Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

IPA BIOLOGI
TENTANG UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
SAEFUL BAHRINUDIN
OPAN SUGONO
SITI ROHMAH B
SANAH
SITI MAESOFAH
MIAH MURTAFIAH

SMK ALIHYA KADURONYOK PANDEGLANG


BANTEN

2017

PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM


Cuaca adalah kondisi atmosfer yang berlangsung dalam waktu yang singkat dengan kurun waktu
yang sempit, sedangkan Iklim adalah keadaan atmosfer yang berlangsung dalam waktu yang
lama dan dalam cakupan wilayah yang luas.. Perbedaan iklim di bumi disebabkan oleh adanya
pengaruh rotasi dan revolusi bumi serta perbedaan letak lintang. Berdasarkan definisi tersebut,
antara cuaca dan iklim hanya berbeda dalam hal waktu dan wilayah cakupan. Karena cuaca dan
iklim merupakan fenomena atmosfer, maka tidak ada perbedaan antara unsur-unsur dari cuaca
dan iklim itu tersebut.
UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
Unsur-unsur cuaca dan iklim meliputi:

Suhu Udara
Matahari adalah sumber panas utama bagi bumi dan atmosfernya. Namun, panas
matahari yang sampai ke permukaan bumi berbeda-beda di setiap tempat. Hal ini
menyebabkan suhu udara di setiap tempat berbeda-beda pula.
Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan suhu udara, antara lain sebagai berikut:
o Sudut Datang Sinar Matahari
Kita tentu sudah mengetahui bahwa bumi itu berbentuk bulat. Dalam bentuk yang
demikian sudut datang sinar matahari ke setiap daerah di bumi tidak sama karena
terkait dengan letak lintang suatu wilayah. Sudut datang sinar matahari di wilayah
yang berbeda di lintang rendah lebih besar daripada di wilayah yang berada di
lintang tinggi. Oleh karena itu, di daerah khatulistiwa suhunya lebih tinggi
daripada di daerah subtropis dan kutub. Sudut datang sinar matahari adalah sudut
yang dibentuk oleh arah datangnya sinar matahari pada permukaan bumi.
Berdasarkan hasil pengamatan, fluktuasi suhu tahunan berbeda-beda antara
daerah yang satu dengan yang lain. Karena suhu udara berkaitan dengan lintang
bumi, fluktuasi suhu udara di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi tiga pola
sebagai berikut:

o Pola Khatulistiwa
Fluktuasi temperatur tahunan di daerah khatulistiwa itu kecil, lebih kecil daripada
fluktuasi temperatur harian. Pola khatulstiwa mempunyai dua maksimum dan dua
minimum, yaitu poda saat matahari berada di atas suatu daerah dan pada saat
berada di garis balik.
o Pola Daerah Sedang
Fluktuasi temperatur tahunan di daerah ini besar, lebih besar daripada
fluktuasi temperatur harian. Fluktuasi temperatur ini akan lebih besar jika suatu
daerah terletak di tengah benua dan akan lebih kecil jika berdekatan dengan laut.
Dalam pola ini ada satu maksimum dan satu minimum.
o Pola Daerah Kutub
Fluktuasi temperatur tahunan di wilayah kutub sangat besar. Pola ini
hanya mempunyai satu maksimum dan satu minimum.
o Lama Penyinaran Matahari
Lamanya penyinaran matahari di khatulistiwa sebenarnya diukur selama
12 jam sejak matahari terbit hingga terbenam. Namun, dengan adanya faktor
penghalang misalnya pohon dan bangunan tinggi, pengukuran tersebut sulit untuk
dilakukan. Oleh karena itu, di Indonesia lamanya penyinaran matahari diukur
selama 8 jam mulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00.
Lamanya penyinaran matahari biasanya dinyatakan dalam satuan jam dan persen
(%). Dengan demikian lamanya penyinaran matahari = 100% jika matahari
menyinari suatu daerah selama 8 jam dan berarti di daerah tersebut langit cerah
atau tidak tertutup awan. Lamanya penyinaran matahari diukur dengan
menggunakan alat Campbell Stokes/Heliograf. Campbell Stokes/Heliograf
dipasang dengan ketinggian 125 cm di atas permukaan tanah. Campbell
Stokes/Heliograf terdiri atas bola gekas padat dengan diameter 4 inchi (10,1 cm)
yang dipasang di dalam bidang lengkung. Dengan demikian sinar matahari dapat
dikumpulkan pada satu titik. Sinar itu akan membakar kertas pias yang dipasang
pada alat tersebut sehingga membentuk tanda yang menunjukkan lamanya
penyinaran matahari.
o Ketinggian Tempat
Kita tentu pernah merasakan perbedaan suhu udara di daerah dataran
rendah dengan daerah dataran tinggi atau pegunungan. Suhu udara di daerah
dataran rendah lebih tinggi daripada di daerah dataran tinggi atau pegunungan.

Keadaan tersebut sesuai dengan karakteristik atmosfer, terutama pada lapisan


troposfer, yaitu setiap kenaikan 100 meter suhu udaranya turun 0,5 C.

Kejernihan Atmosfer
Kejernihan atmosfer mempengaruhi besarnya panas matahari yang
sampai ke permukaan bumi. Hal ini disebabkan gas-gas di dalam atmosfer
berpengaruh terhadap pemantulan dan penghamburan sinar matahari. Di
daerah yang atmosfernya kotor hanya menerima panas secara langsung
dalam jumlah sedikit, sedangkan di daerah yang tidak berawan akan
menerima panas secara langsung dalam jumlah yang banyak.

o Jarak Ke Laut
Suatu tempat yang dekat dengan laut atau danau suhu udara rata-rata hariannya
tinggi, sedangkan tempat yang jauh dengan laut atau danau suhu udara rata-rata
hariannya rendah keadaan tersebut dipengaruhi oleh sifat air dan tanah (daratan)
dalam menerima panas. Air lebih lambat menerima dan melepaskan panas,
sedangkan daratan lebih cepat dalam menerima dan melepaskan panas.
Pengukuran suhu udara pada saat tertentu dapat dilakukan dengan menggunakan
termometer, sedangkan suhu rata-rata harian diukur selama satu hari (siang dan
malam) dengan thermometer/termograf. Jasil pencatatannya disebut termogram.

Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara setiap satuan luas bidang
datar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Makin tingi suatu tempat makin
rendah tingkat kerapatan udaranya. Oleh karena itu, tekanan udara makin ke atas makin
rendah.
Sebaran tekanan udara suatu daerah dapat digambarkan dalam tampilan peta yang
ditunjukan oleh garis isobar. Isobar adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat
yang mempunyai tekanan udara yang sama pada saat yang sama pula.

Angin
o Arah AnginAngin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan
udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Adapun penyebab perbedaan
tekanan udara adalah intensitas panas matahari. Udara yng terkena panas matahari
akan mengambang sehingga tekanan udara menjadi rendah, sedangkan daerah
yang tidak mendapat sinar matahari tekanan udaranya tinggi. Oleh karena itu,

udara bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi menuju daerah yang
bertekanan udara rendah.

Di permukaan bumi daerah yang mempunyai tekanan udara rendah adalah di


daerah khatulitiwa karena selalu mendapatkan sinar matahari. Adapun di daerah
kutub utara dan kutub selatan tekanan udaranya lebih tinggi. Oleh karena itu,
aliran udara bergerak dari daerah kutub menuju khatulistiwa. Hubungan antara
tekanan udara dengan arah angin dinyatakan dalam Hukum
o Boys Ballot Bahwa udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
yang bertekanan rendah.
Arah angin akan membelok ke kanan di Belahan Bumi Utara (BBU) dan
membelok ke kiri di Belahan Bumi Selatan (BBS).

Kecepatan Angin
Besar kecilnya kecepatan angin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai
berikut.

Besar kecilnya gaya gradien barometrik.


Gaya gradien barometrik adalah besarnya perbedaan tekanan udara
antara 2 isobar yang berjarak 11 km dan dinyatakan dalam milibar
(mb). Makin besar perbedaan tekanan udara tersebut, maka akan
makin cepat angin itu bergerak.

Banyak sedikitnya hambatan.


Faktor yang dapat menjadi hambatan gerakan angin antara lain
relief permukaan bumi, gedung-gedung (bangunan), dan pohonpohon. Makin banyak rintangan yang menghalangi laju gerakan
angin, makin lambat gerakan angin tersebut.

Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin adalan


anemometer. Ada beberapa jenis anemometer, salah satu jenis
adalah anemometer mangkok. Pada anemometer terdapat peralatan
elektronik yang berfungsi mencatat gerakan angin. Pembacaan alat
itu harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu, misalnya harian.

Jenis-Jenis Angin
Tekanan udara berbeda-beda antar tempat dan pada tempat tertentu
dapat berubah secara dinamis. Perbedaan tekanan udara itu
menyebabkan terjadinya angin. Oleh karena itu, angin sangat
beragam bergantung tempatnya. Angin selalu diberi nama sesuai
dengan arah asalnnya. Ragam angin di bumi antara lain sebagai
berikut:

Angin Barat
Angin barat bertiup dari lintang 35 LU/LS menuju 60 LU/LS. Karena
pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), angin barat mengalami pembelokan
arah. Di belahan bumi utara angin itu menjadi angin barat daya, sedangkan
di belahan bumi selatan menjadi angin barat laut.

Angin Kutub
Angin kutub berhembus dari daerah bertekanan tinggi di sekitar kutub ke
arah daerah sedang. Di BBU, angin tersebut berhembus dari arah timur
laut menjadi angin timur laut, sedangkan di BBS angin tersebut berembus
dari arah arah tenggara menjadi angin tenggara.

Angin Pasat
Angin pasat berhembus dari daerah sub tropik (30 LU/LS) menuju daerah
khatulistiwa. Angin itu terbentuk karena adanya ruang kosong di daerah
khatulistiwa akibat pengembangan udara oleh sinar matahari. Ruang
kosong itu kemudian diisi udara yang bertekanan tinggi dari daerah sub
tropik. Karena pengaruh gaya coriolis, udara yang bergerak dari BBU
dibelokkan ke kiri sehingga disebut angin pasat timur laut. Adapun udara
yang bergerak dari arah BBS di belokkan ke kanan sehingga disebut angin
pasat tenggara.
Di Indonesia pada bulan Juli terjadi angin pasat tenggara dan pada bulan
Januari terjadi angin pasat timur laut.
Di daerah khatulistiwa, karena massa udara yang selalu tinggi akibat
pengembangan udara, udara akan bergerak naik yang disebut angin anti
pasat. Angin anti pasat kemudian turun sebagai angin kering di daerah

lintang 25 LU/LS 30 LU/LS. Keadaan itulah yang menyebabkan


terbentuknya gurun-gurun di daerah subtropis.

Angin Siklon
Angin siklon terjadi jika suatu daerah yang bertekanan rendah dikelilingi
oleh suatu daerah yang bertekanan tinggi. Akibatnya,udara akan mengalir
dari daerah bertekanan udara tinggi menuju daerah yang bertekanan udara
rendah. Karena pengaruh gaya coriolis, arah angin mengalami
pembelokan. Jika angin siklon berada di belahan bumi utara, arah angin
berputar searah dengan putaran jarum jam. Jika angin siklon terjadi di
belahan bumi selatan, arah perputarannya berlawanan dengan putaran
jarum jam.

Angin Anti Siklon


Angin anti siklon terjadi jika suatu daerah yang bertekanan udara tinggi
dikelilingi oleh darah yang bertekanan udara rendah. Di permukaan bumi
daerah anti siklon terutama berada di atas laut atau lautan pada lintang 30
LU/LS. Karena pengaruh gaya coriolis, putaran angi ati siklon di BBU
searah dengan putaran jarum jam, sedangkan di BBS putaran angin anti
siklon berlawanan dengan putaran jarum jam.

Angin Musim
Angin musim merupakan suatu angin regional yang bertiup di daerah
tropis. Angin musim itu terjadi karena perbedaan suhu udara yang
mencolok antara daratan dan lautan. Pada periode April Oktober, saat
matahari di belahan bumi utara, Benua Asia mengalami pemanasan
maksimal. Akibatnya, Benua Asia mempunyai tekanan udara rendah.
Adapun di belahan bumi selatan (Benua Australia) mempunyai tekanan
udara yang lebi tinggi sehingga angin bertiup dari Benua Australia menuju
Benua Asia dan disebut angin muson tenggara. Angin itu hanya membawa
sedikit uap air sehinga pada periode itu di Indonesia mengalami musim
kemarau.
Pada periode Oktober April, saat matahari berada di belahan bumi
selatan, Benua Australia mengalami pemanasan maksimal. Akibatnya,
Benua Australia mempunyai tekanan udara rendah. Adapun di belahan
bumi utara (Benua Asia) mempunyai gtekanan udara yang lebih tinggi

sehingga angin bertiup dari Benua Asia menuju Benua Autralia dan
disebut angin muson timur. Karena bertiup melalui Samudera Hindia,
angin ini banyak mengandung uap air sehingga pada periode tersebut di
Indonesia mengalami musim hujan.

Angin Darat dan Angin Laut


Angin darat dan angin laut terjadi akibat adanya perbedaan sifat
pemanasan antara daratan dan lautan. Pada malam hari karena temperatur
laut lebih tinggi daripada daratan, tekanan udara di laut lebih rendah
daripada tekanan udara di darat. Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara
dari

darat

menuju

ke

laut

yang

disebut

angin

darat.

Pada siang hari karena temperatur daratan lebih tinggi daripada lautan,
tekanan udara di daratan lebih rendah daripada tekanan udara di lautan.
Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari laut menuju ke darat yang
disebut angin laut.

Angin Lembah dan Angin Gunung


Angin lembah dan angin gunung terjadi karena adanya perbedaan
pemanasan di daerah pegunungan. Perbedaan pemanasan itu disebabkan
oleh perbedaan luas lereng gunung dan lembah sehingga terdapat
perbedaan jumlah panas yang diterima pada satu satuan waktu.
Siang hari pemanasan lebih cepat terjadi pada lereng gunung sehingga
temperaturnya lebih tinggi daripada di lembah. Oleh karena itu, tekanan
udara di lereng gunung menjadi lebih rendah daripada di lembah sehingga
terjadi pergerakan udara dari lembah menuju ke lereng gunung.
Pergerakan udara itu disebut angin lembah.
Malam hari terjadi keadaan sebaliknya, yaitu suhu udara di lereng gunung
lebih rendah daripada di lembah sehingga tekanan udara di gunung lebih
besar daripada di lembah. Oelh karena itu, terjadi pergerakan udara dari
lereng dari gunung menuju lembah. Pergerakan udara itu disebut angin
gunung.

Angin Fohn
Angin fohn terjadi apabila ada gerakan massa udara yang menaiki suatu
pegunungan dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter. Massa udara yang

sampai ke puncak gunung akan mengalami kondensasi dan akibatnya


timbul hujan pada satu sisi lereng. Adapun pada lereng yang lain tidak
menjadi

hujan

karena

terhalang

tingginya

pegunungan.

Daerah yang tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan.


Pada daerah bayangan hujan itu angin dari atas pegunungan akan bergerak
menuruni lereng pegunungan dengan kecepatan tinggi. Hal itu
menyebabkan naiknya suhu udara karena setiap turun 100 meter udara
naik 1 C. Dengan demikian angin yang turun bersifat panas dan kering.
Angin itulah yang disebut angin lokal atau angin fohn atau angin terjun.
Beberapa kejadian Angin Fohn yang terjadi di Indonesia antara lain
sebagai berikut:

Angin Bohorok di Deli. Angin itu dapat merusak perkebunan


tembakau.

Angin Kumbang di Tegal dan Cirebon, bagi daerah tersebut


angin kumbang menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman
bawang karena di daerah sekitarnya menjadi tidak lembab.

Angin Gending di Pasuruan Purbolinggo, Jawa Timur.

Angin Berubu di Sulawesi Selatan.

Angin Wambraw di Biak, Papua.

Kelembaban Udara
Kelembapan udara digunakan untuk menyatakan banyaknya kandungan uap air di dalam
udara. Sebenarnya jumlah uap air di dalam udara hanya sekitar 2 % dari massa atmosfer.
Akan tetapi, uap air merupakan komponen utama yang sangat penting dari segi cuaca dan
iklim. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
o Besarnya uap air merupakan potensi terjadinya hujan (presipitasi) Uap air
mempunyai sifat meresap radiasi sehingga menentukan cepatnya kehilangan
panas. Dengan demikian uap air ikut mengatur temperatur.
o Makin besar uap air di dalam udara, makin besar jumlah energi potensial yang
tersedia di dalam atmosfer dan merupakan sumber atau awal terjadinya hujan
angin ((storm = badai).

o Kandungan uap air di udara dapat dinyatakan delam dua cara, yaitu kelembapan
relatif dan kelembapan absolut.

Kelembaban Relatif
Kelembapan relatif adalah perbandingan antara jumlah uap air yang
terkandung udara dan jumlah uap air maksimum (jenuh) di dalam udara
pada temperatur dan tekanan udara yang sama. Kelembapan relatif
dinyatakan dalam persen.
Kelembapan relatif dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.RH=e/es x 100%
Dimana:
RH = kelembapan relatif (Relative Humidity)
e = kandunga uap air yang ada
es = Tingkat kejenuhan untuk menampung aiMisalnya di dalam udara 1 m
pada suhu 24 C mengandung 6 gram uap air, sedangkan tingakat
kejenuhan 8 gram uap air.
Kelembapan relatifnya adalah: 6/8 x 100%=75%

Kelembaban Mutlak
Kelembapan mutlak adalah jumlah uap air per satuan volume udara dan
dinyatakan dalam g/m udara. Kelembapan absolut tidak umum dipakai
dalam perhitungan karena dapat berubah-ubah akibat perubahan suhu
udara.

2. Perawanan (Cloudness)
Awan terbentuk sebagai akibat adanya kondensasi, yaitu proses perubahan wujud dari
uap air menjadi titik-titik air. Jadi, awan merupakan kumpulan titik-titik air atau kristalkristal es yang melayang-layang di atmosfer. Titik-titk air atau kristal-kristal es itu
bukanlah air murni, melainkan titik-titik air yang mengumpul di sekeliling kondensasi.
Inti kondesasi berupa kristal-kristal garam yang berkumpul 0,1 1 mikron yang berasal
dari deburan ombak pantai (surf), debu, serta asap pabrik dan kendaraan bermotor.
3. Curah Hujan (Rainfall)

Curah hujan adalah partikel hydrometeor yang jatuh dari atmosfer yang sampai ke
permukaan bumi dalam bentuk air, salju ataupun es
Satuan yang dipakai untuk curah hujan adalah milimeter (mm)Curah Hujan 1 mm?
Air hujan yang yang tertampung (tidak Menguap, Mengalir, dan Meresap)
pada suatu wilayah dengan luasan 1 m pada tempat yang datar dengan
tinggi air 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter
Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan adalah Penakar hujan manual
tipe Observatorium dengan gelas ukur milimeter serta Penakar hujan otomatis tipe
Hillman.

Anda mungkin juga menyukai