Anda di halaman 1dari 61

Unit

SALING KETERGANTUNGAN
ANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN
DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Hidayati
Pendahuluan
Bahan ajar ini merupakan unit ke sembilan yang terdiri dari dua sub unit
yaitu:
1. Sub unit 9.1, yang menguraikan tentang:
a. saling ketergantungan antara manusia dan lingkungan,
b. dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia, dan
c. pengelolaan lingkungan.
2. Sub unit 9.2 menguraikan tentang:
a. pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam serta lingkungan hidup,
b. permasalahan lingkungan hidup, dan
c. pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana.
Sumber daya alam dapat meningkatkan taraf hidup manusia apabila
pengelolaan lingkungan dilakukan secara optimal tanpa merusak kelestarian
lingkungan. Semakin banyak sumber daya alam yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan, akan semakin meningkat taraf hidup manusia. Tetapi tidak menutup
kemungkinan dengan memanfaatkan sumber daya alam tersebut akan menimbulkan
permasalahan lingkungan yang merugikan kehidupan manusia. Oleh karena itu
antara manfaat dan dampak yang akan terjadi harus diperhitungkan sebaik-baiknya.
Pembahasan materi ini menerapkan pendekatan antar disiplin yang
mengintegrasikan ilmu pengetahuan sosial dengan pendekatan wawasan dan
kesadaran lingkungan. Adapun media yang digunakan adalah bahan ajar cetak dan

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9-1

non cetak (Web). Oleh karena itu Anda diharapkan untuk mengakses materi yang
berkaitan dengan masalah lingkungan dari internet.
Setelah menyelesaikan materi sajian pada bahan ajar unit-9, Anda diharapkan
dapat:
1. menjelaskan bahwa dalam kenyataannya antara manusia dengan lingkungan
alam terjadi saling ketergantungan,
2. mengidentifikasi dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia,
3. menjelaskan bagaimana pengelolaan lingkungan yang baik,
4. menjelaskan pendayagunaan sumber daya alam untuk lingkungan hidup,
5. mengidentifikasi tentang permasalahan lingkungan hidup, dan
6. mengidentifikasi cara-cara mengelola sumber daya alam secara bijaksana.
Untuk membantu Anda dalam menguasai bahan ajar ini maka materi akan
disajikan pembahasan hal-hal pokok, sebagai berikut:
1. Manusia dan lingkungannya
2. Dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia
3. Pengelolaan lingkungan
4. Pendayagunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
5. Permasalahan lingkungan hidup
6. Mengelola sumber daya alam secara bijaksana
Ikutilah petunjuk belajar berikut ini agar Anda dapat lebih mudah memahami
materi unit-9:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan, pahami betul isinya, apa tujuan
mempelajari unit ini, dan bagaimana cara mempelajarinya.
2. Bacalah bagian demi bagian dan temukan kata kunci, kemudian berilah tanda
atau digaris bawahi.
3. Pahami pengertian demi pengertian dari materi unit ini melaui pemahaman
sendiri atau diskusi dengan teman sejawat.
4. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi dengan teman atau tutor pada
waktu tutorial tatap muka.

9-2

Unit 9

Subunit 1
Saling Ketergantungan Manusia dan Lingkungannya
Manusia dan Lingkungannya
Manusia bersama-sama dengan mahkluk hidup lainnya senantiasa
berinteraksi dengan lingkungannya. Kehidupan manusia sangat tergantung pada
keadaan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan lingkungan fisik yang ada disekitarnya.
Lingkungan hidup mencakup bentangan alam yang sangat luas, termasuk juga yang
tidak dapat dilihat.
Menurut UU No. 4 tahun 1982 atau UU No. 23 tahun 1997, lingkungan hidup
adalah suatu kesatuan ruang yang terdiri dari benda, daya, keadaan, makhluk hidup,
termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
hidup dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kelompok benda dan
daya dikategorikan kepada kelompok komponen fisik, makhluk hidup yang terdiri
dari satwa dan tumbuhan termasuk komponen biotis, sedangkan manusia termasuk
komponen sosial, ekonomi, budaya, dan kesehatan masyarakat.
Sedangkan menurut Emil Salim (tokoh pelestarian lingkungan), menyatakan
bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, termasuk
didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya.
Dengan demikian yang dimaksud lingkungan hidup adalah mencakup
semua benda hidup dan tidak hidup serta kondisi-kondisi yang ada dalam
ruang yang ia tempati.
Manusia sebagai salah satu penghuni alam, dengan alam sekitarnya
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Manusia hidup bersama
lingkungannya, manusia dituntut memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Manusia selalu ingin meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran hidupnya dengan
memanfaatkan lingkungan hidupnya. Manusia dengan akal budi dan pengetahuannya
memanfaatkan lingkungan alam untuk kesejahteraan hidupnya.
Bahkan sekarang terjadi perubahan perilaku manusia terhadap lingkungan
alam yaitu manusia yang dahulu berada dalam hubungan dikuasai alam, sekarang
berbalik menjadi manusia menguasai alam. Dalam pandangan manusia, alam
Pengembangan Pendidikan IPS SD

9-3

menjadi obyek dan manusia sebagai subyek atau dengan kata lain muncul manusia
sentris. Maksudnya alam menjadi obyek yang harus dan dapat dieksploitasi untuk
keperluan manusia.
Pemikiran di atas sejalan dengan pemikiran geografi, bahwa manusia secara
aktif merupakan faktor dominan yang mampu memanipulasi dan memodifikasi
habitatnya (lingkungan sekitarnya). Walau demikian kita tidak dapat terlepas dari
pengaruh lingkungan alam.
Sebagai contoh, dewasa ini banyak diciptakan teknik-teknik baru yang
digunakan manusia untuk mengontrol alam serta meningkatkan kesejahteraan
hidupnya di masa mendatang.
Misalnya, penggunaan tenaga matahari atau nuklir, penambangan bahan
tambang di dasar laut, pembuatan hujan buatan, penyulingan air laut untuk irigasi,
dan berbagai penemuan lainnya yang membebaskan kita dari tirani kekuatan alam.
Nampaknya penaklukan manusia terhadap alam yang tidak memperhatikan
kelestarian lingkungan akan menimbulkan malapetaka bagi kelangsungan hidup
manusia. Kita masih terikat oleh campur tangan manusia yang tidak arif dalam
mengelola lingkungan, sehingga mengakibatkan erosi tanah, penipisan lapisan tanah,
kelangkaan mineral, polusi (udara, tanah, dan air) yang tidak terkontrol dan
mengakibatkan kemerosotan bahkan kerusakan lingkungan di masa mendatang.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Lester Brown (seorang
environmentalis), bahwa persediaan yang esensial dari sumber-sumber yang dapat
diperbaharui telah merosot dan teknologi yang adapun tidak akan mampu
mengembalikan pada keadaan semula.
Selanjutnya ia menunjukkan bukti-bukti tentang terjadinya kemerosotan
alam, bahwa di banyak negara di dunia, hutan, padang rumput, dan perikanan telah
dimanfaatkan secara berlebihan, sehingga sulit untuk dikembalikan seperti keadaan
semula. Walaupun sudah ada revolusi penghijauan, namun kenyataannya stok hasil
padi-padian masih rendah.

Masyarakat dan Kebudayaan


Suatu masyarakat adalah suatu organisasi kelompok manusia secara individu
yang memiliki kebudayaan, dengan kata lain kebudayaan dimiliki oleh setiap
masyarakat.
Selo Sumarjan dan Sulaiman Sumardi (1964:113) merumuskan kebudayaan
sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat untuk mengatur masalahmasalah kemasyarakatan menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan yang
9-4

Unit 9

diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar hasilnya dapat
diabdikan untuk kepentingan masyarakat.
Apabila dianalisis, manusia sebenarnya mempunyai segi materiil dan segi
spirituil dalam kehidupannya. Segi materiil mengandung karya, yaitu kemampuan
manusia untuk menghasilkan benda-benda. Segi spirituil, manusia mengandung cipta
yang menghasilkan pengetahuan; karsa
menghasilkan kaidah, kepercayaan,
kesusilaan, kesopanan, hukum; rasa menghasilkan keindahan. Manusia berusaha
mendapatkan ilmu pengetahuan melalui logika, menyerasikan perilaku terhadap
kaidah-kaidah yang meliputi etika dan mendapatkan keindahan melalui estetika.

Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat


1. Untuk Melindungi Diri Terhadap Alam
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan
masyarakat. Berbagai kekuatan yang harus dihadapai masyarakat dan
anggota-anggotanya seperti, kekuatan alam maupun kekuatan-kekuatan
lainnya yang tidak selalu baik baginya di dalam masyarakat itu sendiri.
Selain itu masyarakat memerlukan pula kepuasan baik material maupun
spiritual. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi
oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan
yang mempunyai kegunaan dalam melindungi masyarakat terhadap
lingkungannya. Di dalam melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada
mulanya manusia bersikap menyerah.
Taraf ini dapat dijumpai pada masyarakat yang sampai saat ini masih rendah
tingkat kebudayaannya, seperti suku Kubu yang tinggal di pedalaman daerah
Jambi, taraf teknologi mereka belum mencapai tingkatan manusia
memanfaatkan dan menguasai lingkungan alamnya.
Berbeda dengan keadaan masyarakat yang sudah kompleks dan taraf
kebudayaanya lebih tinggi. Teknologi akan memberikan kemungkinankemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan
apabila mungkin menguasai alam.
Perkembangan teknologi di negara Amerika Serikat, Perancis, Jerman,
Jepang merupakan beberapa contoh di mana masyarakatnya tidak lagi pasif
menghadapi tantangan lingkungan alam.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9-5

2. Mengatur Hubungan Antar Manusia


Karsa masyarakat, mengahasilkan norma dan nilai-nilai sosial yng sangat
penting untuk mengadakan tata tertib dalam pergaulan masyarakat.
Karsa merupakan usaha manusia untuk melindungi diri terhadap kekuatankekuatan di dalam masyarakat yang tidak selamanya baik. Untuk
mengahadapinya masyarakat menciptakan kaidah-kaidah yang pada
hakikatnya merupakan petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus
bertindak dan berperilaku dalam pergaulan hidup di masyarakat.
Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya
bertindak, berbuat, menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan
orang lain. Apabila manusia hidup sendiri, maka tidak akan ada manusia lain
yang merasa terganggu oleh tindakan-tindakannya. Ia akan selalu
menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri.
Kebiasaan, merupakan suatu perilaku pribadi, artinya bahwa kebiasaan
seseorang itu berbeda dengan kebiasaan orang lain.
Misalnya kebiasaan membaca koran setiap pagi, kebiasaan ini
berbeda dengan orang lain yang setiap pagi harus minum teh atau
kopi.
Jadi setiap orang akan membentuk kebiasaan khusus bagi dirinya sendiri.
Kebiasaan tersebut menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam
tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan yang teratur baginya.
Kebiasaan-kebiasaan yang baik akan diakui dan dilakukan oleh orang lain,
bahkan begitu mendalamnya pengakuan atas kebiasaan seseorang, sehingga
dijadikan patokan bahkan mungkin dijadikan norma, atau kaidah.
Kaidah yang timbul dari masyarakat sesuai dengan kebutuhannya di suatu
saat, disebut adat istiadat atau custom (Suerjono Soekanto, 1990:1996).
Adat istiadat berbeda di satu tempat dengan tempat lain, demikian pula adat
istiadat di satu tempat berbeda menurut waktunya. Adat istiadat, yang
mempunyai akibat hukum disebut hukum adat.
Namun adat istiadat juga mempunyai akibat-akibatnya jika dilanggar oleh
anggota masyarakat dimana adat istiadat tersebut berlaku.
Misalnya adat istiadat perkawinan di Yogyakarta, adat menetapkan
bahwa prialah yang melakukan peminangan terhadap gadis. Adat
istiadat ini tidak tertulis dan dipelihara secara turun temurun.
Di samping adat istiadat, ada kaidah-kaidah yang dinamakan peraturan
(hukum), yang sengaja dibuat dan mempunyai sanksi tegas. Peraturan

9-6

Unit 9

bertujuan membawa keserasian dan memperhatikan hal-hal yang bersangkut


paut dengan keadaan lahiriah maupun batiniah manusia.
Peraturan (hukum) dibuat oleh negara atau badan-badan negara yang diberi
wewenang, seperti MPR, DPR, dan sebagainya. Peraturan ada yang bersifat
tertulis dan tidak tertulis, hukum yang tidak tertulis disebut hukum adat.
Peraturan tertulis sifatnya kaku dan biasanya kurang dapat mengikuti
perkembangan dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Di dalam setiap masyarakat terdapat pola perilaku (pattern of behavior). Pola
perilaku merupakan cara-cara masyarakat bertindak atau berkelakuan sama
dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut. Setiap manusia
dalam masyarakat selalu mengikuti pola-pola perilaku masyarakat tersebut.
Selain dipengaruhi oleh tindakan bersama, pola-pola perilaku masyarakat
sangat dipengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Pola perilaku berbeda dengan
kebiasaan, kebiasaan merupakan cara bertindak seseorang anggota
masyarakat yang kemudian diakui dan mungkin diikuti oleh orang lain. Pola
perilaku dan norma-norma yang dilakukan dan dilaksanakan pada khususnya
apabila berhubungan dengan orang lain, disebut social organization.
Sedangkan kebiasaan, tidak perlu dilakukan seseorang di dalam hubungannya
dengan orang lain.
Khususnya dalam mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan
pula struktur normatif atau designs for living yaitu garis-garis atau petunjuk
dalam hidup. Artinya, kebudayaan adalah suatu garis-garis pokok tentang
perilaku atau blueprint for behavior, yang menetapkan peratura-peraturan
tentang apa yang harus dilakukan, apa yang seharusnya dilakukan dan apa
yang dilarang (Koentjaraningrat: 1990).
Unsur-unsur normatif yang merupakan bagian dari kebudayaan adalah
sebagai berikut:
a. Unsur-unsur yang menyangkut penilaian (valuational elements), misalnya
apa yang baik dan buruk, apa yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan, apa yang sesuai dengan keinginan dan apa yang tidak
sesuai dengan keinginan.
b. Unsur-unsur yang berhubungan dengan apa yang seharusnya (prescriptive
elements), misalnya bagaimana orang harus berperilaku
c. Unsur-unsur yang menyangkut kepercayaan (cognitive elements),
misalnya harus mengadakan upacara adat pada saat kelahiran, perkawinan
dan sebagainya.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9-7

Jadi kaidah-kaidah kebudayaan adalah peraturan tentang tingkah laku atau


tindakan yang harus dilakukan dalam suatu keadaan tertentu. Berlakunya
kaidah dalam suatu kelompok manusia tergantung pada kekuatan kaidah
tersebut sebagai petunjuk tentang bagaimana seseorang harus berperilaku.
Artinya sampai seberapa jauh kaidah-kaidah tersebut diterima oleh anggota
kelompok, sebagai petunjuk perilaku yang pantas.
3. Sebagai Wadah Segenap Perasaan Manusia.
Apabila manusia dapat mempertahankan diri dan menyesuaikan diri dengan
alam, dan dapat hidup dengan manusia-manusia lain dengan damai, maka
timbullah keinginan manusia untuk menciptakan sesuatu untuk menyatakan
perasaan dan keinginannya kepada orang lain hal mana juga merupakan
fungsi kebudayaan.
Misalnya kesenian yang dapat berwujud seni suara, seni musik, seni
tari, seni lukis, dan sebagainya.
Hal ini bertujuan untuk mengatur hubungan antar manusia untuk
mewujudkan perasaan-perasaan seseorang.

Perubahan Lingkungan dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia


Salah satu implikasi perubahan lingkungan atau langkanya sumberdaya
adalah meningkatnya konflik antar manusia.
Sebagaimana dijelaskan oleh Homer-Dixon, dkk (Bruce Mitchell, 2003:913), bahwa kegiatan manusia dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau
kelangkaan sumberdaya dalam tiga cara.
1. Pertama, kegiatan manusia dapat menyebabkan penurunan jumlah dan
kualitas sumber daya, terutama jika sumber daya dieksploitasi dengan tingkat
kecepatan yang melebihi daya pulihnya.
Dikatakan bahwa manusia hidup lebih banyak mengorbankan sumberdaya
alam dari pada untuk kepentingan sumberdaya tersebut. Dalam beberapa
kasus, terutama dalam pemanfaatan sumberdaya yang tidak dapat
diperbaharui (non-renewable), seperti minyak bumi, gas, logam, dan perak.
Sumberdaya alam tersebut terbaharui oleh proses geologi dan bukan oleh
proses siklus manusia. Meskipun demikian sumberdaya alam yang dapat
diperbaharui (renewable) sepert, permukaaan tanah, hutan atau satwa liar
dapat juga mengalami penurunan, terutama jika dalam pengguanannya
melebihi kapasitas pemulihannya.
9-8

Unit 9

2. Kedua, penurunan atau kelangkaan sumberdaya disebabkan oleh


pertumbuhan penduduk.
Dengan bertambahnya penduduk, tanah dan air yang jumlahnya tetap sama
sudah barang tentu dimanfaatkan oleh banyak orang, berarti jumlah/jatah
pemakaian air dan tanah per orang semakin berkurang.
3. Ketiga, akses terhadap lingkungan dan sumberdaya alam yang tidak
seimbang juga akan menyebabkan berbagai persoalan.
Akses yang tidak seimbang tersebut biasanya disebabkan oleh pranata hukum
atau hak kepemilikan yang terkonsentrasi kepada sekelompok kecil
masyarakat, sehingga menyebabkan kelangkaan bagi kelompok lain.
Ketiga faktor kegiatan manusia tersebut dapat menyebabkan kelangkaan atau
penurunan sumber daya, yang kemudian akan memicu banyak akibat lagi.
Memburuknya kondisi lingkungan dapat menyebabkan manusia pindah tempat atau
terpaksa dipindahkan dari satu daerah ke daerah lain, dan meraka dapat disebut
pengungsi lingkungan.
Kejadian tersebut dapat memicu tumbuhnya konflik etnis, ketika satu
kelompok beranggapan bahwa kelompok lain mengontrol pemakaian sumberdaya
secara tidak proporsional. Konflik tersebut mungkin akan menjadi semakin besar
pada dekade mendatang, khususnya di negara miskin, di mana kelangkaan sumber
air, hutan, dan lahan yang subur, dikombinasikan dengan pertumbuhan penduduk
yang cepat akan mengakibatkan situasi yang semakin buruk.
Seperti kasus Minamata di Jepang yang terjadi tahun 1956, bahwa dampak
negatif yang ditimbulkan oleh pabrik pupuk Chisso telah mencemari Teluk
Minamata. Peristiwa ini diawali ketika pada suatu hari bulan Mei 1956 ada empat
warga kota kecil di pantai barat Pulau Kyushu Jepang bagian Selatan dilarikan ke
rumah sakit. Keempat pasien tersebut memperlihatkan gejala penyakit sama, yaitu
kepala pusing, tangan dan kaki kesemutan disertai gemetaran, suhu badan tinggi,
setelah koma akhirnya meninggal. Yang sangat mengejutkan dalam waktu singkat 17
orang meninggal dunia setelah menderita gejala yang sama.
Peristiwa tragis yang terjadi di Minamata tersebut baru diketahui setelah
dilakukan penelitian selama dua tahun. Hasil penelitian menyatakan bahwa limbah
air raksa yang bertahun-tahun dibuang oleh pabrik Chisso tersebut telah mencemari
perairan teluk Minamata. Ikan-ikan yang mengandung air raksa tersebut menjadi
santapan sehari-hari penduduk. Mereka tidak sadar telah tercemar air raksa dalam
kadar yang membahayakan. Jiwa mereka. Teluk Minamata diperkirakan tercemar
oleh 70 hingga 150 ton limbah yang mengandung air raksa. Karena penanganan yang
lambat tahun 1965 gejala itu meluas sampai ke wilayah Niigata, tetangga Minamata.
Pengembangan Pendidikan IPS SD

9-9

Penemuan tersebut mengegerkan Jepang sehingga mengundang aksi protes


berkepanjangan terhadap industri yang dituding sebagai sumber pencemaran.
Akhirnya 12 tahun kemudian setelah melalui perjuangan gigih, pemerintah secara
resmi mengakui bahwa minamatabyo (penyakit Minamata), merupakan akibat
perusakan lingkungan. Tidak hanya itu sepuluh tahun kemudian diputuskan setiap
bulan Chisso wajib membayar kompensasi kepada penderita penyakit minamata
sebesar 900 juta yen (setara dengan Rp 7 miliar, menurut hitungan tahun 1978).
Menurut catatan resmi badan lingkungan Jepang menyebutkan bahwa
dampak negatif yang diakibatkan Chisso ini hingga tahun 1990 korban cemaran air
raksa telah mencapai 2.239 orang meninggal. Bahkan angka tidak resmi diperkirakan
lebih banyak hingga sepuluh kali lipat dari angka resmi tersebut.
Tahun 2004 trauma tragedi Minamata menjalar sampai ke perairan Minahasa
di Sulawesi Utara. Masyarakat Teluk Buyat telah menuduh perusahaan
pertambangan PT Newmont Minahasa Raya sebagai penyebar penyakit. Setelah
dilakukan penelitian oleh Depkes dan Universitas Indonesia ternyata hasilnya positif,
bahwa warga Buyat telah terkontaminasi logam berat, dengan total kadar air raksa
dalam darahnya melebihi batas normal rata-rata 8 mikrogram per liter. Hasil analisis
dari empat orang korban menunjukkan bahwa sample darah korban pertama
menunjukkan total kadar air raksa 23,90 g/l, korban kedua 14,90 g/l, korban ketiga
22,50 g/l.
Bagaimana air raksa dapat sampai bersarang di dalam tubuh manusia?
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa air raksa yang masuk ke dalam
perairan dengan mudah terikat dengan unsur kimia klor pada air laut. Ikatan dengan
ion klor membentuk merkuri anorganik (HgCl) dengan mudah masuk ke dalam
plankton dan dapat berpindah ke biota laut lain, kemudian mengalami perubahan
oleh mikro organisme menjadi merkuri organik dalam sediment di dasar laut. Sifat
merkuri organik yang dapat terakumulasi di dalam tubuh makhluk hidup itulah yang
membawa penyakit. Dampak yang terlihat seperti pada kasus Minamata dapat terjadi
apabila dosis efektif dalam tubuh manusia sudah tercapai.
Mengacu pada standar International Progamme on Chemical Safety (IPCS)
dan PBB, bahwa batas ambang terjadinya gejala penyakit minamata pada manusia
adalah 200 500 g/l (pbb) konsentrasi total air raksa dalam darah dan 50 125 g/g
(ppm) konsentrasi total air raksa dalam rambut.
Dampak penyakit minamata adalah indra perasa dan pencium tidak berfungsi,
penderita mudah lelah dan sering sakit kepala. Pada tingkat yang lebih berat
penderita tidak lagi dapat mengendalikan gerakan tangan dan kaki, daya pandang

9 - 10

Unit 9

menyempit, tuli, dan sulit berbicara. Lebih gawat lagi dapat merusak kode genetika,
sehingga bayi-bayi yang dilahirkan dari penderita minamata akan cacat bawaan.
Dampak air raksa yang lebih kejam adalah arsenic dan sianida yang
menimbulkan efek toksologi. Orang yang keracunan arsenik kronik akan mengalami
mual dan muntah, penurunan produksi sel darah merah dan putih, gangguan pada
irama jantung, kerusakan pada pembuluh darah, rasa nyeri seperti tertusuk duri pada
tangan dan kaki, warna kulit gelap, kanker (kulit, paru-paru, ginjal) dan kontak kulit
mengekibatkan kemerahan dan pembengkaan. Pada tahap akut, penderita sakit
tenggorokan dan iritasi paru-paru yang akhirnya menghadapi kematian.
Sedangkan orang yang keracunan sianida kronik, mengakibatkan penderita
kesulitan bernafas, nyeri jantung, sakit kepala, gangguan peredaran darah. Kemudian
rasa lemah pada jari kaki dan tangan, kesulitan berjalan, gangguan penglihatan dan
pendengaran, dan kontak kulit mengakibatkan iritasi, gatal-gatal. Penderita akut akan
mengalami gangguan otak, jantung, koma, pernafasan berat dan tersengal-sengal,
kejang, kehilangan kesadaran, dan akhirnya meninggal.
Berbagai kasus pencemaran lingkungan yang merenggut nyawa manusia
sebagai akibat limbah beracun dari industri mengingatkan kita pada peristiwa
tragedy Love Canal di Amerika Serikat tahun 1976 atau tragedi Bhopal di India pada
tahun 1984.
Tragedi minamata di Jepang merupakan pelajaran berharga bagi Indonesia
agar tidak memperlakukan lingkungan seenaknya demi investasi, apalagi sekadar
mengharapkan keuntungan bagi kalangan elite. Dari tragedi minamata kita dapat
memetik pelajaran bahwa manusia tidak hanya pelaku kejahatan terhadap alam,
tetapi sekaligus menjadikan manusia sebagai korbannya.
Oleh karena itu seharusnya perusahaan-perusahaan memperhatikan cara
membuang limbah dari produknya. Mereka itu seharusnya memikirkan ketentuan
trilogi dan melakukannya secara ramah lingkungan, yaitu produksi, penggunaan, dan
pembuangan.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat,
pertumbuhan ekonomi di berbagai negara mengakibatkan berbagai pemborosan
sumberdaya alam yang mengakibatkan kemerosotan kualitas lingkungan. Akibatnya
biaya yang seharusnya dipikul oleh suatu kegiatan tertentu atau institusi tertentu,
ditimpakan kepada pihak lain yang tidak mengambil keuntungan sedikitpun, tetapi
justru harus menerima dampak negatifnya, seperti pembangunan pabrik kimia,
otomotif, tekstil, dan sebagainya yang merupakan milik umum.
Sebagai contoh, pembuangan limbah pabrik ke sungai, akibatnya harus
dipikul oleh masyarakat umum terutama yang mempunyai kepentingan pada sungai
Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 11

tersebut. Berbagai emisi (limbah berupa gas) telah mencemari udara yang menjadi
milik umum, padahal ini merupakan bagian vital dari kehidupan.
Semua hal tersebut di atas tidak lain sebagai akibat adanya gejala krisis
kemunduran kearifan manusia dalam memerlakukan lingkungan. Oleh karena itu
baik secara lokal maupun global lingkungan hidup harus menanggung barbagai
kemerosotan kualitas sumber daya alam maupun lingkungan.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2006), pada saat ini kemerosotan kualitas
lingkungan sudah menjangkau berbagai segi kehidupan, seperti terjadinya mutasi
gen, manusia terselubung, hujan asam, dampak rumah kaca, dan peningkatan
penipisan lapisan ozon.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dibawah ini.
1. Mutasi gen manusia terselubung
Perkembangan teknologi kedokteran untuk pelayanan kesehatan dengan
menggunakan radiasi sinar ronzen, sinar lasser, dan getaran ultra sonic
mengakibatkan terjadinya mutasi gen manusia yang terselubung yaitu makin
merosotnya daya tahan manusia secara alami. Akibatnya seringkali eksistensi
manusia hanya dapat dipertahankan dengan dukungan teknologi canggih dan
biaya mahal.
2. Hujan asam
Industri terutama industri pengecoran logam, pembangkit tenaga listrik,
berbahan batu bara dan pendidih air, dalam operasinya melepaskan bertonton sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2) ke
udara yang enyebabkan terjadinya interaksi antara (SO2), (SO2), dan (CO2)
menjadi asam sulfat(H2 SO4), sehingga air hujan berturut-turut akan
mengandung asam sulfat (H2 SO4), asam nitrat (HNO3), dan asam karbonat
(H2SO3).
Hal ini menyebabkan timbulnya hujan dengan pH kecil dari 5,6. Air dengan
keasaman seperti ini dapat merusak butir-butir clorofil pada tumbuhan yang
dapat mengganggu aktivitas foto sintetsis, yang akhirnya mengganggu
pertumbuhan tanaman. Air hujan seperti ini juga dapat mengakibatkan benda
logam seperti jembatan dan rel kereta api, merusak bangunan dari marmer,
tegel, dan beton. Pada air danau atau sungai pH nya akan menurun dan
mengganggu kehidupan biota air (seperti plankton dan ikan), serta kesehatan
manusia pada umumnya.
3. Dampak Rumah Kaca
Dampak rumah kaca dapat terjadi karena merungkatnya lapisan gas, terutama
gas CO2 yang menyelubungi bumi, gas tersebut berasal dari berbagai kegiatan
9 - 12

Unit 9

manusia, terutama pembakaran energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan
gas). Selimut gas rumah kaca ini mengakibatkan refleksi balik sinar/panas
matahari membalik memantul kembali ke bumi. Akibatnya terjadi kenaikan
suhu bumi atau perubahan iklim global.
Menurut perkiraan dalam kurun waktu 50 tahun yang akan datang suhu bumi
akan meningkat tiga derajat celcius (30 C). Hal ini akan mengakibatkan
mencairnya sebagian es di kutub utara, sehingga permukaan air lautpun naik,
dan berbagai kota dipinggir laut akan tenggelam. Selain itu juga terjadi hujan
di pegunungan/dataran tinggi sehingga daerah rendah akan terkena banjir
karena air hujan tidak dapat mengalir ke laut. Akibat selanjutnya perubahan
iklim ini juga akan berpengaruh terhadap produktivitas pertanian, perikanan,
dan peternakan, terutama sebagai akibat timbulnya kekeringan dan kebanjiran
di berbagai tempat.
4. Lubang Lapisan Ozon
Bumi kita dilapisi oleh lapisan tipis ozon (O3) pada ketinggian lebih kurang
30 m di atas permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi sebagai penahan 99%
sinar ultra violet yang dipancarkan oleh matahari. Lapisan ini mengalami
keurasakan bahan kimia, seperti halon (terutama untuk pemadam kebakaran)
dan CFC (Chlorfluorcarbon) yang dihasilkan oleh aerosol yang berasal dari
gas penyemprot minyak wangi, mesin pendingin (refrigerator, air
condicioner), dan proses pembuatan plastik atau karet busa (foam) untuk
berbagai keperluan.
Oleh sinar matahari yang kuat berbagai gas ini diuraikan menjadi chlorine
dan chlorinemonoxide) yang mempercepat pecahnya ozon menjadi oksigen.
Jika lapisan ozon mengalami kerusakan terjadi lubang-lubang, maka sinar
ultra violet akan masuk langsung ke bumi. Sinar ini menyebabkan terjadinya
kanker kulit, kerusakan mata/cataract, gangguan pada rantai makanan laut,
dan kerusakan tanaman budidaya, serta menurunnya daya kekebalan tubuh
manusia seperti penyakit AIDS.

Pengelolaan Lingkungan
Pelestarian lingkungan perlu dilakukan karena kemampuan daya dukung
lingkungan hidup sangat terbatas baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Ada dua
cara yang dapat dilakukan untuk pelestarian lingkungan, yaitu dengan Undang undang No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH) dan

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 13

dilakukan secara sukarela baik oleh individu maupun kelompok masyarakat yang
peduli terhadap pelestarian lingkungan.
Adapun tujuan dari pedoman PLH adalah agar setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pengguna lingkungan tidak merusak lingkungan, melainkan harus berwawasan
lingkungan. Pemanfaatan dan penataan lingkungan hidup merupakan upaya untuk
mendayagunakan sumber daya untuk kepentingan kehidupan dan kegiatan
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Upaya pelestarian lingkungan seperti pemeliharaan, pengendalian,
pengawasan, pemulihan, dan pengembangan yang biasanya dikaitkan dengan upaya
pencegahan dan penanggulangan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan
pembangunan.
Pemanfaatan lingkungan oleh manusia dalam kehidupannya berpengaruh
terhadap kondisi lingkungan, misalnya dalam proses pembangunan industri,
komponen lingkungan tersebut akan mempunyai dampak negatif dari pembangunan
tersebut.
Oleh karena itu dalam pengelolaan lingkungan hidup perlu dilakukan
berbagai upaya pengembangan yang berwawasan lingkungan dengan meningkatkan
dampak positif dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan.
Dalam pelaksanaannya pengelolaan lingkungan hidup memerlukan azas atau
pedoman pelaksanaan kegiatan pembangunan berkesinambungan untuk menjamin
terciptanya keselarasan hubungan antara manusia dan lingkungan hidup.
Pemanfaatan sumber daya secara arif dan bijaksana merupakan dinamisasi
kehidupan yang harus ditanamkan kepada anak didik kita demi kelangsungan
kehidupan selanjutnya. Selain itu semua orang mempunyai hak atas lingkungan
hidup yang baik dan sehat, oleh karena itu setiap orang berkewajiban memelihara
lingkungan hidup dari kerusakan dan pencemaran yang merugikan kehidupan di
muka bumi.
Agar pelaksanaan pengelolaan lingkungan dapat berjalan dengan baik maka
diperlukan acuan/perangkat yang meliputi:
1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan ( UKL)
3. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Lebih jelasnya akan diuraikan satu persatu antara lain:
1. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
AMDAL diberlakukan di Indonesia berdasar PP. No.51/Tahun 1993
(sebelumnya PP. No.29/Tahun 1986), sebagai realisasi pelaksanaan UU
9 - 14

Unit 9

No.4/Tahun 1982, tentang Lingkungan Hidup yang saat ini telah direvisi
menjadi UU No.23/Tahun 1997. AMDAL merupakan instrumen pengelolaan
lingkungan yang diharapkan dapat mencegah kerusakan lingkungan dan
menjamin upaya-upaya konservasi.
Hasil studi AMDAL merupakan bagian penting dari perencanaan
pembangunan proyek, serta untuk menjamin beroperasinya proyek itu sendiri.
Sebagai instrumen pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, AMDAL
harus merupakan bagian dari proses perijinan satu proyek. Dengan cara ini
proyek-proyek pembagunan dapat disaring seberapa jauh dampaknya
terhadap lingkungan. Di sisi lain, studi AMDAL juga dapat memberi
masukan bagi upaya-upaya untuk meningkatkan dampak positif dari proyek
tersebut.
Dalam PP. No.51/Tahun 1993 ditetapkan 4 jenis AMDAL, yaitu:
a. AMDAL Proyek, yaitu AMDAL yang berlaku bagi satu kegiatan yang
berada dalam kewenangan satu instansi sektoral.
Misalnya rencana kegiatan pabrik tekstil yang mempunyai kewenangan
memberikan ijin dan mengevaluasi studi AMDAL nya ada pada
Departemen Perindustrian.
b. AMDAL Terpadu Multisektor, adalah AMDAL yang berlaku bagi
suatu rencana kegiatan pembangunan yang sifatnya terpadu, yaitu adanya
keterkaitan dalam hal perencanaan, pengelolaan, dan proses produksi,
serta berada dalam satu kesatuan ekosistem dan melibatkan kewenangan
lebih dari satu instansi.
Sebagai contoh adalah satu kesatuan kegiatan pabrik pulp dan kertas yang
kegiatannya terkait dengan proyek Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk
penyediaan bahan bakunya, Pembangkit Tenaga Listrik Uap (PLTU)
untuk penyediaan enerji, dan pelabuhan untuk distribusi produksinya. Di
sini terlihat adanya keterlibatan lebih dari stau instansi, yaitu Departemen
Perindustrian, Departemen Kehutanan, Departemen Pertambangan, dan
Departemen Perhubungan.
c. AMDAL Kawasan, yaitu AMDAL yang ditujukan pada satu rencana
kegiatan pembangunan yang berlokasi dalam satu instansi.
Contohnya adalah rencana kegiatan pembangunan kawasan industri.
Dalam kasus ini masing-masing kegiatan di dalam kawasan tidak perlu
lagi membuat AMDALnya, karena sudah tercakup dalam AMDAL
seluruh kawasan.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 15

d. AMDAL Regional, adalah AMDAL yang diperuntukkan bagi rencana


kegiatan pembangunan yang sifat kegiatannya saling terkait dalam hal
perencanaan dan waktu pelaksanaan kegiatannya.
AMDAL ini melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi, berada
dalam satu kesatuan ekosistem, satu rencana pengembangan wilayah
sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Daerah. Contoh AMDAL
Regional adalah pembangunan kota-kota baru.
Secara teknis instansi yang bertanggung jawab dalam merumuskan dan
memantau penyusunan AMDAL di Indonesia adalah Bapedal (Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan).
Bapedal, dibentuk pada tahun 1990 dengan tujuan untuk melakukan
pengendalian dampak lingkungan yang meliputi pencegahan penanggulangan
pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta pemulihan kualitas lingkungan.
Bapedal merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang
bertanggungjawab langsung kepada presiden.
Adapun tugas pokok Bapedal adalah .
a. Penetapan kebijakan teknik pengendalian dampak lingkungan
b. Pengembangan kelembagaan
c. Pengendalian kebijakan teknis pencegahan
dan penanggulangan
pencemaran
d. Pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan
e. Bimbingan teknis terhadap upaya-upaya pencegahan pencemaran
f. Pengelolaan AMDAL
Pada dasarnya, Bapedal diharapkan dapat berfungsi sebagaimana lembagalembaga lain di negara maju yang mempunyai kepedulian dan kekuasaan yang
kuat untuk mengendalikan dampak-dampak lingkungan di Indonesia.
Sebagaimana diatur dalam PP. No.51/Tahun 1993, kewenangan Bapedal juga
dilimpahkan pada instansi-instansi sektoral serta Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Daerah (Bapedalda) baik Tingkat I maupun Tingkat II.
Badan ini merupakan instansi pemerintah yang bertugas mengendalikan
lingkungan dan mencegah atau paling tidak mengurangi dampak limbah,
termasuk juga usaha melestarikan lingkungan hidup. Karena persoalan
lingkungan di daerah semakin meningkat, maka peran Bapedalda ini semakin
penting dan menentukan.
Persoalannya adalah kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia Bapedalda
ini belum memadai. Hal ini sejalan dengan pendapat aktivis Wahana Lingkungan
Hidup (Walhi) dari Kalimantan selatan yaitu Husin Nafarin, menilai bahwa
9 - 16

Unit 9

Bapedalda tidak ubahnya seperti pemadam kebakaran, hanya bekerja jika ada
musibah kebakaran. Demikian pula Bapedalda, baru turun meneliti jika ada kasus
pencemaran lingkungan.
Sebagai lembaga pemerintah yang menangani dampak limbah, Bapedalda
hendaknya secara ketat mengawasi beroperasinya industri sehingga tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan. Badan ini hendaknya memiliki tim yang
bertugas di lapangan untuk mendata dan meneliti limbah perusahaan-perusahaan.
Tim ini melakukan pengawasan secara rutin ke pabrik-pabrik per bulan atau per
triwulan. Setiap perusahaan yang menghasilkan limbah harus dipastikan memiliki
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang dapat menetralisir kadar zat-zat
peracun yang mengganggu kesehatan lingkungan. Dengan demikian Bapedalda
dapat menentukan sendiri ada tidaknya pencemaran, dan tidak hanya berdasar
laporan ahli pihak lain.
Maka diperlukan program-program peningkatan kelembagaan dan sumberdaya
manusia Bapedalda agar mereka mampu mengelola lingkungan di daetah.
Dengan adanya Bapedalda maka Bapedalda pusat hanya menangani studi-studi
AMDAL yang dianggap mempunyai implikasi secara nasional. Pada tahun 1999
diterbitkan lagi PP No. 27 sebagai penyempurnaan PP 51 tahun 1993.
Prinsip dasar penyempurnaan ini adalah untuk memberikan kewenangan proses
evaluasi AMDAL pada daerah. Materi PP.No.27/Tahun 1999, adalah
diberikannya kemungkinan partisipasi masyarakat di dalam proses penyusunan
AMDAL.
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
UKL merupakan perangkat preventif dalam pencegahan dan penanggulangan
dampak lingkungan yang merupakan dokumen yang dibuat pada tahap
perencanaan suatu kegiatan pembangunan/proyek, sebagai kelengkapan untuk
memperoleh perizinan.
UKL dibuat untuk proyek-proyek pembangunan yang dampak penting sudah
dapat diatasi dengan teknologi yang ada, serta skala kegiatannya kecil dan
tidak kompleks.
UKL dapat dilaksanakan jika kegiatan yang direncanakan tidak menimbulkan
dampak penting. Penentuan ada tidaknya dampak penting ditentukan dengan
mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 39 tahun 1996,
yang merupakan daftar yang wajib AMDAL.
Selain itu ada perangkat perencanaan lingkungan yang bersifat sukarela,
yaitu:
Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 17

a. Sistem Pengelolaan Lingkungan (Environmental Managemen System/


EMS),
b. Audit Lingkungan (yang dituangkan dalam suatu keputusan Menteri
(Kepmenlh No.42/1994),
c. Ekolabel,
d. Analisis Daur Hidup Produk,
e. ISO 1400 (ISO = International Standard Organization), dan
f. Evaluasi Lingkungan.
Meskipun sifatnya sukarela tetapi dalam pelaksanaanya adalah semacam
desakan atau bahkan tekanan.
Sebagai contoh, jika ada salah satu produsen yang kedapatan tidak
memiliki ISO 1400 atau Ekolabel, maka konsekwensinya adalah
beberapa negara tertentu akan menolak hasil produksi dari produsen
tersebut untuk dijual di negara yang bersangkutan.
Dengan demikian kesempatan untuk menjual produk ke negara maju menjadi
tertutup, sebab masalah lingkungan hidup sudah bukan persoalan satu negara
saja melainkan sudah merupakan masalah dunia internasional.
Oleh karena itu perusahaan-perusahaan berusaha melaksanakan Analisis Daur
Hidup (ADH), dengan alasan:
a. Perusahaan percaya bahwa dengan meningkatnya kesadaran lingkungan
masyrakat banyak negara, penggunaan ADH merupakan promosi yang
baik karena menandakan adanya produksi bersih.
b. Dengan dikenakannya environmental labeling, ADH dapat membantu
mereka untuk menghasilkan produk yng memenuhi sertifikat hijau atau
ramah lingkungan berarti mendapat keuntungan promosi atau
keuntungan.
c. Pedoman the International Standard Organization, seprti ISO seri 14.000
akan digunakan untuk mensertifikasi perusahaan yang memenuhi
persyaratan pengelolaan lingkungan.
Jelas disini bahwa pengelolaan lingkungan dengan perangkat sukarela
merupakan kepedulian yang tinggi dalam upaya pengelolaan lingkungan,
karena datangnya dari kesadaran dan hati nurani yang memikirkan dampak
negatifnya.
Keuntungan dari perusahaan yang menjalani audit lingkungan dapat
memperoleh peringatan dini tentang kinerjanya jika terjadi hal-hal yang dapat
menimbulkan permasalahan lingkungan.

9 - 18

Unit 9

Dengan demikian kemungkinan pengaduan dari pihak lain dapat dihindari.


Selain itu dengan secara kontinyu melakukan pengecekan terhadap kinerja
perusahaan sehingga akriditasi perusahaan menjadi lebih tinggi dan
kemungkinan untuk menjalin hubungan atau menyelesaikan masalah dengan
pihak lain seperti, konsumen, dan lembaga swadaya masyarakat akan lebih
mudah.
3. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan, baik yang
direncanakan maupun tidak direncanakan, tidak akan menurunkan atau
menghapus kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan kita pada
tingkat kualitas hidup yang lebih tinggi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka hasil AMDAL harus berupa rencana
pengelolaan lingkungan. Rencana pengelolaan lingkungan terdiri dari:
rencana penanganan dampak dan rencana pemantauan dampak.
Antara rencana penanganan dampak dengan rencana pemantauan dampak
merupakan bagian integral dalam pengelolaan lingkungan. Adapun tujuan
penanganan adalah untuk memperbesar dampak positif dan memperkecil
dampak negatif. Dengan demikian manfaat yang didapat dari perusahaan
menjadi lebih diperbesar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dampak lingkungan:
1. Penanganan dampak harus mempertimbangkan lingkungan. Banyak orang
tidak menyadari bahwa suatu hal yang diperoleh secara gratis, melainkan
selalu ada biayanya.
Misalnya pemasangan alat pembersih belerang pada sebuah PLTU yang
menggunakan bahan bakar batu bara dapat menyebabkan pencemaran air,
apabila belerang yang menempel di alat pembersih tidak diperlakukan
dengan baik.
2. Beberapa jenis dampak hanya memerlukan cara penanganan yang
sederhana dan dampaknya sangatlah kecil terhadap lingkungan sehingga
penanganannya dapat diabaikan dan dapat dilakukan secara khusus.
Misalnya dampak debu terhadap kesehatan karyawan dapat ditangani
dengan menggunakan masker, begitu juga dampak konversi hutan
menjadi lahan pertanian terhadap erosi dapat dikurangi dengan membuat
sengkedan dan penanaman pohon dengan garis kontur.
Akan tetapi ada jenis dampak yang perlu penanganan khusus karena
mempunyai dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan bersifat
Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 19

lintas sektoral. Maka penanganannya dalam konteks pengelolaan


lingkungan daerah proyek, misalnya pemukiman kembali orang yang
tergusur oleh proyek pembangunan. Dengan demikian penanganan
dampak merupakan bagian integral rencana pengelolaan lingkungan.
3. Penanganan dampak dimulai dari pemilihan alternatif proyek. Pemilihan
alternatif perlu juga memperhatikan ketidakpastian.
Pada umumnya preferensi penelitian diberikan pada alternatif yang tidak
atau sedikit mempunyai dampak negatif dengan tingkat tinggi.
Pertimbangan lain apakah tersedia teknologi untuk menangani dampak
tersebut, jika belum tersedia maka alternatif tersebut kita eliminasi.
4. Penanganan dampak memerlukan biaya, yang harus diperhitungkan
dalam anggaran belanja, sehingga hasil akhir perhitungan biaya/manfaat
ekonomi masih tetap menguntungkan.
5. Penanganan dampak positif.
Pemrakarsa sering tidak tertarik untuk memanfaatkan dampak positif. Hal
ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
a. terbatasnya anggaran belanja dan dampak poitif itu terletak di luar
bidang minat, usaha, atau tugas pemrakarsa; dan
b. dampak positif digunakan sebagai sarana untuk menangani dampak
negatif sehingga pemrakarsa akan berminat pada dampak positif
tersebut.
Masalah lingkungan hidup telah mendapat perhatian yang luas di berbagai
negara, yaitu setelah diselenggarakan Konferensi Lingkungan Hidup Dunia di
Stockholm pada tahu 1972. Adapun hasil konferensi tersebut adalah
menetapkan sebuah lembaga yang menangani masalah lingkungan hidup,
yaitu United Nations Environtmental Programme (UNEP).
Konferensi Stockholm ini merupakan awal kesadaran masyarakat dunia
terhadap masalah lingkungan hidup, sehingga penanganannya telah banyak
dilakukan oleh masing-masing negara maupun kerjasama antar negara.
Namun fakta menunjukkan bahwa masih terjadi kemerosotan kondisi fisik
bumi yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi karbon dioksida (CO2)
di atmosfir sebanyalk 9%, semakin menipisnya lapisan ozon di stratosfir
sehingga meningkatkan radiasi sinar ultra violet yang menyebabkan kanker
kulit.
Keprihatinan masyarakat dunia akan kemerosotan planet bumi tersebut telah
mendorong mereka meminta PBB agar mengadakan KTT Bumi yang berhasil
diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brazil tahun 1992. Brazil dipilih sebagai
9 - 20

Unit 9

tempat pertemuan karena memiliki paru-paru dunia terbesar di hutan


Amazon. Adapun hasilnya adalah Deklarasi Rio mengenai Lingkungan Hidup
dan Pembangunan yang ditandatangani oleh lebih dari 170 kepala
negara/pemerintahan.
Konferensi puncak bumi tersebut berhasil membuat kesepakatan bahwa
pemanasan global merupakan masalah yang serius, dan negara-negara yang
telah menandatangani kesepakatan harus melaporkan perubahan emisi karbon
yang terjadi di negara masing-masing setiap tahunnya.

Latihan
1. Dari pernyataan bahwa antara manusia dengan lingkungannya terjadi saling
ketergantungan. Cobalah Anda jelaskan dan berikanlah contohnya!
2. Jelaskanlah tentang fungsi kebudayaan bagi masyarakat!
3. Ada berbagai macam perangkat untuk pengelolaan lingkungan. Perangkat apakah
yang diperlukan agar pengelolaan lingkungan dapat berjalan dengan baik?
Cobalah Anda sebutkan dan berikanlah penjelasan singkat masing-masing!
4. Apakah hasil dari Konferensi Lingkungan Hidup Dunia di Stockholm pada tahun
1972, dan bagaimana kenyataannya? Jelaskanlah!
5. Apakah tujuan dari penanganan dampak lingkungan, dan hal-hal apakah yang
harus dilakukan dalam masalah penanganan dampak lingkungan agar tujuan
tercapai?

Pedoman Jawaban Latihan


1. Pelajari kembali bagian yang menguraikan tentang pengertian lingkungan hidup
menurut UU No. 4 tahun 1982 atau UU No. 23 tahun 1997.
2. Bacalah kembali uraian tentang fungsi kebudayaan bagi masyarakat dari kegiatan
belajar pada sub unit 9.1 di atas.
Akan lebih jelas lagi jika Anda membaca bukunya Soerjono Soekanto yang
berjudul Sosiologi Suatu Pengantar.
3. Ingat bahwa perangkat/acuan pengelolaan lingkungan itu ada tiga, yaitu: Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL), dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 21

Untuk lebih jelasnya bacalah kembali uraian pada sub unit 9.1 tentang
pengelolaan lingkungan.
4. Untuk menjawab pertanyaan ini sebaiknya Anda membaca kembali tentang
upaya pengelolaan lingkungan pada akhir uraian unit 9.1.
5. Anda ingat bahwa tujuan penanganan dampak adalah untuk memperbesar
dampak positif dan memperkecil dampak negatif. Dengan demikian manfaat
yang didapat dari perusahaan menjadi lebih diperbesar. Oleh karena itu ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dampak lingkungan.
Lebih jelasnya silahkan Anda baca tentang penanganan dampak lingkungan
pada akhir sub unit 9.1 ini.

Rangkuman
1. Manusia sebagai salah satu penghuni alam merupakan kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dengan lingkungannya. Manusia hidup dengan dengan
akal dan pengetahuannya memanfaatkan lingkungan alam untuk
kesejahteraan hidupnya. Bahkan sekarang terjadi perubahan, dahulu
manusia dikuasai alam, sekarang terjadi sebaliknya manusialah yang
menguasai alam. Maksudnya alam menjadi obyek yang harus dieksploitasi
untuk kepentingan manusia. Akibatnya terjadi kelangkaan sumber daya
alam.
2. Eksploitasi manusia terhadap alam cenderung tidak memperhatikan
kelestarian alam, akibatnya lingkungan alam menjadi rusak karena ulah
manusia yang tidak bertanggungjawab.
3. Masyarakat adalah organisasi kelompok manusia yang secara individu
memiliki kebudayaan. Adapun fungsi kebudayaan bagi masyarakat adalah
untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan antar manusia,
dan sebagai wadah segenap perasaan manusia
4. Perkembangan Iptek yang sangat cepat dan pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi, mengakibatkan pemborosan sumber daya alam, yang pada
akhirnya terjadi kemerosotan kualitas lingkungan.
5. Pelestarian lingkungan alam perlu dilakukan, karena kemampuan daya
dukung lingkungan hidup sangat terbatas baik kuantitas maupun
kualitasnya. Agar pengelolaan lingkungan hidup dapat berjalan dengan
baik maka diperlukan perangkat: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL).

9 - 22

Unit 9

Tes Formatif 1
1. Manusia dengan akal dan pengetahuannya memanfaatkan lingkungan alam untuk
.
A. menguasai alam
B. meningkatkan kesejahteraan hidupnya
C. menunjukkan bahwa manusia mampu merubah lingkungan alam
D. mengembangkan lingkungan alam menjadi obyek penelitian
2. Berikut ini adalah unsur-unsur normatif yang merupakan bagian dari
kebudayaan, kecuali .
A. penilaian
B. perilaku
C. kepercayaan
D. perasaan
3. Peristiwa tragis yang terjadi di Minamata (Jepang), penyebabnya adalah .
A. Pencemaran air oleh limbah yang mengandung air raksa
B. pencemaran air oleh zat keapone
C. pencemaran air oleh logam berat
D. pencemaran udara oleh karbondioksida
4. Konferensi Lingkungan Hidup sedunia yang diadakan pada tahun 1972,
menghasilkan keputusan yang sangat positif terhadap masalah lingkungan.
Konferensi ini dilaksanakan di .
A. New York
B. Tokyo
C. Stockholm
D. Rio de Janeiro

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 23

5. Bumi kita ini dilapisi oleh lapisan tipis ozon (O3), Lapisan ini terdapat di .
A. atmosfer
B. stratosfer
C. litosfer
D. biosfer
6. Ketetapan PP No. 51 tahun 1003 tentang jenis-jenis AMDAL seperti dibawah ini,
kecuali .
A. AMDAL Proyek
B. AMDAL Kawasan
C. AMDAL Terpadu Multisektoral
D. AMDAL Sektoral
7. Berikut ini adalah gejala-gejala yang timbul sebagai akibat dampak rumah kaca,
kecuali .
A. perubahan iklim global
B. tenggelamnya kota-kota di pinggir pantai
C. penyakit kanker kulit
D. menurunnya produktivitas pertanian
8. Penyakit yang ditimbulkan oleh karena rusaknya lapisan ozon, adalah .
A. katarak
B. lever
C. leukemia
D. kanker otak
9. Mutasi gen manusia terselubung, terjadi karena seperti dibawah ini, kecuali .
A. penggunaan sinar laser
B. mengkonsumsi obat tradisonal
C. getaran ultra sonic
D. radiasi sinar roentgen

9 - 24

Unit 9

10. Sumber utama sebagai penyebab terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut,
kecuali .
A. CO2
B. CO3
C. SO2
D. NO2

Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat pada akhir unit-9 ini. Hitunglah jawaban yang benar.kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap bahan ajar
unit 9.1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------- x 100%
10
Arti tingkat penguasaan: 90 100% = baik sekali
80 89% = baik
70 79% = cukup
< 70% = kurang
Jika Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Anda dapat
meneruskan dengan bahan ajar unit berikutnya. Bagus ! Jika masih dibawah 80%,
Anda harus mengulangi materi bahan ajar unit 9.1, terutama bagian yang belum
Anda kuasai.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 25

Subunit 2
Pengelolaan dan Pendayagunaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

engelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menjadi perhatian
serius dari pemerintah. Usaha-usaha dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pengembangan lingkungan hidup telah dilakukan secara meyakinkan. Usaha ini
ditujukan untuk meningkatkan laju pembangunan dan sangat diperlukan untuk
menjamin kelangsungan hidup bangsa di masa yang akan datang.
Penggunaan sumber-sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan
dapat menyebabkan rusaknya lingkungan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi kita dapat menikmati dampak
positifnya, tetapi di sisi lain kita harus waspada dari dampak negatif. Karena dampak
negatif ini akan menimbulkan malapetaka yang menimpa lingkungan hidup yang
pada akhirnya akan mengancam kehidupan.
Untuk mengatasi kerusakan lingkungan, prioritas tindakan yang utama yang
harus kita lakukan adalah melestarikan lingkungan, memanfaatkan sumber daya alam
dengan secara bijaksana. Kita harus menyadari bahwa ketika alam dirusak, atau
ketika lingkungan hidup diabaikan, berarti kehancuran di depan mata.
Dan harus dipahami bahwa masalah lingkungan itu merupakan tanggung jawab
bersama, untuk itu kita juga harus menerapka prisip mencegah untuk meminimalkan
atau menghindarkan terjadinya tindakan-tindakan yang merusak lingkungan.

Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup


Pada lingkungan alam terjadi adanya interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan, dengan segala
unsur abiotiknya seperti tanah, batu-batuan, air, udara, dan sebagainya.
Interaksi tersebut dilakukan karena adanya kebutuhan dasar bagi makhluk
hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Anda mengenal hal ini melalui
rantai makanan yang ada di lingkungan alam, saling makan memakan antara
makhluk hidup dicirikan adanya produsen, konsumen, dan pengurai.
Untuk leih jelasnya mari kita ikuti masalah interaksi antara makhluk hidup
dan lingkungannya beriut ini.
9 - 26

Unit 9

Sumber Daya Alam dan Permasalahannya


Sebelum kita melangkah ke materi yang lebih rinci, Anda harus memahami
terlebih dahulu tentang apa itu arti sumber daya dan sumber daya alam. Dua
pengertian itu memang mempunyai arti yang sama, untuk lebih jelasnya mari kita
lihat penjelasannya.
Sumber daya adalah segala sesuatu baik berupa benda nyata ataupun bukan
benda nyata, yang dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Sedangkan sumber daya alam yaitu sumber daya yang berasal dari benda
fisik (alam), misalnya kayu, macam-macam barang tambang, air, tanah, hutan, dan
sebagainya.
Jadi kesimpulannya bahwa sumber daya alam adalah semua kekayaan alam
berupa benda mati maupun makhluk hidup yang berada di bumi dan dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan manusia.
Sumber daya alam di Indonesia bersifat terbatas, sebaliknya jumlah penduduk
dan pola hidup kian meningkat sehingga memerlukan sumber daya alam semakin
banyak. Perkembangan teknologi cenderung mengolah sumber daya alam dengan
produk sampingan berupa limbah yang semakin meningkat.
Permasalahannya sekarang adalah bagaimana mengolah sumber daya alam
dengan bijaksana agar kualitas hidup rakyat dari generasi ke generasi meningkat.
Sumber daya alam dapat di bagi menjadi dua, yaitu:
1. sumber daya alam yang dapat diperbaharui, misalnya semua makhluk, hewan,
tumbuh-tumbuhan disebut biotic; dan
2. sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, misalnya tanah, air, bahan
galian, mineral, dan lain-lain.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharuhi dapat berkembang biak, dengan
demikian tidak dapat habis. Namun demikian manusia harus memeliharanya, agar
sumber daya alam tersebut tidak dapat punah. Misalnya penebangan hutan dan
penembakan burung binatang buruan.
Pengelolaan sumber daya yang dapat diperbahaui perlu memperhitungkan:
1. cara pengolahan secara serentak disertai proses pembaharuannya;
2. hasil penggunaannya sebagian untuk menjamin pembaharuan sumber daya
alam;
3. teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya alam
untuk diperbaharui; dan
4. dampak negatif pengolahannya ikut dikelola agar tercipta ramah lingkungan.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 27

Pengelolaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui perlu juga
memperhitungkan:
1. segi keterbatasan jumlah dan kualitas sumber daya alam;
2. lokasi sumber daya alam serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan
masyarakat dan pembangunan daerah;
3. penggunaan hasil sumber daya alam agar tidak boros;
4. dampak negatif pengelolaan berupa limbah dipecahkan dengan bijaksana.
Pengelolaaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, manusia
harus hati-hati memanfatkannya. Manusia harus merencanakannya dengan baik
dalam menggunakannya sehingga terdapat keselarasan antara kehidupan manusia
dengan lingkungannya.
Seperti yang dijelaskan Homer-Dixon, dkk (dalam Bruce Mitchell, dkk 2003),
bahwa kegiatan manusia dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau kelangkaan
sumber daya melalui tiga cara, yaitu:
1. Kegiatan manusia dapat menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas sumber
daya, terutama jika sumber daya dieksploitasi dengan tingkat kecepatan yang
melebihi daya pulihnya.
Manusia hidup lebih banyak mengorbankan sumber daya alam dari pada
untuk kepentingan sumber daya alam. Seperti pemanfaatan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable) seperti, minyak, gas bumi,
perak atau logam. Sumber daya alam ini hanya terbaharui oleh proses
geologi, bukan oleh proses siklus manusia. Walaupun demikian sumber daya
alam yang dapat diperbaharui (renewable), seperti lapisan atas tanah, hutan,
satwa liar dapat juga mengalami penurunan baik kuantitas maupun
kualitasnya jika digunakan pada tingkat yang melebihi kapasitas
pemulihannya.
2. Penurunan atau kelangkaan sumber daya alam disebabkan oleh pertambahan
penduduk.
Dengan bertambahnya penduduk, tanah dan air yang jumlahnya tetap sama
sudah barang tentu akan dimanfaatkan oleh lebih banyak orang. Hal ini
berarti jumlah pemakaian tanah dan air per orang semakin berkurang.
3. Akses terhadap lingkungan dan sumber daya alam yang tidak seimbang juga
akan banyak menimbulkan permasalahan.
Akses yang tidak seimbang biasanya disebabkan oleh pranata hukum atau
hak kepemilikan yang terkonsentrasi pada sekelompok kecil masyarakat,
sehingga menyebabkan kelangkaan hak kepemilikan bagi kelompok lain.

9 - 28

Unit 9

Ketiga faktor kegiatan manusia tersebut dapat terjadi secara sendiri-sendiri


atau dalam kombinasi. Penurunan jumlah dan kualitas sumber daya alam,
pertumbuhan penduduk serta ketidakseimbangan akses terhadap sumber daya alam
menyebabkan kelangkaan atau penurunan sumber daya alam tersebut, yang
kemudian akan memicu lebih banyak akibat lagi. Memburuknya kondisi lingkungan
dapat menyebabkan manusia pindah tempat atau sengaja dipindahkan dari satu
daerah ke daerah lain. Kejadian tersebut akan memicu tumbuhnya konflik etnis,
ketika satu kelompok beranggapan bahwa kelompok lain mengontrol pemakaian
sumber daya secara tidak proporsional.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut .
1. Penggunaan tanah untuk pertanian dan pemukiman harus dijaga
kelestariannya, agar tidak merugikan manusia di sekitarnya dan harus dijaga
kelangsungannya di masa yang akan datang.
2. Jangan sampai terjadi penebangan hutan secara liar, yang menyebabkan
terjadinya erosi, banjir pada musim penghujan, dan lenyapnya mata air.
3. Air untuk kebutuhan rumah tangga, untuk pengairan pertanian, sumber tenaga
listrik, agar volumenya tetap dan harus selalu dijaga agar tidak terjadi
pencemaran.
4. Pengusahaan bahan tambang, misalnya minyak tanah, batubara untuk
kehidupan manusia jangan sampai berlebihan yang dapat menimbulkan
dampak terhadap kerusakan lingkungan.
Secara umum sumber daya alam itu meliputi berbagai macam, antara lain:
tanah, air, hutan, hasil tambang. Agar lebih jelas mari kita ikuti urian dibawah ini.
1. Sumber Daya Tanah
Tanah merupakan faktor penting bagi kehidupan manusia. Tanah
dikaruniakan Tuhan untuk kebutuhan manusia. Manusia hidup di atas tanah,
mencukupi segala kebutuhan hidupnya dengan segala hasil yang hampir
seluruhnya tersedia di dalam tanah. Namun pada umumnya setelah manusia
menguasai sebidang tanah/lahan sering menelantarkan tanah, dan
mengabaikan fungsi tanah, sehingga tanah menjadi rusak.
Penggunaan tanah secara optimal berarti kita juga harus melakukan usahausaha memperbaiki daya dukung tanah yang beraneka ragam dari satu daerah
ke daerah yang lain.
Program transmigrasi tidak lain adalah untuk meraih perbandingan yang lebih
baik antara orang dengan tanah. Untuk mengamankan perbandingan yang
Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 29

optimal maka program KB harus diteruskan. Selain itu usaha-usaha


memperbaiki dan mempertahankan daya dukung tanah melalui metode
eksploitasi tanah secara tepat.
Mengingat betapa pentingnya tanah bagi kehidupan, kiranya perlu menyusun
perencanaan kegiatan sektoral dengan mempertimbangkan keterbatasan tanah
yang tersedia. Berarti bahwa pola kegiatan yang kurang menggunakan tanah,
seperti industri perlu dilaksanakan.
Di pihak lain sebagaian penduduk memperoleh pendapatan dari hasil tanah.
Pertumbuhan pertanian selama ini (35% setahun) tertinggal oleh
pertumbuhan industri (912% setahun). Hal ini membantu proses
industrialisasi, namun disisi lain menimbulkan pula gejala ketimpangan
pendapatan antara petani dengan orang yang bekerja di sektor industri.
2. Sumber Daya Air
Semula air dianggap sebagai sumber daya alam yang tidak terbatas. Dalam
banyak hal, air juga dianggap sebagai sumber yang bebas biaya. Air adalah
salah satu dari kebutuhan hidup yang paling penting. Air termasuk sumber
daya alam yang dapat diperbaharui, karena secara terus menerus dipulihkan
melalui siklus hidraulis yang berlangsung secara alami.
Namun jumlah keseluruhan air yang dapat diperoleh di seluruh dunia adalah
tetap, persediaan totalnya tidak dapat ditingkatkan atau dikurangi melalui
upaya-upaya pengelolaan untuk mengubahnya. Persediaan total dapat diatur
secara lokal dengan dibuatnya bendungan atau sarana lainnya.
Menurut Emil Salim, volume total air di bumi adalah sekitar 1,4 milyar km3
dimana 97,3% dari padanya adalah air laut. Sisanya (2,7%) adalah air tawar
yang terdapat di daratan, dan berjumlah 37,8 juta km3 berupa lapisan es di
puncak-puncak gunung dan glacir (77,3%), air tanah dan resapan (22,4%), air
danau dan rawa-rawa (0,35%), uap air di atmosfir (o,04%), dan air sungai
(0,01%).
Air tawar adalah timbunan air yang meresap melalui pori-pori tanah selama
berabad-abad ke lapisan bawah dari ekosistem di lapisan atas, dan bagian
terbesar berada di kedalaman 800 m yang eksploitasinya belum dapat
dijangkau oleh manusia. Hanya sekitar 0,3 juta km3 (0,79%), yang dapat
dijangkau dan dimanfaatkan oleh manusia.
Selain itu pada saat ini belum ada teknologi yang memungkinkan orang untuk
memanfaatkan lapisan es di puncak gunung dan glacir tanpa merusak
lingkungan.
9 - 30

Unit 9

Secara kuantitatif, pemakaian air untuk pertanian adalah yang terbesar.


Penggunaan air untuk irigasi dikaitkan dua faktor, yaitu:
a. Pembangunan proyek-proyek besar yang melayani daerah yang luas
dengan suplai air secara teratur dan instalasi pompa perseorangan yang
menyedot air tanah.
Penggunaan teknik ini terutama dilakukan oleh negara-negara
berkembang. Sedangkan di negara-negara maju (Eropa dan Amerika
Utara), perluasan tanah yang beririgasi adalah dengan dibangunnya
menara-menara penyembur dan pemompa air. Separoh dari wilayah yang
beririgasi tersebut terdapat di Asia.
b. Faktor yang mempengaruhi pengelolaan irigasi dan tanah dalam
mendapatkan air yang sekaligus menghindarkan bahaya perusakan
lingkungan.
Penggunaan air untuk kepentingan industri dan pembangkit energi
meningkat, juga memperlihatkan ditekankannya pendaurulangan dan
ditingkatkan penggunaan air secara efisien. Sehingga diperkirakan bahwa
keseluruhan jumlah air yang digunakan per satuan barang hasil pabrik
menurun di beberapa tempat.
Selain itu juga penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga pada umumnya
juga tampak meningkat. Hal ini sejalan dengan pertambahan jumlah
penduduk, terutama di negara- negara berkembang.
Dalam kenyataan sekarang ini belum terpenuhinya persediaan air bersih
untuk keperluan minum. Hal ini disebabkan mutu air bertambah buruk,
karena banyaknya kandungan pupuk dalam saluran air pertanian dan limbah
rumah tangga ke dalam selokan-selokan amat sangat memerosotkan mutu air.
Ikatan-ikatan belerang dan asam yang ada di atmosfer menyebabkan
meluasnya pengasaman air di daerah-daerah yang dekat dengan pusat-pusat
industri.
Secara singkat pencemaran dari limbah industri di perkotaan, saluran air, dan
pencemaran terhadap air tanah, adalah hasil sampingan yang negatif dari
industrialisasi dan perkembangan kota. Selain itu terjadi suatu
kecenderungan, orang menguras dan memanfaatkan sumber daya alam yang
tidak terbatas tersebut secara berlebihan, misalnya menggunakan laut, danau,
dan sungai sebagai tempat pembuangan sampah rumah tangga dan limbah
industri.
Kesemuanya itu menyebabkan semakin perlu dan mendesaknya
mengembangkan teknologi untuk mengatasi rusaknya mutu air.
Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 31

3 Sumber Daya Hutan


Istilah hutan bukan hanya meliputi pepohonan, tetapi juga tanah, air, berbagai
macam hewan, mikro organisme, dan tumbuh-tumbuhan yang lain.
Menurut Emil salim, warisan hutan dunia keseluruhannya mencapai sekitar
2.970 juta hektar, lebih kurang 40% adalah hutan basah di daerah tropis.
Lebih dari 33 % dari seluruh kekayaan hutan dunia terdapat di Brasil, 10%
dari keseluruhan terdapat di Zaire, dan 10% lainnya di Indonesia. Di negaranegara yang sedang berkembang, hutan basah ini dibuka atau dihancurkan
dengan tingkat kerusakan 11,4 juta hektar per tahun atau 21,6 hektar per
menit. Penyebab utamanya adalah peladangan yang berpindah-pindah,
didirikannya pemukiman baru, peternakan, dan industri kehutanan.
Hutan adalah bagian integral dalam sistem penyokong kehidupan, dan
berfungsi sebagai pengatur atmosfer dan iklim, menyimpan cadangan karbon
dalam jumlah besar, menghasilkan cuaca yang sejuk, mengatur siklus hidrolis
setempat, melindungi tanah dari erosi dan mengurangi pengendapan tanah di
sungai-sungai, dan mencegah bahaya banjir.
Hutan tropis, mempunyai efek membantu menggerakkan sistem peredaran
umum atmosfer dan dapat mendistribusikan panas ke daerah beriklim sedang.
Hutan di daerah cekungan dapat mengatur aliran air larian, membantu
mempertahankan habitat untuk ikan yang bertelur sehingga menjadikan usaha
perikanan menjadi berkelanjutan.
Hutan adalah ekosistem yang sangat beragam, menunjang kehidupan jutaan
spesies dan menyediakan berbagai sumber daya. Selain kayu, hutan
menyediakan pakan ternak, makanan bagi satwa dan tumbuhan, bahan obat,
serat-serat non kayu, bulu dan kulit binatang.
Hutan juga menghasilkan minyak-minyak penting, seperti getah, lilin, lateks,
resin, dan komoditas-komoditas bukan kayu dalam jumlah yang melimpah.
Secara tepatnya nilai komoditas tersebut tidak dapat dikuantifikasi, tetapi
yang jelas semua itu memberikan penghasilan yang besar dan lapangan
pekerjaan yang tidak sedikit jumlahnya.
Ini semua sangat penting bagi masyarakat maupun bagi suatu negara. Peranan
hutan sebagai sumber daya alam penghasil kayu bagi pembangunan sangat
besar. Bagi rakyat umum untuk memberi hasil hutan, bahan energi, papan
perumahan, dan bahan obat. Hutan juga melindungi sumber mata air, menjadi
lingkungan hidup binatang, menghasilkan oksigen dan mempengaruhi curah
hujan serta suhu/temperatur, sehingga mempengaruhi kehidupan manusia.
9 - 32

Unit 9

Sumber daya genetik hutan meliputi sumberdaya yang digunakan untuk


memperbaiki mutu pohon yang ditanam untuk dimanfaatkan kayunya,
spesies-spesies liar tanaman budidaya dan hewan ternak, yang digunakan
oleh penangkar tumbuhan dan hewan dalam pertanian dan holtikultura, serta
spesies-spesies yang mempunyai potensi mempunyai produk baru.
Hutan merupakan bagian penting dalam basis sumber daya pariwisata.
Nilainya bagi warisan budaya tidak dapat diperkirakan, sebagai sumber
keindahan, sebagai tanda kebesaran alam, dan sebagai sumber ilham.
Dengan adanya Taman Nasional yang bertujuan untuk melindungi binatang,
tumbuhan dan lingkungan alam yang ada, memiliki unsur-unsur pendidikan,
ilmiah, dan daya tarik alamiah maka kawasan ini dapat dikunjungi dan
dikelola bagi manfaat manusia, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem. Selain itu
taman nasional juga dapat digunakan untuk kegiatan ilmiah bagi kaum
ilmiawan yang akan menggali ilmu dari hutan.
Bagi kaum terpelajar dapat belajar dari tanaman dan binatang yang ada di
dalam hutan suaka alam, atau hanya sekedar berwisata untuk menikmati
keragaman hayati dan keindahan alam.
Kita perlu menyisihkan sebagian kecil hutan untuk dijadikan hutan lindung,
cagar alam, suaka margasatwa bagi keutuhan lingkungan hidup agar dalam
proses pembangunan kita tetap memelihara keselarasan hidup manusia
dengan lingkungan alam dan manusia dengan Tuhannya, sebagai jalur
pembangunann manusia Indoneisa seutuhnya. Antara manusia, tumbuhan,
binatang, makhluk isi alam lainnya, suhu, keadaan cuaca, udara, dan lain-lain,
terdapat hubungan timbal balik yang membentuk suatu ekosistem.
Maka pertumbuhan manusia sangat dipengaruhi oleh sifat, keadaan ekosistem
yang melingkupinya.
Pembangunan memungkinkan perubahan keadaan lingkungan. Dalam proses
perubahan ini penting dipelihara keselarasan antara manusia dengan
ekosistem dalam rangkaian kurun waktu dalam gerak yang dinamis.
Sesungguhnya proses perubahan praktis menyentuh segala segi kehidupan
alam, namun harus dijaga agar sebagian dari lingkungan alam tiap-tiap daerah
dan pulau disisihkan untuk menjalankan fungsinya sebagai sumber kehidupan
dalam lingkungan alam yang utuh dan lestari.
Dua permasalahan pokok yang dihadapi sekarang ini adalah:
a. peningkatan jumlah penduduk yang tidak terelakkan dalam beberapa
dekade mendatang, berapa banyak hutan yang terpaksa harus dikonversi

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 33

untuk pemukiman dan pertanian guna memenuhi kebutuhan pokok


manusia?
b. bagaimana luas hutan yang tersisa harus dikelola?
Suatu hal yang tidak dapat dielakkan lagi pada dekade lima puluh tahun
mendatang diperkirakan jumlah penduduk mencapai 8 milyar orang, dan
mereka butuh makan.
Kemudian bagaimana dengan pemanfaatan sumber daya alam dengan
jumlah penduduk tersebut?
Walaupun demikian sebagaian orang sudah menyadari akan pentingnya
kelestarian, walau sebenarnya hutan itu mutlak diperlukan untuk kehidupan
dan kesejahteraan manusia. Asalkan hutan masih dipelihara dan dimanfaatkan
secara berkelanjutan, maka hutan juga akan memenuhi segala kebutuhan
manusia betatapun besar dan beragamnya kebutuhan tersebut.
Menurut data Walhi dewasa ini hutan mengalami kehancuran atau degradasi
hampir dimana-mana. Dari 29 juta km2 hutan yang masih lebat, 32% adalah
hutan subarktik, 26% hutan daerah beriklim sedang, dan 42% hutan tropis.
Tiga perempat hutan yang terbuka dan padang ilalang terdapat di daerah
tropis. Sebagain besar hutan sudah dimodifikasi, dan hutan alam yang masih
tersisa terus menerus mendapat tekanan yang berat. Hutan modifikasi telah
mengalami degradasi sebagai akibat penebangan hutan yang tidak
berkelanjutan, pencemaran udara, dan terpecah-pecah karena perkembangan
perkotaan.
Hampir 15% hutan penghasil kayu di 17 negara Eropa telah mengalami
kerusakan dari tingkat sedang sampai parah, sebagai akibat pencemaran
udara. Pencemaran udara mengakibatkan hujan asam yang mengandung
emisi-emisi belerang dan nitrogen oksida dari pusat-pusat pembangkit dan
industri.
Selain itu disebabkan oleh oksidator-oksidator yang diproduksi oleh reaksireaksi kimia yang melibatkan emisi-emisi dari kendaraan bermotor. Hujan
asam ini juga merusak hutan di kawasan Amerika Utara dan timur laut Cina
dan daerah-daerah yang belum dapat menerapkan teknologi pencegah
pencemaran modern.
Di Amerika Latin, penyebab utama penggundulan hutan adalah spekulasi
tanah, pemukiman tak terencana, pembangunan jalan, dan perladangan
berpindah yang tidak berkelanjutan. Sedang di Asia dan Afrika penyebab
utamanya adalah perladangan berpindah yang tidak berkelanjutan, untuk
pertanian, dan penebangan untuk kayu bakar.
9 - 34

Unit 9

Kerusakan hutan pada umumnya disebabkan oleh adanya tebang pilih untuk
produksi kayu gelondongan, penebangan yang tidak berkelanjutan, dan
kebakaran hutan. Hal yang lebih buruk lagi yaitu penebangan ulang sebelum
hutan bersangkutan sempat memulihkan diri dengan baik, atau sistem tebang
habis akan menimbulkan dampak yang merugikan. Kerusakan hutan seperti
itu akan mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati dan spesies
tertentu yang mempunyai nilai komersial.
Di banyak negara hutan-hutan alami sudah sedemikian rusak sehingga
investasi yang besar diperlukan untuk memulihkan hutan-hutan tersebut
untuk mencegah kepunahan sejumlah spesies hewan dan tumbuhan.
Di beberapa negara lain, khususnya di Lembah Amazon, luas hutan yang
masih ada mempunyai makna yang penting sekali bagi dunia dari segi
keanekaragaman hayati dan fungsi-fungsi lingkungannya. Oleh karena itu
sebagian besar hutan tersebut harus dipertahankan sebagai hutan tua, atau jika
dimodifikasi harus diusahakan sesedikit mungkin.
4. Sumber Daya Bahan Tambang
Sumber daya alam bahan tambang seperti minyak bumi, besi, batubara,
timah, batu kali, nikel, dan sebagainya adalah sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharuhi. Sumber daya alam ini umumnya berada di bawah
permukaan tanah, letaknya menetap pada lokasi tertentu, sehingga
pengolahannya mengikuti letak lokasi sumber daya alam tersebut. Apabila
bahan mentahnya berada di bawah permukaan laut, maka dikembangkan
pola pengolahan lepas pantai.
Karena lokasi sumber daya alam menetap di perut bumi, maka
pengolahannya bersifat terikat dan kekenyalan (fleksibelitas) mengolahnya di
tempat lain terbatas. Berkaitan dengan hal tersebut timbul pula dampak
pengolahannya kepada lingkungan, tidak hanya terbatas pada lokasi
pongolahannya tetapi juga dibawa oleh air, limbah, dan udara ke tempattempat lain.
Intensitas dan kadar dampak lingkungan sangat dipengaruhi oleh teknologi
yang digunakan. Hal penting yang harus diperhatikan adalah pemilihan
teknologi yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan dalam mengolah
sumber daya alam. Produk yang dihasilkan adalah bahan mentah, sehingga
bahan ini tidak dapat dikonsumsi secara langsung.
Maka efektifitas pengolahannya ditentukan oleh pasaran pemakai bahan
mentah tersebut. Ini berarti bahwa pelestarian sumber daya alam yang tidak
Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 35

dapat diperbaharui, yang lokasinya berada di perut bumi merupakan usaha


menabung sumber daya alam untuk keperluan generasi yang akan datang.
Oleh karena itu pengelolaan sumber bahan mentah tersebut harus
memperhitungkan segi teknologi dan perkembangan kelangkaan penyediaan
bahan mentah ini di pasaran dunia. Selain itu juga pengelolaan sumber bahan
mentah ini harus memperhitungkan dampak lingkungan sekecil mungkin..
Dalam usaha pengambilan dan penggunaan sumber-sumber alam tersebut
perlu dijaga agar lingkungan hidup tidak menjadi rusak.

Permasalahan Lingkungan Hidup


Berdasar uraian di atas kita dihadapkan pada beberapa permasalahan pokok
di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, antara lain meliputi:
1. Rehabilitasi dan restorasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dari
kerusakan sebagai akibat tindakan di masa lampau dan pencegahan terhadap
kemungkinan kerusakan lebih lanjut di masa yang akan datang.
2. Penggunaan teknologi modern yang sebaik-baiknya dan selektif di berbagai
sektor pembangunan serta pengawasannya atas segala sebab dan akibatnya
yang tidak diinginkan terhadap lingkungan hidup.
3. Peningkatan kualitas lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi sekarang
dan yang akan datang.
Permasalahan yang paling mendesak pada saat ini dan perlu mendapat
perhatian adalah masalah penduduk, pencemaran (air, udara, dan tanah), dan energi.
1. Masalah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena meningkatnya
kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana
kesehatan sehingga mengurangi angka kematian.
Jumlah penduduk dunia dari 2 milyar jiwa (1930) menjadi 3 milyar (1960), 4
milyar jiwa (1975), dan 6 milyar jiwa (2000).
Dengan memperhatikan perkembangan penduduk ini, banyak para ahli
berpendapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang dapat ditampung
bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai di abad kedua puluh
satu.
Hal ini memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada
banyak aspek kehidupan, pendidikan, ketenaga-kerjaan, dan lingkungan
hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan
makanan, air, energi, dan papan, yang dibutuhkan oleh manusia. Ini berarti
9 - 36

Unit 9

banyak pula tanah yang harus diolah, pemakaian pupuk peptisida, makin
merosotnya kualitas air, harus membangun proyek-proyek pembangkit tenaga
listrik, dan pemompaan sumur-sumur minyak.
Akibatnya semakin merosotnya erosi tanah, polusi air, udara, dan tanah.
Dengan demikian jelas bahwa yang terjadi adalah kapasitas produksi bahan
makan merosot, masalah-masalah kesehatan semakin kompleks akibat dari
polusi dan sanitasi yang buruk, berkurangnya habitat sehingga menyebabkan
hilangnya keanekaragaman hayati dan menurunnya kualitas hidup manusia.
Pemukiman yang paling umum adalah di pedesaan, namun karena di
pedesaan mendapatkan pekerjaan sulit, lahan warisan makin lama makin
terbagi, dan lahan makin tidak subur. Sementara di kota tersedia kesempatan
kerja yang lebih besar, tersedia pelayanan pendidikan dan pelayanan umum
yang lebih baik, semua ini mendorong banyak orang untuk pindah ke kota.
Bertambahnya penduduk di perkotaan sebagai akibat urbanisasi
mengkibatkan memburuknya lingkungan hidup di daerah perkotaan sebagai
akibat kepadatan penduduk.
Kota, biasanya mempunyai pusat lembaga-lembaga pendidikan, menyediakan
lapangan kerja baru, merangsang inovasi, merupakan pusat kebudayaan, dan
menyediakan peluang ekonomi lebih besar. Akan tetapi penduduk kota
sebenarnya merupakan pemakai sumber daya alam yang paling rakus.
Walaupun perencanaannya sudah baik, namun perluasan kota sering
mengorbankan lahan-lahan subur. Kota memerlukan air, energi, bahan
pangan, dan bahan mentah dalam jumlah sangat besar. Kota juga
menimbulkan polusi yang mengotori udara, air, dan tanah sampai jauh
melewati batas.
Kebudayaan akan muncul sejalan dengan tersedianya sumber daya alam yang
ada di kawasan tersebut. Pemilikan akan tanah yang subur, air yang
melimpah, mineral, kekayaan hutan, minyak, dan sebagainya mempengaruhi
budaya masing-masing kawasan. Pada saat terjadi kemakmuran maka akan
terjadi pula peningkatan eksploitasi terhadap sumber-sumber bahan mentah
tersebut.
Semakin besar jumlah penduduk semakin meningkat pula pengeksploitasian
terhadap sumber daya alam yang ada. Permintaan akan melampui penawaran
sehingga menyebabkan sumber-sumber alam tidak mampu memenuhi
kebutuhan penduduk.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 37

Keadaan ini telah menyebabkan terjadinya masalah-masalah yang


diakibatkan oleh jumlah penduduk, misalnya masalah sosial, krisis ekonomi,
kelaparan, migrasi, sampai terjadi konflik.
Kemajuan teknologi transportasi akan berdampak terhadap pemakaian
kendaraan memakai bahan bakar bensin yang bereaksi dalam pancaran surya
menjadi kabut oksidasi berbau menyengat yang berbahaya bagi kesehatan
manusia dan merusak tumbuhan. Selama timbal masih ditambahkan ke bahan
bakar minyak, bahaya terhadap kesehatan semakin besar.
Rendahnya mutu kehidupan di daerah pedesaan dan makin sempitnya tanah
yang tersedia untuk pertanian, telah menekan sebagian penduduk pedesaan
untuk mencari tanah-tanah baru dengan jalan membuka hutan dan merusak
sumber daya alam yang sangat berharga tersebut. Sistem perladangan liar
yang terjadi di luar Jawa telah merusak sumber daya hutan, air, dan
mengganggu keseimbangan ekologi yang pada akhirnya akan merusak
lingkungan hidup.
Dampak manusia terhadap bumi bergantung pada banyaknya manusia
maupun banyaknya sumber daya alam yang digunakan oleh setiap orang.
Dampak maksimum yang dapat ditanggung oleh planet ini atau ekosistem
tertentu atau disebut kapasitas daya dukung. Untuk kepentingan manusia
kapasitas daya dukung ini dapat ditingkatkan dengan teknologi. Tetapi
biasanya penerapan teknologi ini akan menimbulkan kerugian, yaitu
berkurangnya keanekaragaman hayati atau sistem pelayanan ekologi.
Jadi bagaimanapun juga kapasitas bumi bukannya dapat dikembangkan tanpa
batas. Pada akhirnya pengembangan itu akan dibatasi oleh kapasitas sistem
untuk memperbahaui diri atau untuk mengabsorpsi limbah dalam tingkat
aman.
2. Masalah Pencemaran (air, udara, dan tanah)
a. Pencemaran Air
Air, udara, dan tanah merupakan habitat dari kehidupan manusia,
gangguan terhadap salah satu unsur akan mengganggu kelangsungan
hidup manusia, apalagi jika terjadi kelebihan. Air merupakan
permasalahan yang pertama kali nampak, mengingat badan kita 67%
terdiri dari air.
Air merupakan sumber kehidupan, namun pada saat ini masalah air
merupakan permasalahan yang rumit mulai dari peristiwa banjir sampai
terjadinya kekeringan. Mahalnya harga air bersih hasil olahan pabrik
9 - 38

Unit 9

(aqua) per liter hampir sama dengan harga 1 liter minyak tanah, ini
menunjukkan bahwa kelangkaan air bersih sudah dalam bahaya. Kira
kira 20 tahun yang lalu manusia tidak merasa ragu-ragu untuk meminum
air yang belum diolah pabrik, bahkan air tersebut belum dimasak
sekalipun.
Pengambilan air di seluruh dunia diduga meningkat lebih dari 35 kali lipat
dibanding selama tiga abad yang lampau, dan masih terus meningkat
dengan cepat. Banyak daerah gersang dan separoh gersang sudah
menderita kekurangan air yang serius. Pemakaian air secara berlebihan
oleh banyak orang sekaligus mengancam keberlanjutan pembangunan
yang sudah dicapai. Hal ini merupakan beban berat bagi lembagalembaga yang menangani.
Kelangkaan air merupakan masalah, namun konsumsi air oleh manusia
yang cenderung meningkat merupakan ancaman yang perlu segera
ditangani.
Menurut LIPI, wilayah Indonesia memiliki 6% dari persediaan air dunia
atau 21% persediaan air Asia Pasifik.
Namun demikian kelangkaan dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih
dan layak pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul di banyak
tempat dan semakin mendesak dari tahun ke tahun. Kecenderungan
konsumsi air naik secara eksponensial, sedangkan ketersediaan air bersih
cenderung melambat akibat kerusakan alam dan pencemaran,
diperkirakan sebesar 15-35% per kapita per tahun.
Dengan demikian di Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai
lebih dari 200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak.
Sekalipun air merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, namun
sumber dayanya juga terbatas. Siklus air membuat komoditi ini tersedia
dalam jumlah tertentu setiap tahun di lokasi tertentu.
Ini berarti bahwa cadangan perorang menurun manakala penduduk
bertambah. Selama bertahun-tahun air telah digunakan secara boros,
dikelola dengan keliru. Kekurangan air menjadi kendala hebat bagi
produksi pangan, pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan sistem alam.
Permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara yang masuk kategori
langka air, biasanya pertumbuhan penduduknya cepat. Untuk
mendapatkan air orang harus memakai sumur bor, pada hal semakin
dalam pengeboran tanah ada kemungkinan air tersebut terasa asin.
Pemompaan air secara lebih cepat dari pada kemampuan alam untuk
Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 39

mengisinya akan menyebabakan penurunan permukaan air tanah dan


mampu memerosotkan bangunan. Seperti yang telah terjadi di Beijing dan
Mexiko.
Permasalahan air tidak terbatas pada kelangkaan saja, melainkan juga
limbah buangan yang dihasilkan. Pembuangan limbah air oleh pabrikpabrik secara langsung ke sungai tanpa melalui pemrosesan yang
sempurna telah menyebabkan tanaman-tanaman produksi milik petani
menjadi layu, bahkan dapat mematikan.
Pembuangan limbah ke dalam tanah juga akan mencemari sumber air
resapan. Logam-logam berat yang dihasilkan oleh pabrik seperti
cadmium, tembaga, nikel, seng, dan logam berat lainnya mengumpul di
tanah, merembes memasuki air tanah, untuk kemudian mencemari
cadangan air minum.
Berdasar sudut pandang toksikologi, logam berat terbagi ke dalam dua
jenis, yaitu:
1) Logam berat esensial dimana keberadannya dalam jumlah tertentu
sangat dibutuhkan oleh setiap organisme hidup. Misalnya: seng (Zn),
tembaga (Cu), besi (Fe), kobait (Co), Mangaan (Mn), dan lain
sebagainya.
2) Logam berat tidak esensial atau beracun, dimana keberadaannya
dalam tubuh organisme hidup hingga saat ini masih belum diketahui
manfaatnya bahkan justru bersifat racun. Misalnya: merkuri (Hg),
cadmium (Cd), timbale (Pb), kromium (Cr), dan lain-lain.
Walaupun logam berat esensial dibutuhkan oleh setiap organisme hidup,
namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun
(Rivai. 2007).
b. Pencemaran Udara
Kegiatan manusia secara tidak tanggung-tanggung mengubah proses
ekologi, salah satunya melalui pencemaran global dan perusakan atau
pengubahan ekosistem-ekosistem.
Gas-gas rumah kaca terutama yang dihasilkan oleh pembakaran bahanbahan fosil, pembakaran hutan, pertanian serta peternakan terkumpul di
atmosfer dan menyebabkan terperangkapnya panas dari bumi. Jika
kecenderungan seperti itu berlanjut, dan jika model iklim bumi yang
sekarang ini benar, temperatur rata-rata planet bumi kita diduga akan

9 - 40

Unit 9

meningkat IoC antara tahun 1990 dan tahun 2025 mencapai 3oC sebelum
akhir abad mendatang (Walhi:1993).
Perubahan ini lebih cepat dibanding perubahan 10.000 tahun terakhir. Jika
ini terus berlangsung maka akan terjadi daerah-daerah iklim akan
bergeser, pola-pola presipitasi akan berubah, permukaan air laut akan
naik, dan taufan serta badai akan semakin sering bahkan semakin dahsyat.
Lapisan ozon yang berfungsi sebagai pelindung di stratosfer menipis,
terutama sebagai akibat klorofluorokarbon (CFC), yang juga termasuk gas
rumah kaca, dan ini hanya diproduksi oleh manusia modern. Lapisan
ozon bertugas menyaring sinar-sinar ultra ungu dari sinar matahari yang
apabila dibiarkan lewat akan mengurangi produktivitas laut,
menghilangkan kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit, serta
menyebabkan kerusakan pada mata dan kanker kulit.
Perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon adalah ancaman-ancaman
baru bagi dunia. Pada saat yang bersamaan masalah-masalah pencemaran
lama yang dahulu hanya berskala lokal, sekarang akan berpengaruh
secara global.
Di sebagian besar negara Eropa dan Amerika Utara, hujan asam
mencemari air, memusnahkan kehidupan dalam air, mengasamkan tanah,
mematikan pepohonan, dan menimbulkan korosi pada barang dan
bangunan.
Kemajuan teknologi transportasi juga berdampak terhadap lingkungan
hidup. Kendaraan bermotor adalah sumber utama pencemaran karbon
monoksida, hidrokarbon, dan nitrogen oksida. Motor-motor penggerak
termasuk diesel dan motor dua tack atau motor-motor tua, sangat berperan
dalam pencemaran. Kabut oksidator yang terbentuk dengan bantuan sinar
surya, semakin mewarnai kehidupan kota-kota besar baik di negaranegara maju maupun negara berkembang. Semua itu mengganggu
kesehatan manusia dan merusak tumbuhan, dan tanaman pangan.
c. Pencemaran Tanah
Tanah sebagai unsur habitat manusia, juga tidak luput dari permasalahan
pencemaran. Kemajuan teknologi telah merubah budaya dan pola hidup
manusia.
Industri telah menciptakan plastik sebagai alat pembungkus pengganti
daun pisang atau daun jati, alat-alat penampung air yang dahulu dari
tanah liat diganti dengan plastik. Kepraktisan telah menjadi mode bagi
Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 41

kehidupan manusia modern, sehingga orang lebih senang membeli


makanan dengan bungkus plastik dari pada bungkus daun atau kertas.
Sekarang sampah plastik dapat dijumpai dimana-mana dan menjadi
masalah, karena dapat menyumbat selokan mengotori sungai,
mengganggu pemandangan karena menumpuk di tempat pembuangan
sampah. Bahkan sebagian ikut mengalir ke laut meracuni ikan atau
mengotori pantai.
Ully Siga Rosadi sebagai pencinta lingkungan sekaligus penyanyi yang
mayoritas bertemakan lingkungan dalam buku kecilnya yang berjudul
Peranan wanita dalam pelestarian Lingkungan menyatakan bahwa
orang sering tidak tahu bahwa plastik itu akan hancur dalam kurun waktu
10-20 tahun. Sedangkan pakaian nilon memerlukan waktu 30-40 tahun,
alumunium 80-100 tahun, dan plastik busa tidak dapat hancur (Kompas
1997).
Alangkah tidak sebandingnya keuntungan dan kemudahan menggunakan
plastik dengan kerugian yang ditimbulkannya. Kantung plastik hanya
digunakan beberapa hari atau bahkan jam saja, tetapi setelah itu
mengotori bumi berpuluh-puluh tahun lamanya.
Di Negara-negara yang masyarakatnya sudah sadar terhadap lingkungan
terutama pencemaran plastik, mereka berusaha mengatasi dengan
menyediakan tas kertas sebagai tempat belanjaan.
3. Energi
Pergeseran pemakaian sumber energi telah terjadi berkali-kali. Masyarakat
sederhana dari dahulu sampai sekarang menggunakan tenaga manusia atau
hewan, dan bahan bakar kayu, arang, atau kotoran hewan.
Akan tetapi dalam masyarakat industri, produksi menggunakan bahan bakar
batubara atau minyak dan gas bumi. Permasalahan muncul ketika terjadi
kenaikan harga minyak yang menyebabkan terjadinya krisis energi di negaranegara yang tidak menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi tersebut untuk
kelangsungan industrinya, seperti Jepang, Jerman, Belanda.
Terganggunya sistem kerja industri akibat dari mahalnya salah satu prasarana
industri ini menyebabkan terjadinya penambahan angka pengangguran.
Menurut Umi Oktyari Retnaningsih (1999), sumber-sumber energi yang
paling banyak digunakan untuk memenuhi konsumen, adalah:
a. sumber bahan bakar dari fosil, yaitu minyak 40%, batubara 30,3%, gas
10,7%;
9 - 42

Unit 9

b. tenaga air 30%, tenaga nuklir 15% terutama untuk pembangkit tenaga
listrik; dan
c. bahan bakar dari biomas (kayu, sisa-sisa hasil pertanian, dan kotoran
hewan), merupakan persediaan energi di negara-negara terbelakang.
Padahal jumlah energi yang dapat dihasilkan kembali (renewable) hanya
berjumlah 21% dari energi yang digunakan di dunia. Sementara energi
alternatif, seperti nuklir dan etanol pemanfaatannya masih sangat terbatas.
Pemakaian energi akan berdampak negatif terhadap lingkungan, misalnya
dalam bentuk aliran asam, emisi etana dan limbah tambang, tumpahan
minyak dari instalasi pantai/lepas pantai dan dari kapal, pencemaran udara
oleh sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon dioksida ketika batubara,
minyak atau gas dibakar.
Industri-industri energi merupakan pemakai utama sumber daya yang tidak
dapat diperbaharui. Industri energi dan pemakaian produk-produknya
menghasilkan limbah dalam jumlah besar, misalnya penggunaan sistem
pemanas/pendingin ruangan.
Pusat-pusat pembangkit daya membuang limbah panas ke lingkungan sekitar,
dalam bentuk air panas, udara panas, uap panas. Banyak bangunan tidak
terisolasi dengan baik, yang merupakan pemborosan karena panas dari luar
bisa bocor ke dalam atau sebaliknya. Kendaraan bermotor mengkonsumsi
sepertiga dari kebutuhan minyak dunia, energi ini selain tidak efisien juga
merupakan sumber pencemaran utama.
Permasalahan produksi dan konsumsi energi sama-sama berdampak negatif
terhadap lingkungan. Mencegah dan memperbaiki lingkungan hidup berarti
mengurangi tingkat produksi dan konsumsi atau mengubah polanya menjadi
tindakan-tindakan yang barangkali tidak dapat memuaskan semua pihak.
Reaksi positif terhadap pencemaran oleh kendaraan bermotor dapat diatasi
dengan mengurangi pemakaiannya atau menambah alat pengontrol
pencemaran. Pembangunan PLTA memerlukan bendungan berarti harus
mengorbankan sebagian masyarakat. Pembangkit listrik menggunakan daya
angin, cahaya surya, dan gelombang, berarti mengganggu habitat dan
kenikmatan hidup.
Keterbatasan akan energi telah mendorong manusia untuk mengatasi
permasalahan ini dengan cara mencari energi alternatif. Namun energi
alternatif inipun tidak menjamin kerusakan lingkungan. Penggunaan energi
alternatif tenaga nuklir, ada kekhawatiran bahaya Chernobyl akan terulang

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 43

kembali, dan kenyataannya sampai sekarang limbah tersebut dampaknya


belum menjamin keamanan dan kesehatan manusia.
Pemakaian batubara dan bahan bakar yang mengandung karbon
menimbulkan permasalahan pula. Gas hasil pembakaran batubara, yaitu
sulfur dioksida (SO2) akan berdampak lokal maupun global. Di atmosfer SO2
bereaksi dengan air dan menghasilkna asam sulfur yang membayakan
makhluk tertentu. Hujan sulfur atau yang dikenal dengan hujan asam akan
mematikan makhluk air dan tumbuh-tumbuhan.
Setelah Anda mengikuti penjelasan tentang permasalahan lingkungan hidup
tersebut, Anda sebagai warga negara dunia yang harus bertanggung jawab
terhadap ekosistem dunia, tindakan apa yang akan Anda lakukan?
Jawabanya adalah partisipasi aktif dengan melakukan konservasi (pemakaian
secara bijaksana).
Tindakan itu misalnya menghindari kebiasaan meninggalkan televisi dalam
keadaan hidup, penggunaan listrik secara hemat, menggunakan kendaraan
bilamana perlu, dan sebagainya.

Mengelola Sumber daya Alam dengan Bijaksana


Lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan di Indonesia berada
diambang kehancuran sebagai akibat over-eksploitasi oleh pihak-pihak tertentu.
Apalagi dewasa ini masalah lingkungan dan sumber kehidupan tidak menjadi
perhatian serius bagi pengambil kebijakan. Akibatnya sumber-sumber kehidupan
diperlakukan sebagai asset dan komoditi yang dapat dieksploitasi untuk keuntungan
sesaat dan kepentingan kelompok tertentu. Akses dan kontrol ditentukan oleh siapa
yang punya kekuasaan.
Berdasar kenyataan bahwa sumber daya alam di Indonesia bersifat terbatas,
sebaliknya jumlah penduduk dan pola hidup manusia meningkat, sehingga
memerlukan sumber daya alam yang jumlahnya semakin banyak. Perkembangan
teknologi yang tersedia cenderung mengolah sumber daya alam dengan produk
sampingan berupa limbah yang jumlahnya semakin meningkat.
Masalahnya sekarang bagaimana mengolah sumber daya alam dengan
bijakasana agar terjadi kesinambungan pembangunan yang berkelanjutan bagi
kualitas hidup rakyat generasi demi generasi sepanjang masa.
Oleh karena itu pengelolaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
perlu memperhitungkan:
1. Segi keterbatasan jumlah dan kualitas sumber daya alam.
9 - 44

Unit 9

2. Lokasi sumber daya alam serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan


masyarakat dan pembangunan daerah.
3. Penggunaan hasil sumber daya alam agar tidak boros.
4. Dampak negatif pengolahan berupa limbah dipecahkan secara bijaksana
termasuk kemana membuangnya.
Sedangkan pengolahan sumber daya alam yang dapat diperbaharui juga harus
memperhitungkan:
1. Cara pengolahan yang secara serentak disertai proses pembaharuannya.
2. Hasil penggunaannya sebagian untuk menjamin pembaharuan sumber daya
alam.
3. Teknologi yang dipergunakan tidak sampai merusak kemampuan sumber
daya alam untuk diperbaharui.
4. Dampak negatif pengolahannya harus ikut dikelola.
Kemudian apa yang harus kita lakukan agar tetap terjadi keseimbangan
pemanfaatan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan?
Sumber-sumber alam beserta penggunaannya berkaitan erat dengan tingkat
perkembangan teknologi dan budayanya. Artinya masyarakat yang sudah mencapai
tingkat industri semakin membutuhkan sumber bahan mentah yang sangat besar.
Dengan demikian dampak yang ditimbulkannya juga sebagian besar berasal
dari negara-negara industri tersebut. Misalnya pencemaran air, udara, dan tanah,
pembuangan limbah industri yang dampaknya akan dirasakan tidak hanya oleh
negara industri itu sendiri tetapi juga berdampak kepada negara-negara lain.
Masalah-masalah di atas harus segera diatasi, jika tidak maka kerusakan
lingkungan akan semakin parah dan membahayakan bagi kehidupan manusia dan
ekosistem yang lain.
Adapun cara-cara yang ditempuh untuk mengurangi konsumsi sumber daya
alam oleh manusia adalah:
1. Meningkatkan kesadaran tentang perlunya memantapkan konsumsi sumber
daya dan jumlah penduduk.
Hal ini dapat ditempuh dengan cara pemerintah atau lembaga-lembaga
pendidikan baik formal atau non formal menyadarkan masyarakat bahwa
daya dukung bumi itu terbatas, pemakaian sumber daya alam secara
berlebihan dan boros, terutama di negara-negara industri, adalah ancaman
besar bagi daya dukung bumi.
Selain itu pemantapan jumlah penduduk mutlak diperlukan, karena
bertambahnya jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap pemanfaatan

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 45

sumber daya alam. Oleh karena itu baik pria maupun wanita harus menerima
tanggung jawab bersama.
Sumber daya alam harus dilestarikan, sementara mutu kehidupan harus
diperbaiki. Maka langkah untuk mengurangi konsumsi berlebihan dan
pemborosan sumber daya alam dapat ditempuh dengan cara mengembangkan
teknologi baru yang lebih efisien. Masyarakat harus menyadari seberapa
besar keuntungan yang dapat dinikmati berkat perubahan gaya hidup dan pola
konsumsi mereka.
2. Mengembangkan dan menerapkan metode-metode teknologi yang hemat
sumber daya.
Pemerintah di negara-negara industri harus menjalankan peraturan yang dapat
mendorong industri-industri dan pusat-pusat pelayanan umum menerapkan
teknologi yang hemat sumber daya alam. Selain itu juga harus membantu
pengalihan teknologi tersebut kepada negara-negara berkembang dan
terbelakang (negara berpenghasilan rendah).
Cara yang ditempuh, misalnya dengan memberi penghargaan kepada mereka
yang mempelopori penggunaan proses dan produk yang berwawasan
lingkungan.
Menyediakan bantuan modal bagi negara berpenghasilan rendah dengan
tujuan untuk mempercepat penggantian praktek-prektek boros energi dalam
produksi dan industri. Misalnya dengan memberi pelatihan tentang hemat
energi untuk pemakaian di rumah-rumah, kantor, bidang pertanian, dan
industri.
Selain itu menciptakan kompor, tungku, dan alat-alat rumah tangga lain yang
lebih efisien, menyediakan energi lebih banyak untuk penerangan ruangan,
dan sistem pengatur suhu ruangan di negara-negara berpenghasilan rendah.
3. Mendukung gerakan-gerakan green consumer.
Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup dan juga adanya tekanantekanan dari kelompk-kelompok pecinta lingkungan seperti Green Peace,
telah mendorong adanya pemberian label ramah lingkungan pada produkproduk yang dikonsumsi masyarakat. Di Amerika Serikat ada lembaga
Federal Trade Commision yang bertugas membuat rambu-rambu pemasaran
iklan berwawasan lingkungan.

9 - 46

Unit 9

Lembaga-lembaga seperti Blue Angle (Malaikat Biru) di Jerman, Green


Croos di AS, kelompok kerja ekolabel yang dipimpin Emil Salim, menilai
apakah suatu barang hasil produksi itu hijau atau ramah lingkungan apa tidak.
Ramah tidaknya suatu barang ditentukan dari bahan bakunya, saat diproses,
sampai saat tidak dipakai lagi. Konsumen di negara-negara berpenghasilan
tinggi hendaknya mempelopori program ini dengan menggunakan daya beli
mereka untuk memperkuat pasar barang yang hijau, yaitu konsumen yang
berwawasan lingkungan.
4. Menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan-bahan
Budaya sekali pakai buang yang muncul di masyarakat luas, berarti
menggunakan begitu banyak energi, mengeluarkan begitu banyak karbon,
dan menimbulkan pencemaran udara, air, dan tanah, hujan asam, limbah
beracun, dan sampah sehingga menimbulkan masalah lingkungan.
Hal itu baru disadari pada tahun 1972 ketika harga minyak naik, pencemaran
lingkungan semakin lama semakin meningkat, dan ternyata penggunaan
barang secara berulang lebih menguntungkan. Didukung oleh kemajuan
teknologi maka dilakukan penggunaan kembali dan mendaur ulang bahanbahan.
Dewasa ini pabrik Kameyama di Jepang telah melakukan daur ulang 100%
air buangan baik air buangan keperluan sehari-hari sepert cuci tangan, dan
buangan proses produksi. Kameyama, didirikan pada tahun 2004 oleh Sharp
untuk memenuhi permintaan televisi LCD yang diperkirakan meningkat
pesat. Kondisi pabrik sangat bersih, hijau, dan asri. Kameyama adalah pabrik
yang berteknologi tinggi, didisain untuk mampu memproduksi televisi LCD
dengan sangat efisien. Tingkat efisiensi yang tinggi bertujuan untuk menekan
produksi sehingga harga jual produkpun dapat ditekan serendah mungkin.
Bagaimana dengan masalah lingkungan di Indonesia?
Sungguhpun di kalangan para environmentalis, masalah lingkungan sudah
diketahui lama, namun bagi Indonesia baru mengenalnya secara resmi sejak
mengikuti sidang khusus PBB tentang lingkungan hidup tanggal 5 Juni 1972
di Stockholm. Sejak itulah Indonesia sepakat untuk menangani masalah
lingkungan bersama negara-negara di dunia. Maka dalam Pelita III masalah
lingkungan hidup dimasukkan ke dalam program pembangunan nasional
yaitu pembangunan dengan pengembangan lingkungan.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 47

Adapun sasaran yang akan dicapai dalam Pelita III, adalah melaksanakan
program penyelamatan hutan, air, dan tanah, pembinaan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup, dan pengembangan meteorologi dan geofisika.
Lebih jelasnya akan diuraikan dibawah ini.
1. Melaksanakan program penyelamatan hutan, air, dan tanah. Langkah-langkah
yang ditempuh antara lain:
a. Pengawasan dan pengarahan lebih ketat atas pemegang hak pengusahaan
hutan dalam mengusahakan ke tujuan pelestarian hutan. Pengusaha
dikenakan simpanan tanam wajib untuk mendorong penanaman
kembali jenis pohon yang ditebangnya. Jika penanaman kembali
dikerjakan maka simpanannya boleh diambil, tetapi jika tidak mau
mengerjakan maka simpanan menjadi milik pemerintah.
b. Reboisasi dan penghijauan seluas 5 juta hektar untuk menghutankan
kembali gunung, bukit gundul, dan tanah kritis.
c. Mengusahakan pengembangan daerah Aliran Sungai (DAS) terutama di
Jawa, Sumatera, dan Sulawesi secara bersama-sama terpadu antara
departemen dan pemerintah daerah.
d. Mengurangi kotoran di laut (Selat Malaka, Selat Bangka, Selat Sunda,
lautan Jawa), mengusahakan penangkapan ikan secara lebih baik tanpa
trawl yang melanggar batas, tanpa dinamit, dan tanpa racun. Pengendalian
usaha pengambilan karang laut yang merusak, pengambilan batu dan
pasir di dasar sungai yang merusak ekosistem.
2. Program pembinaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, meliputi:
a. Mengembangkan Taman Nasioanl yang meliputi cagar alam, suaka
margasatwa, dan taman wisata. Tujuannya adalah untuk melestarikan
flora dan fauna dalam ekosistem yang utuh dan asli, sehingga hutan di
taman nasional ini berfungsi sebagai laboratorium hidup. Laboratorium
ini sebagai tempat membiakkan bibit-bibit asli (plasma nutfah),
pendidikan, penelitian dan monumen alam ciptaan Tuhan yang berisi
hewan-hewan dan tumbuhan langka.
b. Mencegah pencemaran dari pembangunan sektoral dengan menerapkan
Analisis Dampak Lingkungan. Pengusaha harus memperhatikan
pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar, misalnya kebisingan,
pembuangan limbah, dan sebagianya

9 - 48

Unit 9

c. Perbaikan lingkungan pemukiman, agar pemukiman manusia menjadi


lebih baik dengan cara: perbaikan perkampungan kota, pemugaran desa,
pengembangan/perluasan wilayah di beberapa tempat, misalnya
JABOTABEK. Perbaikan tidak hanya terbatas fisik, melainkan juga
perbaikan lingkungan.
d. Pengembangan kesadaran lingkungan, bertolak bahwa sumber utama
kerusakan lingkungan adalah manusia, untuk itu hati nurani manusia
harus disadarkan untuk turut membangun dan menjaga lingkungan.
3. Program Pengembangan Meteorologi dan Geofisika
Program ini memubat usaha membangun jaringan meteorologi untuk
meningkatkan sistem peramalan cuaca dan investasi pengembangan sumber
energi yang ditimbulkan proses geofisika.
Presiden Suharto juga menetapkan kebijakan lingkungan di Indonesia dengan
mencanangkan Amanat Lingkungan tanggal 5 Juni 1982, berisi lima hal
pokok yaitu:
a. Menumbuhkan sikap kerja berdasar kesadaran saling membutuhkan
antara satu dengan yang lain. Hakikat lingkungan hidup memuat
hubungan saling kait mengkait dan saling membutuhkan antara sector
satu dengan lainnya.
b. Kemampuan menserasikan kebutuhan dengan kemampuan sumberdaya
alam dalam menghasilkan barang dan jasa. Kebutuhan manusia yang
selalu meningkat perlu dikendalikan dan disesuaikan dengan pola
penggunaan sumberdaya alam.
c. Mengembangkan sumber daya manusia agar mampu menanggapi
tantangan
pembangunan
tanpa
merusak
lingkungan,
harus
mengembangkan teknologi tanpa banyak limbah dan harus hemat energi.
d. Mengembangkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat sehingga
tumbuh kesadaran untuk berbuat.
e. Menumbuhkan
lembaga-lembaga
swadaya
masyarakat
untuk
menggalakkan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan pengelolaan
lingkungan hidup (Emil Salim:1987).
Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang harus ditempuh olah masyarakat
dunia dan Indonesia khususnya, kita menyadari bahwa proses eksploitasi
sumber daya alam harus dilaksanakan dengan kesadaran sepenuhnya bahwa
sumber-sumber alam harus digunakan secara rasional.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 49

Artinya bahwa pengolahan sumber daya alam tidak boleh mengakibatkan


musnahnya sumber daya alam, rusaknya lingkungan, dan semakin miskinnya
lingkungan. Tetapi sebaliknya sumber daya alam harus dipelihara
kelestariannya, pembangunan harus disertai proses pengembangan, dan lebih
memperkaya lingkungan.
Selain itu keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan alam
harus senantiasa dijaga. Manusia sebagai bagian dari lingkungan hidup,
manusia harus mengakui hubungan timbal balik antara langkah perbuatan diri
manusia dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya.
Menyadari hubungan timbal balik tersebut, maka sifat dan karakter manusia
Indonesia yang kita cita-citakan adalah yang tidak merusak linkungan. Tetapi
sebaliknya meningkatkan lingkungan hidup sebagai manifestasi dari
keinginan mencapai kualitas hidup yang lebih berke- Tuhan-an dan
manusiawi.

Latihan
1. Apa konservasi lingkungan itu. Cobalah Anda jelaskan!
2. Sumber daya alam itu jumlahnya terbatas, bagaimanakah cara mengatasi agar
jumlah sumber daya alam yang terbatas tersebut tidak cepat habis dan
pemanfataanya tidak merusak lingkungan? Cobalah Anda jelaskan!
3. Ada ungkapan bahwa manusialah yang menyebabkan kerusakan
lingkungan.dan kelangkaan sumber daya, betulkah demikian? Cobalah Anda
tunjukkan jenis-jenis kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan dan
kelangkaan sumber daya alam tersebut! Akan lebih jelas lagi jika disertai
contoh!
4. Air merupakan sumber kehidupan, sumber daya ini jumlahnya tidak terbatas.
Tetapi kenyataan di dunia ini kekurangan persediaan air bersih, misalnya di
Jakarta sejak enam tahun yang lalu merasakan kekuranga air bersih. Faktorfaktor apakah yang menyebabkan terjadinya kekurangan air bersih? Cobalah
Anda jelaskan!
5. Hutan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Cobalah Anda jelaskan
tentang fungsi hutan bagi kehidupan manusia!

9 - 50

Unit 9

Pedoman Jawaban Latihan


1. Konservasi lingkungan, adalah pemakaian sumber daya alam secara bijaksana.
Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca buku yang berjudul Pembangunan
Berwawasan Lingkungan oleh Emil Salim.
2. Cara mengatasi agar jumlah sumber daya alam yang terbatas tersebut tidak cepat
habis dan pemanfataanya tidak merusak lingkungan. Caranya, disamping
menggunakan/memanfaatkan sumber daya alam juga harus memikirkan
keberlajutannya apakah tindakannya itu merugikan atau tidak.
Penjelasan lebih lanjut bacalah uraian sub unit 9.2 tentang manusia dan
lingkungan.
3. Untuk menjawab pertanyaan tentang jenis-jenis kegiatan manusia yang dapat
merusak lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam, Anda dapat membaca
pembahasan sub unit di atas (9.2), sedangkan contohnya dapat diambil dari
kehidupan sehari-hari.
4. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan air bersih, Anda harus
memahami uraian diatas tentang lingkungan hidup dan permasalahannya
kemudian jawablah dengan secara rasional.
5. Fungsi hutan bagi kehidupan manusia. Coba Anda jelaskan dengan melihat dari
berbagai sudut pandang, misalnya dari hasilnya, kelangsungan kehidupan hayati,
sirkulasi udara dan air, pariwisata, pendidikan, penelitian, dan sebagainya.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 51

Rangkuman
1. Pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan lingkungan hidup,
bertujuan untuk meningkatkan laju pembangunan untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa di masa mendatang. Dalam rangka mengatasi
kerusakan lingkungan, priorotas tindakan, adalah pelestarian lingkungan.
2. Sumber daya alam jumlahnya terbatas, maka penggunaannya harus
proporsional sehingga terjadi keselarasan antara kehidupan manusia
dengan lingkungan alam. Jika pemanfaataanya tidak hati-hati akan
menurunkan kuantitas dan kualitas sumber daya alam dengan tingkat
kecepatan melebihi pemulihannya. Selain itu dapat juga terjadi kelangkaan
sumber daya alam
3. Air, merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Ironisnya
sekarang terjadi kelangkaan air bersih, yang disebabkan pencemaran air
dan tanah yang kadarnya sudah mencapai tingkat tinggi.
4. Pertumbuhan penduduk, merupakan masalah pokok. Pertambahan
penduduk berarti bertambah pula jumlah kebutuhan makan, air, tanah, dan
energi. Eksploitasi sumber daya juga semakin meningkat. Akibatnya
terjadi kelangkaan sumber daya alam, keanekaragaman hayati semakin
berkurang, meningkatnya pencemaran air, udara, dan tanah. Oleh karena
itu harus dilakukan usaha pengelolaan sumber daya alam secara
bijaksanan.
5. Kemajuan dan perkembangan Iptek, kelangkaan sumber daya alam diatasi
oleh manusia dengan menciptakan barang alternatif. Inipun harus
dipertimbangkan dampak negatifnya bagi kehidupan. Hal penting yang
harus dilakukan oleh manusia adalah partisipasi aktif dengan melakukan
konservasi, yaitu pemakaian secara bijaksana.
6. Kenyataan sumber daya alam terbatas jumlahnya, sedangkan jumlah
penduduk meningkat, untuk itu diperlukan pengelolaan sumber daya alam
ingkungan dandengan tujuan untuk keberlajutan kualitas hidup ekosistem
dari generasi ke generasi sepanjang masa.

9 - 52

Unit 9

Tes Formatif 2
1. Aliran pemikiran yang menyatakan bahwa kehidupan
kebudayaannya ditentukan oleh lingkungan alam, adalah .
A. geopolitik
B. geomorfologi
C. environmentalisme
D. posibilisme

manusia

dan

2. Sumber utama di bumi berasal dari .


A. bahan bakar fosil
B. matahari
C. tumbuh-tumbuhan
D. tenaga nuklir
3. Wajah bumi mengalami perubahan keseimbangan setelah manusia mengenal
praktik .
A. pertanian
B. pperkebunan
C. perdagangan
D. industri
4. Dalam rangka mengatasi keterbatasan energi, manusia menciptakan energi
alternatif. Penggunaan energi alternatif yang paling rendah dampak negatifnya
adalah .
A. batubara
B. nuklir
C. biomas
D. tenaga surya

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 53

5. Berikut ini adalah fungsi hutan, kecuali .


A. mengatur udara di atmosfer dan iklim
B. mengatur siklus hidroulis
C. menyimpan cadangan karbondioksida
D. melindungi tanah dari erosi
6. Kerusakan hutan yang paling parah terutama disebabkan oleh .
A. kebakaran hutan
B. tebang pilih untuk produksi
C. penebangan tidak berkelanjutan
D. tebang habis
7. Permasalahan pokok yang harus segera diatasi secepatnya pada saat ini adalah
.
A. pertambahan penduduk
B. kelangkaan energi
C. kelangkaan air bersih
D. rehabilitasi sumber daya alam
8. Memburuknya lingkungan hidup diperkotaan yang berhubungan dengan
demografi, adalah .
A. penataan kota yang kurang baik
B. arus urbanisasi yang selalu meningkat
C. pembuangan sampah tidak pada tempatnya
D. perencanaan pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan
9. Sampah merupakan sumber pencemaran tanah. Jenis sampah yang paling sulit
hancur bila dipendam di dalam tanah, adalah .
A. alumunium
B. bahan nilon
C. plstik
D. plastik busa

9 - 54

Unit 9

10. Tindakan sederhana tetapi sangat bermakna untuk menghemat sumber daya alam
adalah sebagai berikut, kecuali .
A. pemakaian tissu yang habis pakai lalu dibuang
B. penggunaan bungkus plastik yang dapat dipakai dua atau tiga kali
C. pemakaian sapu tangan dari kain yang bisa dicuci kembali
D. penggunaan bungkus kertas yang setelah dipakai di buang

Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat pada akhir unit-9.2 ini. Hitunglah jawaban yang benar.kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap bahan ajar
unit 9.2.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------- x 100%
10
Arti tingkat penguasaan: 90 100% = baik sekali
80 89% = baik
70 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Anda dapat
meneruskan dengan bahan ajar unit berikutnya. Bagus ! Jika masih dibawah 80%,
Anda harus mengulangi materi bahan ajar unit 9.2, terutama bagian yang belum
Anda kuasai.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 55

Kunci Jawaban Tes Formatif


Tes Formatif 1
1.
B=
meningkatkan kesejahteraan hidupnya
2.
D = perasaan
3.
A = Pencemaran air oleh limbah yang mengandung air raksa
4.
C=
Stockholm
5.
B=
stratosfer
6.
D = AMDAL sektoral
7.
C=
penyakit kanker kulit
8.
A = katarak
9.
B=
mengkonsumsi obat tradisonal
10.
B=
CO3
Tes Formatif 2
1.
C=
environmentalisme
2.
B=
matahari
3.
A = pertanian
4.
D = pertanian
5.
C=
menyimpan cadangan karbondioksida
6.
D = tebang habis
7.
A = pertambahan penduduk
8.
B=
arus urbanisasi yang selalu meningkat
9.
D = plastik busa
10.
C=
pemalakian sapu tangan dari kain yang bisa dicuci kembali

9 - 56

Unit 9

Daftar Pustaka
Basrowi, Ms.2005. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Bumi Wahana. 1993. Strategi Menuju Kehidupan yang Berkelanjutan: Alih Bahasa
oleh Alex Tri Kantono, W. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Emil salim. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: PT. Pustaka
Puntaka LP3ES Indonesia.
Bruce Mitchell, dkk. 2003. Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan. Yogyakarta.
Universitas Gajah Mada.
Heinz Frick, Fx. Bambang Suskiyatno.1998. Dasar-dasar Eko-arsitektur : Konsep
Arsitektur Berwawasan Lingkungan serta Kualitas Konstruksi Bangunan
untuk Rumah Sehat dan Dampaknya atas Kesehatan Manusia. Yogyakarta:
kanisius.
Koentjaraningrat.2000. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. PT. Gramedia
Pustaka Utama.Jakarta.
Lester R. Brown,dkk.1994. Menyelamatkan Planet Bumi; Bagaimana Membentuk
Sebuah Ekonomi Global yang Berkelanjutan dari Segi Lingkungan Hidup.
Jakarta: yayasan Obor Indonesia.
Margaret M. Poloma. 1999. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Piotr Sztompka. 2005. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.
Ruchijat,E.1980. Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Alam dan Lingkungan
Hidup Bagi Kesejahteraan Manusia. Bandung: Bina Cipta
Sartono Kartodirdjo.1994. Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah.
Yogyakarta: Gajah mada Unversity Press.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 57

Soedjito, S. 1986. Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri. Yogyakarta :


PT. Tiara Wacana
Soeriaatmadja. 1997. Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB
Soerjono Soekanto. 1998. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Tarsis Tarmudji.1991. Aspek dasar Kehidupan Sosial. Yogyakarta: Liberty
Tri Widiarto. 2004. Lintas Budaya Indonesia. Salatiga: Widya Sari Press.
Universitas Lampung. Pendekatan terpadu pengelolaan pencemaran Lingkungan.
http://unila.ac.id.index.php?option=com_content&task=view

9 - 58

Unit 9

Glosarium
Abiotik
ADH
AMDAL
Absorpsi
Biotik

:
:
:
:
:

Bapedal
Bapedalda
Degradasi
Eksponensial

:
:
:
:

Emisi

Environmentalis
EMS
Esensial
Estetika

:
:
:
:

Etika

Glasir
Habitat

:
:

HTI
ISO
IPAL
Konservasi

:
:
:
:

Korosi

makhluk tidak hidup (manusia, hewan, tumbuhan)


Analisis Daur Hidup
Analisis Dampak Lingkungan
menyerap; proses penyerapan
makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan) baik yang makro,
mikro serta proses-prosesnya
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
penurunan mutu yang dikibatkan karena penanganan
2 orang yang yang menerangkan/menafsirkan teori, yang dapat
mewakili dan menjadi contoh dari teori tersebut atau orang
yang menganut teori tersebut.
limbah berupa gas ; pancaran cahaya, panas atau electron dari
suatu permukaan benda padat/cair
aliran/kelompok pecinta lingkungan
Environmental Management System
mendasar, perlu sekali
cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang
keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya; kepekaan
terhadap seni dan keindahan
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan hak dan
kewajiban moral
lapisan keras yang mengkilap pada porselin atau keramik
tempat kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dengan kondisi
tertentu pada permukaan bumi
Hutan Tanaman Industri
International Standart Organisization
Instalasi Pengelolaan Air Limbah
kelompok/orang
yang
mempertahankan
kelestarian
alam/lingkungan
proses kimia atau elektrokimia yang kompleks yang merusak
logam melalui reaksi dengan lingkungannya; erosi kimia oleh
oksigen (O2) di udara yang menimbulkan batuan yang
mengandung besi berkarat

Pengembangan Pendidikan IPS SD

9 - 59

Konversi

Manusia sentries :
Minamatabyo
PLTU
Presipitasi

:
:
:

Proporsional
Rehabilitasi
Restorasi
Sanitasi

:
:
:
:

Sengkedan

Spesies
Tirani
Toksikologi
UKL
UNEP
UPL
WALHI

:
:
:
:
:
:
:

9 - 60

Unit 9

perubahan dari suatu bentuk/rupa ke bentuk/rupa yang lain;


perubahan dari suatu system pengetahuan yang satu ke sistem
yang lain
alam menjadi obyek yang harus dan dapat diekploitasi untuk
keperluan manusia
penyakit minamata
Pembangkit Tenaga Listrik Uap
proses pengendapan, baik dari larutan maupun udara
permukaan ke permukaan bumi
sesuai dengan proporsi; sebanding; seimbang
pemulihan kepada keadaan semula
pengembalian/pemulihan kepada keadaan semula
cara menyehatkan lingkungan hidup manusia terutama
lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara
teras; bertangga-tangga dari atas ke bawah (tentang tanah
persawahan)
satuan dasar klasifikasi/jenis (biologi)
kekuasaan yang digunakan ewenang-wenang
ilmu tentang zat beracun yang berbahaya
Upaya Pengelolaan Lingkungan
United Nations Environtmental Programme
Upaya Pemantauan Lingkungan
Wahana Lingkungan Hidup

Anda mungkin juga menyukai