Disusun oleh
Ni Putu Ari Santi
16160018
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TERAPI BERMAIN
Mahasiswa
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
Anita Liliana,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Topik
Sub Topik
Sasaran
: 27 Oktober 2016
A. Latar belakang
Pada masa kanak-kanak aktivitas bermain merupakan salah satu
stimulasi bagi perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau
anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun
harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak
akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti
marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak
dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor
yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan
anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan
permainan. Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat
melanjutkan
fase
pertumbuhan
dan
perkembangan
secara
optimal,
dengan belajar dan bekerja. Selain itu bermain juga dapat bermakna sebagai
kegiatan anak yang menyenangkan dan dinikmati. Dengan demikian, pada
dasarnya setiap aktivitas bermain selalu didasarkan pada perolehan
kesenangan dan kepuasan, sebab fungsi utama bermain adalah untuk relaksasi
dan menyegarkan kembali kondisi fisik dan mental yang berada pada ambang
ketegangan (Andang, 2009).
B. Tujuan
1. TIU ( Tujuan Instruksional Umum )
Setelah diajak bermain diharapkan anak dapat melanjutkan tumbuh
kembangnya,
mengembangkan
pengalaman bermain
aktifitas
dan
kreatifitas
melalui
C. Manfaat Bermain
Hardjadinata
(2009)
menyatakan
bermain
bermanfaat
untuk
bahasa anak. Bermain juga memberikan kesempatan pada anak untuk belajar,
terutama dalam hal penguasaan tubuh, pemecahan masalah dan kreativitas.
Bermain merupakan aktivitas penting pada masa anak-anak. Berikut
ini adalah bererapa manfaat bermain pada anak-anak :
1. Perkembangan aspek fisik
Anggota tubuh mendapat kesempatan untuk digerakkan, anak dapat
menyalurkan tenaga (energi) yang berlebihan, sehingga ia tidak merasa
gelisah. Dengan demikian otot-otot tubuh akan tumbuh menjadi kuat.
2. Perkembangan aspek motorik kasar dan halus.
3. Perkembangan aspek sosial
Anak akan belajar tentang sistem nilai, kebiasaan-kebiasaan dan standar
moral yang dianut oleh masyarakat.
4. Perkembangan aspek emosi atau kepribadian
Anak mendapat kesempatan untuk melepaskan ketegangan yang dialami,
perasaan tertekan dan menyalurkan dorongan-dorongan yang muncul
dalam dirinya. Setidaknya akan membuat anak relaks.
5. Perkembangan aspek kognisi
Anak belajar konsep dasar, mengembangkan daya cipta, memahami katakata yang diucapkan oleh teman-temannya.
6. Mengasah ketajaman penginderaan
Menjadikan anak kreatif, kritis dan bukan anak yang acuh tak acuh
terhadap kejadian disekelilingnya.
7. Sebagai media terapi,
Selama bermain perilaku anak-anak akan tampil bebas dan bermain adalah
sesuatu yang secara alamiah sudah dimiliki oleh seorang anak.
8. Sebagai media intervensi
Untuk melatih kemampuan-kemampuan tertentu dan sering digunakan
untuk melatih konsentrasi pada tugas tertentu, melatih konsep dasar.
Fungsi bermain
Fungsi Bermain pada Anak Wong (2008), menjelaskan beberapa
fungsi dari bermain untuk anak adalah:
1. Perkembangan sensori motorik
Aktivitas sensori motorik merupakan bagian yang berkembang paling
dominan pada masa bayi. Perkembangan sensori motorik didukung oleh
stimulasi visual, stimulasi pendengaran, stimulasi taktil (sentuhan), dan
stimulasi kinetik. Stimulus sensorik yang diberikan oleh lingkungan anak
akan direspon dengan memperlihatkan aktivitas-aktivitas motoriknya.
2. Perkembangan kognitif (intelektual)
ide-idenya.
Kesadaran diri
Dengan aktivitas bermain, anak akan menyadari bahwa dirinya berbeda
dalam
Aktivitas
Bermain
Soetjiningsih
(2007),
mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar aktivitas
bermain bisa menjadi stimulus yang efektif sebagaimana berikut:
1. Perlu ekstra energi
Bermain memerlukan energi yang cukup, sehingga anak memerlukan
nutrisi yang memadai. Asupan yang kurang dapat menurunkan gairah anak.
2. Waktu yang cukup
Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain sehingga stimulus
yang diberikan dapat optimal. Selain itu, anak akan mempunyai
kesempatan yang cukup untuk mengenal alat-alat permainannya.
3. Alat permainan
Alat permainan yang digunakan harus disesuaikan dengan usia dan tahap
perkembangan otak.
4. Ruang untuk bermain
Macam-macam bermian
Macam-macam bermain menurut Hidayat (2005), macam-macam
bermain di antaranya adalah:
1. Bermain afektif sosial
Bermain ini menunjukkan adanya perasaan senang dalam berhubungan
dengan orang lain. Sifat dari permainan ini adalah orang lain yang berperan
aktif dan anak hanya berespon terhadap stimulasi sehingga akan
memberikan kesenangan dan kepuasan bagi anak.
2. Bermain bersenang-senang
Bermain ini hanya memberikan kesenangan pada anak melalui objek yang
ada sehingga anak merasa senang dan bergembira tanpa adanya kehadiran
orang lain. Sifat bermain ini adalah tergantung dari stimulasi yang
diberikan pada anak.
3. Bermain ketrampilan
Bermain ini dengan menggunakan objek yang dapat melihat kemampuan
ketrampilan anak yang diharapkan mampu untuk berkreatif dan trampil
dalam segala hal. Sifat dari permainan ini adalah bersifat aktif dimana anak
selalu ingin mencoba kemampuan dalam ketrampilan tertentu.
4. Bermain dramatik
Macam bermain ini dapat dilakukan anak dengan mencoba melakukan
berpura-pura dalam berperilaku. Sifat dari permainan ini adalah anak
dituntut aktif dalam memerankan sesuatu. Permainan dramatik dapat
dilakukan apabila anak sudah mampu berkomunikasi dan mengenal
kehidupan sosial.
5. Bermain menyelidiki
Bermain ini dengan memberikan sentuhan pada anak untuk berperan dalam
menyelidiki sesuatu atau memeriksa dari alat permainan, permainan ini
bersifat aktif pada anak dan dapat digunakan untuk mengembangkan
kemampuan kecerdasan pada anak. Sifat permainan tersebut harus selalu
diberikan stimulasi dari orang lain agar selalu bertambah dalam
kemampuan kecerdasan anak.
6. Bermain konstruksi
Bermain ini bertujuan untuk menyusun sesuatu objek permainan agar
menjadi sebuah konstruksi yang benar. Sifat dari permainan ini adalah aktif
dimana anak selalu ingin menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam
permainan dan akan dapat membangun kecerdasan pada anak.
7. Permainan
Permainan ini dapat dilakukan secara sendiri atau bersama temannya
dengan menggunakan beberapa peraturan permainan. Sifatnya adalah aktif,
anak akan memberikan respon kepada temannya sesuai dengan jenis
permainan dan akan berfungsi memberikan kesenangan yang dapat
mengembangkan perkembangan emosi pada anak.
8. Bermain onlooker
Jenis permainan ini adalah dengan melihat apa yang dilakukan oleh anak
lain yang sedang bermain tetapi tidak berusaha untuk bermain. Sifat dari
bermain ini adalah pasif akan tetapi anak akan mempunyai kesenangan atau
kepuasan sendiri dengan melihatnya.
9. Bermain soliter/mandiri
Merupakan bermain yang dilakukan secara sendiri hanya berpusat pada
permainannya sendiri tanpa mempedulikan orang lain. Sifatnya adalah aktif
akan tetapi bentuk stimulasi tambahan kurang, karena dilakukan sendiri
dalam perkembangan mental pada anak, kemudian dapat membantu untuk
menciptakan kemandirian pada anak.
10. Bermain paralel
Merupakan bermain secara mandiri tetapi di tengah-tengah anak lain yang
sedang bermain akan tetapi tidak ikut dalam kegiatan orang lain. Sifat dari
bermain ini adalah anak aktif secara mandiri tetapi masih dalam satu
kelompok, dengan harapan kemampuan anak dalam menyelesaikan tugas
mandiri dalam kelompok tersebut terlatih dengan baik.
11. Bermain asosiatif
D. Perencanaan
1. Jenis Program Bermain
Menggambar dan mewarnai gambar
2. Karakteristik Permainan
a. Malatih motorik halus
b. Melatih kesabaran dan ketelitian
3. Karakteristik Peserta
E. Strategi pelaksanaan
No
1.
Kegiatan
Waktu
Persiapan
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat-alat
c. Menyiapkan anak dan keluarga
5 menit
2.
Pembukaan
a. Membuka proses terapi bermain dengan mungacap
salam dan meperkenalan diri
b. Menjelaskan pada anak dan keluarga tentang tujuan,
manfaat bermain dan menjelaskan cara permainan
c. Mengajak anak bermain
d. Mengevaluasi respon anak dan keluarga
5 menit
3.
Kegiatan
a. Anak mulai menggambar hal yang disukai
b. Kemudian anak dianjurkan untuk mewarnai gambar
dengan warna yang disukai
c. Setelah selesai mewarnai gambar, anak dibantu untuk
melubangi bagian atas kertas gambar
d. Dipasang benang sepanjang 10 cm pada bagian atas
yang dilubangi
e. Gantungkan hasil mewarnai gambar di dekat tempat
tidur anak
20 menit
4.
Penutup 5 menit
Memberikan reward pada anak atas hasil karyanya
5 menit
Jumlah
35 menit
bermain
G. Evaluasi Hasil Terapi Bermain
Daftar Pustaka
Andang, I. (2009). Education Games. Yogyakarta: Pro U Media.
Hidayat,A, A. (2005).Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba
Medika.
Hardjadinata, Y. (2009). Batitaku Mandiri.Jakarta: Dian Rakyat.
Soetjiningsih.
(2007).
Permasalahannya. Jakarta:
Buku
Ajar
Tumbuh
Kembang
Remaja
dan
Sagung Seto.
Supartini, Y. (2008). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Wong, L. Donna. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol.1. Edisi 6.
Jakarta:
EGC.
Negeri Jakarta.