Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PROTEKSI

TUGAS RANGKUMAN
MEMBUAT 5 SOAL PILIHAN GANDA
MEMBUAT 5 SOAL BENAR ATAU SALAH
Dosen : Herman Yani, ST., M.Eng
Oleh:
Nama

: Al Haris Ramadhan Maruf

NIM

: 061430310170

Kelas

: 5 LB

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG
2017

RANGKUMAN

Rele

adalah

suatu

alat

yang

bekerja

secara

otomatis

untuk

mengatur/memasukan suatu rangkaian listrik (rangkaian trip atau alarm)

akibat adanya perubahan lain.


Proteksi terdiri dari seperangkat peralatan yang merupakan

sistem yang

terdiri dari komponen-komponen berikut :


Relay, sebagai alat perasa untuk mendeteksi adanya gangguan yang
selanjutnya memberi perintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT).
Trafo arus dan/atau trafo tegangan sebagai alat yang mentransfer besaran
listrik primer dari sistem yang diamankan ke rele (besaran listrik sekunder).
Pemutus Tenaga (PMT) untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu.
Batere beserta alat pengisi (batere charger) sebagai sumber tenaga untuk
bekerjanya rele, peralatan bantu triping.
Pengawatan (wiring) yang terdiri dari sisrkit sekunder (arus dan/atau

tegangan), sirkit triping dan sirkit peralatan bantu.


Suatu relay harus memenuhi syarat antara lain : cepat bereaksi, selektif, peka/

sensitif dan mempunyai keandalan/ reliability.


Fungsi relay
Relay arus lebih adalah suatu relay yang bekerjanya berdasarkan adanya
untuk menentukan dengan segera pemutusan / penutupan pelayanan
penyaluran setiap elemen sistem tenaga listrik bila mendapatkan gangguan
atau kondisi kerja yang abnormal, disamping itu relay harus bisa mengetahui
letak dan jenis gangguan, sehingga dari pengaman ini dapat dipakai untuk

pedoman perbaikan peralatan yang rusak.kenaikan arus yang melewatinya.


Ada tiga jenis relay arus lebih yaitu : relay arus lebih sekitika ( momentinstantaneous), relay arus lebih waktu tertentu ( definite time ) dan relay arus

lebih berbanding terbalik ( invers).


Prinsip dasar perhitungan penyetelan arus untuk penyetelan minimum bahwa,
relay arus lebih tidak boleh bekerja pada saat terjadi beban maksimum, dan
batas penyetelan maksimum relay harus bekerja bila terjadi gangguan hubung
singkat pada rel berikutnya.

Prinsip dasar perhitungan penyetelan waktu, untuk mendapatkan pengamanan

yang selektif, maka penyetelan waktu dibuat bertingkat


Relay jarak dapat mengukur besarnya impedan saluran pada jarak tertentu

serta berfungsi sebagai pengaman jaringan.


Prinsip dasar pengukuran adalah dengan membandingkan arus gangguan yang
dirasakan oleh relay terhadap tegangan / lokasi dimana relay dipasang.
Dengan membandingkan dua besaran tersebut, impedans saluran transmisi
dari lokasi relay sampai titik / lokasi gangguan dapat diukur.

KLASIFIKASI RELAI PROTEKSI


1. Berdasarkan Besaran Input
Arus [ I ]

: Relai Arus lebih [ OCR ]


Relai Arus kurang [UCR]

Tegangan [U] : Relai tegangan lebih [OVR]


Relai tegangan kurang [UVR]
Frekuensi [f] : Relai frekuensi lebih {OFR]
Relai frekuensi kurang [UFR]
Daya [P ; Q ] : Relai daya Max / Min
Relai arah / Directional
Relai Daya balik
Impedansi [Z] : Relai jarak [Distance]
Beda arus

: Relai diferensial

2. Berdasarkan Karakteristik Waktu kerja


Seketika [Relai instsnt / Moment /high speed ]

Penundaan waktu [ time delay ]


Definite time relay
Inverse time relay
Kombinai instant dengan tunda waktu
3. Berdasarkan Jenis kontak
Relai dengan kontak dalam keadaan normal terbuka [ normally open
contact]
Relai dengan kontak dalam keadaan normal tertutup [ normally close
contact]
4. Berdasarkan Prinsip Kerja
Tipe Elektromekanis
a. Tarikan magnit : - tipe Plunger
- tipe hinged armature
- tipe tuas seimbang
b. Induksi

: - tipe shaded pole


- tipe KWH
- tipe mangkok { Cup ]

Tipe Thermis

: - bimetal
- termometer

Tipe gas

: - relai buccholz / Jansen

Tipe Tekanan [ pressure relay ]

Tipe Statik [ Elektronik]


5. Berdasarkan Fungsi
Relai Proteksi
Relai Monitor
Relai programming ;
- Reclosing relay
- synchro check relay
Relai pengaturan [ regulating relay ]
Relai bantu
- sealing unit
- lock out relay
- closing relay dan
- tripping relay
SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR TRANSFORMATOR
1. Differential Relay untuk melindungi generator dari gangguan akibat hubung
singkat (short circuit) antar fasa-fase atau fase ke tanah. Cara kerja relay
differensial adalah dengan cara membandingkan arus pada sisi primer dan sisi
sekunder, Dalam kondisi normal jumlah arus yang mengalir melalui peralatan
listrik yang diproteksi bersirkulasi melalui loop pada kedua sisi di daerah
kerja. Jika terjadi gangguan didalam daerah kerja relay differensial, maka arus
dari kedua sisi akan saling menjumlah dan relay akan memberi perintah
kepada PMT/CB untuk memutuskan arus.

2. Stator Earth Fault Relay untuk mendeteksi gangguan pentanahan atau


grounding pada generator. Ground fault dideteksi dengan mem-biased
rangkaian medan dengan tegangan DC, yang menyebabkan akan ada arus
mengalir melalui relay jika terjadi gangguan tanah.
3. Rele Kehilangan Medan Penguat Rotor (Lost of Rotor Excitation Relay)
Hilangnya medan penguat pada rotor akan mengakibatkan generator
kehilangan sinkronisasi dan berputar di luar kecepatan sinkronnya sehingga
generator beroperasi sebagai generator asinkron. Daya reaktif yang diambil
dari sistem ini akan dapat melebihi rating generator sehingga menimbulkan
overload pada belitan stator dan menimbulkan overheat yang menimbulkan
penurunan tegangan generator. Hilangnya medan penguat rotor dapat
dideteksi dengan kumparan yang dipasang paralel dengan main exciter dan
kumparan rotor generator. Pada kumparan ini akan mengalir arus yang apabila
nilainya kurang dari arus setting yang diinginkan, maka akan membuat rele
mengeluarkan sinyal alarm atau trip.
4. Rele Arus Lebih (Over current Relay)
Rele ini berfungsi mendeteksi arus lebih yang mengalir dalam kumparan
stator generator. Arus yang berlebihan dapat terjadi pada kumparan stator
generator atau di dalam kumparan rotor. Arus yang berlebihan pada kumparan
stator dapat terjadi karena pembebanan berlebihan terhadap generator.
5. Rele Kehilangan Sinkronisasi (Out of Synchronism Relay)
Peristiwa lepasnya sinkronisasi pada generator yang sedang beroperasi
disebabkan oleh generator yang beroperasi melampaui batas stabilnya. Yang
dimaksud dengan stabilitas adalah kemampuan sistem untuk kembali bekerja
normal setelah mengalami sesuatu seperti perubahan beban, switching, dan
gangguan lain. Gangguan tersebut akan berdampak pada tidak sinkron-nya
tegangan generator dan sistem. Untuk mengamankan generator yang
berkapasitas beban besar terhadap peristiwa ayunan beban dari kondisi tak
sinkron digunakan rele lepas sinkron. Rele ini mendeteksi besar impedansi
(arus dan tegangan sistem). Apabila kondisi sistem akan memasuki impedansi

generator maka rele tersebut akan mengaktifkan rele untuk trip PMT
generator. Rele impedansi merupakan backup bagi rele ini.
6. Negative Phase Sequence Relay untuk melindungi generator dari arus lebih
urutan fasa negative yang disebabkan oleh beban yang tidak seimbang.
7. Out of Step Relay untuk melindungi generator dari Power Swing akibat
perubahan beban dari sistem transmisi yang dapat menyebabkan operasi
generator tidak sinkron.
8. Over excitationV/H z Relay untuk melindungi generator dari kejenuhan inti
yang dapat menyebabkan kenaikan tegangan.
9. Relay tekanan lebih digunakan sebagai pengaman transformator untuk
mendeteksi adanya tekanan-tekanan yang berlebihan akibat gangguan di
dalam transformator. Relay ini merupakan relay mekanik yang menggunakan
sejenis membran atau pelat yang akan pecah oleh karena tekanan atau desakan
jarum pemecah (breaking needle) akibat gangguan dalam transformator.
SISTEM PROTEKSI PADA TRANSFORMATOR DAYA STEP UP
1. Relay Buchholz digunakan sebagai alat untuk mencegah terjadinya efek
kegagalan dielektrik atau breakdown dielectric dalam peralatan yang di
sebabkan karena adanya gas dalam minyak trafo.
2. Relay sudden preasure adalah sebuah relay pada transformator daya yang
berfungsi mendeteksi tekanan mendadak yang ada dalam tangki utama
transformator. Gangguan yang menyebabkan relay sudden preasure trip sama
dengan gangguan yang menyebabkan relay buchholz trip. Perbedaannya
hanya kalau pada relay sudden preasure,gangguan- gangguan tersebut
mengakibatkan terjadinya tekanan mendadak pada tangki utama trafo.
3. Relay temperature berfungsi untuk mencegah/mengamankan transformator
dari kerusakan isolasi kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan
akibat arus lebih.
4. Fungsi relay jansen yaitu untuk mengamankan trafo dari gangguan didalam
tap charger yang menimbulkan gas. Relay ini pasang pada pipa yang menuju
konservator.

5. Rele diferensial digunakan untuk memproteksi transformator dari gangguan


hubung singkat di dalam kumparan dan hubung singkat antara fase kumparan.
6. Relay ini berfungsi untuk mengamankan transformator dari kerusakan akibat
adanya beban (arus) yang melebihi harga tertentu.
7. Gfr adalah rele yang bekerja apabila dilalui arus yang melebihi settinganya
atau bisa juga karena tidak terpenuhinya standar tegangan tembus pada
minyak trafo.
SISTEM PROTEKSI PADA SALURAN TRANSMISI
1. Relay arus lebih merupakan relay Pengaman yang bekerja karena adanya
besaran arus dan terpasang pada Jaringan Tegangan tinggi, Tegangan
menengah juga pada pengaman Transformator tenaga. Rele ini berfungsi
untuk mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa.
2. Ralay hubung tanah merupakan relay Pengaman yang bekerja karena adanya
besaran arus dan terpasang pada jaringan Tegangan tinggi,Tegangan
menengah juga pada pengaman Transformator tenaga.
3. Realy diferensial, relay diferensial ini berfungsi untuk mengamankan
transformator tenaga terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi didalam
daerah pengaman transformator, yang disambung ke instalasi trafo arus (CT)
dikedua sisi.
4. Relay jarak, Memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.
Dapat menentukan arah letak gangguan
2.
Gangguan didepan relai harus bekerja.
3.
Gangguan dibelakang relai tidak boleh bekerja
4.
Dapat menentukan letak gangguan.
5.
Gangguan di dalam daerahnya relai harus bekerja.
6.
Gangguan diluar daerahnya relai tidak boleh bekerja.
7.
Dapat membedakan gangguan dan ayunan daya.
5. Kawat tanah atau overhead grounding adalah media pelindung kawat fasa dari
sambaran petir. Kawat ini dipasang diatas kawat fasa dengan sudut
perlindungan sekecil mungkin karena dianggap petir menyambar diatas kawat.
Pada umumnya ground wire terbuat dari kawat baja (steel wire) dengan

kekuatan St 35 atauSt 50, tergantung dari spesifikasiyang ditentukan oleh


PLN.
6. PMT adalah alat untuk memisahkan / menghubungkan satu bagian instalasi
dengan bagian instalasi lain, baik instalasi dalam keadaan normal maupun
dalam keadaan terganggu. Batas dari bagian-bagian instalasi tersebut dapat
terdiri dari satu PMT atau lebih.
7. Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS) berfungsi
untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi
lain yang bertegangan.
8. Circuit Breaker (CB) adalah salah satu peralatan pemutus daya yang berguna
untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik dalam kondisi
terhubung ke beban secara langsung dan aman, baik pada kondisi normal
maupun saat terdapat gangguan.
9. DC System Power Supply merupakan pencatu daya cadangan yang terdiri dari
Battery Charger, sebagai peralatan yang mengubah tegangan AC ke DC,
dan Battery,sebagai penyimpan

daya

cadangan.

Sebagai

peralatan

proteksi, DC System Power Supply merupakan peralatan yang sangat vital


karena jika terjadi gangguan dan kontak telah terhubung, maka DC System
Power

Supply akan

bekerja

yang

menyebabkan

CB

membuka. Charger sebenarnya adalah sumber utama dari DC power supply,


karena

charger adalah

alat

untuk merubah

AC power menjadi

DC power (rectifier).
Proteksi transmisi tenaga listrik diberlakukan di semua transmisi tenaga
listrik. Namun, untuk pemasangannya hanya berada di gardu induk.
Pemasangannya pada saluran masuk ke gardu induk dan di saluran keluar garu
induk. Sehingga jika jaringan transmisis terjadi gangguan, maka gardu induk
tidak mengalami kerusakan. Jika terjadi kerusakan, maka kerusakannya
minimal. Kecuali kawat tanah. Kawat tanah dipasang diatas kawat fasa yang
berfungsi untuk melindungi kawat fasa dari sambaran petir. Sehingga
pemasanggannya berada diseluruh jaringan transmisi tenaga listrik.

PROTEKSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH ( Distribusi )


1. Alat pengaman celah sekring (fuse rod gap) alat pengaman celah sekring ini
merupakan gabungan antara celah batang (rod gap) dengan sekring yang
dihubungkan

secara

seri.

Penggabungan

ini

digunakan

untuk

menginterupsikan arus susulan (power follow current) yang diakibatkan oleh


percikan api. Oleh sebab itu celah sekring mempunyai karakteristik yang sama
dengan celah batang, dan alat ini dapat menghindarkan adanya pemutusan
jaringan sebagai akibat percikan, serta memerlukan penggantian dan
perawatan sekring yang telah dipakai. Kecuali itu agar supaya penggunaannya
efektif harus diperhatikan juga koordinasi antara waktu leleh sekring dengan
waktu kerja rele pengaman.
2. Alat pengaman tanduk api diletakkan dikedua ujung isolator gantung
(suspension insulator) atau isolator batang panjang (long rod insulator).
Tanduk api dipasang pada ujung kawat penghantar dan ujung isolator yang
berhubungan langsung dengan ground (tanah) yang dibentuk sedemikian rupa,
sehingga busur api tidak akan mengenai isolator saat terjadi loncatan api.
Jarak antara tanduk atas dan bawah diatur sekitar 75-85 % dari panjang
isolator keseluruhan.Tegangan loncatan api untuk isolator gandengan dengan
tanduk api ditentukan oleh jarak tanduk tersebut.
3. Alat pengaman celah kontrol terdiri dari dua buah celah yang diatur
sedemikian rupa, sehingga karakteristiknya mendekati celah bola ditinjau dari
segi lengkung volt-waktunya yang mempunyai karakteristik lebih baik dari
celah batang. Celah control ini dapat dipakai bersama atau tanpa sekring;
meskipun alat ini dapat dipakai sebagai perlindungan cadangan atau sekunder,
dan dianggap sekelas dengan celah batang.
4. Fungsi dari celah tanduk ini untuk pemutus busur api yang terjadi pada saat
tegangan lebih. Busur api cenderung naik akibat panas yang terlalu tinggi,
juga disebabkan peristiwa arus loop sebesar mungkin pada sisi lain membuat
tembus rangkaian magnit maksimum. Hanya celah tanduk sebagai arrester

jauh dari memuaskan yang seringkali busur api yang tak perlu. Pengaman ini
tidak cukup karena dapat dibandingkan dari nilai pelepasan yang rendah
resistor. Dan ini tidak selalu menahan secara dinamis busur api yang
mengikuti pelepasan peralihan (transient discharge). Akibatnya salah satu
pada keadaan tetap tanduk ground atau dibinasakan oleh celah. Oleh sebab itu
celah tanduk arrester sekarang hampir tidak diapakai lagi sebagai alat
pengaman petir.
5. Alat pengaman tabung pelindung ini terdiri dari : (1) tanduk api (arcing horn)
yang dipasang di bawah kawat penghantar, yang terhubung dengan tabung
fiber. (2) Tabung fiber yang terdiri dari elektroda atas yang berhubungan
dengan tanduk api dan elektroda bawah yang berhubungan langsung dengan
tanah (ground). Apabila tegangan petir mengalir ke kawat penghantar, maka
akan terjadi percikan api antara kawat penghantar dengan tanduk api. Percikan
api akan mengalir dari elektroda atas ke elektroda bawah. Karena panas
tabung fiber akan menguap disekitar dindingnya, sehingga gas yang
ditimbulkan akan menyembur ke percikan apai dan memadamkannya.
6. Lightning arrester adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan dan
peralatannya terhadap tegangan lebih abnormal yang terjadi karena sambaran
petir (flash over) dan karena surja hubung (switching surge) di suatu jaringan.
Lightning arrester ini memberi kesempatan yang lebih besar terhadap
tegangan lebih abnormal untuk dilewatkan ke tanah sebelum alat pengaman
ini merusak peralatan jaringan seperti tansformator dan isolator. Oleh karena
itu lightning arrester merupakan alat yang peka terhadap tegangan, maka
pemakaiannya harus disesuaikan dengan tegangan sistem.
SISTEM PROTEKSI MOTOR LISTRIK
1. Rele Arus Lebih dan Sekering Lebur, rele ini digunakan untuk mengamankan
motor listrik dari beban lebih ataupun hubung singkat. Rele yang digunakan
adalah rele arus lebih dengan karateristik invers.

2. Rele stall, rele ini digunakan untuk mengamankan ketika pada motor terjadi
suatu kejadian dimana putaran motor ketika start tidak dapat berputar dengan
cepat karena beban yang terlalu berat.
3. Rele tegangan rendah, rele tegangan rendah dipasang dikarenakan tegangan
rendah dapat menimbulkan arus lebih yang mengakibatkan tegangan suplai
hilang.
4. Termal overload relay (TOR), prinsip kerja dari termal berdasaarkan panas
(temperature) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemenelemen pemanas bimetal. Suhu panas ini yang menjadikan akibat beban lebih
atau hubungsingkat pada motor listrik.
5. Pengaman Gangguan Salah Satu Phasanya Terputus, pengaman ini berfungsi
untuk mengamankan motor dari kerusakan apabila suatu motor induksi tiga
phasa sedang bekerja, slah satu phasanya putus.

PERTANYAAN PILIHAN GANDA


1. Proteksi terdiri dari seperangkat peralatan yang merupakan

sistem yang

terdiri dari komponen-komponen berikut :


a. Relay
b. Trafo arus dan/atau trafo tegangan
c. Pemutus tegangan (PMT)
d. Batere beserta alat pengisi (batere charger)
e. Semua benar
2. Apa fungsi relay?
a. sebagai alat perasa untuk mendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya
memberi perintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT).
b. sebagai alat yang mentransfer besaran listrik primer dari sistem yang
diamankan ke rele (besaran listrik sekunder).
c. untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu.
d. sebagai sumber tenaga untuk bekerjanya rele, peralatan bantu triping.
e. untuk mendapatkan pengamanan yang selektif, maka penyetelan waktu
dibuat bertingkat.
3. Ada berapa jenis relay arus lebih?
a. 5
b. 4
c. 3

d. 2
e. 1
4. Alat untuk memisahkan / menghubungkan satu bagian instalasi dengan bagian
instalasi lain, baik instalasi dalam keadaan normal maupun dalam keadaan
terganggu. Batas dari bagian-bagian instalasi tersebut dapat terdiri dari satu
PMT atau lebih merupakan pengertian dari
a. TOR
b. PMS
c. CB
d. OCR
e. PMT
5. Ada berapa celah yang diatur oleh alat pengaman celah control?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

SOAL BENAR ATAU SALAH


1. Differential Relay untuk melindungi transformator dari gangguan akibat
hubung singkat (short circuit) antar fasa-fase atau fase ke tanah. (B)(S)
2. Stator Earth Fault Relay untuk mendeteksi gangguan beban lebih atau
overload pada generator. (B)(S)
3. Alat pengaman tabung pelindung ini terdiri dari : (1) tanduk api (arcing horn)
yang dipasang di bawah kawat penghantar, yang terhubung dengan tabung
fiber. (2) Tabung fiber yang terdiri dari elektroda atas yang berhubungan
dengan tanduk api dan elektroda bawah yang berhubungan langsung dengan
tanah (ground). (B)(S)
4. Alat pengaman tanduk api diletakkan dikedua ujung isolator gantung
(suspension insulator) atau isolator batang panjang (long rod insulator). (B)(S)
5. Rele diferensial digunakan untuk memproteksi transformator dari gangguan
hubung singkat di dalam kumparan dan hubung singkat antara fase kumparan.
(B)(S)

JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

1. E
2. A
3. C

4. E
5. B

JAWABAN SOAL BENAR ATAU SALAH


1. S
2. S
3. B

4. B
5. B

Anda mungkin juga menyukai