Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem peredaran darah adalah kesatuan organ yang berperan dalam proses transfortasi
yang terjadi dalam tubuh manusia. Tentunya apabila kita mendengar hal tersebut, secara
otomatis fikiran kita akan langsung teringat pada darah, pembuluh darah, jantung dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan sistem peredaran darah. Dimana darah bertindak sebagai
penyalur zat-zat yang terkandung dalam darah, pembuluh darah sebagai media penyalurnya
dan jantung bertindak sebagai mesin yang membantu proses peredaran darah melalui
pembuluh darah. Namun apabila terjadi ketidaksetimbangan pada proses tersebut, akan
terjadi gangguan-gangguan yang dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan
terutama jika terjadi pada pembuluh darah.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari pembuluh darah ?
b. Apa saja jenis pembuluh darah ?
c. Apa gangguan dalam pembuluh darah ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembuluh Darah


Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi mengalirkan darah ke
seluruh tubuh. Secara umum pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika adventisia,
tunika media dan tunika intima. Tunika adventisia merupakan lapisan paling luar berupa
jaringan ikat yang kuat. Tunika media merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot polos.
Tunika intima membentuk dinding dalam dari pembuluh darah terdiri dari sel-sel endotel.
Celah antara sel-sel endotel membentuk pori-pori pembuluh darah.
Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan vena, juga disebut demikian karena mereka
membawa darah keluar atau masuk ke jantung. Kerja pembuluh darah membantu jantung
untuk mengedarkan sel darah merah atau eritrosit ke seluruh tubuh dan mengedarkan sari
makanan, oksigen dan membawa keluar karbon dioksida. Fungsi pembuluh darah arteri
adalah mengedarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan fungsi pembuluh darah
vena adalah mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung.
2.2 Jenis - jenis Pembuluh darah
2.2.1 Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah
dari dalam jantung ke seluruh tubuh. Bisa saja diartikan pembuluh darah yang
mengalirkan darah keluar dari jantung. Diameter pembuluh nadi bervariasi, mulai dari
yang paling besar yaitu aorta sampai ke cabangcabang yang paling kecil yaitu arteriol.
Kebanyakan pembuluh nadi mengalirkan darah yang mengandung oksigen. Pada
pembuluh nadi terdapat dinding yang bersifat elastis (kenyal) dan mampu berkontraksi.
Dinding pembuluh nadi ini terdiri atas 3 macam jaringan, meliputi jaringan ikat pada
lapisan paling luar, jaringan otot yang tebal, dan jaringan endotelium yang melapisi
permukaan dalam arteri.Penimbunan senyawa-senyawa lemak pada dinding arteri dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh dan hilangnya kekenyalan dinding. Kondisi
demikian disebut arteriosklerosis.
Arteri yang membawa darah dari ventrikel kiri jantung menuju seluruh tubuh
disebut aorta. Sementara, arteri bercabang-cabang membentuk pipa yang lebih kecil

disebut arteriola. Arteriola ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujungujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabang-cabanginilah yang
dinamakan kapiler. Di dalam sistem peredaran darah, arteri terdiri atas 2 macam, yakni
arteri pulmonalis dan arteri hepatica. Arteri pulmonalis (arteri paru-paru) merupakan
pembuluh nadi yang membawadarah kotor atau mengandung CO2 keluar dari jantung
menuju paru-paru (pulmo). Adapun arteri hepatica merupakan pembuluh nadi yang
membawa darah bersih (kaya O2) menuju ke hepar (hati).
2.2.2 Pembuluh Vena (Vena)
Pada dasarnya, fungsi pembuluh balik berkebalikan dengan pembuluh nadi.
Pembuluh balik (vena) berfungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh menuju
jantung. Bisa juga disebut, pembuluh balik adalah pembuluh darah yang berasal dari
tubuh menuju jantung. Diameter pembuluh balik lebih besar daripada pembuluh arteri,
yakni berkisar 25 mm. Pada tubuh manusia, kebanyakan pembuluh nadi terletak pada
permukaan tubuh. Sehingga, pembuluh ini terlihat kebiru-biruan pada permukaan kulit.
Pembuluh nadi memiliki dinding arteri, sementara pembuluh balik terdapat
dinding vena. Dinding vena juga tersusun atas 3 jaringan, meliputi jaringan ikat pada
lapisan paling luar, jaringan otot yang sangat tipis dan kurang elastis/kurang kenyal di
tengahnya, dan jaringan endotelium yang melapisi permukaan dalam vena. Pada vena
terdapat cabang yang dinamakan venula. Venula bercabang menjadi pembuluh yang
lebih kecil lagi, yang disebut kapiler. Selain itu, terdapat vena yang berhubungan secara
langsung dengan jantung dan paru-paru. Pembuluh balik demikian dinamakan vena
cava.
Pada umumnya, darah yang mengalir pada vena mengandung banyak darah kotor
kaya CO2. Kecuali vena pulmonalis, vena yang keluar membawa oksigen dari paruparu. Oksigen yang dibawa vena pulmonalis ini akan dibawa kembali menuju jantung.
Selain berbagai pembuluh vena tersebut, menurut letaknya, terdapat pula jenis
pembuluh balik yang lain. Khususnya vena cava yang memiliki dua jenis pembuluh,
yakni vena cava superior dan vena cava inferior. Vena cava superior adalah pembuluh
vena yang berasal dari organ-organ tubuh bagian atas, seperti kepala, leher, dan rambutrambut. Sedangkan vena cava inferior adalah pembuluh vena yang berasal dari organ-

organ tubuh bagian bawah, seperti lambung, usus, hati, pankreas, paru-paru, ginjal, kaki,
dan lain sebagainya.
2.2.3 Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah berbentuk kecil/halus yang
berasal dari percabangan pembuluh arteriol dan venula. Pada percabangan pembuluh
arteriol, pembuluh kapiler memiliki diameter. Sedangkan pada percabangan venula,
pembuluh kapiler memiliki diameter + 0,2 mm. Pada pembuluh kapiler terdapat sebuah
dinding yang bersifat per meabel. Sehingga, cairan tubuh dan zat-zat terlarut yang
melewatinya dapat keluar masuk melalui dinding sel tersebut. Selain itu pada pembuluh
kapiler juga terjadi pertukaran oksigen, karbondioksida, dan zat-zat makanan, serta
hasil-hasil ekskresi dengan jaringan yang ada di sekeliling kapiler darah. Oleh karena
kondisi suhu lingkungan dan bahan kimiawi seperti histamin, diameter pembuluh
kapiler ini dapat berubahubah. Pengaruh pengaruh temperatur/suhu lingkungan yang
rendah, pembuluh kapiler dapat mengalami penyempitan. Sebaliknya, apabila suhu
lingkungan tinggi (naik) pembuluh kapiler dapat membesar kembali. Nah, dari
penjelasan tersebut kita ketahui bahwa antara arteri, vena dan kapiler saling bekerja
sama dalam mengedarkan darah. Ketiganya akan membentuk sistem organ dalam tubuh
yang dinamakan sistem peredaran darah.
2.3

Gangguan dalam pembuluh darah

2.3.1 Telangiektasia Hemoragik Herediter


Teleangiektasia hemoragik herediter (Penyakit Rendu-Osler-Weber) adalah suatu
kelainan yang diturunkan, yang dapat mengenai hati. Bila terkena, di dalam hati akan
terbentuk teleangiektasia (pembuluh darah yang secara abnormal melebar). Pembuluh
darah yang abnormal ini membentuk lintasan pendek (shunt) antara arteri dan vena.
Shunt bisa menyebabkan kegagalan hati yang berat, yang selanjutnya dapat merusak dan
menyebabkan terjadinya pembesaran hati. Aliran darah yang melalui shunt juga bisa
menghasilkan suara bising yang berkesinambungan (bruit) bila dilakukan pemeriksaan
dengan stetoskop. Sebagian dari hati membentuk jaringan parut (sirosis dan fibrosis)
dan tumor non-kanker yang berasal dari pembuluh darah (hemangioma).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi mengalirkan
darah ke seluruh tubuh. Jenis-jenis dari pembuluh darah yaitu pembuluh nadi, pembuluh
vena, dan pembuluh kapiler. Salah satu gangguan pembuluh darah yaitu Teleangiektasia
hemoragik herediter (Penyakit Rendu-Osler-Weber), adalah suatu kelainan yang
diturunkan, yang dapat mengenai hati.
3.2

Saran

Dengan mempelajari sistem pembuluh darah, kita dapat mengetahui definisi,


jenis, dan penyakit yang dapat ditimbulkan dari pembuluh darah. Sehingga kita dapat
lebih berhati-hati menjaga kesehatan tubuh kita.

MAKALAH
PEMBULU DARAH

NAMA KELOMPOK:
M. RIZKY KIAT

MTs N BATU MERAH AMBON


2017

Anda mungkin juga menyukai