DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
WIDYA
2201121600
LASMINI
220112160017
RANDI FEBRIANA
2201121600
220112160051
NURMAWANTY
220112160067
220112160082
220112160094
BRIGITHA
2201121600
ERLIN
2201121600
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik
Sasaran
Hari/Tanggal
Waktu
Alokasi Waktu
: 30 menit
Tempat
A.
C.
D.
E.
MATERI PENYULUHAN
(Terlampir)
F.
METODE
Ceramah dan tanya jawab
G.
MEDIA
PPT dan leaflet
H.
STRATEGI PELAKSANAAN
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa
ceramah dan tanya jawab menggunakan media PPT pada saat penyampaian materi
dan leaflet yang akan diberikan kepada peserta pada akhir sesi penyuluhan.
I.
N
O
1.
KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP /
KEGIATAN
WAKTU
PENYULUHAN
Pembukaan : - Memberi salam
3 menit
pembukaan
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan
pokok bahasan dan
tujuan penyuluhan
- Apersepsi dengan menanyakan
tentang
manajemen nyeri
2.
Pelaksanaan
: 15 menit
3.
4.
Terminasi :
2 menit
J.
Menjelaskan
tentang pengertian
manajemen nyeri
Menjelaskan
tentang tujuan
manajemen nyeri
Menjelaskan dan
mendemonstrasika
n teknik
manajemen nyeri
Mendemonstrasika
n teknik
manajemen nyeri
- mendemonstr
asikan
Mengajukan
pertanyaan
Menjawab
pertanyaan
Tanya
jawab
Tanya
jawab
Mendengarka
n
Mendengarka Ceramah
n
Menjawab
salam
EVALUASI
a. Pasien dan atau keluarga pasien dapat menjelaskan kembali pengertian
manajemen nyeri
b. Pasien dan atau keluarga pasien dapat menjelaskan kembali tujuan
manajemen nyeri
LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN NYERI
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan
maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya
(Tamsuri, 2007). Menurut International Association for Study of Pain (IASP),
nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman perasaan emosional yang
tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
B. KARAKTERISTIK NYERI KANKER
pengobatan pada 11% kasus. Kebanyakan pasien memiliki lebih dari satu area
nyeri. Sindrom tipikal nyeri kanker telah dideskripsikan.
C. PENGERTIAN MANAJEMEN NYERI
Tindakan Farmakologi
Menggunakan obat-obat dengan golongan analgetik dan obat-obat
golongan Nonsteroid (NSAID) seperti Ibuprofen, Naproksen, Indometasin,
Tolmetin, Piroxicam, serta Ketorolac (Toradol).
b. Tindakan Nonfarmakologis
Tindakan nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri terdiri dari beberapa
tindakan penanganan, misalnya penanganan fisik/stimulasi fisik, meliputi :
a). Relaksasi
Relaksasi adalah suatu tindakan untuk membebaskan mental dan
fisik dari ketegangan dan stress sehingga dapat meningkatkan toleransi
terhadap nyeri. Priharjo (2003) menyatakan bahwa adapun langkahlangkah teknik relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
-
dilakukan
secara
bersamaan
dengan
tindakan
relaksasi.
ini
berdasarkan
pada
paradigma
reinforcement
yang
Distraksi adalah suatu tindakan pengalihan perhatian klien ke halhal lain diluar nyeri, sehingga dengan demikian diharapkan dapat
menurunkan kewaspadaan pasien terhadap nyeri bahkan meningkatkan
toleransi terhadap nyeri.
d. Distraksi intelektual
Distraksi intelektual dapat dilakukan dengan mengisi teka-teki silang,
bermain kartu, melakukan kegemaran (ditempat tidur), seperti
mengumpulkan perangko atau menulis cerita. Pada anak-anak dapat
pula digunakan teknik menghitung benda atau barang yang ada di
sekeliling.
e. Teknik sentuhan
Distraksi dengan memberikan sentuhan pada lengan, mengusap, atau
menepuk-nepuk tubuh klien. Teknik sentuhan dapat dilakukan sebagai
tindakan pengalihan atau distraksi. Tindakan ini dapat mengaktifkan
saraf lainnya untuk menerima respons atau teknik gateway control.
Teknik ini memungkinkan impuls yang berasal dari saraf yang
menerima input sakit atau nyeri tidak sampai ke medula spinalis
sehingga otak tidak menangkap respons sakit atau nyeri tersebut.
Impuls yang berasal dari input saraf nyeri tersebut diblok oleh input
dari saraf yang menerima rangsang sentuhan karena saraf yang
menerima sentuhan lebih besar dari saraf nyeri. (Widyastuti, 2010).
d). Stimulasi elektrik (TENS)
Bisa dilakukan dengan massase, mandi air hangat, kompres dengan
es, pijatan dengan menthol dan stimulasi saraf electrik transkutan
(TENS).
e). Akupuntur
Jarum-jarum kecil yang dimasukkan pada kulit, bertujuan
menyentuh titik-titik tertentu, tergantung pada lokasi nyeri yang dapat
memblokade transmisi nyeri ke otak.
c. Pembedahan
Tindakan ini dilakukan apabila dengan tindakan-tindakan non invasif
tidak dapat membebaskan nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
Arfa, Muhamad. 2013. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post-Operasi Appendisitis di Ruangan Bedah
RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
Prasetyo, S. N. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Priharjo, R. 2003. Perawatan nyeri. Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung
Waluyo(dkk), EGC, Jakarta.
Tamsuri, 2007, Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri EGC, Jakarta.
The British Pain Society. (2007). Recommended Guilines for Pain Management
Programmes for Adults. London : The British Pain Society