SALING KETERGANTUNGAN
ANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN
DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Hidayati
Pendahuluan
Bahan ajar ini merupakan unit ke sembilan yang terdiri dari dua sub unit
yaitu:
1. Sub unit 9.1, yang menguraikan tentang:
a. saling ketergantungan antara manusia dan lingkungan,
b. dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia, dan
c. pengelolaan lingkungan.
2. Sub unit 9.2 menguraikan tentang:
a. pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam serta lingkungan hidup,
b. permasalahan lingkungan hidup, dan
c. pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana.
Sumber daya alam dapat meningkatkan taraf hidup manusia apabila
pengelolaan lingkungan dilakukan secara optimal tanpa merusak kelestarian
lingkungan. Semakin banyak sumber daya alam yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan, akan semakin meningkat taraf hidup manusia. Tetapi tidak menutup
kemungkinan dengan memanfaatkan sumber daya alam tersebut akan menimbulkan
permasalahan lingkungan yang merugikan kehidupan manusia. Oleh karena itu
antara manfaat dan dampak yang akan terjadi harus diperhitungkan sebaik-baiknya.
Pembahasan materi ini menerapkan pendekatan antar disiplin yang
mengintegrasikan ilmu pengetahuan sosial dengan pendekatan wawasan dan
kesadaran lingkungan. Adapun media yang digunakan adalah bahan ajar cetak dan
9-1
non cetak (Web). Oleh karena itu Anda diharapkan untuk mengakses materi yang
berkaitan dengan masalah lingkungan dari internet.
Setelah menyelesaikan materi sajian pada bahan ajar unit-9, Anda diharapkan
dapat:
1. menjelaskan bahwa dalam kenyataannya antara manusia dengan lingkungan
alam terjadi saling ketergantungan,
2. mengidentifikasi dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia,
3. menjelaskan bagaimana pengelolaan lingkungan yang baik,
4. menjelaskan pendayagunaan sumber daya alam untuk lingkungan hidup,
5. mengidentifikasi tentang permasalahan lingkungan hidup, dan
6. mengidentifikasi cara-cara mengelola sumber daya alam secara bijaksana.
Untuk membantu Anda dalam menguasai bahan ajar ini maka materi akan
disajikan pembahasan hal-hal pokok, sebagai berikut:
1. Manusia dan lingkungannya
2. Dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia
3. Pengelolaan lingkungan
4. Pendayagunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
5. Permasalahan lingkungan hidup
6. Mengelola sumber daya alam secara bijaksana
Ikutilah petunjuk belajar berikut ini agar Anda dapat lebih mudah memahami
materi unit-9:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan, pahami betul isinya, apa tujuan
mempelajari unit ini, dan bagaimana cara mempelajarinya.
2. Bacalah bagian demi bagian dan temukan kata kunci, kemudian berilah tanda
atau digaris bawahi.
3. Pahami pengertian demi pengertian dari materi unit ini melaui pemahaman
sendiri atau diskusi dengan teman sejawat.
4. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi dengan teman atau tutor pada
waktu tutorial tatap muka.
9-2
Unit 9
Subunit 1
Saling Ketergantungan Manusia dan Lingkungannya
Manusia dan Lingkungannya
Manusia bersama-sama dengan mahkluk hidup lainnya senantiasa
berinteraksi dengan lingkungannya. Kehidupan manusia sangat tergantung pada
keadaan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan lingkungan fisik yang ada disekitarnya.
Lingkungan hidup mencakup bentangan alam yang sangat luas, termasuk juga yang
tidak dapat dilihat.
Menurut UU No. 4 tahun 1982 atau UU No. 23 tahun 1997, lingkungan hidup
adalah suatu kesatuan ruang yang terdiri dari benda, daya, keadaan, makhluk hidup,
termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
hidup dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kelompok benda dan
daya dikategorikan kepada kelompok komponen fisik, makhluk hidup yang terdiri
dari satwa dan tumbuhan termasuk komponen biotis, sedangkan manusia termasuk
komponen sosial, ekonomi, budaya, dan kesehatan masyarakat.
Sedangkan menurut Emil Salim (tokoh pelestarian lingkungan), menyatakan
bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, termasuk
didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya.
Dengan demikian yang dimaksud lingkungan hidup adalah mencakup
semua benda hidup dan tidak hidup serta kondisi-kondisi yang ada dalam
ruang yang ia tempati.
Manusia sebagai salah satu penghuni alam, dengan alam sekitarnya
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Manusia hidup bersama
lingkungannya, manusia dituntut memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Manusia selalu ingin meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran hidupnya dengan
memanfaatkan lingkungan hidupnya. Manusia dengan akal budi dan pengetahuannya
memanfaatkan lingkungan alam untuk kesejahteraan hidupnya.
Bahkan sekarang terjadi perubahan perilaku manusia terhadap lingkungan
alam yaitu manusia yang dahulu berada dalam hubungan dikuasai alam, sekarang
berbalik menjadi manusia menguasai alam. Dalam pandangan manusia, alam
Pengembangan Pendidikan IPS SD
9-3
menjadi obyek dan manusia sebagai subyek atau dengan kata lain muncul manusia
sentris. Maksudnya alam menjadi obyek yang harus dan dapat dieksploitasi untuk
keperluan manusia.
Pemikiran di atas sejalan dengan pemikiran geografi, bahwa manusia secara
aktif merupakan faktor dominan yang mampu memanipulasi dan memodifikasi
habitatnya (lingkungan sekitarnya). Walau demikian kita tidak dapat terlepas dari
pengaruh lingkungan alam.
Sebagai contoh, dewasa ini banyak diciptakan teknik-teknik baru yang
digunakan manusia untuk mengontrol alam serta meningkatkan kesejahteraan
hidupnya di masa mendatang.
Misalnya, penggunaan tenaga matahari atau nuklir, penambangan bahan
tambang di dasar laut, pembuatan hujan buatan, penyulingan air laut untuk irigasi,
dan berbagai penemuan lainnya yang membebaskan kita dari tirani kekuatan alam.
Nampaknya penaklukan manusia terhadap alam yang tidak memperhatikan
kelestarian lingkungan akan menimbulkan malapetaka bagi kelangsungan hidup
manusia. Kita masih terikat oleh campur tangan manusia yang tidak arif dalam
mengelola lingkungan, sehingga mengakibatkan erosi tanah, penipisan lapisan tanah,
kelangkaan mineral, polusi (udara, tanah, dan air) yang tidak terkontrol dan
mengakibatkan kemerosotan bahkan kerusakan lingkungan di masa mendatang.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Lester Brown (seorang
environmentalis), bahwa persediaan yang esensial dari sumber-sumber yang dapat
diperbaharui telah merosot dan teknologi yang adapun tidak akan mampu
mengembalikan pada keadaan semula.
Selanjutnya ia menunjukkan bukti-bukti tentang terjadinya kemerosotan
alam, bahwa di banyak negara di dunia, hutan, padang rumput, dan perikanan telah
dimanfaatkan secara berlebihan, sehingga sulit untuk dikembalikan seperti keadaan
semula. Walaupun sudah ada revolusi penghijauan, namun kenyataannya stok hasil
padi-padian masih rendah.
Unit 9
diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar hasilnya dapat
diabdikan untuk kepentingan masyarakat.
Apabila dianalisis, manusia sebenarnya mempunyai segi materiil dan segi
spirituil dalam kehidupannya. Segi materiil mengandung karya, yaitu kemampuan
manusia untuk menghasilkan benda-benda. Segi spirituil, manusia mengandung cipta
yang menghasilkan pengetahuan; karsa
menghasilkan kaidah, kepercayaan,
kesusilaan, kesopanan, hukum; rasa menghasilkan keindahan. Manusia berusaha
mendapatkan ilmu pengetahuan melalui logika, menyerasikan perilaku terhadap
kaidah-kaidah yang meliputi etika dan mendapatkan keindahan melalui estetika.
9-5
9-6
Unit 9
9-7
Unit 9
9-9
9 - 10
Unit 9
menyempit, tuli, dan sulit berbicara. Lebih gawat lagi dapat merusak kode genetika,
sehingga bayi-bayi yang dilahirkan dari penderita minamata akan cacat bawaan.
Dampak air raksa yang lebih kejam adalah arsenic dan sianida yang
menimbulkan efek toksologi. Orang yang keracunan arsenik kronik akan mengalami
mual dan muntah, penurunan produksi sel darah merah dan putih, gangguan pada
irama jantung, kerusakan pada pembuluh darah, rasa nyeri seperti tertusuk duri pada
tangan dan kaki, warna kulit gelap, kanker (kulit, paru-paru, ginjal) dan kontak kulit
mengekibatkan kemerahan dan pembengkaan. Pada tahap akut, penderita sakit
tenggorokan dan iritasi paru-paru yang akhirnya menghadapi kematian.
Sedangkan orang yang keracunan sianida kronik, mengakibatkan penderita
kesulitan bernafas, nyeri jantung, sakit kepala, gangguan peredaran darah. Kemudian
rasa lemah pada jari kaki dan tangan, kesulitan berjalan, gangguan penglihatan dan
pendengaran, dan kontak kulit mengakibatkan iritasi, gatal-gatal. Penderita akut akan
mengalami gangguan otak, jantung, koma, pernafasan berat dan tersengal-sengal,
kejang, kehilangan kesadaran, dan akhirnya meninggal.
Berbagai kasus pencemaran lingkungan yang merenggut nyawa manusia
sebagai akibat limbah beracun dari industri mengingatkan kita pada peristiwa
tragedy Love Canal di Amerika Serikat tahun 1976 atau tragedi Bhopal di India pada
tahun 1984.
Tragedi minamata di Jepang merupakan pelajaran berharga bagi Indonesia
agar tidak memperlakukan lingkungan seenaknya demi investasi, apalagi sekadar
mengharapkan keuntungan bagi kalangan elite. Dari tragedi minamata kita dapat
memetik pelajaran bahwa manusia tidak hanya pelaku kejahatan terhadap alam,
tetapi sekaligus menjadikan manusia sebagai korbannya.
Oleh karena itu seharusnya perusahaan-perusahaan memperhatikan cara
membuang limbah dari produknya. Mereka itu seharusnya memikirkan ketentuan
trilogi dan melakukannya secara ramah lingkungan, yaitu produksi, penggunaan, dan
pembuangan.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat,
pertumbuhan ekonomi di berbagai negara mengakibatkan berbagai pemborosan
sumberdaya alam yang mengakibatkan kemerosotan kualitas lingkungan. Akibatnya
biaya yang seharusnya dipikul oleh suatu kegiatan tertentu atau institusi tertentu,
ditimpakan kepada pihak lain yang tidak mengambil keuntungan sedikitpun, tetapi
justru harus menerima dampak negatifnya, seperti pembangunan pabrik kimia,
otomotif, tekstil, dan sebagainya yang merupakan milik umum.
Sebagai contoh, pembuangan limbah pabrik ke sungai, akibatnya harus
dipikul oleh masyarakat umum terutama yang mempunyai kepentingan pada sungai
Pengembangan Pendidikan IPS SD
9 - 11
tersebut. Berbagai emisi (limbah berupa gas) telah mencemari udara yang menjadi
milik umum, padahal ini merupakan bagian vital dari kehidupan.
Semua hal tersebut di atas tidak lain sebagai akibat adanya gejala krisis
kemunduran kearifan manusia dalam memerlakukan lingkungan. Oleh karena itu
baik secara lokal maupun global lingkungan hidup harus menanggung barbagai
kemerosotan kualitas sumber daya alam maupun lingkungan.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2006), pada saat ini kemerosotan kualitas
lingkungan sudah menjangkau berbagai segi kehidupan, seperti terjadinya mutasi
gen, manusia terselubung, hujan asam, dampak rumah kaca, dan peningkatan
penipisan lapisan ozon.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dibawah ini.
1. Mutasi gen manusia terselubung
Perkembangan teknologi kedokteran untuk pelayanan kesehatan dengan
menggunakan radiasi sinar ronzen, sinar lasser, dan getaran ultra sonic
mengakibatkan terjadinya mutasi gen manusia yang terselubung yaitu makin
merosotnya daya tahan manusia secara alami. Akibatnya seringkali eksistensi
manusia hanya dapat dipertahankan dengan dukungan teknologi canggih dan
biaya mahal.
2. Hujan asam
Industri terutama industri pengecoran logam, pembangkit tenaga listrik,
berbahan batu bara dan pendidih air, dalam operasinya melepaskan bertonton sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2) ke
udara yang enyebabkan terjadinya interaksi antara (SO2), (SO2), dan (CO2)
menjadi asam sulfat(H2 SO4), sehingga air hujan berturut-turut akan
mengandung asam sulfat (H2 SO4), asam nitrat (HNO3), dan asam karbonat
(H2SO3).
Hal ini menyebabkan timbulnya hujan dengan pH kecil dari 5,6. Air dengan
keasaman seperti ini dapat merusak butir-butir clorofil pada tumbuhan yang
dapat mengganggu aktivitas foto sintetsis, yang akhirnya mengganggu
pertumbuhan tanaman. Air hujan seperti ini juga dapat mengakibatkan benda
logam seperti jembatan dan rel kereta api, merusak bangunan dari marmer,
tegel, dan beton. Pada air danau atau sungai pH nya akan menurun dan
mengganggu kehidupan biota air (seperti plankton dan ikan), serta kesehatan
manusia pada umumnya.
3. Dampak Rumah Kaca
Dampak rumah kaca dapat terjadi karena merungkatnya lapisan gas, terutama
gas CO2 yang menyelubungi bumi, gas tersebut berasal dari berbagai kegiatan
9 - 12
Unit 9
manusia, terutama pembakaran energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan
gas). Selimut gas rumah kaca ini mengakibatkan refleksi balik sinar/panas
matahari membalik memantul kembali ke bumi. Akibatnya terjadi kenaikan
suhu bumi atau perubahan iklim global.
Menurut perkiraan dalam kurun waktu 50 tahun yang akan datang suhu bumi
akan meningkat tiga derajat celcius (30 C). Hal ini akan mengakibatkan
mencairnya sebagian es di kutub utara, sehingga permukaan air lautpun naik,
dan berbagai kota dipinggir laut akan tenggelam. Selain itu juga terjadi hujan
di pegunungan/dataran tinggi sehingga daerah rendah akan terkena banjir
karena air hujan tidak dapat mengalir ke laut. Akibat selanjutnya perubahan
iklim ini juga akan berpengaruh terhadap produktivitas pertanian, perikanan,
dan peternakan, terutama sebagai akibat timbulnya kekeringan dan kebanjiran
di berbagai tempat.
4. Lubang Lapisan Ozon
Bumi kita dilapisi oleh lapisan tipis ozon (O3) pada ketinggian lebih kurang
30 m di atas permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi sebagai penahan 99%
sinar ultra violet yang dipancarkan oleh matahari. Lapisan ini mengalami
keurasakan bahan kimia, seperti halon (terutama untuk pemadam kebakaran)
dan CFC (Chlorfluorcarbon) yang dihasilkan oleh aerosol yang berasal dari
gas penyemprot minyak wangi, mesin pendingin (refrigerator, air
condicioner), dan proses pembuatan plastik atau karet busa (foam) untuk
berbagai keperluan.
Oleh sinar matahari yang kuat berbagai gas ini diuraikan menjadi chlorine
dan chlorinemonoxide) yang mempercepat pecahnya ozon menjadi oksigen.
Jika lapisan ozon mengalami kerusakan terjadi lubang-lubang, maka sinar
ultra violet akan masuk langsung ke bumi. Sinar ini menyebabkan terjadinya
kanker kulit, kerusakan mata/cataract, gangguan pada rantai makanan laut,
dan kerusakan tanaman budidaya, serta menurunnya daya kekebalan tubuh
manusia seperti penyakit AIDS.
Pengelolaan Lingkungan
Pelestarian lingkungan perlu dilakukan karena kemampuan daya dukung
lingkungan hidup sangat terbatas baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Ada dua
cara yang dapat dilakukan untuk pelestarian lingkungan, yaitu dengan Undang undang No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH) dan
9 - 13
dilakukan secara sukarela baik oleh individu maupun kelompok masyarakat yang
peduli terhadap pelestarian lingkungan.
Adapun tujuan dari pedoman PLH adalah agar setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pengguna lingkungan tidak merusak lingkungan, melainkan harus berwawasan
lingkungan. Pemanfaatan dan penataan lingkungan hidup merupakan upaya untuk
mendayagunakan sumber daya untuk kepentingan kehidupan dan kegiatan
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Upaya pelestarian lingkungan seperti pemeliharaan, pengendalian,
pengawasan, pemulihan, dan pengembangan yang biasanya dikaitkan dengan upaya
pencegahan dan penanggulangan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan
pembangunan.
Pemanfaatan lingkungan oleh manusia dalam kehidupannya berpengaruh
terhadap kondisi lingkungan, misalnya dalam proses pembangunan industri,
komponen lingkungan tersebut akan mempunyai dampak negatif dari pembangunan
tersebut.
Oleh karena itu dalam pengelolaan lingkungan hidup perlu dilakukan
berbagai upaya pengembangan yang berwawasan lingkungan dengan meningkatkan
dampak positif dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan.
Dalam pelaksanaannya pengelolaan lingkungan hidup memerlukan azas atau
pedoman pelaksanaan kegiatan pembangunan berkesinambungan untuk menjamin
terciptanya keselarasan hubungan antara manusia dan lingkungan hidup.
Pemanfaatan sumber daya secara arif dan bijaksana merupakan dinamisasi
kehidupan yang harus ditanamkan kepada anak didik kita demi kelangsungan
kehidupan selanjutnya. Selain itu semua orang mempunyai hak atas lingkungan
hidup yang baik dan sehat, oleh karena itu setiap orang berkewajiban memelihara
lingkungan hidup dari kerusakan dan pencemaran yang merugikan kehidupan di
muka bumi.
Agar pelaksanaan pengelolaan lingkungan dapat berjalan dengan baik maka
diperlukan acuan/perangkat yang meliputi:
1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan ( UKL)
3. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Lebih jelasnya akan diuraikan satu persatu antara lain:
1. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
AMDAL diberlakukan di Indonesia berdasar PP. No.51/Tahun 1993
(sebelumnya PP. No.29/Tahun 1986), sebagai realisasi pelaksanaan UU
9 - 14
Unit 9
No.4/Tahun 1982, tentang Lingkungan Hidup yang saat ini telah direvisi
menjadi UU No.23/Tahun 1997. AMDAL merupakan instrumen pengelolaan
lingkungan yang diharapkan dapat mencegah kerusakan lingkungan dan
menjamin upaya-upaya konservasi.
Hasil studi AMDAL merupakan bagian penting dari perencanaan
pembangunan proyek, serta untuk menjamin beroperasinya proyek itu sendiri.
Sebagai instrumen pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, AMDAL
harus merupakan bagian dari proses perijinan satu proyek. Dengan cara ini
proyek-proyek pembagunan dapat disaring seberapa jauh dampaknya
terhadap lingkungan. Di sisi lain, studi AMDAL juga dapat memberi
masukan bagi upaya-upaya untuk meningkatkan dampak positif dari proyek
tersebut.
Dalam PP. No.51/Tahun 1993 ditetapkan 4 jenis AMDAL, yaitu:
a. AMDAL Proyek, yaitu AMDAL yang berlaku bagi satu kegiatan yang
berada dalam kewenangan satu instansi sektoral.
Misalnya rencana kegiatan pabrik tekstil yang mempunyai kewenangan
memberikan ijin dan mengevaluasi studi AMDAL nya ada pada
Departemen Perindustrian.
b. AMDAL Terpadu Multisektor, adalah AMDAL yang berlaku bagi
suatu rencana kegiatan pembangunan yang sifatnya terpadu, yaitu adanya
keterkaitan dalam hal perencanaan, pengelolaan, dan proses produksi,
serta berada dalam satu kesatuan ekosistem dan melibatkan kewenangan
lebih dari satu instansi.
Sebagai contoh adalah satu kesatuan kegiatan pabrik pulp dan kertas yang
kegiatannya terkait dengan proyek Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk
penyediaan bahan bakunya, Pembangkit Tenaga Listrik Uap (PLTU)
untuk penyediaan enerji, dan pelabuhan untuk distribusi produksinya. Di
sini terlihat adanya keterlibatan lebih dari stau instansi, yaitu Departemen
Perindustrian, Departemen Kehutanan, Departemen Pertambangan, dan
Departemen Perhubungan.
c. AMDAL Kawasan, yaitu AMDAL yang ditujukan pada satu rencana
kegiatan pembangunan yang berlokasi dalam satu instansi.
Contohnya adalah rencana kegiatan pembangunan kawasan industri.
Dalam kasus ini masing-masing kegiatan di dalam kawasan tidak perlu
lagi membuat AMDALnya, karena sudah tercakup dalam AMDAL
seluruh kawasan.
9 - 15
Unit 9
Bapedalda tidak ubahnya seperti pemadam kebakaran, hanya bekerja jika ada
musibah kebakaran. Demikian pula Bapedalda, baru turun meneliti jika ada kasus
pencemaran lingkungan.
Sebagai lembaga pemerintah yang menangani dampak limbah, Bapedalda
hendaknya secara ketat mengawasi beroperasinya industri sehingga tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan. Badan ini hendaknya memiliki tim yang
bertugas di lapangan untuk mendata dan meneliti limbah perusahaan-perusahaan.
Tim ini melakukan pengawasan secara rutin ke pabrik-pabrik per bulan atau per
triwulan. Setiap perusahaan yang menghasilkan limbah harus dipastikan memiliki
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang dapat menetralisir kadar zat-zat
peracun yang mengganggu kesehatan lingkungan. Dengan demikian Bapedalda
dapat menentukan sendiri ada tidaknya pencemaran, dan tidak hanya berdasar
laporan ahli pihak lain.
Maka diperlukan program-program peningkatan kelembagaan dan sumberdaya
manusia Bapedalda agar mereka mampu mengelola lingkungan di daetah.
Dengan adanya Bapedalda maka Bapedalda pusat hanya menangani studi-studi
AMDAL yang dianggap mempunyai implikasi secara nasional. Pada tahun 1999
diterbitkan lagi PP No. 27 sebagai penyempurnaan PP 51 tahun 1993.
Prinsip dasar penyempurnaan ini adalah untuk memberikan kewenangan proses
evaluasi AMDAL pada daerah. Materi PP.No.27/Tahun 1999, adalah
diberikannya kemungkinan partisipasi masyarakat di dalam proses penyusunan
AMDAL.
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
UKL merupakan perangkat preventif dalam pencegahan dan penanggulangan
dampak lingkungan yang merupakan dokumen yang dibuat pada tahap
perencanaan suatu kegiatan pembangunan/proyek, sebagai kelengkapan untuk
memperoleh perizinan.
UKL dibuat untuk proyek-proyek pembangunan yang dampak penting sudah
dapat diatasi dengan teknologi yang ada, serta skala kegiatannya kecil dan
tidak kompleks.
UKL dapat dilaksanakan jika kegiatan yang direncanakan tidak menimbulkan
dampak penting. Penentuan ada tidaknya dampak penting ditentukan dengan
mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 39 tahun 1996,
yang merupakan daftar yang wajib AMDAL.
Selain itu ada perangkat perencanaan lingkungan yang bersifat sukarela,
yaitu:
Pengembangan Pendidikan IPS SD
9 - 17
9 - 18
Unit 9
9 - 19
Unit 9
Latihan
1. Dari pernyataan bahwa antara manusia dengan lingkungannya terjadi saling
ketergantungan. Cobalah Anda jelaskan dan berikanlah contohnya!
2. Jelaskanlah tentang fungsi kebudayaan bagi masyarakat!
3. Ada berbagai macam perangkat untuk pengelolaan lingkungan. Perangkat apakah
yang diperlukan agar pengelolaan lingkungan dapat berjalan dengan baik?
Cobalah Anda sebutkan dan berikanlah penjelasan singkat masing-masing!
4. Apakah hasil dari Konferensi Lingkungan Hidup Dunia di Stockholm pada tahun
1972, dan bagaimana kenyataannya? Jelaskanlah!
5. Apakah tujuan dari penanganan dampak lingkungan, dan hal-hal apakah yang
harus dilakukan dalam masalah penanganan dampak lingkungan agar tujuan
tercapai?
9 - 21
Untuk lebih jelasnya bacalah kembali uraian pada sub unit 9.1 tentang
pengelolaan lingkungan.
4. Untuk menjawab pertanyaan ini sebaiknya Anda membaca kembali tentang
upaya pengelolaan lingkungan pada akhir uraian unit 9.1.
5. Anda ingat bahwa tujuan penanganan dampak adalah untuk memperbesar
dampak positif dan memperkecil dampak negatif. Dengan demikian manfaat
yang didapat dari perusahaan menjadi lebih diperbesar. Oleh karena itu ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dampak lingkungan.
Lebih jelasnya silahkan Anda baca tentang penanganan dampak lingkungan
pada akhir sub unit 9.1 ini.
Rangkuman
1. Manusia sebagai salah satu penghuni alam merupakan kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dengan lingkungannya. Manusia hidup dengan dengan
akal dan pengetahuannya memanfaatkan lingkungan alam untuk
kesejahteraan hidupnya. Bahkan sekarang terjadi perubahan, dahulu
manusia dikuasai alam, sekarang terjadi sebaliknya manusialah yang
menguasai alam. Maksudnya alam menjadi obyek yang harus dieksploitasi
untuk kepentingan manusia. Akibatnya terjadi kelangkaan sumber daya
alam.
2. Eksploitasi manusia terhadap alam cenderung tidak memperhatikan
kelestarian alam, akibatnya lingkungan alam menjadi rusak karena ulah
manusia yang tidak bertanggungjawab.
3. Masyarakat adalah organisasi kelompok manusia yang secara individu
memiliki kebudayaan. Adapun fungsi kebudayaan bagi masyarakat adalah
untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan antar manusia,
dan sebagai wadah segenap perasaan manusia
4. Perkembangan Iptek yang sangat cepat dan pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi, mengakibatkan pemborosan sumber daya alam, yang pada
akhirnya terjadi kemerosotan kualitas lingkungan.
5. Pelestarian lingkungan alam perlu dilakukan, karena kemampuan daya
dukung lingkungan hidup sangat terbatas baik kuantitas maupun
kualitasnya. Agar pengelolaan lingkungan hidup dapat berjalan dengan
baik maka diperlukan perangkat: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL).
9 - 22
Unit 9
Tes Formatif 1
1. Manusia dengan akal dan pengetahuannya memanfaatkan lingkungan alam untuk
.
A. menguasai alam
B. meningkatkan kesejahteraan hidupnya
C. menunjukkan bahwa manusia mampu merubah lingkungan alam
D. mengembangkan lingkungan alam menjadi obyek penelitian
2. Berikut ini adalah unsur-unsur normatif yang merupakan bagian dari
kebudayaan, kecuali .
A. penilaian
B. perilaku
C. kepercayaan
D. perasaan
3. Peristiwa tragis yang terjadi di Minamata (Jepang), penyebabnya adalah .
A. Pencemaran air oleh limbah yang mengandung air raksa
B. pencemaran air oleh zat keapone
C. pencemaran air oleh logam berat
D. pencemaran udara oleh karbondioksida
4. Konferensi Lingkungan Hidup sedunia yang diadakan pada tahun 1972,
menghasilkan keputusan yang sangat positif terhadap masalah lingkungan.
Konferensi ini dilaksanakan di .
A. New York
B. Tokyo
C. Stockholm
D. Rio de Janeiro
9 - 23
5. Bumi kita ini dilapisi oleh lapisan tipis ozon (O3), Lapisan ini terdapat di .
A. atmosfer
B. stratosfer
C. litosfer
D. biosfer
6. Ketetapan PP No. 51 tahun 1003 tentang jenis-jenis AMDAL seperti dibawah ini,
kecuali .
A. AMDAL Proyek
B. AMDAL Kawasan
C. AMDAL Terpadu Multisektoral
D. AMDAL Sektoral
7. Berikut ini adalah gejala-gejala yang timbul sebagai akibat dampak rumah kaca,
kecuali .
A. perubahan iklim global
B. tenggelamnya kota-kota di pinggir pantai
C. penyakit kanker kulit
D. menurunnya produktivitas pertanian
8. Penyakit yang ditimbulkan oleh karena rusaknya lapisan ozon, adalah .
A. katarak
B. lever
C. leukemia
D. kanker otak
9. Mutasi gen manusia terselubung, terjadi karena seperti dibawah ini, kecuali .
A. penggunaan sinar laser
B. mengkonsumsi obat tradisonal
C. getaran ultra sonic
D. radiasi sinar roentgen
9 - 24
Unit 9
10. Sumber utama sebagai penyebab terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut,
kecuali .
A. CO2
B. CO3
C. SO2
D. NO2
9 - 25
Subunit 2
Pengelolaan dan Pendayagunaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
engelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menjadi perhatian
serius dari pemerintah. Usaha-usaha dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pengembangan lingkungan hidup telah dilakukan secara meyakinkan. Usaha ini
ditujukan untuk meningkatkan laju pembangunan dan sangat diperlukan untuk
menjamin kelangsungan hidup bangsa di masa yang akan datang.
Penggunaan sumber-sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan
dapat menyebabkan rusaknya lingkungan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi kita dapat menikmati dampak
positifnya, tetapi di sisi lain kita harus waspada dari dampak negatif. Karena dampak
negatif ini akan menimbulkan malapetaka yang menimpa lingkungan hidup yang
pada akhirnya akan mengancam kehidupan.
Untuk mengatasi kerusakan lingkungan, prioritas tindakan yang utama yang
harus kita lakukan adalah melestarikan lingkungan, memanfaatkan sumber daya alam
dengan secara bijaksana. Kita harus menyadari bahwa ketika alam dirusak, atau
ketika lingkungan hidup diabaikan, berarti kehancuran di depan mata.
Dan harus dipahami bahwa masalah lingkungan itu merupakan tanggung jawab
bersama, untuk itu kita juga harus menerapka prisip mencegah untuk meminimalkan
atau menghindarkan terjadinya tindakan-tindakan yang merusak lingkungan.
Unit 9
9 - 27
Pengelolaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui perlu juga
memperhitungkan:
1. segi keterbatasan jumlah dan kualitas sumber daya alam;
2. lokasi sumber daya alam serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan
masyarakat dan pembangunan daerah;
3. penggunaan hasil sumber daya alam agar tidak boros;
4. dampak negatif pengelolaan berupa limbah dipecahkan dengan bijaksana.
Pengelolaaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, manusia
harus hati-hati memanfatkannya. Manusia harus merencanakannya dengan baik
dalam menggunakannya sehingga terdapat keselarasan antara kehidupan manusia
dengan lingkungannya.
Seperti yang dijelaskan Homer-Dixon, dkk (dalam Bruce Mitchell, dkk 2003),
bahwa kegiatan manusia dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau kelangkaan
sumber daya melalui tiga cara, yaitu:
1. Kegiatan manusia dapat menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas sumber
daya, terutama jika sumber daya dieksploitasi dengan tingkat kecepatan yang
melebihi daya pulihnya.
Manusia hidup lebih banyak mengorbankan sumber daya alam dari pada
untuk kepentingan sumber daya alam. Seperti pemanfaatan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable) seperti, minyak, gas bumi,
perak atau logam. Sumber daya alam ini hanya terbaharui oleh proses
geologi, bukan oleh proses siklus manusia. Walaupun demikian sumber daya
alam yang dapat diperbaharui (renewable), seperti lapisan atas tanah, hutan,
satwa liar dapat juga mengalami penurunan baik kuantitas maupun
kualitasnya jika digunakan pada tingkat yang melebihi kapasitas
pemulihannya.
2. Penurunan atau kelangkaan sumber daya alam disebabkan oleh pertambahan
penduduk.
Dengan bertambahnya penduduk, tanah dan air yang jumlahnya tetap sama
sudah barang tentu akan dimanfaatkan oleh lebih banyak orang. Hal ini
berarti jumlah pemakaian tanah dan air per orang semakin berkurang.
3. Akses terhadap lingkungan dan sumber daya alam yang tidak seimbang juga
akan banyak menimbulkan permasalahan.
Akses yang tidak seimbang biasanya disebabkan oleh pranata hukum atau
hak kepemilikan yang terkonsentrasi pada sekelompok kecil masyarakat,
sehingga menyebabkan kelangkaan hak kepemilikan bagi kelompok lain.
9 - 28
Unit 9
9 - 29
Unit 9
9 - 31
Unit 9
9 - 33
Unit 9
Kerusakan hutan pada umumnya disebabkan oleh adanya tebang pilih untuk
produksi kayu gelondongan, penebangan yang tidak berkelanjutan, dan
kebakaran hutan. Hal yang lebih buruk lagi yaitu penebangan ulang sebelum
hutan bersangkutan sempat memulihkan diri dengan baik, atau sistem tebang
habis akan menimbulkan dampak yang merugikan. Kerusakan hutan seperti
itu akan mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati dan spesies
tertentu yang mempunyai nilai komersial.
Di banyak negara hutan-hutan alami sudah sedemikian rusak sehingga
investasi yang besar diperlukan untuk memulihkan hutan-hutan tersebut
untuk mencegah kepunahan sejumlah spesies hewan dan tumbuhan.
Di beberapa negara lain, khususnya di Lembah Amazon, luas hutan yang
masih ada mempunyai makna yang penting sekali bagi dunia dari segi
keanekaragaman hayati dan fungsi-fungsi lingkungannya. Oleh karena itu
sebagian besar hutan tersebut harus dipertahankan sebagai hutan tua, atau jika
dimodifikasi harus diusahakan sesedikit mungkin.
4. Sumber Daya Bahan Tambang
Sumber daya alam bahan tambang seperti minyak bumi, besi, batubara,
timah, batu kali, nikel, dan sebagainya adalah sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharuhi. Sumber daya alam ini umumnya berada di bawah
permukaan tanah, letaknya menetap pada lokasi tertentu, sehingga
pengolahannya mengikuti letak lokasi sumber daya alam tersebut. Apabila
bahan mentahnya berada di bawah permukaan laut, maka dikembangkan
pola pengolahan lepas pantai.
Karena lokasi sumber daya alam menetap di perut bumi, maka
pengolahannya bersifat terikat dan kekenyalan (fleksibelitas) mengolahnya di
tempat lain terbatas. Berkaitan dengan hal tersebut timbul pula dampak
pengolahannya kepada lingkungan, tidak hanya terbatas pada lokasi
pongolahannya tetapi juga dibawa oleh air, limbah, dan udara ke tempattempat lain.
Intensitas dan kadar dampak lingkungan sangat dipengaruhi oleh teknologi
yang digunakan. Hal penting yang harus diperhatikan adalah pemilihan
teknologi yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan dalam mengolah
sumber daya alam. Produk yang dihasilkan adalah bahan mentah, sehingga
bahan ini tidak dapat dikonsumsi secara langsung.
Maka efektifitas pengolahannya ditentukan oleh pasaran pemakai bahan
mentah tersebut. Ini berarti bahwa pelestarian sumber daya alam yang tidak
Pengembangan Pendidikan IPS SD
9 - 35
Unit 9
banyak pula tanah yang harus diolah, pemakaian pupuk peptisida, makin
merosotnya kualitas air, harus membangun proyek-proyek pembangkit tenaga
listrik, dan pemompaan sumur-sumur minyak.
Akibatnya semakin merosotnya erosi tanah, polusi air, udara, dan tanah.
Dengan demikian jelas bahwa yang terjadi adalah kapasitas produksi bahan
makan merosot, masalah-masalah kesehatan semakin kompleks akibat dari
polusi dan sanitasi yang buruk, berkurangnya habitat sehingga menyebabkan
hilangnya keanekaragaman hayati dan menurunnya kualitas hidup manusia.
Pemukiman yang paling umum adalah di pedesaan, namun karena di
pedesaan mendapatkan pekerjaan sulit, lahan warisan makin lama makin
terbagi, dan lahan makin tidak subur. Sementara di kota tersedia kesempatan
kerja yang lebih besar, tersedia pelayanan pendidikan dan pelayanan umum
yang lebih baik, semua ini mendorong banyak orang untuk pindah ke kota.
Bertambahnya penduduk di perkotaan sebagai akibat urbanisasi
mengkibatkan memburuknya lingkungan hidup di daerah perkotaan sebagai
akibat kepadatan penduduk.
Kota, biasanya mempunyai pusat lembaga-lembaga pendidikan, menyediakan
lapangan kerja baru, merangsang inovasi, merupakan pusat kebudayaan, dan
menyediakan peluang ekonomi lebih besar. Akan tetapi penduduk kota
sebenarnya merupakan pemakai sumber daya alam yang paling rakus.
Walaupun perencanaannya sudah baik, namun perluasan kota sering
mengorbankan lahan-lahan subur. Kota memerlukan air, energi, bahan
pangan, dan bahan mentah dalam jumlah sangat besar. Kota juga
menimbulkan polusi yang mengotori udara, air, dan tanah sampai jauh
melewati batas.
Kebudayaan akan muncul sejalan dengan tersedianya sumber daya alam yang
ada di kawasan tersebut. Pemilikan akan tanah yang subur, air yang
melimpah, mineral, kekayaan hutan, minyak, dan sebagainya mempengaruhi
budaya masing-masing kawasan. Pada saat terjadi kemakmuran maka akan
terjadi pula peningkatan eksploitasi terhadap sumber-sumber bahan mentah
tersebut.
Semakin besar jumlah penduduk semakin meningkat pula pengeksploitasian
terhadap sumber daya alam yang ada. Permintaan akan melampui penawaran
sehingga menyebabkan sumber-sumber alam tidak mampu memenuhi
kebutuhan penduduk.
9 - 37
Unit 9
(aqua) per liter hampir sama dengan harga 1 liter minyak tanah, ini
menunjukkan bahwa kelangkaan air bersih sudah dalam bahaya. Kira
kira 20 tahun yang lalu manusia tidak merasa ragu-ragu untuk meminum
air yang belum diolah pabrik, bahkan air tersebut belum dimasak
sekalipun.
Pengambilan air di seluruh dunia diduga meningkat lebih dari 35 kali lipat
dibanding selama tiga abad yang lampau, dan masih terus meningkat
dengan cepat. Banyak daerah gersang dan separoh gersang sudah
menderita kekurangan air yang serius. Pemakaian air secara berlebihan
oleh banyak orang sekaligus mengancam keberlanjutan pembangunan
yang sudah dicapai. Hal ini merupakan beban berat bagi lembagalembaga yang menangani.
Kelangkaan air merupakan masalah, namun konsumsi air oleh manusia
yang cenderung meningkat merupakan ancaman yang perlu segera
ditangani.
Menurut LIPI, wilayah Indonesia memiliki 6% dari persediaan air dunia
atau 21% persediaan air Asia Pasifik.
Namun demikian kelangkaan dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih
dan layak pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul di banyak
tempat dan semakin mendesak dari tahun ke tahun. Kecenderungan
konsumsi air naik secara eksponensial, sedangkan ketersediaan air bersih
cenderung melambat akibat kerusakan alam dan pencemaran,
diperkirakan sebesar 15-35% per kapita per tahun.
Dengan demikian di Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai
lebih dari 200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak.
Sekalipun air merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, namun
sumber dayanya juga terbatas. Siklus air membuat komoditi ini tersedia
dalam jumlah tertentu setiap tahun di lokasi tertentu.
Ini berarti bahwa cadangan perorang menurun manakala penduduk
bertambah. Selama bertahun-tahun air telah digunakan secara boros,
dikelola dengan keliru. Kekurangan air menjadi kendala hebat bagi
produksi pangan, pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan sistem alam.
Permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara yang masuk kategori
langka air, biasanya pertumbuhan penduduknya cepat. Untuk
mendapatkan air orang harus memakai sumur bor, pada hal semakin
dalam pengeboran tanah ada kemungkinan air tersebut terasa asin.
Pemompaan air secara lebih cepat dari pada kemampuan alam untuk
Pengembangan Pendidikan IPS SD
9 - 39
9 - 40
Unit 9
meningkat IoC antara tahun 1990 dan tahun 2025 mencapai 3oC sebelum
akhir abad mendatang (Walhi:1993).
Perubahan ini lebih cepat dibanding perubahan 10.000 tahun terakhir. Jika
ini terus berlangsung maka akan terjadi daerah-daerah iklim akan
bergeser, pola-pola presipitasi akan berubah, permukaan air laut akan
naik, dan taufan serta badai akan semakin sering bahkan semakin dahsyat.
Lapisan ozon yang berfungsi sebagai pelindung di stratosfer menipis,
terutama sebagai akibat klorofluorokarbon (CFC), yang juga termasuk gas
rumah kaca, dan ini hanya diproduksi oleh manusia modern. Lapisan
ozon bertugas menyaring sinar-sinar ultra ungu dari sinar matahari yang
apabila dibiarkan lewat akan mengurangi produktivitas laut,
menghilangkan kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit, serta
menyebabkan kerusakan pada mata dan kanker kulit.
Perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon adalah ancaman-ancaman
baru bagi dunia. Pada saat yang bersamaan masalah-masalah pencemaran
lama yang dahulu hanya berskala lokal, sekarang akan berpengaruh
secara global.
Di sebagian besar negara Eropa dan Amerika Utara, hujan asam
mencemari air, memusnahkan kehidupan dalam air, mengasamkan tanah,
mematikan pepohonan, dan menimbulkan korosi pada barang dan
bangunan.
Kemajuan teknologi transportasi juga berdampak terhadap lingkungan
hidup. Kendaraan bermotor adalah sumber utama pencemaran karbon
monoksida, hidrokarbon, dan nitrogen oksida. Motor-motor penggerak
termasuk diesel dan motor dua tack atau motor-motor tua, sangat berperan
dalam pencemaran. Kabut oksidator yang terbentuk dengan bantuan sinar
surya, semakin mewarnai kehidupan kota-kota besar baik di negaranegara maju maupun negara berkembang. Semua itu mengganggu
kesehatan manusia dan merusak tumbuhan, dan tanaman pangan.
c. Pencemaran Tanah
Tanah sebagai unsur habitat manusia, juga tidak luput dari permasalahan
pencemaran. Kemajuan teknologi telah merubah budaya dan pola hidup
manusia.
Industri telah menciptakan plastik sebagai alat pembungkus pengganti
daun pisang atau daun jati, alat-alat penampung air yang dahulu dari
tanah liat diganti dengan plastik. Kepraktisan telah menjadi mode bagi
Pengembangan Pendidikan IPS SD
9 - 41
Unit 9
b. tenaga air 30%, tenaga nuklir 15% terutama untuk pembangkit tenaga
listrik; dan
c. bahan bakar dari biomas (kayu, sisa-sisa hasil pertanian, dan kotoran
hewan), merupakan persediaan energi di negara-negara terbelakang.
Padahal jumlah energi yang dapat dihasilkan kembali (renewable) hanya
berjumlah 21% dari energi yang digunakan di dunia. Sementara energi
alternatif, seperti nuklir dan etanol pemanfaatannya masih sangat terbatas.
Pemakaian energi akan berdampak negatif terhadap lingkungan, misalnya
dalam bentuk aliran asam, emisi etana dan limbah tambang, tumpahan
minyak dari instalasi pantai/lepas pantai dan dari kapal, pencemaran udara
oleh sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon dioksida ketika batubara,
minyak atau gas dibakar.
Industri-industri energi merupakan pemakai utama sumber daya yang tidak
dapat diperbaharui. Industri energi dan pemakaian produk-produknya
menghasilkan limbah dalam jumlah besar, misalnya penggunaan sistem
pemanas/pendingin ruangan.
Pusat-pusat pembangkit daya membuang limbah panas ke lingkungan sekitar,
dalam bentuk air panas, udara panas, uap panas. Banyak bangunan tidak
terisolasi dengan baik, yang merupakan pemborosan karena panas dari luar
bisa bocor ke dalam atau sebaliknya. Kendaraan bermotor mengkonsumsi
sepertiga dari kebutuhan minyak dunia, energi ini selain tidak efisien juga
merupakan sumber pencemaran utama.
Permasalahan produksi dan konsumsi energi sama-sama berdampak negatif
terhadap lingkungan. Mencegah dan memperbaiki lingkungan hidup berarti
mengurangi tingkat produksi dan konsumsi atau mengubah polanya menjadi
tindakan-tindakan yang barangkali tidak dapat memuaskan semua pihak.
Reaksi positif terhadap pencemaran oleh kendaraan bermotor dapat diatasi
dengan mengurangi pemakaiannya atau menambah alat pengontrol
pencemaran. Pembangunan PLTA memerlukan bendungan berarti harus
mengorbankan sebagian masyarakat. Pembangkit listrik menggunakan daya
angin, cahaya surya, dan gelombang, berarti mengganggu habitat dan
kenikmatan hidup.
Keterbatasan akan energi telah mendorong manusia untuk mengatasi
permasalahan ini dengan cara mencari energi alternatif. Namun energi
alternatif inipun tidak menjamin kerusakan lingkungan. Penggunaan energi
alternatif tenaga nuklir, ada kekhawatiran bahaya Chernobyl akan terulang
9 - 43
Unit 9
9 - 45
sumber daya alam. Oleh karena itu baik pria maupun wanita harus menerima
tanggung jawab bersama.
Sumber daya alam harus dilestarikan, sementara mutu kehidupan harus
diperbaiki. Maka langkah untuk mengurangi konsumsi berlebihan dan
pemborosan sumber daya alam dapat ditempuh dengan cara mengembangkan
teknologi baru yang lebih efisien. Masyarakat harus menyadari seberapa
besar keuntungan yang dapat dinikmati berkat perubahan gaya hidup dan pola
konsumsi mereka.
2. Mengembangkan dan menerapkan metode-metode teknologi yang hemat
sumber daya.
Pemerintah di negara-negara industri harus menjalankan peraturan yang dapat
mendorong industri-industri dan pusat-pusat pelayanan umum menerapkan
teknologi yang hemat sumber daya alam. Selain itu juga harus membantu
pengalihan teknologi tersebut kepada negara-negara berkembang dan
terbelakang (negara berpenghasilan rendah).
Cara yang ditempuh, misalnya dengan memberi penghargaan kepada mereka
yang mempelopori penggunaan proses dan produk yang berwawasan
lingkungan.
Menyediakan bantuan modal bagi negara berpenghasilan rendah dengan
tujuan untuk mempercepat penggantian praktek-prektek boros energi dalam
produksi dan industri. Misalnya dengan memberi pelatihan tentang hemat
energi untuk pemakaian di rumah-rumah, kantor, bidang pertanian, dan
industri.
Selain itu menciptakan kompor, tungku, dan alat-alat rumah tangga lain yang
lebih efisien, menyediakan energi lebih banyak untuk penerangan ruangan,
dan sistem pengatur suhu ruangan di negara-negara berpenghasilan rendah.
3. Mendukung gerakan-gerakan green consumer.
Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup dan juga adanya tekanantekanan dari kelompk-kelompok pecinta lingkungan seperti Green Peace,
telah mendorong adanya pemberian label ramah lingkungan pada produkproduk yang dikonsumsi masyarakat. Di Amerika Serikat ada lembaga
Federal Trade Commision yang bertugas membuat rambu-rambu pemasaran
iklan berwawasan lingkungan.
9 - 46
Unit 9
9 - 47
Adapun sasaran yang akan dicapai dalam Pelita III, adalah melaksanakan
program penyelamatan hutan, air, dan tanah, pembinaan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup, dan pengembangan meteorologi dan geofisika.
Lebih jelasnya akan diuraikan dibawah ini.
1. Melaksanakan program penyelamatan hutan, air, dan tanah. Langkah-langkah
yang ditempuh antara lain:
a. Pengawasan dan pengarahan lebih ketat atas pemegang hak pengusahaan
hutan dalam mengusahakan ke tujuan pelestarian hutan. Pengusaha
dikenakan simpanan tanam wajib untuk mendorong penanaman
kembali jenis pohon yang ditebangnya. Jika penanaman kembali
dikerjakan maka simpanannya boleh diambil, tetapi jika tidak mau
mengerjakan maka simpanan menjadi milik pemerintah.
b. Reboisasi dan penghijauan seluas 5 juta hektar untuk menghutankan
kembali gunung, bukit gundul, dan tanah kritis.
c. Mengusahakan pengembangan daerah Aliran Sungai (DAS) terutama di
Jawa, Sumatera, dan Sulawesi secara bersama-sama terpadu antara
departemen dan pemerintah daerah.
d. Mengurangi kotoran di laut (Selat Malaka, Selat Bangka, Selat Sunda,
lautan Jawa), mengusahakan penangkapan ikan secara lebih baik tanpa
trawl yang melanggar batas, tanpa dinamit, dan tanpa racun. Pengendalian
usaha pengambilan karang laut yang merusak, pengambilan batu dan
pasir di dasar sungai yang merusak ekosistem.
2. Program pembinaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, meliputi:
a. Mengembangkan Taman Nasioanl yang meliputi cagar alam, suaka
margasatwa, dan taman wisata. Tujuannya adalah untuk melestarikan
flora dan fauna dalam ekosistem yang utuh dan asli, sehingga hutan di
taman nasional ini berfungsi sebagai laboratorium hidup. Laboratorium
ini sebagai tempat membiakkan bibit-bibit asli (plasma nutfah),
pendidikan, penelitian dan monumen alam ciptaan Tuhan yang berisi
hewan-hewan dan tumbuhan langka.
b. Mencegah pencemaran dari pembangunan sektoral dengan menerapkan
Analisis Dampak Lingkungan. Pengusaha harus memperhatikan
pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar, misalnya kebisingan,
pembuangan limbah, dan sebagianya
9 - 48
Unit 9
9 - 49
Latihan
1. Apa konservasi lingkungan itu. Cobalah Anda jelaskan!
2. Sumber daya alam itu jumlahnya terbatas, bagaimanakah cara mengatasi agar
jumlah sumber daya alam yang terbatas tersebut tidak cepat habis dan
pemanfataanya tidak merusak lingkungan? Cobalah Anda jelaskan!
3. Ada ungkapan bahwa manusialah yang menyebabkan kerusakan
lingkungan.dan kelangkaan sumber daya, betulkah demikian? Cobalah Anda
tunjukkan jenis-jenis kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan dan
kelangkaan sumber daya alam tersebut! Akan lebih jelas lagi jika disertai
contoh!
4. Air merupakan sumber kehidupan, sumber daya ini jumlahnya tidak terbatas.
Tetapi kenyataan di dunia ini kekurangan persediaan air bersih, misalnya di
Jakarta sejak enam tahun yang lalu merasakan kekuranga air bersih. Faktorfaktor apakah yang menyebabkan terjadinya kekurangan air bersih? Cobalah
Anda jelaskan!
5. Hutan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Cobalah Anda jelaskan
tentang fungsi hutan bagi kehidupan manusia!
9 - 50
Unit 9
9 - 51
Rangkuman
1. Pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan lingkungan hidup,
bertujuan untuk meningkatkan laju pembangunan untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa di masa mendatang. Dalam rangka mengatasi
kerusakan lingkungan, priorotas tindakan, adalah pelestarian lingkungan.
2. Sumber daya alam jumlahnya terbatas, maka penggunaannya harus
proporsional sehingga terjadi keselarasan antara kehidupan manusia
dengan lingkungan alam. Jika pemanfaataanya tidak hati-hati akan
menurunkan kuantitas dan kualitas sumber daya alam dengan tingkat
kecepatan melebihi pemulihannya. Selain itu dapat juga terjadi kelangkaan
sumber daya alam
3. Air, merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Ironisnya
sekarang terjadi kelangkaan air bersih, yang disebabkan pencemaran air
dan tanah yang kadarnya sudah mencapai tingkat tinggi.
4. Pertumbuhan penduduk, merupakan masalah pokok. Pertambahan
penduduk berarti bertambah pula jumlah kebutuhan makan, air, tanah, dan
energi. Eksploitasi sumber daya juga semakin meningkat. Akibatnya
terjadi kelangkaan sumber daya alam, keanekaragaman hayati semakin
berkurang, meningkatnya pencemaran air, udara, dan tanah. Oleh karena
itu harus dilakukan usaha pengelolaan sumber daya alam secara
bijaksanan.
5. Kemajuan dan perkembangan Iptek, kelangkaan sumber daya alam diatasi
oleh manusia dengan menciptakan barang alternatif. Inipun harus
dipertimbangkan dampak negatifnya bagi kehidupan. Hal penting yang
harus dilakukan oleh manusia adalah partisipasi aktif dengan melakukan
konservasi, yaitu pemakaian secara bijaksana.
6. Kenyataan sumber daya alam terbatas jumlahnya, sedangkan jumlah
penduduk meningkat, untuk itu diperlukan pengelolaan sumber daya alam
ingkungan dandengan tujuan untuk keberlajutan kualitas hidup ekosistem
dari generasi ke generasi sepanjang masa.
9 - 52
Unit 9
Tes Formatif 2
1. Aliran pemikiran yang menyatakan bahwa kehidupan
kebudayaannya ditentukan oleh lingkungan alam, adalah .
A. geopolitik
B. geomorfologi
C. environmentalisme
D. posibilisme
manusia
dan
9 - 53
9 - 54
Unit 9
10. Tindakan sederhana tetapi sangat bermakna untuk menghemat sumber daya alam
adalah sebagai berikut, kecuali .
A. pemakaian tissu yang habis pakai lalu dibuang
B. penggunaan bungkus plastik yang dapat dipakai dua atau tiga kali
C. pemakaian sapu tangan dari kain yang bisa dicuci kembali
D. penggunaan bungkus kertas yang setelah dipakai di buang
9 - 55
9 - 56
Unit 9
Daftar Pustaka
Basrowi, Ms.2005. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Bumi Wahana. 1993. Strategi Menuju Kehidupan yang Berkelanjutan: Alih Bahasa
oleh Alex Tri Kantono, W. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Emil salim. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: PT. Pustaka
Puntaka LP3ES Indonesia.
Bruce Mitchell, dkk. 2003. Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan. Yogyakarta.
Universitas Gajah Mada.
Heinz Frick, Fx. Bambang Suskiyatno.1998. Dasar-dasar Eko-arsitektur : Konsep
Arsitektur Berwawasan Lingkungan serta Kualitas Konstruksi Bangunan
untuk Rumah Sehat dan Dampaknya atas Kesehatan Manusia. Yogyakarta:
kanisius.
Koentjaraningrat.2000. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. PT. Gramedia
Pustaka Utama.Jakarta.
Lester R. Brown,dkk.1994. Menyelamatkan Planet Bumi; Bagaimana Membentuk
Sebuah Ekonomi Global yang Berkelanjutan dari Segi Lingkungan Hidup.
Jakarta: yayasan Obor Indonesia.
Margaret M. Poloma. 1999. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Piotr Sztompka. 2005. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.
Ruchijat,E.1980. Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Alam dan Lingkungan
Hidup Bagi Kesejahteraan Manusia. Bandung: Bina Cipta
Sartono Kartodirdjo.1994. Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah.
Yogyakarta: Gajah mada Unversity Press.
9 - 57
9 - 58
Unit 9
Glosarium
Abiotik
ADH
AMDAL
Absorpsi
Biotik
:
:
:
:
:
Bapedal
Bapedalda
Degradasi
Eksponensial
:
:
:
:
Emisi
Environmentalis
EMS
Esensial
Estetika
:
:
:
:
Etika
Glasir
Habitat
:
:
HTI
ISO
IPAL
Konservasi
:
:
:
:
Korosi
9 - 59
Konversi
Manusia sentries :
Minamatabyo
PLTU
Presipitasi
:
:
:
Proporsional
Rehabilitasi
Restorasi
Sanitasi
:
:
:
:
Sengkedan
Spesies
Tirani
Toksikologi
UKL
UNEP
UPL
WALHI
:
:
:
:
:
:
:
9 - 60
Unit 9