Presus Kronis Ami
Presus Kronis Ami
Disusun oleh :
EDITA PUSPARATRI
(J 230 165 081)
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Tanggal & jam masuk RS
Tanggal & jam pengkajian
Diagnosa Medis
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Hubungan dengan pasien
: Tn. S
: 68 tahun
: Laki-laki
: Sarjana
: Pensiunan
: Islam
: 22 Desember 2016, jam 10.40 WIB
: 23 Desember 2016, jam 08.00 WIB
: AMI (Akut Miokard Infark)
: Ny. L
: 37 tahun
: Perempuan
: Klaten
: Anak
2. Keluhan Utama
Paien mengatakan nyeri dada
P : Biologis
Q : Seperti ditusuk tusuk
R : Dada kiri
S :5
T : Hilang timbul
3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan nyeri dada dan sesak nafas sejak 3 hari
yang lalu, terasa panas pada ulu hati, membaik dengan istirahat,
dan terasa sakit saat aktivitas, keringat dingin. Kemudian keluarga
membawa pasien periksa ke IGD RSST Klaten agar segera diberi
penanganan.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit
jantung sejak 4 tahun lalu, dan penyakit Diabetes Mellitus sejak 1,5
tahun yang lalu.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan, ibu pasien juga mengalami riwayat
penyakit jantung.
4. Primary Survey
sesak nafas, terasa panas pasa ulu hati, membaik dengan istirahat,
dan terasa sakit saat aktivitas, keringat dingin, keadaan umum
lemah, kesadaran compos mentis, GDS : 264 mg/dL
f. Head To Toe Assessment
1) Head and Face
Bentuk kepala mesochepal, tidak ada luka, ekmosis bentuk
hidung simetris, telinga tidak ada pengeluaran cairan, pupil
isokor diameter 3 mm.
2) Neck
Tidak ada pembesaran JVP, nilai JVP 6 cm.
3) Chest
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : detak jantung tidak sama dengan nadi
Perkusi : perkusi jantung redup
Auskultasi : bunyi jantung I dan II
Paru-paru
Inspeksi : ekspansi dada ka/ki simetris
Palpasi : tactile fremitus ka/ki simetris
Perkusi : perkusi paru sonor
Auskultasi : tidak ada ronchi
4) Abdomen and Flanks
Inspeksi : tidak acytes, warna kulit normal tidak sianosis
Palpasi
Perkusi
: Diit Jantung 3
BB sebelum sakit
: 54 kg
BB saat pengkajian
: 54 kg
TB
: 165 cm
Sebelum sakit
Saat pengkajian
makan Nasi, sayur, tempe, Nasi bubur, sop,
setiap hari
Frekuensi
susu
3 kali per hari
Nafsu
Porsi
dihabiskan
Keluhan
berkurang
porsi
makan
Saat pengkajian
Belum BAB
Tidak ada
BAB
Konsistensi
Bau
Warna
Keluhan
Belum BAB
Belum BAB
Belum BAB
Belum BAB sejak 2
Lunak
Khas
Kuning
Tidak ada keluhan
menggunakan
pencahar
obat pencahar
obat pencahar
Saat pengkajian
5 - 6 kali perhari
Kuat
Khas
Kuning
Tidak ada
Tidak
Tidak ada keluhan
700 cc
: Pensiunan
Olahraga rutin
: tidak ada
Alat bantu
: tidak ada
Terapi
: tidak ada
Sebelum sakit
Saat pengkajian
perawatan diri
0
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas
di
tempat tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM
Keterangan : 0: mandiri
1: alat bantu
2: dibantu orang lain
3: dibantu orang lain dan alat
4: tergantung
Saat pengkajian
sakit
Jumlah jam tidur
siang
Jumlah jam tidur
malam
Kebiasaan
pengantar tidur
Penggunaan obat
tidur
Kesulitan saat tidur
Satu jam
8 9 jam
4 6 jam
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Sesak napas dan tidak nyaman
Tidak ada
Gangguan
lingkungan
Tidak ada
6) Pola perceptual
Penglihatan normal dilihat dari pasien tidak menggunakan
kacamata,
pendengaran
normal
dilihat
dari
ketika
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Tanggal 22 Desember 2016 ; 13.25 WIB (pemeriksaan darah
lengkap)
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Darah Rutin I
Hemoglobin
Eritrosit
Hematokrit
Index Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Lekosit
Trombosit
RDW CV
MPV
Hitung Jenis
Neutrofil
Lomfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
Hasil
Unit
Nilai Normal
Interpretasi
14,6
4,64
41,1
g/dl
Juta/L
%
12,2 18,1
4,04 6,13
37,7 53,7
Normal
Normal
Normal
88,5
31,4
35,4
8,55
130
11,4
7,22
fL
pg
g/dL
ribu/L
ribu/L
%
fL
80 97
27 31,2
31,8 35,4
4,6 10,2
150 450
11,5 14,5
0 99,9
Normal
High
Normal
Normal
High
Low
Normal
72,8
18,5
7,1
0,9
0,8
Total Neutrofil
6,23
%
%
%
%
%
ribu/L
37 80
19 48
0 12
07
0 2,5
1,5 7
Normal
Low
Normal
Normal
Normal
Normal
ribu/L
1 3,7
Normal
Total Monosit
0,60
ribu/L
Normal
Total Eosinofil
0,1
ribu/L
Normal
Total Basofil
0,07
ribu/L
Normal
Total Lymphosit
KIMIA KLINIK
GDS
Fungsi Hati
AST (SGOT)
141
mg/dL
< 200
Normal
22
U/l
< 37
Normal
ALT (SGPT)
18
U/l
< 42
Normal
206,2
4,72
mg/dL
mg/dL
10 50
0,6 11
High
Low
43
U/l
< 25
High
Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin
Jantung
CK MB
7. Terapi
No
1
Tanggal
23
Desember
Dosis
kemasan
Infus :
pemberian
1. Infus RL 20 tpm
20 tpm
2016
Injeksi :
1. Ceftriaxon 1
Rute
IV
Kategori
Mengganti
cairan
10
gram
2. Ranitidine 25 mg
3. Arixtra 2,5 mg
4. Lantus 12 unit
1x1 gr
IV
Antibiotik
2x25 mg
IV
5. Kidmin 1 fls
1x2,5 mg
IV
1x12 unit
IM
1x1fls
IV
Menetralkan
asam
lambung
Anti
koagulan
Menurunkan
kadar gula
dalam darah
Oral :
Menghambat
pemecahan
protein otot
dan
meningkatka
n sintesa
protein otot
1. Ranipril 5 mg
2. Simvastatin 20
mg
3. Furosemide 1 mg
4. Asam Folat 1 mg
5. Nitrocaf 1 mg
1x5 mg
Oral
1x20 mg
Oral
1 x 1 mg
Oral
2x1 mg
Oral
6. Aminefron 2 tab
Menurunkan
tekanan darah
Menurunkan
kadar
kolesterol
Diuretik
1x1 mg
Oral
Multivitamin
11
3x2 tab
Oral
Obat infark
miokard
Mengobati
kelainan
fungsi ginjal
kronik
24
Desember
Infus :
1. Infus RL 16 tpm
16 tpm
IV
2016
Mengganti
cairan
Injeksi :
1. Ceftriaxon 1 gram
2. Ranitidine 25 mg
3. Arixtra 2,5 mg
4. Lantus 12 unit
1x1 g
IV
2x25 mg
IV
5. Kidmin 1 fls
1x2,5 mg
IV
1x12 unit
IM
1x1fls
IV
Oral :
1. Ranipril 2,5 mg
2. Simvastatin 20 mg
3. Furosemide 1 mg
4. Asam Folat 1 tab
5. Nitrocaf 1 tab
1x2,5 mg
Oral
Antibiotik
Menetralkan
asam
lambung
Anti
koagulan
Menurunkan
kadar gula
dalam darah
Menghambat
pemecahan
protein otot
dan
meningkatka
n sintesa
protein otot
12
1x20 mg
Oral
1 x 1 mg
Oral
2x1 tab
Oral
Menurunkan
tekanan darah
Menurunkan
kadar
kolesterol
Diuretik
6. Aminefron 2 tab
1x1 tab
Oral
3x2 tab
Oral
1x75 mg
Oral
Multivitamin
7. CPG 75 mg
Obat infark
miokard
Mengobati
kelainan
fungsi ginjal
kronik
Mencegah
8. Aspilet 80 mg
pembekuan
darah
dan
mengurangi
1x80 mg
Oral
resiko
penyakit
kardiovaskul
ar lainnya
Anti platelet
13
ANALISA DATA
No
1.
Data
Ds: Pasien mengatakan nyeri dada
Etiologi
Agen injuri
tanpa penyebaran
cedera biologis
Problem
Nyeri akut
(miokard infark)
: 36,7 C
RR : 18x/menit
CK MB : 43 U/l
EKG : ST elevasi di Lead V2, ST
depresi di Lead V4,V5,V6
Kolaborasi dng dokter pemberian
terapi Aspilet 1x80 mg, CPG
1x75mg, Nitrokaf 1xtab, Arixtra
1x2,5 mg
Ds: Pasien mengatakan sesak nafas
2.
Penurunan perfusi
ginjal
Kelebihan
volume cairan
14
: 36, C
RR : 24x/menit
Kolaborasi dng dokter pemberian
terapi Furosemide 1x1mg ,
Aminefron 3x2 tab
Ds: Pasien mengatakan merasa
lemas, dan sesak saat beraktifitas
berlebihan.
3.
Kelemahan umum
Intoleransi
Aktivitas
TD : 130/80 mmHg
N : 99x/menit
S
: 36 C
RR : 22x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri cedera biologis (miokard
infark).
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan perfusi ginjal
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Dx
1
Tanggal
23-12-2016
dilakukan
Intervensi (NIC)
TT
D
15
keperawatan
selama
2x24 2. Anjurkan
dengan
teknik
23-12-2016
pasien
menghentikan
aktifitas selama ada
serangan
dan
istirahat.
3. Ajarkan
teknik
mengurangi
nyeri
4. Monitoring TTV
5. Kolaborasikan
dengan
dokter
pemberian
terapi
dilakukan
urin
5. Hindari
manuver
valvasa
atau
mengejan
6. Berikan diit rendah
3
23-12-2016
natrium
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV pasien
2. Bantu
pasien
keperawatan selama 2x24
mengidentifikasi
jam diharapkan pasien :
1. Mampu
berpartisipasi
aktivitas yang mampu
dalam
aktivitas
fisik
dilakukan
3. Ajarkan
keluarga
16
untuk
membantu
pasien
4. Berikan
dapat
diit
aktivitas
sesuai
terapi
menit)
5. Tingkatkan istirahat
2. Mampu melakukan ADL
ditempat tidur
secara mandiri
3. Sirkulasi dan respirasi
adekuat
IMPLEMENTASI
No
Tanggal
Dx
1,2,3 23-12-16
07.00
Implementasi
Respon
TTD
17
TD : 125/75 mmHg
N : 98x/m enit
S
1,2,3 08.00
: 36 C
Memberikan oksigenasi
RR : 20x/menit
S : pasien mengatakan sakit
Injeksi Ranitidine 25 mg
masuk melalui IV dan
Ranipril 5 mg masuk melalui
oral, nasal canul terpasang 3
1,2
09.15
1,2,3 10.00
13.20
1,2,3 16.00
Memonitoring TTV
lpm
S : pasien mengatakan rileks
setelah melakukan relaksasi
O : pasien tampak rileks ,
RR : 18x/menit
S : pasien mengatakan akan
tidur
O : pasien tampak
memejamkan mata
S:O : inj. Arixtra 2,5 mg masuk
melalui IV
S:O : TD : 130/70 mmHg
N : 89x/menit
S
1,2,3 19.00
1,2,3 20.00
Memonitoring TTV
: 36,2 C
RR : 19x/menit
S: O : injeksi ranitidine 25nmg
masuk melalui IV
S : pasien mengeluh nyeri
dada berkurang dengan skala
nyeri 3
18
O : KU membaik
TD : 128/80 mmHg
N : 93x/menit
S
1,2,3 22.00
: 36 C
RR : 18x/menit
S : pasien mengatakan pusing
resep dokter
masuk melalui IM
TD : 130/85 mmHg
N : 90x/menit
S
: 36 C
RR : 20x/menit
1,2,3 22.30
1,2,3 24-12-16
01.00
beristirahat
tidur
O : pasien tampak
Memonitoring TTV
memejamkan mata
S:O : TD : 125/80 mmHg
N : 90x/menit
S
1,2,3 03.00
Memonitoring TTV
: 36,2 C
RR : 20x/menit
S:O : TD : 125/70 mmHg
N : 88x/menit
S
1,2,3 05.00
Memonitoring TTV
: 36 C
RR : 18x/menit
S:O : TD : 120/70 mmHg
N : 89x/menit
S
1,2,3 07.00
: 36 C
RR : 18x/menit
S : pasien mengatakan mau
19
1,2,3 08.00
memandikan pasien
dimandikan
O : TD : 130/75 mmHg
N : 92x/menit
RR : 20x/menit
S : 35,9 0C
1,2,3 08.20
: 36 C
Memberikan oksigenasi
RR : 20x/menit
S : pasien mengatakan sakit
Injeksi Ranitidine 25 mg
masuk melalui IV dan
Ranipril 5 mg masuk melalui
oral, nasal canul terpasang 3
1,2
09.15
1,2,3 10.00
Menganjurkan keluarga
untuk membantu dalamk
13.20
aktifitas pasien
Memberikan terapi sesuai
resep dokter
lpm
S : pasien mengatakan rileks
setelah melakukan relaksasi
O : pasien tampak rileks ,
RR : 18x/menit
S : pasien mengatakan makan
disuapin istrinya
O : diit DJ3 habis porsi
S:O : inj. Arixtra 2,5 mg masuk
20
1,2,3 16.00
Memonitoring TTV
melalui IV
S:O : TD : 135/70 mmHg
N : 88x/menit
S
1,2,3 19.00
1,2,3 20.00
Memonitoring TTV
: 36,2 C
RR : 19x/menit
S: O : injeksi ranitidine 25nmg
masuk melalui IV
S : pasien mengeluh nyeri
dada berkurang dengan skala
nyeri 3
O : KU membaik
TD : 125/70 mmHg
N : 90x/menit
S
1,2,3 21.00
: 36 C
RR : 18x/menit
S:-
resep dokter
masuk melalui IM
TD : 125/70 mmHg
N : 90x/menit
S
: 36,2 C
RR : 20x/menit
1,2,3 22.30
1,2,3 25-12-16
01.00
beristirahat
tidur
O : pasien tampak
Memonitoring TTV
memejamkan mata
S:O : TD : 120/80 mmHg
N : 85x/menit
S
: 36,1 C
21
1,2,3 03.00
RR : 22x/menit
S:-
Memonitoring TTV
O : TD : 125/75 mmHg
N : 89x/menit
S
1,2,3 05.00
: 36 C
RR : 19x/menit
S:-
Memonitoring TTV
O : TD : 120/70 mmHg
N : 84x/menit
S
1,2,3 07.00
: 36 C
RR : 18x/menit
S : pasien mengatakan mau
dimandikan
O : pasien kooperatif
TD : 125/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 36,2 C
RR : 20x/menit
EVALUASI
No
Tanggal
Dx
1,2,3 24-12-16
EVALUASI
S:
- Pasien mengatakan dada ampeg dan nyeri dada
- Pasien mengatakan sakit ketika obat masuk, pasien
mengatakan sedikit sesak
TT
D
22
: 36 C
RR : 20x/menit
- Injeksi Ceftriaxon 1x1 gr, Injeksi Ranitidine 2x25 mg, : inj.
Arixtra 1x2,5 mg masuk melalui IV dan Ranipril 1x5 mg
masuk melalui oral, nasal canul terpasang 3 lpm, injeksi
Lantus 1x12 unit masuk melalui IM
A : Masalah nyeri, penurunan curah jantung dan intoleransi
aktivitas belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitoring TTV dan skala nyeri
- Berikan terapi sesuai resep dokter
- Anjurkan pasien untuk beristirahat
1,2,3 25-10-16
S:
- Pasien mengatakan nyeri dada berkurang
- Pasien mengatakan sakit ketika obat masuk, pasien
mengatakan sedikit sesak
- Pasien mengatakan rileks setelah melakukan relaksasi
P : Sumbatan arteri koronaria
Q : Seperti ditusuk tusuk
R : Dada kiri
S:3
T : Hilang timbul
O : Pasien tampak meringis
TD : 125/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 36,2 C
23
RR : 20x/menit
- Injeksi Ceftriaxon 1x1 gr, Injeksi Ranitidine 2x25 mg, : inj.
Arixtra 1x2,5 mg masuk melalui IV dan Ranipril 1x5 mg
masuk melalui oral, nasal canul terpasang 3 lpm, injeksi
Lantus 1x12 unit masuk melalui IM
A : Masalah penurunan curah jantung dan intoleransi
aktivitas belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitoring TTV dan skala nyeri
- Berikan terapi sesuai resep dokter
- Anjurkan pasien untuk beristirahat
DISCHARGE SUMMARY
1. Kondisi terakhir klien : sesak nafas dan nyeri dada pasien berkurang,
keadaan umum membaik
P : Sumbatan arteri koronaria
Q : Seperti ditusuk tusuk
R : Dada kiri
S:3
T : Hilang timbul
TD : 125/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 36,2 C
RR : 20x/menit
Sp02 : 98% tanpa oksigenasi
Diagnosa : AMI
2.
Proses transfer
b. Klien dipindah ke ruang Melati 4 pada tanggal 25 Desember 2016
c. Klien ditransfer oleh perawat dan mahasiswa dari ICCU
d. Klien ditransfer menggunakan bed tanpa 02
24