Anda di halaman 1dari 50

[Praktikum] Identifikasi Gastropoda di Pesisir Pantai Malalayang

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman hayati yang tinggi telah diketahui berpusat di daerah-daerah tropis di dunia,
termasuk Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki daerah pesisir yang luas,
dan karenanya keanekaragaman biota pantai yang tinggi pula. Meskipun demikian, informasi
dan penelitian mengenai biota tersebut, khususnya untuk gastropoda masih kurang.
Ekologi dan keanekaragaman kerang laut di daerah pantai dan perairan laut dangkal di
Sulawesi Utara sangat bervariasi. Kerang laut memiliki sifat infauna atau semiinfauna yang mendiami habitat berpasir dan berlumpur di kawasan pesisir sebagai
penyusun komunitas macrozoobentos. Kerang ini juga merupakan salah satu
komponen utama dikomunitas sedimen lunak di kawasan pesisir.
Kerang mempunyai bentuk dan ukuran cangkang yang bervariasi. Variasi bentuk
cangkang ini sangat penting dalam menentukan jenis-jenis Bivalve. Kerang masuk
kedalam kelas Pelecypoda., Lamellibranchiata dan Bivalvia dalam kelompok moluska
berdasarkan karakteristik yang dimiliki seperti kaki, insang dan dua cangkang.
Kerangmerupakan hewan yang sukses hidup di lingkungan akuatik. Kerang hidup
pada semua tipe perairan yaitu air tawar, estuari dan perairan laut. Kerang laut
terdistribusi daridaerah intertidal, perairan laut dangkal dan ada yang mendiami
perairan laut dalam.
Faktor biologi yang mempengaruhi kehidupan kerang laut adalah fitoplankton,
zooplankton, zat organik tersuspensi dan makluk hidup dilingkungannya. Kerang laut
mendapatkan makanan dengan feeding filter menggunakan siphon untuk
mendapatkan makanan. Secara ekologi, filtrasi yang dilakukan oleh kerang laut
digunakan untuk menghindari kompetisi makanan sesama spesies.
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui keanekaragaman Gastropoda yang ada di kawasan pantai Malalayang
2. Mengetahui aspek ekologi Gastropoda
3. Mengetahui jenis-jenis Gastropoda yang ada di pesisir pantai Malalayang
TINJAUAN PUSTAKA
A. Morfologi
Kelas Gastropoda merupakan kelas terbesar dari Mollusca lebih dari 75.000 spesies
yang ada yang telah teridentifikasi dan 15.000 diantaranya dapat dilihat bentuk
fosilnya. Fosil dari kelas tersebut secara terus-menerus tercatat mulai awal zaman
Cambrian. Ditemukannya Gastropoda di berbagai macam habitat, dapat disimpulkan

bahwa Gastropoda merupakan kelas yang paling sukses di antara kelas yang lain
(Barnes, 1980).Morfologi Gastropoda terwujud dalam morfologi cangkangnya.
Sebagian besar cangkangnya terbuat dari bahan kalsium karbonat yang di bagian
luarnya dilapisi periostrakum dan zat tanduk. Cangkang Gastropoda yang berputar ke
arah belakang searah dengan jarum jam disebut dekstral, sebaliknya bila cangkangnya
berputar berlawanan arah dengan jarum jam disebut sinistral. Siput-siput Gastropoda
yang hidup di laut umumnya berbentuk dekstral dan sedikit sekali ditemukan dalam
bentuk sinistral (Dharma, 1988). Pertumbuhan cangkang yang melilin spiral
disebabkan karena pengendapan bahan cangkang di sebelah luar berlangsung lebih
cepat dari yang sebelah dalam (Nontji, 1987). Gastropoda mempunyai badan yang
tidak simetri dengan mantelnya terletak di bagian depan, cangkangnya berikut isi
perutnya terguling spiralkearah belakang. Letak mantel di bagian belakang inilah yang
mengakibatkangerakan torsi atau perputaran pada pertumbuhan siput Gastropoda.
Proses torsi ini dimulai sejak dari perkembangan larvanya. Pada umumnya
gerakannya berputar dengan arah berlawanan jarum jam dengan sudut 180 sampai
kepala dan kaki kembali ke posisi semula (Dharma,1988). Struktur umum morfologi
Gastropoda terdiri atas: suture, posterior canal, aperture, gigi columella, bibir luar,
columella, siphonal, umbillicus.
B. Anatomi
Struktur anatomi Gastropoda dapat dilihat pada susunan tubuh gastropoda yang terdiri
atas: kepala, badan, dan alat gerak. Pada kepala terdapat sepasang alat peraba yang
dapat dipanjang pendekkan. Pada alat peraba ini terdapat titik mata untuk
membedakan terang dan gelap. Pada mulut terdapat lidah parut dan gigi rahang. Di
dalam badannya terdapat alat-alat penting untuk hidupnya diantaranya ialah alat
pencernaan, alat pernafasan serta alat genitalis untuk pembiakannnya. Saluran
pencernaan terdiri atas : mulut, pharynx yang berotot, kerongkongan, lambung, usus,
anus Alat geraknya dapat mengeluarkan lendir, untuk memudahkan pergerakannya.
C. Pertumbuhan
Pertumbuhan dari siput dan kerang terjadi jauh lebih cepat diwaktu umurnya masih
muda dibandingkan dengan siput yang sudah dewasa. Ada siput yang tumbuh terus
sepanjang hidupnya, tetapi ada pula yang pertumbuhannya terhenti setelah dewasa.
Karena proses pertumbuhan siput muda cepat, maka jenis yang muda jauh lebih
sedikit ditemukan dibandingkan dengan yang dewasa. Umur siput sangat bervariasi,
ada beberapa jenis siput darat yang dapat berkembang biak secara singkat dan dapat
mengeluarkan telur-telurnya dua minggu setelah menetas, tetapi ada juga yang
berumur sangat panjang sampai puluhan tahun. Menurut para ahli, umur siput dapat
diperkirakan dengan melihat alur-alur pada bagian tepi luar cangkang.
D. Cangkang

Tubuh siput Gastropoda terdiri dari empat bagian utama, yaitu kepala, kaki, isi perut
dan mantle. Mantle siput gastropoda terletak di sebelah depan pada bagian dalam
cangkangnya. Makanannya yang banyak mengandung calsium carbonat dan pigment
masuk ke dalam plasma darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, kemudian calsium
carbonat serta pigmen tersebut diserap oleh mantle, dan kemudian mantle ini
mengeluarkan sel-sel yang dapat membentuk struktur cangkang serta corak warna
pada cangkang. Tergantung dari pada faktor keturunan, struktur cangkang dapat
dibuat tonjolan-tonjolan ataupun duri-duri. Jadi mantel tersebut merupakan arsitek
dalampembentukan struktur serta corak warna dari cangkang. Lapisan
strukturcangkang dinamakan lapisan prismatic.
Celah-celah kecil dalam mantle dari beberapa jenis siput menghasilkan benda lainnya
yang diletakkan di bagian luar cangkang yang disebut periostracum. Siput-siput yang
permukaan luar cangkangnya mengkilap seperti Cypraea dan Oliva ini dikarenakan
mantlenya keluar ke atas permukaan cangkang dan menyelimutinya dari dua arah
yaitu dari sisi kiri dan kanan. Pada umumnya cangkang siput yang hidup di laut lebih
tebaldibandingkan dengan siput darat, hal ini dikarenakan banyak sekali kapur yang
dihasilkan oleh binatang bunga karang yang hidup di laut. Munculnya warna pada
cangkang juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Pada perairan yang dangkal
biasanya cangkang berwarna sangat terang, sedangkan pada perairan yang dalam
cangkangnya biasanya lebih gelap.
E. Klasifikasi
Gastropoda umumnya hidup di laut, pada perairan yang dangkal, dan perairan yang
dalam. Menurut Dharma (1988) kelas Gastropoda dibagi dalam tiga sub kelas yaitu :
Prosabranchia, Ophistobranchia dan Pulmonata.
F. Faktor Lingkungan daerah pantai
Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh di daerah pantai adalah faktor biotik dan
faktor abiotik. Faktor biotik meliputi jenis hewan laut seperti siput laut, tripang,
bintang laut, kerang dan jenis tumbuhan laut berupa ganggang coklat, rumput laut,
sedangkan faktor abiotik meliputi pasang-surut, suhu, gerakan ombak, salinitas, dan
substrat dasar.Pasang surut adalah naik dan turunnya permukaan laut secara periodik
selama suatu interval waktu tertentu. Pengaruh pasang surut yang paling jelas
terhadap organisme dan komunitas daerah litoral yang menyebabkan terkena udara
terbuka secara periodik dengan kisaran parameter fisik cukup besar. Lamanya terkena
udara terbuka merupakan hal yang paling penting karena pada saat itulah organisme
laut akan berada dalam kisaran suhu terbesar dan memungkinkan mengalami
kekeringan (kehilangan air). Semakin lamaterkena udara, semakin besar kehilangan
air diluar batas kemampuan dan semakin kecil kesempatan untuk mencari makan dan
mengakibatkankekurangan energi (Nybakken, 1992).

Suhu merupakan yang banyak mendapat perhatian dalam pengkajian lautan. Suhu di
daerah tropik berkisar antara 20C sampai 28C dan suhu menurun dengan
bertambahnya kedalaman air, namun penurunan tidak sebanding dengan seluruh
kedalaman sampai dasar laut ( Ewusie, 1980 ). Suhu merupakan faktor lingkungan
yang penting yang dapat menentukan ada tidaknya beberapa jenis hewan. Hewan
yang hidup di daerah pasang surut dan sering mengalami kekeringan mempunyai daya
tahan yang besar terhadap perubahan suhu. Suhu air di permukaan di perairan
Indonesia umumnya berkisar antara 28C sampai 31C (Nontji, 1987).
Menurut Nybaken (1992) aktivitas ombak mempengaruhi kehidupan pantai secara
langsung dengan dua cara utama. Pertama, pengaruh mekaniknya menghancurkan dan
menghanyutkan benda yang terkena, karena itu setiap organisme yang hidup di daerah
litoral perlu beradaptasi untuk mempertahankan diri dari pengaruh pukulan ombak.
Molluska pada daerah litoral yang dominan seperti beberapa limpet dan kiton
mempertahankan diri dari gerakan ombak dengan kaki yang kuat dan besar yang
diletakkan pada substrat. Terpaan ombak menjadikan pembatas bagi organisme yang
tidak dapat menahan terpaan. Kedua, aktivitas ombak memperluas batas daerah
litoral. Deburan ombak yang terus-menerus ini membuat organisme laut dapat hidup
di daerah yang lebih tinggi di daerah terpaan ombak dari pada di daerah tenang pada
kisaran pasang surut yang sama.
Adanya substrat yang berbeda-beda yaitu pasir, batu dan lumpur menyebabkan
perbedaan fauna dan struktur komunitas dari daerah litoral. Menurut Nybakken
(1992) dari semua pantai pasang surut, pantai berbatu yang tersusun dari bahan yang
keras merupakan daerah yang paling padat makroorganisme dan mempunyai
keragaman terbesar untuk jenis hewan maupun tumbuhan.
G. Ekosistem Pantai Malalayang
Pantai merupakan daerah yang mempunyai kedalaman kurang dari 200 meter. Pada
pantai terdapat daerah litoral yaitu daerah yang berada diantara pasang tertinggi dan
air surut terendah atau disebut daerah intertidal (Nybaken, 1992).
Menurut Nontji (1987) adanya nutrien di dalam air dan arus serta didukung oleh
factor kimia dan fisika menjadikan pantai sebagai perairan yang kaya
keanekaragaman jenis. Suhu dan salinitas merupkan parameter-parameter fisik yang
penting untuk kehidupan organisme di perairan pantai. Pantai Malalayang merupakan
salah satu perairan asin yang ada di wilayah Sulawesi Utara dengan substrat dasar
berupa pasir. Pantai ini mempunyai luas areal 40 Ha dengan panjang pantai 3 km
BAHAN DAN METODE
A. Tempat dan Waktu Praktikum

Tempat praktikum ini adalah Kawasan pantai Malalayang sedangkan waktu praktikum adalah
dari pukul 10.00 WITA hingga 12.00 WITA.
B. Bahan dan Alat
- Alat tulis
- Kamera digital / Handphone
C. Prosedur Praktikum
Dalam praktikum ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Hewan yang diidentifikasi
sebagai Gastropoda di foto untuk selanjutnya diamati untuk ditentukan spesies dan
ekologinya.
D. Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap Gastropoda yang ada di pesisir pantai Malalayang,
ditemukan 6 jenis Gastropoda yaitu:

Spesies A

Ligamentina sp

Recta sp

Pila ampullaceal

Polinices tumidus

Natica tigrina
E. Pembahasan
Hewan Gastropoda di pantai Malalayang yang lebih dominan atau jumlahnya lebih
banyak adalah dan . Hewan tersebut melimpah diduga karena spesies tersebut telah
mampu beradaptasi dan cocok hidup pada lingkungan tersebut. Ini menunjukkan bahwa
spesies tersebut mempunyai kisaran yang cukup luas terhadap faktor lingkungan, mampu
berkembangbiak dengan cepat dan disebabkan oleh cara penyebaran yang luas serta
mempunyai daerah jelajah yang digunakannya untuk mencari dan memanfaatkan sumber
daya yang diperlukan. Menurut Odum (1993), jenis dominan sebagian besar
mengendalikan

arus

energi

dan

kuat

sekali

mempengaruhi

lingkungan.

Adaptasi hewan Gastropoda diperlukan untuk tetap dapat hidup di lingkungan di mana
setiap saat keadaan atau kondisi lingkungan tersebut dapat berubah-ubah. Adaptasi
hewan-hewan tersebut mencakup daya tahan Gastropoda terhadap kehilangan air,
pemeliharaan keseimbangan panas tubuh dan adaptasi terhadap tekanan mekanik.
Untuk menghindari kehilangan air, kebanyakan Gastropoda biasanya operkulumnya akan
menutup rapat celah cangkang. Ketika pasang-turun mereka masuk ke dalam cangkang,
lalu menutup celah menggunakan operkulum sehingga kehilangan air dapat dikurangi.
Organisme intertindal termasuk Gastropoda juga mengalami keterbukaan terhadap suhu
panas dan dingin yang ekstrim dan memperlihatkan adaptasi tingkah laku dan struktur
tubuh untuk menjaga keseimbangan panas internal. Mekanisme pada hewan bercangkang
keras seperti Mollusca dalam mengatasi kehilangan panas adalah dengan memperluas
cangkang dan memperbanyak ukiran pada cangkang. Ukiran-ukiran tersebut berfungsi
sebagai sirip radiator sehingga memudahkan hilangnya panas. Hilangnya panas dapat
diperbesar pula jika Gastropoda tersebut mempunyai warna cangkang yang terang karena
organisme yang berwarna gelap biasanya mendapat panas melalui absorbsi. Hewan
Gastropoda yang cangkangnya berukir dan berwarna terang, panas akan diradiasikan
(dipantulkan) dari ukiran cangkangnya, sedangkan hewan Gastropoda yang bercangkang

mulus

dan

berwarna

gelap,

panas

akan

mudah

diserap.

Hewan Gastropoda juga perlu beradaptasi untuk mempertahankan diri dari pengaruh
pukulan ombak. Gerakan ombak mempunyai pengaruh yang berbeda pada pantai berbatu
dan pada pantai berpasir. Kebanyakan Gastropoda beradaptasi terhadap serangan ombak
dengan jalan mempertebal cangkang, lebih tebal dibandingkan dengan individu yang
sama yang terdapat di daerah subtindal dan nengurangi ukiran tubuh yang amat mudah
pecah

bila

terpukul

ombak.

Pada waktu makan, hewan Gastropoda harus mengeluarkan bagian- bagian berdaging dari
tubuhnya. Hal ini berarti bahwa bagian-bagian yang terbuka ini harus tahan terhadap
kekeringan. Karena itu, hewan tersebut hanya aktif jika pasang-naik dan tubuhnya
terendam air. Ini berlaku bagi seluruh hewan baik pemakan tumbuhan, pemakan bahanbahan tersaring, pemakan detritus, maupun predator. Dalam suatu habitat alami yang
ditempati populasi suatu spesies, kerapatannya dapat berubah-ubah sejalan dengan waktu,
namun masih dalam batas-batas tertentu. Tinggi rendahnya kerapatan populasi diduga
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang menyebabkan adanya
peningkatan populasi adalah natalitas dan imigrasi, kalaupun ada mortalitas dan emigrasi
tentu jumlahnya lebih kecil dari natalitas dan imigrasi.
Adanya natalitas populasi ditunjukkan oleh adanya individu yang berukuran kecil pada
setiap pengamatan., sedangkan pengaruh migrasi ditunjukkan adanya spesies yang hidup
di perairan bagian dalam ditemukan di daerah pinggir pantai karena terbawa oleh ombak.
Hal ini mungkin juga berkaitan dengan tidak adanya substrat yang berbeda-beda seperti
berpasir, berbatu dan berlumpur melainkan substrat yang ada hanyalah berupa substrat
pasir. Faktor eksternalnya adalah mencakup kondisi abiotik pada saat pengamatan. Faktor
eksternal

yang

diduga

mempengaruhi

populasi

adalah

salinitas.

Tingginya keanekaragaman di pantai Malalayang ini karena didukung oleh faktor


lingkungan yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik yang terdiri dari flora dan fauna
laut bagi Gastropoda dijadikan sebagai sumber makanan, sumber tempat berlindung dari
predator-predator, dan sebagai tempat melekat bagi anak-anak Gastropoda yang masih
kecil-kecil sampai menjadi dewasa, sedangkan faktor abiotik yang berupa suhu air, pH
air,
oksigen terlarut, karbondioksida terlarut, intensitas cahaya dan salinitas sangat
mendukung kehidupan Gastropoda untuk terus dapat survive, karena setelah diukur
ternyata berada pada kisaran toleransi bagi Gastropoda untuk bertahan hidup.

Fauna yang ditemukan di pantai Malalayang antara lain kerang, ikan-ikan kecil, dan
zooplankton lainnya tidak begitu mengganggu kehidupan Gastropoda walaupun ada
persamaan dalam hal makanan tetapi karena pantai Malalayang mempunyai ekosistem
yang boleh dikatakan masih alami memungkinkan makanan yang mereka butuhkan
tersedia cukup banyak sehingga Gastropoda dapat hidup bersama dengan hewan-hewan
tersebut.
Sebagian besar organisme laut bersifat poikilotermik, tidak dapat mengatur suhu
tubuhnya sehingga selama hidupnya suhu tubuh organisme tergantung pada suhu air laut
tempat hidupnya (Nybaken,1988). Suhu air laut merupakan faktor yang berpengaruh baik
aktifitas metabolisme, pergerakan maupun penyebaran Gastropoda. Menurut Odum
(1972) Intensitas cahaya mempengaruhi pola penyebaran organisme. Ada sebagian
organisme yang menyukai cahaya dengan intensitas cahaya yang besar, namun ada juga
organisme

yang

lebih

menyukai cahaya yang redup.


PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di kawasan pesisir pantai Malalayang, spesies Gastropoda
yang terdapat di daerah ini yaitu : Pila ampullaceal, Polinices tumidus, Natica tigrina, Recta
sp, Ligamentina sp, dan Spesies A
B. Saran
Usaha pelestarian perlu mendapatkan perhatian yang cukup baik bagi masyarakat sekitar
maupun PEMDA setempat untuk selalu menjaga kelestarian keanekaragaman jenis di pantai
Malalayang agar tetap lestari dan hendaknya masyarakat sekitar dapat memanfaatkan
cangkang maupun dagingnya sebagai sumber perekonomian tanpa harus merusak atau
mengganggu kelestarian jenisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dharma , B . 1988. Indonesian Shells . Jakarta : Sarana Graha
Ewusie ,J.Y.1990. Ekologi Tropika. Bandung : ITB
Nontji , A. 1986. Laut Nusantara. Jakarta : Djambatan
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta : PT. Gramedia

Odum , E. P. 1993 . Dasar - dasar Ekologi. Terjemahan Tjahjono Samingan. Yogyakarta :


Gadjah Mada University Press

Makalah Zoologi Invertebrata (Gastropoda)

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Filum Mollusca adalah hewan invertebrata yang bertubuh lunak. Mollusca

adalah kelompok hewan terpenting dan terbesar di dunia hewan. Lebih dari
100.000 jenis mollusca tersebar di berbagai tempat mulai dari puncak gunung,
sungai, danau, daratan, pantai, hingga dalam laut. Hewan ini kebanyakan
memiliki cangkang, yaitu kerangka keras yang merupakan rumah dan pelindung
tubuhnya yang lunak. Cangkang dihasilkan oleh selaput penutup tubuhnya yang
lunak. Cangkang dihasilkan oleh selaput penutup tubuhnya yang disebut
selubung. Mollusca memiliki kaki yang berotot. Kaki ini digunakan untuk
bergerak. Beberapa spesies mollusca, menggunakan kaki berotot ini untuk
menggali pasir tempat tinggalnya atau untuk melekat pada permukaan batu.
Pada makalah ini kami akan membahas kelompok gastropoda yang
termasuk dalam filum mollusca. Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang
terbesar dan populer. Ada sekitar 50.000 jenis/spesies Gastropoda yang masih
hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis
Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan. Kelas gastropoda memiliki
keanekaragaman habitat yang sangat luas. Gastropoda umumnya hidup di laut
tetapi ada sebagian yang hidup di darat. Beberapa jenis juga bisa ditemukan di
danau, sungai, selokan kecil, muara, intertidal yang berbatu atau berpasir, laut,
bahkan di gurun pasir juga ada. Ditemukannya Gastropoda di berbagai macam

habitat, dapat disimpulkan bahwa Gastropoda merupakan kelas yang paling


sukses di antara kelas yang lain. Anatomi, perilaku, makan dan adaptasi
reproduksi dari gastropoda sangat bervariasi antara satu kelompok dengan
kelompok yang lainnya.

B.

Rumusan Masalah

1.

Apa ciri-ciri umum gastropoda ?

2.

Bagaimana struktur tubuh gastropoda ?

3.

Bagaimana fisiologi pada tubuh gastropoda ?

4.

Dimana saja habitat gastropoda ?

5.

Apa peranan gastropoda ?

6.

Apa saja klasifikasi gastropoda ?

C.

Tujuan
1. Agar mengetahui ciri-ciri umum gastropoda.
2. Mengetahui struktur tubuh gastropoda.
3. Mengetahui bagaimana fisiologi pada tubuh gastropoda.
4. Mengetahui dimana saja habitat gastropoda.
5. Mengetahui peranan gastropoda.
6. Mengetahui klasifikasi gastropoda.

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Ciri-Ciri Umum Gastropoda

Nama Gastropoda berasal dari bahasa Latin gaster yang berarti


perut dan podos yang berarti kaki, jadi, gastropoda berarti kelompok hewan
invertebra, bertubuh lunak, yang berjalan dengan perut sebagai alat gerak atau
kakinya. Hal ini tercantum dalam Al-Quran surah An Nuur ayat 45 :

Artinya : Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka
sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian
berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat
kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. An-Nuur : 45)
Hewan kelas gastropoda umumnya bercangkang tunggal, yang terpilin
membentuk spiral, tempat ini adalah pelindung bagi gastropoda. Dia akan
menarik diri ke dalam cangkangnya jika merasa terancam. Cangkang spiral
biasanya menunjukan umurnya dan cangkang itu tumbuh dari ujung yang
terbuka. Beberapa jenis diantaranya tidak mempunyai cangkang. Kepala jelas,
umumnya dengan dua pasang tentakel, mata dan mulut berisi radula yang mirip
parutan bergigi yang terbuat dari zat tanduk, gastropoda menggunakan
radulanya untuk merumput pada alga atau tumbuhan. Sebagian besar hewan ini
makan tumbuh-tumbuhan, namun beberapa kelompok adalah pemangsa, dan
radula dimodifikasi untuk membor lubang pada cangkang mollusca lain atau
utuk merobek jaringan hewan yang kuat dan keras. Pada keong kerucut, geligi

radula membentuk anak panah beracun yang terpisah, yang dapat menembus
mangsa, termasuk ikan. Gastropoda memiliki kaki lebar dan pipih untuk
merangkak setapak demi setapak dengan perlahan dengan gerakan seperti riak
dari kaki yang memanjang.

B.

Struktur Tubuh Gastropoda

Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang


tentakel pendek. Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi
untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi
sebagai alat peraba dan pembau. Kakinya lebar pipih dan selalu basah berguna
untuk berpindah secara merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut yang
tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang.
Gatropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang.
Cangkang di tutup oleh epifragma. Di bagian dalam cangkang terdapat mantel
yang membungkus seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada
bagian dekat kaki biasanya tipis. Mantel berfdungsi menghasilkan ekskresi untuk
membentuk cangkang baru.

Pada umumnya cangkang siput yang hidup di laut lebih tebal dibandingkan
dengan siput darat, hal ini dikarenakan banyak sekali kapur yang dihasilkan oleh
binatang bunga karang yang hidup di laut. Munculnya warna pada cangkang juga
dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Pada perairan yang dangkal biasanya
cangkang berwarna sangat terang, sedangkan pada perairan yang dalam
cangkangnya biasanya lebih gelap. Pada mulut gastropoda terdapat lidah parut dan
gigi rahang.

C.

Fisiologi Gastropoda

1. Sistem Gerak
Cangkoknya berbentuk kerucut terpilin dengan arah ke kanan atau ke kiri.
Alat gerak hewan ini adalah otot perut yang berkontraksi secara bergelombang
dari depan ke belakang sambil menghasilkan lendir. Hal ini juga sesuai dengan
ayat Al-Quran surah As-Syuura ayat 29 :

Artinya : Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan


bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan
Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.(Q.S. AsSyuura : 29)

2. Sistem Respirasi
Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru
pulmonum bagi yang hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga
mantel juga dapat melakukan fungsi respirasi. Pulmonum merupakan jalinan
antara pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.

3. Sistem Pencernaan

Alat pencernaannya terdiri atas mulut dengan lidah perut (radula), gigi
rahang,

kerongkongan,

kelenjar

ludah,

tembolok,

lambunng,

kelenjar

pencernaan, usus dan anus. Saluran pencernaan berbentuk huruf U. Makanan


dipotong-potong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula dan dibasahi
dengan lender dari kelenjar ludah. Kemudian makanan dutelan ke kerongkongan
dan berturut-turut menuju tembolok, lambung, Di dekat lambung terdapat hati
yang berwarna kecoklatan. Hati melingkar-lingkar menuju ke cangkang dan
mengikuti belitan cangkang, lalu zat sisa dibuang lewat anus yang terdapat di
kepala. Makanannya yang banyak mengandung calsium carbonat dan pigment
masuk ke dalam plasma darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, kemudian calsium
carbonat serta pigmen tersebut diserap oleh mantle, dan kemudian mantle ini
mengeluarkan sel-sel yang dapat membentuk struktur cangkang serta corak
warna pada cangkang. Tergantung dari pada faktor keturunan, struktur cangkang
dapat dibuat tonjolan-tonjolan ataupun

duri-duri.

Jadi

mantel

tersebut

merupakan arsitek dalam pembentukan struktur serta corak warna dari

cangkang. Alat ekskresi berupa nefridia (ginjal) terdapat di dekat jantung dan
saluran ureternya terletak di dekat anus. Ginjal ini memiliki saluran ekskresi yang
bermuara pada mantel.

4. Sistem Reproduksi

Artinya : (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis
kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasanganpasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak
ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar
dan Melihat. (Q.S. As-Syuura : 11)
Gatropoda ada yang bersifat hermafrodit dengan alat reproduksinya
berupa adalah ovotestis yang dapat menghasilkan sperma dan ovum. Sebagai
contoh hewan gastropoda siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat
hemaprodit, tetapi tidak mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya
disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang
dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung
sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan
akan diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui
lubang kelamin.

Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi


reproduksi tetap diperlukan dua individu. Untuk melakukan pembuahan harus
didahului

dengan

kopulasi.

Gastropoda

saling

mendekat

dan

saling

memasukkanpenis masing-masing ke lubang kelamin pasangannya untuk


memindahkan sperma.

Ovotestis menghasilkan sperma yang disalurkan ke vasa deferensia dan


akhirnya masuk ke vagina hewan lain dengan perantaraan penis yang dapat
dikeluarkan dari lubang genital. Ovotestis juga menghasilkan sel telur. Sel telur
ini dibawa lewat saluran hermafroditus untuk mendapat albumin, kemudian ke
uterus lalu ke oviduk; di oviduk sel telur dibuahi sperma hewan lain. Setelah itu
keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang telah
dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.
Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas
bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas.
Ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi
setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi tidak
simetri (asimetri).

5. Sistem Peredaran Darah


System peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan saluran darah
sebagai organ transportasi. Darah (plasma dan butir darah) tak berwarna,
mengandung zat hemosianin dan berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh
tubuh serta mengangkut sisa pembakaran. Jantung terdiri atas serambi dan bilik
yag dilindungi rongga parikardium.

6. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utamayakni :
1. Ganglion otak (ganglion cerebral)
2. Ganglion visceral / ganglion organ-organ dalam
3. Ganglion kaki (pedal).

Ketiga

ganglion

utama

ini

dihubungkan

oleh

tali

saraf

longitudinal.Sedangkan tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf


transversal

keseluruh bagian tubuh.Didalam ganglion pedal terdapat statosit

(statocyst) yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.Sistem saraf dan sensori


berupa pasangan saraf ganglion dan serebral, saraf kaki, dan saraf organ dalam
tubuh.Saraf

dari

ganglion

berhubungan

langsung

keseluruh

system

organ.Sensori terdapat pada kedua mata yang terletak di ujung tentakel


panjang. Selainitu, ada sepasang statokis yang terdapat di bawah kaki yang

berfungsi untuk keseimbangan dan struktur peraba yang terdapat dalam lapisan
epidermis kepaladan kaki.

D.

Habitat Gastropoda
Kelas Gastropoda Habitatnya

di laut, di darat, di tanah-tanah lembab,

padang pasir yang kering, biasanya mebuat celah-celah atau lubang. Sebagian
kecil hidup parasit terhadap binatang lain. Jika di daratan achatina bernafas
dengan paru-paru, sedangkan jika di air achatina sp bernafas dengan insang.
Kelas filum mollusca yang terbesar adalah Gastropoda yang memiliki lebih dari
40.000 species yang hidup, sebagian besar gastropoda adalah hewan laut, tetapi
banyak juga sepesies air tawar. Bekicot dan Slug telah beradaptasi dengan
lingkungan darat. Mollusca termasuk hewan yang sangat berhasil menyesuaikan
diri untuk hidup di berbagai tempat dan cuaca. Sebagian mgastropoda yang
hidup di daerah hutan-hutan bakau, ada yang hidup di atas tanah yang
berlumpur atau tergenang air, ada pula yang menempel pada akar atau batang,
dan memanjat, misalnya pada littoria, Cassidula, Cerithiidae dan lain-lainnya.
Pada umumnya Gastropoda lambat pergerakannya dan bukan merupakan
binatang yang berpindah-pindah. Kebanyakan Cypraea ditemukan dibalik koral
atau karang yang telah mati. Conus lebih banyak variasinya, ada yang
menempel di atas terumbu karang, di bawah karang, di atas pasir ataupun yang
membenamkan dirinya di dalam pasir. Murex ada yang hidup di atas terumbu
karang, dibalik karang atau di atas pasir. Beberapa Cypraea, Conus, Muerx
ditemukan hidup didasar laut yang dalamnya sampai ratusan meter.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan hidup Gastropoda
meliputi:
1.

Suhu, merupakan faktor lingkungan yang penting yang dapat menentukan ada
tidaknya beberapa jenis hewan. Hewan yang hidup di daerah pasang surut dan
sering mengalami kekeringan mempunyai daya tahan yang besar terhadap
perubahan suhu.

2.

Salinitas adalah jumlah keseluruhan garam yang terlarut dalam volume air
tertentu. Salinitas ini dinyatakan sebagai bagian garam per seribu bagian air
(). Salinitas rata-rata air laut dalam samudra adalah 35. Perubahan salinitas
dapat mempengaruhi konsumsi Oksigen.

3.

Adanya substrat yang berbeda-beda yaitu pasir, berbatu dan Lumpur serta
berkarang menyebabkan perbedaan fauna dan struktur komunitas dari daerah
litoral.

4.

Menurut Shahab (1986) kadar pH di perairan merupakan salah satu parameter


lingkungan yang berpengaruh terhadap proses kehidupan dan susunan spesies
dalam komunitas organism hidup membutuhkan pH optimum. Menurut Asikin
(1982) pH optimum untuk kehidupan organism laut antara 6-8.

Menurut Odum (1972), intesitas cahaya mempengaruhi pola sebaran


organisme. Ada sebagian organisme yang menyukai cahaya dengan intesitas
cahaya yang besar, namun ada juga organisme yang lebih menyukai cahaya
yang redup. Hewan mollusca kelas Gastropoda merupakan hewan yang
menyukai cahaya redup, dimana aktifitas hidupnya banyak dilakukan pada
malam hari. Menurut Syafei (1990), intesitas cahaya yang optimum untuk
organisme laut yaitu 10 Klux.

E.

Peranan Gastropoda

Peranan Gastropoda dalam kehidupan :


Menguntungkan :
1.

Sebagai makanan yang mempunyai nilai ekonomi.

2.

Sebagi komponen penting dalam ekosistem, misal sebagai inang perantara dari
kehidupan Fasciola hepatica.

3.

Sebagai bahan kolektor yang indah, misal cangkang.

Merugikan :
Beberapa Gastropoda merusak pada tanaman pertanian, misal bekicot (Achatina
fulica), keong, siput.
Manfaat Gastropoda:
1.

Dagingnya baik untuk pengobatan penyakit liver dan Hepatitis B.

2.

Lendir pada bagian dalam cangkangnya dapat digunakan sebagai obat luar
untuk luka sayat dan luka robek, juga untuk mempercepat pematangan bisul.

3.

Lendir bekicot sebagai obat dalam (oral) bagi diabetes, gagal ginjal, juga
ambeien.

F.

Klasifikasi Gastropoda

Subkelas dari Ordo Gastropoda berdasarkan organ pernafasannya:


Gastropoda yang termasuk dalam sub kelas ini memiliki dua buah insang
yang terletak di anterior. Sistem syaraf membentuk angka delapan tentakel
berjumlah dua buah, cangkang umumnya tertutup oleh overkulum. Sub kelas ini
dibagi lagi kedalam tiga ordo yaitu:
1. Ordo Archeogastropoda, contoh: Trochus.
2. OrdoMesogastropoda, contoh: Lambis, Turitella.
3. Ordo Neogastropoda, contoh: Murek.
Kelompok gastropoda ini memiliki dua insang terletak di posterior, cangkang
umumnya tereduksi dan terletak di dalam mantel, jantung satu ruangan dan
reproduksi berumah satu. Terbagi kedalam 8 Ordo:
1. Ordo Cephalaspidea, contohnya: Bulla.
2. Ordo Anaspidea, contohnya: Aplysia.
3. OrdoThecosonata, contohnya: Cavolinia.
4. Ordo Gimnosonata, contohnya: Clione.
5. Ordo Nataspide, contohnya: Umbraculum.
6. OrdoAcocchilideacea, contohnya: Hedylopis.
7. Ordo Sacoglosa, contohnya: Berthelinia.
8. Ordo Nudibranchia, contohnya: Glossodaris.
Sub kelas Pulmonata bernafas dengan paru-paru, cangkang berbentuk
spiral, kepala dilengkapi dengan satu atau dua pasang tentakel, sepasang
diantaranya mempunyai mata, rongga mantel terletak di anterior, organ
reproduksi hermaprodit atau berumah dua.
Terbagi kedalam 2 Ordo yaitu:
1. Ordo Stylomotophora, contohnya: Achantina fulica.
2. Ordo Basommataphora, contohnya: Physa.

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Nama Gastropoda berasal dari bahasa Latin gaster yang berarti perut

dan podos

yang

berarti

kaki,

jadi, gastropoda berarti

kelompok

hewan

invertebra, bertubuh lunak, yang berjalan dengan perut sebagai alat gerak atau
kakinya. Hewan kelas gastropoda umumnya bercangkang tunggal, yang terpilin
membentuk spiral, tempat ini adalah pelindung bagi gastropoda. Dia akan
menarik diri ke dalam cangkangnya jika merasa terancam. Gastropoda darat
terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada
ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap
dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan
pembau. Alat gerak hewan ini adalah otot perut yang berkontraksi secara
bergelombang dari depan ke belakang sambil menghasilkan lendir. Alat respirasi
Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru pulmonum bagi yang
hidup di darat. Alat pencernaannya terdiri atas mulut dengan lidah perut
(radula), gigi rahang, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambunng,
kelenjar pencernaan, usus dan anus. Gatropoda ada yang bersifat hermafrodit
dengan alat reproduksinya berupa adalah ovotestis yang dapat menghasilkan
sperma dan ovum. Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar
terjadi reproduksi tetap diperlukan dua individu. System peredaran darahnya
terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi. Kelas
Gastropoda Habitatnya di laut, di darat, di tanah-tanah lembab, padang pasir
yang kering, biasanya mebuat celah-celah atau lubang. Sebagian kecil hidup
parasit terhadap binatang lain.
Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utamayakni :
1. Ganglion otak (ganglion cerebral).
2. Ganglion visceral / ganglion organ-organ dalam.
3. Ganglion kaki (pedal).
Peranan Gastropoda dalam kehidupan :
1.

Sebagai makanan yang mempunyai nilai ekonomi.

2.

Sebagi komponen penting dalam ekosistem, misal sebagai inang perantara dari
kehidupan Fasciola hepatica.

3.

Sebagai bahan kolektor yang indah, misal cangkang.


Kelas Gastropoda dibagi dalam tiga ordo yaitu :

1. Prosabranchia.
2. Ophistobranchia.
3. Pulmonata.

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gastropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu gaster yang berarti perut dan podos yang
berarti kaki. Jadi Gastropoda berarti hewan bertubuh lunak yang berjalan dengan
menggunakan perutnya. Hewan ini meliputi 50.000 spesies, tetapi 15.000 di antaranya telah
punah. Hewan ini tersebar di seluruh permukaan bumi, baik di darat, di air tawar, maupun di
air laut. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbivor, sering memakan sayuran budidaya
sehingga merugikan manusia. Namun, akhir-akhir ini beberapa gastropoda telah dicobakan
menjadi bahan makanan, karena kandungan proteinnya tinggi, misalnya bekicot (achatina
fulica) dan beberapa jenis siput.
Gasrtropoda merupakan salah satu kelas dari filum moluska yang bernilai ekonomis
pentinag. Secara umum, kelas Gastropoda merupakan kelas terbesar dari Mollusca lebih dari
60.000 sampai 80.00 spesies yang telah teridentifikasi dan 15.000 diantaranya dapat dilihat
dalam bentuk fosilnya. Kelas ini dikenal juga dengan nama bekicot dan siput atau dalam
bahasa inggris snail dan slugs. Fosil dari kelas tersebut secara terus-menerus tercatat mulai
awal zaman Cambrian. Meskipun nama bekicot sering digunakan untuk semua anggota kelas

ini, namun biasanya hanya jenis yang memiliki shell eksternal dimana bagian-bagian lunak
dapat menarik dirinya ke dalam cangkangnya sedangkan jenis yang hanya memiliki shell
yang kecil disebut sebagai siput.
Kelas gastropoda memiliki keanekaragaman habitat yang sangat luas. Gastropoda
umumnya hidup di laut tetapi ada sebagian yang hidup di darat. Beberapa jenis juga bisa
ditemukan di danau, sungai, selokan kecil, muara, intertidal yang berbatu atau berpasir, laut,
bahkan di gurun pasir juga ada. Ditemukannya Gastropoda di berbagai macam habitat, dapat
disimpulkan bahwa Gastropoda merupakan kelas yang paling sukses di antara kelas yang
lain. Anatomi, perilaku, makan dan adaptasi reproduksi dari gastropoda sangat bervariasi
antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya.

1.2
1.

Tujuan

Mengetahui gambaran umum dari gastropoda, termasuk habitat, dan ciri-cirinya?


2.

1.3
1.
2.

Mengetahui struktur mofologi dan anatomi gastropoda secara umum?

Rumusan Masalah
Bagaimanakah ciri-ciri umum dari gastropoda?
Bagaimanakah gambaran Struktur tubuh gastropoda?

II.
2.1

PEMBAHASAN

Ciri-ciri umum gastropoda


Gastropoda merupakan hewan invertebrata yang berjalan dengan menggunakan

perutnya dan umumnya hidup di air laut dan air payau, rumahnya terdiri dari satu teest yang
berputar terpilin memanjang melalui satu sumbu, tubuhnya terdiri dari kepala, kaki dan alat
pencernaan, kepala dilengkapi dengan alat pengunyah yang disebut rongga mantel yang
berfungsi sebagai insang pada air laut dan berfungsi sebagai paru-paru pada lingkungan darat.
Teest terdiri dari zat gampingan dan berputar secara sepiral melalui satu garis lurus. Arah

putaran gastropoda terdiri dari dextral (searah jarum jam) dan sinitral berlawanan putaran
jarum jam. Gastropoda ini merupakan hewan lunak yang mempunyai torsior bagian dalam
yaitu organ yang melingkar, kaki berbentuk flat dan sangat lebar atau luas. Cangkangnya
univalve, bentuk cangkang kerucut yang terdiri dari calcariosus atau horny, contohnya spesies
Murex sp.
Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang. Bentuk
cangkangnya bervariasi, ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar, atau bulat spiral.
Cangkang umumnya spiral asimetri, fungsi cangkang untuk melindungi kepala, kaki, dan alat
dalam. Pada keadaan bahaya, cangkang ditutupi

oleh

epifragma. Di bagian

dalam cangkang terdapat mantel yang mambungkus seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini
tebal, kecuali pada bagian dekat kaki biasanya tipis. Mantel berfungsi untuk membentuk
ekskresi untuk membentuk cangkang baru.
Gastropoda merupakan cangkang tunggal, biasanya melingkar karena perputaran, ada
beberapa jenis tidak bercangkang, bentuk kepala jelas terdapat mata dan tentakel, kaki lebar
dan datar; memiliki radula; bernafas dengan insang dan paru-paru yang telah mengalami
modifikasi dari mantel dan rongga mantel; bersifat dioceus (jenis kelamin terpisah antara
jantan dan betina), larva trokofor dan viliger. Hidup di laut, air tawar dan darat (Mote 2004).

2.2

Struktur tubuh gastropoda


Struktur Tubuh ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral,

tetapi setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi tidak simetri
(asimetri). Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam(visceral). Pada kepala
terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang tentakel panjang
sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa yang menghasilkan lender
yang membasah kaki sehingga mudah bergerak. Kaki lebar pipih dan selalu basah; berguna
untuk berpindah secara merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot

yang sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang. Kebanyakan Gastropoda memiliki
cangkang berbentuk kerucut biasanya berulir ke kanan. Di dalam cangkang terdapat organorgan dalam yang berulir mengikuti cangkang. Cangkang Gastropoda memiliki lapisan
penyusun yang sama dengan cangkang Bivalvia.
Morfologi umum dari kelas Gastropoda yang yaitu bertubuh lunak yang berjalan
dengan menggunakan perutnya, bentuk cangkang seperti kerucut, cangkang univalve, dan
warna cangkang gastropoda berbeda-beda untuk tiap individunya tergantung kondisi substrat
dimana gastropoda tersebut hidup.
Menurut Barnes dan Rupert, (1994) dalam Riniatsih, dkk, (2009) dijelaskan bahwa
Gastropoda memiliki struktur cangkang yang meliputi apex, spire, body whorl, suture,
aperture, axial ribs, spiral cord, columella, posterior canal, anterior siphonal canal dan juga
operculum. Sedangkan morfologi umumnya meliputi kaki, isi perut, dan mantel.
Struktur umum morfologi gastropoda terdiri atas: Suture, posterior canal, aparture,gigi
columella, bibir luar, columella, siphonal, umbilicus. Morfologi Gastropoda terwujud dalam
morfologi cangkangnya terbuat dari kalsium karbonat yang di bagian luarnya di lapisi
periostrakum dan zat tanduk.
Struktur anatomi Gastropoda dapat di lihat pada susunan tubuh gastropoda yang
terdiri atas: Kepala, badan, alat gerak. Pada kepala terdapat sepasang alat peraba yang dapat
di panjang pendekkan. Pada mulut terdapat lidah parut dan gigi rahang.
Sistem sirkulasi yaitu alat peredaran darah gastropoda yang terdiri atas jantung dan
pembuluh darah yang masih sederhana. Jantung terdiri atas serambi dan ventrike yang
terletak dalam rongga parikardial. Peredaran darah merupakan system peredaran darah
terbuka. System peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ
transportasi. Darah (plasma dan butir darah) tak berwarna dan berfungsi mengedarkan
oksigennya ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa pembakaran

Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru pulmonum
bagi yang hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga mantel juga dapat
melakukan fungsi respirasi. Pulmonum merupakan jalinan antara pembuluh-pembuluh darah
yang berhubungan langsung dengan jantung.
Alat ekskresinya berupa ginjal yang terdapat di dekat jantung. Ginjal ini memiliki
saluran ekskresi yang bermuara pada mantel. System saraf Gastropoda terdiri atas tiga
pasang, yaitu ganglion visceral, ganglion pedal, dan ganglion serebral. Di bawah ganglion
pedal terdapat sepasang alat keseimbangan atau statosit.
Walaupun Gastropoda merupakan organisme hemaprodit, agar terjadi reproduksi tetap
diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua Gastropoda saling mendekat dan
saling memasukkan alat kelamin masing-masing ke alat kelamin pasangannya untuk
memindahkan sperma. Setelah itu keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda
meletakkan telur yang telah dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.
Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas bebatuan atau
sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas.
Walaupun beberapa jenis Gastropoda dapat dijadikan sebagai bahan makanan,
misalnya bekicot (A.fulica) dan siput laut (Lifforina dan Buccinum), siput-siput tersebut lebih
banyak menimbulkan kerugian karena memakan tanaman perkebunan, terutama siput darat,
misalnya bekicot dan keong mas. Ada juga siput laut pemakan Bivalvia yang bernilai sebagai
barang dagangan. Beberapa jenis siput, misalnya siput air tawar (Limnaea) inang perantara
cacing hati.

III.

KESIMPULAN

Gastropoda yang merupakan hewan yang bertubuh lunak yang berjalan dengan
menggunakan perutnya dan umumnya hidup di air laut, ciri-ciri umumnya yaitu bentuk
cangkang seperti kerucut, cangkang univalve, morfologi umumnya meliputi kaki, isi perut,

dan mantel. Struktur tubuh meliputi cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat yang di
bagian luarnya di lapisi periostrakum dan zat tanduk. Struktur anatomi Gastropoda dapat di
lihat pada susunan tubuh gastropoda yang terdiri atas: Kepala, badan, alat gerak.

DAFTAS PUSTAKA

Mote. 2004. Gastropoda Air Laut di Kawasan Taman Nasional Wilayah Kambas. Tesis. Bogor. IPB
dalam Bahri, Fitria Yeni. 2006. Keaanekaragaman dan Kepadatan Moluska di Perairan
Sebelah Utara Danau Maninjau. Skripsi. Bogor. IPB
Barnes, R. D and Rupert, E. C. 1994. Invertebrate Zoologi. Sixth edition. Sounders College
Publishing: USA dalam Riniatsih, Ita dan Edi Wibowo Kushartono. 2009. Substrat Dasar dan
Parameter Oseanografi sebagai Penentu Keberadaan Gastropoda dan Bivalvia di Pantai Sluke
Kabupaten Rembang. Semarang. Jurnal Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro

DAFTAR PUSTAKA
Brotowijoyo. 1996. Dasar-Dasar Zoologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Campbell. 2000. Biologi Edisi ke 5 Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Campbell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kastawi, Yusuf. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: UM Press.
Nurmutiah, Tamara. 2009. Invertebrata. Bandung:Rosda

Kelimpahan dan Keanekaragaman Jenis Jenis Gastropoda Pada Zona


Intertidal Desa Wolwal Tengah Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten
Alor

BABI
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
Ekosistempesisirdanlautmerupakanekosistemalamiahyangproduktif,mempunyainilai
ekologis dan nilai ekonomis yang tinggi. Selain menghasilkan bahan dasar untuk pemenuhan
kebutuhanpangan,keperluanrumahtangga,industri,ekosistempesisirdanlautjugamemilikifungsi
fungsi ekologis penting antara lain sebagai penyedia nutrien, sebagai tempat pemijahan, tempat
pengasuhandantumbuhbesarsertatempatmencarimakananbagiberagambiotalaut.Disampingitu
ekosistempesisirdanlautberperanpulasebagaipelindungpantaiataupenahanabrasibagiwilayah
daratanyangberadadibelakangekosistem(Bengen,2002).

Ekosistempesisirmemilikipotensisumberdayaalamyangsangatbesardalamsumberdaya
alamyangdapatdiperbaharuimaupunyangtidakdapatdiperbaharui.Kekayaansumberdayaalamini
tersebar disepanjang pantai atau wilayah pesisir. Disepanjang pantai tersebut memiliki
keanekaragamanyangsangattinggidenganberbagaitipeekosistemyangmempunyaiciridansifat
yangkhas(Anonimous,1998).
Ekosistempesisirletaknyaberbatasandenganekosistemdarat,lautdandaerahpasangsurut.
Ekosistempantaidipengaruhiolehsiklusharianpasangsurutairlaut.Organismeyanghidupdipantai
memilikiadaptasistrukturalsehinggadapatmelekateratdisubstratkeras.Daerahpalingataspantai
hanyaterendamsaatpasangtinggi.Daerahinidihuniolehbeberapajenisganggang,moluscadan
remisyangmenjadikonsumsibagikepitingdanburungpantai.Daerahtengahpantaiterendamsaat
pasangtinggidanpasangrendah.Daerahinidihuniolehganggang,porifera,anemonlaut,remisdan
kerang,siputherbivoradankarnivora,kepiting,landaklaut,bintanglautdanikanikankecil.Daerah
pantaiterdalamsaatairpasangmaupunsurut.Daerahinidihuniolehberagaminvertebratadanikan
sertarumputlaut(I.T.Webster,P.W.2003).
Pantaimerupakansalahsatubagiandarilingkunganhidupyangmembutuhkanpengelolaan
sertapenanganansecaraserius,halinidilakukanuntukmenjagaagarlingkunganbesertafungsinya
dapatdipertahankandalamkaitanyadenganmenjagadanmelestarikanlingkungan.
Zona intertidal adalah daerah pantai yang terletak diantara pasang tertinggi dan surut
terendah.Daerahinimerupakandaerahperalihandarikondisilautankekondisidaratan.Walaupun
luasdaerahinisangatterbatas,tetapidisiniterdapatvariasifaktorlingkunganyangsangatbesarjika
dibandingkandaerahbaharilainnya.Didaerahiniterdapatkeanekaragamankehidupanyangsangat
besardaripadadidaerahsubtidalyanglebihluas(Nybaken,1992).
Radioptera, (1991) mengemukakan bahwa moluska sebagaian besar hidup dilaut yaitu
disepanjangpantaidanperairandangkal,beberapahidupdiperairandalamdanbeberapalagiberenang
aktifdidaerahterbuka.Hampirsemuamoluskahidupdisepanjangpantaiyangmerupakandaerah
pasangsurut(zonaintertidal)danberadaptasiterhadapseranganombakyaitudengancaramelekatkan
diri pada substrat.Dengan kondisi pantai yang berbedabeda maka keberadaan dan penyebaran
hewanhewanintertidal,khususnyagastropodaakanberbedakarenadipengaruhiolehfaktorbiotik
dan abiotik pada habitat tersebut berbeda.Gastropodasebagian besar hidup di laut, disepanjang

pantaidanperairandangkal,beberapahidupdiperairandalamdanadajugayangberenangaktifdi
daerahterbuka.Hampirsemuagastropodayanghidupdisepanjangpantaiyangmerupakandaerah
pasang surut serta mampu beradaptasi terhadap serangan ombak denganmelekatkan diri pada
substratdanjugamelindungidirimerekadengancarabersembunyipadacelahcelahbatu.
MenurutDharma(1988),gastropodaumumnyahidupdilauttetapiadasebagianyanghidup
didarat.Gastropodamempunyaiperananyangpentingbaikdarisegipendidikan,ekonomimaupun
ekologi.Darisegiilmupengetahuankeanekaragamanbiotalautmerupakanlaboratoriumalamiyang
menarik untuk dipelajari dan dikaji secara mendalam. Sedangkan bila dipandang dari segi
ekonomigastropodamempunyainilaijual,sepertiCypraea,MurexdanTrochusdimanacangkangnya
digunakan untuk hiasan yang harganya mahal. Selain itu beberapagastropodajuga dapat
berperansebagai sumber bahan makanan karena mengandung nutrien, sepertiCymbiolayang
dagingnya diambil untuk dikonsumsi,Haliotis(Abalone) danStrombus(keong gonggong), selain
sebagailaukabalonetelahdiekstrakdandibuatsebagaimakanantambahan(foodsuplement).Oleh
karena itu keberadaan gastropoda perlu kita jaga dan lestarikan sehingga keanekaragaman dan
kelimpahanjenisdarigastropodatersebutdapatterjagadanterpeliharadenganbaik.Sedangkandari
segiekologigastropodaberperansebagaikonsumen,seperti:Cellanaradiata.
Pantai Wolwal merupakan pantai yang terdapat pada perairan di Nusa Tenggara
Timur,khususnyadikecamatanAlorBaratDayaKabupatenAlor,denganpanjangpantai2km.
Karakteristikwilayahiniumumnyadatardanberpasirsertamemilikisubstratberpasirdanberpasir
berbatu.Wolwalmerupakanzonaintertidalyangmemperlihatkanberbagaijenissumberdayayang
dapatdimanfaatkansecaraterusmenerusdenganadanyaberbagaijenisorganismelautataubiotalaut
seperti gastropoda dan jenis yang lainnya. Sampai saat ini belumdiketahuijumlah
danjenisgastopodapadazonainertidalpantaiDesaWolwalTengahKecamatanAlorBaratDaya
KabupatenAlor,sehinggaperludilakukansuatukajianilmiahuntukmengetahuiberbagaimacam
jenisgastropodayangadadidaerahtersebut.
Berdasarkan uraian diatas, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan
judul:KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN JENISJENIS GASTROPODA PADA
ZONAINTERTIDALPANTAIDESAWOLWALTENGAHKECAMATANALORBARAT
DAYAKABUPATENALOR.

B.RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka, dapat dirumuskan masalah masalah sebagai
berikut:
1.Jenisjenis gastropoda apa saja yang yang terdapatpada zona intertidalPantai Desa Wolwal
TengahKecamatanAlorBaratDayaKabupatenAlor?
2.Bagaimana kelimpahan jenisjenis gastropoda pada zona intertidal Pantai Desa Wolwal Tengah,
KecamatanAlorBaratDaya,KabupatenAlor?
3.Bagaimana keanekaragaman jenis gastropoda pada zona intertidal Pantai Desa Wolwal Tengah,
KecamatanAlorBaratDaya,KabupatenAlor?
4.BagaimanakondisilingkunganyangmempengaruhijenisjenisgasropodapadazonaintertidalPantai
DesaWolwalTengahKecamatanAlorBaratDayaKabupatenAlor?
C.TujuanDanKegunaanPenelitian
1.Tujuanyangingindicapaidalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:
a.UntukmengetahuiJenisjenis Gastropoda pada zona Intertidal Pantai DesaWolwal Tengah
KecamatanAlorBaratDayaKabupatenAlor.
b.UntukmemgetahuiKelimpahanJenisJenisGastropodapadaZonaIntertidalPantaiDesaWolwal
Tengah,KecamatanAlorBaratDaya,Kabupatenalor.
c.Untukmengetahui keanekaragaman jenis gastropoda pada zona intertidal Pantai Desa Wolwal
Tengah,KecamatanAlorBaratDaya,KabupatenAlor.
d.Untukmengetahuikondisilingkunganyangmempengaruhijenisjenisgastropodapadazonaintertidal
pantaidesaWolwalTengahKecamatanAlorBaratDayaKabupatenAlor
2.KegunaanPenelitianadalah:
a.Sebagaiinformasibagiinstansiterkaitdanpihakpihakyangmembutuhkan.
b.Sebagaiinformasibagipenelitianlanjutan.

c.Untuk meningkatkan dan mengembangkanpengetahuan penulis, serta menjadi bekal dalam


mentransferilmupengetahuan
BABII
TINJAUANPUSTAKA
A.KrakteristikGastropoda
Gastropoda berasal dari bahasa Yunani (Gaster = perut, Podos = kaki). Artinya hewan
Gastropodaatauhewanhewanyangmemilikikakiperut(Sutikno,1995).MenurutOemarjati(1990),
mengatakanbahwahewankelasgastropodaumumnyabercangkangtunggal,yangterpilinmembentuk
spiral,beberapajenisdiantaranyatidakmempunyaicangkang,kepalajelas,umumnyadengandua
pasangtentakelkakilebardanpipih,memilikironggamanteldanorganorganinternal,bagiyang
bercangkang,antarakepaladankakiterputus,insangberjumlahkuranglebihsatuatauduabuah,
bernafas dengan paruparu, organ reproduksi jumlah satu atau dua fertilasi secara internal dan
eksternal.
1.Morfologi
Sebagian besar struktur cangkang siput gastropoda terbuat dari kalsium karbonat, dan sebagian
lainnya terdiri dari phosphate, bahan organic chorchiolin dan air (Sutikno, 1995). Siputsiput
gastropodayanghidupdiairlautumumnyaberbentukDekstral.
2.Anatomigastropoda
Menurut Hadmadi (1984) struktur anatomi gastropoda dapat dilihat pada susunan tubuh
Gastropodayangterdiriatas:
a.Kepala
Pada kepala terdapat sepasang alat peraba yang dapat dipanjang pendekan. Pada alat peraba ini
terdapattitikmatiuntukmembedakanterangdangelap.Padamulutterdapatlidahparutdangigi
rahang.
b.Badan

Didalambadannyaterdapatalatalatpentinguntukhidupnyadiantaranyaialahalatpencernaan,alat
pernafasansertaalatgenetalisuntukpembiakannya.
c.Alatgerak
Gastropodaadalahhewanyang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut
kaki.GerakanGastropodadisebabkanolehkontraksikontraksiototsepertigelombang,dimulaidari
belakang menjalar ke depan. Pada waktu bergerak, kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk
menghasilkanlendiryangberfungsiuntukmempermudahberjalan,sehinggajalannyameninggalkan
bekas.
3.Fisiologigastropoda
a.Pertumbuhan
Gastropodamempunyaibadan yang tidak simetri dengan mantelnya terletak di depan, cangkang
berikutisi perutnyatergulungspiralkearahbelakang. Pertumbuhandarigastropoda terjadilebih
cepatdiwaktuumurnyamasihmudadibandingkandengansiputyangsudahdewasa.Adagastropoda
yangtumbuhterussepanjanghidupnya,tetapiadapulapertumbuhannyaterhentisetelahdewasa.
b.RespirasidanPeredarandarah
Padagastropodadarat, pernafasan menggunakan sebuah paruparu yang disebut Pulmonate,
padaGastropodayanghidupdiairtempatpulmonateituditempatiolehinsang,paruparumerupakan
anyamanpembuluhdarah padadinding luar. Udaramasukdan keluar melalui porus respiratorius.
Darahyangberasaldaritubuhmengalamiaerasididalamparuparudankemudiandipompakanoleh
jantung melalui arteri ke arah kepala, kaki dan viscera (alatalat dalam) Sutikno
(1995).

c.Ekskresi
MenggunakanAlat ekskresi berupa sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi
dikeluarkankedalamronggamantel.Sistemperedarandarahadalahsistemperedarandarahterbuka.
Jantungterdiridariserambidanbilik(ventrikel)yangterletakdalamronggatubuh.sebuahginjal,

mengeluarkanzatzatsisadarironggaPericardialyangmengelilingijantungdanmembuangnyake
dalamronggamantelSutikno(1995).
d.SistemReproduksi
SetiapindividuGastropoda mempunyai alat kelamin jantan dan betina (Hermaprodit). Gastropoda
melangsungkanperosesperkawinannyadengancaraseltelursetelahdibuahiolehspermaakanterjadi
zigotdanmenjaditelur.Teluriniakandikeluarkandarisalurantelursatupersatudarisalurantelur
siputbetina.Gastropodayanghidupdilautmengamankantelurtelurnyadenganmeletakkandidalam
selaput agaragar. Bentuk selaput perlindungan ini bermacammacam banyak diantaranya yang
berbentukkapsuldansetiapkapsuldapatberisisatusampairatusantelurdidalamnya.Adaindukyang
menjagatetlurnyatetapiadapulayangmeninggalkantelurnya(Dharma,1988).
B.KlasifikasiGastropoda
Gastropoda umumnya hidup di laut, pada perairan yang dangkal dan
perairan yang dalam. Menurut Dharma (1988) kelas Gastropoda dibagi dalam
tigasubkelasyaitu:Prosabranchia,OphistobranchiadanPulmonata.
1.SubKelasPosobranechia
Memilikiduabuahinsangyangterletakdianterior,sistemsyarafterpilinmembentukangkadelapan,
tentakelberjumlahduabuah.Bercangkang.Umumnyatertutupolehoperkulum.Kebanyakanhidupdi
lauttetapiadasebagianyanghidupdidarat
2.SubKelasOpisthebranchia
Kelompokgastropodainimemilikiduabuahinsangyangterletakdiposterior,cangkangumumnya
tereduksidanterletakdidalammantel,nefridiaberjumlahsatubuah,jantungsaturuangdanorgan
reproduksiberumahsatukebanyakanhidupdilaut.
3.SubKelasPulmonata
Bernapas dengan paruparu, cangkang berbentuk spiral, kepala dilengkapi dengan satu atau dua
pasang tentakel, sepasangdiantaranya mempunyai mata, rongga mentel terletakdi interior, organ
reproduksihermaproditatauberumahsatu.

C.EkologiZonaIntertidal
Ekologi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam mempelajari studi
lapangan disuatu daerah tertentu. Hal ini disebabkan karena kehidupan dicirikan oleh berbagai
organismedandidalamkehidupansudahtentumemberikangambarankepadakitatentangadanya
interaksiantarasesama.
Ekologibiasadidefinisikansebagaiilmuyangmempelajaritentanginteraksifaktorfaktor
biotik dan abiotik, selanjutnya dikatakan bahwa ekologi biotik yang dipelajari adalah organisme,
populasikomunitasdanekosistem(Black,1996).SedangkanHeddy,(1986)mendefinisakanbahwa
ekologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara organisme dengan
lingkungan.
Berdasarkankeduapengertiandiatas,makapenulisdapatmenyimpulkanbahwainteraksi
organisme dan lingkungan baik faktor biotik maupun abiotik adalah organisme sebagai individu,
sebagaisuatuspesiesyanghidupdalamsuatudaerahdanmembentuksuatupopulasidaribeberapa
populasispesiesyangcenderunghidupbersamamembentuksuatukomunitasekologi.Selanjutnya
suatukomunitasdalaminteraksinyaakanmembentuksuatuekosistemdanmembentuksuatukesatuan
yangpalingkompleksdansalingmempengaruhi.
Dengandemikiankeanekaragamankehidupanorganismepadazonaintertidaldipengaruhi
olehfaktorfaktorlingkunganseperti:
1.PasangSurut
Naikdanturunnyapermukaanlautsecaraperiodikselamasatuintervalwaktutertentudisebutpasang
surut. Pasang surutmerupakan faktor lingkungan yang paling penting untuk mempengaruhi
kehidupandizonainterdal.Pasangsurutterjadikarenainteraksiantaragayagrativitasimataharidan
bulanterhadapbumisertagayasentrifugalyangditimbulkanolehrotasibumidanbulan.Pasangsurut
terjadisecarateraturdandapatdiramalkan,makapasangsurutcendrungmeningkatmenimbulkan
iramamencarimakanataukegiatanlainnya.Kebanyakanorganismeintertidaltinngidiamjikapasang
surut,dankembalimelakukanaktivitassepertibiasajikapasangnaik.
2.Suhu

Suhuadalahukuranenergigerakanmolekul.Suhumerupakansalahsatufaktoryangsangatpenting
dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme. Perubahan suhu dapat membuat
organisme intertidal mengadakan adaptasi tingkah laku dan struktur tubuh untuk menjaga
keseimbangan suhu tubuh. Mekanisme yang digunakan organisme mencangkang keras seperti
molusca adalah dengan memperluas cangkang dan memperbanyak ukiran pada cangkang. Ukiran
tersebutberfungsisebagaisiripradiatorhilangnyapanas.Suhujugamempunyaipengaruhyangtidak
langsung. Organisme laut mati karena kehabisan air. Kehabisan air dapat dipercepat dengan
meningkatnyasuhudengandemikiankebanyakanorganismeinterdalmempunyaipersediaanairyang
cukup.
3.GerakanOmbak
Gerakanombakyangmempinyaikehidupanpantaisecaralangsungmelaluiduacarayaitu:
a)Pengaruh mekaniknya ombak menghancurkan dan menghanyutkan benda yang terkena sehingga
hewanapapunyangberadadizonaituharusberadaptasidenganlingkungan.Caraadaptasiterhadap
gempuranombakadalahdenganmeletakandiripadasubsratadanmempertebalcangkang.
b)Padapantaipantaiyangterdiridaripasuataukerikil,kegiatanombakyangbesardapatmembongkar
subsratdisekitarnyasehinngamemoegaruhibentukzona.
4.Salinitas
Jumlah total materi terlarut (garam) di dalam air laut merupakan bagian dari salinitas dapat
mempengruhiorganismedizonainterdalmelalui2(dua)carayaitu:
a.Selamaketerbukaanpadasaat pasangsuruturun, genanganpasangmenjadi panas,ketika halitu
berlangsung,terjadipenguapandansalinitasmeningkat.
b.Ketika hujan lebat terjadi pada saat pasang turun dapat membanjiri genangan dengan air tawar
sehingga

salinitas

menurun

secara

drastis.
5.Substrat
Berdasarkan ukuran butiran pada daerah pantai maka dibedakan menjadi tiga tipe yaitu pantai
berpasir,pantaiberbatudanpantaiberlumpur.Ukuranbutiransangatmenentukanbermacammacam

spesies. Makin besar butiran, makin besar volume ruang intertitial, makin besar pula organisme
intertitialyangdapatmendiamitempatitu.Faunaintertitialcenderungmenghiolanhapabilamedia
ukuranbutirpasirnyalebihkecildari0,1mm(Fenche,1978).
D.Kelimpahan
1.Konsepkelimpahan
Kelimpahanorganismeadalahjumlahindividupadasuatuarea.Caramenghitungkelimpahanyang
palingakuratadalahdengancaramenghitungsetiapindividupadaareatersebut.Umumnyatidak
dapatmenghitungsemuaindividudalamekosistemdanwalaupunmungkin,makadibutuhkanwaktu
yangbanyak.MenurutJ.B.SAndane,kelimpahanditentukanolehgabunganpengaruhfaktorserta
semuaprosesmengenaipopulasitergantungatautidaktergantungpadapopulasihanyadapatdiubah
olehkelahiran,kematianolehmigrasi(Begondkk,1986).
2.Kelimpahandapatdiukurdenganduacarayaitu:
Kelimpahanabsolutataujumlahindividuindividuperunitarea.Kelimpahanrelatifadalahpopulasi
spesiesyangmendukungkelimpahantotal.Untukmenghitungnilaikelimpahansuatuspesiesdengan
menggunakanrumus(Michael,1995).Yaitu:
3.Faktorfaktoryangmempengaruhikelimpahanyaitu:
Adatujuhparameterutamayangmenentukantingkatkelimpahanpopulasiyaitusebagaiberikut:
a.Natalitas
Menentukan jumlah melalui produksi individuindividu baru hasil perkembangbiakan. Pengertian
natalitasmencakupduaaspekperkembangbiakanyaituyangdisebutfekunditasyangmenunjukan
potensi populasi untuk menghasilkan individu baru dan fertilitas yang lebih menunjukan kinerja
perkembangbiakanyangdirealisasikandalampopulasi.
b.Mortalitas
Merupakankematianspesiesdalamsuatupopulasi.Dalamkondisilingkunganyangbagaimanapun
idealdanoptimum,spesiesdalampopulasiakanmengalamikematianyangdisebabkanolehumur
(senenses).

c.Imigrasi
Imigrasi yaitu fenomena masuknya individuindividu dari area lain ke dalam populasi dan
meningkatkan tingkat kelimpahan populasi itu. Penyebab utama terjadinya imigrasi yaitu adanya
kompetisiataupersainganindividuindividusesamajenis.
d.Emigrasi
Merupakansuatupergerakanpindahataupemencaranyangbersifatkhas,karenamelibatkanindividu
populasisecaramenyeluruhdanterjadisecaraperiodikdanmenyangkutpergerakanbolakbalikantar
duadaerah.
e.Kompetisi
Pengaruhkompetisiterhadapkelimpahanindividuyaitusangatberpengaruhbesarkarenaindividu
individuiniakansalingbersainguntukmendapatkanmakanandanjugatempatuntukmerekadapat
berkembangbiak.
f.Predasi
Predasimenunjukanbahwaterdapatlebihbanyakpemangsadanparasitdidaerahtropikdaripadadi
daerahyanglain,dengandemikianakanmenurunkanpopulasipemangsasehinggapersainganantara
pemangsapunmenurun.
g.Waktu
Suatukomunitassecaraberagammengikutiwaktu.Akibatnyakomunitasyanglebihtuamemiliki
lebihbanyakjenisdaripadakomunitasyanglebihmuda.
E.Keanekaragaman
1.Konsepkeanekaragaman
Menurut Primack dkk (1998), keanekaragaman jenis menunjuk jenis pada seluruh ekosistem,
sementara Desmukh (1992), menyatakan bahwa keanekaragaman jenis sebagai jumlah jenis dan
jumlahindividudalamsatukomunitas.Jadikeanekaragamanjenisadalahmenunjukpadajumlahjenis
danjumlahindividusetiapjenis.
2.Pengukurankeanekaragaman

Odum(1993),menyatakanbahwaadaduakomponenkeanekaragamanjenisyaitukekayaanjenisdan
kesamarataan. Kekayaan jenis adalah jumlah jenis dalam suatu komunitas. Kekayaan jenis dapat
dihitung dengan indeks jenis atau area yakni jumlah jenis per satuan area. Kesamarataan atau
akuitabilitasadalahpembagianindividuyangmeratadiantarajenis.Namunpadakenyataansetiap
jenisitumempunyaijumlahindividuyangtidaksama.Kesamarataanmenjadimaksimumbilasemua
jenismempunyaijumlahindividuyangsamaataurata,carasederhanamengukurkeanekaragaman
jenisadalahmenghitungjumlahjenis(S)atauspesiesrichnes(Soegianto,1994).
Sepertiformulasiberikutini:H=(pilnpi)(Odum,1993)
Dimana:
H:IndekskeanekaragamanShannon
Pi:n
3.Faktorfaktoryangmempengaruhikeanekaragamanjenis.
Adaenamfaktorpentingyangmempengaruhikeanekaragamanjenisyaitusebagaiberikut:
a)Waktu
Keanekaragamanbiotikmerupakansuatuprodukevolusi,olehkarenaitutergantungpadalamanya
waktu yang tersedia bagi biota untuk dapat berkembang dalam suatu pola kehidupan yang tidak
terganggu.
b)Heterogenitasspasial
Memiliki pengaruh yang kuat terhadap keanekaragaman jenis. Di daerah pegunungan memiliki
keanekaragamanjenisyangtinggi,halinidipengaruhiolehtopografiyangtinggidanmengandung
banyakhabitatyangberbedadanjugabanyakmenghasilkanisolasipopulasigeografisehinggalebih
banyakmengacupadaspesiasi.
c)Kompetisi
Kompetisi ada dua jenis yaitu kompetisi intraspesifik dan kompetisi interspesifik. Kompetisi
intraspesifik adalah kompetisi yang terjadi dalam anggota kelompok jenis yang sama sedangkan
kompetisiinterspesifikadalahkompetisiyangterjadipadaanggotajenisyangberbeda(antarjenis).

d)Predasi
Predasidankompetisidapatsalingmelengkapidalammempengaruhikeanekaragamanjenis.Predasi
menjadiinteraksiyangdominandalammempengaruhikeanekaragaman,sedangkandalamkomunitas
yangsederhanakompetisimenjadiinteraksiyangdominan.
e)Stabilitaslingkungan
Parameterlingkunganyanglebihstabildisuatutempatakanlebihbanyakjenisyanghidupditempat
tersebut.
f)Produktivitas
Connel dan Orians (1994) dalam Skolastika (2009) memperkenalkan suatu modifikasi umum
mengenai faktor produktivittas adalah gagasan mengenai peningkatan secara perlahanlahan
pembagiandidaerahtropik.Gagasaninimenghubungkanhipotesisstabilitasdanproduktivitasserta
menyatakanbahwastabilitasdariproduksiprimermerupakanpenentuanutamakeanekaragamanjenis
disuatukomunitas.
BABIII
METODEPENELITIAN
A.WaktudanLokasiPenelitian
Penelitian ini dilakukandi PantaiDesa WolwalTengah Kecamatan Alor Barat Daya
KabupatenAlordanberlangsungselamaduabulanyaitudilaksanakanbulanMeisampaiJuni2011.
B.AlatdanBahan
Alatdanbahanyangdisiapkanyaitu:
1.Alat
a.Kamera
b.Emberplastik
c.Meterrol
d.Toples

e.Salinometer
f.Termometer
g.pHmeter
h.Bukukunciidentifikasiataukuncideterminasi
2.Bahan
a.Formalin4%
b.Buku
c.Balpointdanpensil
d.Kayupatok
e.Talirafia
C.MetodePenelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadran atau line
transek,dimana setiap transek akan dibuat plot untuk mepermudah penulis dalam melakukan
penelitian.
D.ProsedurKerja
1.Observasi
Observasidilakukanselama1harisebelummelakukanpenelitian.Observasimerupakanlangkahawal
untukmendapatgambaranumummengenailokasidanletaklokasipenelitian.
2.Langkalangkahkerjasebagaiberikut:
a.Menarikgaristransektegaklurusdaripasangtertinggikesurutterjauhsebanyak3garistransek,
dimanajarakantaramasingmasingtransekadalah35meter.
b.Daritiaptiapgaristransekdibuatplotdenganukuran10x10meter,denganjarakantaraplotadalah
2meter.

c.Melakukan pengamatandan pencacahan dengan cara mencocokkan spesimen yang di temukan


dengangambardalambukuatauinternet.
d.Setiapobjekyangditemukandiambilsatucontohspesimendandimasukankedalamstoplesyang
berisilarutanformalin4%.
E.ParameterLingkungan
Parameterlingkunganyang di ukur dalam penelitian ini adalah suhu, pH, salinitas dan
substrat(pantaiberbatudanberpasir).
F.AnalisisData.
1.Kelimpahan,Untukmengetahuikelimpahanjenis,makadapatdigunakanrumussebagaiberikut:
(Michael,1995)
Kriteriatingkatkelimpahan:

O=tidakada
110=kurang
1120=cukup
>20=sangatbanyak
2.Keanekaragaman,Untukmenghitungkeanekaragamanjenisjenisgastropodadapatdigunakanindeks
keanekaragamanShanonWienerdenganrumussebagaiberikut:
H=(pilnpi)(Odum,1993)
Dimana:
H:IndekskeanekaragamanShannon
Pi:n

BABIV

HASILDANPEMBAHASAN
A.HasilPenelitian
1.GambaranUmumLokasiPenelitian
PantaiWolwalmerupakan bagian dari pulau Alor yang terdapat pada Kecamatan Alor
Barat Daya Kabupaten Alor. Pantai desa Wolwal Tengahmemiliki batasbatas wilayahadalah
sebagaiberikut:
SebelahTimurberbatasandenganFaaming.
SebelahBaratberbatasandenganMatap
SebelahUtaraberbatasandenganTelukKabola
SebelahSelatanberbatasandenganWatakika
Pantai Desa Wolwal Tengah merupakan salah satu wilayah yang menyimpan berbagai
keanekaragaman hayati yang mempunyai nilai ekonomis dan ekologis bagi masyarakat
setempatmaupun biota laut yang hidup di dalamnya antara lain ikan,
karang,gastropodadanechinodermata.
PantaiDesaWolwalTengahmemilikikarakteristikyangberagamyaituberbatu,berpasir
danberpasirberlumpur.Dengankarakteristiksepertiini,makapantaiiniakandihuniolehberbagai
jenisorganismelautsalahsatunyaadalahsiputataukeong.
2.DeskripsiJenisJenisGastropodaPadaZonaIntertidalPantaiDesaWolwalTengahKecamatanAlor
BaratDayaKabupatenAlor
Berdasarkanhasilpenelitiandanidentifikasijenisgastropodayangditemukanpadazona
intertidalPantaiDesaWolwalTengahdenganmengacupadaDharma(1992),makaditemukan16
jenisgastropodadenganjumlahindividusebanyak122.Ke16jenistersebutmasukdalam12famili
dan16genus.Untuklebihjelasnyadapatdilihatpadatableberikutini:
Tabel1.JenisjenisgastropodayangditemukanpadazonaintertidalPantaiDesaWolwalTengah
(2011)

No

NamaFamili

NamaGenus

NamaSpesies

Conuspraecellens

Conidae

Conus

Cypraeidae

Cypraea

Cypraeatigris

Laitirus

Laitirusgibbulus

Fasciolaridae

Leucozonia
Peristernia

Conuspulcher

Peristernianassatula

Neritidae

Nerita

Neritamaxima

Olividae

Oliva

Strombidae

Bucinidae

Bursidae

Bursa

Bursasp

Columbellidae

Parametaria

Parametariamacrostoma

10

Melogenidae

Pugilina

Pugilinamorio

11

Potamidae

Cerithidea

Cerithideacingulata

12

Volutidae

Volutae

Volutaebraea

Olivaolive
Olivasayana

Strombus

Strombusurceus

Lambis

Lambislambis

Siphonalia
Macron

Macronaethiops

Hasil pengamatan serta identifikasi jenisjenis gastropoda yang ditemukan pada saat
penelitian adalah 16 genus dan 12 famili yaitu:Conidae, Cypraeidae, Fasciolaridae, Neritidae,
lividae,Strombidae,Bucinidae,Bursidae,Columbellidae,Volutidae,Potamidae,danMelogenidae
dan16genus yaitu: Conus, Cypraea, Laitirus, Leucozonia, Peristernia, Nerita, Oliva, Strombus,
Lambis,Siphonalia,Macron,Bursa,Parametaria,Pugilina,Volutae,danCerithideayangterdiridari
16 jenis yaitu: jenisOliva oliva, Oliva sayana, Parametaria macrostoma, Conus praecellens,
Cypraeatigris,Peristernianassatula,Neritamaxima,Cerithideacingulata,Strombusurceus,Bursa
sp,Pugilinamorio,Lambislambi,Macronaethiops,Volutaebraea,Conuspulcher,danLaitirus
gibbulus.
3.KelimpahanJenisGastropodaPadaZonaIntertidalPantaiDesaWolwalTengah

Kelimpahantiapjenisgastropodadihitungberdasarkanbanyaknyaindividuyangberada
padalokasipenelitian.
Tabel2.KelimpahanjenisgastropodadizonaintertidalPantaiDesaWolwalTengah
Kelimpahan

NamaSpesies

Jmlah
Plot

Jumlah
Individu

(Individu/m2)

1 Conuspraecellens

11

138

12,54

Cukup

2 Laitirusgibbulus

100

11,11

Cukup

3 Olivaoliva

16

172

10,75

Cukup

4 Olivasayana

15

160

10,66

Cukup

5 Peristernianassatula

85

10,62

Cukup

6 Neritamaxima

72

Kurang

7 Parametariamacrostoma

13

150

8,95

Kurang

8 Cerithideacingulata

10

62

6,2

Kurang

9 Bursasp

54

Kurang

10 Strombusurceus

11

60

5,45

Kurang

11 Pugilinamorio

37

4,62

Kurang

12 Lambislambis

13

3,25

Kurang

13 Macronaethiops

2,66

Kurang

14 Volutaebraea

14

2,8

Kurang

15 Conuspulchera

2,5

Kurang

16 Cypraeatigris

1,5

Kurang

133

1155

108,61

N
o

Total

Kategori

Daritabel diatas terlihat bahwatotal kelimpahanjenis gastropoda yangditemukanpada


lokasi penelitian adalah 108,61 dengan tingkat kelimpahan jenis tertinggi adalah spesiesConus
praecellensterdapat dalam 11 plotyaitu 12,54 dengan jumlah 138 indivuidu, sedangkan tingkat
kelimpahan jenis terendah adalah spesiesCypraea tigiristerdapat dalam 1 plotyaitu 1,5 dengan
jumlahsebanyak3individu.
4.KeanekaragamanJenisGastropodaPadaZonaIntertidalPantaiDesaWolwalTengah.
HasilperhitungankeanekaragamjenisgastropodabahwaspesiesOlivaoliveyangdominan
ditemukanyakniterdapatdalam16plotdenganjumlahindividusebanyak172dengannilaipi0,07
danpilnpi0,18.

Tabel3.KeanekaragamanjenisgastropodadizonaintertidalPantaiDesaWolwalTengah
No

NamaSpesies

JmlahPlot

JumlahIndividu

pi

pilnpi

Olivaolive

16

172

0,07

0,18

Olivasayana

15

160

0,06

0,16

Parametariamacrostoma

13

150

0,06

0,16

Conuspraecellens

11

138

0,05

0,14

Laitirusgibbulus

100

0,04

0,12

Peristernianassatula

85

0,03

0,10

Neritamaxima

90

0,03

0,10

Cerithideacingulata

10

62

0,02

0,07

Strombusurceus

11

60

0,02

0,07

10 Bursasp

54

0,02

0,07

11 Pugilinamorio

37

0,01

0,04

12 Lambislambis

13

0,005

0,02

13 Volutaebraea

14

0,006

0,02

14 Macronaethiops

12

0,005

0,02

15 Conuspulcher

0,002

0,01

16 Cypraeatigris

0,001

0,006

133

1155

0,459

1,286

Total

Hasil Perhitungan keanekaragaman jenis gastropoda pada tabel 3


menggambarkankeanekaragamanjenisterendahadalahspesiesCypraeatigrisyaknihanyaterdapat
pada1plotdenganjumlah3individu,pi0,001danpilnpi0,006.
5.ParameterLingkungan
Parameterlingkunganadalahfaktoryangmempengaruhikehidupanorganismedalamproses
perkembangannyasehinggaparameterlingkungansangatperluuntukdiperhatikandandiukur.
Tabel4.NilaiparameterlingkunganyangdiamatipadapantaiDesaWolwalTengahKecamatanAlorBaratDaya
KabupatenAlor

No

ParameterLingkungan

1 Suhu

Nilai

Ket

2930C

Baik

2 pH

3 Salinitas

18%

Baik

4 Substrat

Berbatu,berpasir

Baik

B.Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Pantai Desa Wolwal Tengah
KecamatanAlorBaratDayaditemukanjenisgastropodapadazonaintertidal,danhasilpengamatan
jenisjenis gastropoda yang ditemukan pada saat penelitian adalah 16 genus dan 12 famili
yaitu:Conidae, Cypraeidae, Fasciolaridae, Neritidae, lividae, Strombidae, Bucinidae, Bursidae,
Columbellidae, Volutidae, Potamidae, dan Melogenidae dan 16 genus yaitu: Conus, Cypraea,
Laitirus, Leucozonia, Peristernia, Nerita, Oliva, Strombus, Lambis, Siphonalia, Macron, Bursa,
Parametaria,Pugilina,Volutae,danCerithideayangterdiridari16jenisyaitu:jenisOlivaoliva,
Olivasayana,Parametariamacrostoma,Conuspraecellens,Cypraeatigris,Peristernianassatula,
Neritamaxima,Cerithideacingulata, Strombus urceus, Bursasp, Pugilinamorio,Lambis lambi,
Macron aethiops, Volutae braea, Conus pulcher, dan Laitirus gibbulus.Kelimpahan jenisOlova
olivepalingdominanjikadibandingkandenganjenisyanglainnya,Berdasarkanhasilpengamatandan
identifikasijenisternyatadarijenisOlovaolivemempunyaiketersediaanterbesaryakni172individu
dengannialikelimpahanmencapai10,75Sedangkanjenisyangmempunyainilaikelimpahanterendah
adalahCypraeatigrisyakni3individudengannilaikelimpahan1,5.
TotalindividugastropdadikawasanPantaiWolwalTengahKecamaatanAlorBaratDaya
Kabupaten Alor adalah 1,155 dengan tingkat kelimpahan 108,61. Indeks keanekaragaman (pi)
Gastropoda di Pantai Desa Wolwal Tengah Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor 1,286.
MenurutSoegianto(1994),suatukomunitasdikatakanmempunyaikeanekaragamanjenistinggijika
komunitas itu disusun oleh banyak jenis dengan kelimpahan jenis yang sama atau hampir sama.
Sebaliknyajikakomunitasitudisusunolehsangatsedikitjenisdanjikahanyasedikitjenisyang
dominanmakakeanekaragamanjenisnyarendah.
Keanekaragamanyangtinggimenunjukkanbahwasuatukomunitasmemilikikompleksitas
tinggikarenadalamkomunitasituterjadiinteraksijenisyangtinggipula.Jadidalamsuatukomunitas

yangmempunyaikeanekaragamanjenistinggiakanterjadiinteraksijenisyangmelibatkantransfer
energi(jaringjaringmakanan),predasi,kompetisi,danpembagianrelungyangsecarateoritislebih
kompleks.
HewanGastropodadiPantaiDesaWolwalyanglebihdominanataujumlahnyalebihbanyak
adalahOlivaolive,dimanahewantersebutmelimpahdidugakarenaspesiestersebuttelahmampu
beradaptasidancocokhiduppadalingkungantersebut.Halinimenunjukkanbahwaspesiestersebut
mempunyaikisaranyangcukupluasterhadapfaktorlingkungan,mampuberkembangbiakdengan
cepat dan disebabkan oleh cara penyebaran yang luas serta mempunyai daerah jelajah yang
digunakannya untuk mencari dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Menurut Odum
(1993), jenis dominan sebagian besar mengendalikan arus energi dan kuat sekali mempengaruhi
lingkungan.

Parameter lingkungan yang mempengaruhi tingkat keanekaragamann suatu spesies


adalahsuhu,salinitas,pHdansubstrat.Berdasarkanhasilpengamatandilapangan,nilaikisaran
suhudiPantaiDesaWolwaladalah29300C.StoddartdanYonge(1971),mengatakanbahwa
suhuperairanyangcocokuntukkehidupanorganismedilautyaituantara2737 oC,sehinggasuhu
diPantaiDesaWolwaltersebutmasihdalamkisarantoleransibagiGastropodauntukbertahan
hidup.
pHmerupakanfaktoryangpentinguntukmengontrolaktifitasdandistribusiorganisme
yanghidupdalamsuatuperairan.MenurutAsikin(1982),pHyangoptimumuntukkehidupan
organismelautadalahantara68danhasilpengamatandilapangan,nilaipHdiPantaiDesa
Wolwal adalah 7 yang berarti masih dalam batas maksimum pH yang optimal, sehingga
Gastropodamasihterusbertahanhidup.
Salinitasyangoptimumuntukkehidupanorganismelautyaituantara27340/00(Asikin,
1982). Salinitas di Pantai Desa Wolwal berkisar antara 180/00.Sedangkanmenurut Nontji
(1986),diperairanpantaisalinitasbisaturunrendahkarenaterjadipengenceranolehairtawar,
misalnyaolehairsungaiyangmengalirkelaut.
BABV
PENUTUP

A.Kesimpulan
Jenis gastropoda yang ditemukan pada zona intertidal pantai Desa Wolwal Tengah
KecamatanAlorbaratdayaKabupatenAloryangberbatudanbatuberpasirterdapat16jenisdengan
kelimpahanjenisgastropodayangtertinggiadalahEuspirapolianadannilaiterendahadalahCypraea
tigris.
B.Saran
1.Bagi penelitilain yang ingin melakukan penelitian lanjutan diharapkan dapatmengkaji dengan
kajianyangberbeda
2.Bagimasyarakatsekitarhendaknyadapatmemanfaatkangastropodasebagaisumberperekonomian
danjugamakanantanpaharusmerusakataumengganggukelestariankawasanpantaitersebut
3.Bagipemerintah,hendaknyadapatmelakukanpelestarianlingkungandisekitarpantai,untukmenjaga
danmemeliharakelestariandaripopulasigastropodadanmahlukhiduplainnya.
DAFTARPUSTAKA

Anonimous, 1998.Keanekaragaman Hayati Laut Aset pembangunan bekelanjutan Indonesia, Penerbit PT,
GramediaPustakaUtamaJakarta.

Boimau,E,1997.InventarisasijenisjenisHewanMoluskadarikelasgastropodapadadaerahpasangsurut
PantaiOtanSemau,SkripsiTidakDiterbitkan.

Dharma,B,1988.IndonesianShells,Jakarta:SaranaGraha.

Fono, B, 1999.Kelimpahan dan Keanekaragaman Gastropoda Pada HutanManggrove Pantai Oebelo


Kupang,SkripsiFKIPNusaCendana,Kupang.

Gaol,M.L,2003.EkologiDasar.FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam,UnivesitasNusaCendana
Kupang.

Krebs,C.J,1985.MetodeBioekologi,BumiAksaraJakarta.

Nybakken1992.BiologiLaut,PTGramedia,Jakarta.

Nontji,A,2002.LautNusantara,PenerbitDjambatanedisike3.

NugrohaA.Dharma,2005.PengenalanBiotasertaIdentifikasJenisTerubuKarang,http://www,gogle,com/
Jakarta.

Odum, E. P, 1993.DasarDasarEkologi, Terjemahan Tjahjono Samingan, Yogyakarta; Gajah Mada


UniversityPress.

Radioptera,1991.Zoologi,Jakarta:Jambatan.

Soegianto,1994.EkologiKuantitatif,Penerbit:UsahaNasionalSurabaya.

Webb,W.F,1935.HandBookforShellCollector,RevisedEdition,SixteenthEdition.

http://www,pdfqueen,com/IdentifikasiJenisjenismolusca.

http://www,pdfstation,com/KeanekaragamanJenisjenisGastropoda.

Anda mungkin juga menyukai