Anda di halaman 1dari 10

Anemia

1. Definisi
Pnurunan jumlah masa RBC sehingga tidak memenuhi fungsi untuk
membawa Oksigen dalam jumlah yang cukupke jaringan perifer.
Menurut WHO 2011:
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
hamil

Jumlah Hb g/dL
<13
<12
< 11

2. Etiologic

Etiologic anemia defisiensi besi : Asupan fe nutrisi yang kurang.

Etiologi anemia aplastic : supresi sumsum tulang sehingga eritropoiesis


menurun, dikarenakan, genetic, mutasi gen, radiasi, obat-obatan pencetus
supresi sumsum tulang
Anemia pada Laukemia : karena peningkatan limfopoiesis atau monopoiesis
mensupresi eritropoiesis
Etiologic anmia hemolitik : defek sintesis membrane rbc atau defek pada
pembentukan hb sehingga rbc leih cepat didegradasi oleh RES

Etiologic anemia makrositik


a. Defisiensi asam folat,
Kurang asupan, alkoholisme, peningkatan pada kebutuhan individu :
hamil, bayi, proliferasi sel yang cepat, sirosis.
b. defisiensi b12
Kurangnya asupan b12, aklorida sehingga absorpsi b12 menurun, celiac
disease, anemia pernisiosa, pancreatitis kronis sehingga malabsopsi b12.
c. obat2an : metrotreksat (antagonis asam folinat), 6-merkaptopurin
(antagonis basa purin), sitosin arabinose (antagonis basa pyrimidine)
siklofosfamid, trimetropim (inhibitor dihidrofolat reductase)arsenic,
fenitoin, NO

3. Epidemiologi
Di Indonesia
Kategori
presentasi
Anak prasekolah
30-40%
Anak usia sekolah
25-35 %
Peremuan dewasa
30-40 %
Hamil
50-70%
Laki-laki
20-30%
Pekerja berpenghasilan rendah
30-40%
Sumber : prevalensi anemia 1989, IPD UI Edisi 5

Lokasi

Anak 0-4

5-12 th

Laki-laki

Wanita

Wanita

Negara

th
12%

7%

3%

14%

hamil
11%

maju
Negara

51%

46%

26%

59%

47%

43%

37%

18%

51%

35%

Berkemban
g
Dunia

4. Manifestasi Klinis
Manifestasi umum : lemah, lesu, cepat lelah, tinnitus, mata
berkunang, acral dingin, dispepsi, sesak nafas,konjungtiva pucat,
excertional dispnea, takipnea, konsentrasi menurun, murmur ejeksi
sistolik.
Manifestasi khas :
a. Defisiensi Fe : disfagia, atrofi papilla lidah, stomatitis angularis,
kuku sendok (koilonichia)
b. Magaloblastik : glositis, gangguan neurologi pada defisiensi B12
1. Gejala umum anemia.
2. Gejala akibat penyebab pendarahan : polimenor,
menometroragi, melena, hematoskezia, eppistaksis, gusi
berdarah
3. Gejala akibat defisiensi asam folat : hipertrofi gingiva
4. Gejala akibat defisiensi B12 : Neuropati perifer (fenomena
sarung tangan/kaus kaki), gangguan kognitif, gangguan
memori, gangguan tidur, depresi, mania, psikosis
5. Akibat hemolisis intravascular : hemosiderinuria,
hemoglobinemia
6. Akibat hemolisis intravascular : urobilinogenuria dan
c.
d.
e.
f.

urobilinuria
Hemolitik : ikterik hemolitik, splenomegaly, hepatomegali
Aplastic : pendarahan/tanda infeksi
Keganasan (leukemia) : bb menurun tiba-tiba,
Penyakit kronis :
a. CKD : gejala anemia, sesak, hipertensi,
b. TB : anemia + manifestasi TB

5. Diagnosis
Pemeriksaan diagnosis :
a. Laboratorium : hematologi rutin : (Hb, Ht, RBC, Leukosit,
trombosit,) indeks eritrosit (mcv, mch, mchc), apus darah tepi.
Apus sumsum tulang

b. Untuk anemia defisiensi besi : cek fe serum, TIBC, Transferin,


ferritin, cek kadar fe pada apusan sumsum tulang.
Kriteria diagnostic : jika pada SADT menunjukan hipokrom
mikrosit dengan :
1. Ferritin serum : < 20 mg/L
2. Apus sumsum tulang dengan Prussian blue : penurunan atau
tidak adanya cadangan besi
3. Dengan diberi SF 3x 200 mg selama 4 minggu menunjukan
peningkatan HB > 2G/Dl
4. Memenuhi 2 dari : Fe serum < 50 mg/dL, TIBC > 350 mg/dL,
transferrin < 15%
c. Anemia megaloblastik : folat serum, serum B12, SADT
d. Anemia hemolitik : bilirubin serum total, direct, indirect,
elektroforesis hb, cek adanya hepatosplenomegali, SADT

a. Anemia hemolitik imun


1. Anemia hemolitik tipe hangat
2. Anemia hemolitik tipe dingin
b. Anemia hemolitik non imun
Definisi :
Kadar hb yang kurang akibat kerusakan eritrosit yang lebih cepat dari
kemampuan sumsum tulang untuk menggantikannya
Etiologic : defek molecular sintesis protein hb dan memberan rbc
Klasifikasi
1. Anemia hemolisis herediter
a. Defek enzim :
1. Defek jalur embden Meyerhof
Defisiensi piruvat kinase, defisiensi glukosa fosfat isomerase,
defisiensi fosfogliserat kinase.
2. Defek jalur heksosa monofosfat : G6PD, Defisiensi glutation
reductase
b. Hb pati : thalassemia, sickle cell, hb pati lain
c. Membranopati : herediter sferositosis
2. Anemia hemolisis dapatan

a. Sindrom uremic hemolitik, DIC, infeksi malaria, clostridium

Anda mungkin juga menyukai