Anda di halaman 1dari 23

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Termodinamika
Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara panas
dan usaha (kerja), serta sifat-sifat yang mendukung hubungan tersebut berupa
energi dan transformasinya (Zulhelmi, 2010). Dalam termodinamika terdapat
istilah pembagian dunia yaitu sistem, lingkungan dan alam semesta. Suatu
sistem termodinamika didefinisikan sebagai suatu kumpulan zat yang
memiliki massa yang tetap dan tertentu, yang dibatasi oleh suatu permukaan
tertutup. Sistem juga dapat dipandang sebagai zat kerja yang merupakan
pusat perhatian kita yang dibatasi oleh dinding tertutup atau sesuatu yang
akan diamati dan dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Dinding
tertutup itu adalah pembatas antara sistem dan lingkungannya. Lingkungan
merupakan kajian diluar sistem itu sendiri sedangkan gabungan dari sistem
dan lingkungan disebut alam semesta (universal). Hal ini dapat digambarkan
seperti udara yang dikompres di dalam suatu silinder. Gas atau udara di dalam
silinder disebut sebagai sistem, dinding silinder dan piston disebut sebagai
permukaan yang tertutup dan udara diluar disebut sebagai Lingkungan
(Harijono, 1994).
1. Sistem Termodinamika
sistem adalah zat kerja yang merupakan pusat perhatian kita yang
dibatasi oleh dinding tertutup. Sistem berupa zat padat, gas, cair, dwi
kutup magnet, foton, dan lain-lain. Dinding tertutup adalah dinding yang
membatasi antara sistem dengan lingkungannya. Dinding ini dapat
berupa permukaan nyata atau permukaan khayal. Lingkungan adalah
semua sistem lain diluar sistem yang menjadi pusat perhatian kita dan
dapat selingkar dengan sistem (massa dan energi). Gabungan antara
sistem dengan lingkungannya disebut semesta (Universal). Sistem dalam
termodinamika dapat dibedakan atas tiga:

a. Sistem terbuka yaitu sistem yang dapat dilakukan pertukaran pompa


udara zat dan energi lingkungannya. Misalnya pompa udara,
kompresor udara
b. Sistem tertutup yaitu suatu sistem yang hanya dapat melakukan
pertukaran energi dengan lingkungannya. Misalnya gas dalam
silinder yang tertutup dengan piston
c. Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak dapat melakukan
pertukaran zat maupun energi dengan lingkungnnya. Misalnya air
didalam termos (Zulhelmi, 2010)
2. Keseimbangan Termodinamika
pada umumnya suatu sistem berada dalam keadaan sebarang
(arbitrary state). Ini bearti bahwa dalam sistem tersebut terdapat
perbedaan suhu antara bagian-bagiannya, variasi tekanan dan reaksi
kimia. Apabila sistem itu ditunggu beberapa saat dapatlah terjadi hal-hal
berikut. Jika perbedaan suhu hilang, maka dikatakan bahwa sistem dalam
keseimbangan termal. Jika variasi tekanan hilang, sistem dalam
keseimbangan mekanik. Jika tidak terjadi lagi reaksi kimia, sistem dalam
keseimbangan kimia. Jika ketiga macam keseimbangan itu telah terjadi,
maka dikatakan bahwa sitem dalam keseimbangan termodinamika
(Dimsiki Hadi, 1993).
Keseimbangan termal adalah bila pada suatu sistem suhu dan
sistem itu sama antara bagian-bagiannya. Keseimbangan mekanik adalah
bila pada sutu sistem tekanan dari sitem itu sama antara bagianbagiannya. Keseimbangan kimia adalah bila pada sutu sitem tidak terjadi
lagi reaksi kimia antara bagian-bagian sistem tersebut. Keseimbangn
termodinamika adalah keseimbangan yang dicapai oleh suatu sistem bila
tidak terjadi perbadaan suhu, tekanan dan reaksi kimia pada sistem
tersebut antara bagian-bagiannya. Disamping keseimbangan termal,
terdapat pula keseimbangan lain yang diperoleh oleh sistem, yaitu
keseimbangan stabil (mantap). Suatu sistem memiliki keseimbangan
stabil jika sistem diganggu, kemudian gangguan itu dihilangkan, maka

sistem kembali kekeadaan semula. Misalnya bola yang terletak pada


permukaan cekung. Bila ditarik sampai ketepi cekung tali dilepas maka
bola akan kembali ketempat semula bila gaya terganggu habis. Dan
sebaliknya, jika sistem diberi gangguan dan gangguannya dihilangkan
sistem tidak dapat kembali kekeadaan semula. Maka ini disebut
keseimbangan labil. Misalnya bola yang ditarik pada cekungan kecil dari
sebuah permukaan cembung, bila diberi gangguan kecil baru stabil
(Zulhelmi, 2010).
3. Proses Termodinamika
proses adalah perubahan sistem dari suatu keadaan ke keadaan lain.
Proses kuasistatis adalah proses yang merupakan rentetetan keadaan
seimbang tak terhingga banyak, setiap saat keadaan seimbang itu hanya
menyimpang sedikit dari keadaan seimbang sebelumnya. Proses nonkuasistatis adalah kebalikan dari proses kuasistatis. Proses revelsible
adalah proses yang dapat dibalik arahnya melalui jalan yang sama
sedemikian rupa sehingga sistem dan lingkungannya kembali seperti
semula (kuasis). Proses irrenversible jika tidak dipenuhi persyaratan
reversible tersebut.
4. Hukum-Hukum Termodinamika
Dalam fisika dikenal adanya hukum kekekalan, seperti misalnya
hukum kekekalan massa, hukum kekekalan energi, hukum kekekalan
momentum dan hukum-hukum kekekalan lainnya. Termodinamika
adalah salah satu cabang fisika, sehingga tidaklah mengherankan apabila
didalam termodinamika juga dikenal adanya hukum kekekalan (Dimsiki
Hadi, 1993). Adapun hukum-hukum pada termodinamika yaitu:
a. Hukum Pertama Termodinamika
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem
akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah
panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu
sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih

dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah
satu bentuk dari hukum kekekalan energi.
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan
usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami
perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem
akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami
perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum
kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I
termodinamika.

Secara

matematis,

hukum

termodinamika

dituliskan sebagai
Q=W + U

(2.1)

Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan U adalah


perubahan energi dalam.
Jadi Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini
menyatakan

perubahan

energi

dalam

dari

suatu

sistem

termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor


yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap
sistem. Berdasarkan kesepakatan jika usaha bernilai negatif maka
artinya usaha dilakukan pada sistem dan jika usaha bernilai positif
maka usaha dilakukan oleh sistem.
B. Suhu
Suhu sistem adalah suatu sifat yang menentukan apakah sistem dalam
keseimbangan termal dengan sistem lain nya. Suhu juga dapat disebut sebagai
tingkat atau derajat panas suatu benda yang menentukan arah perpindahan
kalor. Penetapan skala suhu adalah untuk titik tetap tertentu yaitu titik tripel
air dimana ketiga fase air beradu pada keadaan seimbang. Titik tripel air
0,01

dan titik uap

100 . Kemudian ditetapkan skala suhu mutlak

(skala Kelvin) dan hubungannya. Banyak besaran fisis yang mengalami


perubahan karena perubahan suhu, misalnya volume cairan, panjang batang,

R , PV ,V P .

Zat yang demikian disebut zat termodinamika atau sifat

termodinamika (Zulhelmi, 2010).


Suhu merupakan besaran pokok yang dapat diartikan sebagai ukuran
panas atau dinginnya suatu benda. Jika terdapat dua buah benda yang
ditempelkan sehingga terjadi kontak termal satu sama lainnya maka pada
akhir proses kedua benda berada pada kondisi kesetimbangan termal (hukum
ke nol termodinamika) yaitu kondisi dimana kedua benda sudah tidak lagi
mengalami pertukaran kalor akibat suhu kedua benda sama, sedangkan kalor
adalah salah satu bentuk energi yang ditransfer suatu benda ke benda lain
karena terdapat perbedaan suhu antara kedua keadaan tersebut.
Suhu adalah besaran numerik untuk mengetahui derajat panas atau
dingin pada suatu benda. Suhu juga dapat didefinisikan sebagai suatu besaran
termodinamika yang menunjukkan besarnya energi kinetik translasi rata-rata
molekul dalam sistem gas. Satuan suhu ada derajat Celcius ( oC), derajat
Reamur (oR), derajat Fahrenheit (oF), dan Kelvin (K). Semakin tinggi
suhunya, semakin panas benda atau ruangan tersebut. Semakin rendah
suhunya, semakin dingin benda atau ruangan tersebut. Suhu dapat diukur
dengan menggunakan thermometer (Hedisasrawan, 2014)
Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang
dimiliki oleh molekuk-molekul suatu benda. Dengan demikian suhu
menggambarkan bagaimana gerakan molekul-molekul benda. Sebagai contoh
ketika kita memanaskan sebatang besi, besi akan memuai, dan bebrapa sifat
fisik benda tersebut akan berubah. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat
adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik. Pada umumnya untuk
mengukur suhu menggunakan Termometer. Termometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur suhu sebuah benda. Pembuatan termometer
pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 1642) pada tahun 1595.
Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang
dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan
sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian

dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat
cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja
termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa
juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip
kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas
dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari
bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah
pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda. Raksa digunakan
sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai keunggulan yaitu, raksa
penghantar panas yang baik, pemuaiannya teratur, titik didihnya tinggi,
warnanya mengkilap, tidak membasahi dinding. Sedangkan keunggulan
alkhohol yaitu, titik bekunya rendah, harganya murah, pemuaiannya 6 kali
lebih besar dari pada raksa sehingga pengukuran mudah diamati (Anonym,
2008).
C. Kalor
Kalor dalam ilmu fisika didefnisikan sebagai salah satu bentuk energi.
Energi kalor ini dapat mengalir dan berpindah suatu material atau benda ke
material atau benda yang lain. Proses perpindahan tersebut terjadi untuk
mencapai kesetimbangan. Seperti yang kita ketahui bahwa satuan dari energi
adalah joule. Oleh karenanya kalor dapat diberi satuan dengan joule juga.
Walaupun kalor merupakan salah satu bentuk energi, kalor memiliki satuan
yang sering dipakai yaitu kalori. Akan tetapi, satuan internasional yang
disepakati untuk energi (termasuk kalor) adalah joule, dimana 1 kalori (kal)
memiliki nilai yang sebanding dengan 4,2 joule. Jika dibalik maka nilai 1
joule sama dengan 0,24 kalori. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya
kalor yang diperlukan untuk memanaskan air 1 kg sehingga suhunya naik
sebesar 1C. Suhu sendiri memiliki makna sebagai besaran yang digunakan
untuk menyatakan derajat panas suatu benda, secara mikroskopik sebenarnya
adalah energi kinetik dari suatu benda (partikel benda yang panas akan

bergerak dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada benda dengan suhu
rendah) (Khoirul Bashoir, 2015)
Kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke benda
lainnya karena adanya perbedaan suhu. Kalor berpindah dari benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda
bersentuhan. Jika kedua benda tersebut disentuhkan cukup lama sehingga
suhu keduanya menjadi sama, dikatakan dalam keadaan setimbang termal,
dan tidak ada lagi kalor yang mengalir diantaranya (Giancoli, 1998:484).
Jika kalor diberikan pada suatu benda, temperatur benda tersebut akan
naik. Besar kalor Q yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur zat tertentu
sebanding dengan massa zat (m), kalor jenis zat (c), dan perubahan suhu yang
diinginkan (T). Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
Q=m c t

(2.2)

Keterangan:
Q

: besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh benda (Joule)

m : massa benda (Kg)


c

: besarnya kalor jenis (Joule Kg. K )

T : perubahan suhu benda ( )

Benda akan menyerap kalor jika ada kenaikan suhu dan akan melepas
kalor ketika terjadi penurunan suhu.
Pada zat yang berubah wujud, suhu benda akan konstan dan kalor
yang diberikan digunakan untuk berubah wujud. Secara matematis besarnya
kalor yang diserap atau dilepas dirumuskan sebagai berikut:
Q=mL atau Q=mU

(2.3)

Keterangan:
Q : besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh benda saat berubah
wujud (Joule)
m : massa benda (Kg)

10

: kalor lebur, yakni besarnya kalor yang diserap oleh benda saat benda
melebur (Joule/Kg)

: kalor uap, yakni besarnya kalor yang diserap oleh benda saat benda
menguap (Joule/Kg)
Benda akan menyerap kalor jika berubah wujud dari suhu rendah ke

suhu tinggi, seperti melebur, menguap dan mendeposisi. Benda dikatakan


melepas kalor jika benda berubah wujud dari suhu tinggi kesuhu rendah,
seperti mengembun, membeku, dan menyublim.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh
1 Kg zat untuk menaikkan suhu sebesar 1

. Karena terdapat keunikan

dari tiap benda dalam penyerapan dan pelepasan kalor maka diberi nama
kalor jenis. Maka untuk kenaikan atau penurunan sebesar 1

dari benda

yang berbeda tetapi massanya sama akan menyerap atau melepas kalor
dengan jumlah yang berbeda, tergantung kalor jenis dari benda tersbut.
Satuan kalor jenis dalam standar internasional (SI) adalah J/Kg .
sedangkan dalam sistem CGS adalah J/gram (Khoirul Bashoir, 2015).
Tabel 2.1 Kalor Jenis untuk beberapa Zat (Khoirul Bashoir, 2015)

No

Zat

Kal/g

J/Kg

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Air
Air Laut
Alkohol
Minyak Tanah
Air Raksa
Es
Alumunium
Kaca
Besi
Tembaga
Kuningan
Perak
Emas

1,00
0,93
0,55
0,52
0,033
0,595
0,214
0,16
0,11
0,093
0,90
0,059
0,030

4200
3900
230
220
140
2500
900
670
460
390
380
230
126
11

14

Timbal

0,031

130

Zat yang memiliki kalor jenis tertinggi adalah air yaitu 4200 J/Kg
sehingga air dapat berfungsi sebagai pendingin yang baik, karena untuk
menaikkan suhu air sebesar 1 (memanaskan air) membutuhkan kalor yang
banyak daripada zat yang lain.
Berdasarkan penjelasan di atas juga sudah disinggung sedikit
mengenai kalor laten. Kalor laten adalah kalor yang diperlukan atau
dilepaskan oleh benda dengan massa sebesar 1 Kg untuk berubah wujud.
Dalam bahasa yang sederhana adalah Kalor laten adalah kalor yang
diperlukan atau dilepaskan oleh benda saat melakukan perubahan wujud.
Dalam satuan internasional kalor laten memiliki satuan Joule/Kg sedangkan
dalam satuan cgs, kalor laten memiliki satuan Joule/ gram. Kapasitas kalor
memiliki pengertian sebagai banyaknya kalor yang diserap oleh suatu benda
dengan massa tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1 . Jika suhu benda
turun sebesar 1 maka kalor tersebut adalah kalor yang dilepas oleh benda
dengan massa tertentu.
Satuan kapasitas kalor dalam sistem International yaitu J/Kg
sedangkan satuan dalam sistem cgs adalah J/gram. Secara matematis
kapasitas kalor dirumuskan sebagai:
C=Q/matau C=c . T

(2.4)

Keterangan:
Q

: banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)

m : massa benda yang menerima atau melepas kalor (Kg)


c

: kalor jenis zat( J/Kg )

T : perubahan suhu ()

D. Fluida
Pada umumnya materi dapat di bedakan menjadi tiga wujud, yaitu
padat, cair dan gas. Benda padat memiliki sifat mempertahankan bentuk dan
ukuran yang tetap. Jika gaya bekerja pada benda padat, benda tersebut tidak
12

langsung berubah bentuk atau volumenya. Benda cair tidak mempertahankan


bentuk tetap, melainkan mengambil bentuk seperti tempat yang di
tempatinya, dengan volume yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki bentuk
dan volume tetap melainkan akan terus berubah dan menyebar memenuhi
tempatnya. Karena keduanya memiliki kemampuan untuk mengalir. Zat
memiliki kemampuan untuk mengalir disebut dengan zat cair atau fluida.
Fluida dibedakan menjadi fluida statik dan fluida dinamik.
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak
(diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan
kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikelpartikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak
memiliki gaya geser. (Iskandar, 2013). Contoh fluida yang diam secara
sederhana adalah air yang terdapat didalam tabung yang tidak dipengaruhi
oleh gaya apapun. Cairan yang berada dalam tabung mengalami gaya-gaya
yang seimbang sehingga cairan itu tidak mengalir. Gaya dari sebelah kiri
diimbangi dengan gaya dari sebelah kanan, gaya dari atas ditahan dari bawah.
Cairan yang massanya M menekan dasar tabung dengan gaya sebesar Mg.
Gaya ini tersebar merata pada seluruh permukaan dasar tabung. Selama cairan
itu tidak mengalir (dalam keadaan statis), pada cairan tidak ada gaya geseran
sehingga hanya melakukan gaya ke bawah oleh akibat berat cairan dalam
kolom tersebut. Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas
saat fluida berada dalam keadaan diam (statis).
Fluida diklasifikasikan sebagai fluida Newtonian dan non-Newtonian.
Dalam fluida Newtonian terdapat hubungan linear antara besarnya tegangan
geser yang diterapkan dan laju perubahan bentuk yang diakibatkan. Namun,
apabila hubungannya tak linear maka disebut non-Newtonian. Gas dan cairan
encer cenderung bersifat fluida Newtonian sedangkan hidrokarbon berantai
panjang yang kental mungkin bersifat non-Newtonian (Poerboyo, 2013)
Sifat-sifat fluida statis ini antara lain yaitu, massa jenis, tegangan
permukaan, kapilaritas dan poskositas. Ukuran kepadatan (densitas) benda
homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume. Jadi massa

13

jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total
volumenya. (Iskandar, 2013). Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan
total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki
massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih
rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih
rendah (misalnya air).
E. Tekanan
Tekanan adalah perubahan momentum rata-rata yang ditimbulkan oleh
tumbukan pertikel

(molekul atau atom) pada dinding bejana atau luas

permukaan dalam satu satuan waktu. Tekanan didefenisikan sebagai besarnya


gaya normal yang menekan bidang persatuan luas bidang (Zulhelmi, 2010).
F
P=
(2.5)
A
Jika sistem berhubungan dengan udara luar maka tekanan P umumnya
dinyatakan dalam harga absolute (tekanan absolut). Tekanan absolut
bergantung pada tekanan hasil pengukuran dengan ketentuan, bila tekanan
pengukuran lebih besar dari tekanan atmosfir, maka tekanan absolut sama
dengan tekanan pengukuran tambah tekanan atmosfir. Bila tekanan
pengukuran lebih kecil dari tekanan atmosfir, maka tekanan absolut sama
dengan tekanan atmosfir dikurang tekanan pengukuran (Zulhelmi, 2010).
Tekanan didalam medium kontinu disebut tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis untuk perbedaan ketinggian yang tidak terlalu besar
adalah tetap, yaitu:
P= g h

(2.6)

Fluida berbeda dengan zat pada, yaitu tak dapat menopang tegangan
geser. Jadi, fluida berubah bentuk untuk mengisi tabung denagn bentuk
bagaimana pun. Bila sebuah benda tercelup dalam fluida seperti air, fluida
mengadakan sebuah gaya yang tegak lurus permukaan benda disetiap titik
pada permukaan. Jika benda cukup kecil sehingga kita dapat mengabaikan
14

tiap perbedaan kedalam fluida. Gaya persatuan luas yang diadakan oleh fluida
sama disetiap titik pada permukaan benda. Gaya persatuan luas ini dinamakan
tekanan fluida (Tipler, 1998).
Seperti yang diketahui semua penyelam, tekanan didanau atau
dilautan bertambah dengan bertambahnya kedalaman. Demikian pula tekanan
atmosfer berkurang bila ketinggian bertambah. Inilah sebabnya mengapa
kabin pesawat terbang harus diberi tekanan (Tipler, 1998). Atmosfir
merupakan lapisan yang melindungi bumi. Lapisan ini meluas hingga 1000
Km keatas bumi dan memiliki massa 4.5 x 10 18 Kg. Massa atmosfir yang
menekan permukaan inilah yang disebut dengan tekanan atmosfir. Tekanan
atmosfir dipermukaan laut adalah 76 cmHg (Anonim, 2010).
Untuk cairan seperti air yang kerapatannya konstan dimana-mana,
tekanan bertambah secara linier dengan kedalaman. Tekanan pada kedalaman
h lebih besar dari pada tekanan dibagian atas sejumlah

gh

berlaku untuk

cairan dalam bejana apapun, tidak bergantung pada bentuk bejana.


Selanjutnya, tekanan adalah sama disetiap titik pada kedalaman yang sama.
Jadi, jika kita menambah

P0

, misalnya dengan menekan kebawah bagian

atas permukaan dengan sebuah pengisap, maka pertambahan tekanan adalah


sama dimana-mana dalam cairan. Ini dikenal sebagi prinsip Pascal, yang
dinamakan menurut Blaise Pascal (1623-1662): tekanan yang diberikan
pada suatu cairan yang tertutup diteruskan tanpa berkurang ketiap titik
dalam fluida dan kedinding bejana (Tipler, 1998).
Tekanan hanya bergantung pada kedalaman air, tidak pada bentuk
bejana, sihingga pada ketinggian yang sama tekanan adalah sama disemua
bagian bejana, seperti dapat ditunjukan secara eksperimen. Walaupun air
dibagian yang paling besar dari bejana beratnya lebih dari berat air dibagianbagian yang lebih kecil, sebagian berat ini ditopang oleh gaya normal yang
diberikan oleh sisi-sisi bagian yang terbesar dari bejana, yang dalam hal ini

15

mempunyai komponen keatas. Bagian yang berbayang-bayang dari air


sepenuhnya ditopang oleh sisi-sisi bejana.
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara, karena
geraknya tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi sampai batas
atmosfer, 1 atm = 76 cmHg. Tekanan 1 atm disebut sebagai tekanan normal.
Tekanan udara makin berkurang dengan penambahan tinggi tempat. Sebagai
ketentuan, tiap naik 300 m tekanan udara akan turun 1/30 x. Tekanan udara
mengalir dari tempat yang mempunya tekanan tinggi ke tempat yang
memiliki tekanan lebih rendah, dapat secara vertikal atau horizontal
(Wuryatno, 2000).
Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan
massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan
barometer. Satuan tekanan udara adalah milibar (mb). Garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut sebagai
isobar. Tekanan udara memiliki beberapa variasi. Tekanan udara dibatasi oleh
ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda, besarnya juga
berbeda (Mohr,1998).
Udara mempunyai massa/berat besarnya tekanan diukur dengan
barometer. Barograf adalah alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara
dihitung dalam milibar. Garis pada peta yang menghubunkan tekanan udara
yang sama disebut isobar. Barometer aneroid sebagai alat pengukur
ketinggian tempat dinamakan altimeter yang biasa digunakan untuk
mengukur ketinggian pesawat terbang (Leonheart, 2010).
Tekanan atmosfer tidaklah seragam di semua tempat. Tidak semata
terjadi permukaan yang cepat dengan naiknya ketinggian, tetapi pada suatu
ketinggian tertentupun ada varian dari suatu tempat ke tempat yang lain serta
dari waktu ke waktu yang lainnya, meskipun tidak sebesar variasi yang
disebabkan oleh ketinggian yang berbeda (Benyamin Lakitan, 1994).
Tekanan udara antara lokasi yang satu dengan lokasi yang lain dan
pada lokasi tertentu dapat berubah secara dinamis dari waktu ke waktu.
Perbedaan atau perubahan tekanan uadara ini terutama disebabkan oleh

16

pergeseran garis edar matahari, keberadaan bentang laut dan ketinggian


tempat (Masson dan Cloud, 1962).
F. Tekanan Udara Pada Tabung Vakum
Gas dalam ruang tertutup mengadakan tekanan pada dinding ruang
tersebut. Salah satu peristiwa yang membuktikan hal tersebut adalah balon
karet yang berisi udara. Semakin banyak udara yang dimasukkan ke dalam
balon, semakin besar tekanan udara yang dialami dinding balon, sehingga
balon menggelembung lebih besar (Izatul Izma, 2013). Jika dalam tekanan
udara digunakan barometer untuk mengukurnya, maka tekanan pada udara
dalam ruang tertutup dapat diukur menggunakan manometer. Ada tiga macam
manometer, yaitu manometer zat cair, manometer logam, dan manometer
Mad Leod.
Manometer adalah alat pengukur tekanan udara didalam ruang
tertutup atau pada tabung tertutup hampa udara. Manometer dibagi beberapa
jenis, yaitu manometer zat cair, manometer logam dan manometer mac leod.
1. Manometer Zat Cair
Manometer zat cair biasanya merupakan pipa kaca berbentuk U yang
berisi raksa. Manometer jenis ini dibedakan menjadi manometer raksa
yang terbuka dan manometer raksa yang tertutup.
a. Manometer raksa ujung terbuka
Manometer raksa ujung terbuka digunakan untuk mengukur tekanan
gas dalam ruang tertutup bila tekanannya sekitar 1 atmosfer. Pada
pipa U berisi raksa, pada salah satu ujungnya dihubungkan dengan
ruangan yang akan diukur tekanannya, sedangkan ujung yang lain
berhubungan dengan udara luar (atmosfer). Sebelum digunakan,
permukaan raksa pada kedua pipa U adalah sama tinggi. Setelah
dihubungkan dengan ruang yang akan diukur tekanannya, maka
permukaan raksa pada kedua pipa menjadi tidak sama tingginya. Jika
tekanan gas dalam ruanagn tertutup lebih besar dari pada tekanan
udara luar, maka akan mendorong raksa dalam pipa U. permukaan
raksa pada pipa terbuka lebih tinggi daripada permukaan raksa pada
17

pipa yang berhubungan dengan ruang tertutup. Misalkan selisih


tinggi raksa adalah h, maka tekanan ruangan sebesar:
P=Bar + h

(2.7)

Jika tekanan dalam gas dalam ruangan tertutup lebih rendah daripada
tekanan udara luar, maka permukaan raksa pada pipa terbuka akan
lebih rendah dari pada permukaan raksa pada pipa yang berhubungan
dengan ruang tertutup. Misalkan selisih tinggi raksa adalah h, maka
tekanan gas dalam ruangan sebesar:
P=Bar . h

(2.8)

Keterangan:
Bar : tekanan udara luar
h

: tekanan gas dalam ruang tertutup

b. Manometer raksa ujung tertutup


Manometer ini pada prinsipnya sama dengan manometer ujung
terbuka, tetapi digunakan untuk mengukur tekanan ruangan lebih
dari 1 atmosfer. Sebelum digunakan, tinggi permukaan raksa sama
dengan tekanan di dalam pipa tertutup 1 atmosfer. Jika selisih tinggi
permukaan raksa pada kedua pipa adalah h cm, maka tekanan
ruang tersebut sebesar:
P=(P+ h) cmHg

(2.9)

Keterangan:
P1

: tekanan udara mula-mula dalam pipa (Pa)

P2

: besar tekanan udar yang diukur (Pa)

: selisih tinggi permukaan kedua pipa (cmHg)

18

Gambar 2.1 Manometer raksa pipa tertutup (Aditya Mahendra, 2013)


2. Manometer Logam
Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas yang sangat
tinggi, misalnya tekanan gas dalam ketel uap. Cara kerja manometer ini
didasarkan pada plat logam yang bergerak naik turun bila ada perubahan
tekanan. Gerak ujung plat logam diterusakan oleh jarum jam penunjuk
skala. Beberapa manometer logam antara lain manometer Bourdon,
manometer Shaffer Budenberg, dan manometer ban.
3. Manometer Mac Leod
Manometer mac leod digunakan untuk mengukur tekanan udara yang
lebih kecil dari 1 mmHg. Cara kerja manometer ini pada prinsipnya sama
seperti manometer raksa ujung tertutup. Jika selisih tinggi raksa di pipa S
dengan pipa E adalah h cmHg, maka tekanan yang terukur sebesar.
G. Merkuri (Hg)
Logam merkuri (Hg), mempunyai nama kimia hydragyrum yang
berarti cair. Logam merkuri dilambangkan dengan Hg. Pada tabel periodik Hg
19

menempati urutan (NA) 80 dan mempunyai bobot atom. Merkuri telah


dikenal manusia sejak manusia mengenal peradapan. Logam ini dihasilkan
dari bijih sinabar, HgS, yang mengandung unsur merkuri antara 0,1% - 4%
(Subanri, 2008)
Merkuri yang telah dilepaskan kemudian dikondensasi, sehingga
diperoleh logam cair murni. Logam cair inilah yang kemudian digunakan oleh
manusia untuk bermacam-macam keperluan seperti untuk menambal gigi,
prepelant lampu, termometer dan banyak senyawa - senyawa merkuri yang
digunakan sebagai disinfektan, pestisida, bahan cat, anti septik, baterai
kering, photografi, di pabrik kayu dan pabrik tekstil serta pada proses
pengolahan di tambang emas (Sugeng, 2010).
Secara umum logam merkuri memiliki sifat - sifat sebagai berikut :
a. Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair pada suhu
kamar (250C) dan mempunyai titik beku terendah dari semua logam yaitu
-390C.
b. Mempunyai sifat yang mengikat protein, sehingga mudah terjadi
biokonsentrasi pada tubuh organisme air melalui rantai makanan.
c. Pada fase padat bewarna abu-abu dan pada fase cair berwarna putih
perak.
d. Uap merkuri diatmosfer dapat bertahan selama 3 bulan sampai 3 tahun,
sedangkan bentuk yang melarut dalam air hanya bertahan beberapa
minggu (Yudha, 2008).
e. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan
dengan logam - logam yang lain.
f. Tahanan listrik yang dimiliki sangat rendah, sehingga menempatkan
merkuri sebagai logam yang sangat baik untuk menghantarkan daya
listrik.
g. Dapat melarutkan bermacam - macam logam untuk membentuk alloy
yang disebut juga amalgam.
h. Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup, baik
itu dalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun dalam bentuk
persenyawaan (Sugeng, 2010).

20

Merkuri atau air raksa (Hg) banyak digunakan pada alat ukur suhu
maupun tekanan. Seperti pada alat ukur tekanan untuk mengukur tekanan
udara. Salah satu bentuk alat ukur tekanan udara yaitu manometer yang
digunakan untuk mengukur tekanan udara ruang hampa. Cairan yang
digunakan untuk mengisi manometer adalah air raksa, sehingga mampu
manahan tekanan zat yang cukup tinggi.
Raksa memiliki sifat termometrik yang lebih baik dari pada zat cair
lain. Sifat termometrik zat merupakan sifat dasar suatu zat yang apabila
diubah-ubah suhunya akan berubah pula secara teratur. sifat termometrik
tersebut antara lain, yaitu cepat mengambil panas dari benda-benda yang
hendak diukur, pemuaiannya teratur, tidak membasahi dinding, mudah dilihat
skalanya yang ditunjukkan (Azhar, 2014).
H. Pompa Kompresor
Kompresor torak adalah mesin atau alat untuk memampatkan udara
atau gas. Secara umum biasanya mengisap udara, yang merupakan campuran
beberapa gas dengan susunan 78% nitrogren, 21% oksigen dan 1% campuran
argon, carbon dioksida, uap air, minyak, dan lainnya. Namun ada juga
kompressor yang mengisap udara/gas dengan tekanan lebih tinggi dari
tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat (booster). Sebaliknya ada pula
kompressor yang menghisap udara/gas bertekanan lebih rendah dari tekanan
atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum.
Fungsi kompresor adalah untuk menaikkan tekanan suatu gas.
Tekanan gas dapat dinaikkan dengan mengurangi volumenya. Ketika
volumenya dikurangi, tekanannya naik.
Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan (1 atm). Dalam
keseharian, kita sering memanfaatkan udara mampat baik secara langsung
atau tidak langsung. Sebagai contoh, udara mampat yang digunakan untuk
mengisi ban mobil atau sepeda motor, udara mampat untuk membersihkan
bagian-bagian mesin yang kotor di bengkel-bengkel dan manfaat lain yang
sering dijumpai sehari-hari.
21

Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai


penghasil udara mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin.
Kompresor banyak dipakai untuk mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi
satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan lainnya.
Dengan mengambil contoh kompresor sederhana, yaitu pompa ban
sepeda atau mobil. Jika torak pompa ditarik keatas, tekanan di bawah silinder
akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer sehingga udara akan masuk
melalui celah katup hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat
mengencang dan mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk
pompa kemudian torak turun kebawah dan menekan udara, sehingga
volumenya menjadi kecil.

Gambar 2.2

Pompa kompresor dalam bentuk pompa Sepeda

(Qusumma, 2015)
Tekanan menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam ban,
sehingga udara mampat dapat masuk ban melalui katup. Karena diisi udara
mampat terus menerus, tekanan di dalam ban menjadi naik. Jadi jelas dari
contoh tersebut, proses pemampatan terjadi karena perubahan volume pada
udara yaitu menjadi lebih kecil dari kondisi awal.
Kompresor Piston (bolak-balik) terdiri dari 3 jenis:
1.

2.

Kompresor Piston Aksi Tunggal.


Kompresor piston dengan hanya mempunyai satu silinder, dengan
gerakan torak yang bolak balik di dalamnya.
Kompresor Piston Aksi Ganda.
Kompresor piston dengan mempunyai jumlah silinder lebih dari satu,
dibuat dengan maksud untuk memperoleh kapasitas yang lebih besar atau

3.

tekanan yang lebih besar.


Kompresor Diafragma.
22

Kompresor diafragma ini termasuk ke dalam jenis kompresor torak.


Penempatan torak dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh sebuah
diafragma. Kompresor jenis ini banyak digunakan dalam industri bahan
makanan, industri farmasi dan kimia.
Prinsip kerja dari kompresor ini ialah dengan cara mengatur katup
masukan udara dan diisap oleh torak yang gerakannya naik turun sesuai
dengan bentuk katup.
Konstruksi Kompresor Torak
Pada umumnya kompresor udara yang digunakan dalam bidang kerja
otomotif adalah kompresor torak/piston.

Gambar 2.3 Bagian-bagian Kompresor Torak (Qusumma, 2015)


Kompresor yang terlihat pada Gambar 2.3 biasa kita jumpai
dibengkel-bengkel kecil sebagai penghasil udara mampat untuk keperluan
pembersih kotoran dan pengisi ban sepeda motor atau mobil. Prinsip kerjanya
sama dengan pompa ban, yaitu memampatkan udara di dalam silinder dengan
torak. Perbedaanya terletak pada katupnya, kedua katup dipasang dikepala
silinder, dan tenaga penggeraknya adalah motor listrik. Tangki udara
berfungsi sama dengan ban yaitu sebagai penyimpan energi udara mampat.
Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah mengubah
gerakan bolak-balik torak/piston. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan

23

poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik


pada torak.
Gerakan torak akan menghisap udara ke dalam silinder dan
memampatkannya. Langkah kerja kompresor torak hampir sama dengan
konsep kerja motor torak.
Langkah Kerja Kompresor Torak:
1. Langkah Hisap

Gambar 2.4 Langkah-langkah hisap pada kompresor (Qusumma,


2015)
Poros engkol berputar, torak bergerak dari TMA ke TMB. Kevakuman
terjadi pada ruangan didalam silinder, sehingga katub hisap terbuka oleh
adanya perbedaan tekanan dan udara terhisap masuk ke dalam silinder.
2. Langkah Kompresi

24

Gambar 2.5

Langkah-langkah kompresi pada kompresor (Qusumma,


2015)

Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak TMB ke TMA, katup


hiasap dan katup keluar tertutup sehingga udara dimampatkan di dalam
silinder.
3. Langkah Keluar

Gambar 2.6 Langkah-langkah keluar pada kompresor (Qusumma,


2015)

25

Bila torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder


akan naik sehingga katup keluar oleh tekanan udara sehingga udara keluar
memasuki tangki penyimpanan udara (Qtussama, 2012).

26

Anda mungkin juga menyukai