Sertifikasi Prima merupakan sertifikasi yang diberikan pada suatu produk yang
diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan alami dan menghindari bahan kimia
sintetis serta memperhatikan isu kelestarian lingkungan. Sertifikasi Prima lebih
menekankan pada lingkungan, produktivitas dan standar proses. Sertifikasi Prima
diberikan untuk tanaman pangan segar asal tumbuhan. Pemberian Sertifikat Prima di
Lampung dimulai sejak tahun 2010 oleh OKKPD (Otoritas Kompetensi Keamanan
Pangan Daerah) Provisi Lampung dibawah Naungan BKPD (Badan Ketahanan
Pangan Daerah) Provinsi Lampung dan Sertifikasi Prima diberikan kepada pelaku
usaha. Pelaku usaha yang telah mendapat sertifikat prima merupakan pelaku usaha
yang telah dan mengikuti tahapan dan prosedur yang berlaku yang telah melewati
tahapan-tahapan sertifikasi. Pelaku usaha tersebut merupakan perorangan atau
kelompok tani, komuditas buah dan sayuran di Lampung hanya mendapat sertifikat
prima 3 an 2 belum prima 1. Beberapa komuditas pertanian unggulan Lampug yang
terjamin keamanan pangannya (Pima 3) adalah : manggis, nanas, buah naga, jambu
Kristal, belimbing, wortel, tomat, pisang, kencur, jeruk, papaya California, salak, dan
cabai.
level internasional. Sementara itu, jumlah pelaku pertanian organik di Indonesia yang
telah tersertifikasi relatif sedikit, demikian pula dengan jumlah total area pertanian
organik di Indonesia yang masih perlu ditingkatkan lagi. Petani belum banyak yang
sadar akan pentingnya produk yang bersifat organik, Seperti halnya untuk komoditas
hortikultura dan tanaman pangan segar, petani Indonesia masih memilih cara bertani
yang konvensional sehingga tidak memperhatikan dampak langsung dan tidak
langsung yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar atas praktik pertanian
tersebut.
Sertifikat prima adalah proses pemberian sertifikat sistem budidaya produk yang
dihasilkan setelah melalui pemeriksaan, pengujian, dan pengawasan serta memenuhi
semua persyaratan untuk mendapatkan label produk Prima Satu (P-1), Prima Dua (P2), dan Prima Tiga (P-3). Tujuan dari pelaksanaan sertifikasi prima tersebut adalah
memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan, memberikan jaminan dan
perlindungan masyarakat/konsumen, mempermudah penelusuran kembali dari
kemungkin penyimpangan mutu dan keamanan produk, dan meningkatkan nilai
tambah dan daya saing produk. Prima Satu (P-1) merupakan penilaian yang
diberikan terhadap pelaksanaan usaha tani dimana produk yang dihasilkan aman
dikonsumsi, bermutu baik, dan cara produksinya ramah terhadap lingkungan. Prima
Dua (P-2) yaitu penilaian yang diberikan terhadap pelaksana usaha tani dimana
produk yang dihasilkan aman dikonsumsi dan bermutu baik. Sedangkan Prima Tiga
(P-3) adalah penilaian yang diberikan terhadap pelaksana usaha tani dimana produk
yang dihasilkan aman di konsumsi.
Pemberian sertifikasi tersebut dilakukan oleh lembaga pemerintah yaitu Otoritas
Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD), dan Otoritas Kompetensi
Keamanan Pangan Pusat (OKKPP). Pemberian sertifikat kepada pelaku usaha
pertanian merupakan pengakuan bahwa pelaku usaha tersebut telah memenuhi
persyaratan dalam menerapkan sistem jaminan mutu pangan hasil pertanian.
Sertifikasi Prima Tiga atau Prima Dua dikeluarkan oleh OKKPD, sedangkan
sertifikasi Prima Satu dikeluarkan oleh OKKPP. Sekretariat Otoritas Kompetensi
Keamanan Pangan Daerah Provinsi Lampung berada di Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Propinsi Lampung. Produk-produk pertanian yang belum tersertifikasi
akan sulit masuk pasar bahkan pasar dalam negeri sehingga sulit untuk produk
pertanian dapat bertahan dalam persaingan perdagangan.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Apakah sertifikasi Prima dapat memberikan manfaat dari segi ekonomi ditinjau
dari peningkatan produktivitas, efisiensi biaya produksi, pendapatan usahatani,
nilai tambah pengolahan manggisserta praktik usahatani manggis yang
berkelanjutan secara ekonomi?
2. Apakah sertifikasi Prima dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan praktik
budidaya manggis yang memperhatikan lingkungan?
3. Apakah sertifikasi organik Prima memberikan manfaat terhadap keberlanjutan
usahatani manggis organik?