Anda di halaman 1dari 2

Objektif : penelitian dilakukan untuk menguji laporan biopsi dari lesi,

didiagnosis sebagai lichen planus oral, dengan harapan ditemukan satu


set parameter dapat didefinisikan yang lebih patognomonik dalam
mendiagnosis lichen planus oral, terlepas dari variabilitas presentasinya.
Metode dan Material : lima puluh kasus lichen planus oral yang
didiagnosis secara histologis, diulas lebih jauh dan lebih dikategorikan
sebagai lichen planus oral, nonspesifik lichenoid stomatitis dan displasia
lichenoid, menggunakan kriteria histologi yang baik.
Hasil : Penelitian ini mengungkapkan adanya over diagnosis hingga
14% melalui Inklusi dari nonspesifik lichenoid stomatitis serta kondisi
lainnya, termasuk displasia, dengan diagnosis lichen planus oral. Jadi
ketidak seragaman antara berbagai kondisi patologi dalam mengikuti
parameter histomorphologic dalam rangka untuk membuat diagnosis
lichen planus oral telah mengakibatkan over diagnosis yang signifikan
dari lichen planus oral.
Kesimpulan : disamping adanya kesalahan diagnostik , hal tersebut
dapat menyebabkan impresi yang keliru mengenai perilaku alami dari
proses yang relatif jinak. Oleh karena itu, dilakukan usaha untuk
reapprasial dari designasi histopatologi dari lesi yang memiliki karakter
lichenoid
Introduksi :
Liken Planus Oral adalah dermatitis inflamatori kronis dan telah dianggap
sebagai salah satu lesi premalignan. Skuamous sel karsinoma
berkembang sebanyak 0,5 % hingga 2,5% dari kasus Liken Planus Oral .
Namun , perubahan Liken Planus oral menjadi Skuamos sel karsinoma
sendiri masih kontroversi. Kretchkoff et al. Menduga Lken Planus Oral
memeliki potensi premalignan.Mereka mengindikasikan tidak ada bukti
histologi untuk menentukan Lesi yang sebelumnya di diagnosis sebagai
Liken Planus Oral adalah benar Liken Planus Oral atau Lesi Pemalgnant
oral yang menstimulasi Liken Planus Oral.
Jadi dimanakah kesalahannya?
Kesalahan intepretasi terjadi pada tahap inisial diagnosis. Kesalahan
diagnostik tersebut, akan mengarah pada kesalahan impresi bahwa Liken
Planus Oral berpotensi berbahaya sebagai proses malignansi. Ditemukan
adanya banyak tumpang tindih dari fitur klinis dan histologis dalam
banyak proses lichenoid, misalnya, hiperkeratosis dan diskontinuitas
wilayah sel basal dapat dilihat tidak hanya di Liken Planus Oral tetapi juga
di stomatitis spesifik, fenomena alergi, reaksi obat lichenoid, displasia dan
karsinoma frank. Selanjutnya, hubungan antara limfosit dengan epitel
permukaan mencerminkan interaksi imun lokal, temuan lain ditemukan
bersamaan dengan gangguan mucocutaneous. Jadi kita harus
mempersempit kriteria diagnostik untuk Liken Planus Oral dan
membutuhkan perangkuman yang ketat dalam batasan yang jelas
sebelum diagnosis Liken Planus Oral diberikan.
Metode dan Material :
Penelitian retrospektif ini dilakukan dengan mengumpulkan catatan dan
paraffin block yang telah didiagnosis sebagai Liken Planus Oral dari
departemen Patologi Oral dan Mikrobiologi , Universitas Dental Bapuji dan

Rumah Sakit Devangere. Paraffin block dari Liken Planus Oral dikumpulkan
dan disediakan setiap section dan diwarnai dengan hematoksilin dan
eosin. Dengan total ada 50 block dan catatan dimasukkan dalam studi ini.
Adapun detali klinis yang relevan dan laporan histologis ikut dicatat. Data
meliputo ; usia pasien, jenis kelamin, kebiasaan, klinisi dan diagnosis
histologis. Intepretasi untuk Liken Planus Oral : Tiga senior independen
dalam bidang patologis menilai 50 Section Liken Planus Oral yang telah
diwarnai dengan Hematoksilin dan Eosin. Ketiga observer diberikan
formulir tabel (Tabel 1&2) dengan parameter bervariasi untuk dinilai.

Anda mungkin juga menyukai