116 Anggaran perusahaan (b)
o AKU 116 Anggaran perusahaan (m)
o AKU 116 Anggaran perusahaan (p)
o AKU 117 Controllership
o AKU 117 Controllership
o AKU 118 Evaluasi Proyek
o AKU 119 Akuntansi Leasing (1)
o AKU 119 Akuntansi Leasing (2)
o AKU 120 Sistem Informasi Akuntansi
o AKU 120 Sistem Informasi Akuntansi (b)
o AKU 121 Sistem Pengendalian Manajemen
o AKU 121 Sistem Pengendalian Manajemen (bpkb)
o AKU 401 Pedoman tata kelola perusahaan (pertamina)
o Contoh presentasi skripsi dengan power point

o Contoh Presentasi Skripsi yang Baik dan Cara Membuatnya


o Contoh Presentasi Skripsi.PPT
o Contoh skripsi Akuntansi & Manajemen (UNIKOM)
o DK Modul Komunikasi Bisnis
o EKO 100 Ekonomi Indonesia (Indikator)
o EKO 101 Pengantar Ilmu Ekonomi
o EKO 101 Pengantar Ilmu Ekonomi (Demand)
o EKO 102 Matematika Ekonomi
o EKO 102 Matematika Ekonomi (b)
o EKO 103 Statistik Ekonomi (b)
o EKO 103 Statistik Ekonomi I
o EKO 103 Statistik Ekonomi II
o EKO 104 Pengantar Bisnis
o EKO 104 Pengantar Bisnis (b)
o EKO 104 Pengantar Bisnis (book)
o EKO 104 Pengantar Bisnis (Jeff Madura)
o EKO 104 Pengantar Bisnis (silabus ugm)
o EKO 105 Ekonomi Koperasi
o EKO 106 Kewirausahaan
o EKO 106 Kewirausahaan (2)
o EKO 106 Kewirausahaan (smk)
o EKO 106 Kewirausahaan (b)
o IPS 101 Pengantar Ilmu Sosial
o IPS 101 Pengantar Ilmu Sosial (STKIP PGRI SKB)

o IPS 102 Pendidikan Ilmu Sosial


o IPS 102 Pendidikan Ilmu Sosial (b)
o IPS 102 Pendidikan Ilmu Sosial (r)
o IPS 103 Studi Masyarakat Indonesia (b)
o IPS 103 Studi Masyarakat Indonesia (sunda)
o IPS 301 Kapekta sosiologi / antropologi
o IPS 302 Filsafat Ilmu
o IPS 303 Psikologi sosial
o IPS 401 Statistik Pendidikan
o Jenis-jenis Kurikulum
o Kisi-kisi Uji Tulis PLPG
o KOM 101 Pemrograman komputer (dasar)
o Komunikasi Bisnis Non-verbal communication
o Konsep Kurikulum dan Pembelajaran UPI
o MAN 101 Pengantar Manajemen
o MAN 101 Pengantar Manajemen
o MAN 101 Pengantar Manajemen (b)
o MAN 102 Manajemen Produksi
o MAN 102 Manajemen Produksi (2)
o MAN 103 Manajemen Pemasaran
o MAN 103 Manajemen Pemasaran (b)
o MAN 104 Manajemen SDM
o MAN 104 Manajemen SDM (2)
o MAN 104 Manajemen SDM (BK)

o MAN 105 Perilaku Organisasi


o MAN 105 Perilaku Organisasi (2)
o MAN 106 Manajemen Strategi (1)
o MAN 106 Manajemen Strategi (2)
o MAN 107 Manajemen Keuangan Koperasi
o Matematika Keuangan Faigiziduhu Bu'ulolo
o Materi Kuliah USH (STKIP PGRI SKB)
o MDK 101 Pengantar Pendidikan
o MDK 102 Perkembangan peserta didik
o MDK 102 Perkembangan peserta didik (b)
o MDK 102 Perkembangan peserta didik (mkl)
o MDK 103 Belajar dan pembelajaran
o MDK 103 Pendidikan dan Pembelajaran (1)
o MDK 104 Profesi kependidikan
o MDK 104 Profesi kependidikan (b)
o MDK 104 Profesi kependidikan (sap)
o MKK 101 Perencanaan pengajaran
o MKK 101 Perencanaan pengajaran (b)
o MKK 101 Perencanaan pengajaran2
o MKK 101 Perencanaan Pengajaran (STKIP PGRI SKB)
o MKK 102 Strategi belajar mengajar
o MKK 102 Strategi belajar mengajar (b)
o MKK 102 Strategi belajar mengajar (STKIP PGRI SKB)
o MKK 103 Evaluasi pembelajaran

o MKK 104 Penelitian pendidikan


o MKK 104 Penelitian Pendidikan (STKIP PGRI SKB)
o MKK 105 Kurikulum Pembelajaran
o MKU 101 Pendidikan Pancasila
o MKU 101 Pendidikan Pancasila (dikti)
o MKU 102 Pendidikan Agama Islam
o MKU 103 Pendidikan Kewarganegaraan
o MKU 103 Pendidikan Kewarganegaraan (2)
o MKU 104 Ilmu Budaya Dasar
o MKU 105 Ilmu Alamiah Dasar
o Model dan Organisasi Kurikulum
o Modul MK Akuntansi & Manajemen (Gnd)
o Modul MK UMB
o Paradigma Belajar : kuliah ke belajar
o Pembelajaran Micro Teaching
o Pengantar Bisnis 1 (ed. 4) Jeff Madura (Thomson)

Anda mungkin juga menyukai