PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
disebut arteriola. Arteriola ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujungujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabang-cabanginilah yang
dinamakan kapiler. Di dalam sistem peredaran darah, arteri terdiri atas 2 macam, yakni
arteri pulmonalis dan arteri hepatica. Arteri pulmonalis (arteri paru-paru) merupakan
pembuluh nadi yang membawadarah kotor atau mengandung CO2 keluar dari jantung
menuju paru-paru (pulmo). Adapun arteri hepatica merupakan pembuluh nadi yang
membawa darah bersih (kaya O2) menuju ke hepar (hati).
2.2.2 Pembuluh Vena (Vena)
Pada dasarnya, fungsi pembuluh balik berkebalikan dengan pembuluh nadi.
Pembuluh balik (vena) berfungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh menuju
jantung. Bisa juga disebut, pembuluh balik adalah pembuluh darah yang berasal dari
tubuh menuju jantung. Diameter pembuluh balik lebih besar daripada pembuluh arteri,
yakni berkisar 25 mm. Pada tubuh manusia, kebanyakan pembuluh nadi terletak pada
permukaan tubuh. Sehingga, pembuluh ini terlihat kebiru-biruan pada permukaan kulit.
Pembuluh nadi memiliki dinding arteri, sementara pembuluh balik terdapat
dinding vena. Dinding vena juga tersusun atas 3 jaringan, meliputi jaringan ikat pada
lapisan paling luar, jaringan otot yang sangat tipis dan kurang elastis/kurang kenyal di
tengahnya, dan jaringan endotelium yang melapisi permukaan dalam vena. Pada vena
terdapat cabang yang dinamakan venula. Venula bercabang menjadi pembuluh yang
lebih kecil lagi, yang disebut kapiler. Selain itu, terdapat vena yang berhubungan secara
langsung dengan jantung dan paru-paru. Pembuluh balik demikian dinamakan vena
cava.
Pada umumnya, darah yang mengalir pada vena mengandung banyak darah kotor
kaya CO2. Kecuali vena pulmonalis, vena yang keluar membawa oksigen dari paruparu. Oksigen yang dibawa vena pulmonalis ini akan dibawa kembali menuju jantung.
Selain berbagai pembuluh vena tersebut, menurut letaknya, terdapat pula jenis
pembuluh balik yang lain. Khususnya vena cava yang memiliki dua jenis pembuluh,
yakni vena cava superior dan vena cava inferior. Vena cava superior adalah pembuluh
vena yang berasal dari organ-organ tubuh bagian atas, seperti kepala, leher, dan rambutrambut. Sedangkan vena cava inferior adalah pembuluh vena yang berasal dari organ-
organ tubuh bagian bawah, seperti lambung, usus, hati, pankreas, paru-paru, ginjal, kaki,
dan lain sebagainya.
2.2.3 Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah berbentuk kecil/halus yang
berasal dari percabangan pembuluh arteriol dan venula. Pada percabangan pembuluh
arteriol, pembuluh kapiler memiliki diameter. Sedangkan pada percabangan venula,
pembuluh kapiler memiliki diameter + 0,2 mm. Pada pembuluh kapiler terdapat sebuah
dinding yang bersifat per meabel. Sehingga, cairan tubuh dan zat-zat terlarut yang
melewatinya dapat keluar masuk melalui dinding sel tersebut. Selain itu pada pembuluh
kapiler juga terjadi pertukaran oksigen, karbondioksida, dan zat-zat makanan, serta
hasil-hasil ekskresi dengan jaringan yang ada di sekeliling kapiler darah. Oleh karena
kondisi suhu lingkungan dan bahan kimiawi seperti histamin, diameter pembuluh
kapiler ini dapat berubahubah. Pengaruh pengaruh temperatur/suhu lingkungan yang
rendah, pembuluh kapiler dapat mengalami penyempitan. Sebaliknya, apabila suhu
lingkungan tinggi (naik) pembuluh kapiler dapat membesar kembali. Nah, dari
penjelasan tersebut kita ketahui bahwa antara arteri, vena dan kapiler saling bekerja
sama dalam mengedarkan darah. Ketiganya akan membentuk sistem organ dalam tubuh
yang dinamakan sistem peredaran darah.
2.3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi mengalirkan
darah ke seluruh tubuh. Jenis-jenis dari pembuluh darah yaitu pembuluh nadi, pembuluh
vena, dan pembuluh kapiler. Salah satu gangguan pembuluh darah yaitu Teleangiektasia
hemoragik herediter (Penyakit Rendu-Osler-Weber), adalah suatu kelainan yang
diturunkan, yang dapat mengenai hati.
3.2
Saran
MAKALAH
PEMBULU DARAH
NAMA KELOMPOK:
M. RIZKY KIAT