Anda di halaman 1dari 5

DUA BELAS

ANTARA KASTURI DAN WANGI KASTURI


Kami rindu untuk bertemu denganmu, kata guru. Tetapi sejak kami tahu engkau sedang
sibuk dengan urusan kesejahteraan orang-orang, kami tidak akan mengganggumu.
Itu sudah menjadi kewajiban kami, kata pangeran. Sekarang masa darurat telah berak
hir, maka kami pasti akan mengunjungi Anda,
Itu tidak berbeda, guru berkata. Semuanya sama. Engkau demikian bermurah hati hingg
a segala hal sama bagimu. Bagaimana seseorang mampu berbicara tentang masalah? M
aka, sejak kami tahu hari ini engkau berhubungan dengan perbuatan baik dan perbu
atan murah hati, kami pasti akan menolongmu.
Kami sedang memikirkan apakah seseorang mesti mengambil dari manusia yang memili
ki keluarga untuk diberikan kepada yang memiliki apa-apa. Kaum Tekstualis mengat
akan bahwa orang mesti diambil dari yang berkeluarga dan memberikan kepada yang
tidak memiliki keberuntungan. Dengan pengamatan yang lebih dekat dengan ungkapan
terakhir sama sekali tak bisa diharapkan. Apabila manusia spiritual yang memaha
mi hakikat menyerang orang lain dengan memecahkan kepala dan hidungnya, setiap o
rang akan melihat yang terakhir adalah kelompok terluka. Tapi pada hakikatnya, k
elompok terluka adalah orang yang menyarangkan pukulan.
Pelaku kesalahan adalah yang berbuat tidak atas kesenangan terbaiknya. Yang terp
ukul dan kepalanya pecah adalah pelaku kesalahan, sedangkan yang menyarangkan pu
kulan tentulah kelompok yang terluka. Karena dia memahami hakikat dan terserap d
i dalam Tuhan, perbuatannya adalah perbuatan Tuhan, dan Tuhan tidak dapat disebu
t pelaku kesalahan. Demikian halnya, Nabi Muhammad ketika membunuh, menumpahkan
darah, dan merampas : mereka yang terbunuh dan terampas adalah pelaku kesalahan,
Nabi Muhammad adalah kelompok yang terluka.
Sebagai contoh, orang Barat tinggal di Barat dan orang Timur datang ke barat. Ya
ng menjadi orang asing adalah orang Barat. Orang asing macam apa yang datang dari
Timur? Karena seluruh dunia tidak lain kecuali satu rumah, dia tentu sekedar per
gi dari satu ruang ke ruang lain. Dari sudut satu ke sudut lain. Bukankah dia ma
sih di dalam rumah itu juga? Demikian halnya, orang Barat yang telah memahami ha
kikat ketika dia pergi meninggalkan rumah. Betapa pun Nabi Muhammad telah bersab
da, Islam dimulai dengan keasingan. Dia tidak mengatakan orang Timur dimulai denga
n keasingan. Maka, ketika Nabi terkalahkan, beliau adalah kelompok yang terluka.
Ketika beliau mendapat kemenangan gilang-gemilang dia msih tetap kelompok yang t
erluka. Di setiap situasi dan setiap waktu, beliau di dalam kebenaran. Dan orang
yang berada di kanan adalah kelompok orang terluka.
Nabi Muhammad memiliki rasa kasihan kepada tawanannya. Tuhan mengirim ilham pada
hati utusan, dan berfirman, Katakan pada mereka bahwa apabila, saat keadaan mere
ka terborgol dengan rantai, mereka cenderung berbuat baik. Tuhan akan membebaska
n mereka, mengembalikan berbagai benda mereka yang hilang, dan memeberi mereka p
engampunan dan maaf di kehidupan nanti
dua harta karun, satu yang telah tiada da
ri mereka dan satu lagi di dunia yang akan datang.
Pangeran bertanya, Apabila seorang melakukan suatu perbuatan, apakah keberhasilan
dan kebaikan datang dari perbuatan itu sendiri, atau keduanya, adalah berkah da
ri Tuhan?
Kebaikan atau keberhasilan adalah berkah Tuhan. Kata guru, tetapi Tuhan memang luar
biasa murah hati hingga Dia melengkapkan keduanya untuk menusia. Dia berfirman
: Keduanya milikmu, sebagai ganjaran untuk apa yang telah mereka berbuat. (QS. 32
: 17).
Apabila Tuhan Maha Pemurah. Kata pangeran, maka siapa pun yang menari dengan sungg
uh-sungguh, dia akan menemukan.
Tetapi tanpa adanya pemimpin, hal itu tak akan terjadi. Ketika orang Israel taat
kepada Musa, jalan kering terbuka di lautan untuk mereka lewati. Tetapi begitu
mereka mulai menunjukkan penentangan, mereka berkelana di kesengsaraan selama be
rtahun-tahun. Seorang pemimpin harus selalu menyertai rakyatnya pada saat-saat m
ereka merasakan kesenangan terbaik. Pemimpin harus selalu hadir di tengah mereka
yang telah terserap untuk taat kepadanya. Sebagai contoh, banyak tentara mengab
di di bawah jenderal. Sejauh mereka tetap taat kepadanya, dia akan mencurahkan k
ecerdasannya untuk memperhatikan mereka dan akan terikat pada kesenangan terbaik

nya. Di sisi lain, apabila mereka melawan, kenapa dia harus mengkhawatirkan urus
an mereka?
Kecerdasan di dalam tubuh manusia bagaikan pangeran : sepanjang anggota tubuh be
rada di dalam ketaatan, semuanya akan berjalan dengan baik, tetapi ketika mereka
memberontak, semuanya menjadi rusak. Tidakkah engkau lihat kerusakan yang munc
ul dari tangan, kaki, dan lidah manusia, anggota tubuhnya, ketika dia mambuk kar
ena minum terlalu banyak anggur? Ketika dia sadar hari esoknya, dia berkata, Oh,
apa yang telah aku lakukan? Kenapa aku terlibat perkelahian? Kenapa aku sedemiki
an terkutuk? Maka, suatu perkara akan baik sepanjang ada pemimpin di dalam kota
dan penduduk yang mentaatinya. Sekarang, sejauh setiap orang taat, yang intelek
(akal) akan memikirkan kesenangan terbaik anggotanya. Apabila, sebagai contoh,
akal berpikiran. Aku akan pergi, dia hanya akan pergi apabila kaki taat; kalau tid
ak, dia tidak akan berpikir untuk pergi.
Sebagaimana intelek adalah pangeran dari tubuh, orang suci adalah intelek di ten
gah entitas lain. Di dalam hubungan antara orang suci dan orang-orang biasa, mes
kipun orang-orang awam memiliki intelek, pengetahuan, kemampuan spekulasi, dan k
emampuan untuk belajar sendiri, semuanya tak lebih hanyalah tubuh bagi sang intele
k. Sekarang, ketika tubuh seseorang tidak taat pada intelek, segala sesuatu bera
da di dalam kesesatan. Ketika taat, mereka tentu mengikuti apa pun yang dilakuka
nnya. Karena tidak mampu memahami melalui inteleknya senddiri, mereka tidak bole
h menentang pikiran sendiri tetapi mesti taat pada pimpinannya. Ketika kacung ma
gang pada guru penjahit, dia mesti taat. Apabila diberi potongan kecil untuk dij
ahit, dia harus menjahit potongan kecil itu. Apabila diberi kelim baju, dia mest
i menyetik kelim itu. Apabila ingin belajar, dia mesti membuang inisiatifnya sen
diri dan benar-benar di bawah aturan gurunya.
Kami berharap bahwa Tuhan akan membawa sebuah keadaan, katakanlah kehendak-Nya,
yang berada di atas dan melampaui ribuan pemaksaan dan usaha, karena malam Al-Qa
dar lebih baik dari seribu bulan (QS. 97 : 3). Pernyataan ini serupa dengan perk
taan Satu sentuhan Tuhan ebih baik daripada ibadah seluruh manusia dan jin.
Itu u
ntuk mengatakan, kedatangan kehendak Tuhan adalah hasil dari ratusan ribu usaha.
Usaha tambahan memang baik dan berguna bahkan bermanfaat
tetapi apa yang selanj
utnya berguna bagi kehendak?
Pangeran bertanya, Apakah kehendak mendatangkan usaha?
Kenapa tidak? jawab guru. Ketika ada kehendak, di sana terdapat pula usaha. Usaha ap
a yang dicurahkan Isa hingga bisa berkata dari buaian, Aku adalah hamba Tuhan; Di
a telah memeberiku Kitab Injil. (QS.19:30)? Yohanes pembaptis menerangkan diri ke
tika masih berada di dalam rahim ibunya. Ucapan muncul kepada Muhammad Rasululla
h tanpa usaha, karena dia dikatakan sebagai, Dia, yang dadanya telah dilapangka
n Tuhan (Qs.39 : 22). Ketika orang pertama kali dibangunkan dari kesalahan, da r
ahmat di sana; itu pemberian murni dari Tuhan. Apabila itu, tidak demikian, ken
apa orang lain yang mirip Muhammad tidak memilikinya? Rahmat dan kemarahan seper
ti binaran saat lalat keluar dari api. Pada pertamanaya, binar itu adalah hadiah ,
tetapi ketika engkau meletakkan katun pada binaran itu, lalu menaruhnya, dan men
yelimutinya, maka binar itu menjadi rahmat dan kemarahan . Pada asalnya manusia itu
kecil dan lemah : Manusia diciptakan lemah (QS.4:28). Tetapi mirip api, ketika
engkau memelihara orang lemah, dia menjadi besar dan memakan seluruh dunia; Api
kecil itu menjadi besar : Engkau adalah atak yang agung (QS. 68 : 4 ).
Aku mengatakan, Guru kami sangat mencintai Anda.
Guru mengatakan, Kedatanganku mau pun perkataanku selalu dipenuhi dengan cintaku.
Aku mengatakan apa yang akan datang. Apabila Tuhan berkehendak, Dia akan membuat
kata tak berharga ini jadi penuh manfaat. Dia akan menyemayamkan mereka di dala
m dadamu dan menjadi mereka amat berguna. Apabila Dia tidak berkenan, engkau dap
at membuat ratusan ribu kata tetapi tidak akan masuk ke dalam hatimu; mereka aka
n mati dan terlupakan. Mereka akan jadi seperti percikan yang jatuh pada kain la
p dan membakar; Apabila Tuhan berkehendak, satu percikan itu akan menjadi besar
dan menyebar; apabila Dia tidak berkehendak, ribuan percikan dapat jatuh pada ka
in, tetapi semuanya lenyap tanpa jejak.
Pemilik Surga dan Bumi adalah Tuhan (QS. 48 : 4). Kata-kata itu adalah tentara T
uhan yang bisa membongkar dan menaklukkan benteng atas perintah-Nya. Apabila dia
memerintahkan beberapa ribu tentara pergi ke sebuah benteng, tetapi tidak untuk

menguasainya, mereka akan berlaku sebagaimana yang diperintahkan. Apabila Dia m


emerintahkan satu orang tentara untuk mengambil alih benteng, satu tentara itu a
kan membongkar dan menguasainya. Dia menugaskan satu ngengat untuk menyerang Nam
rud, dan ngengat itu menghancurkannya.
Dikatakan untuk orang yang mengetahui, satu danaq dan dinar, atau satu singa dan
kucing, sama saja. Apabila Tuha memberikan restu-Nya, satu danaq akan berarti r
ibuan dinar, bahkan lebih. Apabila dia membatalkan restu-Nya, ribuan dinar tidak
akan mempu melakukan hal yang dapat dilakukan satu danaq. Apabila dia menugaska
n seekor kucing untuk menyerang singa, ia akan menghancurkan singa, seperti dil
akukan ngenat pada Namrud. Bila Dia menugaskan singa, singa akan menggigil di hd
apannya, atau kalau tidak singa yang sama itu akan jadi keledai. Mirip sejumlah
darwisy mengendari singa. Bila Dia berkehendak, api jadi dingin dan menyelamatka
n (Q. 21 : 69), untuk Ibrahim. Api berubah menjadi taman mawar karena tidak ada
perintah Tuhan untuk membakarnya. Sederhananya, mereka yang sadar bahwa apa pun
berasal dari Tuhan, segala sesuatu sama.
Kami berharap kepada Tuhan bahwa engkau mendenegar kata ini dari dalam diri, kar
ena di sana terletak manfaat. Seribu perampok barangkali berasal dari luar, teta
pi mereka tidak mampu membuka pintu sampai pencuri lain membantu mereka dengan m
embukakan pintu dari dalam. Engkau dapat berkata seribu kata dari luar, tetapi s
ejauh tidak ada seorang pun dari dalam mengatakan bahwa mereka benar, itu tidak
akan bermanfaat. Seperti pohon, sejauh tidak terdapat kesegaran di dalam akar, t
idak akan berbeda betapa pun engkau mengairinya. Pertama-tama mesti ada kesegara
n di dalam akar agar air bermanfaat. Meski orang melihat ratusan ribu cahaya, cah
aya terletak hanya pada sumbernya. Meskipun seluruh dunia dibangun di dalam cahay
a, orang yang matanya tidak cerah tidak akan mempu meihatnya.
Hal yang paling utama adalah kemauan memahami di dalam jiwa. Jiwa adalah satu ha
l, ruh hal lain. Tidaklah engkau lihat betapa jiwa mengembara ke luar selama tid
ur? Sementara ruh tetap berada di dalam tubuh, jiwa berkelana dan menjadi sesuat
u yang lain. Ketika Ali berkata, Yang mengetahui jiwanya, Tahu Tuhannya.
Yang dia perbincangkan adalah jiwa ini. Apabila kita berkata dia membicarakan ji
wa ini, maka itu bukan berkenaan dengan hal kecil. Pada sisi lain, jika kami men
jelaskan dia sebagai jiwa itu, pendengar akan memahami itu sebagai jiwa yang sam
a karena dia tidak mengetahui jiwa itu. Sebagai contoh, apabila engkau memegang
cermin kecil, tidak akan berbeda yang ditunjukkannya besar ata pun kecil, karena
bayangan dalam cermin masih benda itu sendiri. Memang mustahil ini disampaikan
melalui perantara kata, Perkataan hanya cukup menghasilkan sebuah petunjuk untuk
rangsangan.
Di luar yang kita katakan ada sebuah dunia untuk kita cari. Dunia dan kesenangan
nya ini dibagikan kepada sifat binatang manusia; mereka adalah makanan untuk keb
inatangannya. Yang paling utama di dalam diri manusia sedang mengalamai kemeroso
tan. Manusia dinamai binatang bernalar, maka dia memiliki dua hal. Yang memberi
makan kebiatangannya di dunia ini adalah nafsu dan hasrat. Tetapi makanan untuk
bagian hakikatnya adalah pengetahuan, kebijakan, dan pandangan Tuhan. Karakter k
ebinatangan manusia selalu menghindari yang nyata, dan naluri kemanusiaannya ter
bang dari dunia ini. Salah satu di antara kalian adalah orang kafir, dan yang la
innya adalah orang beriman (QS. 64 : 2). Ada dua person yang berselisih di dalam
makhluk ini. Dengan sisapa keberuntungan menyertai? Siapa yang akan diberi kebai
kan oleh nasib baik?
Tidak ada keraguan, dunia ini sedang berasa di tengah musim dingin. Kenapa benda
mati dinamai benda padat ? Karena mereka semua membeku . Bebatuan, pegunungan, dan pe
nutup lain yang jadi pakaian dunia ini
membeku . Apabila dunia ini bukan di tengah
musim dingin, kenapa dia membeku? Konsep tentang dunia adalah sederhana dan dap
at dilihat. Seseorang dapat mengetahui sesuatu dari dampaknya. Dari dampak orang
mengetahui ada hal seperti angin dan dingin. Dunia ini bagaikan di tengah musim
dingin ketika segala sesuatu membeku dan memadat. Semacam apakah di tengah musi
m dingin? Sebuah mental di tengah musim dingin, bukan sesuatu yang nyata. Ketika
hembusan ilahi datang, pegunungan dunia ini akan mencair dan berubah menjadid air
. Sama halnya uap di tengah musim panas menyebabkan segala hal yang membeku cair
, demikian pula pada Hari Kebangkitan, ketika hembusan itu datang, segalanya aka
n mencair.

Tuhan mengelilingimu dengan tentara kata-kata, baik untuk menolak musuhmu atau u
ntuk menyergap kekuatan musuh. Musuh di dalam adalah musuh sejati. Jika bisa men
undukkan musuh yang di dalam, musuh dunia luar bukanlah apa-apa. Dapat jadi apa
mereka? Tidakkah engkau lihat betapa ribuan orang kafir menjadi tawanan seorang
kafir, siapa raja mereka? Satu orang kafir adalah tawanan pikiran. Kita sadari k
emudian, bahwa pikiranlah yang harus dihadapi dan dikuasai, karena dengan menget
ahui kelemahan seseorang, berarti pikiran ribuan orang tertawan. Pertimbangkan k
ekuatan apa dan kemegahan apa di sana, betapa musuh dapat disergap, dan betapa d
unia tertaklukkan ketika tidak terbatas!
Ketika aku melihat dengan jelas seratus ribu bentuk tanap ikatan dan segerombola
n tanpa akhir, rombongan demi rombongan,a dalah tawanan orang yang pada giliran
nya akan ditawan pemikiran menyedihkan. Seluruh mereka adalah tawanan dari pikir
an. Bagaimana jadinya mereka apabila pikiran itu agung, tanpa akhir, penting, su
ci, dan luhur? Kemudian kita sadari bahwa pikiranlah yang penting; bentuk menjad
i hal kedua, sekedar alat. Tanpa pikiran, bentuk adaalah zat padat tiada guna. Sia
pa pun yang hanya melihat bentuk dirinya adalah zat padat tiada guna. Siapa pun ya
ng hanya melihat bentuk dirinya adalah zat padat dan tidak memiliki jalan mencapai
makna hakikat. Dia anak kecil dan tidak dewasa, meski pun secara fisik bisa jad
i berumur ratusan tahun. Kami telah kembali dari perjuangan kecil menuju perjuanga
n besar. Yakni pulang dari peperangan dengan bentuk untuk berperang dengan musuh r
esmi . Sekarang kita melakukan perang dengan pikiran agar pikiran baik mengalahkan
yang buruk dan memaksa mereka keluar dari kerajaan tubuh.
Di dalam perjuangan ini, peperangan besar ini, gagasan amatlah penting dan berla
ku tanpa alat tubuh. Karena sebagaimmana Intelek Aktif membalikan dunia langit t
anpa sebuah alat, maka gagasan tidak memerlukan peralatan untuk melakukan itu. En
gkau adalah substansi (hakikat), dunia ini dan seluruh isinya adalah aksiden. Ti
dak cocok mencari hakikat di dalam aksiden. Mengislah mereka yang mencari penget
ahuan dari hati; tertawalah pada mereka yang mencari nalar dari jiwa. Orang mesti
tidak berdiam di dalam sesuatu yang aksiden.
Mencari kesturi sendiri melalui baunya dan bukan bau itu sendiri dan tidak puas
hanya dengan sekedar bau adalah baik. Meski demikian, tinggal apda bau kesturi a
dalah buruk, karena orang berpegang pada sesuatu yang tidak abadi. Bau adalah pe
lengkap bagi kesturi, tetapi bertahan hanya sepanjang kesturi berada di dunia in
i. Ketika dia pergi di belakang hijab ke dalam dunia lain, mereka yang hidup oleh
bau akan mati karena bau yang bertaut pada kesturi sekarang telah pergi ke tempa
t yang mengejawantah sebagai kesturi. Meski begitu, sangat beruntung orang yang
mencapai kesturi melalui bau dan menjadi kesturi itu sendiri. Akhirnya, jadi abad
i di dalam hakikat kesturi dan mengambil sifat kesturi, dia tidak pernah kehabis
an. Setelah itu, dia mengabarkan harum kesturi itu pada dunia, dan dunia akan hi
dup melaluinya. Apa yang tertinggal sebelumnya, tak bersisa amelainkan nama. Sep
erti kuda, atau binatang lain, yang kembali menjadi garam di dalam lubang garam
. Tiada lagi selain nama yang tertinggal bahwa mereka pernah jadi kuga, karena y
ang namapak dalam perbuatan dan dampaknya adalah lautan garam. Apa bahayanya nam
a melakukan itu? Ia tidak akan membawanya ke luar dari wilayah garam. Bahkan apa
bila engkau menamai tambang garam dengan nama lain, rasa garam tidak akan berkur
ang.
Meski demikian, orang harus melewati kesenangan dan kebahagiaan yang hanya seked
ar bayangan dan pantulan dari kenyataan. Orang mesti tidak puas dengan ukuran ke
cil ini, yang meski pun adalah rahmat Tuhan dan bayangan keindahan-Nya, tetapi m
asih tidak ajeg. Ia ajeg di dalam hubungannya dengan Tuhan, tetapi tidak di dala
m hubungannya dengan manusia lain. Ia bagaikan cahaya matahari yang bersinar ke
dalam rumah. Meski pun itu cahaya matahari, dia masih tetap bertalian dengan mat
ahari. Dan ketika matahari terbenam cahayanya akan menghilang. Maka, orang mesti
menjadi matahari agar dia tidak takut pada perpisahan.
Ada pmeberian dan ada pengetahuan . Sejumlah orang memiliki bakat dan pembawaan tetap
i tidak memiliki pengetahuan . Sebagian lagi memiliki pengetahuan tetapi tidak memili
ki pemberian . Orang yang meiliki keduanya betul-betul beruntung dan tanpa bandinga
n. Demi contoh, akan kami ceritakan tentang seorang manusia yang pergi menelusur
i jalan. Tetapi dia tidak tahu apakah itu jalan yang benar atau salah. Dia melan
gkah dengan buta, berharap akan mendengar kokok ayam atau melihat beberapa tanda

perkampungan. Sekarang, dengan apa manusia ini diperbandingan dengan orang yang
mengetahui jalan dan tidak membutuhkan tanda atas pos bimbingan? Dia tahu yang
dia lakukan. Maka, mengetahui berarti melampaui segala sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai

  • 19
    19
    Dokumen1 halaman
    19
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 10
    10
    Dokumen4 halaman
    10
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • Borang Penyata Pertukaran Milikan Kenderaan Motor Secara Sukarela Oleh Pemunya Berdaftar (JPJ K3)
    Borang Penyata Pertukaran Milikan Kenderaan Motor Secara Sukarela Oleh Pemunya Berdaftar (JPJ K3)
    Dokumen1 halaman
    Borang Penyata Pertukaran Milikan Kenderaan Motor Secara Sukarela Oleh Pemunya Berdaftar (JPJ K3)
    amakil76
    100% (2)
  • PIPING ENGINEER TRAINING
    PIPING ENGINEER TRAINING
    Dokumen63 halaman
    PIPING ENGINEER TRAINING
    AhmadiBinAhmad
    100% (1)
  • 8
    8
    Dokumen2 halaman
    8
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 13
    13
    Dokumen1 halaman
    13
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 17
    17
    Dokumen3 halaman
    17
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 19
    19
    Dokumen1 halaman
    19
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 18
    18
    Dokumen3 halaman
    18
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 14
    14
    Dokumen2 halaman
    14
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 15
    15
    Dokumen5 halaman
    15
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 7
    7
    Dokumen3 halaman
    7
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 16
    16
    Dokumen4 halaman
    16
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 14
    14
    Dokumen2 halaman
    14
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 13
    13
    Dokumen1 halaman
    13
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 11
    11
    Dokumen5 halaman
    11
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen2 halaman
    3
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 6
    6
    Dokumen4 halaman
    6
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen3 halaman
    4
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen3 halaman
    2
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 9
    9
    Dokumen2 halaman
    9
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 5
    5
    Dokumen2 halaman
    5
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen4 halaman
    1
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • Ali Al-'Uraidhi (Al Husaini) - Ali Bin Ja'Far B. 29 Desember 765 D
    Ali Al-'Uraidhi (Al Husaini) - Ali Bin Ja'Far B. 29 Desember 765 D
    Dokumen13 halaman
    Ali Al-'Uraidhi (Al Husaini) - Ali Bin Ja'Far B. 29 Desember 765 D
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • MENGENAL SIFAT TUHAN
    MENGENAL SIFAT TUHAN
    Dokumen225 halaman
    MENGENAL SIFAT TUHAN
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • MENGENAL SIFAT TUHAN
    MENGENAL SIFAT TUHAN
    Dokumen225 halaman
    MENGENAL SIFAT TUHAN
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • MENGENAL SIFAT TUHAN
    MENGENAL SIFAT TUHAN
    Dokumen225 halaman
    MENGENAL SIFAT TUHAN
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • Sinar Harian 2
    Sinar Harian 2
    Dokumen1 halaman
    Sinar Harian 2
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat
  • Sinar Harian 2
    Sinar Harian 2
    Dokumen2 halaman
    Sinar Harian 2
    AhmadiBinAhmad
    Belum ada peringkat