Anda di halaman 1dari 14

18 Makanan Peningkat Antibodi

Posted by dedimisbahatori on May 5, 2013 in Gizi, Obat, Penyakit, Suplemen


http://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2013/05/05/18-makanan-peningkat-antibodi/

Antibodi atau Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan tubuh lapis ketiga yang bersifat
spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen yang dihasilkan oleh mikroorganisme parasit yang
masuk ke dalam tubuh mahluk hidup. Fungsinya sangat spesifik dan hanya merespon terhadap
antigen-antigen tertentu saja. Berikut adalah mbermacam-macam jenis Immunoglobulin

Immunoglobulin
Immunoglobulin G ( Ig G )

Merupakan satu-satunya immunoglobulin yang mampu melewati plasenta

Merupakan kekebalan pasif dari ibu kepada anaknya sera merupakan pertahanan utama
untuk bayi pada minggu-minggu pertama dalam kehidupannya (dari kolustrum)

Immunoglobulin M ( Ig M )

Disintesis pertama kali sebagai stimulus terhadap antigen

Tidak dapat melalui plasenta

Immunoglobulin A ( Ig A )

Ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh pada mukosa saluran nafas, intestinal, urin,
genital, saliva, air mata dll

Dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium

Immunoglobulin D ( Ig D )

Melekat pada permukaan luar sel limfosit B

Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivitas sel limfosit B
tersebut.

Immunoglobulin E ( Ig E )

Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil

Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam reaksi alergi

Reaksi Imunoglubin E terhadap alergen/ antigen


Berikut ini beberapa macam makanan peningkat antibodi:

1. Buah jeruk
Vitamin C adalah antioksidan kuat yang dikenal untuk melawan infeksi dan membuat Anda tetap
sehat. Vitamin C meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi sel darah
putih dan antibodi, senyawa penting untuk respon kekebalan. Vitamin C juga dapat mengurangi
risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kanker.

2. Bawang putih
Bawang putih adalah anggota dari keluarga bawang dengan potensi meningkatkan kekebalan
tubuh. Bawang putih merangsang replikasi pelawan infeksi, yaitu sel darah putih, meningkatkan
aktivitas sel pembunuh alami dan meningkatkan efisiensi antibodi.
Aroma menyengat dari bawang putih karena mengandung senyawa belerang yang dikenal
sebagai allicin. Senyawa ini bersifat antibakteri, antijamur dan antivirus. Bawang putih adalah
antioksidan alami yang mengurangi radikal bebas dalam aliran darah dan melindungi terhadap
pembentukan tumor.

3. Yogurt
Probiotik atau bakteri baik ditemukan dalam saluran pencernaan Anda. Ketika Anda sakit,
simbiosis atau keseimbangan alami dari bakteri baik dan buruk di dalam usus menjadi tidak
imbang. Mengkonsumsi yogurt dengan kultur bakteri hidup dapat membantu memulihkan
bakteri sehat. Yogurt juga merupakan sumber mineral selenium, antioksidan yang meningkatkan
sel-sel pembunuh dan memobilisasi melawan sel kanker.
Probiotik dalam yoghurt adalah bakteri sehat yang menjaga usus dan saluran pencernaan
terbebas dari kuman penyebab penyakit. Meskipun sudah tersedia dalam bentuk suplemen,
sebuah penelitian dari University of Vienna di Austria menemukan bahwa 7 ons yoghurt tiap hari
sama efektifnya dengan obat penguat kekebalan.
Dalam sebuah penelitian di Swedia terhadap 181 orang karyawan pabrik, mereka yang minum
suplemen harian Lactobacillus reuteri (probiotik khusus yang berfungsi merangsang sel-sel darah
putih) memiliki jumlah 33% hari sakit lebih sedikit daripada yang diberi plasebo.

4. Teh hijau
Teh hijau kaya akan polifenol atau antioksidan tanaman, yang melindungi tubuh terhadap
mikroorganisme dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Polifenol melindungi tubuh terhadap
kerusakan oksidatif akibat radikal bebas dan komponen berbahaya yang menyebabkan penuaan
dini.

5. Jahe
Komponen aktif dalam jahe yang ditemukan dalam akar adalah minyak atsiri. Gingerol dan
shogalo adalah senyawa fenol yang memberikan rasa tajam pada jahe dan bersifat obat. Jahe
sering direkomendasikan sebagai teh atau untuk mandi air hangat karena jahe meningkatkan
produksi keringat ketika hangat. Ini membantu tubuh menghilangkan kuman dan racun. Jahe
juga bisa meringankan mulas, mual, muntah, migrain dan bertindak sebagai agen anti-inflamasi.

6. Ikan dan kerang


Ikan mengandung berbagai senyawa untuk meningkatkan kekebalan, termasuk asam lemak
omega-3 dan antioksidan selenium. Asam lemak omega-3 terutama ditemukan dalam lemak ikan

seperti salmon, mackerel, tuna, trout dan ikan haring serta biji rami, meningkatkan aktivitas
fagosit.
Fagosit adalah sel darah putih yang menelan bakteri dan melindungi tubuh terhadap infeksi.
Selenium membantu tubuh dalam produksi sitokin, protein yang menghilangkan virus dari tubuh.
Selenium banyak terkandung dalam kerang, lobster, dan kepiting. Fungsinya membantu sel darah
putih memproduksi protein sitokin yang membantu virus flu keluar dari tubuh.
Salmon, makarel, dan ikan haring kaya lemak omega-3 yang berguna mengurangi peradangan,
meningkatkan aliran udara, serta melindungi paru-paru dari flu dan infeksi pernapasan.

7. Sayuran merah dan oranye


Paprika, labu, ubi jalar, tomat, labu, wortel dan sayuran berwarna cerah lainnya kaya akan betakaroten. Beta-karoten meningkatkan jumlah sel pembunuh alami, melawan infeksi dan
membantu sel-sel T, semuanya diperlukan untuk respon kekebalan. Tubuh akan
mengkonversikan beta-karoten dari makanan menjadi vitamin A. Vitamin A adalah lini pertama
terhadap penyakit.

8. Brokoli
Dengan kuntum warna terang dan padat hijau, brokoli adalah anggota dari sayuran calciferous.
Brokoli kaya akan vitamin A, C dan E, yang menjadikannya sebagai pembangkit tenaga
antioksidan. Brokoli berisi glucosinolate, yang merangsang sistem kekebalan tubuh dan
sulforaphanes, yaitu agen ampuh anti-kanker.

9. Gandum dan barley


Menurut laporan sebuah penelitian di Norwegia, biji-bijian ini mengandung beta-glucan, sejenis
serat dengan kemampuan antimikroba dan antioksidan yang lebih kuat daripada echinacea.
Ketika hewan memakan senyawa ini, mereka cenderung lebih jarang terserang influenza, herpes,
bahkan antraks. Pada manusia, manfaatnya dapat meningkatkan imunitas, memeprcepat
penyembuhan luka, dan membantu antibiotik bekerja lebih baik.

10. Sup Ayam


Peneliti dari Universitas Nebraska menemukan bahwa mie ramen rasa ayam memblokir migrasi
peradangan akibat sel darah putih.
Temuan ini penting karena gejala pilek merespon akumulasi sel-sel di saluran bronkial. Asam
amino sistein dihasilkan dari ayam selama proses memasak. Bahan kimia ini menyerupai obat
bronkitis acetylcysteine.
Apabila ditambahkan rempah-rempah seperti bawang putih dan bawang merah, dapat
meningkatkan kekebalan tubuh.

11. Daging sapi

Kekurangan seng merupakan salah satu kekurangan gizi yang paling umum pada orang dewasa
Amerika, terutama bagi vegetarian dan orang yang telah mengurangi porsi makan daging sapi,
sumber utama mineral yang memperkuat kekebalan.
Kekurangan zinc dalam taraf ringan saja dapat meningkatkan risiko infeksi. Seng dalam
makanan sangat penting untuk perkembangan sel-sel darah putih, sel-sel sistem kekebalan tubuh
yang berfungsi mengenali dan menghancurkan bakteri, virus, dan berbagai macam substansi
lainnya.

12. Kentang manis berfungsi sebagai benteng lini pertama terhadap bakteri dan virus yang tak
diinginkan.
Untuk tetap kuat dan sehat, kulit membutuhkan vitamin A. Vitamin A memainkan peran utama
dalam produksi jaringan ikat, sebuah komponen kunci dari kulit.
Salah satu cara terbaik mendapatkan vitamin A dalam makanan adalah dari makanan yang
mengandung beta-karoten (seperti kentang manis) yang diubah oleh tubuh menjadi vitamin A.

13. Jamur
Selama berabad-abad, orang di seluruh dunia telah memanfaatkan jamur demi sistem kekebalan
tubuh yang sehat.
Penelitian menunjukkan bahwa jamur meningkatkan produksi dan aktivitas sel darah putih,
membuatnya lebih agresif. Hal ini baik bila tubuh terkena infeksi.

14. Semangka
Kaya akan air dan menyegarkan, semangka masak juga memiliki banyak mengandung
antioksidan yang kuat, glutathione. Dikenal untuk membantu memperkuat sistem kekebalan
tubuh sehingga dapat memerangi infeksi, glutathione ditemukan dalam daging seperti daging
buah merah di dekat kulit yang menyegarkan itu.

15. Bayam
Bayam adalah salah satu makanan yang harus Anda mengkonsumsi secara teratur. Folat adalah
salah satu dari senyawa-senyawa kimia yang ditemukan pada bayam. Folat diperlukan untuk
produksi dan pemeliharaan sel-sel baru, untuk sintesis DNA dan RNA, serta untuk mencegah
perubahan DNA, dan, dengan demikian, untuk mencegah kanker. Makanlah bayam mentah atau
dimasak sebentar untuk mendapatkan manfaat yang terbaik.

16. Ubi jalar


Seperti wortel, ubi jalar memiliki beta karoten-antioksidan, yang pel sampai merusak radikal
bebas. Ubi juga bermegah vitamin A, yang terkait dengan memperlambat proses penuaan dan
dapat mengurangi risiko beberapa kanker.

17. Dadih (Probiotik Khas Nusantara)


Produk olahan susu fermentasi secara tradisional sudah dikenal sejak dahulu di berbagai negara
di dunia. Salah satunya adalah Sumatra Barat yang dikenal dengan nama dadih atau dadiah.
Olahan probiotik ini dibuat dari susu kerbau, kemudian disimpan dalam bambu yang ditutup
dengan daun pisang atau plastik. Selanjutnya, susu kerbau ini akan mengalami fermentasi alami
selama 2-3 hari, hingga terjadi penggumpalan.
Hasil fermentasi dari susu kerbau ini akan menghasilkan bakteri baik yaitu asam laktat,
Lactobacillus casei. Bakteri ini sangat baik untuk menjaga metabolisme tubuh. Secara in viro,

mampu menurunkan kolesterol darah sebanyak 34%. Selain itu, asam laktat juga dapat mencegah
kanker usus.
Kandungan asam laktat yang tinggi, membuat cita rasanya asam. Di kalangan masyarakat
Minangkabau, selain dikonsumsi secara langsung, juga dijadikan sebagai lauk pendamping nasi.
Biasanya dadih dijajakan di warung pinggir jalan atau pasar tradisional. Ada yang dikemas dalam
bentuk bambu, ada juga yang dijual dalam bentuk potongan bulat. Teksturnya lembut seperti
mentega dan berwarna putih, karena terbuat dari 100% susu kerbau.

18. Kefir
Kefir wujudnya agak kental dan memiliki rasa sedikit asam meski tidak sekental yoghurt.
Merupakan hasil fermentasi dari susu. Itulah beberapa kesamaan kefir dengan yoghurt. Yang
membedakannya adalah proses pembuatannya. Pada proses fermentasi yoghurt, digunakan
bakteri Bifidobacterium sp. dan Lactobacillus sp., di samping Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus. Sedangkan kefir dibuat dengan menggunakan biji kefir yang
mengandung bakteri Streptococci dan Lactobacilli / Streptococcus sp dan Lactobacilli.
Beberapa manfaat kefir yaitu:
Menekan pertumbuhan bakteri jahat dalam sistem pencernaan sehingga sangat baik untuk
mengatasi masalah pencernaan. Berperan sebagai probiotik.

Menurunkan kolesterol.

Mencegah kanker atau tumor, khususnya kanker saluran pencernaan.

Membantu penderita lactose intolerance untuk mendapatkan manfaat gizi dari susu,
karena pada susu fermentasi seperti kefir, laktosa yang ada sudah dipecah.

[Dari berbagai sumber]

Anda mungkin juga menyukai