NS
DENGAN ASMA BRONCHIAL DI IGD MEDIK RSUP SANGLAH
PADA TANGGAL 26 DESEMBER 2016
Identitas Pasien
Nama
: Ny.NS
Umur
: 68 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: IRT
Agama
: Hindu
Tanggal Masuk RS
: 26 Desember 2016
Jam Kedatangan
: 22.10 Wita
Jam Pengkajian
: 22.10 Wita
Diagnosa Medis
Keluhan Utama
Initial Survey
A (alertness)
:+
V (verbal)
:-
P (pain)
:-
U (unrespons)
:-
Pengkajian Primer
A. AIRWAY
1. Keadaan Jalan Nafas
Tingkat Kesadaran
Pernafasan
Upaya Bernafas
Benda asing di jalan Nafas
: CM
: Pernafasan abnormal, tidak teratur
: Pasien tampak menggunakan otot bantu
pernafasan serta pernafasan cuping hidung
: Terdapat sekret pada jalan nafas pasien
Bunyi Nafas
: Terdengar bunyi nafas wheezing (mengiik)
Hembusan Nafas
: + (Terasa)
2. Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Intervensi / Implementasi
a Memberikan nebulizer salbutamol 2,5 mg dan ipratropium bromide
0.5 mg
4. Evaluasi
S
: Dipsneu
: Tidak teratur
: Respirasi 28 x/menit
: Terdapat penggunaan otot bantu pernafasan
: Terdapat pengembangan dinding dada,
Nadi Radial/carotis
Akral Perifer
Kapilari Refill
Pulse
Blood Preasure
2. Masalah Keperawatan
: Teraba
: Hangat
: <2 detik
: Takikardia, 98 x/menit
: 140/80 mmHg
a. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu dan
memberat pada saat malam hari sekitar pukul 20.00 Wita, disertai
batuk , serta nyeri pada dada seperti ditusuk-tusuk saat bernafas.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan menderita asma dari 7 tahun yang lalu dan sudah
pernah dirawat di rumah sakit karena asma.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
:
Pasien mengatakan sesak nafas sejak tadi pagi , dikeluhkan memberat
sampai malam hari sehingga tidak mampu beraktivitas, pasien
mengatakan sesak tidak membaik dengan perubahan posisi. Batuk
sejak kemarin dan dahak sulit dikeluarkan.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan di keluarganya ada yang memiliki
riwayat penyakit seperti yang dideritanya sekarang yaitu Ayah dan Ibu
pasien. Keluarga pasien juga mengatakan di keluarganya tidak ada
yang
menderita
penyakit
keturunan
maupun
menular
seperti
b. Dada/thoraks
- Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
- Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
c. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
d. Pelvis
Inspeksi
Palpasi
e. Ekstermitas
Status Sirkulasi
Keadaan Injury
f. Neurologis
Fungsi Sensorik
: Normal
Fungsi Motorik
: Normal
4. Hasil Laboratorium
a Analisa Gas Darah
pH
: 7,38
pCO2
: 45,8 mmHg
pO2
: 105.00 mmHg
b Darah Lengkap
WBC
: 14.40 10^3uL
Hematokrit
: L 32 %
Leukosit
: H 14,65 10^3 / uL
Trombosit
: 315 10^3 / uL
c Kimia Klinik
AST/SGOT
: 24.4 U/L
ALT/SGPT
: 30.80 U/L
Glukosa Darah
: 110 mg/dL
5. Terapi Dokter
a Nebulizer Ventolin tiap 2 jam
b IVFD NS 20 tpm (500 cc)
c Metilprednisolon 2x62,5 mg IV
d N-asetil sistein 3x 200 mg IO
e Azythromicin 1 x 500 mg IO
f Kolaborasi pemberian O2 (Nasal canule) 5 lpm
ANALISIS DATA
Data Fokus
Data Subyektif :
-
Pasien
Analisis
Faktor pencetus
bersihan
mengatakan
pukul
20.00
Wita,
disertai batuk
Terjadi proses pelepasan
Adanya suara nafas
dengan
batuk
tidak
gelisah,
dan
Data Obyektif :
-
nafas
jalan
berhubungan
Sistem imunologis
Masalah
Ketidakefektifan
(wheezing),
RR: 28x/menit.
tambahan wheezing
-
Respirasi 28 x/menit
Pasien
tampak
Penurunan kerja Silia
gelisah
-
Adanya
pernafasan
otot
bantu pernafasan
-
Ketidakmampuan
membuang secret
susah
mengeluarkan sekret
Akumulasi secret
Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
Data Subyektif :
Faktor pencetus
dengan
P:
Pasien mengatakan nyeri
tusuk.
R:
Pasien mengatakan
nyerinya terjadi pada
dada.
S:
Pasien mengatakan skala
nyerinya 4-10
T:
Pasien mengatakan nyeri
cedera
melaporkan
intensitas
Q:
nyerinya seperti ditusuk-
agen
Bronkospasme
Pasien
memegang
Nyeri Akut
Pasien
nampak meringis,
-
TD : 140/80mmHg
N : 96x/menit
RR : 28x/menit
Diagnosa
Dx
1
Keperawatan
Ketidakefektifan
Setelah
(NOC)
diberikan
tidak
(NIC)
asuhan Airway Management
mengalami
1. Buka
jalan
nafas
Intervensi
dalam
batas
normal
2. Irama pernafasan teratur
memaksimalkan ventilasi
3. Identifikasi
pasien
perlunya
pemasangan
3. Kedalaman pernafasan
normal
4. Tidak ada akumulasi
(NPA,
OPA,
ETT,
Ventilator)
4. Bersihkan secret dengan
sputum
suction bila diperlukan
5. Tidak ada dispneu
5. Auskultasi suara nafas,
6. Tidak memakai otot bantu
catat
adanya
suara
napas
tambahan
6. Kolaborasi
pemberian
oksigen
7. Monitor RR dan status
oksigenasi
(frekuensi,
jalan
Nyeri Akut
Pain Control
Setelah
dilakukan
asuhan
pasien
Pain Management
1. Lakukan
pengkajian
nyeri
nyeri
akut
klien
hasil :
berkurang
2. Klien
tidak
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas,
nyeri
tampak
secara
komprehensif termasuk
1. Melaporkan
posisi
2.
dan
faktor
presipitasi.
Observasi reaksi verbal
dan non verbal dari
ketidaknyamanan
Gunakan
teknik
3.
wajah meringis
4. Tidak gelisah
5. Melaporkan nyeri dapat
komunikasi terapeutik
untuk
mengetahui
pengalaman
terkontrol
4.
pasien
Kurangi
5.
presipitasi nyeri
Evaluasi
kefektifan
faktor
kontrol nyeri
PELAKSANAAN
No
1
Tgl/ Jam
Senin, 26
Implementasi
1. Memposisikan
Respon
S:
Desember
pasien
2016
memaksimalkan
Pukul 22.10
ventilasi
Wita
untuk
Paraf
dengan
posisi
yang
fowler)
2. Mengobservasi suara diberikan.
telah
(semi
lebih
O:
suara
tambahan
3. Memonitor respirasi
4. Mempertahankan
posisi pasien
nafas
tambahan
Respirasi
28x/menit
2
Pukul 22.30
1. Mengkolaborasikan
S:
Wita
pemberian nebulizer
2. Mengkolaborasikan
Pasien
pemberian
terapi
nyeri
mengatakan
oksigen
3. Memonitor
keefektifan
oksigen
serta
masih
merasa sesak.
aliran
oksigen
O:
Pemberian
O2
Menggunakan
simple
Nebulizer
Pukul 22.50
Wita
mg.
S:
1. Melakukan
pengkajian
nyeri
secara komperhensif
2. Mengobservasi
dada,
pasien
tusuk,
nyerinya
pada
saat
datang
asmanya
pasien
nampak
Pukul 23.00
1. Delegatif pemberian S:
Wita
terapi
2. Mengecek
Pasien
terapi
mendapatkan
metilprednisolon
62,5 mg IV.
5
Pukul 23.15
1. Melakukan
S:
Wita
fisioterapi dada
2. Menganjurkan
apa
yang
dianjurkan perawat.
Terdapat
sedikit
secret
yang keluar.
6
afektivitas
S:
terapi,
kontrol
nyeri
Pukul 23.45
1. Mengkolaborasikan
S:
Wita
pemberian
terapi oksigen
oksigen
3. Memonitor
keefektifan
serta
masih
merasa sesak.
O:
aliran
oksigen
Pemberian
O2
Menggunakan
simple
Pukul 00.05
1. Memberikan
Wita
Nebulizer
Ventolin 15 menit
posisi S :
semifowler
2. Mengantarkan
pasien ke rontgen
dengan
posisi
setengah duduk
O:
Pasien
11
Pukul 00.10
Wita
tampak
lebih
tenang
1. Mengukur vital sign S :
Pasien mengatakan sesak
pasien
sudah mulai berkurang
2. Memonitor
O:
kefektifan
- TD : 130/80 mmHg
- N : 86 x/menit
pemberian oksigen
- RR : 22 x/menit
- S : 36,7 C
EVALUASI
No
Tgl/Jam
Dx.
1 Senin, 26
Catatan Perkembangan
S:
Desember
2016
Pukul 00.10
O:
Wita
Paraf
Senin, 26
Desember
2016
Pukul 00.10
Wita
S:
Pasien mengatakan nyeri berkurang.
O:
Pasien nampak tenang, pasien sudah tidak terlihat meringis
kesakitan dan tidak memegang daerah yang nyeri pada
dada. Skala nyeri 2-10.
A:
Tujuan tercapai
P:
Pertahankan kondisi pasien