Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KIMIA FISIK III

THE WAVE EQUATION

DOSEN PENGAMPU: NAZARUDDIN, S.Si, M.Si, P.hD

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
1.
2.
3.
4.
5.
6.

RAMA AIDINA NURFITRIANA


DEWI JULIANTI
ANDRI
WANGI NASELIA VILASTA
SITI MARHAMAH
RTM INTAN

(RSA1C114013)
(RRA1C114009)
(A1C114033)
(A1C114019)
(A1C114010)
(A1C114036 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016

KATA PENGANTAR
1

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT.karena atas berkat


rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
The Wave of Equation.
Dalam penulisan makalah ini, penulis haturkan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang telah memberikan masukan dan sumbangsih
dalam penyelesaian karya ilmiah ini, kepada :
1. Bapak Nazaruddin, Msi, P.hD atas bimbingan serta motivasi yang tulus.
2. Orang tua beserta keluarga atas materi, dan doa yang tulus.
3. Serta teman-teman yang telah ikut mendukung secara moriil dan
memberikan masukan ide-ide kreatif sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sebagai landasan penulis dalam berkarya lebih baik lagi.Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi nyata bagi kehidupan dalam upaya
pembangunan bangsa.

Jambi, November2016

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
Cover
Kata Pengantar .....................................................................................

ii

Dafar Isi .................................................................................................

iii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................

BAB II. PEMBAHASAN


2.1Pengertian Gelombang.......................................................................

2.2Macam-macam Gelombang...............................................................

2.3 Sifat-sifat Gelombang.......................................................................

2.4 Pemanfaatan Gelombang...................................................................

2.5 Hukum Gerak Newton......................................................................

2.6 Penurunan rumus...............................................................................

15

BAB III. PENUTUP


5.1 Kesimpulan........................................................................................
Daftar Pustaka

18

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gelombang adalah gejala rambatan dari suatu getaran/usikan. Gelombang
akan terus terjadi apabila sumber getaran ini bergetar terus menerus. Gelombang
membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya.Gelombag berdasarkan
mediumnya dibagi menjadi dua bagian yaitu gelombang mekanik dan juga
gelombang elektromaknetik. Berdasarkan arah getar dan arah rambatnya juga
dibagi menjadi dua, yaitu: gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Berdasarkan Amplitudonya(simpangan terjauh) Gelombang juga dibagi menjadi
dua yaitu: gelombang berjalan dan juga gelombang diam Gelombang mekanik
adalah gelombang yang dalam proses perambatannya memerlukan medium (zat
perantara) . Artinya jika tidak ada medium, maka gelombang tidak akan terjadi.
Sedangkan Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dalam proses
perambatannya tidak memerlukan medium (zat perantara). Artinya gelombang ini
bisa merambat dalam keadaan bagaimanapun tanpa memerlukan medium.
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus
dengan arah rambatannya.Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
rambatnya sejajar dengan arah getarannya.Gelombang berjalan adalah gelombang
yang amplitudonya tetap pada setiap titik yang dilalui gelombang, Gelombang
diam adalah gelombang yang amplitudonya berubah. . Di dalam video yang bapak
Walter Lewin tampilkan membahas tentang gelombang denngan menggunakan
media tali.Dimana tali tersebut menunjukkan adanya lembah dan juga
bukit.Disitulah letak adanyagelombang tersebut. Gelombang yang cocok dengan
bahasan pak walter adalah gelombang transversal dimana gelombang yang arah
getarnya tegak lurus dengan arah rambatannya. Bentuk Getarannya berupa lembah
dan bukit. Selain itu juga dibahas tentang Hukum Gerak Newton . Oleh karena itu
dalam bahasan kami akan dibahas tentang gelombang dan juga hukum gerak
newton tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa pengertian gelombang?
2. Apakah macam-macam gelombang itu?
3. Bagaimana sifat-sifat gelombang?
4. Bagaimana pemanfaatan gelombang dalam kehidupan ?
5. Bagaimana bunyi Hukum Newton pertama, kedua, dan ketiga?
6. Bagaimana penurunan rumus yang disampaikan oleh Mr. Walter pada
video kedua dan ketiga?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Gelombang
Gelombang adalah gejala rambatan dari suatu getaran/usikan. Gelombang
akan terus terjadi apabila sumber getaran ini bergetar terus menerus. Gelombang
membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya. Contoh sederhana
gelombang, apabila kita mengikatkan satu ujung tali ke tiang, dan satu ujung
talinya lagi digoyangkan, maka akan terbentuk banyak bukit dan lembah di tali
yang digoyangkan tadi, inilah yang disebut gelombang.
2.2. Macam-Macam Gelombang
1. Berdasarkan Mediumnya Gelombang dibagi dua, yaitu :
a. Gelombang Mekanik
Gelombang

mekanik

adalah

gelombang

yang

dalam

proses

perambatannya memerlukan medium (zat perantara) . Artinya jika tidak ada


medium, maka gelombang tidak akan terjadi. Contohnya adalah Gelombang
Bunyi yang zat perantaranya udara, jadi jika tidak ada udara bunyi tidak akan
terdengar.
b. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dalam proses
perambatannya tidak memerlukan medium (zat perantara). Artinya gelombang
ini bisa merambat dalam keadaan bagaimanapun tanpa memerlukan
medium.Contohnya adalah gelombang cahaya yang terus ada dan tidak
memerlukan zat perantara.

2. Berdasarkan Arah Getar dan Arah Rambatnya, Gelombang dibagi


menjadi dua, yaitu
a. Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak
lurus dengan arah rambatannya.Bentuk Getarannya berupa lembah dan bukit
(dapat dilihat pada gambar di bawah).

Berdasarkan gambar di atas dapat saya jelaskan bahwa :


Arah rambat gelombang di atas adalah ke kiri dan ke kanan,
sedangkan arah getarnya adalah ke atas dan ke bawah.Jadi itulah yang
dimaksud arah rambat tegak lurus dengan arah getarnya.Contohnya adalah
gelombang pada tali yang saya contohkan di atas.
Istilah-istilah dalam gelombang transversal :
Puncak gelombang adalah titik tertinggi pada gelombang (misal b dan f)
Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang (misal d dan
h)
Bukit gelombang adalah lengkungan obc atau efg
Lembah gelombang adalah cekungan cde atau ghi
Amplitude (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai
oleh partikel (misal b b1 atau d d1)
4

Panjang Gelombang () adalah jarak antara dua puncak berurutan (misal


bf ) atau jarak antara dua dasar berurutan (misal dh)
Gelombang transversal merambat pada medium padat karena gelombang
ini membutuhkan medium yang relatif kaku untuk merambatkan energi
getarnya. Jika medium tempat merambat tidak kaku, partikel medium akan
saling meluncur. Dengan demikian, gelombang transversal tidak dapat
merambat dalam medium fluida (zat cair dan gas).
Gelombang transversal dapat diperoleh dengan menarik sebuah slinki
dalam arah horizontal, kemudian menggetarkan ujung slinki ke atas dan ke
bawah, energi getaran tersebut akan dipindahkan dari ujung yang satu ke
ujung yang lain dan terbentuklah gelombang. Pada saat energi getaran
berpindah, medium tempat gelombang merambat bergerak ke atas dan ke
bawah sehingga gerak medium tersebut tegak lurus terhadap gerak
gelombang.
.

b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar
dengan arah getarannya.Bentuk getarannya berupa rapatan dan renggangan
(Dapat dilihat pada gambar di bawah).

Berdasarkan gambar kita ketahui bahwa :


Arah rambat gelombangnya ke kiri dan ke kanan, dan arah
getarnya ke kiri dan ke kanan pula.Oleh karena itu gelombang ini adalah
gelombang longitudinal yang arah getar dan arah rambatnya sejajar.
Contoh gelombang ini adalah Gelombang bunyi, di udara yang dirambati
gelombang ini akan terjadi rapatan dan renggangan pada molekulmolekulnya, dan saat ada rambatan molekul-molekul ini juga bergetar.
Akan tetapi getaranya hanya sebatas gerak maju mundur dan tetap di titik
keseimbang, sehingga tidak membentuk bukit dan lembah.

3. Berdasarkan Amplitudonya(simpangan terjauh) Gelombang juga dibagi


menjadi dua :
a. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada
setiap titik yang dilalui gelombang, misalnya gelombang pada tali.

b. Gelombang diam
Gelombang diam adalah gelombang yang amplitudonya berubah, misalnya
gelombang pada senar gitar yang dipetik.

2.3. Sifat-Sifat Gelombang


a. Dipantulkan (Refleksi)
Tentunya sahabat sudah sangat mengerti tentang pemantulan ini, jadi
secara garis besar saya rasa kita sudah sepaham.
Dalam pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan gelombang, yaitu :

Besar sudut datangnya gelombang sama dengan sudut pantul gelombang.

Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak pada satu
bidang datar.

b. Dibiaskan (refraksi)
Pembiasan gelombang adalah pembelokan arah rambat gelombang karena
melalui medium yang berbeda kerapatannya.

c. Dipadukan (interferensi)
Perpaduan gelombang terjadi apabila terdapat gelombang dengan
frekuensi dan beda fase saling bertemu. Hasil interferensi gelombang akan ada 2,
yaitu konstruktif (saling menguatkan) dan destruktif (saling melemahkan).
Interferensi Konstruktif terjadi saat 2 gelombang bertemu pada fase yang sama,
sedangkan interferensi destruktif terjadi saat 2 gelombang bertemu pada fase yang
berlawanan.

d. Dibelokkan/disebarkan (Difraksi)
Difraksi gelombang adalah pembelokkan/penyebaran gelombang jika
gelombang tersebut melalui celah. Geja difraksi akan semakin tampak jelas
apabila celah yang dilewati semakin sempit.

e. Dispersi Gelombang
Dispersi adalah penyebaran bentuk gelombang ketika merambat melalui
suatu medium. Dispersi tidak akan terjadi pada gelombang bunyi yang merambat
melalui udara atau ruang hampa. Medium yang dapat mempertahankan bentuk
gelombang tersebut disebut medium nondispersi.

f. Dispolarisasi (diserap arah getarnya)


Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga
hanya tinggal memiliki satu arah saja. Polarisasi hanya akan terjadi pada
gelombang transversal, karena arah gelombang sesuai dengan arah polarisasi, dan
sebaliknya, akan terserap jika arah gelombang tidak sesuai dengan arah polarisasi
celah tersebut.

2.4 Pemanfaatan Gelombang


Sangat banyak pemanfaatan dari gelombang dengan mempertimbangkan berbagai
sifat gelombang yang ada di sekitar kita. Beberapa diantaranya adalah

Gelombang TV dan Radio untuk komunikasi.

Gelombang Micro yang dimanfaatkan untuk memasak makanan atau yang


kita kenal dengan microwave

Gelombang bunyi yang sangat membantu bidang kesehatan, yaitu


Ultrasonik pada peralatan USG untuk memeriksa ada tidaknya penyakit.

2.5. Hukum Gerak Newton


Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika
klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu
benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan
pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad, dan dapat dirangkum
sebagai berikut:
1. Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan
kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda
tersebut]Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda
tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami
percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat dari kerangka acuan inersial.
2. Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan
sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah
gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik
terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda
tersebut terhadap waktu.

10

3. Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang
sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang
memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya
sebesar F kepada benda A. F dan F memiliki besar yang sama namun
arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi,
dengan F disebut sebagai aksi dan F adalah reaksinya.
Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam
karyanya Philosophi Naturalis Principia Mathematica, pertama kali diterbitkan
pada 5 Juli 1687.Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan meniliti
gerak dari bermacam-macam benda fisik maupun sistem. Contohnya dalam jilid
tiga dari naskah tersebut, Newton menunjukkan bahwa dengan menggabungkan
antara hukum gerak dengan hukum gravitasi umum, ia dapat menjelaskan hukum
pergerakan planet milik Kepler.
Hukum Newton diterapkan pada benda yang dianggap sebagai partikel,
dalam evaluasi pergerakan misalnya, panjang benda tidak dihiraukan, karena
objek yang dihitung dapat dianggap kecil, relatif terhadap jarak yang
ditempuh.Perubahan bentuk (deformasi) dan rotasi dari suatu objek juga tidak
diperhitungkan dalam analisisnya.Maka sebuah planet dapat dianggap sebagai
suatu titik atau partikel untuk dianalisa gerakan orbitnya mengelilingi sebuah
bintang.
Dalam bentuk aslinya, hukum gerak Newton tidaklah cukup untuk menghitung
gerakan dari objek yang bisa berubah bentuk (benda tidak padat).Leonard Euler
pada tahun 1750 memperkenalkan generalisasi hukum gerak Newton untuk benda
padat yang disebut hukum gerak Euler, yang dalam perkembangannya juga dapat
digunakan untuk benda tidak padat.Jika setiap benda dapat direpresentasikan
sebagai sekumpulan partikel-partikel yang berbeda, dan tiap-tiap partikel
mengikuti hukum gerak Newton, maka hukum-hukum Euler dapat diturunkan dari
hukum-hukum Newton.Hukum Euler dapat dianggap sebagai aksioma dalam
menjelaskan gerakan dari benda yang memiliki dimensi.

11

Ketika kecepatan mendekati kecepatan cahaya, efek dari relativitas khusus harus
diperhitungkan.
2.5.1Hukum pertama Newton
Hukum I: Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak
lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya.
Hukum ini menyatakan bahwa jika resultan gaya (jumlah vektor dari semua
gaya yang bekerja pada benda) bernilai nol, maka kecepatan benda tersebut
konstan. Dirumuskan secara matematis menjadi:

Artinya :

Sebuah benda yang sedang diam akan tetap diam kecuali ada resultan
gaya yang tidak nol bekerja padanya.

Sebuah benda yang sedang bergerak, tidak akan berubah kecepatannya


kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya.

Hukum pertama newton adalah penjelasan kembali dari hukum inersia yang
sudah

pernah

dideskripsikan

memberikan penghargaan pada

oleh

Galileo.Dalam

bukunya

Newton

Galileo untuk hukum ini.Aristoteles

berpendapat bahwa setiap benda memilik tempat asal di alam semesta: benda
berat seperti batu akan berada di atas tanah dan benda ringan seperti asap
berada di langit. Bintang-bintang akan tetap berada di surga. Ia mengira bahwa
sebuah benda sedang berada pada kondisi alamiahnya jika tidak bergerak, dan
untuk satu benda bergerak pada garis lurus dengan kecepatan konstan
diperlukan sesuatu dari luar benda tersebut yang terus mendorongnya, kalau
tidak benda tersebut akan berhenti bergerak. Tetapi Galileo menyadari bahwa
gaya diperlukan untuk mengubah kecepatan benda tersebut (percepatan),
tetapi untuk mempertahankan kecepatan tidak diperlukan gaya. Sama dengan
12

hukum pertama Newton : Tanpa gaya berarti tidak ada percepatan, maka
benda berada pada kecepatan konstan.
2.5.2 Hukum kedua Newton
Hukum kedua : Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah
gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding
terbalik dengan massanya".
Hukum kedua menyatakan bahwa total gaya pada sebuah partikel sama
dengan banyaknya perubahan momentum linierp terhadap waktu :

Karena hukumnya hanya berlaku untuk sistem dengan massa konstan,


variabel massa (sebuah konstan) dapat dikeluarkan dari operator diferensial
dengan menggunakan aturan diferensiasi. Maka,

Dengan F adalah total gaya yang bekerja, m adalah massa benda, dan
a adalah percepatan benda. Maka total gaya yang bekerja pada suatu benda
menghasilkan percepatan yang berbanding lurus.
Massa yang bertambah atau berkurang dari suatu sistem akan
mengakibatkan perubahan dalam momentum. Perubahan momentum ini

13

bukanlah akibat dari gaya. Untuk menghitung sistem dengan massa yang bisa
berubah-ubah, diperlukan persamaan yang berbeda.
Sesuai dengan hukum pertama, turunan momentum terhadap waktu tidak
nol ketika terjadi perubahan arah, walaupun tidak terjadi perubahan
besaran.Contohnya adalah gerak melingkar beraturan. Hubungan ini juga
secara tidak langsung menyatakan kekekalan momentum: Ketika resultan
gaya yang bekerja pada benda nol, momentum benda tersebut konstan. Setiap
perubahan gaya berbanding lurus dengan perubahan momentum tiap satuan
waktu.
Hukum kedua ini perlu perubahan jika relativitas khusus diperhitungkan,
karena dalam kecepatan sangat tinggi hasil kali massa dengan kecepatan tidak
mendekati momentum sebenarnya (Wikipedia:2016).
2.5.3 Hukum ketiga Newton
Hukum ketiga : Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan
berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama
besar dan berlawanan arah.
Benda apapun yang menekan atau menarik benda lain mengalami
tekanan atau tarikan yang sama dari benda yang ditekan atau ditarik. Kalau
anda menekan sebuah batu dengan jari anda, jari anda juga ditekan oleh batu.
Jika seekor kuda menarik sebuah batu dengan menggunakan tali, maka kuda
tersebut juga "tertarik" ke arah batu: untuk tali yang digunakan, juga akan
menarik sang kuda ke arah batu sebesar ia menarik sang batu ke arah kuda.
Hukum ketiga ini menjelaskan bahwa semua gaya adalah interaksi antara
benda-benda yang berbeda, maka tidak ada gaya yang bekerja hanya pada
satu benda. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B, benda B secara
bersamaan akan mengerjakan gaya dengan besar yang sama pada benda A dan
kedua gaya segaris. Seperti yang ditunjukan di diagram, para peluncur es (Ice
skater) memberikan gaya satu sama lain dengan besar yang sama, tetapi arah

14

yang berlawanan. Walaupun gaya yang diberikan sama, percepatan yang


terjadi tidak sama. Peluncur yang massanya lebih kecil akan mendapat
percepatan yang lebih besar karena hukum kedua Newton. Dua gaya yang
bekerja pada hukum ketiga ini adalah gaya yang bertipe sama. Misalnya
antara roda dengan jalan sama-sama memberikan gaya gesek.
Secara sederhananya, sebuah gaya selalu bekerja pada sepasang benda,
dan tidak pernah hanya pada sebuah benda. Jadi untuk setiap gaya selalu
memiliki dua ujung. Setiap ujung gaya ini sama kecuali arahnya yang
berlawanan. Atau sebuah ujung gaya adalah cerminan dari ujung lainnya.
Secara matematis, hukum ketiga ini berupa persamaan vektor satu dimensi,
yang bisa dituliskan sebagai berikut. Asumsikan benda A dan benda B
memberikan gaya terhadap satu sama lain.

Dengan
Fa,b adalah gaya-gaya yang bekerja pada A oleh B, dan
Fb,a adalah gaya-gaya yang bekerja pada B oleh A.
Newton menggunakan hukum ketiga untuk menurunkan hukum
kekekalan momentum, namun dengan pengamatan yang lebih dalam,
kekekalan momentum adalah ide yang lebih mendasar (diturunkan melalui
teorema Noether dari relativitas Galileo dibandingkan hukum ketiga, dan
tetap berlaku pada kasus yang membuat hukum ketiga newton seakan-akan
tidak berlaku. Misalnya ketika medan gaya memiliki momentum, dan dalam
mekanika kuantum(Wikipedia:2016).

15

2.6 Penurunan Rumus dari Video Kedua dan Ketiga oleh Bapak Walter
Lewin

Berdasarkan penurunan rumus diatas didapatlah rumus dibawah ini,

16

Gambar diatas diperoleh penulis dari video ketiga yang menyatakan


adanya pengaruh v terhadap terbentuknya bukit dan lembah pada materi
persamaan gelombang ini.
Arah rambat gelombang di atas adalah ke kiri dan ke kanan, sedangkan
arah getarnya adalah ke atas dan ke bawah.Jadi itulah yang dimaksud arah rambat
tegak lurus dengan arah getarnya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada pembahasan materi The Wave Equation ini adalah,
1. Berdasarkan video pertama yang dipaparkan oleh Mr. Walter bahwa jika
seutas tali diberi energi atau digetarkan ujung yang, maka ujung lainnya
akan ikut bergetar dan akan membentuk gelombang (bukit) juga
terbentuklah lembah.

17

2. Berdasarkan hasil penurunan rumus disampaikan oleh Mr. Walter pada


video kedua dan ketiga, didapatlah rumus sebagai berikut:

3. Hasil analisis video Mr. Walter tentang The Wave of Equation adalah,
disebut gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya
sejajar dengan arah getarannya. Bentuk getarannya berupa rapatan dan
renggangan (Dapat dilihat pada gambar di bawah) atau kita kenal adanya
lembah dan bukit.

DAFTAR PUSTAKA
Akhanggit.
2016.
Gelombang
https://akhanggit.wordpress.com/tag/lembah-gelombang/.
tanggal 17 November 2016)

Transversal.
(Diakses pada

Alfatah, Arif. 2009. Bahas Tuntas 1001 Soal Fisika.Yogyakarta : Pustaka


Widyatama.
Setiono, Budi. 2011. Bahas Total. Jakarta Selatan : KAWAHmedia.

18

Wikipedia.
2016.
Hukum
Gerak
Newton.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gerak_Newton. (Diakses tanggal 17
November 2016 )
Zakapedia.Gelombang.http://www.artikelsiana.com/2015/07/bunyi-hukumnewton-12-3-rumus-contoh-contoh.html# `.(Diakses pada tanggal
November 2016)

19

17

Anda mungkin juga menyukai