Anda di halaman 1dari 14

Problematika Ummat Islam

Posted Mei 22, 2011 by tarbiyahummah in Materi Tarbiyah - Pesan-pesan- + mp3 download.
8 Komentar

Mengapa kita perlu untuk membahas materi problematika umat Islam. Sebenarnnya urgensi
dari materi ini adalah bagaimana agar setiap muslim memiliki kepedulian dan perhatian
terhadap masalah yang dihadapi Islam dan kaum muslimin.
Seseorang yang tidak memiliki perhatian dan kepedulian terhadap problematika yang
dihadapi umat Islam, maka dalam sebuah riwayat disebutkan itu bukan umat Muhammad
. Siapa yang tidur di waktu malam dan tidak pernah risau dengan masalahmasalah yang dihadapi kaum muslimin, maka hakekatnya dia itu bukan umat Muhammad
. Apalagi bagi mereka yang sudah menyandang predikat mereka itu aktivis/
kader dawah. Setiap kader tentunya harus memiliki perhatian yang besar terhadap
problematika umat Islam.
Problematika atau problem merupakan kata serapan yang bermakna masalah-masalah yang
belum terpecahkan, belum ada solusinya (KBBI). Dalam pembahasan materi ini, yang
dimaksud dengan problema adalah: [-] kesenjangan yg terjadi antara kondisi ideal
(mitsaliyah) dan kondisi ril (waqiiyyah). Maksudnya adalah, adanya ketimpangan kondisi
umat, dimana kondisi umat Islam sekarang ini sangat jauh jika dibandingkan dengan kondisi
ideal umat Islam seperti yang disebutkan dalam Al-Quran dan Hadits serta realitas umat
terdahulu. Realita sekarang menunjukkan bahwa eksistensi ummat Islam seperti yg
disebutkan dalam al Quran dan Hadits serta realitas umat terdahulu hilang atau dengan kata
lain, umat Islam sekarang sedang terpuruk. Definisi ini akan dijadikan barometer untuk
meneropong prob. umat Islam. Karena itu secara sederhana, untuk kita melihat problematika
tersbut, kita harus mengetahui dulu konsep ideal bagaimana kondisi ideal umat Islam ini
seharusnya. Dalam Al-Quran disebutkan kondisi ideal bagaimana kondisi umat Islam
seharusnya, dimana kondisi ideal ini telah dimiliki dan sudah dipraktekkan oleh para
pendahulu kita yaitu Rasulullah dan para shahabatnya.

Kondisi ideal
[1] khairu ummah

kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah (Q.S. Ali Imron (3):
110)
Ayat di atas menjadi dalil mengenai kedudukan para shahabat di hadapan Allah Taala. Para
mufasirin menjelaskan bahwa kata dalam ayat tersebut mengacu kepada para shahabat.
Mereka adalah Khairu ummah umat terbaik (Ali Imron: 110). Allah sudah melegitimasi
kebaikan para sahabat, baik pemahaman dan pengamalannya (paling benar pemahaman dan
pengamalannya). Oleh karenanya manhaj keislaman kita ini adalah manhaj salaf. Disebutkan
3 sifat utama yang menyebabkan para sahabat itu dikatakan sebagai umat terbaik: [-] amar
maruf. Mereka punya semangat melakukan amar maruf, aktivitas mereka selalu dalam
koridor amar maruf. [-] nahi munkar. Mereka tidak pernah senang jiwanya melihat
kemungkaran, oleh karenanya mereka berusaha untuk mencegah kemunkaran. [-] beriman
kepada Allah Tiga sifat inilah yang menyebabkan mereka itu diakui oleh Allah
sebagai umat terbaik.
[2] ummatan wasathan


dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan
pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
.(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu
(Q.S. Al-Baqarah (2): 143)
[95] Umat Islam dijadikan umat yang adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas
perbuatan orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat.
[-] antara dunia dan akhirat


dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (Q.S.
Al-Qashash (28): 77)
Ayat di atas merupakan teguran, ketika ada sebagian shahabat yang lebih mengutamakan
akhiratnya dibanding kehidupan dunia. Dengan ayat tersebut Allah mengingatkan agar
menjalanai kehidupan itu haruslah seimbang, pertengahan, tidak mengutamakan salah satu di
antara keduanya. Poin pentingnya adalah, Allah sudah menegur para shahabat yang lebih
mengutamakan akhiratnya yang notabene lebih utama daripada kehidupan dunia- lalu
begaimana dengan orang yang lebih mendahulukan dunia? Tentu bukan hanya sekedar
teguran. Pribadi shahabat mulia Utsman bin Affan atau Abu Hurairah bisa menjadi contoh
bagaiamana sikap pertengahan keduannya dalam kehidupan di dunia.
[-] antara materil (fisik) dan spiritual (ruhani)
[-] antara (kepentingan) pribadi dan sosial

.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.
(Q.S. At-Tahrim (66): 6)
[-] antara ifrath dan tafrith

dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak
(pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. (Q.S.
Al-Furqan (25) :67)
[3] ummatan waahidatan

Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan aku
adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku. (Q.S. Al-Mukminun (23): 52)

Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu[971] dan
aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah aku. (Q.S. Al-Anbiyaa (21): 92) [971]
Maksudnya: sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok Syariat. Rasulullah
dan para shahabatnya merupakan umat yang satu, yang solid tidak terpecah
belah. Persatuan dan kesatuan umat pada saat itu tampak dalam tiga hal berikut ini:
[-] satu dalam aqidah.
[-] satu dalam kepemimpinan, yaitu di bawah kepemimpinan Rasulullah
berlanjut pada masa Khulafa ar-Rasyidin.
[-] satu dalam jamaah, saat itu tidak ada jamaah yang masing-masing saling mengklaim
diri paling benar dan menyalahkan orang lain.

Realitas saat ini


[-] takhalluf (kemunduran dan keterbelakangan)
Harus kita akui, bahwa umat Islam sekarang sedang mengalami kemunduran di setiap bidang
kehidupan. Dalam bidang ekonomi, kita mendapati banyak negara-negara miskin yang
mayoritas warga negaranya merupakan muslim (Somalia, Sudan, Afghanistan, Indonesia,
dll). Begitu juga dalam bidang politik. Hampir dua pertiga dari jumlah negara di dunia saat
ini menjalankan sistem demokrasi yang nota bene merupakan warisan kebudayaan Yunani.
Sistem politik Islam, dianggap tidak relevan lagi dengan zaman modern. Makanya negaranegara yang masih teguh menjalankan sistem politik Islam, meskipun tidak ideal, ataupun
negara-negara yang ingin menerapkan syariat Islam akan selalu ditekan dan dipaksa untuk

meninggalkan sistem politik Islam. Bidang militer atau pertahanan, hampir tidak ada negara
Islam yang kekuatan militernya sanggup menyamai kekuatan militer AS, dan para sekutunya.
Tidak mengherankan jika kemudian mereka, musuh-musuh Islam, dengan sangat mudahnya
menyerang dan menghancurkan negara-negara Islam. Dalam kebudayan, sangat jelas terasa
bahwa budaya yang berkembang dan menjadi panutan adalah budaya Barat yang bebas,
permisif, dan semua istilah yang menunjukkan keburukan yang itu bertentangan dengan nilainilai Islam. Bidang-bidang lain menunjukkan hal yang sama. Pada intinya, kondisi umat
Islam sekarang sedang mengalami kemunduran, dimana musuh-musuh Islam dengan
mudahnya mencengkram kehidupan umat Islam. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena umat
Islam sekarang:
[-] menyeru yang mungkar, mencegah yang maruf
Umat Islam sekarang justru berperilaku layaknya orang-orang kafir, mendorong kepada
kemungkaran, bukannya bersemangat melakukan kebaikan, dan malah menghalang-halangi
orang-orang yang ingin taat beragama. Contoh riil yang ada sekitar kita, misalnya orangorang yang sering muncul di TV yang mengaku sebagai artis, penyanyi, seniman, dll.,
sebagian besar mereka adalah muslim. Padahal kita tahu, apa yang mereka lakukan sangat
jauh dari Islam.



orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain
adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang maruf
dan mereka menggenggamkan tangannya[648]. mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah
melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.
(Q.S. At-Taubah (9): 67)
[648] Maksudnya: Berlaku kikir
[-] mengakal-akali syariat
Orang-orang alim, yang mengetahui tentang agama ini, yang harusnya membimbing umat
untuk menjalankan ajaran agamanya secara benar, justru malah memunculkan keraguankeraguan di tengah-tengah umat. Dengan kepintarannya, mereka menjadikan syariat agama
ini sebagai alat untuk meraih kepentingan sesaat yang bersifat duniawi. Sebagai contoh
bagaimana umat dibuat ragu dengan istilah bunga, yang sesungguhnya itu merupakan
perbuatan riba.
[-] mengikuti millah orang-orang kafir
Keberadaan JIL, Ahmadiyah, Syiah, dan aliran-aliran sesat lainnya menunjukkan bahwa,
umat Islam mudah sekali terombang-ambing, jauh dari ajaran Islam yang lurus. Dalam hal
pola pikir, tingkah laku, berpakaian, dan lain sebagainya, sangat sulit dibedakan dengan
orang-orang kafir. Umat Islam saat ini tidak merasa bangga dengan identitasnya sebagai
muslim, bahkan dengan agamanya sendiri. Merasa inferior di hadapan orang-orang kafir.



orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti
agama mereka. Katakanlah: Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar).
dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Q.S. AlBaqarah (2): 120)
[-] meninggalkan jihad
[-] ridha dengan dunia
- -



(252 / 4 )
[-] taqlid (ikut-ikutan)

[-] dalam hal pemikiran dan ideologi


[-] dalam hal keyakinan dan aqidah
[-] dalam perilaku
[-] dalam hal undang-undang
Tidak bisa dipungkiri, realitas umat Islam saat ini, berada di bawah bayang-bayang
kekuasaan dan pengaruh musuh-musuh Islam. Negara-negara Islam berada dalam
cengkeraman negara-negara kafir. Kekuasaan dan pengaruh itu begitu kuatnya, hingga
memaksa umat Islam untuk mengikuti apa yang mereka kehendaki. Diperparah dengan
kondisi umat yang jauh dari agama, maka semakin kompleks masalah yang dihadapi kaum
muslimin. Apa yang datangnya dari Barat pasti dinilai baik dan bermanfaat bagi kehidupan
mereka, sedangkan yang datangnya dari Islam, mereka anggap sudah ketinggalan zaman.
Pemikiran atau ideologi kafir seperti Kapitalisme, Marxisme, Komunisme, Konfusianisme,
Pluralisme dll., ditelan mentah-mentah.
Dalam kehidupan bernegara, sistem yang digunakan yang datangnya dari Barat, yaitu
demokrasi. Demokrasi dengan segala turunannya dianggap sebagai jalan terbaik yang
memberikan kebaikan dan manfaat bagi seluruh rakyat. Dalam level individu, pola pikir dan
perilaku umat Islam tidak jauh berbeda dengan perilakunya orang-orang kafir. Berpikir
sebebas-bebasnya, berpakaian tapi tidak berpakaian, berbicara seenaknya, dan apa saja yang
menjadi karakaterisitik orang-orang kafir diikuti oleh umat Islam.
[-] tafarruq (berpecah belah)

[-] penyebab runtuhnya khilafah Utsmani


[-] berpecah belah dalam pola pikir/ cara pandang [-] berpecah belah dalam aqidah dan
ibadah
Musibah yang terjadi pada umat Islam selain yang telah disebutkan di atas adalah kondisi
umat yang bercerai-berai, terpecah belah. Umat Islam tidak satu suara. Sehingga dengan
mudahnya diadu domba lalu kemudian dikuasai. Sejarah membuktikan ketika umat Islam
sudah tidak lagi bersatu, khilafah Utsmani runtuh. Jika umat Islam saat itu bersatu, negaranegara kafir sperti Jerman, Prancis, Inggris, Rusia dll., tidak akan mudah menaklukan
kekuatan Islam. Bukannya waspada akan datangnya ancaman dari musuh, tapi malah justru
sibuk saling menyalahkan dan mengalahkan satu sama lain. Umat semakin jauh dari ajaran
Islam sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dan dibawa oleh para
shahabatnya dulu, sehingga tidak heran jika muncul faham-faham yang menyimpang baik itu
dalam hal keyakinan (aqidah) maupun dalam hal ibadah. Umat Islam terkotak-kotak ke dalam
kelompok-kelompok, partai-partai, ormas-ormas, yayasan-yayasan, dll., yang mengklaim diri
paling benar. Diperparah dengan sikap fanatik, maka umat ini semakin berpecah belah.

syaifhullah

Jumat, 03 Mei 2013


Problematika Ummat
Ust. Qasim Saguni Tujuan Materi: 1. Menumbuhkan kesadaran bahwa memperhatikan
masalah-masalah kaum muslimin adalah bahagian dari sifat seorang muslim 2. Agar peserta
tarbiyah mengetahui kondisi dan realita ummat Islam. 3. Agar peserta tarbiyah mengetahui
sebab terjadinya problema ummat dan solusi/jalan keluar untuk keluar dari masalah tersebut.
4. Menumbuhkan kesadaran untuk terlibat aktif dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami ummat. Dalam problematika, terkandung makna kepedulian, perhatian setiap muslim
terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh ummat Islam dan kaum muslimin. Seseorang
yang tidak memiliki perhatian, kepedulian terhadap problematika ummat Islam maka di
dalam satu riwayat disebutkan bahwa dia tidak termasuk ummat Muhammad Shallallahu
alaihi wa sallam. Siapa yang tidur di waktu malam dan tidak pernah risau dengan masalahmasalah yang dihadapi oleh kaum muslimin maka hakikatnya dia itu bukan ummat
Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Apalagi kalau mereka itu sudah bergabung dalam
aktivis kader. Setiap kader harus memiliki perhatian dan kepedulian terhadap problematika

ummat. Definisi Kalau kita mendefinisikan problema, maka dalam kamus bahasa Indonesia,
problema adalah masalah-masalah yang belum terpecahkan atau masalah-masalah yang
belum ada solusinya. Sedangkan definisi yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah
perbedaan antara idealita dan realita ummat Islam. Jadi problema terjadi karena adanya
perbedaan antara idealita dan realita atau terjadinya kesenjangan antara konsep ideal
(bagaimana seharusnya ummat Islam) dan konsep realita. Misalnya, idealnya Anda ingin
sukses empat tahun, namun Anda selesai tujuh tahun, maka ini adalah problema. Idealnya
Anda harus tiba di Jeneponto dari Makassar dalam waktu 2,5 jam, tetapi ternyata Anda
menempuh perjalanan selama 5 jam, maka ini adalah problema. Karena itu, definisi ini akan
kita jadikan sebagai barometer untuk meneropong problematika ummat Islam, maka secara
sederhana untuk mengetahui problematika umat Islam terlebih dahulu harus mengetahui
konsep ideal ummat Islam, bagaimana seharusnya posisi ummat Islam. I. IDEALITA (Islam
pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya) Kalau kita melihat
dalam Al Quran maka paling minimal ada tiga kondisi ideal yang seharusnya dimiliki umat
Islam dimana kondisi ideal tersebut telah dimiliki dan dilaksanakan oleh para pendahulupendahulu kita (para Salafusshshaleh). A. Ummat yang Terbaik(Khairah ummah)
Sebagaimana yang disebutkan dalam QS. Ali Imran : 110


110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk


manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Yang
dimaksud dengan kalimat Kuntum dalam ayat tersebut adalah para sahabat. Jadi Allah telah
melegitimasi kebaikan dari para sahabat, artinya merekalah yang paling baik dan paling benar
pemahaman keislamannya, serta paling benar pengamalannya. Itulah sebabnya, manhaj
keislaman kita adalah manhaj salaf. Dalam ayat ini disebutkan 3 sifat utama yang
menyebabkan para sahabat itu dikatakan ummat yang terbaik, yaiyu: 1. Mereka memiliki
semangat melakukan amar maruf. Aktifitas mereka senantiasa dalam koridor amar maruf. 2.
Mencegah dari kemungkaran. Jiwa mereka tidak pernah tenang melihat kemungkaran,
olehnya itu mereka berbuat untuk mencegah kemungkaran. 3. Mereka beriman kepada Allah.
Tiga sifat inilah yang menyebabkan mereka direkomendasikan dan diakui oleh Allah sebagai
ummat yang terbaik. B. Ummat yang Pertengahan Mereka dikatakan sebagai ummat yang
ideal karena mereka menjadi ummat yang wasathan (pertengahan/moderat). QS. Al Baqarah :
143















143. Dan demikian (pula) kami Telah
menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas
(perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan
kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar kami
mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan
sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang Telah
diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya

Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. [95] umat Islam dijadikan umat
yang adil dan pilihan, Karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang
menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat. Karena itu, dengan kriteria
umat seperti ini mereka menjadi saksi nanti Minimal ada 5 sifat moderat ummat terdahulu,
yaitu : a. Antara dunia dan akhirat Jadi tidak ada di antara dua negeri ini ( dunia dan akhirat)
yang dilebihkan. Tidak boleh berat sebelah di antara keduanya dan inilah yang disebutkan
dalam QS. Al Qashash: 77



77. Dan carilah


pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan. Ayat ini turun karena adanya sebagian sahabat yang mau lebih
mengutamakan akhiratnya. Ada orang yang hanya mau menghabiskan waktunya untuk hari
akhirat, hanya mengerjakan amalan2 persiapan akhirat lalu menelantarkan atau tidak
mengambil bagian dari dunianya maka Allah menegur mereka dengan ayat ini. Jadi kalau
mendahulukan akhirat saja atau lebih berat kepada kehidupan akhirat saja ini ditegur oleh
Allah apalagi orang yang lebih mendahulukan dunianya, padahal akhirat itu lebih baik dari
kehidupan dunia. Banyak hadis- hadits yang akan kita sebutkan tentang orang orang yang
ditegur oleh Rasulullah karena melebih-lebihkan dunianya. Dalam sejarah sebelum islam,
dikenal dua kelompok yng sangat ekstrim dalam memahami kehidupan dunia. Kelompok
yang pertama yakni golongan yahudi lebih berat pada sisi dunianya. Kelompok kedua yakni
kaum nasrani lebih berat pada sisi akhiratnya dan menafikan kepentingan dunia sehingga
muncul pola hidup kependetaan. Padahal seharusnya kita menjadi menjadi orang yang
rabbaniyah bukan menjadi orang yang rahbaniyyah, seperti yang dijelaskan dalam sebuah
buku yang berjudul ( Rabbaniyyatun laa Rahbaniyyatun) b. Antara material dan spritual
Mereka pertengahan dalam memperhatikan atau memenuhi unsur material dan spritual, halhal yang sifatnya fisik dan hal-hal yang sifsatnya ruhiyah. c. Antara kepentingan individu dan
sosial masyakat. Diantara contoh- contoh yang disebutkan dalam sejarah tentang pola hidup
sosial yakni Rasulullah sendiri rela meminjam untuk membantu sahabatnya yang kesusahan,
demikian pula perhatian beliau terhadap keluarga dan terhadap diri sendiri. Beliau bangun
pada tengah malam dan juga membangunkan keluarganya, sampai membangunkan
menantunya Ali bin Abi Thalib. d. Tidak (ekstrim)berlebih- lebihan dan tidak terlalu
memudah-mudahkan. Misalnya dalam hal berinfaq, mereka tidak kikir dan tidak pula boros.
Dalam QS. Al Furqan: 67 disebutkan salah satu sifat ibadurrahman, mereka membelanjakan
hartanya tidak kikir dan tidak boros, mereka wasath diantaranya. C. Ummat yang Satu QS. Al
Anbiyaa: 92




92. Sesungguhnya (agama Tauhid) Ini adalah
agama kamu semua; agama yang satu[971] dan Aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah Aku.
[971] Maksudnya: sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok Syari'at. QS. Al
Muminun : 52

52. Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama


kamu semua, agama yang satu[1006], dan Aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepadaKu. [1006] lihat surat Al Anbiya ayat 92. Yang dimaksud dalam ayat di atas adalah para
sahabat, mereka adalah ummat yang solid, ummat yang satu dalam hal : a. Aqidah Aqidah
para sahabat adalah aqidah yang satu yakni aqidah ahlussunnah wal jamaah b. Pemimpin
Para sahabat satu dalam kepemimpinan setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam

muncul khalifah, dst sampai sistem kekhalifahan itu jatuh. c. Jamaah Tidak bermunculan
jamaah jamaah, dimana setiap jamaah itu mengklaim diri paling benar dan menyalahkan
yang lain. Itulah idealitas, kondisi ideal yang seharusnya dimiliki oleh ummat islam pada hari
ini. II. REALITA A. Ummat yang Terbelakang Sekarang ini kita malu mengatakan diri kita
sebgai ummat yang terbaik, sekalipiun dari sisi nilai dan dari sisi konsep kita memang yang
terbaik dari ummat-ummat yang lain. Akan tetapi, untuk mengatakan bahwa kita baik dari
segala aspek, maka kita malu kepada Allah, malu untuk mengklaim diri kita sebagai ummat
yang terbaik sebab keyataannya, sekarang ini kita terbelakang, kita mengalami kemunduran.
Kenapa? a. Menyuruh kepada kemungkaran Sekarang ini, bukan lagi amar maruf nahi
mungkar tapi yang ada adalah al amru bil mungkar wa an nahyu bil maruf. Yang banyak
menyerukan kemungkaran adalah ummat Islam sendiri. Yang behadapan dengan
FPI,kelompok liberal, itu adalah ummat Islam. b. Mencegah dari kebaikan Acara-acara di
televisi sebagian besar dikendalikan oleh ummat Islam. Mereka mencegah orang dari
melakukan kebaikan. Contoh : mengadakan acara-acara yang membuat orang tidak shalat
berjamaah. Kita mensetting jadwal belajar supaya kita tidak shalat berjamaah. Tidak
mengkondisikan seseorang untuk menjalankan kebaikan, membatasi/mempersempit kebaikan
itu menjadi subur di kalangan ummat Islam saat ini. c. Mengakal-akali/mempolitisir syariat
Fenomena ummat Islam saat ini adalah suka mengakal-akali/mempolitisir syariat. Istilahistilah kemungkaran dirubah namanya supaya tidak nampak bahwa dia adalah sebuah
kemungkaran. Misalnya Riba, riba pada hakikatnya adalah bunga d. Mengikuti perilaku/pola
hidup orang kafir. Ini banyak terjadi di kalangan ummat Islam. Kalu kita mau
membandingkan pola hidup agama lain dengan pola hidup kita, maka sisia apalagi yang
membedakan. Rakus terhadap dunia, bahkan kebanyakan ummat Islam lebih rakus terhadap
dunia dibandingkan kaum Yahud dan Nasrani, dan ada yang lebih kikir dari meeka. Dengan
bermunculannya berbagai aliran-aliran, mudah sekali mereka ikut dengan pemahamanpemahaman yang baru itu. Ada saudara kita di daerah Gowa, gampang sekali menetapkan
lebaran selalu lebih awal dari kaum muslimin. Merubah-rubah syariat dari ruyatul hilal
menjadi ruyatul bahr (melihat pantai). Jadi fenomena laut yang dilihat bukan fenomena
bulan. Sangat mudah sekali ummat kita saat ini terombang-ambing dengan berbagai millah.
Bukan lagi perilaku semata-mata, tetapi sudah sampai kepada ajaran agama, sama dengan
Ahmadiyah, Liberal. Hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam : Dari Abu Said al
Khudry : Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda : Sungguh kalian pasti akan
mengikuti jejak-jejak/cara-cara orang sebelummu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi
sehasta, sehingga kalaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak pasti kalian
mengikutinya. Kami (para sahabat) bertanya : Wahai Rasulullah, apakah mereka itu orang
Yahudi dan Nasranoi? Jawab Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam: Siapa lagi kalau bukan
mereka? (HR. Bukhari dan Muslim). Apa yang digambarkan dalam hadits di atas akan
terjadi di suatu zaman. Dan mungkin saja zaman yang dimaksud itu adalah sekarang. Ini
kenyataan ummat kita sekarang ini, berpakaian, sampai pola hidupnya sudah naudzubillah.
Jadi memang Nabi telah mensinyalir beberapa abad sebelumnya bahwa akan terjadi hal
seperti ini. Termasuk senang dengan dunia, sudah merasa puas dengan dunia dan
meninggalkan jihad. Ini juga diperingatkan oleh Nabi dalam hadits ini. e. Meninggalkan jihad
fi sabilillah Salah satu sebab Islam dihinakan oleh golongan di luar Islam keran
meninggalkan jihad fi Sabilillah. Hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam pabila
kalian sudah berjual beli dengan jual beli inah, mengikuti ekor-ekor sapi, dan senang dengan
pertanian serta meninggalkan jihad fi sabilillah maka Allah Subhanahu wa Taala
memasukkan kalian ke dalam kehinaan. Dia tidak mengangkatnya sampai kalian kembali
kepada Diin kalian. (HR. Abu Daud, Imam Ashmad, At Tabrani dan al Baihaqi, Hadits
Hasan Shahih) Penjelasan Hadits 1. Jual beli Inah Yang dimaksud dengan jual beli inah
dalam hadits di atas adalah jual beli yang pada dasarnya adalah pinjam meminjam yang di

dalamnya terdapat riba. Misalnya, si A mempunyai motor, harganya 10 juta. Lalu ada si B
yang sebenarnya membutuhkan uang, namun membeli motor milik si A dengan perjanjian 2
bulan kemudian baru akan dibayar. Ternyata si B menjual kembali motor tersebut kepada si A
seharga 8 juta sebelum 2 bulan. Berarti si B meminjam atau berutang 2 juta kepada si A. Ini
adalah model jual beli inah. Jadi artinya mempolitisir sesuatu yang riba menjadi sesuatu
yang halal. Hati-hati juga dalam realisasi murabahah (cicil mencicil). Biasanya, cicil-mencicil
adalah bentuk jual beli yang harganya berbeda dengan harga cas. Contoh, harga cas sustu
barang adalah 10 juta, tapi karena dicicil menjadi 13 juta. Ini boleh dalam jual beli. Tetapi
yang bahaya bila yang mau menjual belum memiliki barangnya, lalu hanya memberikan uang
agar dia sendiri yang membeli. Di sini perlu berhati-hati dan memperbaiki sistem, jangan
sampai terjatuh ke dalam perkara riba. 2. Mengikuti ekor-ekor sapi Menurut Syaikh Hasan
Ali maknanya adalah sibuk dengan urusan dunia dan tidak memerhatikan agamanya lagi
mulai bangun, dunia yang membangunkannya dan tidur dunia pula yang menidurkannya.
Misal: Sejak bangun yang dipikir adalah udang, ikan, order terus nanti setelah lelah
memikirkan udang, ikan, mobil dan order kemudian dia tertidur, bukan capek karena dakwah
bukan capek karena ibadah bukan ibadah yang membangunkan dia padahal seharusnya yang
membangunkan kita adalah ibadah yakni shalat subuh bukan udang bukan kebun, order dan
bukan dunia 3. Senang dengan pertanian Masih menurut Syaikh Hasan Ali maknanya adalah
puas dengan kehidupan dunianya dan sudah lupa akhiratnya 4. Meninggalkan jihad Tidak ada
lagi semangat jihad karena sudah termakan oleh kecintaan terhadap dunia dan takut mati
maka kalau fenomena ini telah terjadi ditengah-tengah ummat islam maka Allah akan
menjatuhkan kehinaan kepada ummat ini. B. Ummat yang ikut-ikutan / Taqlid Fenomena
ummat islam sekarang ini adalah menjadi pengikut dalam hal pemikiran dan ideologi tidak
dikatakan keren kalau kita tidak tahu pola pemikiran materialis, kita tidak dikatakan keren
kalau kita tidak tahu pola pikir liberal, bahkan kita dianggap kolot . Bahkan terkadang ada
didalam jiwa kita rasa rendah diri kalau kita memiliki pola pikir salaf pola pikir yang selalu
membesarkan segala hal atau pemikirannya kepada sumber yang shahih dianggap orang yang
tekstual sedangkan pola pikir yang berkembang sekakarng ini adalah pola pikir yang
kontekstual, artinya pola pikir yang tidak melihat teksnya tapi melihat konteksnya contoh :
(kalau teksnya memakai janggot tapi konteksnya tidak begitu teksnya, orang yang mencuri
dipotong tangannya teksnya adalah memotong tangan tapi konteksnya adalah bagaimana
memutuskan hidupnya dalam artian memenjarakan. Jadi ada perguruan tinggi yang
mempelopori pemahaman seperti itu, se dangkan perguruan tinggi dimekkah dianggap miskin
metode karena metode yang digunakan itu tekstual semua, lahiriyah atau teks saja, sedangkan
pola yang dikembangkan dalam dunia modern adalah kontekstual bukan melihat pada
teksnya. Dalam hal keyakinan, dalam hal sulukiyah, dalam hal perilaku semua taqlid bahkan
sampai masuk kelubang biawakpun kita ikut. Karena memang media sekarang ini luar biasa
dalam mempropagandakan kemungkaran dan hampir belum ada satupun stasiun televisi
islam, kita juga mengelola radio, televisi padahal justru lewat media-media inilah sekularisasi
dan pemurtadan merajalela dimana-mana sampai taqlid ini sampai kepada pedoman hidup
kita. C. Ummat yang Berpecah belah Inilah yang menjadikan 1.jatuhnya khilafah islamiyah
di Turki karena perpecahan kaum muslimin, 2. perpecahan dalam hal persepsi atau dalam hal
pola pikir ada pola pikir kontekstual dan ada pola pikir tekstual yang membedakan., 3.
Perpecahan dalam hal aqidah dan ibadah Banyak sekali fenomena munculnya berbagai
macam aliran dan tata cara ibadah bukan lagi dalam hal kaifiyat yang masing-masing
mempunyai dalil tetapi memang sengaja dibuat dalil-dalil palsu untuk melejitimasi
perbuatan-perbuatan mereka. Inilah Realitanya ketika kita membandingkan kondisi idealitas
dan realitas maka terjadi suatu problema berbeda antara konsep ideal dan realitas. Sebagai
bentuk perhatian kita maka kita harus menganalisis penyebabnya seperti halnya penyakit
kalau kita hendak mengobatinya maka kita harus analisis sebab-sebabnya jangan

fenomenanya saja yang sibuk kita tangani tapi akar dari fenomena tersebut harus dianalisa.
III. SEBAB- SEBAB TERJADINYA PROBLEMA 1. Sebab Internal Sebab Internal adalah
sebab yang berasal dari dalam tubuh kita sendiri artinya yakni kelemahan ummat islam. Tidak
komitmen dalam agama saat ini komitmen ummat islam untuk menjalankan agamanya sangat
lemah bahkan tidak ada, bisa kita lihat pada fenomena berikut. Lemahnya aqidah dan iman,
contoh seorang mantan calon bupati dan mantan anggota DPRD dua-duanya mencoba
melakukan bunuh diri, mantan calon bupati gagal naik menjadi buati dan dia berutang sebesar
3 miliyar untuk pembuatan baliho apa yang terjadi dia cerai dengan istrinya kemudian ia
stress sampai gila kemudian dia bunuh diri dengan merendam dirinya disungai dalam
keadaan tidak berpakaian dan hanya menggunakan celana dalam, anggota dewan yang
dipecat ia naik ke tower listrik untuk membunuh dirinya tapi ternyata masih takut karena ada
yang berhasil menakut-nakuti ketika ia turun sampai menutup wajahnya, ini adalah fenomena
kelemahan aqidah karena tidak kuat aqidahnya dalam menghadapi akan masalah-masalah
kehidupan, sedikit saja gangguan dengan istri dan anak kita maka aqidah kita akan goyah
padahal ketika aqidah goyah, sangat mudah tawaran-tawaran kemungkaran diterima, ketika
aqidah kita tidak normal tapi tetap berhubungan atau bermulazamah dengan akhwat mungkin
masih ada harapan tapi ketika aqidah kita goyah dan kita bergaul dengan komunitas yang
tidak lagi mendukung berbagai tawaran-tawaran bisa diterima diantaranya narkoba satu
tawaran yang tatkala ia diterima satu kali maka tidak akan ditolak selamanya. Fenomena
kelemahan aqidah dan ibadah ini lebih rinci lagi dalam masalah :a. Al wahn cinta dunia dan
takut mati, dua sifat ini menyebabkan ummat islam berada dalam kondisi dominansi
(penguasaan musuh-musuh islam), b. Meninggalkan jihad fisabilillah, tidak ada cita-cita tidak
ada semangat untuk berjihad dalam arti khusus untuk rela berkorban apa saja untuk islam
termasuk jiwa. Makanya Nabi mengancam orang-orang yang tidak mempunyai niat dan tidak
pernah berazam untuk berjihad maka dia dianggap munafik dan jika dai mati maka dia mati
dalam keadaan munafik. Kelemahan ukhuwah Tingkatan ukuhuwah ada 3 1. Mendahulukan
saudara daripada diri sendiri 2. Mencintai saudara sama dengan mencintai diri sendiri 3.
Hilangnya sifat-sifat dengki atau iri kepada saudara, Ini menjadi barometer bagaimana
ukhuwah kita dan untuk melihat krisis ukhuwah saat ini, jangankan untuk mendahulukan
saudara sifat iri dengki terhadap saudara sering ada, iri dan dengki ini bukan hanya dalam
nikmat duniawi tapi sampai pada nikmat ukhrawi. Tidak adanya pemimpin ummat
Pemimpin yang ada hanya pemimpin organisasi atau pemimpin lembaga, belum ada kesatuan
komando, sekiranya ada pemimpin ummat maka lebaran diseluruh dunia bisa disamakan dan
tidak ada masalah bukti ketiadaan pemimpin ummat ini bisa kita liat dari fenomena lebaran
yang tidak bersamaan. Fenomena kebodohan terhadap din Salah satu tolak ukur dari
kebodohan ini karena tidak adanya semangat dan kesadaran untuk belajar ilmu agama, kalau
mau mengikuti talim atau tarbiyah-tarbiyah tidak ada waktunya. 2. Sebab-sebab Ekstern
Dalam hal ini adalah konspirasi musuh dan ini adalah sesuatu yang sunnatullah semua
musuh-mush islam sasarannya hanya satu yakni mengahncurkan islam, jelas sekali dalam
Q.S 2:120




120.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti
agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)".
dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. Ayat ini tidak
salah dan tidak akan berubah karena itu jangan terkecoh dengan hal-hal lahiriyah yang
ditampil oleh mereka. Sebab dalam hati mereka terdapat kebencian yang lebih besar. Kalau
tidak demikian maka ayat ini salah padahal tidak mungkin Allah salah dan tidak mungkin

Rasul salah. Ini yang perlu diwaspadai. Wujud daripada konspirasi mereka yakni:
Peperangan militer Yakni memerangi ummat islam namun karena sekarang ini peperangan
militer dianalisis tidak efektif banyak mengeluarkan dana, mengorbankan personil dan malah
banyak tentara amerika yang mati sia-sia di ran dan Afganistan di Irak dan dibeberapa bumi
islam yang lain. Berapa banyak dana yang dikeluarkan untuk membeli persenjataan canggih
tapi ternyata muamarah ini tidak berhasil malah semakin memunculkan syabab atau pemudapemuda yang militan maka sekarang ini mereka mengalihkan strategi muamarahnya pada
alghowzul al fikr. Perang pemikiran Yakni merusak pola pikir ummat islam ini adalahsatu
pola peperangan yang halus tidak kelihatan tetapi sesungguhnya ini yang paling berbahaya,
salah satu media yang paling efektif untuk menjalankan al qhowzul al fikr media audio
visual, jika dikaji diantara sebab-sebab ini maka kita akan menemukan. 2 SEBAB UTAMA
TERJADINYA PROBLEMA Jika dikaji, diantara sebab-sebab terjadinya problematika
ummat islam maka kita akan menemukan sebab yang paling utama, artinya akar dari
munculnya sebab-sebab yang lain yakni jauhnya ummat islam dari kitabullah dan sunnahsunnah Rasulullullah shallallahu alaihi wasallam Q.S Az-zukhruf:36-37








36. Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan
langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam. 37. Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan
bumi, dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hadits Rasulullah Shallallahu alaihi
wa Sallam Artinya Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan al-quran
dan merendahkan kaum yang lain dengan al-quran. (Hadits riawayat muslim, ibnu majah,
ahmad dan ad-darii). Kunci kejayaan / kemuliyaan ummat-ummat terdahulu itu adalah
perhatian mereka terhadap Al-quran dan sunnah tapi sekarang ini dengan kemajuan
teknologi, kedudukan sunnah dikaburkan seolah-olah kita bisa merubah keaadaan, kita bisa
jaya bukan dari al-quran tapi dari ekonomi, politik dan pendidikan, bukan pendidikan yang
shahih bukan pendidikan yang integral yang mendidik seluruh aspek tetapi pendidikan yang
hanya mementingkan dunia, inilah yang saat ini paling banyak dipropagandakan kalau mau
ummat islam tidak terbelakang kuasai ekonomi maka dia sibuk bergelut dalam masalah
ekonomi sampai hasilnya adalah cinta dunia dan jadi orang yang materialis. Kita harus
berpartai politik, harus menguasai teknologi lalu kemudian melupakan apa yang menjayakan
ummat islam terdahulu. Kalau pola pikir sudah begini, maka tunggulah kehancuran ummat
islam karena itu sederhana, kita mencarikan jalan keluar atau solusi yakni kembali kepada Alquran dan as-sunnah sebagaimana hadits tadi. Sesungguhnya Allah mengangkat derajat
suatu kaum dengan al-quran dan merendahkan kaum yang lain dengan al-quran. (Hadits
riwayat muslim, ibnu majah, ahmad dan ad-darii). Siapa lagi perkatan yang paling benar
selain perkataan Allah dan RasulNya. Ini sudah menjadi konsep yang jelas tekstual dan
kontekstual. Dan bagaimana caranya kembali kepada Al-quran dan As-sunnah? kalau tidak
mendalami QS.Al Jumuah ayat 2







2. Dia-lah yang mengutus
kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As
Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
Dan mendalami sirah Rasulullah maka kita akan menemukan bahwa konsep kembali kepada
al-quran dan As-sunnah itu adalah Attarbiyah al islamiyah. Tarbiyah islamiyah yang
kontinyu dan berkalnjutan dan tidak pernah terputus hingga datangnya hari kiamat. Solusi
inilah yang diharapakan melahirkan Rijal atau kader-kader yang Rabbani karena kader yang

Rabbani inilah yang memiliki peranan yang sangat menentukan sesudah takdir dan konsep
Allah dalam memenangkan dan menjayakan ummat islam.
Diposkan oleh Syaifullah Assayyaf di 17.08
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
3 komentar:
1.
siti kholifah11 Juni 2014 08.53
terima kasih ilmunya :)
Balas
2.
Syaifullah Assayyaf19 Oktober 2014 07.31
afwan
:)
Balas
3.
Anisah Dwi HUmairah18 Maret 2016 05.51
Jazakillahu khair. pemaparan materi lugas dan jelas. sangat membantu, sbgai referansi
dalam mengisi tarbiyah. semoga materi2 selanjutnya jg bisa diposting.
Balas
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog Saya

2012 (3)

2013 (18)
o Mei (17)

Fadilah Ilmu

Makna syahadat lailaha illallah

Al-ibadah

Konsep Tarbiyah Islamiyah

7 Golongan yang di naungi oleh Allah swt

Problematika Ummat

Manhaj Ahlusunnah Wal Jamaah

Al-qur'an

As-sunnah

Bid'ah

Hijab Wanita Muslimah

Soal Jawab Aqidah

Do'a Adalah Ibadah

Dimana ALLAH ?

Syarat Diterimanaya Taubat

DOA ADALAH IBADAH

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

o Juli (1)

Mengenai Saya

Syaifullah Assayyaf
Lihat profil lengkapku
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai