Mahasiswa S1, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Indutri, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia
AbstractPada
umumnya
Sampah plastik jenis Low Density
Polyethylene (LDPE) bisa dikonversi
menjadi bahan bakar yang bernilai
oktan setara dengan premium. Namun
belum cukup baik karena nilai oktan
yang dihasilkan tidak memenuhi
seperti premium. Untuk menghasilkan
premium perlu rantai hidrokarbon
dengan molekul lebih pendek, yakni
C6-C10. Salah satu metode recycle
yang
bisa
digunakan
untuk
mengurangi jumlah sampah plastik
adalah pirolisis. Dengan menggunakan
konsep
pirolisis,
sampah
plastik
dipanaskan pada suhu sekitar 500
derajat Celcius sehingga berubah fase
menjadi gas, kemudian akan terjadi
proses
perengkahan
(cracking).
Selanjutnya
gas
tersebut
dikondensasikan sehingga menjadi
fase cair. Hasil kondensasi inilah yang
bisa digunakan sebagai bahan bakar
cair yang setara dengan bensin dan
solar.
Dalam
penelitian
ini
dikembangkan salah satu metode
kombinasi dan dampak pengaruh
katalis heterogen. Katalis heterogen
seperti SIO2, CaO, Zeolit membantu
proses pirolisis, setelah mendapat
minyak hasil pirolisis akan ada
PENDAHULUAN
Diharapkan
dari
proses
kombinasi
dan
pengaruh
katalis
heterogen menghasilkan bahan bakar
yang mempunyai rantai hidrokarbon
C6-C10 setara dengan premium.
Secara
umum,
mekanisme
konversi sampah plastik menjadi BBM
adalah dengan menggunakan metode
pirolisis, yaitu memanaskan plastik
pada suhu di atas 400oC tanpa
oksigen. Pada suhu tersebut, plastik
akan meleleh dan kemudian berubah
menjadi gas. Pada saat proses
tersebut, rantai panjang hidrokarbon
akan terpotong menjadi rantai pendek.
Selanjutknya
proses
pendinginan
dilakukan pada gas tersebut sehingga
akan mengalami kondensasi dan
membentuk cairan. Cairan inilah yang
nantinya menjadi bahan bakar, baik
berupa bensin maupun bahan bakar
diesel. [2]
dalam
Dalam
penelitian
ini
dikembangkan salah satu metode
kombinasi dan dampak pengaruh
katalis heterogen. Katalis heterogen
seperti
SIO2,CaO,
Zeolit
masuk
membantu proses pirolisis, setelah
mendapat minyak hasil pirolisis akan
ada Reforming proses reaksi berfungsi
untuk memperbaiki struktur dan
susunan rantai produk hasil pirolisis
sehingga dapat memiliki spesifikasi
komponen
bahan
bakar
minyak
dengan angka oktan yang tinggi. Pada
penelitian ini digunakan logam NiO
dengan penyangga -Al2O3(NiO/Al2O3) sebagai katalis untuk proses
reforming minyak hasil pirolisis plastik.
B. Langkah Percobaan
(1) Preparasi Katalis Reforming
Katalis yang digunakan adalah
yang
dibuat
dengan
metode
Impregnasi. Pertama
menuangkan
larutan -Al2O3 kedalam Beaker glass
dan
diletakkan
diatas
heater.
kemudian melakukan impregnasi pada
-Al2O3
dengan
larutan
Ni(NO3)2.6H2O pada temperatur 30
C selama 3 jam dengan pengadukan
terus menerus. Larutan yang telah
tercampur terus diaduk setelah 3 jam
supaya diuapkan pada suhu 75 C ,
hingga
terbentuk
pasta.
Menghilangkan kandungan air yang
masih tersisa dengan menggunakan
Oven selama 12 jam pada suhu 110
C. Setelah kering, maka dilakukan
Kalsinasi pada suhu 550 C selama 4
jam.
(2) Proses Penelitian
Limbah
dibersihkan
dan
plastik
LDPE
dipotong-potong
400
350
300
Temperatur
250
200
Berat
150
LDPE (gr)
100
Volume
(mL)
0
Parameter
Temperatur Tetesan
280 230
Pertama (C)
Temperatur Tetesan
386 373
terakhir (C)
Berat LDPE (gr)
Katalis yang
digunakan
Zeoli
CaO
SiO2
t
120 120
230
378
120
10
10
10
Volume (mL)
32
47
62
Laju
Katalis
(mL/jam)
5
10
15
Volume
(mL)
12
18
15
20
15
10
5
0
Reaktan (mL)
Laju Katalis (mL/Jam)
Volume (mL)
Gambar 4