Anda di halaman 1dari 5

IDENTITAS PASIEN

Nama

: Tn. AW

Usia

: 53 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Jl. Cisanggurung, Cikadut-Cimenyan Bandung

Status Perkawinan

: Menikah

Pekerjaan

: Wiraswasta

Suku Bangsa

: Sunda

Agama

: Islam

Tanggal Masuk RS

: 24 November 2015

Tanggal Pemeriksaan : 25 November 2015

KELUHAN UTAMA
BAB hitam seperti aspal 1 hari SMRS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengeluhkan BAB hitam seperti aspal 3 hari SMRS. Tidak disertai dengan
mencret dan dalam sehari 2 kali BAB. Keluhan disertai dengan nyeri perut bagian bawah,
nyeri seperti ditusuk-tusuk namun tidak menjalar, nyeri muncul tiba-tiba dan hilang
timbul. Pasien merasakan mual tetapi tidak ada muntah.
Keluhan disertai dengan lemas badan sampai pasien kesulitan untuk berjalan, ketika
berjalan pasien merasakan sesak namun menyangkal sering terbangun karena sesak dan
saat tidur pasien tidak membutuhkan bantal yang tinggi atau dalam posisi setengah
duduk. Keluhan disertai penurunan nafsu makan dan pasien sulit makan selama 5 hari.
pasien menyangkal adanya perdarahan baik di gusi ataupun di gigi, lebam-lebam.
Pasien tidak merasa ada benjolan dileher ataupun ketiak.
Pasien memiliki riwayat sakit kuning dari 2 tahun yang lalu dan sering keluar
masuk Rumah Sakit 3 bulan sekali karena keluhan yang sama. Pasien menyangkal memiliki
penyakit kronis, tidak memiliki penyakit darah tinggi.
Riwayat keluarga pasien, ayahnya memiliki penyakit paru-paru dan pasien memiliki 4
saudara kandung. Menurut keterangan pasien, dikeluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit kuning, baik ayah, ibu ataupun ke 4 saudara kandungnya.

RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, minuman bersoda, ataupun
mengkonsumsi jamu kemasan. Pasien hanya memiliki kebiasaan mengkonsumsi arak.

EVANS SYNDROME

* Definisi: Kombinasi (baik stimultan/sekuensial) autoimun hemolitic anemia (AIHA) dan


imun trombositopenia purpura, terkadang dengan imun neutropenia secara idiopatik.
* Epidemiologi: Jarang terjadi di dunia, di Malaysia ditemukan 12 dari 220 pasien, jenis
kelamin, usia, dan etnik tidak berpengaruh.
* Etipatogenesis: Autoantibodies yang menyerang spesifik antigen pada RBC, platelet, atau
neutrofil. Penurunan level serum dari IgG, IgM, dan IgA, penurunan T helper (sel T 4) dan
peningkatan suppressor sel T (sel T 8)
Biasanya berasosiasi dengan Systemic Lupus Erythematous, ataupun penyakit autoimun
lainnya.
* Manifestasi Klinis: Pucat, lesu, sakit kuning, gagal jantung, ptechiae, memar, perdarahan
mukokutan.
Kronik limfadenopati, hepatomegali atau splenomegali
* Diagnosis: Cek CBC, reticulocyte count, Direct antiglubulin test (DAT) is used to
determine whether the amount of certain antibodies is higher than normal, lupus antibody
(lupus

like

inhibitor)

immunoglobulins

dan

antinuclear

antibody

(ANA)

test,

mengukur

serum

* Diagnosis banding: ALPS (autoaimune lymphoproliferative syndrome)

* Terapi:

- Prednisone 1-2mg/kgBB 2-3 kali sehari


- Intravenous immunoglobulins
- Immunomodulating agents: Danazol 400mg
- Rituximab 375mg/m2/minggu
- Splenectomy
- Haemopoietic stem cell transplantation
* Prognosis: Angka kematian 7-36%

Anda mungkin juga menyukai