(14102042)
(14102044)
(14102058)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulilahirabil alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Dan
solawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW atas selesainya
karya ilmiah ini dengan tepat waktu. Penyusunan karya ilmiah ini merupakan
salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Auditing
1. Dalam karya ilmiah ini kami akan mengulas mengenai evaluasi pengendalian
internal terhadap manajemen PT. Sepatu Bata Tbk.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penyusunan karya ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa masukan dari semua pihak terutama para
pembimbing sangat kami harapkan untuk perbaikan dikemudian hari. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
I.
II.
III.
IV.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang..............................................................................
1.2
Rumusan Masalah.........................................................................
1.3
1.4
Manfaat Penelitian........................................................................
LANDASAN TEORI
2.1
........................................................................................................
2.2
........................................................................................................
PEMBAHASAN
3.1
.......................................................................................................
3.2
.......................................................................................................
3.3
.......................................................................................................
3.4
3.5
.......................................................................................................
.......................................................................................................
PENUTUP
4.1
Kesimpulan..................................................................................
4.2
Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
internal
dari
dalam
perusahaan
yang
baik
akan
meningkatkan kinerja para karyawan perusahaan dan bisa berdampak baik pula
terhadap kelancaran bisnis perusahaan tersebut dimasa yang akan datang. Selain
itu dari sisi yang sama sistem pengendalian manajemen tersebut diharapkan
memberikan manfaat yang berasal dari peningkatan kemungkinan bahwa tujuan
perusahaan akan dicapai.
Manfaat ini dapat dijelaskan terkait ketat (atau longgarnya) sistem
pengendalian internal manajemen. Sistem pengendalian internal manajemen yang
lebih ketat memberikan jaminan lebih bahwa karyawan akan bertindak untuk
kepentingan terbaik perusahaan.
Secara konseptual dalam implementasinya diperusahaan, pengendalian
internal manajemen yang ketat dapat berjalan dengan efektif
apabila pihak
perusahaan telah memahami secara baik tentang objek-objek dari keempat sistem
pengendalian tersebut.
Sistem pengendalian internal manajemen memberikan suatu manfaat
pokok, yaitu probabilitas yang lebih tinggi sehingga karyawan akan mencapai
tujuan perusahaan. Namun, dalam membuat suatu pengendalian menjadi efektif
ada biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Biaya tidak langsung terkadang lebih besar daripada biaya langsung, hal
ini berasal dari efek negatif yang melekat pada penggunaan tipe pengendalian
yang spesifik. Biaya tidak langsung yang lain disebabkan oleh buruknya desain
sistem pengendalian manajemen atau oleh implementasi tipe pengendalian yang
salah pada situasi tertentu. Untuk membuat penilaian biaya keuntungan, manajer
harus memahami efek samping, penyebab, dan konsekuensinya (biaya).
Oleh karena itu, kami akan membahas mengenai sistem pengendalian
manajemen di PT. Sepatu Bata, Tbk dan menganalisa apakah penerapan sistem
pengendalian manajemen di PT. Sepatu Bata, Tbk, terbilang ketat atau longgar.
Dan biaya apa saja yang dikeluarkan oleh PT.Sepatu Bata, Tbk untuk membuat
sistem pengendalian manajemen menjadi efektif guna mencapai tujuan
perusahaan.
Manfaat Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu
perusahaan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kesalahan, kecurangan,
dan penyelewengan. Di perusahaan kecil, pengendalian masih dapat dilakukan
langsung oleh pimpinan perusahaan. Namun semakin besar perusahaan, dimana
ruang gerak dan tugas- tugas yang harus dilakukan semakin kompleks,
menyebabkan pimpinan perusahaan tidak mungkin lagi melakukan pengendalian
secara langsung, maka dibutuhkan suatu pengendalian internal yang dapat
memberikan keyakinan kepada pimpinan bahwa tujuan perusahaan telah tercapai.
Pengertian pengendalian internal menurut Alvin A. Arens dan James K.
Loebecke dalam bukunya Auditing An Intergrated Appoach (2000 : 315) adalah
sebagai berikut.
Internal control is a process designed to provide reasonable assurance the
achievement of managements objectivesin the following categories.
a) Reliability of financial reporting,
b) Effectiveness and efficiency of operations,
c) Compliance with applicable laws and regulation.
b.
c.
sah,
b) telah diotorisasi,
c)
telah dicatat,
e)
f)
telah
dicatat
dalam
periode
seharusnya,
g) telah dimasukkan ke dalam buku
pembantu & diringkas dengan benar
7
4) Aktivitas pengendalian
Hall Singleton (2007 : 32), Aktivitas pengendalian (control activity)
adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa
tindakan yang tepat telah dilakukan untuk menangani berbagai risiko yang telah
diidentifikasi perusahaan.
Menurut Hall Singleton (2007 : 33-38), Aktifitas pengendalian dapat
dikategorikan dalam beberapa aktivitas diantaranya:
1.
otorisasi transaksi;
2.
pemisahan tugas;
3.
catatan akuntansi;
4.
pengendalian akses;
5.
verifikasi independen.
5) Pemantauan
Pemantauan (monitoring) adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur
pengendalian intern secara periodik dan terus-menerus. Pemantauan dilaksanakan
oleh orang yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain
maupun pengoperasian pengendalian pada waktu yang tepat. Tujuannya untuk
menetukan apakah pengawasan internal telah beroperasi sebagaimana yang telah
diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan.
8
pengendalian
hasil
yang
digunakan
untuk
menerapkan
pengendalian yang ketat memerlukan semua kualitas pengukuran yang tinggi. Jika
pengukuran gagal pada bagian manapun, sistem pengendalian tidak dapat
digolongkan sebagai pengendalian yang ketat karena adanya permasalahan
perilaku yang memungkinkan.
10
BAB III
11
PEMBAHASAN
3.1
Memperkuat posisi Bata sebagai pemimpin bisnis alas kaki di Indonesia dan
meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka pendek dan jangka
panjang.
Misi
Untuk sukses sebagai organisasi dunia yang paling dinamis, fleksibel dan
mengerti kondisi pasar alas kaki sebagai bisnis utamanya.
3.2
3.2.1
12
13
3.2.2
14
melihat
dari
konsep
pada
dasarnya
pengendalian
15
16
karyawan, untuk PT. Sepatu Bata sendiri sebenarnya sudah cukup baik karena
rata-rata karyawan yang bekerja sebagian besar diambil dari orang-orang yang
sudah dikenal sebelumnya sehinga mungkin evaluasinya adalah lebih pada
pelatihan kualitas dan tata cara sikap masing-masing karyawan agar nantinya
membawa pengaruh positif terhadap pengendalian buadayanya yang tercermin
ketika mereka mematuhi kode etik perusahaan.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari hasil evaluasi terhadap pengendalian internal yang diterapkan PT.
Sepatu Bata, Tbk kami menyimpulkan bahwa PT. Sepatu bata terbilang sudah
cukup ketat dalam menerapkan sistem pengendalian internal nya. Seperti untuk
mengendalikan kinerja karyawan agar dapat mencapai target penjualan maka PT.
Sepatu Bata menerapkan sistem reward yaitu pemberian insentif secara spesifik
dalam pengukurannya, Selain itu PT. Sepatu Bata juga melakukan pengendalian
secara fisik seperti pembatasan akses pada pembayaran dikasir jadi tidak semua
karyawan bisa melakukan transaksi keuangan agar tidak terjadi kecurangan. Tidak
hanya sampai disitu pengawasan juga dilakukan dengan cara pengecekan barang,
agar tidak terjadi hal-hal yang menyimpang.
4.2
Saran
Menurut kelompok kami, Sistem Pengendalian Internal di PT. Sepatu
Bata, Tbk sudah baik. Baik dari ketatnya pengendalian hasil, pengendalian
tindakan maupun ketatnya pengendalian personel/kultural. Tetapi menurut kami
dari segi pengendalian hasil sebaiknya adanya penggajian untuk para kepala toko
yang bertanggung jawab dalam kegiatan operasional disetiap store sepatu bata.
Serta harus adanya pengawasan yang ketat dari kepala toko maupun pramuniaga
tetapi lebih baik lagi apabila setiap store dipasang CCTV. Sehingga apabila terjadi
kecurangan ataupun kehilangan dapat diselidiki lebih lanjut dan cepat.
19