Anda di halaman 1dari 1

Interpretasi

Berbagai syarat pembentukan tpa ialah adanya zona yang layak yaitu dengan
ketentuan kondisi geologi, kemiringan lereng, jarak terhadap badan air, jarak
terhadap lapangan terbang, kawasan lindung atau cagar alam, kawasan
budidaya pertanian maupun perkebunan, dan batas administrasi sesuai yang
tercantum dalam ketetapan pemerintah melalu SNI nomor 03-3241-1994.
Berdasarkan Howard dan Remson (1978) menyatakan bahwa pemilihan lokasi
tpa sebagai dampaknya harus diminimalkan. Adapun pertimbangannya yaitu
pertimbangan operasional, termasuk lahan yang cukup menampung serta aspek
aksestibilitas. Menurut Bagchi (1982) menyatakan jika penempatan lokasi tpa
harus memperhatikan jarak terhadap badan air seperti sungai dan danau, yang
mana berpotensi mempengaruhi kondisi air maupun adanya bencana banjir.
Atas dasar itu, interpretasi kondisi lahan yang cocok menurut kelompok kami
adalah SL. 9, SL. 10 dan SL. 11 untuk dijadikan wilayah prospek tpa, karena nilai
pengharkatannya yang paling tinggi di antara lainnya. Namun merujuk pada
Baghci (1982) kondisi tpa harus berada jauh dari sungai maka kami hilangkan SL.
9 meskipun nilai pengharkatannya paling tinggi di antara lainnya karena
letaknya yang dilalui oleh sungai. Untuk SL. 10 dan SL 11 letakanya jauh dari
sungai dan kondisil lahan juga berada di daerah dengan kemiringan yang landai
serta tidak ditemukannya struktur geologi,
Perincian lokasi dari berbagai aspek
1. Aspek lingkungan biologis daerah itu memang tidak menunjang kehidupan
flora dan fauna.
2. Aspek kondisi tanah, daerah itu tidak produktif dengan kata lain tanah
tidak subur
3. Aspek demografi, tidak ditemukannya pemukiman penduduk berada di
sekitar lokasi
4. Aspek Estetika, lokasi yang jauh dari keramaian ditambah semakin tidak
terlihat dari luar maka nilainya makin baik
5. Aspek geologi, adanya lapisan impermeable sehingga sampah tidak
sampai menembus ataupun mempengaruhi kondisi lapisan di bawahnya

Anda mungkin juga menyukai