Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
KELOMPOK 3
Thomas Yuda
NIM 836159817
Titi Elijah
NIM 836151909
Tri Aprianto
NIM 836160463
NIM 836174461
Yuristeria Hidjaz
NIM 836162023
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JAKARTA (POKJAR KALIDERES)
TAHUN 2016
Pendekatan dalam pengajaran IPS di Sekolah Dasar
Hipotesis
Data
Kesimpulan
1. Masalah
Masalah ada dalam pikiran berkaitan dengan gejala yang tampak atau dapat ditangkap oleh
pancaindra kita. Misalnya, suatu waktu terjadi hujan lebat sehingga air sungai melimpah keluar
dari badan sungai dan masuk ke kawasan sekitar aliran sungai. Apa-apa yang diamati adalah
fenomena atau gejala alam.
Proses berfikir terjadi bila ada proses asimilasi ( kontak objek dengan pikiran) dan
keterkaitan konsep-konsep dalam pikiran dengan informasi tentang objek yang disebut proses
akomodasi. Masalah yang dirumuskan pada dasarnya merupakan hasil rekayasa pikiran
berkenaan dengan fenomena dan teori dan nilai yang ada pada pikiran kita.
2. Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa latin hypo dan thesis.Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu
kesimpulan yang masih sementara atau setengah benar dan masih memerlukan pengujian dan
pembuktian.Sedangkan Asumsi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan unsurunsur yang dipermasalahkan yang diterima sebagai kebenaran tanpa bukti-bukti.
Data berasal dari bahasa latin datum yang artinya satu informasi petunjuk.Instrumen yang baik
adalah alat yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dan ini dikenal sebagai alat yang valid atau
sahih. Apabila data mengenai hal-hal yang bersifat psikologis, sosial atau kultural diperlukan alat
pengumpul data berupa pedoman observasi, data cek, catatan pengamatan, angket, pedoman wawancara
dan tes.
4. Kesimpulan
Kesimpulan adalah hipotesis yang telah diuji dan dibuktikan kebenarannya.Teori merupakan bentuk
pengetahuan yang paling tinggi dan merupakan isi pokok ilmu pengetahuan.
Orientasi ini sering diberi label bermacam-macam, seperti inquiry, discovery, problem solving,
critical thinking, reflective thinking, induction, dan investigator ( Jarolimek, 1971: 11).:
Menurut Jarolimek (1971) menyebutkan sebagai idea cantered program atau program
pembelajaran yang berorientasi pada ide atau gagasan. Gagasan yang dimaksud adalah konsep,
generalisasi, konstruksi, ide dasar, ide pokok, atau pengertian umum.
D. KONSEP
Konsep merupakan suati kata atau pernyataan abstrak yang berguna untuk mengelompokkan
benda, idea tau peristiwa. Apabila dilihat dari sifatnya, ada beberapa konsep, yakni konsep teramati atau
observed concept, konsep tersimpul atau inferred concept, konsep relasional atau relational concept, dan
konsep ideal atau ideal type concept. (Fenton: 1966, Jarolimek: 1971, Banks: 1977). Konsep teramati
adalah konsep yang contohnya dapat ditangkap pancaindra, seperti manusia, rumah, jalan raya, bising,
manis, merdu. Konsep tersimpul adalah konsep yang contohnya harus disimpulkan dari beberapa hasil
pengamatan atau beberapa peristiwa sebagai indikator. Misalnya, sopan, tertib, pahlawan, makmur, dan
adat.
Konsep relasional adalah konsep yang melibatkan jarak dan atau waktu. Misalnya, abad,
dasawarsa, mile, lintang, bujur, isobar, isotherm , kawasan, dan landasan-preen.Konsep ideal adalah
konsep tersimpul yang lebih abstrak dan merupakan konsep yang memerlukan pengumpulan indikator
yang lebih luas. Misalnya, keadilan, pancasila, takwa, nyaman, patriotik, kasih sayang, kejujuran, dan
kesejahteraan.
E.GENERALISASI
Generalisasi adalah pernyataan mengenai keterkaitan dua konsep atau lebih Contohnya, perilaku
guru di muka kelas merupakan produk interaktif antara kompetensi mengajar guru dengan lingkungan
belajar.
Secara umum generalisasi dapat digolongkan menjadi tiga aaras (Banks, 1977: 99-100):
1. Generalisasi aras tinggi.
2. Generalisasi aras sedang.
3. Generalisasi aras rendah.
Generalisasi aras tinggi, berlaku secara universal, artinya pernyataan itu berlaku, di mana saja, kapan
saja dan bagi siapa saja.contohnya : manusia dengan lingkungannya.
Generalisasi aras sedang berlaku terbatas pada suatu wilayah budaya atau kurun waktu
tertentu.contohnya : pada masa penjajahan Belanda kesempatan pendidikan bagi rakyat Indonesia sangat
terbatas .
Generalisasi aras rendah berlaku lebih terbatas lagi pada lingkup yang lebih sempit.contohnya :
pada musim angin barat penghasilan nelayan tradisional di pelabuhan ratu menurun karena terbatas
frekuensi dan jarak tangkapan ikan.
F. TEORI/KONSTRUK
Teori atau konstruk merupakan bentuk pengetahuan tertinggi yang dapat digunakan untuk
menerangkan dan memperkirakan perilaku manusia (Banks, 1977 : 103). Teori aras tinggi yang
memenuhi syarat sebagai berikut :
Melukiskan hubungan antar konsep atau variable yang di definisikan secara jernih.
Mengandung system deduksi yang secara logis ajeg atau tetap.
Merupakan sumber dari hipotesis yang sudah di uji kebenarannya. (Banks,1977:103)
KEGIATAN BELAJAR 2
Pendekatan sosial, personal, dan perilaku pada prinsipnya merupakan bentuk sentuhan
pedagogisnya terhadap dimensi sosial dan personal atau dimensi inteligensia emosional atau emotional
intelligence menurut Goleman (1996).
A. EMOSI
Emosi (emotion) sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan
mental yang hebat atau meluap-luap. Goleman (1996) mengartikan emosi sebagai suatu perasaan dan
pikiran atau suatu keadaan biologis dan pisikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Tercakup dalam emosi ini adalah amarah, kesehatan, rasa takut, kenikmatan, cinta, kejutan jengkel, dan
malu (Goleman, 1996: 411- 412).
Menurut W.T. Grand Consortiums, dalam Goleman (1996: 426-427). Keterampilan emosional mencakup
hal-hal berikut:
1. Mengidentifikasi dan memberi nama perasaan-perasaan.
2. Mengungkapkan perasaan.
3. Menilai intensitas perasaan.
4. Mengelola perasaan.
5. Menunda pemuasan.
6. Mengendalikan dorongan hati.
7. Mengurangi stress.
8. Mengetahui perbedaan antara perasaan dan tindakan.
B. NILAI dan SIKAP
1. Nilai
Sesuatu dapat dinilai memiliki value atau harga apabila memang hal itu memiliki kualitas
kebaikan dan dilihat oleh pengamat sebagai hal yang baik.Nilai adalah suatu jenis kepercayaan yang ada
dalam keseluruhan sistem kepercayaan seseorang, mengenai bagaimana seseorang seharusnya atau tidak
seharusnya berperilaku atau perlu tidak sesuatu dicapai Nilai juga merupaka ukuran untuk menetapkan
baik dan buruk. Contohnya, setiap orang memiliki sistem nilai religi yang terbentuk dari pengetahuan
pemahaman pelaksanaan dan komitmen seseorang pada agama yang dipeluknya dengan baik.
2. Sikap
Sikap adalah suatu kondisi kesiapan mental dan syarat yang terbentuk melalui pengalaman yang
memancarkan arah atau pengarah yang dinamis terhadap respons atau tanggapan individu terhadap.objek
atau situasi yang dihadapinya.Sikap juga dapat bersifat simpleks atau sederhana atau dapat pula bersifat
multipleks atau rumit.
C. PERILAKU SOSIAL
Termasuk ke dalam keterampilan sosial, antara lain berkomunikasi (Krech dkk., 1962), membaca,
menulis, menggunakan kepustakaan, menganalisis, menggunakan peta (Pellison: 1989), keterampilan
sosial pada dasarnya mencakup semua kemampuan operasional yang memungkinkan individu dapat
berhubungan dan hidup bersama secara tertib dan teratur dengan orang lain.
Pembelajaran di bagikan menjadi dua , yaitu :
Pembelajaran formal yang menitikberatkan pada pemahaman dan analisis di dalam atau di luar
kelas.
Pembelajaran informal yang menitikberatkan pada penghayatan, pelibatan, dan penciptaan
suasana yang mencerminkan komitmen terhadap nilai dan sikap terutama di luar kelas.
Menawarkan 4 pendekatan yang berorientasi pada nilai dan sikap sebagai berikut:
Transmisi nilai secara bebas
Anak disajikan pilihan nilai secara bebas atas alternatif nilai yang secara sosial dapat diterima
dalam masyarakat Indonesia.
Guru memilih semua nilai yang seharusnya di terima oleh semua murid.
Guru menyiapkan bahan peragaan berupa : gambar , rekaman , dan lain lain.
Guru menyajikan konsep nilai
Guru menerapkankepada murid untuk menguasai nilai yang telah di kaji .
Guru meminta laporan penerapan nilai dan membicarakan kembali di kelas.