Bahan Bacaan Sesi 2
Bahan Bacaan Sesi 2
Indonesia,
arah pengembangan
Pendidikan
Pancasila
dan
pelajaran
Pendidikan
Pancasila
dan
Kewarganegaraan
d.
e.
tanggung
jawab
dalam
berkehidupan
demokrasi
(attitudes
and
values)
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
kreatif. Para peserta didik dikondisikan untuk selalu bersikap kritis dan
berperilaku kreatif sebagai anggota keluarga, warga sekolah, anggota
masyarakat, warga negara, dan umat manusia di lingkungannya yang
cerdas dan baik. Proses pembelajaran diorganisasikan dalam bentuk
belajar sambil berbuat (learning by doing), belajar memecahkan masalah
sosial (social problem solving learning), belajar melalui perlibatan sosial
(socio-participatory learning), dan belajar melalui interaksi sosial-kultural
sesuai dengan konteks kehidupan masyarakat.
a. Domain Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai
program kurikuler
Domain Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai
program kurikuler merupakan program Pendidikan yang dirancang
dan dibelajarkan kepada peserta didik pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Melalui domain ini, proses penilaian dimaksudkan
untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
program pembelajaran dan program pembangunan karakter
b. Domain Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai
program akademik
Domain Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai
program akademik merupakan program kajian ilmiah yang dilakukan
oleh
komunitas
akademik
pendidikan
yang
menggunakan
bagi
seluruh
anak
bangsa.
Dalam
kehidupan
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
pendidikan
Undang-Undang
Sistem
Pendidikan
Nasional
yang
Standar
Kompetensi
Lulusan
sementara
pelaksanaan
mencakup
keterlibatan
aktif
warganegara,
hubungan
menjadi
inti
dari
masyarakat
madani-Pancasila
yang
kebudayaan
untuk
tujuan
pembentukan
identitas
warganegara.
Berpikir Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun
2006 secara normatif menyatakan bahwa Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
kritis,
rasional,
dan
kreatif
dalam
menanggapi
isu
kewarganegaraan
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti-korupsi
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Sementara itu ditetapkan pula bahwa Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi
yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari
struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
c. Karakteristik Mata Pelajaran PKn
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran dengan visi
utama sebagai pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional. Ia
merupakan pendidikan nilai demokrasi, pendidikan moral, pendidikan
sosial, dan masalah pendidikan politik. Namun yang paling menonjol
adalah sebagai pendidikan nilai dan pendidikan moral. Oleh karena itu
secara singkat Pendidikan Kewarganegaraan dinilai sebagai mata
pelajaran yang mengusung misi pendidikan nilai dan moral. Alasannya
antara lain sebagai berikut.
1) Materi Pendidikan Kewarganegaraan adalah konsep-konsep nilai
Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 beserta dinamika perwujudan
dalam kehidupan masyarakat negara Indonesia.
kehidupan sehari-hari.
3) Proses pembelajarannya menuntut terlibatnya emosional, intelektual,
dan sosial dari peserta didik dan guru sehingga nilai-nilai itu bukan
hanya dipahami (bersifat kognitif) tetapi dihayati (bersifat ojektif) dan
dilaksanakan (bersifat perilaku).
Sebagai pengayaan teoritik, pendidikan nilai dan moral sebagaimana
dicakup
dalam
Pendidikan
Kewarganegaraan
tersebut,
dalam
Contohnya,
untuk
menanamkan
nilai
kejujuran
dalam
wahana
pencerdasan
kehidupan
bangsa,
pendidikan
10
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa,
dan
bernegara
3) Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai bentuk final Negara
Republik Indonesia
4) Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman
yang kohesif dan utuh Indonesia dalam pergaulan antarbangsa
11
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional; Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 22 tentang Standar Isi khususnya Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran PKn untuk
SD Kelas 1.2, dan 3
---------------------------------------------- ; Permendiknas Nomor 20 Tahun
2007, tentang Standar Penilaian. Jakarta
Dyah Sriwilujeng (2007): Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas1, 2,
dan 3; Penerbit ESIS Erlangga, Jakarta
-------------------------------- ; Pendidikan Kewarganegaraan Kelas1,2, dan
3, Penerbit Gelora Aksara Pratama (GAP) Erlangga; Jakarta
C.S.T. Kansil, Christine S.T. Kansil, Lili Nurlaili, 2006.
Kewarganegaraan Kelas IV SD,Jakarta: Bumi Aksara.
Muhammad, Arni. 2004. KomunikasiOrganisasi. Jakarta: BumiAksara
12
13