Disusun oleh :
Dita Amanda Sakti
Feri Suhindra
Fery Agustina
(P07120111008)
(P07120111015)
(P07120111016)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bermain merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan
yang ditimbulkannya dan dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan
atau tekanan dari luar atau kewajiban serta tidak tergantung usia tetapi
tergantung kepada kesehatan dan kesenangan yang diperoleh (Hurlock,
1998). Menurut Hughes (1999), bermain merupakan hal yang berbeda
dengan belajar dan bekerja. Selain itu bermain juga dapat bermakna sebagai
kegiatan anak yang menyenangkan dan dinikmati. Dengan, demikian, pada
dasarnya setiap aktivitas bermain selalu didasarkan pada perolehan
kesenangan dan kepuasan, sebab fungsi utama bermain adalah untuk
relaksasi dan menyegarkan kembali kondisi fisik dan mental yang berada
pada ambang keteganagan (Andang, 2009).
Hospitalisasi adalah suatu proses oleh karena suatu alasan yang
berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit,
menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah.
Anak yang sakit dan harus dirawat di rumah sakit akan mengalami masa sulit
karena tidak dapat melakukan kebiasaan seperti biasanya. Lingkungan dan
orang- orang asing , perawatan, dan berbagai prosedur yang dijalani oleh
anak merupakan sumber utama stres, kecewa dan cemas, terutama untuk
anak yang pertama kali dirawat di rumah sakit.
Terapi bermain adalah salah satu terapi yang menggunakan segala
kemampuan bermain dan alat permainan, anak bebas memilih permainan
yang ia sukai dan perawat ikut serta dalam permainan tersebut.dan berusaha
agar anak bebas mengungkapkan perasaannya sehingga ia merasa puas,
aman dan dihargai (Fortinash & Warrel, 1995).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan therapy bermain selama 1 x 30 menit. Anak dapat
memahami pentingnya bermain dan anak paham terhadap
tujuan perawatan yang diberikan selama ini.
2. Tujuan Khusus
maksud dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Terapi Bermain
1. Pengertian Bermain
bermain
dapat
merangsang
perabaan
Memberikan
kesempatan
bagi
anak
untuk
memperoleh
ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulangulang misalnya mengendarai sepeda.
4) Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi
ayah atau ibu
b. Menurut Karakteristik Sosial
1) Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada
beberapa orang lain yang bermai disekitarnya. Biasa dilakukan
oleh anak balita Todler.
2) Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masingmasing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan
yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung,
biasanya dilakukan oleh anak preischool
Contoh : bermain balok
3) Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas
yangsma tetapi belum terorganisasi dengan baik,belum ada
pembagian tugas,anak bermain sesukanya.
4) Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang
terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu. Bissanya
dilakukan oleh anak usia sekolah.
5) Fungsi Bermain
Anak dapat melangsungkan perkembangannya:
a) Perkembangan Sensori Motor
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek
tertentu,misalnya meraih pensil.
b) Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)
c) Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya
menyusun balok.
d) Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan
mempelajari belajar dalam kelompok.
e) Kesadaran diri (self awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan
tingkah laku terhadap orang lain.
f)
Perkembangan Moral
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan
teman menyesuaikan dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
g) Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan
perasaan yang tidak enak misalnya : marah,takut,benci.
h) Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang
belum
dapat
mengatakan
secara
verbal,
misalnya
melukis,menggambar,bermain peran.
6) Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain
a)
Tahap
perkembangan,tiap
tahap
mempunyai potensi/keterbatasan
b)
Status
kesehatan,anak
sakit
Jenis kelamin
d)
Lingkungan lokasi,negara,kultur.
e)
Alat
permainan
senang
dapat
menggunakan
f)
Tahap eksplorasi
Merupkan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
b)
Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap
perminan.
c)
d)
Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan
berikutnya.
menyisir
rambut
dengan
tekstur,ukuran,main
air
mengalir, Berenang
4) kinetik
Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.
e. 9-12 bulan:
1) visual
Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat,
bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
2) auditori
Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan, kenalkan dengan suara
binatang
3) taktil
Beri makanan yang dapat dipegang, Kenalkan dingin,panas dan
hangat.
6. Bentuk- bentuk permainan
a. Usia 0 12 bulan
Tujuannya adalah :
1) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya
mengisap, msenggenggam.
2) Melatih kerjasama mata dan tangan.
3) Melatih kerjasama mata dan telinga.
4) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
5) Melatih mengenal sumber asal suara.
6) Melatih kepekaan perabaan.
7) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau
dipegang.
2) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
3) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
4) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
5) Alat permainan berupa selimut dan boneka.
b. Usia 13 24 bulan
Tujuannya adalah :
1) Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
2) Memperkenalkan sumber suara.
3) Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
4) Melatih imajinasinya.
5) Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam
bentuk kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
1) Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
2) Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
3) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal:
cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember,
waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku
bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
c. Usia 25 36 bulan
Tujuannya adalah ;
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Tujuannya adalah :
1)Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
2)Mengembangkan kemampuan berbahasa.
3)Mengembangkan
pengertian
tentang
berhitung,
menambah,
mengurangi.
4)Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain purapura (sandiwara).
5)Membedakan benda dengan permukaan.
6)Menumbuhkan sportivitas.
7)Mengembangkan kepercayaan diri.
8)Mengembangkan kreativitas.
9)Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
10) Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus
dan kasar.
11) Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang
diluar rumahnya.
12) Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan,
misal : pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
13) Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
1)Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anakanak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air,
dll.
2)Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar
rumah.
e. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Alat olah raga.
2) Alat masak
3) Alat menghitung
4) Sepeda roda tiga
5) Benda berbagai macam ukuran.
6) Boneka tangan.
7) Mobil.
8) Kapal terbang.
9) Kapal laut dsb
f.
Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
1) Pada anak laki-laki : mekanik.
2) Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
g. Usia Praremaja
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca,
seni, mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan
masalah.
h. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.
B. Bermain Di Rumah Sakit
1. Tujuan
a. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
b. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
c. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
2. Prinsip
a. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
c. Kelompok umur sama
d. Melibatkan keluarga/orang tua.
3. Upaya perawatan dlm pelaksanaan bermain
a. Lakukan saat tindakan keperawatan
b. Sengaja mencari kesempatan khusus
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
a. Alat bermain
b. Tempat bermain
5. Pelaksanaan bermain di rs dipengaruhi oleh :
a. Faktor pendukung
Pengetahuan
perawat,fasilitas
kebijakan
rs,kerjasama
tim
dan
keluarga
b. Faktor penghambat
Tidak semua rs mempunyai fasilitas bermain.
DAFTAR PUSTAKA
Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children.
WB sauders Company, Philadelpia USA.
Hurlock E B, 1991, Perkembangan anak, jilid I, Erlangga Jakarta.
Markum dkk, 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, IDI Jakarta.
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Whaley and Wong, 1991, Nursing Care infants and children. Fourth
Edition,Mosby Year Book,Toronto Canada.
BAB II
SAP TERAPI BERMAIN
A. Pokok Bahasan
B. Sub Pokok Bahasan
C. Tujuan
D.
E.
F.
G.
Tempat
Tanggal
Waktu
Sasaran
H. Pelaksana
I.
: Fery Agustina
Fasilitator
: Feri Suhindra
: Franda
: 01.64.95.54
: Laki laki
: 3 tahun
: Legundi RT 06/03 Planjan Sapto
: keloid di telinga
: Ceria
3. Nama Pasien
No RM
Jenis kelamin
usia
Alamat
Diagnosa medis
Karakteristik
: Usman
: 01.65.10.86
: laki-laki
: 8 tahun
: Bibis DK XII RT 4 Bangunjiwo Bantul
: megacolon kongenital
: ceria
4. Nama Pasien
No RM
Jenis kelamin
usia
Alamat
Diagnosa medis
Tanggal masuk
: Hermawan
: 01.64.50.98
: laki-laki
: 8 tahun
: Kalinegoro RT 5/9 Jonggrangan
: Konstipasi kronis
: Ceria
J. Rencana Pelaksanaan :
No
1
Terapis
Waktu
10 menit
Persiapan
a.
Menyiapkan ruangan.
b.
Menyiapkan alat-alat.
c.
Menyiapkan anak
Subjek terapi
Menunjang keberhasilan
kegiatan
dan keluarga
Proses :
a.
Membuka
2 menit
Menjawab salam,
Memperkenalkan diri,
mengucapkan
Memperhatikan
salam,
memperkenalkan diri.
b.
3 menit
Menjelaska
n pada anak dan keluarga
tentang tujuan dan manfaat
bermain,
menjelaskan
cara
permainan.
c.
20 menit
3 menit
antusias dan
Mengajak
mengungkapkan
anak bermain .
d.
3
perasaannya
Mengevalua
2 menit
Memperhatikan dan
menjawab salam
salam
Persiapan
a. klien yang diajak bermain kurang sesuai dengan yang telah
direncanakan karena hanya terdapat 2 pasien pre school yang dapat
preschool.
b. kontrak waktu telah disampaikan sebelum terapi bermain.
2.
Pelaksanaan
a. Masalah yang muncul selama bermain
1) Secara keseluruhan proses terapi bermain berjalan dengan baik,
anak-anak terlihat senang dan bisa mengikuti terapi bermain
namun ada 1 anak yang kurang aktif mengikuti terapi bermain dan
tidak mau turun dari tempat tidur.
2) terapi bermain dilaksanakan waktu jam tidur siang, sehingga ada
pasien yang baru bangun tidur dan belum tidur.
b. Ada/tidak jalinan kerjasama antara orang tua,anak dan perawat
Jalinan kerjasama antara orangtua, anak, dan perawat sudah baik.
Orangtua anak semua menemani dan membantu anak pada saat
proses terapi bermain. Perawat dan orangtua anak bekerjasama
dalam menstimulasi keaktifan anak selama proses terapi bermain.
c. Respon anak terhadap kegiatan
1) An abi
a) personal sosial : klien dapat mengenalkan dirinya dan
menyebutkan umurnya, klien dapat mengingat satu nama
teman bermainnya.
b) motorik halus : klien dapat menyusun puzzle sederhana
secara mandiri dan dapat menyusun 10 balok.
c) bahasa : klien dapat menyebutkan 5 warna, menyebutkan dua
kegunaan benda yaitu kursi dan bulpen, klien juga dapat
menyebutkan nama-nama hewan.
2) An Franda
a) personal
sosial
klien
malu
dan
tidak
mau
untuk
memperkenalkan dirinnya.
b) motorik halus : klien dapat menyusun puzzle sederhana
dengan bantuan orang tuannya.
c) bahasa : klien dapat menyebutkan 2 warna dan menyebutkan
nama-nama hewan.
3) An Usman
dirinya,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi
anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak
mempunyai
fungsi
yaitu
untuk
perkembangan
sensorik,
motorik,
bermain
perkembangan
keinginan
yang
fantasi.
kemampuan
adalah
normal,
Dan
memecahkan
melanjutkan
mengekspresikan
idenya
pertumbuhan
dan
mengembangkan
masalah
dan
mengalihkan
kreatifitas
membantu
dan
anak
dan
untuk