Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Implementasi Wawasan Nusantara pada Permasalahan Pulau


Terluar Indonesia

Disusun oleh :
Adi Priambodo Isanto

(14/363492/TK/41608)

Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 17.840 pulau dengan
92 pulau terluar dan 6 dari 92 pulau tersebut berbatasan langsung dengan 10 negara
tetangga yakni Thailand, Singapura, Malaysia, India, Vietnam, Filipina, Australia,
Palau, Papua Nugini, dan Timor Leste. Dari 92 pulau terluar tersebut, 12 pulau di
antaranya perlu perhatian khusus karena rawan menjadi sumber konflik masalah
perbatasan dengan negara tetangga. 12 pulau tersebut adalah Pulau Rondo, Pulau
Sekatung, Pulau Nipah, Pulau Berhala, Pulau Miangas, Pulau Marampit, Pulau
Marore, Pulau Fanildo, Pulau Fani, Pulau Brass, Pulau Dana, dan Pulau Batek.
Kondisi Indonesia yang terdiri atas banyak pulau dan terpisah oleh wilayah
laut yang sangat luas ini sangat rawan terjadi pencaplokan wilayah oleh negara-negara
tetangga yang berbatasan dengan Indonesia. Dan pencaplokan ini benar-benar terjadi
yakni bagi pulau Sipadan dan Ligitan. Kasus Sipadan dan Ligitan ini cukup untuk
menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia dan jangan sampai terjadi pada pulau lain di
Indonesia, sehingga diperlukan pemahaman mengenai konsep kepulauan Indonesia
yang disebut dengan Wawasan Nusantara serta implementasinya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Hal ini penting untuk menjaga keutuhan wilayah Republik
Indonesia sebagai satu kesatuan negara kepulauan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kaitan kondisi pulau terluar dengan wawasan nusantara?
2. Bagaimana strategi yang dapat dilakukan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan pulau-pulau terluar?
3. Bagaimana strategi yang dapat dilakukan

bangsa

Indonesia

untuk

memberdayakan pulau-pulau terluar agar tercapai kesejahteraan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui kaitan kondisi pulau terluar dengan wawasan nusantara
2. Mengetahui strategi yang dapat dilakukan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan pulau-pulau terluar
3. Mengetahui strategi yang dapat dilakukan bangsa Indonesia untuk
memberdayakan pulau-pulau terluar agar tercapai kesejahteraan

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bagi mahasiswa, dapat menjadi pengetahuan mengenai implementasi
wawasan nusantara utamanya terkait kasus pulau terluar Indonesia
2. Bagi pemerintah dan masyarakat, dapat menjadi referensi tindakan yang dapat
dilakukan untuk mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia dengan
memberdayakan pulau-pulau terluar sesuai wawasan nusantara dalam rangka
mencapai tujuan nasional

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Kondisi Pulau Terluar Dengan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya (Pancasila) yang merupakan aspirasi
bangsa Indonesia, serta menjiwai tata hidup dan tindakannya dalam mencapai
ketahanan nasional.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan
sehingga perlu upaya lebih dan upaya khusus dalam menjaga keutuhan persatuan dan
kesatuan wilayahnya. Dalam rangka menjaga keutuhan wilayah negara Indonesia yang
merupakan negara kepulauan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah
perbatasan,

maka

diperlukan

pengelolaan

pulau-pulau

kecil

terluar

dengan

memperhatikan aspek sosial, ekonomi, budaya, hukum, sumber daya manusia,


pertahanan, dan keamanan sehingga tercipta pembangunan yang berwawasan. Artinya

melalui wawasan nusantara diharapkan didapatkan solusi-solusi yang tepat dalam


rangka menjaga atau mempertahankan atau bahkan memperkuat persatuan dan
kesatuan wilayah terutama bagi pulau-pulau terluar yang rawan atas klaim wilayah
oleh negara tetangga.
2.2 Strategi dalam Mempertahankan Pulau-Pulau Terluar
Pulau-pulau terluar Indonesia berperan dalam penetapan wilayah perairan
Indonesia, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan landas kontinen Indonesia
sehingga pulau-pulau terluar Indonesia berperan sebagai garda terdepan dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu,
diperlukan pengelolaan atas pulau-pulau terluar ini.
Selain itu, pulau-pulau terluar Indonesia memiliki koordinat titik letak
geografis yang jauh dari pusat pemerintahan Indonesia. Jangankan di pulau terluar,
daerah yang relatif lebih dekat dengan pusat pemerintahan saja masih banyak
kekurangan-kekurangan yang dimiliki misalnya dalam hal infrastruktur. Hal ini lah
yang menyebabkan pulau-pulau terluar terasa asing di negeri sendiri, dimana akses
informasi sulit masuk serta akses transportasi juga masih sangat minim. Ketidakmerataan pembangunan antara wilayah perbatasan dan wilayah bukan perbatasan,
khususnya di sekitar pusat pemerintahan, bertentangan dengan sila kelima Pancasila
yang berbunyi: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kekurangan-kekurangan yang dialami pulau-pulau kecil terluar inilah yang
selajutnya dimanfaatkan oleh negara tetangga untuk menarik penduduk-penduduk
perbatasan dengan cara mempermudah akses bagi penduduk perbatasan untuk
bertransaksi dengan warga negara tetangga sehingga penduduk perbatasan merasa
dipermudah oleh negara tetangga tersebut dan hal ini lama kelamaan dapat mengikis
rasa nasionalisme warga perbatasan. Kerawanan yang dimiliki daerah perbatasan ini

juga bertentangan dengan sila ketiga Pancasila yang mengisyaratkan tentang rasa
persatuan dan kesatuan yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia.
Dari pemaparan di atas, terlihat bahwa permasalahan yang dialami oleh
wilayah perbatasan Indonesia cukup kompleks dan perlu untuk ditindaklanjuti supaya
tidak terulang lagi kasus-kasus klaim wilayah oleh negara tetangga. Berdasarkan
pertimbangan di atas maka pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 78
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
Menurut PP Nomor 78 Tahun 2005 Pasal 2, Pengelolaan pulau-pulau kecil terluar
dilakukan dengan tujuan:
a. menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, keamanan
nasional, pertahanan Negara dan bangsa serta menciptakan stabilitas kawasan
b. memanfaatkan sumber daya alam dalam rangka pembangunan yang
berkelanjutan
c. memberdayakan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan

Kemudian di pasal 3 disebutkan bahwa prinsip pengelolaan pulau-pulau kecil


terluar adalah wawasan nusantara, berkelanjutan, dan berbasis masyarakat.
Selain itu pemerintah juga mengatur batas-batas wilayah negara dan wilayah
negara itu sendiri dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008. Di dalam UndangUndang tersebut juga disebutkan bahwa ada Badan Pengelola yang berwewenang
untuk mengelola batas wilayah negara dan kawasan perbatasan. Selain itu ada juga
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 yang mengatur tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Dengan dikeluarkannya peraturan-peraturan mengenai pulau terluar dan batas
wilayah negara ini sudah menjadi langkah awal dalam melakukan pembangunan
berprinsip wawasan nusantara.
Selanjutnya kebijakan yang perlu dilakukan pemerintah adalah membangun
sarana dan pra sarana bagi penduduk di wilayah perbatasan sehingga mereka tidak
lagi kesusahan dalam memenuhi kebutuhan dan ke depannya tidak ada alasan untuk
melepaskan diri dari negara Indonesia secara sukarela ataupun setidaknya menggeser
batas wilayah negara sendiri. .
Dalam hal keamanan, karena daerah perbatasan rawan terjadi konflik terkait
perbatasan wilayah, maka pengawasan perlu dilakukan dengan sangat ketat dengan
penempatan personil-personil TNI yang cukup di wilayah perbatasan supaya tidak ada
pihak yang bisa menggeser patok-patok batas negara. Selanjutnya, pembangunan

sarana dan prasarana tadi juga akan memudahkan mobilitas TNI dalam melakukan
pengawasan dan mengamankan daerah perbatasan. Jadi pembangunan di wilayah
perbatasan sangat diperlukan.
2.3 Strategi dalam Memberdayakan Pulau-Pulau Terluar
Pembangunan sarana dan prasarana saja tidak cukup untuk menjaga keutuhan
wilayah, untuk menghidupkan wilayah perbatasan atau pulau-pulau terluar maka
perlu diberdayakan agar potensi-potensi yang dimiliki bisa terkuak yang selanjutnya
menjadi daya tarik bagi warga Indonesia di luar pulau terluar tersebut atau bahkan
bagi warga asing.
Untuk pulau-pulau terluar maka bisa dibangun kawasan pantainya sehingga
dapat dijadikan wisata yang dapat menambah penghasilan daerah dan masyarakat
serta sarana pra sarana dapat dibangun lebih lagi dan dapat dilakukan pembangunan
berkelanjutan dan berbasis masyarakat yang sesuai prinsip pengelolaan pulau-pulau
terluar.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wawasan nusantara diperlukan sebagai sarana dalam melakukan pengelolaan
pulau-pulau terluar Indonesia supaya tercipta ketahanan nasional dan tercapainya
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kemudian upaya dalam mengelola
pulau-pulau terluar tersebut dapat diwujudkan dengan dibuatnya peraturan-peraturan
atau perundang-undangan oleh pemerintah dan selanjutnya ditidaklanjuti dengan

pembangunan untuk pemberdayaan wilayah dan pemberdayaan masyarakat serta


meningkatkan pengawasan dan pengamanan bagi pulau-pulau terluar.
3.2 Saran
Agar strategi yang akan dilakukan untuk mengelola pulau-pulau terluar
Indonesia, sebaiknya sebelum mengeksekusi rencana pengelolaan, instansi-instansi
terkait perlu mengidentifikasi masalah dan menentukan solusi yang sesuai dengan
kondisi pulau serta membuat skala prioritas dalam menentukan solusi tersebut. Selain
itu diperlukan kerjasama dan komunikasi yang baik antar instansi terkait.

DAFTAR PUSTAKA
Kusumo, Ayub Torry Satriyo. 2013. Optimalisasi Pengelolaan dan Pemberdayaan
Pulau-Pulau Terluar Dalam Rangka Mempertahankan Keutuhan Negara Kesatuan
Republik

Indonesia.

Fakultas

Hukum

UNS

Surakarta.

(diunduh

dari

http://dpr.go.id/dokblog/dokumen/F_20150327_6914.pdf pada 26 September 2016


pukul 18:32 WIB)

Widiyanta, Danar. 2010. Upaya Mempertahankan Kedaulatan Dan Meberdayakan


Pulau-Pulau Terluar Indonesia Pasca Lepasnya Sipadan Dan Ligitan (2002-2007)
(diunduh

dari

http://staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/Danar%20Widiyanta,

%20M.Hum./PULAU%20TERLUAR%20MAKALAH.pdf pada 26 September 2016


pukul 18:32 WIB)
Sasmini. 2007. Strategi Pengelolaan dan Pengamanan Pulau-Pulau Terluar Oleh
Pemerintah

Indonesia

(diakses

pada

website

http://core.ac.uk/download/pdf/12345841.pdf pada 26 September 2016 pukul 18:32


WIB)
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Pulau-Pulau

Kecil

Terluar

(diakses

pada

website

http://www.polkam.go.id/LinkClick.aspx?fileticket=a6jI1zR6t9Y
%3D&tabid=59&mid=400 pada 26 September 2016 pukul 18:32 WIB)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan
Wilayah

Pesisir

Dan

Pulau-Pulau

Kecil

(diakses

pada

website

http://www.bnpb.go.id/uploads/migration/pubs/3.pdf pada 26 September 2016 pukul


18:32 WIB)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara
(diakses pada website http://www.bnpb.go.id/uploads/migration/pubs/3.pdf pada 26
September 2016 pukul 18:32 WIB)
Materi Kuliah Bab 2 Wawasan Nusantara oleh bapak Syafiq Effendy

Anda mungkin juga menyukai